B: Baju.
Pada dialog tersebut baju sudah dapat berdiri sendiri sebagai kata. Sedangkan
pada kata juang tidak dapat berdiri sendiri dan harus ada morfem lain yang dapat
memberikan suatu makna, seperti pada dialog berikut yang menggambarkan bahwa
juang tidak dapat berdiri sendiri,
B: *Juang
Pada contoh diatas kata juang tidak dapat diterimasebagai kata, artinya penutur
bahasa Indonesia tau bahwa kata atau kalimat tersebut kurang lengkap.
Bentuk dasar suatu kata selalu berasal dari kata yang sudah mempunyai makna
leksikal. Misalnya pada kata berteman dimana bentuk dasarnya adalah teman yang
mempunyai makna leksikal ‘seseorang yang berperan sebagai sahabat’
Bentuk dasar yang dilekati satuan gramatik lain ada yang langsung menjadi kata
adapula yang menjadi bentuk dasar dari satuan gramatik lain yang lebih besar.
Satuan gramatik terikat yang bukan merupakan bentuk dasar, tidak mempunyai
makna leksikal, hanya merupakan makna gramatikal, serta hanya bisa dilekatkan pada
bentuk asal atau bentuk dasar untuk membentuk dasar atau kata baru itulah yang disebut
dengan afiks. Dengan kata lain afiks dapat didefinisakan sebagai satuan gramatik bukan
merupakan bentuk dasar, tidak mempunyai makna leksikal dan hanya mempunyai makna
gramatikal, serta hanya dapat diletakan pada bentuk asal atau bentuk dasar untuk
membentuk suatu bentuk dasar atau kata baru.
Menurut Gorys Keraf, afiks atau imbuhan adalah semacam morfem nondasar
yang secara struktural dilekatkan pada kata dasar atau bentuk dasar untuk membentuk
kata-kata baru. Bentuk dasar adalah bentuk yang dijadikan landasan untuk tahap
pembentukan berikutnya.
Afiks adalah bentuk terikat yang apabila ditambahkan ke bentuk lain akan
mengubah makna gramatikalnya (Kridalaksana, 1993). Dasar yang dimaksud pada
penjelasan tersebut adalah bentuk apa saja, baik sederhana maupun kompleks yang dapat
diberi afiks apapun (Samsuri, 1988).
Afiksasi ialah proses pembentukan kata dengan cara menggabungkan afiks pada
bentuk dasar atau juga dapat disebut sebagai proses penambahan afiks atau imbuhan
menjadi kata. Hasil proses pembentukan afiks atau imbuhan itu disebut kata berimbuhan.
Afiksasi merupakan unsur yang ditempelkan dalam pembentukan kata dan dalam
linguistik afiksasi bukan merupakan pokok kata melainkan pembentukan pokok kata
yang baru. Sehingga para ahli bahasa merumuskan bahwa, afiks merupakan bentuk
terikat yang dapat ditambahkan pada awal, akhir maupun tengah kata (Richards, 1992).
Afiksasi atau pengimbuhan sangat produktif dalam pembentukan kata, hal
tersebut terjadi karena bahasa indonesia tergolong bahasa bersistem aglutinasi. Sistem
aglutinasi adalah proses dalam pembentukan unsur-unsurnya dilakukan dengan jalan
menempelkan atau menambahkan unsur selainnya.
Secara sedrhana afiksasi dapat diartikan sebagai proses pembentukan kata dengan
cara menggabungkan afiks bentuk pada bentuk dasar.Karena afiks sering disebut juga
imbuhan, maka afiksasi sering disebut juga sebagai prosespenambahan afiks atau
imbuhan menjadi kata.Hasil pembentukan dengan afiks dan imbuhan disebut juga kata
berimbuhan