Anda di halaman 1dari 1

Macam macam asbabul wurud memiliki tiga macam yaitu :

1. Asbabul wurud menurut al-quran maksudnya yaitu adanya ayat al-Qur’an yang
menjadi sebab keluarnya sabda Nabi Muhammad saw seperti contoh dalam Q.S Al-
An’am : 82 yang berbunyi :
ٰۡۤ ُ ۡ ُ
َ ۡ ‫ولٮكَ لَ ُه ُم‬
َ‫اۡلمۡ ُن َوه ُۡم ُّمهۡ تَد ُۡون‬ ُ ِ‫اَلَّذ ِۡينَ ٰا َمنُ ۡوا َولَ ۡم يَ ۡلب‬
‫س ۡۤۡوا ا ِۡي َمانَ ُه ۡم بِظلم ا‬

“Orang-orang yang beriman, dan mereka tidak mencampuradukkan iman mereka


dengan kezaliman, mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. Dalam
menanggapi ayat ini, sebagian sahabat memahami kata “al-zulm dengan arti membuat
aniaya atau melanggar aturan yang kemudian Nabi menjelaskan bahwa arti
sebenenarnya yaitu perbuatan syirik” sebagaimana dalam Q.S Luqman :13

2. Asbabul wurud berupa hadis itu sendiri, biasanya ditemukan pada hadis nabi yang
sulit difahami oleh beberapa sahabat seperti hadis yang dibawa oleh Anas dengan arti
“Allah mempunyai malaikat-malaikat di dunia yang berbicara melalui lisan anak cucu
Adam tentang apa yang baik dan buruk dalam diri seseorang.

3. Asbabul wurud berupa keterkaitan, misalnya kasus yang terjadi pada Syuraid bin
Suwaid al-Saqafi. Ia menghadap Nabi Muhammad saw ketika fath al-Makkah dengan
berkata: “Saya bernadzar akan shalat di Bait al-Maqdis”. Kemudian Nabi
menjawabnya: “Shalat di sini (Masjid al-Haram) lebih utama”. Nabi bersabda: “Demi
Zat yang jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya, seandainya kamu shalat di sini (Masjid
al-Haram Makkah) maka sudah mencukupi bagimu memenuhi nazarmu”, kemudian
Nabi bersabda lagi: “Shalat di masjid ini (Masjid al-Haram) itu lebih utama daripada
100.000 kali shalat di masjid-masjid selain Masjid al-Haram”.

Anda mungkin juga menyukai