Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Industri makanan merupakan suatu bentuk usaha yang cukup prospektif
diIndonesia, hal tersebut dikarenakan makanan merupakan salah satu kebutuhan
pokok yang harus terpenuhi. Menteri Perindustrian Indonesia, Airlangga Hartato
mengatakan bahwa sektor industri makanan dan minuman mempunyai peran yang
cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Wijaya et al., 2022).
Perkembangan industri pangan dinegara indonesia pada saat ini dapat
dikatakan sangat pesat. Salah satu pasar industri pangan yang sedang bersaing
ketat saat ini adalah pasar industri roti. Perkembangan pesat yang terjadi pada
industri roti disebabkan karena tingginya permintaan dari konsumen. Produk roti
saat ini bukan hanya dilihat sebagai makanan sampingan, melainkan sudah
menjadi makanan pokok bagi sebagian masyarakat Indonesia, terutama bagi
sebagain besar masyarakat perkotaan. Strategi pemasaran yang efektif, salah
satunya dapat dilihat dari stabilitas tingkat penjualan atau akan lebih baik bila
dapat meningkatkan dari tahun ke tahun sesuai dengan kuantitas/kualitas produk
yang mampu diproduksi oleh perusahaan (Nasiruddin, Fadly, Prof et al., 2019).
Perusahaan perlu mengenali kekuatan dan kelemahan dalam persaingan industry
roti. Hal ini akan sangat membantu perusahaan dalam mengenali kondisi
perusahaan sendiri, serta memanfaatkan setiap peluang yang ada dan menghindari
atau memiminimalkan ancaman dari lingkngan eksternal. Dimana dalam
menentukan strategi bersaing dan mengambil keputusan, seorang manajer harus
mengenali apa saja kelemahan, kekuatan, ancaman, peluang yang dimiliki
perusahaan serta mengenali keunggulan pesaing yang mungkin dimiliki oleh
perusahaan pesaing.
UD. Virgo Bakery merupakan industri makanan yang memproduksi
berbagai jenis roti yaitu roti manis dan roti tawar. UD. Virgo Bakery awal mula
berdiri sejak tahun 1990 dan UD. Virgo Bakery ini berlokasi di JL. Medan-Banda
Aceh, Loskala, Lhokseumawe. Selama ini UD. Virgo Bakery selalu menerapkan

1
2

sistem pemesanan langsung (Make To Order) untuk pembuatan roti yang akan
dikirimkan ke toko-toko pemesan yang berada disekitar Lhokseumawe, Bireun
dan Lhoksukon. Pengiriman Roti menggunakan 3 Mobil Box yang setiap hari
melakukan pengantaran ke toko-toko dan minimarket yang memesan roti, dan
adakalah nya roti-roti yang tidak terjual habis akan berjamur di toko-toko dan
dikembalikan lagi ke perusahaan mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian
sekitar 8%-14% setiap harinya, roti yang sudah berjamur biasanya akan di jadikan
pakan ternak atau pakan budidaya ikan disekitar perusahaan. Perusahaan juga
memproduksi roti manis dan roti tawar untuk dijual ke konsumen yang ingin
langsung membeli di perusahaan, peneliti juga mewawancarai konsumen yang
datang langsung ke perusahaan untuk mengetahui untuk apa membeli roti, dari
banyaknya konsumen yang di wawancarai, rata-rata jawaban dari konsumen
adalah untuk usaha rumahan dan berjualan keliling, seperti berjualan Burger dan
Es krim. Berdasarkan data yang di peroleh di lapangan dapat dilihat bahwa jumlah
permintaan roti terbesar mencapai 6.590 bungkus pada bulan April 2022 dan
permintaan roti terkecil sebesar 4.480 bungkus pada bulan November 2021.
Persedian roti terbesar mencapai 950 bungkus pada bulan Mei 2022 dan
mengalami kekurangan mencapai 95 bungkus pada bulan Juni 2022. Produksi roti
terbesar mencapai 7080 bungkus pada bulan April 2022 dan produksi terkecil
sebesar 4160 bungkus pada bulan Juni 2021.
Perusahaan harus selalu memperhatikan pesaing-pesaing (Family Bakery
dan Samahani Bakery) yang berada di kota lhokseumawe yang memproduksi jenis
roti yang sama dengan UD. Virgo Bakery dengan cara memberikan pelayanan
yang baik kepada customer dan pelanggan yang selalu memesan ke pada
perusahaan. Tidak hanya itu perusahaan harus membangun channels untuk
memberikan jalan masuk bagi produsen dalam menjalankan hubungan untuk
meningkatkan pemasaran kepada konsumen dengan cara mendirikan jaringan
yang dibawahnya maupun dengan cara sendiri. Perusahaan harus selalu menjalin
ikatan yang baik dengan para pelanggan, agar pelanggan tidak berpaling ke
perusahaan roti pesaing. Perusahaan harus memperhatikan lagi strategi pemasaran
untuk memaksimalkan pemesanan dari toko-toko dan para konsumen yang datang
3

langsung ke perusahaan, dan memperluas pemasaran, serta sesuikan produksinya


dengan permintaan konsumen.
Dengan demikian, dari latar belakang tersebut peneliti ingin membantu
perusahaan dalam penanganan masalah perusahaan dan peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul, “Analisis Strategi Pemasaran
Menggunakan Metode SWOT dan Business Model Canvas (BMC) Di UD.
Virgo Bakery Lhokseumawe”. Agar proses produksi dan penjualan dapat
berlangsung secara berkesinambungan dan tidak menibulkan kerugian yang besar
pada UD. Virgo Bakery.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, maka
dibuat strategi pemasaran pada UD. Virgo Bakery Lhokseumawe dalam
pemasaran produk dengan menggunakan analisis SWOT?
2. Bagaimana evaluasi model bisnis yang diterapkan di UD. Virgo Bakery
Lhokseumawe dengan menggunakan pendekatan Business Model Canvas
(BMC)?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, maka
dibuat strategi pemasaran pada UD. Virgo Bakery dalam pemasaran
produk dengan menggunkan analisis SWOT
2. Untuk mengetahui evaluasi model bisnis yang diterapkan di UD. Virgo
Bakery Lhokseumawe dengan menggunakan pendekatan Business Model
Canvas (BMC)
4

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi penulis, diharapkan dapat:
a. Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada
Universitas Malikussaleh Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri
Program Studi Teknik Industri.
b. Meningkatkan pengetahuan mengenai strategi pemasaran.
2. Bagi insitusi, diharapkan dapat:
a. Menjadi sumber informasi dan masukan yang dapat digunakan dalam
penelitian oleh peneliti selanjutnya.
b. Menjadi bahan acuan tentang analisis strategi pemasaran bagi peneliti
selanjutnya.
3. Bagi perusahaan
a. Sebagai masukan perusahaan terkait dengan peningkatan kinerja
perusahaan.
b. Menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam hal pengambilan
keputusan yang berhubungan dengan strategi pemasaran.

1.5 Batasan Masalah dan Asumsi


1.5.1 Batasan Masalah
Untuk mendapatkan penyelesain masalah dengan baik dan tidak
menyimpang dari tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini perlu diberikan
batasan-batasan masalah sebagai berikut:
1. Dalam penelitian ini penulis hanya menerapkan metode SWOT dan
Business Model Canvas (BMC) pada pemasaran Produksi roti di UD.
Virgo Bakery Lhokseumawe.
2. Periode pengukuran atau pengambilan data penelitian tahun 2021-2022.
3. Data yang diperoleh bersumber dari arsip-arsip perusahaan pada laporan
manajemen tahunan.
5

1.5.2 Asumsi
Dalam permasalahan ini ada beberapa asumsi yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1. Pekerja yang bekerja dalam kondisi sehat dan normal, tidak terpengaruh
pada saat pengambilan data.
2. Kondisi mesin atau peralatan dalam kondisi normal.
3. Proses pengolahan dan kebijakan perusahaan tidak berubah selama jangka
waktu penelitian.

Anda mungkin juga menyukai