Anda di halaman 1dari 14

KAJIAN FILSAFAT ATAS HUBUNGAN SUBJEK-

OBJEK DI DALAM KOSMOLOGI


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat Ilmu dan Logika

Disusun oleh :

Kelompok 5

1. Tubagus Budi ( 24012119160 )


2. Alma Saskia Pakerti ( 24012119092 )

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS GARUT

2019/2020
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim..

Puji serta syukur penulis panjatkan khadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan kenikmatan tiada tara kepada seluruh ciptaan-Nya. Dengan
keadilan-Nya, tegaklah semesta ini dibawah aturannya tanpa ada yang tidak
seimbang sedikitpun. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada sang revolusioner dunia islam yakni Nabi Muhammad SAW, yang mana
beliau telah membawa manusia dari zaman kebiadaban sampai zaman yang
beradab seperti ini, tak lupa kepada para ahlul bait-nya, para sahabatnya hingga
sampailah kepada kita selaku umatnya.

Alhamdulillah berkat karunia Allah SWT yang mahan kuasa, penulis


mampu menyelesaikan makalah ini. Perjuangan menyelesaikan makalah ini tidak
terlepas dari dukungan orang-orang di sekitar penulis. Oleh karena itu penulis
ingin mengucapkan banyak berterimakasih kepada berbagai pihak yang telah ikut
terlibat dalam proses penyelesaian makalah ini .

Garut, 1 Januari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................i


DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Urgensi Permasalahan ..................................................................... 1
1.2 Inti Permasalahan ............................................................................ 1
1.3 Fokus Permasalahan ........................................................................ 1
1.4 Perumusan Masalah ......................................................................... 2
1.5 Konsep Teori ................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perspektif sains : Sejarah alam semesta dan alam Manusia (The
Historis of Macrocosmos and microcosmos) .................................... 3
2.2 Alam Semesta .................................................................................... 4
2.3 Pengertian arsy................................................................................... 5
2.4 Menyelaraskan diri dengan hokum alam semesta ............................. 6
2.5 Parameter alam semesta ..................................................................... 8
BAB III HAMABATAN DAN SOLUSI
3.1.Tabel Hambatan dan Solusi ......................................................... 9
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ...................................................................................... 10
4.2 Saran ................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Urgensi Permasalahan

Pengkajian ini menampilkan pada persoalan fungsi ilmu kosmologi dan


kosmogoni khususnya bagi masyarakat kontemporer dewasa ini. Di kehidupan
yang sekarang, moralitas dan agama pada masyarakat tidak memiliki nilai.
Moralitas dianggap hanya persoalan klasik yang menghambat kehidupan manusia,
begitu pula dengan agama yang hanya sebagai persoalan individu dan dunia lain
(akhirat). Oleh karena itu, dalam tulisan ini adalah apa hakikat dan fungsi
kosmologi dan kosmogoni terhadap kehidupan manusia. Untuk menjawab
berbagai persoalan diatas dalam makalah ini akan menggunakan pendekatan
filsafat melalui ilmu kosmologi dan kosmogoni agar apa yang menjadi hakikat
dan fungsi kosmologi dan kosmogoni bagi kehidupan manusia secara menyeluruh,
mendasar (radikal), dan rasional, sehingga sampai pada hakikatnya yang paling
hakiki dan mendasar

1.2 Inti Permasalahan

Evolusi ilmu pengetahuan dan kebudayaan manusia telah sampai ke


zaman yang memaksa kita untuk berpikir dan memahami realitas dalam
memecahkan masalah besar yang diakibatkannya. Krisis ekologis, misalnya
mengentakkan kesadaran manusia untuk menggungat pandangan kosmologi
modern yang diatasnya sains modern dikembangkan yang bersifat parsial dan
positivistik-antroposentrik, yang telah di anut hampir 3 abad.

1.3 Fokus Permasalahan


1. Lebih Menjelaskan Tentang Pengaruh Kosmologi Terhadap kehidupan
Manusia
2. Memahami hubungan tentang alam semesta dengan alam manusia
3. Berfokus pada permasalahan moralitas dan agama yang dianggap menjadi
penghambat kehidupan manusia
1.4 Perumusan Masalah
1 Bagaimana menyelesaikan persoalan-persoalan sosial dengan pendekatan
kosm0logi filsafat ?
2 Bagaiamana Hubungan alam manusia dengan alam semesta ?
3 Bagaimana kita menyelaraskan diri dengan hukum alam semesta (kosmologi)
?

1.5 Konsep Teori


Para ahli teori telah menyimpulkan keadaan alam semesta pada (10 -43 )
detik (1/10 43), saat itu tempratur mencapai (10 32) derajat. Satu detik setelah
bigbang temperatur alam semesta turun dari (10 32) derajat
menjadi10milyarderajat.Setelah 3 menit terjadi big bang temperatur turun sebesar
1 milyar derajat. Permukaan bumi terus mendingin terbentuklah air dan
muncullah gas-gas pendukung kehidupan sehingga terjadilah hujan
danmulaimuncullahtetumbuhan. Selanjutnya bintang-bintang dan galaksi-galaksi
terbentuk 5 milyar tahun setelah bigbang, bumi dan tata surya kita terbentuk 10
milyar tahun setelah bigbang. Bumi terus mendingin hingga mencapai temperatur
yang memungkinkan untuk kehidupan (seperti saat sekarang), dan kondisi bumi
yag demikian itu terjadi setelah 13 milyar tahun setelah bigbang. Umur alam
semesta sekarang diperkirakan antara 13,5 – 15 milyar tahun.
Kosmologi filsafat memiliki dua pengertian diantaranya:
1. Filsafat alam yang berusaha mencari asal (arche) alam semesta. Contoh: Thales
berpendapat air sebagai arche
2. Filsafat alam yg menyelidiki gerak (motion) di alam semesta sebagai penyebab
adanya perubahan (change).
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perspektif sains : Sejarah alam semesta dan alam Manusia (The Historis
of Macrocosmos and microcosmos)
Sejarah alam semesta menurut perspektif sains Lima milliar tahun yang
lalu, bumi ini tidak pernah ada.
Suatu ledakan (bigbang) telah mengawali alam semesta kita, tercipta
imateri (langit : ruang dan waktu) dan materi (isi langit). Cikal bakal tatasurya
berupa gas, nebula yang berpusar dan tengahnya sangat panas sebagai cikal
bakal matahari.
Berikut meruapakan pendapat para ahli mengenai teori kosmologi :
A. Dalil Aristoteles
Keteraturan alam semesta ini ditentukan oleh gerak (motion). Gerak
merupakan penyebab terjadinya perubahan (change) di alam semesta.
Akhirnya akal manusia tiba pada suatu titik yang ultimate, yaitu sumber
penyebab dari semua gerak, yaitu Unmoved Mover, Penggerak yang tadak
digerakkan.

B. Dalil Teologis (William Paley)


Benda-benda di ruang alam semesta itu memiliki gerak yg bertujuan
(teleos), sehingga alam semesta ini merupakan karya seni terbesar yang
membuktikan adanya A Greater Intelligent Designer.

C. Dalil Etis (I.Kant)


Dalam diri setiap manusia ada dua kecenderungan yang bersifat niscaya,
yaitu keinginan untuk hidup bahagia (happiness) dan berbuat baik. Kedua
kecenderungan itu akan dapat terwujud dalam kehidupan manusia apabila
dijamin oleh 3 postulat, yaitu kebebasan kehendak (freewill), keabadian jiwa
(immortality), dan Tuhan (God) sebagai penjamin hukum moral (Law Giver).
Alam semesta mengembang pertama kali diketahui dan dilaporkan oleh
astronom Amerika Edwin Hubble (1889 – 1953). Bintang-bintang dan
galaksi-galaksi mulai terbentuk sekitar 1 milyar tahun setelah big bang, dan
kemudian, sederhananya alam semesta terus berkembang membesar dan
mendingain, penciptaan kondisi kondusif untuk kehidupan
Dari manakah makhluk hidup (mikrocosmos) berasal ?
1. Manusia diciptakan dari tanah (unsur-unsur bumi).
2. Bumi yang tandus disebut bumi yang mati namun ketika subur disebut
bumi yang hidup.
Dengan demikian makhluk hidup muncul dari benda mati
Seluruh ‘benda diam’ dimuka bumi ini sebenarnya tidak sedang diam,
mereka ikut berotasi dan berevolusi mengelilingi matahari. Bahkan matahari
bergerak pada orbitnya tanpa henti. Seluruh ‘benda mati di alam ini berubah
secara terus menerus, Gunung-gunung, pulau dan benua terus bergerak dan
berubah. Lempeng-lempeng bumi tak pernah berhenti bergeser sehingga
sering terjadi gempa tektonik atau tsunami.

2.2 Alam Semesta

Penyusun alam semesta disebut Quark berupa ‘pilinan energi yang


terorganisasi membentuk partikel-partikel sub atomik. Partikel tersebut
membentuk inti atom dan elektron. Kemudian lebih besar lagi membentuk
molekul. Dialam semesta ini terdapat bertrilyun-trilyun molekul yang saling
berkoordinasi menjadi beragam jenis benda. Molekul-molekul tersebut yang
menjadi penyusun bumi dan segala benda langit di alam semesta. Bumi dan
planet- planet lainya, puluhan bulan serta ribuan bebatuan angkasa
mengelilingi matahari sebagai satu sistem tatasurya. 100 Miliaran tatasurya
berkoordinasi membentuk sistem yang lebih besar yaitu galaksi. Sekitar 100
miliar galaksi membentuk sistem yang jauh lebih besar yaitu superkluster.
Sehingga membentuk makrocosmos (universe).
Jika diperhatikan seluruh yang ada di alam semesta ini semuanya sedang
bertasbih. Bertasbih adalah ketaatan dan keikhlasan menjalankan kodrat dan
fitrahnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan dengan penuh kesadaran. Seluruh
aktifitas makhluk di alam semesta ini adalah bentuk tasbih dan sembahyang
dengan penuh keikhlasan dan ketaatan kepada pencipta-NYA. Planet-planet,
bintang,matahari, galaksi dan superkluster semuanya sedang bertasbih dengan
cara melakukan gerakan-gerakan orbitalnya. Terkecuali manusia dan jin yang
diberi kebebasan oleh Allah SWT untuk bertasbih atau tidak.

Susunan langit dibagi menjadi beberapa bagian. Langit pertama


merupakan langit dunia ( universe) yang meliputi ruang, waktu,materi, energi,
dan informasi. Materi dan energi berpusar mengelilingi pusat langit pertama.
Sedangkan ruang, waktu, dan informasi nengembang seiring berkembangnya
alam semesta. Secara keseluruhan semuanya bergerak melingkar mengitari
pusat langit ke dua. Langit-langit berikutnya saling mengitari pusat langit
berikutnya secara dimensional. Ke tujuh saf langit tersebut sesungguhnya
mengitari ‘Arsy’.

2.3 Pengertian Arsy

Menurut Agus Mustofa, Arsy merupakan pusat pergerakan alam semesta


sekaligus pusat dari seluruh langit yang bersaf tujuh.

a. Segala makhluk tidak akan mampu masuk kedalamnya karena akan hancur
tak berbentuk. ‘Arsy’ merupakan pusaran energy tertinggi di alam semesta
yang melibatkan bertriliun-triliun energi, ruang,waktu dan informasi.

b. Berdasarkan konteks ilmu Kosmologi, wilayah seperti itu disebut black


hole alias lubang hitam. Gravitasinya sangat dasyat. Para ilmuwan
berpendapat blacck hole sebagai pusat pusaran alam semesta namun tidak
ada hitungan matematis dan pendekatan fisika yang mampu memprediksi
kondisinya.
c. Namun, ‘Arsy’ bukanlah black hole. Black hole hanya sebagian eksistensi
alam semesta dan tempat lenyapnya alam semesta runtuh menuju pusat
disuatu waktu yang disebut kiamat ‘kubro’.

d. Maka realitas di alam semesta ternyata sedang bergerak melingkari


sebuah pusat yang kosong. Yang kosong menendalikan yang berisi . Ke-
ADA-an mengelilingi ke-Tidak ADA- an. Hal tersebut merupakan
pasangan abadi dn serasi yang diciptakan oleh Tuhan dalam keseimbangan
sempurna.

e. Alam semesta diciptakan dari ‘Ketiadaan’ menjadi’ ada’. Suatu ketika


segala yang’ada akan bergerak ke pusat kekosongan. Akhirnya lenyam
dalam ‘Ketiadaan’.

2.4 Menyelaraskan Diri Dengan Hukum Alam Semesta

Manusia merupakan bagian pusaran alam semesta, maka berada di pusat


pusaran adalah kemenangan terbesar bahkan tujuan final dari setiap manusia.
Bagaimana cara mencapai pusat secara efektif dan efisien ?

a) Jangan melawan arus alam, karena anda akan terpelanting jatuh.

b) Berusahalah masuk kedalam pusaran tersebut meskipun pusaran tersebut


cenderung melempar segalanya ke luar arus (gaya sentrifugal dalam
fisika). ‘Usaha merupakan inti permainan dalam permainan untuk
mencapai sebuah kesuksesan.

Tiga macam usaha secara konvensional mencapai pusat pusaran alam


semesta :

1. Jika usaha kita rendah atau tidak berusaha, kita akan kalah dan terlempar
dari pusaran.

2. Jika usaha kita sedang, kita hanya akan mampu bertahan saja.

3. Jika usaha kita keras, kita akan menang.


Terdapat cara yang lebih handal dalam meraih sebuah kemenangan yaitu
meminta pertolongan kepada yang berada di pusat yaitu tuhan sang pencipta
(Allah swt).

Bentuk pertolongan tersebut adalah dengan men- dekatkan diri kepada Allah
SWT Yaitu dengan cara:

a. Beragama dengan penuh keikhlasan dan kepahaman.

b. Hanya bertuhan dan berserah diri kepada Allah.

c. Banyak melakukan kebajikan.

Jika diformulasikan secara universal, ketiga hal tersebut adalah sebuah upaya
‘melenyapkan diri’ dan menyatu dengan realitas kehidupan.

Setiap makhluk hendaknya menjaga Keseimbangan kodratinya sesuai


hukum alam yang berlaku. Baik alam semesta-langit dan bumi maupun manusia
telah diciptakan dalam keseimbangan.

 Contohnya bencana banjir dan tanah longsor terjadi karena rusaknya


keseimbangan alam akibat ulah tangan manusia Oleh sebab itu manusia
dituntut menghijaukan hutan kembali sehingga keduanya dapat
memperoleh keseimbangan yang seharusya.

 Contoh lain Manusia memiliki keseimbangan sistem (homeostasis).


Manusia akan sehat apabila badannya dalam keadaan seimbang.

Maka keseimbangan merupakan kunci keberhasilan. Siapapun yang meraih


keseimbangan akan meraih kebahagiaan. Sebaliknya, yang melawan
keseimbangan akan memperoleh masalah.
Dua jalan manusia di ciptakan dengan memiliki 2 kecendrungan yaitu baik
dan buruk :

 Baik biasanya bersifat ketaqwaan yang artinya segala perbuatan


terkendali. Sehingga menghasilkan keselarasan, harmoni, dan
kebahagiaan.
 Buruk biasanya bersifat kefasikan yang berarti segala perbuatan yang
tidak terkontrol , sehingga menabrak keseimbangan, jatuh dan merugi.

2.5 Parameter Alam Semesta


Kefasikan merupakan ketidak terkendalian yang menyebabkan rusaknya
parameter alam meliputi tatanan ruang, waktu, materi, energi dan informasi.
Sedangkan ketakwaan adalah kemampuan mengendalikan segala parameter
dalam keselarasan dan harmonisasi.
Menjadi orang yang penuh kasih sayang dan pemaaf. Segala pikiran dan
tindakan dilandasi niatan tulus untuk membahagiakan bukan menuntut
merupakan by pass menuju pusaran. Kasih sayang adalah ukuran kualitas
jiwa yang harmonis. Orang-orang yang penuh kasih sayang dihadapanya
menjadi mudah dan segala yang disentuhnya bercahaya.
Kesombongan, marah, benci, dendam merupakan sifat-sifat yang merusak
keseimbangan baik dengan alam dan diri sendiri sehingga membelenggu
usaha menbekatkan diri pada Allah. Sebaliknya orang yang penuh dendam
dan emosi menyebabkan segalanya terasa keras, sulit dan gelap.

Jiwa manusia memancarkan dua macam frekuensi yaitu :


a. Clock / frekuensi pembawa yang berfungsi menyelaraskan jiwa kita
dengan alam semesta.
b. Content/isi informasi, sebagai penyelaras hubungan antara kita denggan
Allah, baik dan buruk, benar dan salah dan kualitas keimanan.
Dengan demikian, pancaran frekuensi jiwa yang tervisualisasi melalui
warna pelangi aura mampu mengukur sisi gelap atau terangnya seseorang.
BAB III
HAMBATAN DAN SOLUSI

3.1 Tabel Hambatan dan Solusi

No Hambatan Solusi
1 Masih banyaknya manusia yang belum Dengan cara mencari jati diri nya yang
memahami arti kehidupan yang sesungguhnya sesungguhnya, dengan begitu tentunya
akan mengenal dan menemukan makna
kehidupan yang berarti
2 Upaya menyatu dengan realitas kehidupan • Beragama dengan penuh
masih sulit dilakukan keikhlasan dan kepahaman.
• Hanya bertuhan dan berserah diri
kepada Allah.
• Banyak melakukan kebajikan.
3 Pembentukan diri pada manusia di beberapa Manusia dan dunia bersifat korelatif.
kalangan masih belum sesuai Dunia ada karena manusia dan manusia
membentk dirinya melalui dunia dan
dunia merupakan hasil pemahaman
manusia atas kenyataan diluar dirinya
4 Sebagian di kalangan masyarakat masih belum Jangan melawan arus atau berusahalah
menyelaraskan diri dengan alam untuk mengikuti arus meskipun
pusaran tersebut cenderung melempar
segalanya ke luar arus.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Alam semesta (makrokosmos) dan alam manusia (mikrokosmos)
diciptakan Allah secara seimbang dengan tujuan memberi pelajaran berharga
terutama pada manusia untuk menjaga keseimbangan dan keselarasan
sehingga tercipta harmonisasi yang indah.
Setiap makhluk di alam semesta ini hidup dan beraktifitas sesuai
kodratnya dengan tujuan tertentu. Manusian diciptakan dengan kecenderungan
baik dan buruk sehingga harus mampu menyelaraskan diri dengan alam dan
mendekatkan diri kepada Allah dengan berdzikir sebagai upaya menuju
kemenangan yang hakiki.
Dunia bukanlah segala sesuatu yang ada saja malainkan seagala sesuatu
yang menjadi lingkungan hidup dan penhayatan hidup manusia. Manusia dan
dunia bersifat korelatif. Dunia ada karena manusia dan manusia membentk
dirinya melalui dunia dan dunia merupakan hasil pemahaman manusia atas
kenyataan diluar dirinya.

4.2 Saran
Kajian mengenai aliran-aliran filsafat sangat luas, oleh karena itu
diperlukan banyak sumber/literatur. Literatur yang cukup baik akan
memberikan gambaran yang komprehensif mengenai berbagai persoalan
dalam filsafat, terutama berkaitan dengan cara bagaimana filsafat itu
mendefinisikan tentang alam semesta dan alam manusia dan hubungannya
dengan ilmu. Sehingga bagi siapapun yang tertarik melakukan kajian tentang
kosmologi diharapkan memiliki literatur yang cukup mengenai filsafat ilmu.
DAFTAR PUSTAKA

Anugraha, R. (2018). Pengantar Teori Relativitas dan Kosmologi. Yogyakarta:


Gadjah Mada University Press.

Bagir, H. (2016). Buku Saku Filsafat Islam . Bandung: Mizan Digital Publishing.

Shubhi, A. M. (2016). Filsafat Etika: Tanggapan Islam. Jakarta: PT Serambi Ilmu


Semesta.

Sidharta, A. (2017). Hermeneutika Hukum ( sejarah, filsafat & metode tafsir )


edisi revisi. Malang: Universitas Brawijaya Press.

Sudibyo, L., Triyanto, Bambang, & Suswandari, Meidawati. (2017). Filsafat Ilmu.
Yogyakarta: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai