Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.Makalah ini kami
susun sebagai tugas dari mata pelajaran Kimia yang judul―Elektrokimia
Terima kasih kami sampaikan kepada Guru Bidang Studi Kimia yang telah
membimbing demi lancarnya penyelesaian tugas makalah ini.
Demikianlah tugas ini kami susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi tugas
Mata Pelajaran Kimia dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri kami
dan khususnya untuk pembaca. Kesempurnaan hanya milik Sang Pencipta, maka makalah
ini pun tak jauh dari kekurangan. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk
makalah ini yang mungkin kelak kan berguna bagi nusa dan bangsa.
Penyusun
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
I.2. Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan suatu gambaran,
penjelasan yang lebih mendalam mengenai elektrokimia. Diharapkan siswa dapat
mendalami dan memahami konsep-konsep dan teori mengenai elektrokimia.
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
Bab III.Penutup
III.1. Kesimpulan
III.2.Saran
Lampiran
Daftar Pustaka
3
BAB II
ISI
Sel elektrokimia, juga disebut sel volta atau sel galvani, adalah suatu alat
dimana reaksi kimia terjadi dengan produksi suatu perbedaan potensial listrik
antara dua elektroda. Jika kedua elektroda dihubungkan terhadap suatu sirkuit luar
dihasilkan aliran arus, yang dapat mengakibatkan terjadinya kerja mekanik
sehingga sel elektrokimia mengubah energi kimia ke dalam kerja.
A. Setengah-Reaksi Elektron
Kita dapat membagi persamaan ion ini menjadi dua bagian, dengan
melihat dari sisi magnesium dan dari sisi ion tembaga(II) secara terpisah.
Dari sini terlihat jelas bahwa magnesium kehilangan dua elektron, dan ion
tembaga(II) yang mendapat dua elektron tadi.
4
Kedua persamaan di atas disebut “setengah-reaksi elektron” atau
“setengah-persamaan” atau “setengah-persamaan ionik” atau “setengah-
reaksi”, banyak sebutan tetapi mempunyai arti hal yang sama.
Setiap reaksi redoks terdiri dari dua setengah-reaksi. Pada salah satu
reaksi terjadi kehilangan elektron (proses oksidasi), dan di reaksi lainnya
terjadi penerimaan elektron (proses reduksi).
Gas klorin mengoksidasi ion besi(II) menjadi ion besi(III). Pada proses
ini, klorin direduksi menjadi ion klorida. Sebagai permulaan kita buat
dahulu masing-masing setengah-reaksi.
5
Kemudian untuk menyempurnakan setengah-reaksi ini kita harus
menambahkan sesuatu. Yang bisa ditambah untuk setengah-reaksi adalah:
1. Elektron
2. Air
3. Ion hidrogen (H+) (kecuali jika reaksi terjadi dalam suasana basa, jika
demikian yang bisa ditambahkan adalah ion hidroksida (OH-)
Dalam kasus contoh di atas, hal yang salah pada persamaan reaksi yang
kita telah buat adalah muatannya tidak sama. Pada sisi kiri persamaan tidak
ada muatan, sedang pada sisi kanannya ada muatan negatif 2 (untuk
selanjutnya disingkat dengan simbol : 2-).
Hal itu dapat dengan mudah diperbaiki dengan menambah dua elektron
pada sisi kiri persamaan reaksi. Akhirnya didapat bentuk akhir setengah-
reaksi ini:
Proses yang sama juga berlaku untuk ion besi(II). Seperti telah
diketatahui, ion besi(II) dioksidasi menjadi ion besi(III).
Jumlah atom dikedua sisi telah sama, tetapi muatannya berbeda. Pada
sisi kanan, terdapat muatan 3+, dan pada sisi kiri hanya 2+.
6
Sekarang kita telah mendapatkan persamaan dibawah ini:
Terlihat jelas bahwa reaksi dari besi harus terjadi dua kali untuk setiap
molekul klorin. Setelah itu, kedua setengah-reaksi dapat digabungkan.
7
Persamaan reaksi pada contoh 1 merupakan contoh yang sederhana dan
cukup mudah. Tetapi teknik atau cara pengerjaannya berlaku juga untuk
reaksi yang lebih rumit dan bahkan reaksi yang belum dikenal.
Yang bisa ditambahkan pada persamaan ini hanyalah air, ion hidrogen
dan elektron. Jika kita menambahkan air untuk menyamakan jumlah
hidrogen, jumlah atom oksigen akan berubah, ini sama sekali salah.
Yang harus dilakukan adalah menambahkan dua ion hidrogen pada sisi
kanan reaksi:
8
- Ion manganat(VII) berubah menjadi ion mangan(II).
Jumlah ion mangan sudah setara, tetapi diperlukan 4 atom oksigen pada
sisi kanan reaksi. Satu-satunya sumber oksigen yang boleh ditambahkan
pada reaksi suasana asam ini adalah air.
Dari situ ternyata ada tambahan hidrogen, yang juga harus disetarakan.
Untuk itu, kita perlu tambahan 8 ion hidrogen pada sisi kiri reaksi.
9
Menggabungkan setengah-reaksi untuk membuat persamaan reaksi
Tapi kali ini tahapan reaksi belum selesai. Dalam hasil persamaan
reaksi, terdapat ion hidrogen pada kedua sisi reaksi.
10
Sering terjadi molekul air dan ion hidrogen muncul di kedua sisi
persamaan reaksi, jadi harus selalu diperiksa dan kemudian disederhanakan.
Teknik yang telah dijelaskan tadi dapat juga digunakan pada reaksi
yang melibatkan zat organik. Larutan kalium dikromat(VI) yang diasamkan
dengan asam sulfat encer dapat digunakan untuk mengoksidasi etanol,
CH3CH2OH, menjadi asam etanoat, CH3COOH.
- Setarakan jumlah oksigen dengan menambah molekul air pada sisi kiri:
11
Setengah reaksi untuk dikromat(VI) agak rumit dan jika tidak teliti
dapat menjebak:
- Setarakan jumlah kromium. Hal ini sering dilupakan, dan jika ini terjadi
akan fatal, karena hasil reaksi selanjutnya akan salah. Jumlah muatan akan
salah, faktor pengali yang digunakan juga akan salah. Sehingga
keseluruhan persamaan reaksi akan salah.
12
Untuk menyelesaikan persamaan ini kita harus mengubah jumlah
elektron, dengan jumlah terkecil yang dapat habis dibagi 4 dan 6, yaitu 12.
Jadi faktor pengali untuk persamaan ini adalah 3 dan 2.
Dapat dilihat ada molekul air dan ion hidrogen pada kedua sisi
persamaan. Ini dapat disederhanakan menjadi bentuk akhir persamaan
reaksi:
13
Gambar 1. Sel Daniell
Sel Daniell sering pula dimodifikasi seperti yang terlihat pada gambar 2.
Kedua setengah sel dihubungkan dengan jembatan garam.
Ketika sel Daniell digunakan sebagai sumber listrik terjadi perubahan dari
Zn menjadi Zn2+ yang larut
14
Hal ini dapat diketahui dari semakin berkurangnya massa Zn sebelum dan
sesudah reaksi. Di sisi lain, elektroda Cu semakin bertambah massanya karena
terjadi pengendapan Cu dari Cu2+ dalam larutan.
Sel ini sering dipakai untuk radio, tape, senter, mainan anak-anak, dll.
Anodanya adalah lapisan luar yang terbuat dari seng dan muncul dibagian
bawah baterai sebagai terminal negatif.
15
MnO2 + NH4Cl + sedikit Air
Reaksi katodanya berlangsung lebih rumit dan suatu campuran hasil akan
terbentuk. Salah satu reaksi yang paling penting adalah :
Amonia yang terjadi pada katoda akan bereaksi dengan Zn2+ yang
dihasilkan pada anoda dan membentuk ion Zn(NH3)4 2+.
2. Sel Aki
Katoda: PbO2
Anoda : Pb
Reaksinya adalah :
Pada saat selnya berfungsi, konsentrasi asam sulfat akan berkurang karena
ia terlibat dalam reaksi tersebut.
Keuntungan dari baterai jenis ini adalah bahwa ia dapat diisi ulang
(recharge) dengan memberinya tegangan dari sumber luar melalui proses
elektrolisis, dengan reaksi :
Kerugian dari baterai jenis ini adalah, secara bentuk, ia terlalu berat dan
lagi ia mengandung asam sulfat yang dapat saja tercecer ketika dipindah-
pindahkan.
Elektroda : Ni
16
Bahan Bakar : H2 dan O2
4. Baterai Ni – Cd
Disebut juga baterai ni-cad yang dapat diisi ulang muatannya dan yang
umum dipakai pada alat-alat elektronik peka. Potensialnya adalah 1,4 Volt.
Anoda : Cd
Reaksinya :
Hukum Faraday I: Massa zat yang timbul pada elektroda karena elektrolisis
berbanding lurus dengan jumlah listrik yang mengalir melalui larutan.
w~Q w = massa zat yang diendapkan (g).
w ~ I.t Q = jumlah arus listrik = muatan listrik (C)
w = e.I.t e = tetapan = (gek : F)
= gek.I.t I = kuat arus listrik (A).
F t = waktu (dt).
gek = massa ekivalen zat (gek).
= Ar.I.t Ar = massa atom relatif.
n. F n = valensi ion.
F = bilangan faraday = 96 500 C.
17
Massa ekivalen = massa zat yang sebanding dengan 1 mol elektron = 6,02 x 1023
ē. 1 gek ~ 1 mol ē.
Jika arus listrik 1 F dialirkan ke dalam larutan AgNO3 maka akan diendapkan 1
gram ekivalen Ag.
Ag+ (aq) + ē Ag (s)
1 mol ē ~ 1 mol Ag ~ 1 gram ekivalen Ag
Untuk mendapatkan 1 gram ekivalen Ag diperlukan 1 mol ē
1 gram ekivalen Ag = 1 mol ē = 1 mol Ag = 108 gram Ag
18
Sebagai contoh:
Karena yang dituliskan terlebih dulu (elektroda sebelah kiri) dalam notasi
tersebut adalah anoda, maka reaksi yang terjadi pada elektroda sebelah kiri
adalah oksidasi dan elektroda yang ditulis berikutnya (elektroda kanan) adalah
katoda maka reaksi yang terjadi pada elektroda kanan adalah reaksi reduksi.
Untuk sel dengan notasi :
Sel seperti Sel Daniell, dapat dibuat reversibel dengan cara mengimbangi
potensialnya dengan suatu potensial eksternal sehingga tidak ada aliran arus.
Saat potensial listrik benar-benar berimbang, sel tersebut bereaksi reversibel
dan potensialnya dirujuk sebagai elektrokimia force (EMF). Hal ini bisa
dilakukan dengan menggunakan suatu potensiometer.
Pengukuran emf
19
Gambar 3. Rangkaian
Potensiometer
Karena emf merupakan beda potensial sel saat sel tersebut bereaksi
reversibel dan reaksi reversibel dapat dicapai saat arus yang lewat sama
dengan nol, maka arus listrik yang keluar dari sel harus diimbangi oleh arus
dari sel kerja yang mempunyai emf yang lebih besar dari emf sel yang akan
diukur. Jadi kutub harus dipasang berlawanan dengan kutub-kutub listrik dari
luar seperti yang terlihat pada gambar.
Akan tetapi cara tersebut hampir tidak pernah dilakukan karena dan A
tidak diketahui. Cara yang biasa dilakukan adalah untuk mengkalibrasi kawat
tahanan BC menggunakan sel standar yang sudah diketahui emfnya. Caranya
sama seperti tadi, tapi sel yang digunakan bukan sel X melainkan sel standar.
Misalkan diperoleh jarak saat tidak ada arus mengalir ke dalam sel standar
adalah BE’ yang sesuai dengan Esel standar= . Kita jangan mengubah-
ubah lagi kuat arus ke dalam sel standar dari DC-PS, lalu kita ganti sel standar
20
dengan sel X dengan cara yang sama ukur jarak kawat tahanan saat tak ada
arus melalui sel X, misal jarak yang diperoleh adalah BF, yang sesuai dengan
Esel X, karena I dari DC-PS sama ketika digunakan saat mengukur E sel X dan
Esel standar, maka :
), maka :
E= Ekatoda – E Anoda
21
c. Jenis-Jenis Elektroda Reversible
Kereversibelan pada elektroda dapat diperoleh jika pada elektroda
terdapat semua pereaksi dan hasil reaksi dari setengah-reaksi elektroda.
Contoh elektroda reversibel adalah logam Zn yang dicelupkan ke dalam
larutan yang mengandung Zn2+ (misalnya dari larutan ZnSO4). Ketika
elektron keluar dari elektroda ini, setengah reaksi yang terjadi adalah :
Zn(s) Zn2+(aq) + 2e
Dan sebaliknya jika elektron masuk ke dalam elektroda ini terjadi reaksi
yang sebaliknya:
22
Lz+ + ze- L
Contoh dari elektroda ini diantaranya Cu 2+|Cu; Zn2+|Zn, Ag+|
Ag, Pb2+|Pb. Logam-logam yang dapat mengalami reaksi lain dari reaksi
setengah-sel yang diharapkan tidak dapat digunakan.
Jadi logam-logam yang dapat bereaksi dengan pelarut tidak dapat
digunakan. Logam-logam golongan IA dan IIA seperti Na dan Ca dapat
bereaksi dengan air, oleh karena itu tidak dapat digunakan. Seng dapat
bereaksi dengan larutan yang bersifat asam. Logam-logam tertentu perlu
diaerasi dengan N2 atau He untuk mencegah oksidasi logam dengan oksigen
yang larut.
Elektroda Amalgam
Amalgam adalah larutan dari logam dengan cairan Hg. Pada elektroda
ini amalgam dari logam L berkesetimbangan dengan larutan yang
mengandung ion Lz+, dengan reaksi :
Lz+ + ze- L(Hg)
Dalam hal ini raksanya sama sekali tidak terlibat dalam reaksi
elektroda. Logam aktif seperti Na, K, Ca dan sebagainya biasa digunakan
dalam elektroda amalgam.
Elektroda gas
Pada elektroda gas, gas berkesetimbangan dengan ionnya dalam larutan.
Contoh dari elektroda ini adalah elektroda hidrogen dan elektroda klor.
23
Elektroda redoks
Sebetulnya semua elektroda melibatkan setengah-reaksi oksidasi –
reduksi. Tapi istilah untuk elektroda redoks biasanya hanya digunakan untuk
elektroda yang setengah-reaksi redoksnya melibatkan dua spesi yang ada
dalam larutan yang sama. Contoh dari elektroda ini adalah Pt yang
dicelupkan ke dalam larutan yang mengandung ion-ion Fe2+ dan Fe3+dengan
setengah-reaksi :
Fe3+ + e- Fe2+. Notasi setengah-selnya adalah Pt|Fe3+, Fe2+ yang
gambarnya tampak seperti di bawah.
24
Gambar 8. ElektrodaGelas
Elektroda gelas ini terdiri dari membran yang sangat tipis yang terbuat dari gelas
yang permeabel terhadap ion H+. Elektroda Ag|AgCl dicelupkan ke dalam larutan
buffer yang mengandung ion Cl-. Kadang-kadang digunakan juga elektroda
kalomel untuk mengganti elektroda Ag|AgCl. Elektroda gelas terutama digunakan
pada pengukuran pH.
25
Karena pada adalah nol, maka :
Dari definisi ,
Kanan dan kiri disini hanya berhubungan dengan notasi sel, tidak
berhubungan dengan susunan fisik sel tersebut di laboratorium.
Jadi, yang diukur di laboratorium dengan potensiometer adalah emf dari sel
sebagai volta atau sel galvani, dengan emf > 0. Sebagai contoh untuk sel yang
terdiri dari elektroda seng dan elektroda hidrogen dari pengukuran diketahui
bahwa elektron mengalir dari seng melalui rangkaian luar ke elektroda hidrogen
dengan emf sel sebesar 0,762 V.
26
Jika potensial elektroda berharga positif, artinya elektroda tersebut lebih
mudah mengalami reduksi daripada H+, dan jika potensial elektroda berharga
negatif artinya elektroda tersebut lebih sulit untuk mengalami reduksi
dibandingkan denga H+.
Potensial elektroda seringkali disebut sebagai potensial elektroda tunggal,
sebenarnya kata ini tidak tepat karena kita tahu bahwa elektroda tunggal tidak
dapat diukur.
27
e. Persamaan Nernst
aA +bB xX + yY (10.20)
K2Cr2O7/ H2SO4 adalah oksidan yang dikenal baik, dan reaksi elektrodanya adalah
Hitung potensial elektroda ini pada kondisi berikut. (gunakan nilai ini lnx = 2,303
logx, 2,303RT/F = 0,0592 V pada 25°C).
1. Dengan mensubstitusi nilai yang tepat pada persamaan Nernst, Anda akan
mendapat nilai berikut E = Eθ + (0,0592/6) log([Cr2O72-] [H+]14/[ Cr3+]2) =
Eθ = 1,26 V. Dalam kasus ini potensial sel adalah potensial elektroda
normal.
2. E = 1,29 + (0,0592/6) log[1,0 x (10-7)14]/1,02 = 0,33 V.
28
Ini berarti bahwa potensial sel, dan dengan demikian kekuatan oksidan,
secara substansial menurun pada kondisi netral. Bila reaksi sel dalam keadaan
kesetimbangan, maka E = 0. Akibatnya,
K = ([X]x[Y]y/[A]a[B]b)eq (10.23)
29
Secara sembarangan (konvensi), emf dari elektroda hydrogen standarsama
dengan nol. Elektroda ini ada pada keadaan standar jika fugasitas gasnya =1 dan
aktifitas ion H+=1.
IUPAC memilih menempatkan elektroda hidrogen pada sisi kiri, dan emf
dari elektroda lainnya diambil sebagai emf sel tersebut. Hanya emf yang
demikian, pada kondisi standar disebut sebagai potensial elektroda standar atau
potensial reduksi standar. Contoh :
Sel tersebut memberikan EoSel = + 0,34 Volt. Karena EoHidrogen = 0 Volt, maka
ini menunjukkan tendensi yang lebih besar untuk proses :
daripada
Artinya, pada sel tersebut ada tendensi yang lebih besar untuk proses :
Kita dapat mereduksi emf sel yang melibatkan dua elektroda, misalnya :
Esel = Ekatoda-EAnoda
= 0,34 V – (-0,76 V)
= 1,1 V
30
Potensial setengah sel adalah suatu sifat intensif : Ingat, bahwa dalam
penulisan reaksi sel elektroda, tak ada perbedaan apakah ditulis untuk 1 elektron
ataupun lebih. Jadi untuk reaksi elektroda hidrogen dapat ditulis :
Dalam proses ini setiap 0,5 mol Cu2+ hilang, 0,5 mol Cu muncul, 1 mol
elektron lewat dari elektroda kiri ke kanan.
31
II.5. Termodinamika Sel Elektrokimia
I2Rt
Karena :
maka panas/kalor proporsionil terhadap
q = VIt
V = Volt (V)
I = Amper (A)
t = Detik (s)
J = Kg m2 s-2
V = Kg m2 s-3 A-1
Penafsiran yang benar diberikan oleh Willard Gibbs (1878) bahwa kerja
yang dilakukan oleh sel elektrokimia sama dengan penurunan energi Gibbs, yaitu
kerja maksimum di luar kerja -PV.
32
Ini dapat diilustrasikan dengan sel berikut :
Pt|H2|H+||Cu2+|Cu
Saat 1 mol H2 bereaksi dengan 1 mol Cu2+, 2 mol elektron mengalir melalui
sirkuit luar. Menurut Hukum Faraday, ini berarti terjadi transfer 2 x 96.465 C
listrik. Emf sel tersebut adalah + 0.3419 V, sehingga kerja listrik yang dihasilkan
adalah :
Kerja dilakukan sistem. Karena kerja yang dilakukan oleh sel elektrokimia
sama dengan penurunan energi Gibbs maka :
G = - 6.598 x 104 J
Secara umum :
G = - nFE
Go = - nFEo
Pada 25oC,
33
Koefisien Suhu dari Emf Sel
Perubahan Entropi :
Perubahan Entalpi :
34
Sel Elektrokimia
Koefisien Aktivitas
Sampai sejauh ini kita gunakan molalitas (suatu aproksimasi). Untuk
formulasi yang benar harus digunakn “aktivitas”, dan pengukuran emf pada suatu
rentang konsentrasi membawa pada nilai koefisien aktivitas
Pandang sel :
35
Reaksi keseluruhan
Karena
Contoh :
Pt, Cl2 (1 bar)|HCl(aq)|AgCl(s)|Ag
Proses elektroda :
keseluruhan proses :
36
Emf yang berkaitan dengan proses tersebut adalah :
Pengukuran pH
Aplikasi pengukuran emf yang sudah sangat luas digunakan adalah pada
pengukuran pH dari berbagai larutan. Ada dua elektroda yang akan diuraikan pada
penentuan pH yakni elektroda hidrogen dan elektroda gelas.
Saat mengukur pH dengan menggunakan elektroda hidrogen, elektroda ini
dipasangkan dengan elektroda lain seperti Ag|AgCl atau kalomel.
Sel Konsentrasi
Pada sel konsentrasi reaksi keseluruhan dari sel tersebut merupakan transfer
materi dari satu bagian ke bagian yang lain. Pada sel ini yang berbeda hanyalah
konsentrasi dan bukan jenis elektroda dan elektrolitnya. Sel ini terdiri dari sel
konsentrasi elektroda dan sel konsentrasi elektrolit.
Contoh :
Pt|H2(P1)|HCl|H2(P2)|Pt
37
Reaksi keseluruhan merupakan perpindahan hidrogen dari yang bertekanan
tinggi ke tekanan yang lebih rendah.
Sel ini hanya berbeda pada konsentrasi elektrodanya saja dan tidak pada
jenis elektroda serta elektrolit yang digunakan. Pada sel ini proses pengaliran
elektron disebabkan oleh perbedaan konsentrasi elektroda. Reaksi total merupakan
perpindahan materi elektroda yang satu ke elektroda yang lain. Elektroda gas dan
amalgam masuk ke dalam klasifikasi ini.
Sel konsentrasi elektroda yang terdiri dari elektroda gas dapat diilustrasikan
sebagai berikut :
Pt|H2(P1)|HCl|H2(P2)|Pt
38
Dapat dilihat bahwa transfer hidrogen akan terjadi spontan dari yang bertekanan
tinggi ke tekanan yang lebih rendah.
Sel ini dapat dibuat dari amalgam dengan dua konsentrasi yang berbeda dari
Tak ada reaksi kimia yang terjadi, dan reaksi terdiri dari transfer timbal dari
suatu amalgam yang berkonsentrasi tertentu ke konsentrasi lainnya. Disini Eo
= 0, dan emf sel demikian adalah :
39
Sel konsentrasi elektroda yang terdiri dari elektroda gas dapat diilustarsikan
sebagai berikut : Pt|H2(P1)|HCl|H2(P2)|Pt
40
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Konsep termodinamika saat ini tidak hanya berhubungan dengan mesin uap
saja, atau transfer energi berupa kalor dan kerja. Di dalam konteks kehidupan
sehari-hari aplikasi termodinamika sangat luas mulai dari pemanfaatan baterai
untuk menjalankan hampir semua alat elektronik hingga pelapisan logam pada
permukaan logam lain.
Sel elektrokimia, juga disebut sel volta atau sel galvani, adalah suatu alat
dimana reaksi kimia terjadi dengan produksi suatu perbedaan potensial listrik
antara dua elektroda.
III.2. Saran
Melalui makalah ini kami berharap agar siswa dapat lebih memahami
mengenai elektrokimia dan dapat mengaplikasikannya dengan lebih efektif dan
praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Lampiran
41
1. Pada elektrolisis Al2O3 (pengolahan Aluminium) sebanyak 102 kg
dihasilkan Al …. (Al = 27, O =16)
A. 102 kg D. 30 kg
B. 80 kg E. 12 kg
C. 54 kg
Jawaban : C
Penyelesaian :
Al2O3
102 kg = 102000 gram
Deret Volta : K Ba Ca Mg Al Zn Fe Ni Sn Pb H Cu H Ag Pt Au
Penyelesaian :
Reaksi anoda = Cu Cu2+ + 2e
42
Reaksi katoda = 2e + Cu2+ Cu
reaksi pada x adalah oksidasi pada anion.
3. Data tabel E sel dalam volt. Pada tabel berikut harga E sel :
Mg/Mg+2//Pb+2/Pb adalah ….
4. Untuk mencegah terjadinya korosi pipa besi yang ditanam dalam tanah,
pipa besi dihubungkan dengan logam ….
A. Mg B. Li C. Ag D. Pb E. Sn
Jawaban : A
Penyelesaian :
Untuk melindungi besi dari korosi, maka di sekitar besi ditempatkan logam-
logam yang memiliki Eo lebih kecil yaitu terletak sebelah kiri dari besi dari
deret volta.
Deret volta: Li, K, Ba, Ca, Na, Mg , Al, Mn, Zn, Cr, Fe , Ni, Sn, Pb, H, Cu,
Hg, Ag, Pt, Au.
43
Mn2- (aq) + 2e Mn (s) E0 = -1,20 volt
Dua setengah sel di bawah ini yang potensialnya paling besar adalah ….
A. Mg/Mg2+//Ag+/Ag D. Mn/Mn2+//Mg2+//Mg
B. Ag/Ag+//Mg2+Mg E. Ag/Ag+//Ln2+/Ln
C. Mn/Mn2+//Ln3+/Ln
Jawaban : A
Penyelesaian :
Mg Mg2+ + 2e = 2,34
Ag+ + e Ag = 0,80 +
3,14 (paling besar)
A.
B.
C.
44
D.
E.
7. Waktu yang diperlukan untuk melapisi suatu permukaan besi dengan 3,05
gram air seng dalam larutan ion seng yang dialirkan arus listrik sebesar 5
ampere adalah …. (F = 96500, Ar Zn = 65,4)
A. 4 menit 2 detik D. 375 menit 2 detik
B. 15 menit 15 detik E. 30 menit 0 detik
C. 60 menit 0 detik
Jawaban : E
Penyelesaian :
I = 5 ; V = Valensi seng = 2
Berat = 3,05
3,05
8. Reaksi yang terjadi pada katode dari elektrolisis larutan Na2SO4 adalah ….
A. 2H2O (aq) + 2e 2OH- (aq) + H2 (g)
B. 2H (aq) + 2e H2 (g)
+
Penyelesaian :
Na2SO4 2Na+ + SO42-
Pada katoda : 2H2O + 2e 2OH- + H2
anoda : 2H2O 4H+ + O2 + 4e
45
9. Pada elektrolisis larutan garam logam alkali atau alkali tanah tidak
dihasilkan logamnya karena ….
A. sifat oksidatornya lemah
B. sifat reduktornya lemah
C. garam halidanya mempunyai titik leleh tinggi
D. energi ionisasi tinggi dari logam lain
E. ion logamnya tidak mengalami reduksi
Jawaban : E
Penyelesaian :
Pada elektrolisis larutan garam logam Alkali atau Alkali tanah tidak
menghasilkan logam sebab :
Jawaban : D
Penyelesaian :
46
11. Bila diketahui potensial elektroda standar :
Pb2+ (aq) + 2e Pb (s) E° = -0,13 volt
Fe2+ (aq) + 2e Fe (s) E° = -0, 44 volt
Mg2+ (aq) + 2e Mg (s) E° = -2,34 volt
Bagan sel volta yang E° selnya paling besar adalah ….
A. Cu(s) + Mg2+(aq) Cu2+(aq) + Mg(s)
B. Mg(s) + Cu2+(aq) Mg2+(aq) + Cu(s)
C. Pb(s) + Cu2+(aq) Mg2+(aq) + Cu(s)
D. Fe(s) + Mg2+(aq) Fe2+(aq) + Mg(s)
E. Mg(s) + Pb2+(aq) Mg2+ + Pb(s)
Jawaban : B
Penyelesaian :
12. Bahan yang digunakan sebagai elektrode pada sel aki (accu) adalah ….
A. Pt dan C D. Zn dan Cu
B. Zn dan C E. Pb dan PbO2
C. Pb dan PbO2
Jawaban : E
Penyelesaian :
Reaksi aksi
Pb + PbO2 + H2SO4
Pemakaian
PbSO4 + H2O
Pengisian
47
Cr3+(aq) + 3e Cr (s) Eo = - 0,74 volt
Harga potensial sel (E° sel) yang paling kecil terdapat pada ….
A. Zn / Zn2+ (aq) // Cu2+(aq) / Cu
B. Zn / Zn2+ (aq) // Cr3+(aq) / Cr
C. Mg / Mg2+ (aq) // Cr3+ (aq) / Cr
D. Cr / Cr3+ (aq) // Cu2+ (aq) / Cu
E. Mg / Mg2+(aq) // Cu2+(aq) / Cu
Jawaban : B
Penyelesaian :
Zn / Zn2+ (aq) // Cr3+(aq) / Cr
14. Berapakah massa logam perak yang diendapkan jika arus listrik sebesar 5
Ampere dialirkan ke dalam larutan AgNO3 selama 2 jam …. (Ar : Ag = 108)
A. 24,90 gram D. 42,09 gram
B. 29,40 gram E. 49,20 gram
C. 40,29 gram
Jawaban : C Penyelesaian :
15. Pada saat sel aki bekerja, reaksi yang terjadi pada katode adalah ….
A. Pb(s) + SO42-(aq) PbSO4(s) + 2e
B. Pb2+ (aq) + 2e Pb (s)
C. PbO2 (s) + 4H+ (aq) + SO42- (aq) + 2e PbSO4 (s) + H2O (l)
D. Pb2+ (aq) + O2 (g) PbO2 (s)
E. H2SO4 (aq) 2H+(aq) + SO42- (aq)
Jawaban : C
Penyelesaian :
Reaksi : PbO2 (s) + 4H+ (aq) + SO42- (aq) + 2e PbSO4 (s) + H2O (l)
48
Penyelesaian :
Proses Korosi : proses terjadinya perkaratan antara logam dengan udara atau
air.
18. Bagan penulisan sel yang benar sesuai gambar di berikut adalah ….
49
Jawaban : A
Penyelesaian :
Ag+ sebagai anoda (terjadinya reaksi reduksi)
Ag+ + e- Ag
Zn2+ sebagai katoda (terjadinya reaksi oksidasi)
Zn Zn2+ + 2e
19. Diketahui :
Fe (aq) + 2e
2+
Fe (s) E° = 0,44 volt
A. Ne B. Sn C. Pb D. Mg E. Cu
Jawaban : A
Penyelesaian :
Ag+ sebagai anoda (terjadinya reaksi reduksi)
Ag+ + e- Ag
Zn2+ sebagai katoda (terjadinya reaksi oksidasi)
Zn Zn2+ + 2e
50
Katoda = 4Ag (s)
Anoda = 4HNO3 + O2 (g)
Penyelesaian :
elektron leburan NaCl dengan elektroda C
Unsur dengan
sifat oksidator terkuat adalah ….
A. P B. Q C. R D. S E. T
Jawaban : D
Penyelesaian :
Oksidator kuat bila potensial reduksi besar oksidator
terkuat adalah unsur S potensial reduksi = + 1,36
23. Penulisan lambang sel yang tepat dari gambar sel di bawah ini adalah ….
51
C. Cu2+(s)/Cu(s)//Zn2+(aq)/Zn(s)
D. Zn2+(aq)/Zn//Cu(s)/Cu2+(aq)
E. Zn(s)/Zn2+(aq)//Cu(s)/Cu2+(aq)
Jawaban : D
Penyelesaian :
Elektroda (+) anoda : terjadi reaksi oksidasi : Cu Cu2+ + 2e
(-) katoda : terjadi reaksi reduksi 2e + Zn2+ Zn
Zn2+(aq)/Zn(s)//Cu(s)/Cu2+(aq)
24. Elektrolisis terhadap larutan di bawah ini yang menghasilkan gas pada
kedua elektrode karbonnya, adalah ….
A. NaCl (aq) D. NiCl2 (aq)
B. CuSO4 (aq) E. SnSO4 (aq)
C. AgNO3
Jawaban : A
Penyelesaian :
Larutan NaCl Na+ + Cl- | x 2|
52
26. Arus listrik 10 ampere dialirkan ke dalam larutan AgNO3 selama 965
detik. Massa perak yang dihasilkan pada katoda adalah …. (Ar : Ag =108,1 F
= 96500 C/mol)
A. 2,7 gram D. 27 gram
B. 5,4 gram E. 54 gram
C. 10,8 gram
Jawaban : C
Penyelesaian :
27. Diketahui :
Cu2+(aq) + 2e- Cu(s) E° = +0,34 volt
Berdasarkan data tersebut, reaksi sel yang tidak dapat berlangsung adalah ….
Penyelesaian :
53
28. Pada elektrolisis larutan H2SO4dengan elektroda Pt, reaksi yang
berlangsung di anoda adalah ….
A. H(g) H+(aq) + e-
B. H2(g) 2H+(aq) + 2e-
C. 2H+(aq) + 2e- H2(g)
D. 2H2O(l) 4H+(aq) + O2(g) + 4e-
E. 2H2O(l) + 2e- H2(g) + 2OH-(aq)
Jawaban : D
Penyelesaian :
Elektrolisa larutan H2SO4dengan elektroda Pt
Logam yang dapat mencegah terjadinya korosi besi secara katodik adalah ….
54
A. Mg B. Cu C. Sn D. Ni E. Pb
Jawaban : A
Penyelesaian :
Penyelesaian :
Harga potensial sel untuk reaksi :
32. Pada leburan bauksit (Al2O3) dalam kreolit cair dialiri arus besar 9,65
ampere selama 6 jam jika diketahui Ar : Al = 27, massa logam Al yang
terbentuk di katoda sebanyak ….
A. 0,324 gram D. 19,44 gram
B. 1,944 gram E. 58,32 gram
C. 16,20 gram
Jawaban : D
55
Penyelesaian :
33. Diketahui :
Li2+(aq) + 2e Li(s) E° = -0,14 volt
Fe (aq) + 2e
2+
Fe(s) E° = -0,44 volt
Cu2+(aq) + 2e Cu(s) E° = +0,34 volt
Pb2+(aq) + 2e Pb(s) E° = -0,13 volt
Mg (aq) + 2e
2+
Mg(s) E° = -2,38 volt
Ni2+(aq) + 2e Ni(s) E° = -0,25 volt
Logam yang dapat mencegah korosi pada pipa besi adalah ….
A. Timah D. tembaga
B. Nikel E. magnesium
C. Timbal
Jawaban : E
Penyelesaian :
Logam yang dapat mencegah korosi dari pipa besi adalah logam yang
memiliki harga E° lebih kecil dari besi yaitu logam magnesium (Mg), karena
lebih mudah mengalami oksidasi.
34. Arus listrik 10 ampere dialirkan ke dalam larutan AgNO3 selama 965
detik. Massa perak yang dihasilkan pada katoda adalah …. (Ar : Ag = 108)
A. 2,7 gram D. 27 gram
B. 5,4 gram E. 54 gram
C. 10,8 gram
Jawaban : C
Penyelesaian :
Elektrolisis AgNO3
Massa perak di katoda =......?
i = 10 ampere
56
t = 965 detik
Reaksi redoks :
2 Al (aq) + 3 Fe2+ (aq) 2 Al3+ (aq) + 3 Fe (s)
menghasilkan potensial sel sebesar ….
57
2Al + 3Fe2+
2Al3+ + 3 Fe E° = +2,00 volt
37. Pada reaksi elektrolisa larutan NiSO4 dengan elektroda Ag. Reaksi yang
terjadi pada anoda adalah ….
A. Ni2+ (aq) + 2e Ni (s)
B. Ag (aq) Ag+ (aq) + e
C. Ni (s) Ni2+ (aq) + 2e
D. 2 H2O (l) + 2e H2 (g) + 2 OH- (aq)
E. 2 H2O (l) 4 H+ (aq) + O2 (g) + 4e
Jawaban : E
Penyelesaian :
Sisa asam dari (SO 4-2, NO 3-, PO 4-3) tidak dioksidasi yang mengalami oksidasi
adalah pelarut air.
Penyelesaian :
In In3+ E° = +0,34 volt
Ag+ Ag E° = + 0,80 volt
In + Ag+ In3+ + Ag Esel = 1,14 volt
58
Peristiwa elektrolisasi dari ke lima gambar di atas yang menghasilkan gas
pada suhu kamar di kedua elektrodanya adalah ….
A. 1 dan 2 D. 4 dan 5
B. 2 dan 4 E. 1 dan 3
C. 3 dan 5
Jawaban : C
Penyelesaian :
Reaksi-reaksi yang terjadi pada masing-masing elektrodanya adalah :
1. Larutan NaCl
Katoda : Na+ + e Na
Anoda : 2Cl- Cl2 + 2e.
Hanya ada gas di anoda yaitu gas Cl2.
2. Larutan AgNO3 pada elektroda innert.
Katoda : Ag+ + 2 e -> Ag
Anoda : 2H2O 4H+ + O2 + 4e.
Di katoda terbentuk logam Ag, di anoda gas O2
3. Larutan CuSO4 dengan elektroda innert.
Katoda : 2H2O + 2e 2OH- + H2
Anoda : 2H2O 4H+ + O2 + 4e
Di katoda gas H2, di anoda gas O2
4. Larutan CuSO4 dengan elektroda Cu.
Katoda : Cu2+ + 2e Cu
Anoda : Cu Cu2+ + 4e
5. Larutan KNO3 pada elektroda innert.
Katoda : 2H2O + 2e 2OH- + H2
Anoda : 2H2O 4H+ + O2 + 4e
Di katoda terbentuk gas H2, di anoda gas O2
Jadi peristiwa elektrolisasi terjadi pada gambar 3 dan 5
59
Penyelesaian :
Katoda : 2L2+ + 4 e 2L
Anoda : 2H2O 4H+ + O2 + 4 e.
2L2+ + 2H2O 2L + 4H+ + O2
(H+) dapat dinetralkan oleh 50 ml larutan Ba(OH)2 0,1M.
Berarti (H+) = (OH-).
1 mol = = 65 gram
-1 oks +7 red 0
Oksidasi : C2O42- 2CO2 + 2e x5
Reduksi : MnO4 - + 8H+ + 5e Mn2+ + 4H2 O x2
5C2O 42- 10CO2 + 10e
2MnO4 - + 16H+ + 10e 2Mn2+ + 8H2 O
2 MnO4- + 5C2O42- + 16 H+ 10CO 2 + 2 Mn2+ + 8H 2O
b. Cl- + MnO4- Cl 2 + MnO 2
+4
Jawab :
+7 +3
KM nOre4d+3H2SO4 + K NO2 K2SO4 + M+2nSO4 + H2O + +K3NO3
Oks 2
60
7. Diketahui: Mn(s) | Mn2+(aq) || Fe2+(aq) | Fe(s)
a. Tuliskan reaksi redoks untuk sel tersebut!
b. Hitung E0sel –nya jika diketahui E0redMn = -1,18 volt dan E0 red
Fe = -0,44
volt!
Jawab :
0 +2
n Mn 0
+22+ + Fe
a. M 2+
o+ksF
e
b. Mn Mn2+ + 2e Eo = -1,18
Fe2+ + 2e Fe Eo = -0,44
8. Diketahui:
Zn2+ (aq) + 2e- Zn(s) E0 = -0,76 volt
Cu2+ (aq) + 2e- Cu (s) E0 = +0,34 volt
+
Ag (aq) + e- Ag(s) E0 = +0,80 volt
Apakah reaksi berikut dapat berlangsung?
a. Zn(s) | Zn2+(aq) || Cu2+(aq) | Cu(s)
b. Ag(s)| Ag+(aq) || Cu2+(aq) | Cu(s)
Jawab :
a. Zn Zn2++ 2e E0 = + 0,26 volt
Cu2+ (aq) + 2e- Cu (s) E0 = +0,34 volt
2Aq+ + Cu 2Aq + Cu2+ E0 = -0,46 volt
Tidak berlangsung
9. Bagaimanakah reaksi pada waktu sebuah aki diisi dengan arus listrik?
Jawab :
Akan terjadi reaksi balik
10. Logam A dapat mendesak logam B dari larutannya, logam C dapat mendesak
logam B dari larutannya logam C tidak dapat mendesak logam A dari
larutannya. Tentukan potensial reduksi yang semakin negative dari ketiga
logam tersebut!
Jawab:
ACB
61
11. Jelaskan reaksi yang terjadi di katode pada elektrolisis!
Jawab:
Reasi pada katode yaitu jika logam-logam alkali, alkali tanah Al + Mn dan ion-
ion logam yang memiliki Eo< -0,8v tidak direduksi tapi yang tereduksi adalah
logam itu sendiri dan jika logam tersebut terelektrolisis dalam bentuk leburan
maka yang tereduksi adalah logam itu sendiri.
12. Tentukan reaksi yang terjadi di katode dan anode pada elektrolisis berikut ini!
a. Larutan Na2SO4 dengan electrode C
b. Larutan NiCl dengan electrode C
Jawab:
a. Na2SO4 2Na+ + SO 42-
Katoda (-) 2H2O + 2e 2OH- + H2
Anoda (+) 2 Cl Cl2 + 2e
2H2O + 2Cl 2OH- + Cl + H2
b. NaCl Na2+ + Cl-
Katoda (-) 2H2O + 2e 2OH- + H2
Anoda (+) 2 Cl Cl2 + 2e
2H2O + 2Cl 2OH- + Cl2 + H3
13. Berapa liter gas oksigen (STP) dapat terbentuk jika arus 10 ampere dialirkan
selama 965 detik kedalam larutan asam sulfat?
Jawab:
Wo2 = 8.10.965 1
96.500 8 10 gr
Wo2 = 8 101mol
32
1
Vo2 = 4 x 10
-1
x 224 x 10-1 = 0,56 L
14. Arus sebesar 0,1 faraday dialirkan kedalam 500 mL larutan Kl. Jika volume
larutan dianggap tetap, berapa pH larutan setelah elektrolisis selesai?
Jawab :
1 mol e = 1f
01, mo e 0,1f
101
Konsentrasi = 500 = 1000
500 = 2 x 10
-1
1000
pDH = log 2 x10-1
pH = 4-(1-Log2)
pH = 13 + Log 2
= 13,3
15. Tiga buah sel dihubungkan secara seri, masing-masing sel buturut-turut berisi
larutan CuSO4, AgNO3, dan NaNO3. Selama proses elektrolisis berlangsung
telah terjadi 6,35 gram tembaga dalam sel pertama. Tentukan :
62
a. Massa perak yang diendapkan dalam sel kedua
b. Volume gas oksigen yang dihasilkan dalam sel ketiga
Jawab:
Cu2+ + 2e Cu
Ag2+ + e Ag
WCu
a. Wag = eAg
eCu
108 6,35
.
= 1 6,35
2
2
= 108 . 6,35 . 63,5
= 21,6 gram
b. Anoda (+) H2O 2O2 + 2H + 2e
WO2 WCu
= eO2
eCu
6,35
= 8. 6,35
2
= 8 x1o-1 x 2 = 1,6 gram
NO2 = 16x101 1 x
mol
32
101
1 2
2
VO2 (STP) =
101 224 101 1,12 L
16. Ke dalam 100 mL larutan CuCl2 2M dialirkan arus sebesar 10 ampere. Berapa
waktu yang diperlukan untuk mengendap semua ion tembaga?
Jawab:
CuCl2 Cu2+ + 2Cl-
K(-) Cu2+ + 2e Cu
0,2.63,3 = 63,3 .10
2 .t
96500
2
t = 965 . . 63,5 x 2
63,5
t = 2860 detik
17. Pada elektrolisis larutan MSO4 memakai electrode Pt, dapat dihasilkan 1,035
gram logam M. larutanhasil elektrolisis dengan KOH 0,2 M ternyata
diperlukan 50 mL. tentukan masa atom relative logam M tersebut!
Jawab:
MsO4 M2+ + SO42-
K (-) M2+ + 2e
M
63
A (+) H2O 1 O2 + 2+ |+ + 2e
2
Dinetralkan oleh KOH (basa kuat)
64
2KOH 2 K+ + 2OH-
nKOH = 20 mmol – 10-2 mol
Ar m = 1035 x 10-3 = 20
nO2 = 1
2 x 10 = 0,5
-2
18. Untuk mengendapkan 3,175 gram Cu dari larutan CuSO 4 2 M dengan cara
elektrolisis, berapa electron yang diperlukan ? (Ar: Cu = 63,5, S = 32, O = 16)
Jawab:
CuSO4Cu2+ + SO 42-
K (-) Cu2 + 2e Cu (1)
3,175 gr Cu
3,175
n = 63,5 120 mol - 0,05 mol
e = 211 x 0,05 = 0,1 mol
19. Jelaskan secara singkat proses elektrolisis dalam indsutri Na dan gas Cl2!
Jawab:
NaCl Na+ + Cl-
K(-) Na + +e1 Na + e
A (+) Cl Cl + e
2
2
20. Jelaskan proses pemurnian tembaga dari tembaga tidak murni!
Jawab:
Tembaga kotor dijadikan anode, tembaga murni sebagai katude, larutan
elektrolit digunakan SuSO4 selama elektrolisis, tembaga dari anode terus
menerus di larutkan dan diendapkan pada katode.
Katode Cu2+ + 2e- Cu
Anode Cu Cu2+ + 2e
Cu(s) Anode Cu (s) Katode
21. Apa yang dimaksud dengan korosi? Bagaimana rumus kimia karat besi?
Jawab:
Korosi yaitu reaksi redoks antara logam dan beberapa zat yang berada
dilingkungan akan menghasilkan senyawa-senyawa lain yang tidak
dikehendaki.
Karat besi = Fe (OH)3 . xH2O
22. Korosi besi merupakan proses elektrokimia. Tuliskan reaksi perkaratan besi:
a. Anode
b. Katode
c. Reaksi sel
Jawab:
a. Anode: Fe(s) Fe2+(aq) + se- Eo = +0,44 volt
b. Katode : O2(s) + 4H+ + 4e- H2O(l) Eo = +1,23 volt
65
23. Sebutkan zat-zat yang dapat mempercepat terjadinya proses korosi besi (Fe)!
Jawab:
1. Tingkat keasaman/zat terlarut membentuk asam
2. Kontak langsung dengan senyawa elektrolit
3. Kontak dengan logam lain
4. Kerapatan logam
5. Adanya O2
6. Letak logam dalam deret potensial reduksi
25. Bagaimana cara untuk menlindungi pipa besi yang ditanam dalam tanah dari
korosi?
Jawab:
Dengan cara perlindungan katodik/pengorbanan anode yaitu dengan
menggunakan magnesium dengan besi, maka yang terjadi magnesium akan
berkarat sedangkan besi tidak.
26. Diketahui :
Ni2+ (aq) + 2e- Ni (s) E0 = -0,25 volt
Co (aq) + 2e Co (s)
2+ -
E0 = -0,28 volt
Al3+ (aq) + 3e- Al (s) E0 = -1,16 volt
4+
Sn (aq) + 4e- Sn (s) E0 = +0,13 volt
Periksalah2+apakah reaksi berikut dapat bereaksi spontan pada kondisi standar!
Co(s) + Ni + Ni(s)
Co2+
(aq) (aq)
Jawab:
Co + Ni2+ Co2+ + Ni
Co Co2+ + 2e Eo = +0,28 volt
Ni2+ + 2e Ni Eo = -0,25 volt
Co + Ni2+ Co2+ + Ni Eo = +0,03 volt
Pada penyetaraan reaksi redoks yang melibatkan MnO 4- dalam suasana asam,
tentukan perbandingan koefisien MnO4- dan SO32-!
Jawab:
2MnO4 -+ 16H+ + 10e 2Mn2+ + 8H 2O
5So3 2- + 5H2 O 5SO 42- + 10H+ + 10e-
2MnO4+ 5SO32- + 16 H+ + 5H2O 2Mn2+ + 5SO 2-4 + 10H+ + 8H2O
29. Unsur flourin dapat diperoleh dengan cara elektrolisis leburan KHF2 sesuai
1
reaksi: HF - HF + F + e-. tentukan waktu yang diperlukan untuk
2 2
2
memperoleh 15 liter F2 (diukur pada oC dan tekanan 1 atm) dengan arus 20
ampere (1 faraday = 96.500 coulomb, 1 mol gas = 22,4 liter)!
Jawab:
V STP = mol x 22,4
StP
M =
22,4
15
0,67
M =
22,4
67
30. Diketahui:
Cu (E0 = +0,4 volt) Sn (E0 = -0,14 volt)
Mg (E0 = -2,37 volt) Zn (E0 = -0,76 volt)
Berdasarkan data potensial standar diatas, tentukan logam yang dapat dipakai
untuk melindungi besi (E0=-0,44 volt) terhadap kerusakan korosi!
Jawab:
Mg (Eo = -2,32 volt), Zn (Eo= 0,96 volt)
68