Anda di halaman 1dari 10

SEPUTAR INDONESIA MERDEKA

Prolog

Perang dunia II dipisahkan menjadi dua blok besar, pertama Blok sekutu diwakili oleh
Inggris, Amerika Serikat, Perancis, Tiongkok, dan Uni Soviet. Kedua terdapat Blok Poros/Axis
yang terdiri dari Negara-negara yang berideologi fasisme seperti Jerman, Italia, Spanyol, dan
Jepang.

Di front Asia Pasifik terdapat Jepang yang sejak Restorasi Meiji mengalami
perkembangan pesat dalam sektor industry, pendidikan dan militer membuatnya menjadi sebuah
Negara fasis ekspasionis. Hal tersebut pula didukung oleh keadaan dalam negeri sendiri. Bagi
Jepang dari tahun 1930-an adalah masa penuh kemelut social dan ekonomi.

Masalah lain seperti pertumbuhan penduduk yang pesat menjadi factor pendukung
terjadinya krisis tersebut. perkembangan industry jepang terancam mengalami stagnasi karena
terbatasnya bahan baku yang tersedia karena wilayah Jepang sendiri. Dengan demikian masalah
Jepang adalah masalah bagaimana mencari wilayah baru diluar wilayah Negara untuk menjadi
solusi atas krisis ekonomi dan social tersebut. dan ekspansi adalah jawabanya.

Keganasan ekspansi Jepang pertama kali terlihat ketika Jepang berperang melawan Rusia
pada tahun 1905 dan terus berlanjut hingga akhirnya Manchuria jatuh ketangan Jepang pada
tahun 1931. Ekspansi tersebut tentu saja menjadi ancaman bagi Negara-negara sekutu yang
memang sudah terlebih dahulu menduduki sebagian wilayah di Asia timur dan Asia Tenggara.

Ekspansi Jepang di Asia Timur dimulai pada tahun 1931 dengan invansinya Manchuria
dan berlanjut hingga Jepang menyerang secara brutal terhadap Cina pada tahun 1937. Pada 27
September 1940, Jepang menandatangani pakta Tripartite bersama Jerman dan Italia, selanjutnya
mereka membentuk persekutuan militer yang dinamakan dengan “Blok Poros”.

Berkaitan dengan hal itu Amerika Serikat menjatuhkan sanksi ekonomi dan perdagangan
kepada Jepang. Untuk menghadapi keterbatasan minyak dan sumber daya alam lainnya
kemudian diperkuat oleh ambisi untuk menggantikan Ameriam Serikat sebagai kekuatas terbesar
di pasifik. Jepang akhirnya memutuskan untuk penyerang Amerika Serikat dan Militer Inggris di
Asia serta menguasai sumber daya alam di Asia Tenggara.

Singkatnya, Jepang yang semakin agresif mulai mengusik Negara-negara Barat yang
memiliki kepentingan dan koloni di Timur jauh seperti Amerika Serikat di Filipina, Inggris di
Malaya, Hongkong dan Singapura, Belanda di Hindia Belanda (Indonesia) dan Prancis di
Indochina. sehingga kemudian Jepang ikut ke dalam perang. Karena tekanan sanksi Ekonomi
Amerika Serikat terhadap Jepang dan gagalnya proses dialog antar kedua Negara, akhirnya pada
tanggal 7 desember 1941 Jepang secara tiba-tiba melakukan penyerangan ke pangkalan
Angkatan Laut Amerika Serikat Pearl Harbour di Oahu Hawaii. Disisi lain penyerangan tersebut
di mata para pengamat pemerintahan di Tokyo menjadi sebuah bentuk keputusasaan dari
pemerintah Jepang, karena pada awal bulan Desember 1941, Perdana Menteri Hideki Tojo
memberitahukan kepada Kaisar bahwa “Kekaisaran kita tidak memiliki solusi alternative selain
untuk memulai perang” serangan mendadak tersebut menghancurkan sebagaian besar armada
laut AS, akhirnya pada esoknya pada tanggal 8 Desember 1945 Amerika Serikat bersama Inggris
menyatakan perang terhadap Jepang. Peristiwa inilah yang selanjutnya dikenal dengan Perang
Pasifik atau Perang Asia Timur Raya. Perang Pasifik merupakan salah satu peperangan laut
terdahsyat yang pernah terjadi di muka bumi.

Important notes :

- 7 desember 1941 : pemboman pearl harbor


- 7 Des 1941 – 2 Sep 1945 (+- 4th)
- Restorasi Meiji dikenal juga dengan sebutan Revolusi Meiji atau Pembaruan Meiji,
adalah serangkaian kejadian yang berpuncak pada pengembalian kekuasaan di Jepang
kepada Kaisar pada tahun 1868. Restorasi ini menyebabkan perubahan besar-besaran
pada struktur politik dan sosial Jepang, dan berlanjut hingga zaman Edo (sering juga
disebut Akhir Keshogunan Tokugawa) dan awal zaman modern. Jepang merasa
terbelakang karena sangat tertutup dengan dunia luar, akhirnya pada masa pemerintahan
kaisar meiji Jepang mulai terbuka, bermula dari kedatangan komando AS Matthew C.
Perry.

1. MASA PRA KEMERDEKAAN

Perdana Menteri Jepang, Koiso, mengumumkan bahwa bangsa – bangsa yang dikuasai
Jepang, termasuk daerah Hindia Timur (Indonesia), akan diperkenankan merdeka kelak.
Penyebab keluarnya pernyataan tersebut adalah Jepang berharap rakyat bangsa – bangsa yang
dijanjikannya itu bersedia membantu Jepang dalam mempertahankan daerahnya melawan pihak
sekutu. 28 Mei 1945 Moh. Yamin, Supomo, dan Soekarno meresmikan Badan Penyelidik Usaha
– Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai.(Jakarta
Charter) yang didalamnya terdapat rumusan dasar Negara setelah mengalami perubahan tujuh
kata dalam dasar yang pertama.Badan ini mulai merumuskan Undang – Undang Dasar, dimulai
dengan persoalan dasar Negara.

A. Pada tanggal 29 Mei 1945 Moh. Yamin mengadakan sidang pertama BPUPKI yang
mengemukakan lima gagasannya tentang dasar Negara, yaitu:
1. peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
B. Pada tanggal 31 Mei 1945 Supomo membacakan gagasannya yang berisi :
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan Lahir dan Batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Rakyat
C. Pada tanggal 01 Juni 1945 Soekarno mengemukakan gagasannya, yang diberi nama
Pancasila. Oleh karena itu, hari ini dikenal sebagai hari lahirnya Pancasila. Yaitu :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasonalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan social
5. Ketuhanan Yang Maha Esa

BPUPKI sempat membentuk suatu panitia kecil yang bertugas menampung saran, usul,
dan konsep – konsep yang diberikan. Panitia ini dipimpin oleh Soekarno yang terdri atas Moh.
Hatta, Moh. Yamin, Ahmad Subarjdo, A. A. Maramis, Abdulkadir Muzakir, Wachid Hasjim, H.
A. Salim, dan Abikunso. Panitia ini lebih dikenal dengan sebutan Panitia Sembilan.

D. Pada tanggal 22 Juni 1945 BPUPKI yang menghasilkan Piagam Jakarta (Jakarta
Charter) yang didalamnya terdapat rumusan dasar Negara setelah mengalami perubahan
tujuh kata dalam dasar yang pertama.
E. Pada tanggal 10 Juli 1945 sidang kedua ini membahas tentang rancangan Undang –
Undang Dasar, termasuk pembukaan atau preambulnya oleh Panitia Perancang UUD
yang diketuai oleh Soekarno.
F. Pada tanggal 11 Juli 1945 Panitia Perancang UUD mengemukakan tiga konsep yang
telah menjadia hasil bahasannya. Ketiga konsep tersebut ialah pernyataan Indonesia
merdeka, pembukaan UUD, dan batang tubuh UUD. Konsep – konsep ini diterima
BPUPKI. Konsep pernyataan Indonesia merdeka disusun dengan mengambil tiga alinea
pertama Piagam Jakarta dengan sisipan – sisipan, terutama di alinea pertama dan kedua.
Sementara tu, konsep pembukaan UUD hampir seluruhnya diambil dari alinea keempat
dan terakhir Piagam Jakarta. BPUPKI kemudian membentuk sebuah Panitia kecil
perancang UUD yang diketuai oleh Supomo. Hasil rumusan Panitia Kecil ini
disempurnakan bahasanya oleh Panitia Penghalus Bahasa yang terdiri atas Husein
Djajadiningrat, H. Agus Salim, dan Supomo.
G. Pada tanggal 06 Agustus 1945 kota Hiroshima selama Perang Dunia II merupakan
pusat regional militer dan produsen peralatan perang. Hiroshima dijatuhi bom atom yang
dijuluki “little boy” yang dilepaskan oleh pesawat B-29 Superfortness.
H. Pada tanggal 07 Agustus 1945 karena BPUPKI telah menyelesaikan tugasnya, maka
dibubarkan dan digantikan oleh Panita Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau
Dokuritsu Junbi Inkai, yang beranggotakan 21 orang yang mewakili seluruh lapisan
masyarakat Indonesia. Badan ini dipimpin oleh Soekarno dengan wakilnya Moh. Hatta
dan penasihatnya Ahmad Soebardjo.
I. Pada tanggal 09 Agustus 1945 PPKI resmi didirikan di Dalat, Saigon, oleh Jendral
Terauchi selaku penglima armada Jepang untuk Asia Tenggara.
J. Pada tanggal 09 Agustus 1945 pula kota Nagasaki menyusul dijatuhi bom atom yang
dijuluki “fat man”.
K. Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu karena
peristiwa tanggal 09 Agustus 1945 membuat kekuasaan Jepang semakin melemah.
L. Pada tanggal 15 Agustus 1945 Sutan Sjahrir mendesak Ir. Soekarno dan Moh. Hatta
untuk memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia tanpa menunggu janji Jepang. Karena
ia menganggap bahwa itu hanya tipu muslihat Jepang. Desakan ini dilakukannya dalam
pertemuan dengan Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tak lama kembalinya dari Dalat.
M. Pada tanggal 15 Agustus 1945 pula di Laboratorium Bakteriologi (Jakarta Pusat)
diadakan pertemuan antara beberapa pemuda dan mahasiswa. Chairul Saleh sebagai
pemimpin pertemuan tersebut. Mereka sepakat untuk menolak segala bentuk hadiah
kemerdekaan dari Jepang. Meraka juga sepakat bahwa kemerdekaan itu adalah hak dan
persoalan rakyat Indonesia sendiri yang tidak bergantung pada bangsa lain. Oleh karena
itu, kemerdekaan harus segera diproklamasikan. Para pemuda juga akan meminta
Soekarano dan Moh. Hatta untuk memutuskan segala hubungannya dengan Jepang.
Kemudian rapat memutuskan untuk mengirim Wikana dan Darwis kepada kedua tokoh
tersebut untuk menyampaikan keputusan rapat para pemuda.
Wikana dan Darwis tiba di tempat kediaman Soekarno di Jalam Pegangsaan
Timur, no. 56, Jakarta, sekitar pukul 21.00. keduanya menyampaikan hasil – hasil
keputusan rapat. Mereka juga mendesak agar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
dinyatakan pada tanggal pada keesokan harinya, pada tanggal 16 Agustus 1945. Pada
waktu itu, datang beberapa tokoh nasionalis seperti Moh. Hatta, Iwa Kusumasumantri,
Samsi, Buntaran, Sudiro, dan Subardjo. Setelah berunding dengan tokoh – tokoh
tersebut, Soekarno menyatakan bahwa mereka tidak dapat memenuhi permintaan para
pemuda. Soekarno menyatakan bahwa pada tanggal 16 Agustus 1945 sudah direncanakan
akan diadakan sidang PPKI yang hendak membicarakan proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
Lewat tengah malam, para pemuda kembali mengadakan pertemuan di Asrama
Baperpi (Badan Permusyawaratan Pemuda Indonesia) di Jl. Cikini, no.71, Jakarta.
Mereka membahas sikap tokoh – tokoh politik, misalnya Soekarno dan Moh. Hatta.
Akhirnya, mereka sampai pada kesimpulan untuk bertindak tegas. Salah satunya adalah
mengamankan kedua tokoh tersebut dari pengaruh Jepang.
Tempat yang dipilih untuk mengamankan Soekarno dan Moh. Hatta adalah
Rengasdengklok, suatu kota kawedanan d Karawang. Tempat ini dipilih karena
merupakan markas PETA (Pembela Tanah Air) di bawah Cudanco (Komandan Kompi)
Subeno dan letaknya terpencil dari jalan raya Jakarta-Cirebon. Selain itu, Cudan
Rengasdengklok berada di bawah Komando Daidan PETA Purwakarta yang mempunyai
hubungan erat dengan Daidan PETA Jakarta.

N. Pada tanggal 16 Agustus 1945 usaha para pemuda tersebut untuk mengamankan
Soekarno dan Moh. Hatta dilaksanakan pukul 04.00 dini hari. Chairul Saleh dan
Muwardi ditugaskan untuk menjemput Soekarno, sedangkan Sukarni dan Jusuf Kunto
menjemput Moh. Hatta.
Sekitar pukul 04.00 WIB, berangkatlah rombongan dari Pegangsaan Timur, no. 56,
Jakarta. Rombongan ini dikawal oleh pasuka PETA di bawah pimpinan Cudanco
Singgih. Rombongan Soekarno dan Moh. Hatta tiba di Rengasdengklok dengan selamat
pada pagi hari.
Rombongan ini terdiri atas Sukarni, Jusuf Kunto, Sutjipto, dan Umar Bachsan.
Sukarni menjelaskan maksud membawa kedua tokoh politik tersebut menyikir dari
Jakarta. Soekarno dan Moh. Hatta diminta segera memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Tetapi keadaan di Jakarta mulai genting. Jusuf kunto kembali ke Jakarta untuk
melaporkan keadaan di Rengasdengklok kepada Ahmad Subardjo yang sedang mencari
Soekarno dan Moh. Hatta. Akhrinya mereka mencapai kesepakatan untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Kelompok kaigun sudah menyiapkan
temapt yang aman, yaitu rumah kediaman Laksamana Tadashi Maeda.
Mereka menjemput Soekarno dan Moh. Hatta, kemudian meminta mereka segera
menyatakan kemerdekaan Indonesia. Akhirnya kedua tokoh tersebut bersedia untuk
menandantangani pernyataan kemerdekaan Indonesia, asalkan diadakan di Jakarta.
Awalnya para pemuda menolak, tetapi Ahmad Subardjo memberikan jaminan. Akhirnya
mereka pun setuju.
Sekitar pukul 23.00 WIB. Rombongan tiba di Jakarta. Sesampainya mereka di
sana sudah menanti B. M. Diah dari surat kabar Asia Raya, Semaun Bakri dari Jawa
Hokokai, Sayuti Melik. Iwa Kusumamantri, dan para anggota PPKI. Subardjo dan Iwa
mendatangi tempat para pemuda untuk mengajak mereka ke rumah Laksamana Maeda.
Tetapi mereka menolah karena tidak ada kesepakatan bahwa di sana ditandatanganinya.
Subadjo menjelaskan karena mencegah gangguan dan halangan dari Kempetai Jepang.
Para pemuda sepakat, tetapi hanya Chairul Saleh dan Sukarni yang datang sebagai
wakil para pemuda. Anggota PPKI banyak yang datang.

2. MASA KEMERDEKAAN
A. Pada tanggal 17 Agustus 1945 sekitar pukul 01.30 perundingan dimulai. Soekarno dan
Moh. Hatta mengusulkan agar proklamasi kemerdekaan ditandatangani keesokan harinya
di hadapan sidang PPKI. Sukarni dan Chairul Saleh sebagai wakil kaum muda menolak
usul tersebut. Sukarni kemudian membacakan teks yang sudah dipersiapkan oleh para
pemuda, yang berisi pernyataan kemerdekaan, penekanaan bahwa rakyat akan merebut
badan – badan pemerintahan yang dikuasai asing. Soekarno, Moh. Hatta, dan anggota
PPKI lainnya, menganggap teks tersebut terlalu keras dan mereka menolaknya.
Soekarno dengan bantuan Moh. Hatta dan Ahmad Subardjo kemudian meyiapkan
teks dengan judul “Maklumat Kemerdekaan”, atas usul Iwa, kata maklumat diganti
dengan istilah proklamasi sehingga berunyi “Proklamasi Kemerdekaan”. Keseluruhan
rumusan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia teridir atas dua bagian pokok. Bagian
pertama merupakan saran Ahmad Subardjo yang diambil dari rumusan BPUPKI.
Sementara itu, bagian kedua merupakan buah pikiran Moh. Hatta.

B. Pada tanggal 17 Agustus 1945 pagi hari, barisan pemuda dan rakyat yang mendengar
rencana kemerdekaan diproklamasikan berbondong – bondong datang ke lapang Ikada
(sekarang lapang Monas, Jakarta Pusat). Infomasi yang mereka dapat itu tidak benar,
padahal proklamasi di adakan di depan kediaman Soekarno, di Jalan Pegangsaan Timur,
no.56 Jakarta Pusat. Setelah mendengarnya mereka segera menuju kesana. Menjelang
upacara proklamasi terjadi ketegangan antara Bung karno dan Muwardi. Muwari
mendesak Bung Karno untuk segera memulai upacara, tetapi Bung Karno baru memulai
saat Bung Hatta muncul beberapa menit sebelum pukul 10.00 WIB. Dalam suasana yang
hening, Abdul Latief, Cudanco Peta, mengibarkan bendera Merah Putih diiringi lagu
Indonesia Raya yang secara spontan dinyanyikan oleh segenap hardirin. Kurang lebih
lima belas menit setelah upacara, serdadu Jepang datang untuk mencegah, tetapi mereka
terlambat. Rakyat sudah bertekad untuk mempertahankannya.

C. Pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tetapi


bukanlah tujuan akhir yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia dalam melepaskan diri
dari para penjajah, melainkan awal dari pembentukan sebuah Negara yang demokratis,
berdaulat, dan memiliki integritas di lingkungan internasional.

D. Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mencapai kesepakatan tentang beberapa hal yang
mendasar, yang kemudian menjadi dasar terbentuknya system birokrasi di Indoensia,
yaitu:
1. Menetapkan dan mengesahakan UUD RI 1945
2. Memilih dan mengangkat pimpinan tinggi Negara
3. Membentuk Komite Nasiona Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR).

E. Pada tanggal 19 Agustus 1945 sidang kedua PPKI berhasil membentuk 12 departemen
dan 4 menteri Negara tanpa portofolio sebagai badan eksekutif.
F. Pada tanggal 22 Agustus 1945 KNIP yang baru saja dibentuk berwenang untuk
membantu tugas kepresidenan menjadi actor yang secara aktif menjaga pemerintahan di
Jakarta saat para pemuda bangsa melakukan hijrah pemerintahan ke Yogyakarta.

G. Pada tanggal 29 Agustus 1945 Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID) berhasil
dilantik atas prakarsa dari Sahrir sebagai perwakilan terkuat dari kelompok sosialis,
dinyatakan perlunya dibuat sebuah badan pekerja untuk memaksimalkan pencapaian
tugas – tugas dari KNIP.

H. Pada tanggal 02 September 1945 telah disusun kabinet yang pada dasarnya
mencerminkan komposisi yang mewakili keragaman ideologi di Indonesia.

I. Pada tanggal 04 September 1945 hasil sidang PPKI yang dilaksanakan pada tanggal 19
Agustus 1945 diumumkan sebagai berikut :
1. Susunan 12 Departemen bentukan PPKI berserta nama – nama menterinya
No. Departemen Menteri
1 Menteri Dalam Negeri R. A. A. Wiranata Kusuma
2 Menteri Luar Negeri Achmad Subardjo
3 Menteri Keuangan A. A. Marawis
4 Menteri Kehakiman Prof. Dr. Supomo
5 Menteri Perhubungan (ad interim) Abikusono Cokrosujono
6 Menteri Kemakmuran Ir. Surachman T. Adisurjo
7 Menteri Kesehatan dr. Buntaran Martoatmodjo
8 Menteri Pengajaran Ki Hajar Dewantara
9 Menteri Penerangan Amir Syarifuddin
10 Menteri Pekerjaan Sosial Abikusono Cokrosujono
11 Menteri Sosial Iwa Kusuma Mantri
12 Menteri Keamanan Rakyat Soeprijadi
2. Susunan 4 Menteri Negara tanpa portofolio
a. Dr. Amir
b. Wachid Hasyim
c. R. M. Sartono
d. Otto Iskandardinata
3. Susunan pembagian wilayah yang terbagi atas 8 provinsi beserta nama – nama
gubernurnya
No. Provinsi                                                   Gubernur
1. Provinsi Sumatra                                      Teuku Muhammad Hasan
2.  Provinsi Jawa Barat                                Sutarjo Kartohadikusumo
3. Provinsi Jawa Tengah                             R. Panji Suroso
4. Provinsi Jawa Timur                               I Gusti Ketut Pudja
5. Provinsi Sunda Kecil (Nusa Tenggara) J. Latuharhary
6. Provnsi Maluku                                         Dr. G. S. S. J. Ratulangi
7. Provnsi Sulawesi                                       Ir. Pangeran Muhammad
8. Provinsi Borneo                                         Noer

J. Pada pertengahan bulan September 1945 tentara sekutu yang diboncengi Netherlands
Indies Civil Administration (NICA) datang, para pemuda anggota badan – badan
perjuangan BKR melakukan gerakan bersenjata untuk mempertahankan kemerdekaan
yang telah dproklamasikan. Pemerintah RI kemudian menyadari bahwa BKR tidak cukup
solid untuk menghadapi provokasi Belanda. Mayor KNIL Oerip Soemohardjo dipanggil
pemerintah untuk menyusun sebuah tentara nasional yang efektif.

K. Pada tanggal 05 Oktoer 1945 dikeluarkan Maklumat Pemerintah yang menyatakan


berdirinya tentara nasional yang disebut Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang dipimpin
oleh Supriyadi, yang pernah memimpin pemberontakan PETA di Blitar. Namun
Supriyadi menghilang dan tidak muncul kembali.

L. Pada tanggal 16 Oktober 1945 posisi wewenang KNIP yang dikukuhkan melalui
Maklumat X, menetapkan bahwa KNIP memiliki kewenang eksekutif dan legislative
yang setara dengan DPR untuk sementara waktu sebelum dilaksanakannya pemilihan
umum untuk memilih anggota DPR yang sebenarnya.

M. Pada tanggal 20 Oktober 1945 Oerip Soemohardjo Panglima KNIL diangkat sebagai
Kepala Staf Umum TKR.

N. Pada tanggal 18 Desember 1945 pemerintah secara resmi mengangkat Kolonel Sudirman
sebagai Panglima Besar TKR dengan pangkat Jendral. Sementara itu, Kepala staf TKR
dijabat oleh Oerip Soemohardjo dengan pangkat letnan jendral. Sejak itu, komando atau
kesatuan – kesatuan bersenjata yang ada, sepert laskar – laskar, diintegrasikan ke dalam
TKR.
O. Pada Januari 1946, TKR berubah menjadi Tentara Repubik Indonesia (TRI).

P. Pada tanggal 04 Januari 1946 para petinggi bangsa harus memindahkan ibu kota Negara
ke Yogyakarta untuk sementara waktu. Asalan pemilihan Yogyakarta adalah bahwa di
kota ini terdapat markas besar tentara, pasukan Laskar Hizbullah Sabilillah, dan Laskar
Mataram pmpinan Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang siap sedia untuk bertempur
apabila terjadi keadaan yang paling genting sekali pun.

Q. Pada tanggal 05 Juli 1946 sebagai wujud implementasi dari kebijakan ekonomi progresif,
pemerintah Republik Indonesia menetapkan peraturan tentang pembentukan Bank Negara
Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 02 Tahun 1946, Bank
Negara Indonesia 1946 menjadi bank umum pertama milik pemerintah RI. Pemerintah
menunjuk Margono Djojohadikusumo untuk menjabat sebgai pemimpin / kepala BNI
1946.

R. Pada tanggal 01 oktober 1946, pemerintah mengeluarkan UU No. 17 tahun 1946 yang
berisi tentang pemberlakuan Oeang Repoeblik Indonesia (ORI). UU ini diperkuat dengan
UU No. 19 tahun 1946 yang mengatur penukaran mata uang Jepang terhadap ORI.
Berikut ini beberapa peraturan penukaran mata uang Jepang tersebut.
1. Di Jawa dan Madura, satu rupiah ORI sama dengan 50 rupiah uang Jepang.
2. Di luar Jawa dan Madura, satu rupiah ORI sama dengan 100 rupiah uang Jepang.
S. Pada tanggal 19 Januari 1947 keluar kebijakan keuangan dan ekonomi progresif dar
pemerintah yang diresmikan bernama Badan Perancang Ekonomi. Badan ini bertugas
menyusun rencana pembangunan perekonomian salam dua samapai tiga tahun. Sebagai
hasilnya, Dr. A. K. Gani, Menteri Kemakmuran saat itu, mengajukan draf Rencara
Pembangunan 10 tahun. Kasimo yang menjabat sebagai Menteri Urusan Bahan Pangan,
juga menggulirkan sebuah rencana untuk melakukan swasembada pangan keras. Rencana
ini dikenal sebagai nama Kasimo Plan.
T. Pada tanggal 03 Juni 1947 presiden RI menetapkan TRI diubah menjadi Tentara Nasional
Indonesia (TNI).
U. Pada tanggal 28 Juni 1947 Jendral Sudirman diangkat sebagai Panglima TNI dan dilantik
di Yogyakarta.
V. Pada bulan September 1950 hingga April 1951 pemerintah RI di era awal kemerdekaan
juga menyusun sebuah kebijakan perekonomian yang dinamakan Sistem Ekonomi
Gerakan Benteng, atau lebih dikenal dengan Program Benteng. Sistem Ekonomi Gerakan
Benteng adalah program ekonomi yang digagas oleh Dr. Sumitro Djojohadikusuma dan
diterapkan pada masa kabinet Natsir.
W. Pada bulan April 1950 hingga 1953 Dr. Sumitro Djojohadikusumo menggagaskan sebuah
sistem yaitu bahwa penataan kondisi ekonomi Indonesia harus diawali dengan mengubah
struktur ekonomi kolonial menjadi sistem ekonomi nasional. Para pengusaha nasional
harus diberi prioritas untuk lebih berkembang dnegan pemberian bantusan modal dan
pelantikan. Program ini dinamakan Program Bentang yang dimaksudkan untuk
menghidupkan industri – industri kecil sebagai kekuatan utama perekonomian nasional.
Meski telah direncanakan dengan baik, program ini tidak berhasil mancapai tujuan. Para
pengusaha ternyata justru semakin bergantung kepada pemerintah tanpa berusaha secara
mandiri. Program ini dilanjutkan dengan kebijakan Indonesianisasi.
Di bawah kebinet Ali Sastromidjojo, Menteri Perekonomian , Iskaq Tjokroadisuryo,
berusaha mendorong kemali pengusaha – pengusaha kecil untuk berkembang.
Upaya – upaya yang ditempuh adalah sebagai berikut :
1. Pemerintah mewajibkan perusahaan asing untuk melatih tenaga – tenaga Indonesia.
2. Pemerintah mendirikan perusahaan Negara
3. Pemerintah memberikan kredit bagi pengusaha nasional
4. Pemerintah memberikan perlindungan hukum yang jelas.
Berbagai kebijakan – kebijakan perekonomian dan keuangan yang digagas oleh tokoh
pemikir Indonesia di awal kemerdekaan ini merupakan sebuah langkah awal dalam
membangun ekonomi dan moneter Negara.

Anda mungkin juga menyukai