Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitan

Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian dalam bidang manajemen

pemasaran, khusunya meneliti tentang pengaruh gaya hidup dan persepsi

konsumen terhadap keputusan pembelian. Gaya hidup dan persepsi konsumen

menjadi variabel yang akan digunakan dalam mengukur pengaruh keputusan

pembelian pada sepatu Converse.

Dari penjelasan diatas maka pada penelitian ini digunakan dua variabel

bebas yaitu gaya hidup (X1), dan persepsi konsumen (X2), dan variabel terikat

yang digunakan ialah keputusan pembelian (Y). Subjek dari penelitian ini adalah

mahasiswa program studi D4 manajemen pemasaran di Politeknik Negeri Malang

Tahun Akademik 2020/2021.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survey. Menurut Sugiyono

(2013:4)“Penelitian kuantitatif yaitu untuk mendapatkan data dari populasi dan

sampel yang telah ditentukan guna mengetahui hubungan pengaruh gaya hidup

dan persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian”.

Metode yang di lakukan adalah penelitian explanatory. Menurut Silaen dan

Widiyono (2013:19) penelitian explanatory atau disebut juga penelitian verivikatif

“bertujuan untuk menguji suatu kebenaran melalui pengujian hipotesa tentang

sebab-akibat antara variabel yang diteliti. Dalam hal ini dengan sendirinya ada

hipotesisnya

33
34

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2013:80).

Di dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah Mahasiswa Program Studi

D4 Manajemen Pemasaran Politeknik Negeri Malang Tahun Akademik

2020/2021. Berikut adalah tabel Mahasiswa Tingkat Satu (1) Sampai Tingkat

Empat (4) Program Studi D4 Manajemen Pemasaran Jurusan Administrasi Niaga

Politeknik Negeri Malang :

Tabel 4. Jumlah Mahasiswa Program Studi D4 Manajemen Pemasaran Jurusan


Admistrasi Niaga Politeknik Negeri Malang yang pernah membeli
sepatu Converse

Pernah membeli
No Tingkat Kelas Jumlah Mahasiswa
sepatu Converse
1. 1A 21 2
2. 1B 30 13
3. 1C 31 4
4. 1 (SATU) 1D 30 0
5. 1E 30 5
6. 1F 29 2
7. 1G 30 9
8. 2A 22 0
9. 2B 30 10
10. 2C 32 0
11. 2 (DUA) 2D 32 10
12. 2E 30 6
13. 2F 28 0
14. 2G 28 3
15. 3A 28 0
16. 3 (TIGA) 3B 28 0
17. 3C 30 2
Lanjutan
35

Pernah membeli
No Tingkat Kelas Jumlah Mahasiswa
sepatu Converse
18. 3D 26 0
19. 3E 30 0
3 (TIGA)
20. 3F 27 0
21. 3G 23 0
22. 4A 31 11
23. 4B 30 0
23. 4C 30 14
24. 4 (EMPAT) 4D 27 6
25. 4E 29 7
26. 4F 25 7
27. 4G 27 0
TOTAL 794 111
Sumber : Data diolah 2021
3.3.2. Sampel

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut” (Sugiyono, 2013:81). Bila populasi besar, dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel

yang diambil dari populasi itu. Kesimpulan pada sampel akan dapat diberlakukan

untuk populasi. Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif

(mewakili).

Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan pengukuran sampel,

berikut adalah pedoman menentukan jumlah sampel pendapat slovin dalam Noor

(2011:158)

Pendapat Slovin

Dimana :

n : Jumlah elemen atau anggota sampel


36

N : Jumlah elemen atau anggota sampel

e : Error level (tingkat kesalahan) (catatan : umumnya digunakan 1% atau

0,01,5% atau 0,05. Dan 10% atau 0,1. Catatan dapat dipilih oleh peneliti)

Jumlah mahasiswa Program Studi D4 Manajemen Pemasaran Politeknik

Negeri Malang yang pernah membeli sepatu converse adalah 111. Dengan

demikian dapat diketahui jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini

dihitung sebagai berikut :

n = 52,606635071090

Berdasarkan perhitugan diatas disebutkan bahwa jumlah sampel untuk

penelitian ini yaitu 52,606635071090 responden, dan dibulatkan menjadi 55

responden

Dalam penelitian ini peneliti melebihkan jumlah sampel sebenarnya 55

menjadi 58 sampel sebagai cadangan apabila ada 1 data yang tidak valid.
37

3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah non

probability sampling metode sampling purposive. Menurut Sugiyono (2015:124)

sampling purposive adalah “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu”. Dalam hal ini sampel diambil dari mahasiswa program studi D4

Manajemen Pemasaran di Politeknik Negeri Malang yang pernah membeli sepatu

Converse.

3.4 Jenis Data

Menurut Asnawi dan Masyuri (2011:153) “Data adalah catatan keterangan

sesuai bukti kebenaran, bahan-bahan yang dipakai sebagai dukungan penelitian”.

Sumber data dalam penelitian ada dua: yaitu data primer dan sekunder.

3.4.1. Data Primer

“Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu

organisasi atau perorangan langsung dari objeknya. Pengumpulan data tersebut

dilakukan secara khusus untuk mengatasi masalah riset yang sedang diteliti”

(Suryani dan Hendryadi, 2015:171).

Data primer pada penelitian ini didapat langsung dari sumbernya yaitu

mahasiswa D4 Manjemen Pemasaran Politeknik Negeri Malang Tahun Akademik

2020/2021 yang pernah melakukan pembelian pada sepatu Converse. Dalam hal

ini berupa kuesioner yang akan dibagikan kepada mahasiswa.

3.4.2. Data Sekunder

Meenurut Sangiadji dan Sopiah (2010:190) “data sekunder adalah data

yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan hanya pengolahnya.
38

Sedangkan menurut Bungin (2009:122) “data sekunder adalah data yang

diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan”

Berdasarkan dua pendapat para ahli diatas, sehingga penelitian ini data

sekunder yang digunakan diperoleh dari sumber literatur, buku-buku, jurnal dan

catatan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3.5 Definisi Operasional Variabel dan Jabaran Variabel

3.5.1. Definisi Operasional Variabel

Menurut Indrianto dalam Asnawi dan Masyuri (2011:163) definisi

operasional merupakan “penjelasan mengenai cara-cara tertentu yang digunakan

oleh peneliti untuk mengukur (mengoperasionalkan) construct menjadi variabel

penelitian yang dapat dituju”.

Tabel 5. Definisi Operasional Variabel

Variabel Indikator Item


1.Hobi
2. Liburan
1. Aktivitas 3.Anggota Klub
4.Belanja
5.Olahraga
Gaya Hidup (X1) 1.Keluarga
Well & Tigert dalam 2.Rumah
2. Minat
Setiadi (2019:76) 3.Rekreasi
4.Pakaian
1.Diri Sendiri
2.Ekonomi
3.Opini
3.Produk
4.Budaya
Persepsi Konsumen (X2) 1.Perhatian
1. Seleksi Perseptual
Setiadi (2019:98) 2.Mencari Informasi
1.Pemahaman
2. Organisasi Persepsi
2.Pengertian
3.Penutupan (Closure) 1.Cepat Diingat
2.Tahan Lama
39

4. Pengelompokkan 1.Mengevaluasi
(Grouping) 2.Identifikasi
1.Interprestasi
5.Konteks (Context)
2.Pengalaman
1.Kebutuhan
2.Keinginan
Keputusan Pembelian (Y)
1. Tahap Pra Pembelian 3.Teman
Tjiptono,Diana (2016:61)
4.Saudara
5.Situs jejaring sosial

Lanjutan Tabel 5. Definisi Operasional Variabel

Variabel Indikator Item


6.Mesin pencari
(Search Egines)
7.Menyeleksi
1.Mood
2. Tahap Konsumsi
2.Peran(role)
1.Puas
3. Tahap Evaluasi Purnabeli 2.Tidak Puas
3.Membeli Ulang

3.5.2. Jabaran Variabel

Berdasarkan uraian permasalahan dan hipotesis yang diajukan maka

variabel-variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Variabel Bebas (independent variable) yang ditandai dengan notasi X1 yaitu

gaya hidup. Menurut Well & Tigert dalam Setiadi (2019:75) mendefinisikan

bahwa gaya hidup dapat diamati atau diukur dengan sistem AIO

(Activities,Interest,and Opinion).

2. Variabel Bebas (independent variable) yang ditandai dengan notasi X2 yaitu

persepsi konsumen. Menurut Setiadi (2019:98) proses-proses persepsi yaitu


40

seleksi perseptual, organisasi persepsi, penutupan (closure), pengelompokkan

(grouping), dan konteks (context).

3. Variabel Terikat (Dependent Variable) yang ditandai dengan notasi Y,

yaitu keputusan pembelian. Menurut Tjiptono,Diana (2016:61)

mendefinisikan bahwa keputusan pembelian memiliki beberapa proses yaitu

tahap pra-pembelian, tahap konsumsi, dan tahap evaluasi purnabeli. Tahapan

yang dicantumkan sebelumnya merupakan proses yang dilalui oleh konsumen

yang melakukan pembelian berketerlibatan tinggi (high-involvement

purchase).

3.5.3. Skala Pengukuran

Penelitian ini menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2013:93),

“Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena

sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut

sebagai variabel penelitian”.

Skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Berikut merupakan nilai numerik

5,4,3,2 dan 1 diberikan pada setiap tingkat persetujuan secara berurutan:

Tabel 6. Skala Pengukuran

Sangat Setuju Netral Tidak Setuju Sangat


Setuju Tidak Setuju
41

5 4 3 2 1
Sumber : Sugiyono (2013:93)

Jawaban Setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai sangat negative. Skala likert dalam penelitian

ini terdiri dari lima butir pilihan yang terdiri dari :

a. Jawaban “sangat setuju” diberi skor 5

b. Jawaban ”setuju” diberi skor 4

c. Jawaban “ragu-ragu” diberi skor 3

d. Jawaban ”tidak setuju” diberi skor 2

e. Jawaban ”sangat tidak setuju” diberi skor 1

Data dari responden yang diperoleh dari angket atau kuesioner selanjutnya akan

diolah dengan menggunakan SPSS for Windows.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Sebelum melakukan penelitian, maka harus diketahui metode yang akan

digunakan. Data atau informasi tersebut berguna sekali untuk menghadapi suatu

masalah dan dalam penelitian ini harus sesuai dengan kebenaran yang akan

diteliti. Penelitian ini dapat diperoleh data-data yang berhubungan dengan judul

serta data-data pendukung dalam penulisan. Peneliti ini, menggunakan metode

sebagai berikut;

1) Angket/kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
42

yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

Angket ini berupa angket online yang dibuat menggunakan google form.

3.7 Metode Analisa Data

3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2015:147). Statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Analisa deskriptif bertujuan untuk menjelaskan profil responden dan menguraikan

jawaban responden yang pernah membeli sepatu Converse melalui kuesioner

mengenai pengaruh gaya hidup dan persepsi konsumen terhadap keputusan

pembelian dalam bentuk presentase.

3.7.2 Uji Validitas dan Uji Reabilitas

3.7.2.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2013:267) validitas merupakan derajat ketepatan

antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan

oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data "yang tidak berbeda"

antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi

pada obyek penelitian.

Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r tabel untuk

degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung

lebih besar dari r table dengan nilai positif, serta nilai sig ≤ 0,05 maka butir atau

pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. Uji validitas juga untuk
43

mengukur korelasi antar item. Nilai korelasi dinyatakan valid apabila nilai

korelasi yang dihasilkan (r hitung) > r tabel dan sig <0,05.

3.7.2.2 Uji Reliabilitas

Menurut Priyanto (2010:30), “Uji reliabilitas yaitu menguji konsistensi

alat ukur, apakah hasilnya tetap konsisten jika pengukuran diulang. Uji reliabilitas

yang banyak digunakan pada penelitian yaitu metode Cronbach Alpha. Metode

pengambilan keputusam pada uji reliabilitas biasanya menggunakan Batasan 0,6”.

Uji validitas dalam penelitian ini akan dihitung dengan menggunakan program

SPSS for Windows.

3.7.3 Uji Asumsi Klasik

3.7.3.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2013:160) Uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam sebuah model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki

distribusi normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik, dasar pengambilan

keputusan :

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengiuti arah garis diagonal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.7.3.2 Uji Multikolonieritas

Menurut Ghozali (2013:105), uji multikolinieritas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas
44

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel.

variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang

nilai korelasi antar sesama variable independen sama dengan nol. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model regresi dapat

dipilih dari VIF (Varian Inflation Factor). Jika nilai tolerance > 0,10 atau sama

dengan nilai VIF < 10 maka variabel yang bersangkutan dapat dikatakan bebas

dari multikolonieritas

3.7.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2013:139) Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengataman yang lain. Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan metode scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi)

dengan ZRESID (nilai residualnya). Dasar analisis :

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yng

teratur (gelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan

telah terjadi heteroskedastisitas

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah

anga 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas

3.7.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Arikunto (2015:339) analisis regresi berganda adalah analisis

tentang hubungan antara satu dependent variableI dengan dua atau lebih

independent variable. Santosa dan Ashari (2005) dalam Asnawi (2011:181)


45

menjelaskan bahwa analisis regresi adalah kelanjutan analisis setelah uji validitas,

reliabilitas, uji asumsi klasik. Analisis ini digunakan setelah hasil pengujian

menunjukkan skala interval. Persamaan regresi linear berganda merupakan

persamaan regresi dengan menggunakan dua atau lebih variabel independen.

Bentuk umum persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut :

Y' = a + b1X1 + b2X2 + e


Keterangan :
Y' = Variabel Keputusan Pembelian
a = Konstanta
b1 = Nilai Koefisiensi Regresi Gaya Hidup
b2 = Nilai Koefisiensi Regresi Persepsi Konsumen
X1 = Vareiabel Gaya Hidup
X2 = Variabel Persepsi Konsumen
e = Error (tingkat kesalahan)

3.7.5 Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2013:97) “Koefisien determinasi (R2), pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen.” Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang

kecil dimaksutkan bahwa kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu

berarti variabel-variabel independent memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memperoleh variabel dependen.

3.8 Hipotesis

hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada

penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, Untuk mengetahui ada tidaknya


46

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka dilakukan pengujian

terhadap hipotesis yang diajukan pada penelitian ini. Metode pengujian terhadap

hipotesis yang diajukan, dilakukan dengan pengujian secara parsial

menggunakan uji t dan pengujian secara simultan menggunakan uji F.

3.8.1 Uji Statistik t (Parsial)

Dalam penelitian ini menggunakan uji hipotesa t untuk menghitung

variabel secara parsial.

Menurut Ghozali (2013:98), uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa

jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian hipotesis secara parsial di

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Kriteria pengujian di dalam uji t dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. jika t hitung < t tabel atau t sig ≥ (α = 0,05) maka H0 diterima dan H1

ditolak, berarti variabel gaya hidup (X1) secara parsial tidak berpengaruh

terhadap variabel keputusan pembelian (Y).

b. Jika t hitung > t tabel dan t sig ≤ ( α = 0,05) maka H0 ditolak dan H1

diterima, berarti variabel gaya hidup (X1) secara parsial mempunyai pengaruh

terhadap variabel keputusan pembelian (Y).

c. Jika t hitung > t tabel dan t sig ≤ ( α = 0,05) maka H0 ditolak dan H2

ditolak, berarti variabel persepsi konsumen (X2) secara parsial tidak

berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (Y).


47

d. Jika t hitung > t tabel dan t sig ≤ ( α = 0,05) maka H0 ditolak dan H2

diterima berarti variabel persepsi konsumen (X2) secara parsial mempunyai

pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (Y).

e. t tabel dapat ditentukan dengan rumus df=n-(k+1). Dimana n= jumlah

sampel; k= jumlah variabel bebas dan t tabel diperoleh dari daftar tabel distribusi

t dengan α = 0,05

Dalam penelitian ini, analisis uji t dilakukan dengan menggunakan

program SPSS for windows.

3.8.2 Uji Statistik F (Simultan)

Menurut Ghozali (2013:98), uji F pada dasarnya menunjukkan apakah

semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis secara

parsial di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Jika F hitung < F tabel atau F sig ≥ (α = 0,05) maka H0 ditolak dan H3 diterima.

(hipotesis diterima)

b. Jika F hitung > F tabel dan F sig ≤ (α = 0,05) maka H 0 diterima dan H3 ditolak.

(hipotesis ditolak)

Dalam penelitian ini, analisis uji t dilakukan dengan menggunakan program SPSS

for windows.

Anda mungkin juga menyukai