Anda di halaman 1dari 22

KULIAH

GEOKIMIA UMUM
S. KIS DARYONO
Ilmu geokimia merupakan cabang ilmu kimia yang digunakan
untuk memecahkan berbagai permasalahan kebumian dan
untuk memahami bumi serta bagaimana bumi bekerja (W.M.
White, Geochemistry, 2007).
 
Geokimia adalah ilmu yang mempelajari sifat spesies kimia di
bumi serta evolusinya selama sejarah bumi ini.
 
Geokimia sendiri terdiri dari berbagai sub bahasan (atau
turunan) yang sebenarnya satu sama lain masih saling terkait,
tidak ada pembagian yang benar-benar terpisah.
Geokimia termasuk salah satu sub bidang di geologi, dimana
geokimia sendiri dibagi menjadi 2 bagian, geokimia organik dan
geokimia anorganik.

Geokimia organik, lebih banyak mempelajari mengenai proses


pembentukan s/d pematangan batuan induk (source rock) dari
hidrokarbon.

Geokimia anorganik, penekan diberikan kepada analisa kimia


dari petrogenesa (pembentukan batuan), terutama batuan beku
dan metamorf, dimana kedua golongan batuan ini banyak sekali
berubah sifat fisis dan kimia-nya pada saat pembentukannya,
yang diantaranya mengakibatkan terbentuknya mineral2
logam/non-logam yg ekonomis (bahan tambang)
ALAM SEMESTA
Alam semesta teramati adalah istilah dalam kosmologi Big
Bang untuk menggambarkan daerah berbentuk bola di alam
semesta yang mengelilingi pengamat di mana obyek-obyek
dapat diamati karena jaraknya cukup dekat, artinya ada
cukup waktu untuk ditempuh cahaya dari obyek itu ke
pengamat. Setiap posisi memiliki alam semesta teramati
sendiri.

Teramati di sini tidak ada hubungannya dengan


kemampuan teknologi modern untuk mendeteksi
radiasi dari obyek di dalam daerah ini, melainkan
dengan kemungkinan cahaya atau radiasi lain dari
obyek mencapai pengamat.
Alam Semesta

 Terdiri dari semua materi termasuk tenaga dan radiasi serta hal yang telah diketahui dan baru dalam tahap percaya
bahwa pasti ada di antariksa.

 Mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos.

 Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba,
dan sebagainya.

 Makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, satelit.

 Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit
yang ada di dalamnya.
Alam Semesta

 Alam semesta adalah fana

 Ada penciptaan, proses dari ketiadaan menjadi ada, dan akhirnya hancur

 Di antaranya ada penciptaan manusia dan makhluk hidup lainnya

 Di sana berlangsung pula ribuan, bahkan jutaan proses fisika, kimia, biologi dan proses-
proses lain yang tak diketahui
Pertanyaan?

 Sampai di batas mana manusia bisa membayangkan dan menjangkaunya?

 Bagaimana kondisi awal, bagaimana kondisi sebelumnya, bagaimana kondisi 5 miliar


tahun ke depan, bagaimana kondisi 50 miliar tahun ke depan dan seterusnya?

 Apakah pengetahuan agama akan memberi jawaban atas berbagai pertanyaan tersebut?

 Alam semesta yang megah akan runtuh, akan hancur, tapi entah bagaimana prosesnya,
dan ada apa setelah kehancuran itu?
UMUR ALAM SEMESTA

a. Berapa usia alam semesta?

b. Perkiraan saat ini, usia alam semesta 13.73 miliar tahun


(plus minus 120 juta tahun), dihitung sejak Big Bang mulai.

c. Makhluk hidup diperkirakan mulai 3.8 miliar tahun lalu,


dimulai dengan makhluk hidup satu sel, seperti bakteri,
alga, dan protozoa.

d. Manusia baru ada 2.5 juta tahun lalu.

Susah membayangkannya, mari dianalogkan usia ini


dengan uang.

e. Bandingkan uang Rp. 13.73 miliar, Rp. 3.8 miliar, dan Rp.
2.5 juta. Kebayang magnitudenya ya?
e. Manusia jenis kita (homo sapiens) baru ada 250.000 tahun lalu.
Nah kalau dari skala duit, kita ini baru bernilai waktu
Rp 250 ribu.

f. Kemudian kelahiran Yesus Kristus yang menjadi patokan tahun


masehi terjadi 2000 tahun lalu. Kalau diduitin,
Rp 2000 perak, pas buat bayar angkot.

g. Majapahit sekitar 700 tahun lalu, alias Rp 700 perak.

h. Perang Diponegoro bernilai waktu Rp 180.

i. Republik Indonesia merdeka bernilai waktu Rp 74.

j. Saya, kelahiran 1963, bernilai historis Rp 56. Enam puluh perak


saja tidak sampai.

Bandingkan dengan Rp 13.73 milyar itu !!!!!.


Mengapa kita ingin tahu usia alam semesta?
Bagi kita, ini memberikan perspektif tentang kehidupan kita.
Meletakkan perjalanan hidup kita dalam kerangka perjalanan
alam.

Life is much more than facing daily problems .


Ia bisa membantu kita melepaskan diri dari himpitan
permasalahan.

Betapa kecilnya masalah kita dalam konteks kehidupan dan


perjalanan alam semesta.

Sama dengan membandingkan Rp 56 dengan Rp 13,73 milyar.


We have not even talked about the Creator yet…

Kalau Tuhan cukup kaya untuk


membayar Rp 13.73 milyar,

Ia pasti sanggup mengatasi masalah


Rp 56.
Teori Alam Semesta
A. Alam semesta ini sudah ada sejak dahulu kala.
Tidak memiliki permulaan dan tidak memiliki
akhir. Selamanya alam semesta akan tetap ada.
Teori Closed Universe.

1. Alam semesta, memiliki mekanisme tertutup,


yang saling meniadakan dan mengisi secara
sendirinya.
2. Dikatakan dalam teori itu bahwa jumlah energi
di alam ini sama dengan nol.
3. Alam ini berada dalam keseimbangan selama
miliaran tahun.
4. Dan selamanya akan terus begitu.
B. Alam semesta bersifat terbuka. Teori Open
Universe. Mereka mengatakan bahwa alam
semesta ini mengarah kepada kehancuran.

1. Awalnya alam semesta dalam keadaan tertata


rapi, namun terjadi perusakan dan penghancuran
dimana-mana. Maka suatu ketika alam semesta
akan hancur.

2. Bukti kehancuran, manusia dilahirkan dengan


kesempurnaan seorang bayi. Seiring dengan waktu
maka sang bayi akan menjadi dewasa lalu
mengalami penuaan dan menuju kematian.

3. Contoh lain, makanan yang dibiarkan beberapa


hari akan eusak dan membusuk dengan sendirinya.
C. Alam semesta ini tidak pernah ada . kemudian
terjadilah proses penciptaan, berkembang dan
suatu ketika akan lenyap kembali.
Teori Bigbang Theory (ledakan besar).

1. Bukti kuat, bahwa alam semesta ini sedang


mengembang. (Sebagai catatan: teleskop Hubble
diluncurkan NASA pada 1990. Setahun kemudian
1991 menyusul teleskop Compton yang lebih
canggih. Pada tahun 2003 NASA meluncurkan
teleskop spitzer).

2. Dari data teleskop tersebut mencatat bahwa


ternyata semua benda langit sedang bergerak
saling menjauh.

Anda mungkin juga menyukai