Anda di halaman 1dari 19

MATRIKS SANDING

DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM)


RANPERDA PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN
RANPERDA PEMBERIAN INSENTIF DAN KEMUDAHAN INVESTASI
DI PROVINSI SUMATERA UTARA

NO UU NO. 1 THN 2022 TTG PP NO. 35 THN RANPERDA PP NO. 24 THN RANPERDA RANPERGUB
HUBUNGAN KEUANGAN 2023 TTG PAJAK DAERAH & 2019 TTG PEMBERIAN TTG PETUNJUK
ANTARA PEMERINTAH KETENTUAN RETRIBUSI PEMBERIAN INSENTIF & TEKNIS
PUSAT DAN UMUM PAJAK DAERAH INSENTIF & KEMUDAHAN PELAKSANAAN
PEMERINTAHAN DAERAH DAERAH & KEMUDAHAN INVESTASI PERDA SUMUT
RETIBUSI INVESTASI DI (PROSES NO … THN
DAERAH DAERAH PENGUNDANGAN) 2023 TTG
PEMBERIAN
INSENTIF &
KEMUDAHAN
INVESTASI

Bagian Kelima Bagian Kedelapan Bagian Kelima BAB I


Pengaturan Pajak dan Belas Belas KETENTUAN
Retribusi dalam rangka Pengurangan, Pengurangan, UMUM
Mendukung Kemudahan Keringanan, Keringanan,
Pembebasan, Pembebasan, Pasal 1
Berusaha dan Berinvestasi Penghapusan atau Penghapusan atau 4. Pemberian
Penundaan Penundaan atas Insentif adalah
Pembayaran atas Pokok Pajak, Pokok dukungan
Pokok Pajak, Pokok Retribusi dan/atau kebijakan fiskal
Retribusi, dan/atau sanksinya dari Pemerintah
Sanksinya Daerah kepada
Masyarakat danf
atau Investor
untuk
meningkatkan
investasi di
daerah.
Paragraf 3 Paragraf 1 Paragraf 1

Pemberian Fasilitas Pajak dan Insentif Fiskal Insentif Fiskal dan


Retribusi Pajak dan Retribusi Retribusi Bagi

bagi Pelaku Usaha Pelaku Usaha

Pasal 101 Pasal 99 Pasal 134

(1) Dalam mendukung (1) Dalam (1) Dalam


kebijakan kemudahan mendukung mendukung
berinvestasi, kebijakan kebijakan
gubernur/bupati/walikota kemudahan kemudahan
dapat memberikan insentif berinvestasi, berinvestasi,
fiskal kepada pelaku usaha di Kepala Daerah Gubernur dapat
daerahnya. dapat memberikan memberikan
insentif fiskal insentif fiskal
kepada pelaku kepada pelaku
usaha di usaha di daerah.
daerahnya.

Bagian Kedua
Bentuk Insentif
dan Kemudahan

Pasal 6

(2) Insentif fiskal sebagaimana


(2) Insentif fiskal (2) Insentif fiskal (1) Pemberian
dimaksud pada ayat (1)
berupa pengurangan, sebagaimana sebagaimana Insentif dapat
keringanan, dan pembebasan, dimaksud pada dimaksud pada berbentuk:
atau penghapusan pokok ayat (1) berupa ayat (1) berupa a. pengurangan,
Pajak, pokok Retribusi, pengurangan, pengurangan, keringanan, atau
dan/atau sanksinya. keringanan, dan keringanan, dan pembebasan
pembebasan, atau pembebasan atau pajak daerah;
penghapusan atas penghapusan atas b. pengurangan,
pokok Pajak, pokok Pajak, keringanan, atau
pokok Retribusi, pokok Retribusi, pembebasan
dan/atau dan/atau retribusi daerah;
sanksinya. sanksinya. c. dan
seterusnya.

Pasal 9

(1) Kepala daerah


menetapkan
standar
operasional
prosedur
pelaksanaan
Pemberian
Insentif dan/atau
Pemberian
Kemudahan
kepada
Masyarakat dan /
atau Investor.

(2) Dalam
pelaksanaan
Pemberian
Insentif dan/atau
Pemberian
Kemudahan
kepada
Masyarakat
dan/atau
lnvestor, kepala
daerah
melakukan
verifikasi.
(3) Verifikasi
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (2)
dikoordinasikan
(3) Insentif fiskal sebagaimana
oleh perangkat
dimaksud pada ayat (2) dapat
(3) Insentif fiskal (3) Insentif fiskal daerah yang
diberikan atas permohonan
sebagaimana sebagaimana membidangi
Wajib Pajak dan Wajib
dimaksud pada dimaksud pada urusan
Retribusi atau diberikan
ayat (l) dapat ayat (1) dapat penanaman
secara jabatan oleh Kepala
diberikan atas diberikan atas modal.
Daerah berdasarkan
permohonan Wajib permohonan Wajib
pertimbangan, antara lain:
Pasal 10
Pajak dan/atau Pajak dan/atau
(1) Pelaksanaan
Wajib Retribusi Wajib Retribusi
Pemberian
atau diberikan atau diberikan
Insentif
secara jabatan oleh secara jabatan oleh
dan/atau
Kepala Daerah Gubernur atau
Pemberian
berdasarkan Pejabat yang
Kemudahan
pertimbangan: ditunjuk
kepada
berdasarkan
a. kemampuan membayar Masyarakat
pertimbangan,
Wajib Pajak dan Wajib dan/atau
antara lain:
Retribusi; Investor
a. kemampuan
a. kemampuan ditetapkan
membayar Wajib
membayar Wajib dengan
b. kondisi tertentu objek Pajak dan/atau Pajak dan/atau keputusan
Pajak, seperti objek Pajak Wajib Retribusi; Wajib Retribusi; kepala daerah
terkena bencana alam, sesuai dengan
kebakaran, dan/atau b. kondisi tertentu b. kondisi tertentu kewenangannya.
penyebab lainnya yang terjadi objek Pajak, seperti objek Pajak, seperti
bukan karena adanya unsur objek Pajak objek Pajak

kesengajaan yang dilakukan terkena bencana terkena bencana

oleh Wajib Pajak dan/atau alam, kebakaran, alam, kebakaran,


pihak lain yang bertujuan dan/atau dan/atau

untuk menghindari penyebab lainnya penyebab lainnya

pembayaran Pajak; yang terjadi bukan yang terjadi bukan


karena adanya karena adanya
unsur kesengajaan unsur kesengajaan
yang dilakukan yang dilakukan
oleh Wajib Pajak oleh Wajib Pajak
dan/atau pihak dan/atau pihak
lain yang lain yang
c. untuk mendukung dan bertujuan untuk bertujuan untuk
melindungi pelaku usaha menghindari menghindari
mikro dan ultra mikro; pembayaran Pajak; pembayaran Pajak;

c. untuk c. untuk
mendukung dan mendukung dan
d. untuk mendukung melindungi pelaku melindungi pelaku
kebijakan Pemerintah Daerah usaha usaha mikro dan
dalam mencapai program mikro dan ultra ultra mikro;
prioritas Daerah; dan/atau mikro;
d. untuk d. untuk
mendukung mendukung

kebijakan kebijakan

Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah

e. untuk mendukung dalam mencapai dalam mencapai

kebijakan Pemerintah dalam program prioritas program prioritas


Daerah; dan/atau
mencapai program prioritas Daerah;
nasional. dan/ atau

e. untuk
e. untuk
mendukung
mendukung
(4) Pemberian insentif fiskal kebijakan kebijakan

sebagaimana dimaksud pada Pemerintah dalam Pemerintah dalam


ayat (2) diberitahukan, mencapai program mencapai program
kepada DPRD dengan prioritas nasional. prioritas nasional.

melampirkan pertimbangan
(4) Pemberian
Kepala Daerah dalam (4) Pemberian
insentif fiskal
memberikan insentif fiskal insentif fiskal
sebagaimana
tersebut. sebagaimana
dimaksud pada dimaksud pada
ayat (3) merupakan ayat (3) merupakan
kewenangan kewenangan sesuai
Kepala Daerah dengan kebijakan
(5) Pemberian insentif fiskal
sesuai dengan Daerah dalam
sebagaimana dimaksud pada
kebijakan Daerah pengelolaan
ayat (2) ditetapkan dengan
dalam pengelolaan keuangan daerah.
Perkada.
keuangan daerah.

(6) Ketentuan lebih lanjut


mengenai tata cara pemberian
insentif fiskal sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatur
dengan atau berdasarkan
(5) Pemberian (5) Pemberian
Peraturan Pemerintah.
insentif fiskal insentif fiskal

kepada Wajib kepada Wajib

Pajak dan/ atau Pajak dan/atau

Wajib Retribusi Wajib Retribusi

sebagaimana sebagaimana

dimaksud pada dimaksud pada

ayat (3) huruf a ayat (3) huruf a


dan huruf b, dan huruf b,

dilakukan dengan dilakukan dengan


memperhatikan memperhatikan
faktor: faktor-faktor
antara lain:

a. kepatuhan a. kepatuhan
pembayaran dan pembayaran dan
pelaporan Pajak pelaporan Pajak
oleh Wajib Pajak oleh Wajib Pajak
selama 2 (dua) selama 2 (dua)
tahun terakhir; tahun terakhir;

b. kesinambungan b. kesinambungan
usaha Wajib Pajak usaha Wajib Pajak
dan/atau Wajib dan/atau Wajib
Retribusi; Retribusi;

c. kontribusi usaha c. kontribusi usaha


dan penanaman dan penanaman
modal Wajib Pajak modal Wajib Pajak
dan/atau Wajib dan/atau Wajib
Retribusi terhadap Retribusi terhadap
perekonomian perekonomian
daerah dan daerah dan
lapangan kerja di lapangan kerja di
daerah yang daerah yang
bersangkutan; bersangkutan;
dan/atau dan/atau

d. faktor lain d. faktor lain


yang ditentukan yang ditentukan
oleh Kepala oleh Gubernur
Daerah. atau Pejabat
yang ditunjuk.

(6) Pemberian (6) Pemberian


insentif fiskal insentif fiskal
kepada Wajib kepada Wajib
Pajak dan/atau Pajak dan/atau
Wajib Retribusi Wajib Retribusi
pelaku usaha pelaku usaha
mikro dan ultra mikro dan ultra
mikro sebagaimana mikro sebagaimana
dimaksud pada dimaksud pada
ayat (3) huruf c, ayat (3) huruf c,
dilakukan sesuai dilakukan sesuai
dengan kriteria dengan kriteria
usaha mikro dan usaha mikro dan
ultra mikro dalam ultra mikro dalam
peraturan peraturan
perundang- perundang-
undangan di undangan di
bidang usaha bidang usaha
mikro, kecil, mikro, kecil,
menengah, dan menengah, dan
koperasi: koperasi.

(7) Pemberian (7) Pemberian


insentif fiskal insentif fiskal
kepada Wajib kepada Wajib
Pajak dan/atau Pajak dan/atau
Wajib Retribusi Wajib Retribusi
sebagaimana sebagaimana
dimaksud pada dimaksud pada
ayat (3) huruf d, ayat (3) huruf d,
disesuaikan disesuaikan
dengan prioritas dengan prioritas
Daerah yang Daerah yang
tercantum dalam tercantum dalam
rencana rencana
pembangunan pembangunan
jangka menengah jangka menengah
daerah. daerah.

Catatan:
Rencana
Pembangunan
Daerah sesuai
dengan Instruksi
Mendagri No. 52
Tahun 2022

(8) Pemberian
insentif fiskal (8) Pemberian
kepada Wajib insentif fiskal
Pajak dan/atau kepada Wajib
Wajib Retribusi Pajak dan/atau
sebagaimana Wajib Retribusi
dimaksud pada sebagaimana
ayat (3) huruf e dimaksud pada
dilakukan dalam ayat (3) huruf e
rangka percepatan dilakukan dalam
penyelesaian rangka percepatan
proyek strategis penyelesaian
nasional. proyek strategis
nasional.

Catatan:
Proyek Strategis
Nasional sesuai
dengan Peraturan
Pemerintah No.
42 Tahun 2021
(Proyek Strategis
Nasional adalah
proyek dan/atau
program yang
dilaksanakan oleh
Pemerintah Pusat,
Pemerintah
Daerah, dan/atau
Badan Usaha yang
memiliki sifat
strategis untuk
pertumbuhan dan
pemerataan
pembangunan
dalam rangka
upaya penciptaan
kerja dan

Pasal 100 peningkatan


kesejahteraan
(1) Pemberian masyarakat)
insentif fiskal
sebagaimana Pasal 135

dimaksud dalam
(1) Pemberian
Pasal 99 ayat (1)
insentif fiskal
ditetapkan dengan
sebagaimana
Perkada dan
dimaksud dalam
diberitahukan
Pasal 134 ayat (1)
kepada DPRD.
ditetapkan dengan
Peraturan
Gubernur dan
diberitahukan
(2) Pemberitahuan
kepada dewan
kepada DPRD
perwakilan rakyat
sebagaimana
daerah.
dimaksud pada
ayat (1) disertai (2) Pemberitahuan
dengan kepada dewan
pertimbangan perwakilan
Kepala Daerah rakyat daerah
dalam sebagaimana
memberikan dimaksud pada
insentif fiskal. ayat (1) disertai
dengan
pertimbangan
(3) Ketentuan lebih
dalam
lanjut mengenai
memberikan
administrasi dan
insentif fiskal.
tata cara
pemberian insentif (3) Ketentuan lebih
fiskal diatur lanjut mengenai
dengan Perkada. administrasi dan
tata cara
pemberian insentif
Pasal 101
fiskal diatur
dengan Peraturan
(1) Dalam hal
Gubernur.
pemberian
insentif fiskal
Pasal 136
sebagaimana
dimaksud dalam (1) Dalam hal

Pasal 99 ayat (1) pemberian


merupakan insentif fiskal

permohonan sebagaimana

Wajib Pajak dimaksud dalam


dan/atau Wajib Pasal 134 ayat (1)
Retribusi, apabila merupakan
diperlukan permohonan

Kepala Daerah Wajib Pajak

atau Pejabat dan/atau Wajib

yang ditunjuk Retribusi, apabila


dapat melakukan diperlukan atau
Pemeriksaan Pejabat yang

Pajak dan/atau ditunjuk dapat

Retribusi untuk melakukan


tujuan lain Pemeriksaan
sebagaimana Pajak dan/atau

dimaksud dalam Retribusi untuk

Pasal 73 ayat (1). tujuan lain


sebagaimana

(2) Pemeriksaan dimaksud dalam

Pajak dan/atau Pasal 108 ayat


Retribusi (1).
sebagaimana
dimaksud pada (2) Pemeriksaan
ayat (1) bertujuan Pajak dan/atau

untuk Retribusi

memastikan sebagaimana

bahwa Wajib dimaksud pada

Pajak dan/ atau ayat (1) bertujuan


Wajib Retribusi untuk
yang mengajukan memastikan
permohonan bahwa Wajib

insentif liskal Pajak dan/atau

berhak untuk Wajib Retribusi

menerima yang mengajukan

insentif fiskal permohonan


sesuai dengan insentif fiskal

pertimbangan berhak untuk

dan faktor menerima


sebagaimana insentif fiskal

dimaksud dalam sesuai dengan

Pasal 99 ayat (3) pertimbangan


dan ayat (5). dan factor-faktor
sebagaimana
dimaksud dalam
Pasal 134 ayat (3)
dan ayat (5).

Anda mungkin juga menyukai