Anda di halaman 1dari 8

POLITEKNIK NEGERI

LAMPUNGProdi
D4Pengelolaan Perhotelan
Laporan Praktikum(Penerapan
Cleaning Methode Pada Gedung H
(Melati))
Politeknik Negeri Lampung
Abdillah Daffanastra Yusuf1, Azril Irfan Pratama2, Maritza Arumdapta
Lesmono3 , dan Yoga Kurnia Putra4
NPM
1.
22757001
2.
22757005
3.
22757017
4.
22757025

Abstrak
Metode pembersihan dan pengklasifikasian noda di gedung kuliah melati (H) merupakan
sebuah sistem yang dirancang untuk mengatasi masalah kebersihan di lingkungan
perkuliahan. Sistem ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu pembersihan noda menggunakan
Cleaning Supplies yang efektif, pengelompokkan noda berdasarkan jenisnya, dan pemilihan
metode pembersihan yang sesuai untuk setiap jenis noda.

Pada tahap pertama, dilakukan identifikasi noda pada permukaan gedung kuliah
menggunakan teknik visual dan pengujian Cleaning Supplies. Kemudian, noda dibersihkan
menggunakan bahan kimia yang sesuai untuk menghilangkan noda tersebut tanpa merusak
permukaan gedung.

Pada tahap kedua, noda-noda tersebut diklasifikasikan berdasarkan jenisnya, seperti noda
karat, noda debu, noda Spider Web, dan sebagainya. Setelah itu, metode pembersihan yang
tepat dipilih untuk masing-masing jenis noda.
Metode ini telah diuji coba di beberapa gedung kuliah dan menghasilkan hasil yang baik dalam
menjaga kebersihan lingkungan perkuliahan. Diharapkan sistem ini dapat menjadi acuan bagi
institusi-institusi pendidikan dalam menjaga kebersihan gedung perkuliahan
Pendahuluan
Metode pembersihan gedung kuliah adalah proses membersihkan dan merawat area atau
ruangan di gedung kuliah untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Pembersihan
gedung kuliah harus dilakukan secara teratur untuk mencegah penumpukan kotoran dan debu
yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan penghuni gedung.
Metode pembersihan gedung kuliah dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan jenis
gedung. Namun, umumnya metode pembersihan yang digunakan meliputi pengumpulan
sampah, dusting, glass cleaning, sweeping, mopping, serta pemeliharaan ruangan dan peralatan
pembersih.
Klasifikasi noda pada gedung kuliah merupakan salah satu upaya dalam menjaga kebersihan dan
kenyamanan lingkungan belajar mengajar di gedung kuliah. Gedung kuliah merupakan tempat
yang sering digunakan oleh banyak orang, sehingga sangat rentan terhadap terjadinya noda-
noda yang berasal dari berbagai sumber, seperti debu, noda membandel, spider web, dan lain
sebagainya.
Dengan melakukan klasifikasi noda pada gedung kuliah, dapat membantu dalam
mengidentifikasi jenis noda dan memberikan solusi yang tepat untuk membersihkannya, berupa
penerapan metode pembersihan di area tersebut.

Area Kerja
Berikut area kerja yang menjadi fokus dalam laporan ini:
Gedung H (Melati)
1. Area Umum: Koridor gedung sayap kiri, Lobby utama, langit-langit gedung dan kaca yang
merupakan menjadi hal yang perlu ditangani untuk dibersihkan, sebab pada area ini
sering dilalui orang-orang untuk melakukan aktivitas di gedung tersebut. Penerapan
metode yang dilakukan berupa glass cleaning, sweaping, mopping, Scraping, dan
cleaning ceiling.
2. Kamar Mandi: Area kamar mandi yang menjadi fokus pengerjaan laporan ini berada di
pojok sebelah kanan yang berderetan dengan ruang dosen di gedung sayap kiri. Objek
utama pengerjaan dalam area kamar mandi ini berupa toilet bowl, lantai kamar mandi,
dan wastafel. Lalu metode yang diterapkan adalah toilet cleaning.
3. Jendela Bagian Luar Gedung: Kaca diluar gedung yang merupakan objek yang mudah
terkontaminasi debu dari luar, sehingga hal ini menjadi menumpuknya debu dan
kotoran. Objek yang menjadi fokus dari area ini adalah kaca jendela bagian gedung sayap
kiri dan kaca jendela lobby. Metode yang digunakan dalam penerapan area kerja ini yaitu
glass cleaning.
Pada kebanyakan area tersebut sering terjadinya aktivitas bagi para pengguna gedung dan
minimnya perawatan membuat beberapa noda sedikit memiliki hambatan untuk
dibersihkan, serta beberapa objek sedikit mengalami kerusakan. Hal ini tidak menjadi bagian
seluruh gedung menjadi fokus kami agar tidak terjadinya kerusakan parah.

Metode Pembersihan

Metode pembersihan yang diterapkan dalam area kerja Gedung H berupa sweaping, mopping,
scraping, cleaning ceiling dan glass cleaning yang terapkan sesuai prosedur dan memiliki ke
evektivitasnya masing-masing. Kemudian equipment dan chemical yang digunakan sebagai
penunjangnya pemaksimalan metode-metode tersebut. Berikut langkah-langkah, equipment,
serta chemical apa saja yang digunakaan:

1. Sweaping
Equipment yang digunakan : Broom,lobby duster,dan dustpan.
Chemical yang dipakai : Conquer dust
Langkah-langkah:
a) Pastikan semua equipment dan chemical yang dibutuhkan tersedia.
b) Pastikan lobby duster dalam keadaan benar – benar kering.
c) Semprotkan Conquer dust.
d) Lobby duster siap di gunakan
e) Dorong lobby duster dengan sesekali di -ungkit dengan tu-uan untuk mengikat
debuagar menempel di tengah
f) Lobby duster bisa di gunakan secara lurus ke depan atau zig – zag sesuai
dengankemampuan masing – masing personil
g) Kumpulkan kotoran yang sudah menempel / terkumpul di sudut – sudut area
dengancara di angkat dan di goyang – goyang.
h) Angkat semua kotoran yang telah terkumpul di sudut dengan menggunakan broom
dan dustpan, lalu buang ke tempat sampah.

2. Mopping
Equipment yang digunakan : Mop, warning sign dan bucket
Chemical yang dipakai : Floor cleaner
Langkah-langkah:
a) Pastikan lantai sudah di sweaping terlebih dahulu
b) Pastikan semua equipment dan chemical yang dibutuhkan tersedia
c) Siapkan bucket yang berisikan air, lalu tuangkan chemical secukupnya.
d) Basahkan kain mop kedalam bucket
e) Lalu peras kain mop, peras mop sekering mungkin
f) Mulai mopping dari bagian pinggir kemudian dari area terjauh menuju pintu keluar
dengan gerakan mundur serta tumpang tindih dengan metode angka delapan
g) Bilas kain pel bila telah kotor.
h) Tinggalkan lantai dalam keadaan sudah kering
i) Setelahnya, Tinggalkan lantai dalam keadaan sudah kering
3. Scraping
Equipment yang digunakan : Scrapper dan hand brush
Chemical yang digunakan : Porcelain cleaner
Langkah-langkah:
a) Siapkan porcelain cleaner
b) Lindungi tangan dengan handglove, sebab chemical bersifat keras
c) Semprotkan dinding dan kotoran yang akan dibersihkan dengan menggunakan
porcelain cleaner
d) Tunggu 1-2 menit,agar kotoran dapat terdegradasi oleh chemical
e) Lalu gunakan scrapperuntuk membersihkan kotoran yang keras
f) Dan gunakan hand brush agar sisa-sisa noda tidak ada yang menempel
g) Jangan lupa untuk membilasnya dengan air agar tidak terjadi kerusakan pada lantai.

4. Glass Cleaning
Equipment yang digunakan : Window washer, Glass squeezer, Glass cloth, teleschoptic
dan bottle sprayer
Chemical yang digunakan : Glass cleaner
Langlah-langkah:
a) Siapkan glass cleaner
b) Pastikan semua equipment yang dibutuhkan tersedia
c) Taruh cotton cloth di lantai dari kaca yang akan dibersihkan agar air yang menetes
tidak langsung membasahi lantai.
d) Lakukan pembersihan, dengan cara menyemprotkan glass cleaner pada window
atau kaca yang akan dibersihkan.
e) Tarik glass cleaner yang sudah disemprotkan pada window/kaca dengan
menggunakan glass wipper.
f) Bersihkan glass wipper yang sudah dipakai dengan menggunakan glass cloth.
g) Kemudian, dusting permukaan sisi kiri window/kaca menggunakan glass cloth untuk
menghilangkan bercak noda.
h) Biarkan window/kaca mengering dan pastikan tidak meninggalkan noda.

5. Cleaning Ceiling
Equipmet yang digunakan : Ceiling broom, masker dan teleschoptic
Langkah-langkah :
a) Siapkan Equipmet yang dibutuhkan
b) Sebelum melakukan pembersihan, gunakan masker terlabih dahulu agar debu tidak
terhirup.
c) Pasang teleschoptic pada ceiling broom untuk mempermudah menjangkau spider
wep.
d) Bersihkan dari sudut terujung ruangan sampai ujung terjauh ruangan
e) Pastikan debu yang jatuh kelantani untuk di sweaping kembali.
Hasil & Pembahasan

Dalam pengerjaan public area di Gedung H (melati) terdapat beberapa hasil yang cukup
memuaskan untuk menjadi pembelajaran dari pengklasifikasian noda, serta kendala yang
didapatkan di area tersebut. Sebagai berikut:

a) Dalam menerapkan glass cleaning terdapat kaca jendela yang terlalu tinggi, sehingga
menyulitkan jangkauan dalam pembersihan. Hal ini menjadi solusi dengan
menggunakan tangga dan telescoptik untuk membersihkan area yang sulit
dibersihkan.
b) Ketika mengerjakan jendela bagian lobby terdapat beberapa kendala berupa, kaca
yang dilapisi tralis. Hal ini menyulitkan dalam melakukan glass cleaning.
c) Waktu yang dibutuhkan ketika membersihkan kamar mandi terlalu lama, karena
reaksi chemical yang digunakan dibutuhkan waktu sedikit lama.
d) Lantai yang di scraping terdapat belang karena chemical yang digunakan cukup
merusak warna lantai.
e) Bagian langit-langit yang terlalu tinggi juga menjadi kendala dalam proses
pembersihan, sehingga menyulitkan untuk membersihkan spider wep.
f) Noda lantai berupa bekas karat/noda tempat pot cukup banyak memakan waktu,
sehingga sulit untuk dibersihkan secara maksimal.

Meksipun banyaknya kendala yang didapatkan, hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa
pembersihan sudah dilakukan semaksinmal mungkin agar gedung yang dibersihkan terlihat rapi.

Kesimpulan
Penerapan metode pembersihan yang tepat dapat membantu menjaga kebersihan dan
kesehatan lingkungan di dalam gedung, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses
pembersihan. Metode pembersihan yang efektif dapat mencakup penggunaan peralatan dan
bahan pembersih yang sesuai, serta jadwal pembersihan yang teratur dan konsisten. Selain itu,
pelatihan dan pengawasan yang baik terhadap tenaga kebersihan juga sangat penting untuk
memastikan penerapan metode pembersihan yang efektif dan efisien.

Daftar Pustaka
KUMAAT, M.E. HENDRY (2018). Modul Prosedur Pembersihan Public Area 14-25. (Contoh
mengutip artikel jurnal)
Archive, Blog (diakses pada 2023, Mei 7). Metode-metode Pembersihan Public Area Hotel.
https://akomodasi-perhotelan.blogspot.com/2012/07/metode-metode-pembersihan-public-
area.html?m=1
(Contoh mengutip website)
Lampiran
Gambar 1. Kaca yang tinggi yang sulit dibersihkan
(Sumber:Dokumen Praktikum, 2023)

Gambar 2. Karat pada lantai yang sulit dibersihkan


(Sumber:Dokumen Praktikum,2023)
Gambar 3. Area kerja (Gedung H)
(Sumber:Dokumen Praktikum,2023)

Gambar 4. Penggunaan ceiling broom


(Sumber:Dokumen Praktikum,2023)
Gambar 5. Area kerja langit-langit Gedung H
(Sumber:Dokumen Praktikum,2023)

Gambar 6. Area kerja kamar mandi gedung sayap kiri


(Sumber:Dokumen Praktikum,2023)

Anda mungkin juga menyukai