Makalah Filsafat Pendidikan
Makalah Filsafat Pendidikan
Diajukan Sebagai :
Dosen Pengampu:
Dr. Rahmi, MA
Oleh
Kelompok 7:
Segala puji bagi Allah yang telah memberi penulis kemudahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan
sanggup menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dalam menulis makalah ini.
Makalah ini berjudul “Pendidik dan Peserta Didik dalam Perspektif Filsafat
Pendidikan”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang
membangun dari pembaca.
PENULIS
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penulisan 5
BAB II PEMBAHASAN 6
A. Pengertian Pendidik 6
B. Fungsi dan Tanggung Jawab Pendidik 7
C. Kompetensi Pendidik 8
D. Kode Etik Pendidik 11
A. Kesimpulan 13
B. Saran 13
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum, pendidik adalah orang yang memiliki tanggung jawab untuk mendidik.
Sementara itu secara khususnya, pendidik dalam perspektif pendidikan Islam adalah
orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan
mengupayakan perkembangan seluruh potensi, baik potesi Afektif, Kognitif maupun
psikologis sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam. (Tafsir, 1992).
Seorang pendidik memiliki tanggung jawab atas peserta didik yang berada dalam
naungan kepemimpinannya bagaimana mengarahkannnya menjuju kedewasaan, baik
secara akal, mental maupun moral, untuk menjalankan fungsi kemanusiaan yang diemban
sebagai seorang hamba dihadapan Khaliq-nya dan juga sebagai Khalifatu fil ardh
(pemelihara) pada alam semesta ini. Dengan demikian, fungsi utama pendidikan adalah
mempersiapkan generasi penerus (peserta didik) dengan kemampuan dan keahliannya
(skill) yang diperlukan agar memiliki kemampuan dan kesiapan untuk terjun ketengah
lingkungan masyarakat yang dibekali dengan al-Qur’an dan as-sunnah.
Kompetensi oleh Spencer dalam Moeheriono (2009:3) didefinisikan sebagai
karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektifitas kinerja individu
dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang memiliki hubungan kausal atau
sebab-akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan, efektif atau berkinerja prima atau
superior di tempat kerja atau pada situasi tertentu (competency is an underlying
characteristic of an individual that is causally related to criterian referenced effective
and or superior performance in a job or situation).
Fungsi utama dari kode etik guru adalah menjadi seperangkat prinsip dan norma
moral yang mendasari pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam kaitannya
dengan peserta didik, orang tua/wali murid, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi
profesi, dan pemerintah berdasarkan nilai agama, pendidikan sosial, etika, dan
kemanusiaan.
B. Rumusan Masalah
A. Apa itu Pengertian Pendidik?
4
B. Apa itu Fungsi dan Tanggung Jawab Pendidik?
C. Apa itu Kompetensi Pendidik?
D. Apa itu Kode Etik Pendidik?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian pendidik
2. Untuk mengetahui Fungsi dan Tanggung Jawab Pendidik
3. Untuk mengetahui Kompetensi pendidik
4. Untuk mengetahui Kode etik pendidik
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidik
Secara umum, pendidik adalah orang yang memiliki tanggung jawab untuk mendidik.
Sementara itu secara khususnya, pendidik dalam perspektif pendidikan Islam adalah orang
yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan
perkembangan seluruh potensi, baik potesi Afektif, Kognitif maupun psikologis sesuai
dengan nilai-nilai ajaran Islam. (Tafsir, 1992).
Dikutip dari Abudin Nata, pengertian pendidik adalah orang yang mendidik.
Pengertian ini memberikan kesan bahwa pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan
dalam bidang mendidik. Secara khusus pendidikan dalam persepektif pendidikan Islam
adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan seluruh potensi peseta
didik. Kalau kita melihat secara fungsional kata pendidik dapat di artikan sebagai pemberi
atau penyalur pengetahuan, keterampilan. Dari istilah-istilah sinonim di atas, kata pendidik
secara fungsional menunjukan kepada seseorang yang melakukan kegiatan dalam
memberikan pengetahuan, keterampilan, pendidikan, pengalaman, dan sebagainya, bisa siapa
saja dan dimana saja. Secara luas dalam keluarga adalah orang tua, guru jika itu disekolah, di
kampus disebut dosen, di pesantren disebut murabbi atau kyai dan lain sebagainya
Dalam hal ini dipertegaskan oleh Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang berbunyi :
6
B. Fungsi dan Tanggung Jawab Pendidik
Terdapat Peran dan Fungsi Tenaga Pendidik sebagai berikut, yaitu :
a. Mampu menemukan pembawaan (bakat) peserta didiknya.
b. Mampu menolong peserta didiknya dalam perkembangannya.
c. Mampu menunjukkan jalan yang terbaik bagi perkembangan peserta didiknya
d. Mampu mengadakan evaluasi setiap waktu sebagai bentuk perhatian terhadap
perkembangan peserta didiknya.
e. Mampu memberikan bimbingan dan penyuluhan terhadap peserta didik yang
menghadapi kesulitan dalam proses pendidikannya.
f. Mampu memahami bakat bawaan para peserta didiknya danberusaha memberi
jalan agar mereka mampu mengembangkan potensi dirinya melalui pendidikan itu
sendiri.
g. Mampu dan pandai berinstropeksi diri.
h. Pendidik harus pandai memilih metode atau teknik pengajaran yang sesuai dengan
materi pembelajaran dan peserta didiknya serta lingkungan sekitarnya.
7
Seorang pendidik memiliki tanggung jawab atas peserta didik yang berada dalam
naungan kepemimpinannya bagaimana mengarahkannnya menjuju kedewasaan, baik secara
akal, mental maupun moral, untuk menjalankan fungsi kemanusiaan yang diemban sebagai
seorang hamba dihadapan Khaliq-nya dan juga sebagai Khalifatu fil ardh (pemelihara) pada
alam semesta ini. Dengan demikian, fungsi utama pendidikan adalah mempersiapkan
generasi penerus (peserta didik) dengan kemampuan dan keahliannya (skill) yang diperlukan
agar memiliki kemampuan dan kesiapan untuk terjun ketengah lingkungan masyarakat yang
dibekali dengan al-Qur’an dan as-sunnah.2
C. Kompetensi Pendidik
2
http://indahkumalla.blogspot.com/2014/12/peran-dan-fungsi-tenaga pendidik.html?m=1 (di akses tanggal 8 maret
2022 pukul 19:09 WIB)
3
Saputra, M. Indra. HAKEKAT PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM. (Al-Tadzkiyyah:
Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, November 2015) hal-100
8
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada
pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa :
“Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”
Standar kompetensi guru mencakup kompetensi inti guru yang dikembangkan
menjadi kompetensi guru PAUD/TK/RA, guru kelas SD/MI, dan guru mata pelajaran pada
SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK*.
a. Kompetensi Pedagogik
9
Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya
meliputi memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi
akademik, dan memfasilitasipeserta didik untuk mengembangkan berbagai
potensi nonakademik.
b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi
peserta didik, dan berakhlak mulia. Sub kompetensi dalam kompetensi kepribadian
meliputi:
1. Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma
sosial, bangga menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai
dengan norma.
2. Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam bertindak
sebagai pendidik dan memiliki etod kerja sebagai guru.
3. Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada
kemamfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan
keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
4. Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh
positif terhadappeserta didik dan memiliki perilaku yangh disegani.
5. Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputibertindak sesuai dengan
norma religius (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku
yang diteladani peserta didik.
c. Kompetensi Profesional
Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah
dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur
dan metodologi keilmuannya.
1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung pelajaran yang dimampu.
2. Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang dimampu.
3. Mengembangkan materi pembelajaran yang dimampu secara kreatif.
10
4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif.
5. Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangakan diri.
d. Kompetensi Sosial
Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik,
dan masyarakat sekitar.
1. Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang
keluarga, dan status sosial keluarga.
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.
3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki
keragaman social budaya.
4. Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan.4
Kode etik guru adalah norma atau asas yang harus dijalankan oleh guru diIndonesia
sebagai pedoman untuk bersikap dan berperilaku dalam melaksanakan tugas profesinya
sebagai pendidik, anggota masyarakat, dan warga negara.
Pedoman tersebut diharapkan nantinya bisa membedakan perilaku baik atau buruk
seorang guru, memilah-milah mana saja hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama
menjalankan tugas sebagai seorang pendidik. Keberadaan kode etik ini bertujuan untuk
menempatkan sosok guru sebagai pribadi yang terhormat, mulia, dan bermartabat.
4
http://kompetensi.info/kompetensi-guru/empat-kompetensi-guru.html (di akses tanggal 8 maret 2022 pukul 19:
22 WIB
11
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan.
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang
berhasilnya proses belajar mengajar.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap
pendidikan.
6. Guru secara pribadi dan secara bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu dan martabat profesinya.
7. Guru memelihara hubungan profesi semangat kekeluargaan dan
kesetiakawanan nasional.
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi
profesi guru sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
9. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah di bidang pendidikan.
Fungsi utama dari kode etik guru adalah menjadi seperangkat prinsip dan norma
moral yang mendasari pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam kaitannya
dengan peserta didik, orang tua/wali murid, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi,
dan pemerintah berdasarkan nilai agama, pendidikan sosial, etika, dan kemanusiaan.
Dalam proses perumusan Sumber Kode Etik Guru harus bersumber dari hal-hal
berikut :
1. Nilai agama dan Pancasila.
2. Nilai kompetensi guru yang meliputi, kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
3. Nilai jati diri, harkat, dan martabat manusia, yang meliputi perkembangan
kesehatan jasmani, emosional, intelektual, spiritual, dan sosial.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu unsur penting dalam proses pendidikan adalah pendidik. Secara umum,
pendidik adalah orang yang memiliki tanggungjawab untuk mendidik. Sementara secara
khusus, pendidik dalam perspektif pendidikan Islam adalah orang-orang yang bertanggung
jawab atas perkembangan peserta didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh
potensi peserta didik, baik potensi afektif, kognitif, maupun psikomotorik sesuai dengan
nilai-nilai ajaran Islam. Sedangkan peserta didik merupakan subjek dan objek pendidikan
yang memerlukan bimbingan orang lain (pendidik) untuk membantu mengarahkan serta
mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Seorang pendidik memiliki tanggung jawab atas peserta didik yang berada dalam
naungan kepemimpinannya bagaimana mengarahkannnya menjuju kedewasaan, baik secara
akal, mental maupun moral, untuk menjalankan fungsi kemanusiaan yang diemban sebagai
seorang hamba dihadapan Khaliq-nya dan juga sebagai Khalifatu fil ardh (pemelihara) pada
alam semesta ini. Dengan demikian, fungsi utama pendidikan adalah mempersiapkan
generasi penerus (peserta didik) dengan kemampuan dan keahliannya (skill) yang diperlukan
agar memiliki kemampuan dan kesiapan untuk terjun ketengah lingkungan masyarakat yang
dibekali dengan al-Qur’an dan as-sunnah.5
Seorang pendidik mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya sebagai
seorang pendidik. Seperti yang dikatakan oleh Imam Ghazali bahwa “tugas pendidik adalah
menyempurnakan, membersihkan, menyempurnakan serta membawa hati manusia untuk
Taqarrub kepada Allah SWT.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.
5
http://indahkumalla.blogspot.com/2014/12/peran-dan-fungsi-tenaga pendidik.html?m=1 (di akses tanggal 8 maret
2022 pukul 19:09 WIB)
13
DAFTAR PUSTAKA
14