Anda di halaman 1dari 12

ADELI N E PALMERSTON

Dibuat oleh:

Tri Damayanti 2110631110202


Syarifah Husna Nabila 2110631110221
Dini Nurbaiti 2110631110224
Rizki Rijalallah 2110631110240
Terdapat salah satu hewan, ia
adalah seekor singa si raja hutan
yang keinginannya selalu dikabulkan
oleh dewa-dewa. singa itu bernama
limbo. ia sempat membuat iri para
penghuni hutan lain karena
keinginannya selalu dikabulkan oleh
dewa.

Pada zaman dahulu di salah satu


hutan kawasan timur Indonesia
hiduplah berbagai macam binatang
yang percaya adanya dewa. para
binatang tersebut percaya bahwa
ada dewa yang dapat mengabulkan
sebuah keinginan.
Pada suatu hari Limbo sedang “Cuaca panas sekali ya, kalau ada
berjalan-jalan. sesampainya ditengah awan pasti akan sedikit lebih sejuk,”
hutan ia bertemu dengan temannya, celetuk Limbo ke teman nya kancil.
yaitu seekor kancil yang sedang
Tiba-tiba, ada awan di atas kepala
asyik minum di tepi sungai.
Limbo.
dewa selalu mengabulkan keinginan
mu?" tanya kancil pada limbo.

"kancil yang malang kau bertanya


kenapa keinginanku selalu dikabulkan
oleh sang dewa? karna aku selalu
beruntung, aku lah penguasa hutan,
aku lah si raja hutan, ha ha ha" ucap
limbo sambil tertawa.

Namun, Limbo menginginkan awan


HA HA
yang lebih besar. Sambil berjalan HA

Limbo berkata “Jika awan-awan itu


Lebih besar Mungkin akan lebih
sejuk lagi”. "hei limbo aku juga ingin
keinginan ku dikabulkan, kenapa
Sesaat kemudian, awan gelap pun
menggantung. Nanana... naaa... na...

Ia pun selalu bersenandung ria


karena merasa senang keinginan nya
selalu terkabulkan.
"hei dewa aku lapar aku ingin
mentimun yang banyak agar
NAANANA.
persediaan makanan ku tidak habis" . NA.. NA
ucap kancil meminta kepada dewa.
"percuma kau meminta pada dewa,
keinginan mu tidak akan dikabulkan.
" ucap limbo dengan sombongnya.
"tuh kan apa aku bilang, keinginan aku bisa membersihkan bulu-buluku,
mu tidak akan dikabulkan kancil ” ucap Limbo. Dewa pun mengabulkan
kecil, para dewa hanya mengabulkan keinginan Limbo dengan memberikan
keinginanku. " ucap limbo sambil hujan rintik-rintik. Akan tetapi,
mengejek kancil. Limbo tidak juga merasa puas. “Aku
ingin hujan yang lebat!” seru Limbo
weeeek
Ke

Tak sampai disitu, keinginan Limbo


pun Muncul kembali, “Betapa enaknya
kalau hujan rintik-rintik sehingga
Sementara itu, di Tupai laki-laki hanya menggelengkan
bawah pohon yang kepala sembari bekerja
sudah tua, hidup mengumpulkan makanan.
sepasang tupai yang heran melihat
"memang ia selalu tidak puas dengan
tingkah Limbo.
keinginannya, padahal dewa selalu
ia bertanya pada mengabulkan segala keinginannya.
kancil “ hei kancil sombong sekali dia"
mengapa si Limbo ucap kancil kesal
tidak pernah melihat tingkah limbo.
merasa puas ya?”
tanya tupai
perempuan.
"hei limbo apa kamu
tidak puas dengan
semua permintaan mu?
padahal para dewa
selalu mengabulkan permintaanmu?
ucap kancil kesal

"kami para penghuni hutan kesulitan


tiba tiba hujan lebat di hutan. mencari tempat berlindung karna
Hutan itu pun makin deras seperti hujan deras akibat keinginan mu.
permintaan Limbo. kami juga takut pohon yang kami
Kondisi tersebut membuat banyak jadikan tempat berlindung akan
binatang sibuk mencari tempat runtuh akibat hujan yang
berlindung. sangat lebat" ucap tupai
yang berada dibawah
pohon.
" ha ha ha "kau memang tidak
aku tidak pernah bersyukur, liat
akan merasa saja para dewa pasti
puas karena akan memberimu
aku senang pelajaran" kata kancil
sekali para kesal pada limbo
dewa selalu
Limbo tidak juga puas dengan kondisi
mengabulkan
hujan yang cukup lebat. “Aku ingin
permintaan ada sungai kecil yang mengalir
ku" . ucap limbo senang dan angkuh.
sehingga aku bisa bermain air,” pinta
"dasar kau sombong Limbo.Tak berapa lama, sungai kecil
sekali limbo" ucap pun mengalir. “Tapi, betapa enaknya
tupai. kalau aku bisa bermain di sungai yang
lebih besar lagi!” kata Limbo
“Oh tidaaak…! Aku terbawa arus
sungai ini!” teriak Limbo meminta
tolong pada binatang lain, kemudian
kancil dan tupai membiarkan nya tak
lama kemudian limbo pun tenggelam.

Permintaan Limbo kali ini pun kembali


dikabulkan Dewa. Sungai kecil itu
berubah menjadi sungai yang sangat
lebar dengan arus yang sangat deras.
"kan sudah aku "dasar raja hutan yang tamak" ucap
bilang pasti dewa bersamaan kancil dan tupai.
telah memberinya kemudian limbo hanyut terbawa arus
pelajaran karna
yang sangat deras dan Limbo
limbo tidak pernah
berusaha menyelamatkan diri ke
bersyukur atas tepi, kemudian pingsan.
semua permintaanya" kata kancil
berbicara pada tupai.

"haha ia biarkan saja


dia tenggelam mati
terbawa arus,
memang salah dia
sendiri tidak pernah
puas dengan keinginannya" ucap
sepasang tupai.
Sore harinya Limbo terbangun dan ia
melihat di sekelilingnya banyak
burung pemakan bangkai. “Aku belum
mati!” teriak Limbo buru-buru
berdiri dan berlalu dari hadapan

burung-burung itu. Sejak saat itu,


Limbo tidak tamak lagi. Ia selalu
mensyukuri apa yang telah diberikan
kepadanya

Anda mungkin juga menyukai