Namun lebih masuk akal jika semua ini disimpang siurkan karena urusan
politik oleh penjajah pada zaman itu, yang tak lain adalah Belanda. Belanda
memecah belah umat Islam agar selalu bertikai antara Sunni dengan Syi’ah,
Antara Ulama Syari’at dengan Ulama Hakikat. Bahkan Belanda telah
mengklasifikasikan Umat Islam Indonesia dengan Politik Devide Et Empera
(Politik Pecah Belah) dengan 3 kelas:
Kelas Santri (Diindentikan dengan 9 Wali
Kelas Priyayi (Diindetikan dengan Raden Fattah, Sultan Demak pada
masa itu)
Kelas Abangan (Diindentikan dengan Syekh siti jenar)
DAFTAR PUSAKA