Anda di halaman 1dari 32

KITAB SUCI

GIOK HONG & TE BO

BERPARTISIPASI DALAM MENCETAKKAN DAN


MENYEBARKAN KITAB SUCI ADALAH SEBAGAI BUDI JASA
YANG TAK TERNILAI BESARNYA

HANYA UNTUK KALANGAN SENDIRI


TIDAK DIPERJUALBELIKAN

1
KATA PENDAHULUAN
Thai Kik atau Maha Ada sebagai Permulaan Langit dan Bumi. Bu Kik atau
Maha Kosong sebagai Penghabisan Langit dan Bumi. Thai Kik dan Bu Kik sama-
sama diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, merupakan era yang tiada kekal
abadi. Timbulnya Bu Kik sama dengan musnahnya Thai Kik ; Musnahnya Bu Kik
sama dengan timbulnya Thai Kik. Dewasa ini manusia bersama-sama dengan
makhluk lainnya tengah bermukim dalam era Thai Kik, era yang menunaikan
evolusi terus-menerus demi menampilkan Serba-Ada di Sarwa Alam.

Sarwa Alam ! Pada umumnya disebut pula Alam Semesta, terdiri atas
Makroskosmos dan Mikroskosmos. Makroskosmos adalah Alam yang Maha Besar !
Batasnya tak dapat diukur. Luasnya tak dapat dihitung. Misalnya “ Tata Surya “,
tempat adanya dunia dan bintang-bintang lainnnya hanyalah sebagian kecil dari
Makroskosmos. Diluar Tata Surya terdapat gugusan bintang-bintang yang disebut
galaksi. Satu Galaksi ada yang memiliki sekitar 200 milyar bintang dan bergaris
tengah 100.000,- Tahun Cahaya hampir sama dengan 100.000,- dikali
10.000.000.000.000,- Kiometer. Di Dalam Makroskosmos terdapat macam-macam
galaksi yang jumlahnya mencapai angka diatas satu milyar. Coba Anda renungkan !
Berapakah besarnya Makroskosmos itu ? Mikroskosmos adalah Alam yang Maha
Kecil ! Batasnya tak dapat diukur ; Luasnya tak dapat dihitung. Misalnya “Kristal
Virus, tempat sumbernya penyakit dan wabah-wabah lainnya adalah sebagian
besar dari Mikroskosmos. Di dalam Kristal-Virus terdapat tumpukan bintik-bintik
yang disebut molekul. Satu molekul ada yang memiliki sejumlah atom dan
bergaris tengah 1/100.000 Milimeter. Di dalam Mikroskosmos terdapat
bermacam-macam bagian yang lebih kecil lagi dari atom. Coba anda renungkan !
Berapakah kecilnya Mikroskosmos itu ? Dari uraian-uraian tersebut diatas
dapatlah kita bayangkan betapa hebatnya Alam Semesta itu !

Makroskosmos dan Mikroskosmos dalam Alam Semesta sama-sama


memiliki Ruang dan Isi. Ruang pada Makroskosmos dan Mikroskosmos disebut
Langit, terdiri atas bermacam-macam hawa dan benda gas lainnya. Isi pada
Makroskosmos dan Mikroskosmos disebut Bumi, terdiri atas bermacam-macam
bintang dan benda padat lainnya. “Makroskosmos dan Mikroskosmos “ sama
seperti “ Langit dan Bumi “ masing-masing terjalin hubungan erat yang tak dapat

2
dipisahkan satu sama lain, sehingga ditinjau dari segi global kedua-duanya selalu
berada di dalam kondisi manunggal.

Langit dan Bumi adalah unsur mewujudkan “ Makroskosmos dan


Mikroskosmos “ atau Alam Semesta, merupakan pokok penciptaan Tuhan Yang
Maha Esa pada Thai Kik Maha Ada. Sebelum menciptakan Langit dan Bumi, Tuhan
Yang Maha Esa terutama menciptakan Dewa Penguasa atas Langit dan Bumi,
sebagai Pengemban tugas besar Alam Semesta dalam mewujudkan Sarwa Alam
Sempurna. Dalam hal ini, Giok Hong adalah sebagai Dewa Yang Maha Agung
Penguasa Langit atau dipuja Thian Kong Bapak Langit ; Te Bo adalah sebagai Dewa
Yang Maha Mulia Penguasa Bumi atau dipuja Bunda Bumi.

Manusia adalah salah satu wujud kehidupan di Alam Semesta ini. Sebagai
makhluk yang berakal-budi. Manusia memiliki budi luhur, akhlak tinggi dan akal
cerdik dalam nilai kemanusiaan yang sebagian besar tidak dimiliki oleh makhluk-
makhluk lainnya. Itulah antara lain kelebihan-kelebihan yang ada pada manusia
sehingga tak heran lagi bila manusia paling ramai berperan dalam segala hal di
dunia ini. Menilik kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan segala karunia-Nya,
manusia dirasakan semakin banyak berhutang-budi. Justru itulah selama hayat
dikandung badan! Manusia layak beriman dan bersyukur, Hendak beramal dan
beribadat.

Tempat ibadat Tri-Dharma atau lebih dikenal dengan istilah Klenteng adalah
sebagai Istana-Kerja bagi Dewa disamping merupakan Tempat Penghormatan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, Para Dewa dan Para Suci lainnya. Selain itu,
Klenteng juga merupakan pusat pembinaan kehidupan rohani yang membimbing
manusia untuk menerima ajaran Tri-Dharma, yakni Dharma Tao, Dharma Buddha
dan Dharma Khonghucu. Bangunan Klenteng pada umumnya dibagi atas ruangan
depan, ruangan tengah dan ruangan belakang dengan dilengkapi pelbagai altar
berikut Patung Gambar Para Dewa Para Suci dan sarana sembahyang lainnya.
Pada ruangan depan bagian Klenteng terdapat sebuah altar untuk pemujaan Thian
Kong Bapak Langit. Tapi pada ruangan itu pula tidak terdapat altar untuk
pemujaan Te Bo Bunda Bumi. Perihal ini merupakan suatu kenyataan yang juga
sebagai suatu kepatuhan terhadap sabda-sabda yang sudah tertera dalam Kitab
Suci Te Bo ; “ Klenteng yang memuja Bunda tiada satupun berdiri “. Kendatipun

3
demikian, di dalam setiap pemujaan pada Bunda Bumi. Barang siapa melakukan
puja bakti pada Bapak Langit dan Bunda Bumi, sesungguhnya melakukan puja
bakti pada Tuhan Yang Maha Esa, sebab Bapak Langit dan Bunda Bumi selalu ada
di dalam Tuhan Yang Maha Esa.

Sampai disini tulisan Kata-Pendahuluan ini. Semoga persembahan Kitab Suci


Giok Hong dan Te Bo ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi
pembaca sekalian.

Selamat membaca ! Selamat menghayati ! Selamat mentaati !

Situbondo, Awal Oktober 1983

Umat Tridharma

4
KITAB SUCI
GIOK HONG

5
BAB I

Giok Hong Bapak Langit menciptakan Alam Semesta


Semua makhluk berkembangbiak penuh kesempurnaan
Mengutus Sekalian Bintang secara besar-besaran,
Menolong semua makhluk sampai penuh pengorbanan.

Menolong pada antero manusia dan mayapada,


Memberkati budi luhur pada makhluk sekalian.
Seluruh agama menghatur puja pada Giok Hong,
Siapa bertulus dapat menembus ke Langit Sembilan.

Membacalah Giok Hong Keng senantiasa !


Menganjurkan umat dunia melakukan kebajikan ;
Kebaktian kerukunan kesetiaan dan Ketulusan,
Kesusilaan keadilan kesucian dan Ketahumaluan.

Kitab Suci Para Nabi disebarkan terus-menerus,


Siapa yang membaca akan dihormati Dewa dan Setan.
Bagi yang tua muda dapat tulus menjunjung tinggi,
Segala urusan pasti dalam keadaan aman sentosa.

Alam Semesta dibagi menjadi Tiga-Sealam,


Di Mahligai Langit Giok Hong bersemayam.
Pandangan mata terang-benderang ibarat kilat,
Melakukan keadilan pada segal hal-ihwal.

Haruslah meneladani Hukum Kemanusiaan di mayapada !


Dewa Besar Hwat Thong penuh budi kasih dan sayang.
Semasa hidupnya tiada gentar akan segala kepahitan.
Perlu mengamalkan obat untuk menolong fakir miskin.
Dewa Besar Hwat Thong membawa 7 wasiat di dalam raga,
Mengikuti KehendakNya menjelma-jelma tiada terhingga.
Memegang sepasang pedang pusaka digenggam tangan,

6
Mendukung tinggi kepada Giok Hong Yang Maha Agung.
Bintang Lam Teu dan Bintang Pak Teu,
Adalah Pembantu Giok Hong Yang Maha Agung,
Takdir “Hidup dan Mati” diantero Alam Raya,
Bintang-bintang itu yang mengemban tugas itu.

Yang Agung Panglima Dewa Panca Guntur,


Kewibawaan-Nya menggetarkan angkasa raya.
Para Pasukan Dewa sampai pada berjuta-juta,
Bersama Dewa Bumi mentaati pada firman Giok Hong.

Para Dewa mematuhi pada segala firman Giok Hong.


Surya Bulan dan Bintang tinggal hidup bersama-sama.
Giok Hong Keng adalah Kitab Suci Yang Maha Mulia.
Ketulusan budi senantiasa bersemi sepanjang masa.

Bebas Keduniaan sama dengan mencapai Sorgaloka,


Mampu menolong manusia bebas dari Kesengsaraan.
Kesayangan dan keadilan terang berkilap ibarat Surya.
Kelogisan budi selalu makmur dari awal sampai akhir.

Dapatlah meleburkan ribuan laksaan malapetaka !


Kitab Suci ini berkenan untuk dipuji dan dibaca.
Mendirikan Vihara dan Klenteng diantero mayapada.
Paling disambut baik oleh Para Dewa dan Para Buddha.

Hukum Suci Para Dewa dan Buddha adalah Maha Besar.


Semuanya mendukung dan memuji Giok Hong ini,
Bilamana suka membaca Giok Hong Keng senantiasa,
Bintang Malapetaka dapat dijelmakan secara mutlak.

7
BAB II

Giok Hong adalah Thian Tee sama dengan Kaisar Langit.


Ada juga memuja Thian Kong sama dengan Bapak Langit
Bersemayam di Mahligai Kim Lan nan maha utama,
Segala agama saling mematuhi firman Giok Hong.

Diatas Langit tiada pagi dan tiada malam,


Selalu terang benderang pada saat apapun,
Terlihat Sang Mentari bersinar cemerlang,
Menyinari aneka bintang nun jauh disana.

Dunia adalah Te Kiu sama dengan bola bumi.


Insan dan benda tiada yang kekal lestari.
Bila ingin membahas Hukum Tuhan Yang Maha Esa,
Tiada sekalian insan yang dapat sari-terangnya.

Segala kejadian demi kejadian di antero dunia,


Diatur seksama oleh Giok hong Yang Maha Agung,
Berputarnya peredaran antara negatif dan positif,
Mewujudkan hari demi hari berubah dan selalu baru,

Bulan Bintang adalah pusaka hidup segala makhluk,


Hawa udara juga adalah pokok hidup segala makhluk,
Awan berkasih sayang menurunkan air hujan,
Memudahkan pada manusia untuk bercocok-tanam.

Setelah dunia dalam awal Thai Kik Maha Ada,


Tiada perbedaan antara hewan dan manusia,
Nampak rampas-merampas untuk mencari nafkah,
Bertelanjang bulat dengan tiada berbusana,
Dalam pada itu tiada mengenal Kemoralan,
Tiada perbedaan antara sanak saudara,

8
Inilah disebut zaman tanpa kebudayaan,
Segalanya kacau balau tiada peraturan.

Giok Hong memberi firman kepada Bintang-Pengawal,


Segera menjelma manusia turun ke dalam dunia,
Mendidik manusia menjadi manusia berkebudayaan,
Berkembang terus menerus sejak dulu hingga kini.

Semua kaisar dan raja-muda pada segala zaman,


Sampai kepada beberapa pemimpin di dalam dunia,
Semua itu penjelamaan Bintang Pengawal berbeda-beda,
Dan itu semua secara mutlak diatur oleh Giok Hong,

Haruslah menjiwai Kasih dan Adil di dalam kelakuan !


Hendaklah menyimpan kelogisan budi di dalam tabiat !
Aneka undang-undang hukum di dalam negara,
Hendaklah dipatuh dengan penuh ketulusan !

Percaya tulus kepada Giok Hong Keng ini,


Perlunya untuk melindungi badan diri-sendiri,
Sewaktu tinggal di dalam rumah atau berpergian,
Semua urusan pasti berjalan penuh kelancaran.

Bab II Giok Hong Keng penuh ketulusan dan kejujuran,


Dapat mengundang Dewa dan mengusir Setan-Siluman,
Bilamana menyimpan Giok Hong Keng di dalam rumah,
Segenap roh jahat pasti lari bertunggang-langgang.

*****

9
BAB III

Giok Hong Keng tertera Hukum Tuhan Yang Maha Esa,


Pelajarilah dengan rajin dan diingat di dalam hati !
Bilamana membaca sekali di dalam tiap-tiap hari,
Nasib rezeki pasti bercahaya penuh terang benderang.

Giok Hong Keng tertera amal adil dan kasih sayang,


Selalu membaca pasti mendapatkan banyak rezeki,
Korbankanlah diri sendiri untuk kasih dan sayang !
Korbankanlah diri sendiri untuk adil dan benar !

Rajin belajar sabda wejangan Para Suci dan Budiman,


Raga diri-sendiri mulai dinaungi makmur dan indah.
Ayah dan Ibu tiada mudah melahirkan anak,
Sesudah besar harus menjadi insan berguna.

Sebagai anak harus berbakti pada orang tua,


Bakti dan patuh dapat mengharukan hati Tuhan.
Ayah dan Ibu adalah pembudi yang paling besar,
Dari mereka-lah untuk mencari aneka keberkatan,

24 anak yang berbakti pada Kao Ciu dahulu,


Kini masih tetap bersemayam di Istana Sorga,
Bilamana mencaci-maki pada ayah dan ibu,
Anak itu sebagai manusia berhati durhaka.

Ayah berkasih anak harus berbakti;


Kakak bersayang adik harus berhormat,
Duduklah berdiam merenungkan kesalahan diri-sendiri,
Janganlah berkata orang lain sampai berlebih-lebihan.
Bilamana tiada memeliharakan pada Kebatinan,
Pasti kedatangan perihal yang pahit dan sulit.

10
Bilamana selalu menyakiti orang lain dengan perkataan,
Bintang Malapetaka akan berdatangan di ambang pintu.

Mencaci maki serta mengangkat sumpah serapah,


Pada diri sendiri pembalasan itu akan menimpa.
Hentikanlah tutur kata yang mengandung keburukan!
Tabiat yang keras akan menimbulkan aneka kejadian.

Bersabar menahan emosi berarti menyimpan rezeki baik.


Seantero kejadian secara mutlak diketahui oleh Tuhan.
Suatu percekcokan serta kasus di dalam pengadilan.
Menang dan kalah akan menjadi hampa semata-mata.

Budi yang bajik selalu dipuji oleh sekalian insan,


Kasih dan sabar akan sukses dalam sesuatu urusan.
Memberi maaf adalah benar adil dan kasih sayang,
Juga sebagai kesempurnaan atas kelogisan-budi

Beras gandum ubi kacang dan biji-bijian,


Semua itu tak boleh dihamburkan semena-mena,
Kendatipun semua itu dilahirkan dari rahim Bumi,
Perlu diingat proses kelahirannya amatlah sulit !

Segala hewan sama pula dengan tumbuh-tumbuhan,


Janganlah memotongnya dengan cara semena-mena !
Bilamana menggunakan sesuatu dengan tiada kewajaran,
Sesuatu penyesalan sudah terlambat jadi kenyataan.

Manusia hidup diantara Langit dan Bumi,


Jadikanlah hormat dan patuh sebagai asas-utama !
Bilamana tiada melakukan usaha yang tulus,
Bagaimana akan dapat naik ke atas Thian Thing ?

11
Tuhanlah yang mentakdirkan atas segala harta benda !
Cabul dan judi membawa segala urusan sulit berhasil.
Kerukunan rumah tangga adalah sebagai pokok utama.
Hemat dan rajin akan mendatangkan kebebasan hidup.

Manusia yang gila main dan gila judi,


Akan dilanda kehancuran rumah dan harta.
Segeralah bertobat atas segala macam kesalahan !
Agar terwujud kebahagiaan di dalam rumah tangga.

Setiap manusia mesti memiliki dosa dan salah,


Segera bertobat segera terwujud ketentraman hati.
Mentaati Kitab-Suci menjalankan kelogisan budi
Di dalam pri-keadilan akan menemui laksaan rezeki.

Hukum Tuhan Yang Maha Esa berkitar terus-menerus.


Kebaktian adalah pokok dari segala kebajikan-budi.
Persahabatan harus memakai kejujuran dan keadilan.
Bekerja sama janganlah mementingkan diri sendiri !

Selalu mementingkan diri sendiri dalam segala urusan,


Akan timbul kecongkakan dan hanyut dalam kesalahan,
Rumah yang diliputi makmur indah kaya dan mulia,
Sekali-kali janganlah mencongkakkan diri sendiri !

Congkak Hati kebanyakan melenyapkan Keberkatan.


Kasih Hati kebanyakan menambahkan Kebahagiaan.
Menghamburkan berfoya-foya apakah faedahnya ?
Bukankah lebih baik melakukan amal-sedekah ?

Orang dalam kemiskinan janganlah berputus harapan !


Berputus harapan segala pekerjaan sulit berhasil
Suka rajin dan hemat sampai memperbaiki diri sendiri,
Kekayaan dan kemuliaan akan bersemi di dalam jasmani.

12
Rumah lapuk dan rumah gubuk adalah sama tingkatan,
Segala rezeki adalah diri sendiri yang mencarinya.
Jikalau orang miskin banyak memiliki kebajikan-hati,
Sesungguhnya amat mudah bersua dengan Juru Penolong.

Senantiasa melakukan besar-prikebajikan


Menolong insan dan memperbaiki jalanan.
Melakukan kebajikan adalah perbuatan paling bahagia,
Melakukan kejahatan adalah perbuatan dimusnah Tuhan.

Menjadi manusia tiada menyimpan kebaikan-hati,


Keberkatan mudah rontok dan kesusahan selalu tiba.
Menipu dan memeras akhirnya mencelakakan diri sendiri
Sedini mungkin bertobat agar mendapatkan kebebasan.

Langit dan Bumi menciptakan manusia semesta,


Bajik dan buruk bersumber pada hati sendiri,
Berbuat kebajikan meluaskan rezeki keluarga.
Berbuat kejahatan memperluas benih kedosaan.

Sesama manusia memang suka pada kaya dan mulia,


Tapi perlu bersikap terang dalam bermasyarakat.
Menghimpun harta benda harus mengikuti kelogisan
Mencari nafkah harus memiliki kebajikan hati

Merencanakan siasat-licik di dalam situasi gelap,


Pasti menemui pembalasan seiring Hukum Ke-Tuhanan
Tindakan lalai akan mendatangkan aneka kesalahan,
Mencari pekerjaan pun takkan melahirkan kesuburan.

Hukum Ke-Tuhanan silih-semilih di antero alam raya.


Perbuatan khianat sulit menjadikan insan berguna.
Janganlah menganggap Tuhan sebagai Yang tuli dan bisu !

13
Pembalasan cepat lambat secara mutlak berjalan terus.

Segeralah bertobat untuk memperbaiki kebatinan !


Segeralah berbuat budi jasa dengan tiada berpamrih !
Giok Hong Keng dikaruniakan ke antero mayapada.
Mengajarkan umat manusia agar mengenal kemoralan.

Menolong umat dunia Tuhan pasti mengetahui.


Mendidik kebajikan sudah memperbaiki kejasaan.
Rumah tangga suka menabung akan kebajikan,
Tuhan pasti mengaruniakan segala kebahagiaan.

Semasa hidup tiada melakukan kejahatan,


Anak-cucu akan makmur sampai turun-temurun.
Siapa yang suka mencetak ratusan Kitab Suci ini,
Mencari usaha ada Juru Penolong yang menunjang.

Senantiasa menaruh ingat kepada Giok Hong Keng.


Semua roh jahat tidak akan masuk ke dalam badan.
Semua insan membaca dan memuji kepada Giok Hong Keng.
Usia setinggi gunung dan rezeki seluas samudera.

14
KITAB SUCI
TE BO

15
SABDA SUCI

PENDAHULUAN BUMI YANG MAHA BESAR


IKA, SAMA LANGIT BERSANDING NAIK
MEMPELAI, MELAHIRKAN BENDA BUMI
BERLAKSA LAKSA, TIADA YANG TAK
DIPELIHARA SENANTIASA.

16
BUNDA BUMI YANG MAHA TINGGI SEALAM

MEMELIHARAKAN KEHIDUPAN

Bunda Bumi memberi karunia sarwa kehidupan.


Alam semesta penuh suasana tenang – tenteram
Sungai dan samudera pada mengheningkan cipta
Gunung dan ganang diliputi mega menari-nari
Laksaan manusia nampak bahu-membahu
Sama-sama menghimpun khalayak murni.
Langit tiada udara dekil.
Bumi pun tiada debu aneh,
Segala tampak terang-bersih
Kebesaran Tao Maha Suci adanya.

Bunda Bumi Sealam


Maha Kasih dan Maha Mulia !

Ban Kou mula-mula membedakan antara Ibu dan Ayah,


Hawa ganda Im Yang berjodoh mewujudkan penunggalan ika,

Laksaan benda asal-mula diciptakan dari rahim Bumi,


Memang nyata tiada dilahirkan dari kandungan Langit,

Hasrat memperoleh panen yang makmur dan jaya,


Utamakanlah membaca Te Bo Keng di dalam rumah !

Te Bo memberkati Para Suci suasana intim gembira ;


Te Bo melindungi laksana publik hidup aman abadi.

Bumi adalah bumi dan Langit adalah Langit


Hawa ganda Im Yang amat erat kait-mengait.

17
Te Bo menyatukan antero Langit Bumi beserta Tri-Ratna ;
Te Bo mengarungi antero Langit Bumi beserta Pria-Wanita.

Dalam “Pat Kwa” Kham Le Cin Tui sebagai Catur Penunjang ;


Demikian Khian Kun Kin Sun sebagai lambang dari Langit,

Te Bo sebagai Bo Ki Tho dalam “ Thian Kan Ngo Heng “


Memeliharakan segenap Sian Thian dan Houw Thian.

Hian Thong Cu sebenarnya adalah suami bagi Te Bo.


Langit tuli dan Bumi bisa mencapai perpaduan pula.

Roh dengan Hawa berpadu mewujudkan Langit dan Bumi


Hawa adalah Roh berbaur menjelmakan Manusia – Suci.

Hawa-Sejati sebagai Bunda dan Bunda adalah Hawa ;


Hawa-Sejati sebagai anak dan anak adalah Roh.

Kendati Te Bo tiada dapat menuturkan bahasa manusia,


Te Bo selalu menunaikan Hukum Im Yang Negatif Positif.

Anak dan ibu tiada dapat terpisah dari rahim kandungan.


Demikian terciptalah Langit Bumi beserta Para Budiman.

Te Bo menghamilkan dalam waktu dasa tahun,


Masa genap terciptalah heksa Orang Suci.

Thian Hong Si, Te Hong Si dan Jin Hong Si,


Kaisar Hok Hie, Kaisar Sing Long dan Kaisar Hian Wan.

Kaisar Hok Hie mahir memadu posisi Langit dan Bumi ;


Kaisar Sin Long pandai mengatur tata-usaha hasilbumi ;

18
Kaisar Hian Wan menemukan hasil cipta dalam segala bidang ;
Diwariskan turun-temurun dan berkembang terus-menerus.

Para Buddha Tiga Sealam semua berasal dari Te Bo,


Tinggalkan Te Bo kemanakah Mereka harus berteduh ?

Te Bo Menciptakan Catur Benua dalam empat penjuru angin,


Demikian pula menciptakan Catur Musim dalam tata iklim.

Sungau danau kali dan laut takkan dapat tinggalkan Te Bo !


Te Bo melahirkan Ban Kok Kau Ciu dalam kawasan mayapada.

Raja kaisar segala zaman takkan dapat tinggalkan Te Bo !


Te Bo memeliharakan Penguasa Bintang dalam sarwa alam.

Te Bo mewujudkan Panca-Gunung dalam antero wilayah daratan.


Demikian pula menciptakan hutan berikut segala pepohonan.

Segenap lapisan masyarakat takkan dapat tinggalkan Te Bo !


Te Bo menumbuhkan hasil bumi diatas segala-galanya Te Bo.

72 Macam usaha takkan dapat tinggalkan Te Bo !


Te Bo menumbuhkan rumput dan pohon sampai laksaan benda.

Manusia serta kebutuhannya sama-sama berasal dari Te Bo,


Setelah musnah segalanya akan kembali lagi ke dalam Te Bo.
Segenap wilayah negara takkan dapat tinggalkan Te Bo !
Te Bo menjadikan segala klenteng dan segala vihara.

Para Dewa dan Para Nabi adalah wujudan Te Bo punya patung.


Te Bo yang mensukseskan raga emas atau patung para Buddha.

Emas dipuja sebagai mata-benda diantero mayapada,


Justru karena emas, sudah berapa insan jatuh ke dalam derita ?

19
Emas perak dan mata benda lainnya berasal dari Te Bo,
Semua itu kiranya takkan dapat meninggalkan Te Bo.

Demi Te Bo antara raja saling mengacungkan senjata laga,


Antara saudara juga rela melenyapkan kasih demi Te Bo.

Anda telah memanfaatkan segala-galanya dari Te Bo,


Namun siapakah yang suka memuja Te Bo Sin kepada Te Bo ?

Segala macam sandang sutera memang berasal dari Te Bo.


Te Bo menumbuhkan sayur dan benih dalam Catur Musim.

Masam manis pedas pahit semua berasal dari Te Bo.


Te Bo menciptakan kebun beserta bunga buah-buahan.

Kucai bawang-merah bawang-putih semua berasal dari Te Bo.


Te Bo melahirkan halia dan lada sampai aneka rempah.

Tatkala pria wanita dihinggapi wabah penyakit.


Te Bo mewujudkan bermacam-macam obat mujarab.

Bila pria wanita kehilangan rasa sedap dalam mengunyah,


Te Bo menyempurnakan garam dan cuka sampai aneka bumbu.

Segala makhluk di alam ini semua berasal dari Te Bo,


Te Bo yang menciptakan segala makhluk di alam ini.

Te Bo telah menghabiskan pada segala daya upaya.


Te Bo telah mencurahkan pada segala isi-hati !

Te Bo lebih mengasihani pada putri daripada putra,


Namun segala-galanya telah dilupakan putra dan putri.

20
Sandang pangan dalam kehidupan dijelmakan oleh Te Bo,
Te Bo menjelmakan sebuah kejadian dari semua penjelmaan.

Anda telah menggunakan uang dari hasil menjual Te Bo,


Namun siapakah dari anda yang suka ingat akan Te Bo.

Segala benda di alam ini takkan dapat tinggalkan Te Bo !


Te Bo yang melahirkan segala benda di alam ini.

Suatu elemen hidup berasal dari hasil kelahiran Bumi.


Pakailan pedoman Enam-Jalur pada benda yang memendam !

Dunia hanya tahu Langit adalah benda yang sangat besar.


Maha Besar lagi bila Te Bo setunggal Langit di sarwa alam.

Jika dari Langit turun akan setetes Air-Rezeki,


Maka berkembanglah benih palawija di muka bumi.

Kendati air langit adalah sebagai hujan yang baik,


Lebih baik lagi sari-sumsum yang ada di dalam Te Bo.
Naga dan ribuan sungainya takkan dapat tinggalkan Te Bo !
Te Bo menciptakan seantero badai dengan seantero mega.

Andaikan naga dapat mewujudkan angin dan awan tanpa Te Bo,


Kemanakah Naga itu akan melata meski hujan sudah tercipta.

Segala tutur segala kisah semua menyangkut akan Te Bo,


Siapakah dalam dunia yang tahu akan pahit getirnya Te Bo ?

Te Bo rela membanting tulang dan memeras keringat,


Demi kecukupan sandang pangan bagi putra dan putri,

Siang dan malam Te Bo tak pernah memejamkan mata,


Mata terpejam semua makhluk dilanda malapetaka,

21
Bilamana Te Bo membuang kantuk dalam sekedip mata saja,
Kura-kura berjungkil balik dan sarwa hidup akan sirna.

Para Buddha akan pergi tinggalkan antero Langit l


Para Boddhisatva akan lari tiada jejak kaki.

Raja dan rakyat lainnya akan hancur berantakan;


Langit Bumi Dewa dan Nabi ibarat api semua berkobaran ;

Tiada timur tiada barat tiada selatan dan utara ;


Benda semesta bagaikan api luluh-lantak semuanya.

Memeluk Hoat Hoa dalam Dharma Buddha adalah iradat Te Bo,


Te Bo yang menyinari Dharma ini dengan segala adiwarna,

Munculnya Shian Chao berkat Te Bo mengembangkan bunganya.


Wujudnya obat-obatan berkat Te Bo mengolahkan ramuannya.

Kesempurnaan jiwa berkat penyatuan raga dan roh,


Pemisahan raga dan roh diciptakan pula oleh Te Bo.

Shian Buddha Budiman dan Nabi lupa Kehendak Te Bo,


Te Bo menciptakan keredupan pada mukjizat dan pamor.

Raja pejabat sastrawan dan panglima lupa kehendak Te Bo.


Lupa akan Te Bo sebagai Yang Maha Kasih – Yang Maha Mulia.

Pelajar Petani pekerja dan pedagang lupa kehendak Te Bo.


Sebagai yang menginjak kasih dan tak mau membalas budi.

Tiada membedakan antara Hukum Positif dan Hasrat Sejati,


Sulit membebaskan diri dari bermacam-macam kebejatan.

Bilamana ingin mengetahui Te Bo punya nama dan marga,

22
Adalah Awal Maha Kosong sebelum era Bu Kik tercipta.

Te Bo punya Usia-Hidup tercatat 12 laksa tahun,


Dengan 9600 detik dalam Usia Masa

Te Bo dilahirkan penuh dengan pahit getirnya penderitaan,


Tak terduga Alam Kosong menampung Te Bo dari evolusinya.

Tiada satupun putra dan putri selama itu,


Te Bo duduk mengeluh di sepanjang Tiang Kang.

Bilamana hendak berjumpa kembali dengan putra dan putri,


Kecuali dibuka lagi alam yang baru bagi anak dan Te Bo.

Kitab Suci ini tercatat dalam ratusan baris,


Kalimat demi kalimat ditulis penuh ketulusan.

Bilamana antero rumah suka menghatur puja akan Te Bo,


Hasilbumi ( usaha ) melimpah mewah dan suasana riang sentosa.

Segala bencana tiada datang menimpa,


Segala umat hidup dalam aman sentosa.

Bilamana tiada mematuhi pada ajaran Te Bo Keng ini,


Hasilbumi ( usaha ) akan berantakan dan hidup susah akan nyata.

Bilamana masih tiada mematuhi pula pada sabda Te Bo,


Malapetaka akan berdatangan dan ajal maut akan tiba,

Te Bo dilahirkan pada tanggal 18 bulan 10 Imlek,


Semua rumah membaca dan memuji Te Bo Keng ini.

Ada orang suka menyebarkan Te Bo Keng ini,


Anak cucu akan subur padat sampai turun-temurun.

23
Ada orang suka menyebarkan Te Bo Keng ini,
Thian Tee akan memberkati anak cucu sampai laksaan tahun.
Kaum ibu suka menyebarkan Te Bo Keng ini,
Lima putra dan dua putri akan mudah mengikat jodoh.

Pria wanita menaruh segan dan menghatur puja akan Te Bo,


Makmur indah kaya dan mulia akan dicapai laksaan tahun.

Dimana-mana mendirikan altar demi hatur puja akan Te Bo,


Te Bo akan menolong makhluk dalam memelihara kehidupan.
Disana-sini mendirikan altar demi hatur puja akan Te Bo,
Te Bo akan menjelma sebagai Pamor Dewa Yang Maha Tinggi !

Membalas budi dan menghatur kasih pada Te Bo,


Memperbaiki klenteng dan melakukan puja bakti,
Membuat Te Bo punya Gambar dan Patung untuk dipuja umat,
Barulah putra dan putri disebut anak yang berjiwa bakti.

Segeralah penuh tulus menjunjung tinggi akan firman ini !


Akan bebas keduniaan dan naik ke Thian Ting sebagai Nabi.

Besar kesetiaan dan kebaktian menghasilkan besar-kebajikan.


Besar kekasihan dan kesayangan menampilkan abadi-kehidupan.

Te Bo mengaruniakan kawasan Lian Hoa Cin.


Kao Ciu mewujudkan Tai Lo King nan megah.
Segenap pria-wanita sama-sama menjadi Tai Lo Thi.
Istana Mulia Maha Damai tersohor dari era ke era.

*****
BU SIANG HI KONG TE BO HIAN HWA YANG SENG POO BENG
CU CUN TAI CU CUN

Dengan penuh hormat menyungkem tanah 24 kali.

24
ALAMAR MULIA HUN HIO

Hun Hio mengepul asap-harum menghatur hormat,


Bunda Bumi tampak hadir memancarkan pamorNya !
Sekalian insan pada hari Boo di setiap tahun,
Penuh segan menghaturkan semua puja baktinya,
Terciptalah “Usia dan Rezeki” seluas samudera,
Bila semua insan taruh segan pada Bunda Bumi,
Negara akan tenteram dan rakyat aman sentosa,
Segala hasilbumi akan menjadi subur dan jaya.

Bunda Bumi Yang Maha Tinggi Sealam,


Menjelmakan dan memeliharakan kehidupan,
Benar-benar Maha Kasih dan Maha Mulia,

Bunda Bumi Sealam mengatur manusia bermasyarakat,


Tiada perbedaan ayah-ibu di awal Thai Kik Maha Ada.

Benih dari Bunda Bumi menciptakan Bumi dan Langit,


Melahirkan pula Para Bhiksu Taois dan Para Rakyat.

Bunda Bumi memberi warisan Te Bo Keng pada dunia-raya,


Pria wanita tentu sejahtera sesudah memuji dan membaca.

Hasrat memperoleh Maha Damai di mayapada,


Hendaklah membaca Te Bo Keng dimana-mana!

Bunda Bumi menyebarkan Te Bo Keng ini,


Tiada insan yang tak menghormati Bunda Bumi !

Sejak Te Bo Keng dikhotbahkan oleh Bunda Bumi,


Membaca tulus dapatlah mencapai tingkatan Nabi !

Bila insan hidup tiada menghormati pada Langit dan Bumi,

25
Sesudah mati akan terhanyut dalam neraka sepanjang kala.

Bila insan hidup tiada menghormati pada Bunda Bumi,


Akhirnya akan menciptakan bibit dosa berwarna-warni.

Sandang pangan memang diciptakan dari kandungan Bumi,


Namun siapakah yang tahu akan pahit getirnya Bunda ?

Siapakah dari putra putri yang dapat melakukan bakti,


Dan menyebarkan Sabda-Bunda untuk mendidik para insan?

Bilamana marabahaya menimpa dalam sekejap mata,


Semua insan akan menemui bencana dijagat buana.

Itulah membuat Bunda tiada sampai hati melihatnya,


Begitupun putra-putri masih lupa akan kasih Bunda,

Beraneka macam kegagalan dari aneka ihwal di mayapada,


Bunda Bumi akan mengatur hingga jenjang kesempurnaan,

Meskipun 72 Dewa saling memiliki suatu kemukjizatan,


Hanyalah Bunda yang dapat melenyapkan mukjizat itu,

Bangunan klenteng berdiri disana-sini seantero buana,


Klenteng yang memuja Para Dewa bersebaran dimana-mana.

Klenteng yang memuja Bunda tiada satu pun berdiri,


Malah menyingkirkan Bunda ke tempat yang serba hampa,
Langit tiada turun hujan, Bumi pun kehilangan daya tumbuh
Inilah disebut tahun pelik segalanya menjadi kacau-balau.

Usia 9 tahun dari putra dan putri membaca Kitab Suci ini,
Ayah dan Kakak dapat bersua lagi meski sudah berpisahan.

26
Insan demi insan dapat menyebarkan Kitab Suci ini,
Sebarkanlah kepada yang tua muda dan sekalian anak !

Bilamana tidak suka membaca Bunda punya Te Bo Keng ini,


Darah segar akan muntah keluar dan air liur tumpah ruah.

Pergantian musim dan suhu akan menimbulkan wabah penyakit.


Kemarau dan kelebihan hujan akan menjadikan panenan gagal.

Tua muda pria wanita ingatlah pada Bunda Bumi !


Dengan segala ketulusan bacalah Te Bo Keng ini !

Segeralah menceritakan dan menyebarkan Kitab Suci ini !


Dalam sekejap mata akan terwujud tahun penuh Kemakmuran.

Selalu menghaturkan Lilin dan persembahan untuk Bunda,


Hendaklah berhati tulus pada hari Boo dalam setiap bulan !

Menaruh segan pada Hari Besar Para Dewa dan Para Buddha.
Hendaklah ingat pula pada hari Boo dalam setiap bulan !

Enam buah lentera menyala dan lima batang Hio membara,


Berikut kertas emas dan perak adalah lambang suci ceria.

Pria-wanita masuk ruangan altar berkenaan upacara Twan Yang,


Tercipta suasana tulus dan segan di seputar altar suci.

Setulus hati membaca Te Bo Keng 7 kali setiap baca,


Demikianlah akan mendapatkan kedamaian dimana-mana.

Siang malam selalu membaca Te Bo Keng pada setiap hari,


Dalam rumah akan dapat terhindar dari segala wabah penyakit.

Padi yang belum menguning telah dihembus angin mengganas,

27
Mendatangkan mati kelaparan pada si tua bersama si muda.

Langit menerima persembahan panca biji-bijian,


Diwariskan pada makhluk dan terus menjadi-jadi.

Ada orang suka membaca Te Bo Keng ini,


Hasilbumi dijamin baik pada tempat itu,

Ada orang suka mencatatkan dan menyebarkan Te Bo Keng ini,


Para Dewa dan Penguasa Rumah akan menjadi tenang-tenteram.

Dewa Langit menurunkan rezeki makmurlah segenap keluarga !


Naga Hijau dan Macan Putih ikut pula memberi pertolongan.

Bunda Bumi dilahirkan pada tanggal 18 bulan 10 Imlek Tengah Hari,


Dinamakan Sun Sut Thio Bie dalam “Te Cu Ngo Heng”

Disana-sini dapat menyebarkan Te Bo Keng ini,


Perlu apa harus khawatir akan gagalnya hasilbumi ( usaha ) ?

Rumah demi rumah dapat membaca Te Bo Keng ini,


Insan demi insan akan naik ke Thian Thing dipuja umat.
Janganlah memandang rendah pada Te Bo Keng ini !
Hanyalah menyuluhi umat-sesat di jagat buana !

Terus membaca dapat melenyapkan segala jenis malapetaka.


Sukseskan pembacaan ribuan pasal Kitab Suci Para Buddha.

Huruf demi huruf penuh adiwarna menyinari antero Langit ;


Kalimat demi kalimat memberi ampun pada dosa dan salah ;

Baris demi baris lenyapkan dosa berkatkan rezeki dan usia,


Pasal demi pasal penuh Bunda Bumi melindungi aman sentosa.

28
Bilamana masih tiada juga membaca Te Bo Keng ini,
Segenap keluarga penuh dosa dan padat derita.

Bilamana rakyat tak suka mendengar peringatan Bunda Bumi,


Bala air bala api dan bala badai akan saling berdatangan.

Bilamana Bunda tiada melenyapkan aneka malapetaka,


Bunda sesungguhnya tak tega melihat aneka kematian.

Bilamana Bunda tekad melenyapkan aneka malapetaka,


Pria wanita malahan tak patuh akan kehendak Bunda,

Memikirkan kiri dan kanan sungguh amat sulit dan pelik,


Diutuskanlah Para Dewa untuk mengurusi bajik dan buruk.

Siapa yang bajik akan dibimbing ke dalam satuan bajik.


Siapa yang buruk akan dibimbing ke dalam satuan buruk.

Bunda Bumi hendak memadamkan bala bencana secara intensif,


Terus-menerus melindungi keselamatan pada putra dan putri.

Bunda Bumi hendak mengkaji cermat pada Hukum-Pembalasan,


Seantero muka bumi suka mengikuti pada kelogisan sejati.

28 Rasi saling mengitari Hukum Peredaran.


60 Ka Cu mengendalikan tata Langit dan Bumi.

Thian Kan Te Cu selalu memberikan taufik perlindungan.


Kao Thian Sen Teu menghormati pada Dewa Yang Maha Gaib.

Dewa Guntur dari 8 penjuru angin mewujudkan 64 bagian,


64 bagian menjelma pula sebagai Para Dewa dijagat buana.

Teng Ka Keng Sing mewujudkan sejumlah Pasukan Perang.

29
Para Setan memasang perangkat di sarwa Langit dan Bumi.

Jangan takut Pe Tai Kim Kang datang memberi perlindungan !


Jangan gentar Si Tai Thian Kang menjaga di Catur Gerbang.

Antero Langit dan Bumi tergetar oleh perkitaran Sen Teu,


Guntur menggelegar berkumandang di sarwa Langit dan Bumi,

Bila Bunda Bumi sudah menerima bulat Laksaan Hukum,


Seluruh Langit dan Bumi akan sirna sepanjang zaman,

Bunda Bumi amat gaib menampakkan seluruh Keputusan Hukum.


Timur barat selatan dan utara menjelma wujudan Kota Suci.

Pria Wanita satu demi satu mewujudkan raga keemasan,


Tai Lo Tai Shian mewujudkan kehidupan kekal lestari.

“Dwi-Kesempurnaan”, buah dan jasa mengunjungi kerapatan,


Menikmati Pamor-Kemuliaan dalam Rapat Samudera Hwan Tho.

Senantiasa tiada turun menyeberang ke bawah alam fana,


Menemani Bunda Bumi hidup bahagia dalam usia Langgeng.

*****

BU SIANG HI KONG TE BO HIAN HWA YANG SENG POO BENG


CU CUN TAI CU CUN

Dengan penuh hormat menyungkem tanah 24 kali.

30
HARI LAHIR GIOK HONG DAN TE BO

GIOK HONG BAPAK LANGIT Tanggal 9 Bulan 1


TE BO BUNDA BUMI Tanggal 18 Bulan 10.

BERDASARKAN PENANGGALAN IMLEK

*****

KATA BERHIKMAH

CAHAYA TRIDHARMA MENYINARI SEPANJANG ZAMAN


MENUNTUN SESAMA MANUSIA MENUNAIKAN KESUCIAN

*****

HANYA UNTUK KALANGAN SENDIRI


TIDAK DIPERJUALBELIKAN

31

Anda mungkin juga menyukai