Anda di halaman 1dari 6

NILAI-NILAI AKHLAK PADA NOVEL BILQIS

KARYA WAHEEDA EL-HUMAYRA


Oleh
RINI MARYANI
Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

ABSTRAK
Maryani Rini. 2108130126 “NILAI-NILAI AKHLAK DALAM NOVEL BILQIS KARYA WAHEEDA
EL-HUMAYRA (Implikasi Pada Peserta Didik kelas XI SMK Miftahussalam)”. Dibawah bimbingan
Dr. H. IKIN SYAMSUDIN A., M.Pd (Pembimbing I) dan H. JUJU JUANDI, Drs.,M.M. (Pembimbing
II)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Nilai-nilai akhlak pada novel Bilqis karya Waheeda El-
Humayra. Desain yang digunakan yaitu kualitatif. Dengan menggunakan designs deskriftif analisis.
Metode analisis ini digunakan untuk menelaah isi dari suatu dokumen. Dokumen yang dimaksud disin
adalah Novel Bilqis karya Waheeda El-Humayra. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah
teknik noninteraktif dengan melakukan pembacaan secara intensif dari novel, melakukan pencatatan
secara aktif dengan metode content analysis. Berdasarkan hasil analisis data serta pembahasan yang
telah disajikan dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai-nilai akhlak diantaranya : akhlak kepada Allah
SWT, akhlak kepada manusia, akhlak kepada lingkungan dapat diterapkan di sekolah MA/SMK.

Kata kunci: Nilai Akhlak, Novel Bilqis.

PENDAHULUAN apabila dia memiliki akhlak yang baik begitu


Sastra sebagai suatu ekspresi seni, pengarang juga sebaliknya. Sejalan dengan penjelasan
peka terhadap apa yang hidup dalam tersebut, menurut Imam Al-Ghazali (dalam
masyarakatnya. Selain itu sastra memiliki daya Rosihon, 2010:13) menyatakan bahwa “akhlak
observasi yang tajam baik untuk masalah adalah daya kekuatan (sifat) yang tertanam
masyarakat maupun manusia sebagai anggota dalam jiwa yang mendorong perbuatan-
masyarakat. Seseorang dapat menuangkan perbuatan yang spontan tanpa memerlukan
hasil pengamatan dari pengalamannya sendiri pertimbangan pikiran. Jadi akhlak merupakan
kedalam sebuah ungkapan sastra, dan karya sikap yang melekat pada diri seseorang dan
sastranya dapat menggugah perasaan orang, secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku
atau mendorong orang memikirkan masalah dan perbuatan”.
masyarakat maupun manusia yang Nilai-nilai akhlak yang disampaikan pada
dilukiskanya. Novel adalah salah satu karya karya-karya baru ini sangat mempesona.
sastra yang merupakan sarana atau media yang Penulis sebagai narator menyampaikan pesan-
menggambarkan apa yang ada di dalam pesan akhlak tanpa menggurui pembaca. Pesan
pikiran pengarang. tersebut dijalin dari cerita yang dibangun
Penulis menciptakan sebuah karya sastra melalui kisah teladan Nabi sulaiman dan Ratu
khususnya novel, bukan hanya sekedar untuk Bilqis. Pesan yang dimasukan berupa ajaran
dibaca sendiri, melainkan ingin tentang bagaimana hubungan kita terhadap
menyampaikan kepada pembaca terdapat ide Allah, terhadap manusia, dan terhadap
gagasan, pengalaman dan amanat serta nilai- lingkungan.
nilai yang terdapat di dalamnya, salah satunya Salah satu novel karya sastra yang di
adalah nilai akhlak. Penulis berharap apa yang dalamnya bernilai unsur-unsur akhlak dengan
telah dipaparkan dan dituangkannya bisa berlandaskan nilai-nilai akhlak adalah Novel
menjadi sebuah masukan kepada pembaca, Bilqis karya Waheeda El-Humayra. Novel
sehingga nilai-nilai kehidupan khususnya Bilqis merupakan novel modern yang
nilai-nilai akhlak yang terdapat di dalamnya menceritakan tentang hal-hal yang berkaitan
bisa diterapkan dalam kehidupan nyata. dengan ketaatan beragama, beribadah,
Setiap manusia memiliki tingkah laku yang kesabaran, tawakal, keikhlasan dan doa kepada
baik maupun buruk, tergantung pada individu Allah.
masing-masing. Seseorang dikatakan baik

294 | J u r n a l D I K S A T R A S I A
Volume 1 | Nomor 2 | Agustus 2017
NILAI-NILAI AKHLAK PADA NOVEL BILQIS
KARYA WAHEEDA EL-HUMAYRA
RINI MARYANI
Unsur religius novel Bilqis ini muncul melalui mencatat nilai-nilai akhlak yang terdapat
para tokoh dan peristiwa yang dialaminya. dalam novel Bilqis karya Waheeda El-
Novel ini tidak hanya bersifat fiksi tetapi novel Humayra.
ini merupakan gambaran dari kehidupan nyata. 2. Penyajian data
Berdasarkan hal ini peneliti tertarik untuk Penyajian data dalam penelitian kualitatif
melakukan penelitian tentang unsur akhlak dilakukan dengan menyajikan data yang telah
dengan judul “Nilai-nilai akhlak pada novel ditemukan dan disajikan dalam sebuah format
Bilqis karya Waheeda El-Humayra”. analisis nilai-nilai akhlak pada novel Bilqis
karya Waheeda El-Humayra.
METODE 3. Verification
Keberhasilan metode penelitian ditunjang oleh Tahapan ini merupakan penarikan simpulan
teknik-teknik penelitian sebagai alat guna dari tahapan sebelumnya. Peneliti menarik
mengumpulkan data penelitian. Teknik-teknik simpulan dari temuannnya mengenai nilai-nilai
yang digunakan dalam penelitian ini adalah akhlak pada novel Bilqis karya Waheeda El-
teknik telaah pustaka, teknik dokumentasi, dan Humayra.
teknik analisis. 4. Teknik Analisis
1. Teknik Telaah Pustaka Teknik analisis dilakukan dengan cara
Teknik telaah pustaka dilakukan dengan cara menganalisis atau mengkaji nilai-nilai akhlak
mencari informasi dari berbagai sumber yang pada novel Bilqis karya Waheeda El-Humayra
berkaitan dengan penelitian. Teknik ini sebagai upaya pemilihan bahan ajar.
digunakan untuk mendapatkan informasi
mengenai teori-teori yang diterapkan dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian. Instrumen penelitian yang Nilai akhlak yang terkandung dalam novel ini
digunakan dalam teknik ini adalah buku-buku lebih banyak memuat tentang kisah nyata
sumber yang berhubungan dengan penelitian. kehidupan seorang Ratu Saba’eeya. Isinya
2. Teknik Dokumentasi seolah mengajak para pembaca ikut
Teknik dokumentasi ini dilakukan dengan cara menjelajahi tempat-tempat yang tak bisa
menyelidiki dokumen-dokumen yang dibayangkan untuk dapat dikunjungi.
berkaitan dengan penelitian. Arikunto Perjalanan itu sangat menjungjung tinggi
(2010:104) menjelaskan bahwa dalam “teknik Islam di Negeri orang lain terutama Negeri
dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda Saba’eeya.
teretulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, Akhlak terhadap Allah
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan Menurut pendapat Shihab (1983:54) bahwa
harian, dan sebagainya”. Instrumen penelitian “Titik tolak akhlak kepada Allah adalah
yang digunakan dalam teknik ini berupa novel pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan
Bilqis karya Waheeda El-Humayra melainkan Allah. Dia memiliki sifat-sifat
3. Teknik Analisis terpuji, demikian agung sifat itu, jangankan
Teknik analisis dilakukan dengan cara manusia, malaikat pun tidak akan mampu
menganalisis atau mengkaji unsur lahir dan menjangkaunya”. Seorang yang berakhlak
batin dalam novel Bilqis karya Waheeda El- luhur adalah seorang yang mampu berakhlak
Humayra kemudian mengaitkannya dengan baik terhadap Allah ta’ala dan sesamanya.
kriteria pemilihan bahan ajar. Penjelasan dalam novel itu sendiri tentang
Instrumen penelitian yang digunakan dalam akhlak terhadap Allah SWT, maka pemaparan
teknik ini berupa novel Bilqis karya Waheeda nilai akhlak tersebut diantaranya sebagai
El-Humayra berikut.
4. Teknik Pengolahan Data Beriman
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak
analisis nilai-nilai akhlak pada novel Bilqis ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku
karya Waheeda El-Humayra sebagai bahan dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.”
ajar keterampilan menulis puisi dengan cara- (Qs. Thaha 20:14). Kewajiban beriman dengan
cara sebagai berikut. meyakini satu-satunya Tuhan adalah Allah
1. Reduksi data SWT, adalah kewajiban bagi seluruh umat
Tahapan reduksi data merupakan kegiatan muslim di dunia. Di dalam novel Bilqis point
perangkuman, pemilihan hal yang pokok serta yang menunjukan tentang keyakinan tokoh
memfokuskan pada hal yang penting. terhadap Tuhan-Nya dengan menggambarkan
Reduksi data yang dilakukan dalam penelitian sikap mereka yang percaya terhadap takdir-
ini yaitu dengan cara merangkum atau Nya. Sebuah takdir adalah kehendak Allah
295 | J u r n a l D I K S A T R A S I A
Volume 1 | Nomor 2 | Agustus 2017
NILAI-NILAI AKHLAK PADA NOVEL BILQIS
KARYA WAHEEDA EL-HUMAYRA
RINI MARYANI

SWT, yang tidak akan pernah bisa diubah oleh “Sesungguhnya Allah Azza wa jalla tidak
manusia. Hal ini ditunjukan oleh Samen yang menerima amal perbuatan, kecuali yang ikhlas
meyakini bahwa mati di tiang pemancungan dan dimaksudkan (dengan amal perbuatan itu)
sebagai orang yang dianggap pembangkang di mencari wajah Allah. (HR. Nasa)
negeri Saba’eeya lebih baik daripada harus “Semua terserah engkau, Istriku. Mintalah
bersujud pada matahari adalah kehendak Allah petunjuk kepada Allah dan tanyakan
SWT. kepada hatimu sendiri! Tidakkah kau ingin
“Apakah itu terlihat menyedihkan, Lahel? agama Ibrahim yang lurus ini sampai ke
Tidak! Demi Allah, mati di tiang negerimu sehingga nama Allah dimuliakan
pemancungan sebagai orang yang dianggap di setiap sudut kota di negeri Saba’eeya?”
pembangkang di negeri ini jauh lebih aku ujar suamiku berusaha menghilangkan
sukai daripada harus bersujud pada keraguan. (Waheeda El-Humayra,
matahari yang kalian sembah!” jawab 2016:142)
Samen smabil menatapku tajam. (Waheeda
El-Humayra, 2016:94)
Kutipan pada bagian ini menggambarkan
Kutipan dibagian pertama menunjukan tokoh Lahela mendengar berita dari kafillah dagang
Samen yang beriman dan meyakini tentang bahwa kerajaan Saba’eeya sedang mencari
kuasa Allah terhadap kehidupannya. Ia seorang penata rias bagi putri tunggal Raja.
meyakini bahwa semua yang terjadi dalam Mendengar berita itu Harb langsung menyuruh
hidupnya sudah di atur oleh Yang Maha istrinya Lahela untuk mengikuti sayembara itu.
Kuasa. Takdirnya samen harus mati di tiang Sebab itu kesempatan Lahela untuk berdakwah
pemancungan karena dianggap sebagai mensyiarkan agama Ibrahim yang lurus hingga
pembangkang merupakan takdir Allah yang ke negeri selatan.
sudah digariskan untuknya. Ia yakin akan Husnudzan
bahwa Allah maha mengetahui segalanya. “Bismillah, dengan nama Allah, kutitipkan
Taat engkau kepada Tuhan Yang Mahakuasa
Matahari itu tidak patut untuk kalian atas setiap jengkal tanah di bumi ini.
sembah, sementara matahari hanyalah Kekuasaan-Nya meliputi apa yang ada di
ciptaan Allah, dan Allah adalah Maha besar langit dan apa yang ada di bumi serta apa
lagi Maha benar. Maka, hanya kepada yang telah Ia ciptakan yang tidak kita
Allah Yang Maha Esa itulah kalian patut ketahui karena sedikitnya ilmu kita,” balas
menyembah. Dan janganlah kamu sekalian Harb yang semakin erat memeluk tubuhku.
berlaku sombong terhadapku dan datanglah Aku benar-benar menangis haru mendengar
kepadaku sebagai orang-orang yang perkataannya. Itulah kata-kata terakhir
berserah diri. Sesungguhnya, Allah Maha yang kudengar dari Harb. (Waheeda El-
benar lagi Maha besar kekuasaan-Nya.” Humayra, 2016:144)
(Waheeda El-Humayra, 2016: 79)
Kutipan ini menunjukan bagaimana Hrba dan
Kutipan pertama sesungguhnya sedang Lahela yang menggantungkan diri kepada
menggambarkan bagaimana ketaatan Sulaiman Allah dan merasa dekat dengan Allah saat
kepada Allah SWT sebagai seorang muslim, Harb mengantar Lahel ke negeri Saba’eeya
sudah seharusnya taat kepada Allah dan taatlah untuk menjadi penata rias Ratu. Harb dan
kepada rasul, dan jika kamu berpaling maka Lahela percaya allah akan melindunginya
sesungguhnya Allah adalah Maha besar lagi melalui kekuasaanya. Keadaan Lahela seorang
Maha benar. Maka, hanya kepada Allah Yang diri untuk menggoyahkan kepercayaan
Maha Esa itulah kalian patut menyembah. Dan kalangan istana yang meyakini bahwa
janganlah kamu sekalian berlaku sombong matahari adalah tuhan yang mesti disembah.
terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai Tawakal
orang-orang yang berserah diri. “katakanlah bahwa aku penyebab wabah
Sesungguhnya, Allah Maha benar lagi Maha ini. Jika benar begitu, setelah akumati,
besar kekuasaan-Nya. Begitulah isi surat yang tentu wabah ini akan segera lenyap. Tapi
ditulis untuk Ratu Bilqis. tidak! Aku bersumpah dengan nama Allah
Ikhlas yang menciptakan langit dan bumi, bahwa
penyakit yang melanda negeri ini tidak

296 | J u r n a l D I K S A T R A S I A
Volume 1 | Nomor 2 | Agustus 2017
NILAI-NILAI AKHLAK PADA NOVEL BILQIS
KARYA WAHEEDA EL-HUMAYRA
RINI MARYANI
akan berhenti sampai seluruh penduduk Kutipan-kutipan di atas memberikan sebuah
memeluk agamaku, yaitu agama yang lurus potret hidup seorang Nabi Allah yang begitu
yang dibawa oleh Ibrohim,” sumpah Samen mencintai Allah dengan selalu bertasbih
dengan suara tinggi dan lantang. Ucapan kepada-Nya.
samen itu membuat orang-orang di Doa (sholat)
sekitarnya terperanjat kaget. (Waheeda El- Aduhai, betapa aku terhanyut mendengar
Humayra, 2016:100) doa Ratu. Alangkah indahnya kecintaan
Ratu kepada Allah yang Maha Esa itu.
Kutipan bagian pertama menunjukan tokoh (Waheeda El-Humayra, 2016:173)
Samen yang tawakal kepada Allah terhadap Kutipan di atas menunjukan Bilqis yang
kehidupannya. Ia meyakini bahwa semua yang merasa senang bahwa nasib baik banyak
terjadi dalam hidupnya sudah diatur oleh Yang berpihak padanya ketika ia berdoa kepada
Maha Kuasa. Takdirnya yang harus mati di Allah dengan khusyuk meminta untuk
tiang pemancungan karena dianggap sebagai menghilangkan rasa bimbang yang ada dalam
pembangkan oleh negeri penyembah matahari diri Ratu Bilqis. Ia merasa banyak hal baik
yaitu Saba’eeya. baik hal menghampirinya yang menandakan
Syukur Allah mendengarkan doa-doa yang selama ini
Aku merasa bersyukur dengan usiaku yang ia panjatkan. Kesungguh-sungguhan Bilqis
panjang kala itu. Waktu itu, aku berdoa dalam memilih Sulaiman sebagai suaminya
agar diperpanjang lagi umurku. Agar dapat mendapat jalan atau petunjuk yang baik dari
melihat anak cucukku hingga tujuh turunan. Allah SWT.
Ah, seandainya aku tahu betapa mahalnya Akhlak terhadap Manusia
harga sebuah doa.begitulah perjalanan Titik tolak ahlak terhadap manusia adalah
hidup yang ku alami masa itu. (Waheeda kesadara bahwa manusia hidup di dalam
El-Humayra, 2016:89) masyarakat yang terdiri atas berbagai macam
suku bangsa yang berbeda- beda bahasa dan
Pada kutipan pertama digambarkan rasa budaya. Beberapa contoh akhlak terhadap
syukur yang ditunjukan oleh tokoh Lahela saat manusia yaitu:
ia diberikan umur yang panjang oleh Allah di Akhlak terhadap Diri Sendiri
kala itu, karena akhirnya lahela dapat melihat Selain berahlak kepada Allah dan orang lain,
anak cucuknya hingga tujuh turunan. Sesuatu manusia harus berahlak kepada diri sendiri.
yang tidak pernah ia sangka sebelumnya akan Ahlak terhadap diri sendiri dapat di artikan
menjadi sebuah petunjuk dan pengantar pada sebagai sikap menghormati, menghargai, dan
sebuah keberkahan yang Allah berikan. Lahela menyayangi dengan sebaik- baiknya. Ahlak
sadar benar, jika ia selalu memiliki sebuah terhadap diri sendiri merupakan salah satu
harapan dan menggantungkan harapan tersebut kecerdasan manusia. Adapun akhlak terhadap
kepada-Nya, maka harapan tersebut akan diri sendiri diantaranya:
terwujud melalui cara-cara yang tidak akan Setia (al-Amanah)
pernah bisa kita bayangkan sebelumnya. Dan kau heram, kaulah yang akan
Bertasbih membawakan penggalan kepala si
“… Raja kami, Daud, memiliki suara yang pembangkang itu kepadaku,” perintah Ratu
demikian merdu, ia bertasbih bersama kepada Heram, Panglima Keamanan Kerajaan
gunung-gunung dan burung-burung. Saba’eeya, sekaligus orang yang paling
Dengan kemerduannya itu ia dapat dipercaya Ratu dalam hal memutuskan
melunakan besi yang keras untuk dibuat perkara.
sebagai baju perang. Adapun Sulaiman, Heram mengangguk, meski ia terlihat berat
kekuasaannya meliputi segala sesuatu yang menerim amanah sebesar ini. (Waheeda El-
menakjubkan. (Waheeda El-Humayra, Humayra, 2016:182)
2016:84)
Kutipan pertama menjelaskan para pembesan
Kutipan di atas memperlihatkan Daud ayahnya di istana Ratu menjalankan setiap yang di
Sulaiman yang dikaruniakan oleh Allah suara amanahkan Ratu selama rada berada di
yang begitu merdu. Ia sangat mensyukuri Ursyalim sesuai dengan tugasnya yang telah
karunia Allah yang telah diberikan kepadanya ditetapkan Ratu. Semua itu merka jalankan
dengan rasa syukur itu dengan suaranya yang dengan setia dan penuh ke ikhlasan.
merdu Daud tak hentinya selalu bertasbih Adil (al-‘adlu)
bersama gunung-gunung dan burung-burung.
297 | J u r n a l D I K S A T R A S I A
Volume 1 | Nomor 2 | Agustus 2017
NILAI-NILAI AKHLAK PADA NOVEL BILQIS
KARYA WAHEEDA EL-HUMAYRA
RINI MARYANI

“Kukatakan sesuatu yang berasal dari kubiarkan engkau berpisah dari kami.”
kedalaman hatiku. Kukatakan dengan Janji Yusuf penuh perasaa. (Waheeda El-
kesadaran yang penuh, ‘Ya Tuhanku, Humayra, 2016:226)
sesungguhnya aku telah berbuat dzalim
terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Intisari dari indikator akhlak terhadap orangtua
Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam.” dengan menyenangkan hati orangtua. Wujud
(Waheeda El-Humayra, 2016:138) kecintaan terhadap orang tua tidak hanya
Kutiapan diatas menunjukan bagaimana Bilqis dengan memberi harta, ataupun yang berharga,
menyesal telah berlaku tidak adil terhadap cukup dengan berakhlak mulia itu semua
dirnya dan terhadap Allah. Adil terhadap Allah membuat sebagai orangtua bahagia dan
Ta’ala, yaitu dengan tidak berbuat syirik bangga terhadap anaknya,
dalam beribadah kepada-Nya, mengimani Akhlak terhadap suami–istri
nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya, menaati- Malam itu, sebelum subuh tiba, aku dan
Nya dan tidak bermaksiat kepada-Nya, Harb menangis bersama-sam. Ia
senantiasa berdzikir dan tidak melupakan-Nya memelukku dengan pelukan yang tiada
serta mensyukuri nikmat-nikmatNya dan tidak pernah kurasakan sebelum ini: pelukan
mengingkarinya. perpisahan. Dulu, tubuh kami bergetar oleh
Kesabaran (as-shabru) cinta yang menggairahkan. Kini, tubuh
Allah juga sedang menguji Sulaiman kami pun masih tetap bergetar …
dengan dengan melenyapkan segala disebabkan oleh renta yang mengauskan.
kekuasaannya. Sulaiman kini tak ubahnya (Waheeda El-Humayra, 2016: 315)
seperti orang-orang biasa. Yang
membedakan hanyalah ia tetap berdiri Intisari dari indikator akhlak terhadap suami-
sebagai lelaki yang bijaksana, dermawan, istri dengan memenuhi hak-haknya sebagai
dan tidak sekalipun menerima ujian Allah. seorang suami-istri. Kita sebagai suami-istri
(Waheeda El-Humayra, 2016:257) sudah sepantasnya saling membahagiakan
sebab semua pahala berlimpah ketika kita
Intisari dari indikator akhlak bersabar dengan menciptakan keluarga yang harmonis
segala ujian yang diberika Allah untuk Akhlak terhadap anak
menguji hambanya. Sesungguhnya setelah Cucu kami yang Sembilan belas orang,
kesulitan pasati ada kemudahan itu salah satu semua telah menikah dan beranak banyak,
janji Allah hanya saja kita selaku hambanya sampai-sampai aku dan Harb tak mampu
harus bersabar dengan apa yang telah Allah mengingat nama anak-anak dari cucu-cucu
takdirkan. kami. Mereka hidup di tengah-tengah kami,
Kasih sayang (ar-rahman) dan kami tak pernah merasa terasing meski
Kuberanikan diri untuk merengkuh pundak kami sudah sangat tua saat itu. (Waheeda
Ratu. Bagaimanapun, ia sudah kuanggap El-Humayra, 2016:314)
sebagai adikku sendiri. Jika orang-orang
mengetahui, mungkin mereka akan Intisari dari indikator akhlak terhadap anak
menghardikku,” Hai Lahel! Kau tak lebih dengan memenuhi hak-haknya sebagai seorang
dari seorang penata rias, beraninya kau anak. Berlaku adil. Sebagai orang tua, kasih
menyentuh Ratu!” akan tetapi, Ratu sendiri sayangnya harus diberikan secara adil sesuai
tak pernah merendahkanku meski aku proporsional.
hanya seorang penata rias. (Waheeda El- Akhlak terhadap Tetangga
Humayra, 2016:165) Saling menghindari pertengkaran dan
permusuhan
Intisari dari indikator akhlak kasih sayang Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh
dengan saling mengasihi. Allah menyimpan peneliti, maka kutipan saling menghindari
rasa kasih saying dalam diri kita untuk pertengkaran dan permusuhan pada novel
menanamkan rasa kasih saying kepada sesame Bilqis karya Waheeda El-Humayra
makhluk Allah. diantaranya sebagai berikut.
Akhlak terhadap Keluarga “Kau Sinuhe, katakana pendapatmu!”
Akhlak terhadap Orangtua “Terima kasih Yang Mulia Ratu. Belum
“Aku ingin menjadi prajurit bagi Ibu. lagi wabah dapat diatasi, apakan kita akan
Cukup sudah masa kecilku tanpa tetap bertekad untuk berperang? Apakah
sentuhanmu, Bu. Mulai sekarang, takkan
298 | J u r n a l D I K S A T R A S I A
Volume 1 | Nomor 2 | Agustus 2017
NILAI-NILAI AKHLAK PADA NOVEL BILQIS
KARYA WAHEEDA EL-HUMAYRA
RINI MARYANI
ada jaminan untuk keselamatan pasukan meningkatkan mutu pendidikan yang bermoral
dari keganasan wabah itu, sementara dan berakhlak mulia. Saran-sarannya adalah:
hingga hari ini, hampir sebagian kuil di 1. Penerapan nilai akhlak yang paling efektif
negeri kita terserang wabah. Dan apakah adalah dengan metode keteladanan.
ada jaminan bahwa kita akan menang? Sedangkan anak didik khususnya anak-
Sebab, jika kita kalah, kehinaan dan anak dan remaja adalah masa-masa mencari
kebinasaan bagi negeri kita.” (Waheeda El- jati diri. Mereka akan mudah menerima
Humayra, 2016:82) suatu contoh dan menerapkan dalam
kehidupannya.
Intisari dari indikator akhlak saling 2. Nilai pendidikan yang terkandung dalam
menghindari pertengkaran dan permusuhan. novel Bilqis karya Waheeda El-Humayra
Wajib bagimu wahai saudaraku, untuk sangat baik untuk nilai pendidikan bagi
sungguh-sungguh dalam berusaha untuk siswa SMA atau SMK serta generasi muda
berdamai, dan meminta pertolongan setelah umumnya. Pendidikan nilai sosial, budaya,
pertolongan kepada Allah kepada orang-orang serta moral sangat baik untuk ditanamkan
yang baik (untuk mendamaikan kalian). kepada generasi muda.
Akhlak terhadap Lingkungan
Yang dimaksud dengan lingkungan adalah DAFTAR PUSTAKA
segala sesuatu yang disekitar manusia, baik Abdullah, M. Yatimin. 2007. Studi Akhlak
binatang, tumbuh-tumbuhan maupun benda- dalam Prespektif Alquran. Jakarta:
benda yang tidak bernyawa.Pada dasarnya Amzah
akhlak yang diajarkan al-Qur'an terhadap Adjisusilo, Sutarjo. 2013. Pembelajaran Nilai
lingkungan bersumber dari fungsi manusia Karakter. Jakarta: PT Rajagrafindo
sebagai khalifah. Kekhalifahan menuntut Persada.
adanya interaksi antara manusia dengan Anwar, Rohison. 2010. Akhlak Tasawuf.
sesamanya dan manusia terhadap alam. Bandung: Pustaka Setia
Kekhalifahan mengandung arti pengayoman, Aziez, Furqonul, dan Abdul Hasim,
pemeliharaan, serta bimbingan, agar setiap Menganalisis Fiksi Sebuah Pengantar,
makhluk mencapai tujuan penciptaanya. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010
EL-Humayra, Waheeda. 2016. Bilqis Sebuah
SIMPULAN Epik Tentang Nabi Sulaiman dan Ratu
Tanpa naungan cinta, kasih saying, petunjuk Saba. Bandung: PT Mizan Pustaka.
dan ridha-Nya, penulis meyakini bahwa skripsi Mustofa, Ahmad. 2005. Akhlak Tasawuf.
ini tidak akan pernah bisa seperti sekarang ini. Bandung: Pustaka Setia
Dengan ketulusan jiwa, penulis haturkan puji Nazir. Moh. 2011. Metode Penelitian. Bogor:
syukur atas seluruh kenikmatan yang tiada tara Ghalia Indonesia
ini, khususnya nikmat selesainya skripsi ini. Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori Pengkajian
Kepada baginda Rasul, sang kekasih sejati Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada
kulantunkan shalawat sebagai tanda kecintaan University
padamu. Setelah melalui ikhtiar panjang, Pranowo. 2014. Teori Belajar Bahasa.
tibalah saatnya penulis bertawakal kepada Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Allah. Dari hasil kajian yang dilakukan penulis Riduwan. 2013. Belajar Mudah Penelitian
mengenai nilai akhlak dalam novel Bilqis Untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti
karya Waheeda El-Humayra, maka dapat Pemula. Bandung: Alfabeta.
diambil kesimpulan bahwa: Nilai-nilai akhlak Saebani. Beni Ahmad. 2009. Filsafat Ilmu.
dalam novel Bilqis karya Waheeda El- Bandung: CV Pustaka Setia
Humayra meliputi: 1) Akhlak manusia Salihun. 1991. Tinjauan Akhlak. Bandung: Al-
terhadap Allah, 2) Akhlak terhadap Manusia, fabeta
3) Akhlak terhadap Lingkungan Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R
SARAN & D. Bandung: Alfabeta.
Berdasarkan hasil kajian tentang nilai akhlak Suryana, Toto, dkk. 1997. Pendidikan Agama
dalam novel Bilqis karya Waheeda El- Islam. Bandung: Tiga Mutiara.
Humayra yang telah dilakukan melalui Zaidin, Abdul Rozak, Anita K. Rustapa, dan
beberapa tahap, maka dapat diberikan Hani’ah. 2000. “Kamus Istilah Sastra”.
beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan Jakarta: Balai Pustaka
sebagai acuan dalam dunia pendidikan. Untuk
299 | J u r n a l D I K S A T R A S I A
Volume 1 | Nomor 2 | Agustus 2017

Anda mungkin juga menyukai