Anda di halaman 1dari 3

A.

Penulisan Kalimat Efektif


Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan gagasan penulisnya sedemikian rupa,
sehingga pembaca memahami gagasan yang sama. Ada dua syarat penulisan kalimat efektif
1.adanya kesatuan gagasn dan
2.perpaduan unsur-unsur pembentuknya.
Kesatuan gagasan di ungkapkan oleh subjek(pokok kalimat) dan predikat sebagai inti
kalimat. Sementara itu unsur-unsur lain merupakan keterangan,pelengkap,atau objek

Perhatikan contoh kalimat berikut ini


1. Pasukan fedayen siap memasuki kota bagdad
2. Pasukan mariner meninggalkan aceh utara
3. Negara-negara asia-pasifik akan menjadi negara yang aman dan sejahtera
4. Undang-undang ha katas kekayaan intelektual mulai diberlakukan

Berdasarkan contoh di atas dapat disimpulkan bahwa kalimat tunggal ialah kalimat yang
terdiri atas satu klausa.jika dua kalimat tunggal digabungkan, hasilnya berupa kalimat baru
yang terdiri atas dua klausa atau lebih.kalimat yang demikian itu kalimat majemuk

5. Pasukan fedayen siap memasuki kota bagdad setelah pasukan Amerika dan Inggris
menguasai bandara internasional Saddam husein

6.Negara-negara asia-pasifik akan menjadi negara yang aman dan sejahtera jika menerapkan
undang-undang haki secara adil

1.Pengejaan/pengimbuhan

Sejak diberlakukannya ejaan Bahasa indonsesai yang di sempurnakan (1972) sekalipun sampai
sekarang dianggap belum sempurna dan terus di sempurnakan semua huruf/tulisan dalam abjad
latin secara resmis sudah menjadi huruf Bahasa indonsesai.Akibatnya sering terjadi kesalahan yang
di sebabkan oleh Tindakan hiperkorek.Misalnya penulisan kata pernapasan,pikiran,berpikir,secara
salah kaprah.Karena keharusan menaati,mentulis,menteror,mencaplok,system ejaan yang di
sempurnakan dalam menulis kata berimbuhan sering pula dilakukan dengan penggantian
huruf,dengan berpedoman pada pola menaati,menulis,meneror dan mencaplok,sekarang di bakukan
cara penilisan menerjemahkan bukan menterjemahkan, mencolok bukan menyolok,mengubah
bukan merobah

a. Cermatilah dalam memakai huruf f dan v sebab sering di temukan penulisan yang keliru dan
salah atau sering di pertukarkan dengan huruf p, misalnya
Negatif bukan negatip
Peuyeum bukan veuyeum
Aktif bukan aktip
Provinsi bukan propinsi
Piker bukan fikir
b. Dalam Bahasa Indonesia tidak dikenal adanya konsonan rangkap misalnya:
Klasifikasi bukan klassifikasi
Efektif bukan effektif
Efisien bukan effisien

c. Huruf y sekarang adalah pengganti hutuf j dulu jadi tidak dapat dipakai sebagai huruf I lagi
Analisis – bukan analisan apalagi analysa
Hipokrit bukan hyprokrit
Subjek bukan subyek

2.Penilisan kata depan (preposisi)

Preposisi atau kata depan adalah kata tugas yang berfungsi sebagai unsur pembentuk frasa
preposisional.preposisi terletak di vafuab awal frasa dan unsur yang mengikutinya dapat berupa
nomina, adjektiva, atau verba. Dengan demikian dari nomina pasar dan verba mengail dapat di
bentuntuk frasa preposisional ke pasar , di pasar, dari pasar , dan dengan mengail, frasa
perposisional seperti dapat itu bersifat eksosentrik, artinya di tinjau dari segi bentuknya , perposisi
dapat berupa monomorfemis atau polimorfemis

3. kata sambung (konjungsi)

Konjungsi atau kata sambung adalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa atau lebih kata
seperti dan kalua dan atay adalah kata sambung

Konjungsi seperti dan serta dan serta atau di atas dapat pula membentuk frasa seperti kakak dan
adik,hidup atau mati jika kita sekarang Kembali pada kelompok preposisi maka akan kita dapati
bahwa Sebagian dari preposisi ada pula yang dapat bertindak sebagai konjungsi, dengan kata lain
dapat di simpulkan ciri ciri kata yang berfungsi sebagai preposisi apabila dalam statusnya dia
berfungsi sebagai frasa sedangkan kata yanbg berfungsi sebagai konjungsi apabila kedudukan kata
itu berfungsi sebagi klausa

4.Hubungan logis intrakalimat

Di dalam tulisan ilmiah hubungan logis harus di ungkapkan secara eksplisit agar pembaca mudah
memahami maksud penulis Bahasa Indonesia ilmiah mengenal tiga macam hubungan logis

Hubungan koordinat

Hubungan korelatif

Hubungan subordinatif

Hubungan koordinatif di tandai oleh kata sambung yang menunjuk hubgan logis tertentu dan serta
atau

Hubungan korelatif di tandai oleh kata sambung yang menunjuk hubungan logis tertentu baik…
maupun…

Hubungan subsordinatif ada 13 macam yang masing-masing ditandai oleh kata sambung yang
berbeda: sejak semenjak sedari

5.Hubungan Logis Anatarkalimat

Hubungan logis antarkalimat pada dasarnya sama dengan hubungan logis antarklausa walaupun ada
hubungan logis tertentu yang hanya tertugkap dalam kelimat. Di dalam satu kalimat, kata sambung
menunjukkan hubungan logis di antar bagian-bagian kalimat, sedangkan dalam hubungan
antarkalimat, kata sambung yang digunakan harus menunjukan pengacuan ke kalimat terdahulu.
Kata sambung antarkalimat dapat juga digunakan untuk menghubungkan paragraph yang satu
dengan yang lain di dalam penulisannya kata sambung antarkalimat harus disertai tanda koma.

6.Kesejajaran satuan dalam kalimat

Yang dimaksud dengan ‘satuan’ di sini adalah satuan Bahasa. Unsur pembentuk kalimat seperti
subjek,predikat, objek , keterangan, dan sebagainya dapat di sebut satuan. Mungkin saja terjadi
bahwa subjek,predikat,objek, keterangan dan sebagainya itu terdiri atas berberapa unsur, tiap-tiap
unsur itu dapat juga di sebut satuan

a.kesejajaran bentuk

imbuhan yang di gunakan untuk membentuk kata berperanan dalam menentukan kesejajaran.
Berikut ini contoh yang memperlihatkan ketidak sejajaran bentuk

b.kesejajaran makna

bentuk dan makna berkaitan erat.dapat diumpamakan keduanya merupakan dua sisi mata uang
yang sama.berikut ini di uraikan makna yang terkandung dalam satuan fungsional.satuan fungsional
adalah unsur kalimat yang berkedudukan sebagai subjek,predikat,objek,keterangan dan sebaginya

c.kesejajaran dalam rincian pilihan

soal ujian kadang-kadang di buat dalam bentuk pilihan ganda.soal yang baik harus memuat rincian
pilihan yang sejajar sehingga memberi peluang yang sama untuk di pilih.

7.Struktur kalimat yang tidak bernalar

Orang sering menganggap bahwa kalimat yang stukturnya lengkap sudah merupakan kalimat yang
benar. Anggapan itu memang ada benarnya sebab salah satu syarat kalimat yang benar memang
sturkturnya harus lengkap, misalnya ada subjek dan predikat atau subjek predikat objek

Anda mungkin juga menyukai