Anda di halaman 1dari 3

Akademi Hijrah Mentari Hati

Rabu, 2 Ramadhan 1441H/ 25 April 2020

Rumah Ramadhan

- Review materi
1. Pertemuan pertama mengenai dimensi isi
2. Pertemuan kedua mengenai dimensi waktu
3. Pertemuan ke 3 tentang dimensi proses : QS. Ibrahim: 24-27  hidup ini adalah
perjalanan yang tidak akan kembali
4. Dimensi Hasil  QS. Al-Hasyr: 18
5. Kehidupan adalah runag & waktu yang erasal dari kekuatan-kekuatan dan kelebihan-
kelebihan dari diri ini
6. Bagian-bagian hati
7. Memperdalam bagian-bagian hati mengenai konsepsi ruh yang mengisi
8. Siapakah yang menjaga hati kita? Yang menjaga hati kita adalah iman  sampai
pada kulitas keimanan yang kokoh
- Ramadhan adalah bulan dimana momentum memprbanyak amalan kebaikan  pulang
ke rumah Ramadhan. JIka usai Ramadhan tidak ada perubahan atau dampak dalam diri
maka celakalah ia.
- Ramadhan yaitu restart memulai tujuan dengan misi baru (refresh). Secara kalender
hijriah, bulan Ramadhan adlah sikluk awal meulai dalam sethaun ke depan.
- Dalam konstruksi utama diri adalah batin  qolbu yang suci & lapang adalah hal yang
penting.
- QS. Al-Baqarah:255  adalah jantungnya al-qur’an, di surat ini terdiri dari nama-nama
Allah yang Agung karena kekuatannya dapat menjadi bacaan dziir kita.  kelebihan ayat
kursi yaitu disebutkan nama-nama Allah SWT. (hati akan terasa berdebar ketika
disebutkan nama –nama Allah SWT)
- Dalam QS. Al-Baqarh:185  disebutkan secara eksplisit bulan Ramadhan adalah bulan
yang didalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai pembeda antara yang benar & bathil.
- Dala QS. Ar-Rahman : 1-2  salah satu wujud keagungan Allah SWT bahwa Allah
menurunkan al-qur’an sebagai bentuk Maha Pengasihnya Allah berbaur satu daam
bulan Ramadhan.
- Fadhillah paling tinggi membaca Al-Qur’an yaitu ketika shalat. Lahirlah fiqih  membaca
Al-qur’an / membawaqur’an ketika shlat tarawih.
- Bagian-bagian dalam diri kita:
1. Qolbu
2. Ruh
3. Akal
4. Syahwat
Adalah keinginan yang muncul pada diri manusia yang muncul bertolak belakang
dengan keingin Allah SWT. Allah bertanya kepada syahwat “Siapa engkau?” lalu
syahwat malah bertanya kembali “siapa Engkau?” saking sombongnya. Allah
menempatkannya ribuan lamanya di neraka hingga kemudian ditanya kembali &
terus begitu. Hingga akhirnya syahwat mengakui bahwa ia diciptakan Allah SWT.
Syahwat mengabaikan Tuhan yang menyebabkan manusi sombong sehingga
menyebabkan Firaun menganggap dirinya Tuhan.
Menimbulkan banyak kerusakan, tidak mengenal rasa syukur, terimakasih, tawadhu,
dll. Di bulan Ramadhan ini syahwat menjadi hal yang harus diklola dan dikendalikan.
Syahwat juga dalapat membuat 3 golongan yang manusia yang melakukan kebaikan
terjerumus dalam neraka, yaitu:
*Seseorang yang mengaji dan menyataka bahwa dirinya melakukan Karen aAllah
SWT tapi ternyata tidak
*Sesorang yang mengaku mujahid karena Allah tapi ternyata hanya ingin popular
Allah seret ia ke neraka
*Seseorang yang kaya sering berbagi dan mengatakan bahwa ia melakukannya
karena Allah padahal hanya ingin dikenal seagai orang dermawan
KArena syahwat sesroang menjadi musyrik
5. Hawa nafsu
Adalah hal yang paling ringan dari syahwat. Hawa nafsu muncul karena factor
interaksi kita.  level paling rendah yang dikendalikan dalam berpuasa. Ketika
berbuka puasa cukup dengan 3 butir kurma dan segelas air. Hal ini dilakukan untuk
menurunkan hawa nafsu dalam diri kita, Hawa nafsu terbesar dalam diri kita adlah
terhadap lawan jenis. Tempat terburuk dalam diri adalah perut. Hawa nagsu lainnya
dalah tidur  disedikitkan lah tidur”
“apa yang dilakukan di bulan Ramadhan asal niatnya karena Allah SWT akan
mendapatkan pahala  tapi diluar ramadhan juga berpahala.”
Allah SWT dalam sebuah hadits Qudsi
“Shaumnya manusia untuk Aku dan Aku lah ynag akan membalasnya dengan pahala
yang tidak terhitung oleh malaikat”
Hawa nafsu terbessar adalah terhadap lawan jenis, makan dan tidur.
Ramadhan adalah momentum menaikan iman, mengendalikan hawa nafsu serta
menjadi pribadi yang taqwa
Barang siapa berdiri di malam lailatul qadr Allah akan ampuni dosa-dosanya yang
lalu
Ramadhan esensinya bagaimana seseorang menemukan kedekatan & kemesraannya
dengan Allah SWT dengan jalannya masing-masing.
Tanda hawa nafsu & syahwat terkendal. Makin bertam bah hari, dzikir, doa serta
baca Al-qur’an nikmat dan dadanya terasa lapang.
6. Jasad

Anda mungkin juga menyukai