Anda di halaman 1dari 2

1.

271 Buruh Pabrik Rokok di Semarang


Terima BLT DBHCHT Rp 300 Ribu Per Bulan

Pemerintah Kota Semarang memberikan bantuan langsung tunai (BLT) dana bagi hasil cukai
hasil tembakau (DBHCHT) kepada buruh pabrik rokok, di Gedung Moch Ichsan, Balai Kota
Semarang, Senin (8/8/2022).
Sebanyak 1.271 buruh pabrik rokok di Kota Semarang mendapatkan bantuan langsung tunai
(BLT) dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT).
Penyaluran bantuan dilakukan di Gedung Moch Ichsan, Balai Kota Semarang, Senin
(8/8/2022).
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang, Heroe Soekendar menyampaikan, para buruh
pabrik mendapatkan BLT senilai Rp 300 ribu mulai Juni hingga November mendatang.
Penyaluran bantuan BLT DBHCHT kali ini merupakan tahap pertama.
"Ada enam bulan yang diberikan kepada pekerja pabrik di Kota Semarang. Di samping itu,
ada sembilan pekerja pabrik yang ber-KTP Semarang tapi kerja di luar Kota Semarang.
Mereka mendapatkan bantuan dari provinsi," jelas Heroe.
Heru menyebut, buruh yang mendapatkan BLT DBHCHT ini berasal dari tujuh pabrik di
Kota Semarang. Data penerima bantuan dari masing-masing perusahaan mengingat
perusahaan yang mengetahui persis kondisi para buruh. Mereka yang mendapatkan BLT
DBHCHT ini mayoritas adalah buruh yang terdampak pandemi Covid-19.
"Kami minta data ke masing-masing perusahaan karena yang tahu persis kondisi buruhnya
adalah perusahaan. Mayoritas adalah mereka yang merasakan langsung dampak pandemi
Covid-19," katanya.
Heroe membeberkan, Pemerintah Kota Semarang juga berencana memberikan BLT
DBHCHT kepada masyarakat di lingkungan sekitar pabrik. Pihaknya menganggarkan Rp 900
juta yang rencananya akan masuk pada APBD Perubahan 2022.
"Nanti setelah ini, ada Rp 900 juta yang akan diberikan berikutnya, bukan untuk pekerja
pabrik tapi untuk warga di lingkungan pabrik. Ini masih belum tahu berapa sasaran, baru
dianggarkan di perubahan," paparnya.
Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengatakan, BLT DBHCHT ini merupakan bentuk
perhatian pemerintah kepada para buruh. Penyaluran tahap pertama ini sebesar Rp 2,9 miliar.
Meski jumlahnya tidak begitu besar, dia berharap, bisa menjadi sumbang rasa antara
pemerintah dan para buruh.
"Ini program yang harus sampai ke teman-teman buruh. Kita harus yakin, kami juga
didampingi Kejaksaan Negeri Semarang untuk memastikan bantuan ini tepat sasaran,"
ungkap Iswar.
Dia tidak ingin niat baik pemerintah ini tidak sesuai undang-unrang. Maka, dia memastikan
penyaluran berjalan dengan baik tanpa ada temuan hingga tahap akhir penyaluran.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Semarang juga gencar meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk tidak membeli rokok ilegal atau rokok yang tidak berpita cukai. Hal itu pun dilakukan
dengan menggencarkan sosialisasi melalui berbagai kegiatan, seperti menyebarkan video
sosialiasi hingga mengadakan dialog terbuka untuk menekankan pesan terkait bahaya rokok
ilegal.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo) Kota
Semarang, Soenarto menjelaskan, penyebarluasan video sosialisasi akan dimaksimalkan
melalui sejumlah sarana media informasi yang dimiliki oleh Diskominfo Kota Semarang.
Dia berharap pesan yang ada dalam video sosialisasi tersebut bisa sampai kepada masyarakat
dengan masifnya penyebarluasan informasi yang dilakukan. Dia juga sedang berupaya untuk
melakukan inovasi penyebarluasan informasi melalui sejumlah bioskop yang ada di Kota
Semarang.
"Untuk pengembangannya akan coba kita ringkas dari video lima menit menjadi satu menit
agar bisa kami upayakan tayang di bioskop sebelum pemutaran film," jelas Soenarto.
Adapun video sosialisasi DBHCT yang diluncurkan Pemerintah Kota Semarang terdiri dari
"Gaya Milenial, Rokoknya Kok Ilegal", "Udute Anteng Pembangunan Mateng", serta
"Bukannya Untung Malah Buntung". Ketiga video itu sendiri saat ini dapat disaksikan pada
berbagai kanal media sosial milik Pemerintah Kota Semarang seperti youtube Semarang
Pemkot.

Anda mungkin juga menyukai