Syarifah Husna Nabila 2110631110221 Dini Nurbaiti 2110631110224 Rizki Rijalallah 2110631110240 Terdapat salah satu hewan, ia adalah seekor singa si raja hutan yang keinginannya selalu dikabulkan oleh dewa-dewa. singa itu bernama limbo. ia sempat membuat iri para penghuni hutan lain karena keinginannya selalu dikabulkan oleh dewa.
Pada zaman dahulu di salah satu
hutan kawasan timur Indonesia hiduplah berbagai macam binatang yang percaya adanya dewa. para binatang tersebut percaya bahwa ada dewa yang dapat mengabulkan sebuah keinginan. Pada suatu hari Limbo sedang “Cuaca panas sekali ya, kalau ada berjalan-jalan. sesampainya ditengah awan pasti akan sedikit lebih sejuk,” hutan ia bertemu dengan temannya, celetuk Limbo ke teman nya kancil. yaitu seekor kancil yang sedang Tiba-tiba, ada awan di atas kepala asyik minum di tepi sungai. Limbo. dewa selalu mengabulkan keinginan mu?" tanya kancil pada limbo.
"kancil yang malang kau bertanya
kenapa keinginanku selalu dikabulkan oleh sang dewa? karna aku selalu beruntung, aku lah penguasa hutan, aku lah si raja hutan, ha ha ha" ucap limbo sambil tertawa.
Namun, Limbo menginginkan awan
HA HA yang lebih besar. Sambil berjalan HA
Limbo berkata “Jika awan-awan itu
Lebih besar Mungkin akan lebih sejuk lagi”. "hei limbo aku juga ingin keinginan ku dikabulkan, kenapa Sesaat kemudian, awan gelap pun menggantung. Nanana... naaa... na...
Ia pun selalu bersenandung ria
karena merasa senang keinginan nya selalu terkabulkan. "hei dewa aku lapar aku ingin mentimun yang banyak agar NAANANA. persediaan makanan ku tidak habis" . NA.. NA ucap kancil meminta kepada dewa. "percuma kau meminta pada dewa, keinginan mu tidak akan dikabulkan. " ucap limbo dengan sombongnya. "tuh kan apa aku bilang, keinginan aku bisa membersihkan bulu-buluku, mu tidak akan dikabulkan kancil ” ucap Limbo. Dewa pun mengabulkan kecil, para dewa hanya mengabulkan keinginan Limbo dengan memberikan keinginanku. " ucap limbo sambil hujan rintik-rintik. Akan tetapi, mengejek kancil. Limbo tidak juga merasa puas. “Aku ingin hujan yang lebat!” seru Limbo weeeek Ke
Tak sampai disitu, keinginan Limbo
pun Muncul kembali, “Betapa enaknya kalau hujan rintik-rintik sehingga Sementara itu, di Tupai laki-laki hanya menggelengkan bawah pohon yang kepala sembari bekerja sudah tua, hidup mengumpulkan makanan. sepasang tupai yang heran melihat "memang ia selalu tidak puas dengan tingkah Limbo. keinginannya, padahal dewa selalu ia bertanya pada mengabulkan segala keinginannya. kancil “ hei kancil sombong sekali dia" mengapa si Limbo ucap kancil kesal tidak pernah melihat tingkah limbo. merasa puas ya?” tanya tupai perempuan. "hei limbo apa kamu tidak puas dengan semua permintaan mu? padahal para dewa selalu mengabulkan permintaanmu? ucap kancil kesal
"kami para penghuni hutan kesulitan
tiba tiba hujan lebat di hutan. mencari tempat berlindung karna Hutan itu pun makin deras seperti hujan deras akibat keinginan mu. permintaan Limbo. kami juga takut pohon yang kami Kondisi tersebut membuat banyak jadikan tempat berlindung akan binatang sibuk mencari tempat runtuh akibat hujan yang berlindung. sangat lebat" ucap tupai yang berada dibawah pohon. " ha ha ha "kau memang tidak aku tidak pernah bersyukur, liat akan merasa saja para dewa pasti puas karena akan memberimu aku senang pelajaran" kata kancil sekali para kesal pada limbo dewa selalu Limbo tidak juga puas dengan kondisi mengabulkan hujan yang cukup lebat. “Aku ingin permintaan ada sungai kecil yang mengalir ku" . ucap limbo senang dan angkuh. sehingga aku bisa bermain air,” pinta "dasar kau sombong Limbo.Tak berapa lama, sungai kecil sekali limbo" ucap pun mengalir. “Tapi, betapa enaknya tupai. kalau aku bisa bermain di sungai yang lebih besar lagi!” kata Limbo “Oh tidaaak…! Aku terbawa arus sungai ini!” teriak Limbo meminta tolong pada binatang lain, kemudian kancil dan tupai membiarkan nya tak lama kemudian limbo pun tenggelam.
Permintaan Limbo kali ini pun kembali
dikabulkan Dewa. Sungai kecil itu berubah menjadi sungai yang sangat lebar dengan arus yang sangat deras. "kan sudah aku "dasar raja hutan yang tamak" ucap bilang pasti dewa bersamaan kancil dan tupai. telah memberinya kemudian limbo hanyut terbawa arus pelajaran karna yang sangat deras dan Limbo limbo tidak pernah berusaha menyelamatkan diri ke bersyukur atas tepi, kemudian pingsan. semua permintaanya" kata kancil berbicara pada tupai.
"haha ia biarkan saja
dia tenggelam mati terbawa arus, memang salah dia sendiri tidak pernah puas dengan keinginannya" ucap sepasang tupai. Sore harinya Limbo terbangun dan ia melihat di sekelilingnya banyak burung pemakan bangkai. “Aku belum mati!” teriak Limbo buru-buru berdiri dan berlalu dari hadapan
burung-burung itu. Sejak saat itu,
Limbo tidak tamak lagi. Ia selalu mensyukuri apa yang telah diberikan kepadanya