Anda di halaman 1dari 4

CONTEXTUALISM ARCHITECTURE

ARSITEKTUR KONTEKSTUAL • Kontekstual menekankan bahwa sebuah bangunan harus mempunyai


kaitan dengan lingkungan (bangunan yang berada di sekitarnya).
Keterkaitan tersebut dapat dibentuk melalui proses menghidupkan kembali
DEFINITON//PENGERTIAN nafas spesifik yang ada dalam lingkungan (bangunan lama) ke dalam
bangunan yang baru sesudahnya.
• Kontekstual merupakan suatu hubungan antara arsitektur dan sitenya, berkaitan (Bill Raun)
dengan lingkungan sekitarnya dengan memperhatikan kondisi bangunan sekitar,
dimana masyarakat, budaya, area, dan materialnya berasal dari tempat arsitektur itu KESIMPULAN AKHIR
akan dibangun. Arsitektur kontekstual merupakan metode perancangan yang mengkaitkan
(Anthony C. Antoniades (1992) dalam buku: Poetics of Architecture :Theory of dan menyelaraskan bangunan baru dengan karakteristik lingkungan
Design) sekitarnya.Tanggapan terhadap konteks lingkungan meliputi, gaya
arsitektur lokal, struktur lingkungan fisik, iklim dan budaya masyarakat.
• Kontekstual dalam arsitektur umumnya digunakan untuk mengartikan kontinuitas dan
hubungan antara suatu bangunan dengan sekitarnya. Kata “konteks” adalah dari
bahasa latin yaitu textus, yang berarti kain(bahan), textere, yang berarti menjahit CHARACTERISTICS//KARAKTERISTIK
(menyatukan), dan con yang berarti dengan, Kata latin contextus berarti sebuah kain Kontekstual mempunyai makna untuk situasi yang tidak memungkinkan bagi
yang dijahit (bahan yang disatukan). sebuah obyek yang ada di satu tempat tanpa memperhatikan obyek-obyek
(Wolford (2004) dalam disertasi: Architectural Contextualism in Twentieth yang sudah ada di tempat itu lebih dulu.
Century) Desain Kontekstual haruslah:
1. Fit/pas pada lingkungannya
• Kontekstual berusaha untuk menciptakan arsitektur yang tidak berdiri sendiri, namun 2. Merespon lingkungannya
mampu memberikan kontribusi terhadap lingkungan sekitarnya. Kontekstual muncul 3. Menjadi perantara bagi lingkungannya, mungkin melengkapi pola implisit
dari perlawanan terhadap arsitektur modern yang antihistoris, monoton, bersifat dan layout jalan atau memperkenalkan sesuatu yang baru
industrialisasi, dan kurang memperhatikan kondisi bangunan lama di sekitarnya.
(Alhamdani (2010) dalam tesis: Strategi dan Aplikasi Pendekatan
Kontekstual dalam Perancangan Karya Arsitektural Renzo Piano) PURPOSE//TUJUAN
Tujuan dari arsitektur kontekstual adalah menjaga atau memanfaatkan
• Kontekstualisme adalah kemungkinan perluasan bangunan dan keinginan keindahan/potensi alam letak keberadaannya (site) dan nilai-nilai lokal
mengaitkan sekitarnya, serta mengidealkan kapabilitasnya melalui bangunan yang
bangunan baru dengan lingkungan sekitarnya. Dengan kata lain, kontekstualisme dirancang secara cermat yang mempunyai hubungan keterkaitan dengan
merupakan sebuah ide tentang perlunya tanggapan terhadap lingkungannya serta daerah sekitarnya, dan membentuk keuntungan antara tapak (site)
bagaimana menjaga dan menghormati jiwa dan karakter suatu tempat. eksistingnya dengan keberadaan rancangan selanjutnya.
(Brent C. Brolin (1980) dalam buku: Architecture in Context)
CONTEXTUALISM ARCHITECTURE
ARSITEKTUR KONTEKSTUAL
ELEMENT//ELEMEN
Elemen kontekstual tergantung pada banyak faktor, yaitu: Konsep kontekstualisme dalam arsitektur mempunyai arti merancang
(1) fitur fisik bangunan; konfigurasi letak bangunan (bentuknya secara fisik atau faktor-faktor sesuai dengan konteks yaitu merancang bangunan dengan menyediakan
yang menunjangnya); visualisasi yang cukup antara bangunan yang sudah ada dengan
(2) konteks terhadap tapak (site) bangunan (faktor yang menampilkan nilai-nilai memori masa bangunan baru untuk menciptakan suatu efek yang menyatu. Rancangan
lalu); bangunan baru harus mampu memperkuat dan mengembangkan
(3) konteks terhadap bangunan-bangunan temporal (bangunan-bangunan yang sudah terbangun karakteristik dari penataan lingkungan, atau setidaknya mempertahankan
atau yang akan dibangun; pola yang sudah ada. Suatu bangunan harus mengikuti lambang dari
(4) batasan atau perletakan bangunan (ada di pinggiran kota atau pusat kota); lingkungannya agar dapat menyesuaikan diri dengan bangunan lama
(5) bagaimana bangunan berkaitan dengan daerah sekitarnya dan dengan bangunan yang dan memiliki karakteristik yang sama.
berdekatan; kontras dalam gaya bangunan atau material dalam artian memiliki kesamaan Desain yang kontekstual merupakan alat pengembangan yang
atau saling mempengaruhi; bermanfaat karena memungkinkan bangunan yang dimaksud untuk
(6) kecocokan bangunan dalam kaitan hubungannya dengan bangunan sekitarnya dapat dipertahankan dalam konteks yang baik.
(Wolford (2004) hal.178 dalam disertasi: Architectural Contextualism in Twentieth Arsitektur Kontekstual dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar,
Century) yaitu:

PRINCIPLE//PRINSIP
7 Prinsip Arsitektur Kontekstual adalah:
1. Permeability, kemudahan akses dan sirkulasi.
2. Variety, ada beberapa fungsi berbeda dalam satu bangunan atau satu kawasan.
3. Legibility, ada bentukan yang mudah diidentikasi dan membantu kemudahan orientasi.
4. Robustness, ada ruang-ruang temporal, dapat difungsikan untuk berbagai aktivitas yang
berbeda pada waktu yang berbeda.
5. Richness, kekayaan rasa dan pengalaman melalui perbedaan material, susunan ruang, dll
6. Visual Appropriate, mampu mengidentifikasi fungsi bangunan dengan melihat fisiknya.
7. Personalization, melibatkan partisipasi komunitas serta adanya interaksi antara manusia dan
lingkungan.
(Menurut buku Responsive Architecture dari Ian Bentley, Alan Alcock, Paul Murrain,
Sue McGlynn, dan Graham Smith)
CONTEXTUALISM ARCHITECTURE
ARSITEKTUR KONTEKSTUAL
CONTOH BANGUNAN KONTEKSTUAL
Tahun 1900-1910 : periode Prairie Style. Tahun 1930-1940an : periode Arsitektur Organik dan Usonian.
Rumah-rumah Prairie Style sangat Kontekstual terutama terhadap kondisi tapak Fallingwater dan Taliesin Arizona merupakan contoh karya arsitektur sangat
spesifik, seperti letak tapak terhadap lingkungan dan potensi view, dan iklim seperti Kontekstual terhadap kondisi tapak spesifik, kondisi lingkungan dan iklim,
potensi cahaya matahari dan angin. Sebagai respon terhadap kondisi iklim, dimana sikap yang responsif terhadap lingkungan tersebut menghasilkan desain
yang dramatis dan ekspresif, namun sekaligus juga jujur.

Building Name : Roby House


Architect : Frank Lloyd Wright
Location : Chicago, Illinois, AS Building Name : Taliesin Complex
Project Year : 1910 Architect : Frank Lloyd Wright
Wright menerapkan pencahayaan dan penghawaan pasif, pembayangan serta Location : Spring Green, Wisconsin
sistem pemanasan ruangan yang semuanya terintegrasi dalam desain. Rumah Project Year : 1911-1925
Prairie juga Kontekstual dari segi bentuk yang dominan dengan garis-garis Kelokalan juga tampak pada pemilihan dan penggunaan material lokal yang
horizontal terinspirasi oleh kondisi alam lokal Amerika, yaitu padang rumput. diambil dari lingkungan sekitar tapak. Rumah-rumah Usonian yang banyak
Namun, jika dilihat dari hubungan bangunan dengan lingkungan ketetanggaan dibangun Wright sejak tahun 1932 juga menerapkan sikap yang sama, yaitu
(neighborhood), rumah-rumah Prairie ini sangat berbeda bentuknya dari rumah Kontektual terhadap kondisi spesifik tapak dan iklim, juga merupakan
tetangga, kontras dan mencolok. penyederhanaan Prairie Style yang mewah.
CONTEXTUALISM ARCHITECTURE
ARSITEKTUR KONTEKSTUAL
CONTOH BANGUNAN KONTEKSTUAL
Berikut ini terdapat beberapa contoh eksplorasi desain yang mengacu kepada arsitektur kontekstual:

Anda mungkin juga menyukai