Anda di halaman 1dari 23

 Syekh siti jenar.

Mungkin jika kalian mendengar


nama tersebut, langsung berfikir tentang ajaran
sesat. Bukankah begitu? Mungkin literatur –
literatur saat ini hampir mengutarakan bahwa
sosok Syekh siti jenar adalah penganut dan
penyebar ajaran sesat. Namun apabila kita telaah
lebih dalam tentang Syekh siti jenar itu sendiri.
Kita akan menemukan pernyataan – pernyataan
yang merangsang kita untuk ingin tahu lebih
dalam lagi.
Syekh siti jenar sendiri sebenarnya pernah
begabung dengan Dewan Wali. Di suatu buku
pernah dikatakan bahwa ketika Sunan Bonang dan
Sunan Kalijaga bertemu dengan Syekh siti jenar
yang saat itu berupa cacing karena dikutuk oleh
Ayahnya dan dirubah kembali oleh Sunan Bonang
kembali seperti manusia biasa. Ketika itu pula
Sunan Bonang melihat kecerdasan dari Syekh siti
jenar dan mengajak untuk sesekali berkunjung ke
Masjid Demak tetapi dengan syarat, Syekh siti jenar
harus menimba ilmu sebanyak-banyaknya di
Baghdad, Irak. Dan Syekh siti jenar pun
menyanggupinya dan segera berangkat ke
Baghdad.
Sepulangnya Syekh siti jenar ke Tanah Jawa
yang ternyata sudah dinantikan oleh Sunan Bonang.
Sunan Bonang menyempatkan diri untuk datang
langsung ke Cirebon untuk menyambut Syekh siti
jenar yang dinanti-nantikannya. Setelah melakukan
perbincangan yang cukup lama dengan Syekh siti
jenar. Sunan bonang mengajak Syekh siti jenar untuk
mengikuti rapat Dewan Wali yang diadakan di Masjid
Demak. Dan ternyata para Wali pun menyetujui Syekh
siti jenar untuk bergabung bersama para Dewan Wali
dengan membantu mereka menyebarkan agama
islam di Tanah Jawa.
 Menurut sebuah literatur pula, Syekh siti jenar
merupakan santri kakak kelas dari Syarif
Hidayatullah atau yang biasa disebut Sunan
Gunung Jati, Bisa dibilang Syekh siti jenar adalah
santri generasi kedua. Sedangkan Syarif
hidayatullah adalah santri generasi ketiga di
pesantren Giri Amparan jati yang diasuh oleh
Syekh Datuk Kahfi
 Ketika didalam pesantren giri, Syekh siti jenar suka
mempelajari ilmu karang atau ilmu sihir dan
dianggap tidak senonoh oleh Sunan Giri. Maka ia
tidak termasuk murid-murid terpilih. Murid-murid
yang terpilih artinya murid yang diperkenankan
ikut mempelajari Ilmu sepuh atau Ilmu Tua, yakni
Ilmu Hak Sejati. Tetapi Syekh siti jenar tidak
kekurangan akal. Ia tetap ingin mengikuti peajaran
tingkat tinggi itu secara sembunyi-sembunyi.
 Setelah Syekh siti jenar keluar dari pesantren Giri
Amparan Jati, ia melanjutkan perjalanannya
kedaerah padjajaran untuk menimba ilmu
kemakrifatannya dengan seorang Brahmana, lalu
melanjutkannya ke palembang. Di Palembang ia
menemui salah satu murid sunan gresik. Lalu pergi
lagi ke mekkah dengan tujuan beribadah namun
bertemu dengan saudara lamanya lalu diajak untuk
bergabung dengan wali-wali sedunia
 Ketika Syekh siti jenar kembali ke Cirebon, ia
terkejut menyaksikan kampung halamannya sudah
berubah menjadi desa yang ramai. Ia terheran
melihat orang-orang didesanya sangat hormat
ketika menyambut kedatangannya, bahkan tak
sedikit pula yang langsung menyatakan diri
sebagai santri dari Syekh siti jenar. Dengan takzim,
mereka memanggil Syekh siti jenar dengan
sebutan Syekh lemah abrit, yang artinya tuan guru
dari Lemah Abang. Murid-murid yang menyatakan
diri sebagai santri Syekh siti jenar ternyata adalah
memang suruhan dari Syekh datuk kahfi
mengingat usia beliau yang sudah lanjut.
 Ajaran-ajaran yang disampaikan Syekh siti jenar
kepada para santri antara lain:
 Pertama, ajaran tentang Manusia. Manusia
adalah mahluk yang paling sempurna keturunan
Nabi Adam. Manusia dianugerahi fitrah kemuliaan
dan derajat yang tinggi oleh Allah SWT. Derajat
itulah yang membedakan antara dirinya dengan
mahluk lain. Lebih dari itu, manusia tercipta juga
sebgai khalifah dibumi ini. Arti Khalifah adalah
wakil, pelestari, dan pemegang teguh agama islam
yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad
Saw. Terkait dengan ini, Syekh siti jenar
menggunakan dalil-dalil dari :
1.(QS. Al-Baqarah [2]: 30) 2.(QS al-An’aam [6]: 165)
 Kedua, tentang ajaran ruh Ilahiah. Ruh Ilahiah
terdapat di dalam setiap diri manusia, bersatu
dengan ruh manusia ketika manusia diciptakan
dari tanah. Dengan demikian Syekh siti jenar
mengatakan bahwa hakikat Allah SWT ada di dalam
diri manusia. Maka dari itu, ketika manusia
pertama kali diciptakan (adam), Allah
memerintahkan kepada iblis dan para malaikat
untuk sujud kepadanya. Terkait dengan ruh Ilahiah
ini, Syekh siti jenar menggunakan dalil-dalil: 1.(QS.
As-Sajdah [32]: 7-9) 2.(QS Shaad [38]: 71-78)
 Ketiga, ajaran tentang manusia luhur. Manusia
luhur adalah manusia yang tidak mengingkari
kesempurnaan dirinya dan kesempurnaan manusia
lain. Sehingga, (saking tidak mengingkarinya)
sampai-sampai ia tidak menistakan dan
menghinakan manusia sebagai mahluk yang
rendah, baik dari sisi ketaaatannya dalam ibadah,
kedudukannya di tengah masyarakat, dan hidupnya
yang miskin. Dalam ajaran manusia luhur ini,Syekh
siti jenar menggunakan dalil: 1.(QS. Al-Baqarah [2]:
169) 2.(QS al-Isra’ [17]: 53)
 Keempat, ajaran tentang manusia sebagai wakil
Allah SWT. Manusia harus membiasakan diri untuk
selalu menyatakan ikrar (dengan membaca
kalimmat bismillaahirrahmanirrahiim) dalam
melakukan setiap tindakan. Dengan begitu, ia
aakan selalu ingat dan sadar diri bahwa ia adalah
wakil Allah SWT yang tidak akan berbuat aniaya di
muka bumi. Terkait ajaran wakil Allah SWT ini,
Syekh siti jenar menggunakan dalil Rasulullah Saw
tentang pengucapan basmalah
 Kelima, ajaran tentang bersatu/melebur dengan
Allah SWT. Manusia adalah mahluk yang paling
sering lupa akan kesempurnaan dirinya dan ruh
Ilahiyah yang ada di dalam dirinya. Maka dari itu,
semua yang mengaku murid Syekh siti jenar wajib
bersatu atau melebur dengan Allah SWT. Dalam
artian, berdzikir mengingat Allah SWT di mana dan
kapan pun mereka berada. Terkait dengan ajaran
tentang bersatu/melebur dengan Allah SWT ini,
Syekh siti jenar menggunakan dalil: (QS. Ar-Ra’d
[13]: 28)
 Keenam, ajaran tentang meninggalkan nafsu
badaniah yang menyesatkan, Manusia ditakdirkan
memiliki nafsu badaniah yang menyesatkan. Nafsu
badaniah itulah yang membuat manusia tidak
memiliki daya untuk menjadi wakil Allah SWT di
dunia. Maka dari itu, semua yang mengaku murid
Syekh siti jenar diwajibkan menanamkan tujuh
pusaka di dalam dirinya, yakni pusaka makanan halal
dan bersih, pusaka menyedikitkan makan dan tidur,
pusaka berhati ikhlas dan zuhud, serta pusaka
bersedekah. Terkait ajaran ini, Syekh siti jenar
memakai dalil pusaka doa, dalil pusaka Shalawat,
dalil pusaka makanan halal dan bersih, dalil pusaka
menyedikitkan makan dan tidur, dalil pusaka berhati
ikhlas dan zuhud, dan dalil pusaka brsedekah. Dalil-
dalil tadi semuanya dari Kitab suci Alqur’an dan
Hadits-hadits Rasulullah Saw
 ajaran Syekh siti jenar tadi dirasakan oleh Raden
Fatah sebagai Raja Demak dan para Walisanga.
Mereka makin merasakan dampaknya karena
banyaknya murid-murid Syekh siti jenar yang
berbuat onar didaerah Kesultanan Demak. Para
murid-murid ini berbuat onar dengan cara berbuat
kejahatan terhadap masyarakat disana berharap
mendapat hukuman mati. Sehingga mereka dapat
menemui ‘’Kehidupan’’ Sesungghnya menurut
ajaran gurunya.
 Syekh siti jenar memberi wejangan yang sangan
kuat kepada murid-muridnya bahwa ‘’ketika kita
hidup di dunia yang fana’ ini, sebenarnya kita
sedang berada di alam kematian. Dan ketika ajal
menjemput kita, kita akan menuju kealam
kehidupan yang sebenarnya,yang abadi,yang kekal
dan tidak bersifat fana’. Itu semua karena kita
sebenarnya telah melebur dan bersatu diri dengan
Allah SWT atau yang terkenal dengan
Manunggaling kawula gusti. Syekh siti jenar
menganggap hal tersebut sebagai sesuatu
kemakrifatan terhadap Allah SWT. Namun para
murid-muridnya menafsirkan dengan cara yang
berbeda. Karena mereka hanyalah orang-orang
awam. Itulah letak dimana Syekh siti jenar
melakukan kesalahan didalam penyebaran ilmunya.
 Ia menyebarkan ilmunya yang bersifat Makrifat
dan hakikat kepada orang-orang awam atau
yang baru mengerti tentang agama islam, jadi
mereka mempraktikkannya dikehidupan nyata
dengan cara yang salah. Ada yang bertindak
ekstrim ada yang bertindak lunak. Yang lunak.
Mereka hanyalah memahami wejangan dari sang
guru dan berusaha untuk mencapai tingkat
dimana mereka dapat merasakan bersatu diri
dengan Allah SWT. Sedangkan yang bertindak
ekstrim, mereka membuat onar dengan
menggoda wanita-wanita desa, mencuri,
memukuli orang-orang yang sedang lewat
berharap dirinya di tangkap lalu dijatuhi
hukuman mati sehingga dapat segera pergi dari
 Raden fatah memerintahkan prajuritnya untuk
menangkap gurunya, yakni Syekh siti jenar. Namun
tak juga berhasil karena Syekh siti jenar menolak
untuk diperintah. Akhirnya 5 dari 9 Wali turun
tangan. Mereka datang kekediaman Syekh siti jenar
dengan membawa surat panggilan sang Raja Raden
Patah untuk menghadap ke Kesultanan Demak.
Apabila ditolak, maka surat ini menjadi surat kuasa
untuk menghukum mati pihak yang dipanggil,
yakni Syekh siti jenar
 Syekh siti jenar kembali menolak dengan beralasan
dia tidak sudi jika diperintah oleh sesama mayat.
Yang dimaksud adalah sesame manusia. Akhirnya
Ketika para Wali mengatakan bahwa dia akan
dijatuhkan hukuman mati apabila tidak memenuhi
panggilan. Syekh siti jenar dengan tersenyum
berkata bahwa bukan wali atau seseorang pun
yang dapat menentukan takdirnya melainkan Allah
SWT. Sehingga Syekh siti jenar memlilih caranya
sendiri untuk pergi ke kehidupannya yang abadi. Ia
segera mengunci napasnya dalam-dalam lalu
dengan seketika Syekh siti jenar kehilangan
nyawanya. Para Wali sangatlah terkejut dan
mengucapkan Innalillahiwainnalilahirajiun.
 Selepas disolatkan. Para Wali mencium bau yang
sangat harum seperti bau surga. Meskipun para
wali belum pernah ke surga. Mereka khawatir
akan kekacauan yang timbul dimasyarakat,
akhirnya Para Wali pun menyuruh semua orang
kecuali Para Wali dari masjid. Setelah mereka
berunding. Akhirnya Para Wali setuju apabila
Jasad Syekh siti jenar diganti dengan anjing
berpenyakit kudis yang dibunuh dan dijadikan
bangkai. Jasad Syekh siti jenar pun dibawa
terbang oleh Sebagian Wali untuk dimakamkan,
lalu membawa anjing kudisan yang telah dibunuh
lalu dikafankan dan diletakan ditempat Syekh siti
jenar tadi, dan segera mengundang para warga
desa untuk menyaksikan pemakaman Syekh siti
jenar di bawah Masjid Agung Demak.
 Banyak murid-murid Syekh siti jenar yang sangat
berpengaruh dalam kerajaan di Tanah Jawa
seperti Mas karebet atau yang biasa kita kenal
dengan Jaka tingkir, Ki Ageng Pengging, Ki
Lontang Semarang, Pangeran panggung yang
terus menganut ilmu yang diajarkan oleh Syekh
siti jenar. Namun beberapa murid Syekh siti jenar
banyak yang mengikuti Syekh siti jenar dengan
ilmu mengunci nafas dalam-dalam lalu menuju
ke kehidupan sebenarnya dengan caranya, dan
salah satunya ialah Ki lontang semarang. Ia
datang ke Masjid Demak bersama murid-murid
Syekh siti jenar lainnya dengan memarah-marahi
Para Wali karena mengganti jasad Sang Guru
dengan anjing kudisan. Lalu mereka menuju
mimbar Masjid Demak dan Mengunci nafasnya
dalam-dalam seperti halnya Syekh siti jenar, lalu
dengan sekejab mereka meninggal.
KESIMPULAN

Untuk meluruskan lagi bahwa sebenarnya ajaran-ajaran Syekh siti jenar


diberikan kepada santri-santrinya berdasarkan langsung dari Hadits-hadits
dan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Bukan mengada-ngada dari fikiran Syekh siti
jenar seperti yg dikutip banyak penulis-penulis buku tentang Syekh siti
jenar. Mungkin ajarannya diannggap menyimpang dan sesat karena tidak
sedikit para murid-murid dari Syekh siti jenar yang tidak mengerti betul
atau memahami dari ilmu yang diajarkan oleh sang guru. Tetapi langsung
mempraktikannya dalam kehidupan dengan sembarang, sehingga persepsi
para tokoh-tokoh islam maupun raja pada saat itu bahwa ajaran yang
disampaikan oleh Syekh siti jadalah Sesat dan menyimpang.

Namun lebih masuk akal jika semua ini disimpang siurkan karena urusan
politik oleh penjajah pada zaman itu, yang tak lain adalah Belanda. Belanda
memecah belah umat Islam agar selalu bertikai antara Sunni dengan Syi’ah,
Antara Ulama Syari’at dengan Ulama Hakikat. Bahkan Belanda telah
mengklasifikasikan Umat Islam Indonesia dengan Politik Devide Et Empera
(Politik Pecah Belah) dengan 3 kelas:
 Kelas Santri (Diindentikan dengan 9 Wali
 Kelas Priyayi (Diindetikan dengan Raden Fattah, Sultan Demak pada
masa itu)
 Kelas Abangan (Diindentikan dengan Syekh siti jenar)
DAFTAR PUSAKA

 Prof. Dr. Abdul Munir Mulkhan, SU. 2015. Jalan Kematian


Syekh Siti Jenar. Yogyakarta: Tim Narasi (Anggota IKAPI)

 Abu Fajar Al-Qalami. 2005. Legenda Syekh siti jenar:


Menyibak ajaran Manunggaling Kawula-Gusti. Surabaya:
Pustaka Media

 Sartono Hadisuwarno. 2013. Sejarah Lengkap Syekh Siti


Jenar. Yogyakarta: DIPTA

 Afred Suci. 2015. Top Secret Konspirasi. Jakarta: Phoenix

 M. Hariwijaya. 2006. Islam Kejawen. Yogyakarta:


Gelombang Pasang

 P. Sulaiman Sulendraningrat. 1974. Babad Cirebon. Jawa


Barat: Ketua Umum lembaga kebudayaan wilayah III jawa
barat

Anda mungkin juga menyukai