Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN

“PERBEDAAN PEMIKIRAN KAYNES DAN HAYEK MENGENAI PERAN PEMERINTAH DALAM SISTEM
PEREKONOMIAN”

DISUSUN

OLEH :

Nama : Nurannisa Qadriani

Nim : 220605502064

Kelas :D

DOSEN PENGAMPU: DR.DAHLAN S.PD., M.SI

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas segala kemampuan rahmat dan hidayah-
nya sehingga penulis dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “ PERBEDAAN PEMIKIRAN
KAYNES DAN HAYEK MENGENAI PERAN PEMERINTAH DALAM SISTEM PEREKONOMIAN “ pada mata
kuliah Ekonomi Pembangunan. Kehidupan yang layak dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar
dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu berusaha mencarinya dan tak jarang
menggunakan cara-cara yang tidak semestinya dan bisa berakibat buruk. Dengan mengucap puji syukur
kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada
junjungan Nabi besar Muhammad Swt atas petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa zaman
kegelaapan ke zaman terang benderang, dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak
yang telah membantu kami memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini penyusun
buat berdasarkan acuan dari berbagai sumber, baik itu buku Ekonomi Pembangunan maupun hasil
penjelajahan dari dunia maya (internet).
Kami dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh
karena itu saya sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.

Makassar,13 Maret 2023

Nurannisa Qadriani
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................

DAFTAR ISI...........................................................................

BAB I PENDAHULUAN........................................................

1. Latar belakang................................................................

2. Rumusan masalah..........................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................

1. Pemikiran Kaynes mengenai peran pemerintah dalam sistem


perekonomian.....................................................................

2. Pemikiran Hayek mengenai peran pemerintah dalam sistem


perekonomian....................................................................

BAB III PENUTUP.................................................................

1. Kesimpulan.......................................................................

2. Saran.................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total (pertumbuhan ekonomi) di
suatu negara dengan memperhitungkan adanya pertambahan jumlah penduduk, perubahan fundamental
dalam struktur ekonomi dan pemerataan pendapatan. Dengan demikian, pembangunan ekonomi tidak
dapat dipisahkan dari pertumbuhan ekonomi (economic growth). Pelaksanaan pembangunan ekonomi
suatu negara, terutama negara-negara berkembang atau less-developed countries (LDC) seringkali
terbentur oleh ketersediaan modal yang terbatas dan hal ini menjadi salah satu hambatan utama bagi
negara-negara tersebut untuk melaksanakan pembangunannya. Umumnya negara berkembang memiliki
tingkat pendapatan dan tabungan yang rendah. Tabungan yang rendah tersebut tentu akan berdampak
terhadap rendahnya dana yang disediakan untuk investasi sehingga menghasilkan tingkat akumulasi
kapital yang rendah, hal ini menyebabkan tingkat pendapatan nasional di negara tersebut juga menjadi
rendah. Fenomena tersebut menurut Irawan dan Suparmoko (1999) disebut lingkaran yang tak berujung
pangkal atau vicious circle.
Teori ekonomi Keynesian adalah prinsip ekonomi makro yang membahas tentang peran pemerintah
dalam ekonomi. Menurut teori ini, pemerintah memiliki peran penting dalam mengelola ekonomi,
terutama dalam menjaga dari terjadinya resesi. Berdasarkan teorinya, Keynes mendorong kebijakan
pengeluaran stimulus pemerintah dan peringanan pajak untuk merangsang permintaan dan menarik
ekonomi global keluar dari resesi. Ekonomi Keynesian juga digunakan untuk merujuk pada konsep bahwa
kinerja ekonomi yang optimal dapat dicapai dan kemerosotan ekonomi dapat dicegah dengan
mempengaruhi permintaan agregat melalui kebijakan stabilisasi dan intervensi ekonomi oleh
pemerintah.

Sebelum masuk ke pemikiran Hayek dalam The Road to Serfdom ada baiknya kita tinjau siapa orang
ini. Hayek adalah pria kelahiran Wina, Austria, tahun 1899. Ia belajar huukum dan politik di Universitas
Wina dan setelah Perang Dunia I, berkolaborasi kerja dengna Ludwig von Mises dalam aneka kajian siklus
perdagangan dan sejenisnya. Sebelum bergabung dengan Ludwig von Mises, Hayek punya kecederungan
sosialis dalam pandangan politik dan eknominya. Ia mengajar di Universitas Wina antara 1921 –
1931.Friedrich Hayek dikenal sebagai pengkritik sosialisme, apapun bentuknya. Pikiran pokok anti
sosialismenya terdapat dalam The Road to Serfdom. Bagi Hayek, pikirannya dalam Serfdom adalah
manifesto politik, bukan kajian teoritis-ekonomi. Sebab itu posisi Hayek dalam menghadapi sosialisme
dapat diikuti dalam serfdom, bahkan di bagian awal saja. Tulisan ini coba mencerna sejumlah pikiran
Hayek dalam Serfdom.

B. Rumusan Masalah

Masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Pemikiran Kaynes mengenai peran pemerintah dalam sistem perekonomian

2. Pemikiran Hayek mengenai peran pemerintah dalam sistem perekonomian


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemikiran Kaynes mengenai peran pemerintah dalam sistem perekonomian


 Teori Ekonomi Keynesian

Teori ekonomi Keynesian adalah prinsip ekonomi makro yang membahas tentang peran pemerintah dalam
ekonomi. Menurut teori ini, pemerintah memiliki peran penting dalam mengelola ekonomi, terutama dalam
menjaga dari terjadinya resesi. Teori ini dikembangkan oleh seorang ekonom Inggris, John Maynard Keynes,
pada tahun 1930-an. Pada awalnya, teori ini digunakan sebagai usaha dalam memahami the Great
Depression yang terjadi saat itu.
Berdasarkan teorinya, Keynes mendorong kebijakan pengeluaran stimulus pemerintah dan peringanan pajak
untuk merangsang permintaan dan menarik ekonomi global keluar dari resesi. Ekonomi Keynesian juga
digunakan untuk merujuk pada konsep bahwa kinerja ekonomi yang optimal dapat dicapai dan kemerosotan
ekonomi dapat dicegah dengan mempengaruhi permintaan agregat melalui kebijakan stabilisasi dan
intervensi ekonomi oleh pemerintah.
Teori ekonomi Keynesian adalah prinsip ekonomi makro yang membahas tentang peran pemerintah
dalam ekonomi. Menurut teori ini, pemerintah memiliki peran penting dalam mengelola ekonomi, terutama
dalam menjaga dari terjadinya resesi. Teori ini dikembangkan oleh seorang ekonom Inggris, John Maynard
Keynes, pada tahun 1930-an. Pada awalnya, teori ini digunakan sebagai usaha dalam memahami the Great
Depression yang terjadi saat itu.
Berdasarkan teorinya, Keynes mendorong kebijakan pengeluaran stimulus pemerintah dan peringanan
pajak untuk merangsang permintaan dan menarik ekonomi global keluar dari resesi. Ekonomi Keynesian juga
digunakan untuk merujuk pada konsep bahwa kinerja ekonomi yang optimal dapat dicapai dan kemerosotan
ekonomi dapat dicegah dengan mempengaruhi permintaan agregat melalui kebijakan stabilisasi dan
intervensi ekonomi oleh pemerintah.

B. Pemikiran Hayek mengenai peran pemerintah dalam sistem perekonomian

Pandangan Hayek tentang peran pemerintah dalam masalah ekonomi ini telah terbentuk antara tahun
1930an – 1940an. Pada saat itu, Hayek (yang banyak terpengaruh oleh Ludwig von Mises) adalah oposan
konsep ekonomi Keynesianisme dan negara kesejahteraan (welfare state). Aneka indikator Sosialisme
dalam Welfare State adalah target utama serangan Hayek.

Pandangan politik Hayek adalah campuran antara doktrin ekonominya (monetaris) sendiri dan
Liberalisme Konservatif Edmund Burke. Sama seperti Burke, Hayek menganggap perilaku manusia
maupun aneka institusi politik, ekonomi, dan moral semakin berkembang ke arah yang kompleks. Bagi
Hayek (sama seperti kaum Liberal Klasik) aneka institusi ekonomi tumbuh secara spontan di setiap waktu
(tidak statis). Bidang-bidang tersebut (menurut Hayek) tumbuh secara sukarela tanpa ada intevensi
negara.

Bagi Hayek, setiap upaya negara untuk melaukan intervensi atas kemampuan pasar melakukan
pengaturan diri sendiri, akan mendorong pada keburukan ketimbang perbaikan. Keadilan distributif tidak
bisa direkayasa atau dimanajemen oleh pemerintah, dan setiap upaya ke arah itu justru akan mendorong
terciptanya aneka bahaya. Dalam The Road of Serfdom, Hayek menyatakan bahwa negara seharusnya
tidak boleh berkuasa untuk untuk mengatur kegiatan ekonomi dan sebab itu ia (Hayek) menolak peran
mereka (negara) sebagai sumber kesejahteraaan sosial. Argumentasi Hayek ini sungguh identik dengan
laizzez-faire ekstrim.

Dalam The Road of Serfdom, Hayek melontarkan bahwa bahaya terbesar untuk laissez-faire adalah
totalitarianisme. Bagi Hayek, pemerintah yang tujuannya adalah mengatur warganegaranya akan
membahayakan kebebasan mereka (warganegara). Jenis tindakan terbaik yang bisa dilakukan
pemerintah untuk mempertahankan hak-hak asasi mereka adalah menyediakan peraturan yang netral,
obyektif, yang dijamin oleh perundang-undangan yang juga netral dengan asumsi seluruh warga negara
posisinya setara.

Bagi Hayek, negara yang baik adalah yang mampu membela warganegaranya dengan penerbitan
undang-undang yang bersifat netral-nilai, sehingga akan memposiskan warganegara secara setara.
Pemerintahan seperti itu memungkinkan setiap individu (warganegara) untuk memuaskan kebutuhan
mereka atas harta-benda (juga kepemilikan lainnya) dan menolak intervensi siapapun, termasuk negara,
mengenai hal ini.

Melihat kebijakan intervensi pemerintah ala Keynesian yang justru membuat krisis utang
pemerintah malah lebih membahayakan lagi, para pemimpin eurozone, di bawah komando Merkozy
(Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis ketika itu, Sarkozy), kemudian mengubah kebijakan
ekonomi negara- negara eurozone dari semula Keynesian menjadi Hayekian.

Kebijakan ekonomi ala Hayekian ini pun ternyata juga jauh dari menyelesaikan masalah. Kebijakan
ini menuai protes dan perlawanan dari masyarakat karena ternyata perekonomian negara-negara yang
menjalankan kebijakan tersebut malah terjerumus semakin dala
BAB III
PENUTUP
 Kesimpulan
Pada saat resesi, Keynes menganjurkan agar peran pemerintah diperbesar untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, khususnya melalui stimulus fiskal dan defisit anggaran pemerintah. Teori ini
diterapkan oleh banyak negara pasca-Perang Dunia Kedua, dan berhasil mengangkat ekonomi global dari
resesi yang berkepanjangan di tahun 1930- an.

Hayek berpendapat sebaliknya. Resesi pada dasarnya disebabkan oleh ekspansi kredit/investasi yang
berlebihan dan mengakibatkan gelembung ekonomi yang pada saatnya akan pecah menjadi resesi. Oleh
karena itu, menurut Hayek, solusi terbaik adalah membiarkan kondisi ekonomi kembali secara alamiah
ke titik seimbang tanpa intervensi pemerintah.

Kedua teoriter tersebut masing-masing sudah terbukti berhasil mengangkat kembali perekonomian
global dari keterpurukan yang berkelanjutan: Keynesian economics berhasil meningkatkan pertumbuhan
ekonomi global Pascaperang Dunia II pada 1950-an, dan Hayekian economics berhasil mengangkat
perekonomian dunia keluar dari stagflasi berkelanjutan pada 1970-an.

 Saran

saya sangat mengharapkan kritik maupun saran dari makalah ini tujuannya hanyalah demi
kesempurnaan dan semoga makalah yang telah saya susun bermanfaat bagi kami dan para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

https://supergeografi.com/antroposfer/ekonomi-keynesian/

http://www.setabasri.com/2021/03/friedrich-hayek-dan-sosialisme.html?m=1

https://investor.id/archive/krisis-eropa-dan-kematian-dua-mazhab-ekonomi

Anda mungkin juga menyukai