Anda di halaman 1dari 3

AR4231 KRITIK ARSITEKTUR

15219036 - Syahdinda Aulia Iskandariah


15219048 - Ahmad Sinan

PILIHAN KATA

KATA PENJELASAN

RUSTIC Rustic telah menjadi tren gaya arsitektur dan interior pada masa
kini. Rustic berarti kasar, berkarat, hingga berkesan pedesaan.
Menurut salah satu artikel, gaya rustic menitikberatkan pada
kesan alami, salah satunya dengan tidak menghaluskan material.
Ciri unfinished menjadi salah satu ciri gaya rustic. Rumah-rumah
adat dan tradisional di Indonesia sebenarnya sudah menerapkan
konsep rustic dengan kesan materialnya yang kuat. Adapula
Kampung Susun, yaitu rumah susun bergaya kampung yang
berupaya mengekspresikan tampilan kampung yang berantakan
dengan konsep rustic ala kampung dengan fokus pada
keberagaman warna, tekstur dan material bangunan.

Konsep rustic banyak ditemui pada bidang Arsitektur. Pandangan


mengenai rustic juga sudah berkembang pada masa kini yang
dapat dilihat pada konsep Kampung Susun. Tidak hanya pada
material dan tekstur, namun sudah berkembang kepada aspek
warna. Frasa ini menarik untuk ditilik lebih jauh dari waktu ke
waktu karena konsep rustic yang dapat diduga telah ada dari masa
lampau, mengingat keterbatasan teknologi pada masa lalu
sehingga tidak ada teknologi yang dapat memberikan fasad
“buatan” pada bangunan sehingga terkesan sangat alami.

Melihat bagaimana arsitektur modern yang cinta dengan


minimalisnya, bersih dan rapih, katanya untuk kejujuran, mungkin
untuk hemat biaya juga; melihat bagaimana bangunan saat ini
yang fokus pada budget, mengharapkan sebuah efektivitas dan
efisiensi ruang, material, dan proses pembangunan; melihat
bagaimana pengaruh globalisasi dan modernisasi yang mulai
menyeragamkan tampilan dan karakter kota yang formal; apakah
gaya rustic masih diperlukan? Mungkin saja untuk menghadirkan
memori dan pengalaman masa lampau? Atau sebagai upaya tidak
menghilangkan sejarah? Atau justru menjadi penyebab
ketidakteraturan pada formalitas kota?

GIGANTIS Sangat besar, raksasa, dan monumental, adalah tiga kata yang
muncul ketika mendengar gigantis. Sangat sering bangunan dibuat
sangat besar dan tinggi entah untuk apa. Mereka bilang untuk
“penanda” kota. Maka dibuat besar sehingga berbeda dengan
bangunan lain. Tapi nyatanya, sekarang, hampir semua bangunan
sangat besar dan tinggi, terlebih di tengah kota. Untuk apa?
Mengapa perlu besar? Bukankah ada yang bilang jika hidup harus
KATA PENJELASAN

dalam kesedehanaan dan secukupnya saja sehingga tidak perlu


dilebih-lebihkan?

Mungkin keterbatasan lahan. Banyak kebutuhan ruang yang perlu


dibangun dalah sebidang tanah kecil. Maka, bangunan menjadi
tinggi. Lalu bagaimana dengan “penanda” kota? Apa bedanya?

Jadi apa itu gigantis? dan untuk apa?

TERAS Teras ditemukan di seluruh dunia dan sepanjang sejarah. Teras


kerapkali berada pada rumah tinggal, baik di depan maupun di
belakang, atau mungkin berada di tengah rumah. Foyer, beranda,
balkon, adalah istilah lainnya yang mungkin memiliki arti yang
serupa dengan teras.

“Teras menjadi basis yang menarik dalam bangunan. Teras harus


sederhana. Teras sebagai penghubung antara struktur dan
lanskap.” -didapatkan dari artikel pada website

Berbagai pandangan dan pengalaman datang untuk


mendefinisikan sebuah teras, berdasarkan geografi dan waktu.
Negara-negara mempunyai pandangannya masing-masing tentang
teras dan cara untuk menggunakannya.

Teras terbiasa hadir di atas tanah pada rumah tapak seakan


menyambut pemilik rumah juga tempat beristirahat di
belakangnya. Bagaimana untuk rumah susun? Bagaimana tentang
teras di atas langit? Apakah fungsi teras dapat dibawa ke atas
langit? Atau berubah?

Jadi, apa nilai dasar teras itu?

ORGANIK Organik dalam arsitektur bisa merujuk ke gaya arsitektur organik


yang dipopulerkan oleh Frank Lloyd Wright pada tahun 1920-an.
Arsitektur organik adalah gaya arsitektur yang menyelaraskan
antara tempat tinggal manusia dengan alam sekitarnya. Jadi
bangunan menjadi bagian yang menyatu, komposisi yang
terhubung dengan alam sekitarnya. Salah satu bangunan karya
Frank Lloyd Wright yang bergaya arsitektur organik adalah
Fallingwater yang dibangun pada tahun 1935. Bentuk rumah ini
didesain seolah menyatu dengan air terjun kecil yang berada di
bawahnya.

Arsitektur organik yang disebut sebagai gaya arsitektur yang


menyatu dengan alam menimbulkan pertanyaan dalam benak
saya. Sejauh apa kebersatuan bangunan dengan alam tersebut
bisa terjadi? dan pada masa kini dengan banyak isu lingkungan,
apakah keselarasan antara bangunan dan alam menjadi suatu hal
yang wajib?
KATA PENJELASAN

Organik dalam arsitektur juga bisa merujuk ke konsep geometri.


Geometri organik ditunjukkan dengan bentuk-bentuk yang
kurvalinier dan menghindari bentuk-bentuk yang kotak. Pada masa
kini, bentuk yang organik banyak diperoleh dengan metode
parametric, di mana suatu desain disintesis dengan proses
pemrograman menggunakan software.

Geometri organik dengan bentuk kurvalinier menimbulkan


pertanyaan dalam benak saya, apakah desain Fallingwater yang
sangat kotak memang merupakan suatu desain gaya arsitektur
organik yang baik? atau apakah desain tersebut tidak terlalu naif
dengan tiba-tiba meletkakkan bangunan di atas air terjun?

HOMEY Homey, kata yang sedang banyak dijadikan jargon oleh kafe-kafe
tengah kota. Konsepnya ingin membawa suasana rumah ke dalam
kafe sebagai tempat ketiga

“Berasa di rumah sendiri”

Kesan apa yang dirasakan sehingga kalimat itu terucap?


Memangnya ada apa? Kasur tidur kapuk di rumah atau pintu
kamar yang berdecit?

Pertanyaan-pertanyaan itu muncul karena terus terdengar suara


“Homey” pada lapak promosi kafe. Memangnya apa itu homey?

Anda mungkin juga menyukai