Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
A. Pengertian Musykilul Hadis................................................................. 3
B. Bentuk-bentuk kemusykilan dalam teks hadis dan kitab-kitab Musykil
Hadis..................................................................................................... 4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Quran yang secara lahir bertentangan, harus dikompromikan
dengan menggunakan beberapa metode dalam ta’arudh, Begitu juga
dengan hadis. Ada beberapa teks sunnah yang secara lahir terlihat
bertentangan. Hal ini dapat terjadi pada hadis yang validitasnya tidak dapat
diragukan lagi. Misalnya, dua hadis yang berkualitas sahih, hasan, atau
dengan bahasa maqbul. Berbeda jika salah satu dalil itu ada yang lemah
(dha’if) baik dari segi sanad (perawi) atau matan (tekstualnya). Maka hal
itu tidak perlu diselesaikan masalahnya. Tinggal dinon-aktivkan salah
satunya.
Ada beberapa langkah dalam memecahkan permasalahan-
permasalahan hadis yang tampak bertentangan. Banyak pula ulama yang
merumuskan dan memperbincangkannya. Hal ini mereka paparkan dalam
disiplin ilmu mukhtalifil hadis. Yaitu sebuah ilmu yang
memperbincangkan tentang bagaimana menangani hadis ‘bermasalah’
secara lahirnya. Dengan beberapa langkah dan metode tertentu. dimana
fungsi dan tujuan ilmu ini adalah menghancurkan tuduhan dan fitnah kaum
‘a’da’ Islam. Ilmu ini berkembang saat ilmu-ilmu Islam lainnya dalam
puncak kejayaan. Yaitu al-‘ushur adz-dzahabiyyah (masa-masa
keemasan). Sedangkan Ilmu Musykilul Hadis adalah sejenis ilmu yang
memperbincangkan tentang bagaimana memahami hadis yang secara lahir
bertentangan dengan menghilangkan pertentangan itu dan
mencocokkannya. Seperti halnya pembicaraan tentang hadis yang sulit
dipahami dan digambarkan. Dan hal ini akan mengungkap kesulitan itu
dan menjelaskan substansinya.
Berikut makalah ini akan menjelaskan tentang pengertian Ilmu
Musykilul Hadis dan hubungannya dengan Ilmu Mukhtalif Hadis.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Ilmu Musykilul Hadis?
2. Apa bentuk-bentuk kemusykilan dalam teks hadis dan kitab-kitab
Musykil Hadis?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Ilmu Musykilul Hadis
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kemusykilan dalam teks hadis dan
kitab-kitab Musykil Hadis?
D.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
menampakkan maknanya yang tersembunyi.” (At-Tauqiif ‘Ala Muhimaati
at-Ta’riif)
Ulama yang lainnya mendefinisikan bahwa al-Musykil
adalah:”Suatu nama untuk sebuah kalimat yang tersembunyi maksud
lafazhnya, disebabkan ia masuk pada kalimat-kalimat yang mirip atau
serupa dengannya, yang mana ia tidak bisa diketahui maksud darinya
kecuali dengan dalil-dalil (indikasi-indikasi) yang membedakannya. Dan
hal itu didapatkan dengan cara pengkajian dan pencermatan setelah proses
pencarian.” (Tafsirun Nushush, Muhammad Adib ash-Shalih).1
B. Bentuk-bentuk kemusykilan dalam teks hadis & Kitab-kitab Musykil
Hadis
1. Bentuk bentuk kemusykilan dalam teks hadis
Kemusykilan yang tercantum dalam teks hadis ini mencakup
banyak jenis seperti pertentangan hadis dengan al-Qur’an, atau dengan
hadis yang lain, atau dengan ‘ijma. Demikian juga pertentangannya
dengan qiyas, logika dan pikiran sihat, dengan amalan para sahabat,
atau tersebab kekaburan pada maknanya, atau ikhtilaf (perselisihan) di
kalangan muhaddis, fuqaha atau mufassir, atau ahli Qur’an atau ahli
bahasa. Kadangkala ia juga bertentangan dengan sejarah, atau
pengetahuan empirik.
Antara contoh-contoh hadith musykil yang menimbulkan
pertikaian di kalangan muhaddith ialah kemusykilan berkisar hadith
Nabi Ibrahim AS berdusta, bilangan isteri Nabi Sulayman AS
(menggilir isteri-isterinya dalam semalam), hadis Dajjal, hadith lalat,
hadis Mahdi dan sebagainya.
Dalam bukunya yang lain Kaedah Tepat Memahami Hadis Faisal
membawakan beberapa contoh darihal hadith-hadith musykil ini, yang
dipertikaikan keabsahannya dan menelaah metode-metode klasik
dalam peninjauan mereka terhadap teks hadis. Kaedah yang
diungkapkannya melihat pada konteks dan penafsiran-penafsiran yang
1
Imam Ath-Thahawi, “syarh Musykilul Atsar”, terj. Abu Yusuf Sujono (2012)
4
konkrit yang diajukan dari penelitian-penelitian yang kritis terhadap
hadis. Ia menetapkan prinsip takwil yang jelas bersandar pada asas-
asas yang thabit daripada al-Qur’an dan hadis yang mencirikan
pendekatannya dalam menganalisis lafaz hadis yang gharib, mukhtalif
dan prinsip nasakh dan mansukh dalam hadis. Ia berusaha
“mengenalpasti lafaz hadis yang bercelaru dan jauh maknanya,
mengenalpasti hadis-hadis yang bertentangan dengan prinsip syariah
dan kaedah yang disepakati dan mengenalpasti hadis yang
mengandungi perkara mungkar atau mustahil.
2. Kitab-kitab Musykil Hadis
Antara karya terawal yang mengupas persoalan ikhtilaf dan ishkal
ini termasuk kitab
Ikhtilaf al- Hadis oleh Imam Abu
Abd Allah Muhammad ibn Idris al-Shafi„i (w. 820 M)
Ta’wil Mukhtalaf al-Hadith oleh Abu Muhammad
Abd Allah bin. Muslim bin Qutaybah al-Daynuri (828-89
M) (yang lahir bagi merungkai pertentangan antara mazhab
ahl al-kalam dan ahl al-hadith dan meneliti kemusykilan
dan ikhtilafnya)
Tahdhib al-Athar oleh Abu Ja„far Muhammad bin Jarir bin
Yazid al-Tabari
Sharh Mushkil al-Athar oleh Abu Ja„far Ahmad bin
Muhammad bin Salamah bin Abd al-Malik bin Salamah al-
Tahawi (w. 935 M).
Di kurun-kurun pertengahan perdebatan seputar hadis musykil
lanjut diperhujah dengan karya-karya yang menganalisis persoalan
musykil dan gharib, seperti :
Kitab Gharib al-Hadis dan Islah Ghalat al-Muhaddithin
oleh Abu Sulayman Hamd b. Muhammad b. Ibrahim al-
Khattabi al-Busti (931-961M),
5
Awham al-Muhaddithin oleh Abu al-Husayn Muslim bin
al-Hajjaj (w. 261 H),
Mushkil al-Hadith wa Bayanuh, oleh Abu Bakr Muhammad
ibn al-Hasan ibn Furak al-Asbahani (330-406/941-1015),
al-‘Ilal al-Mutanahiyah, al-Tahqiq fi Ahadith al-Khilaf,
Kashf al-Mushkil ‘ala Sahih al-Bukhari dan Sharh Mushkil
al-Sahihayn oleh Abu al-Faraj „Abd al-Rahman ibn „Ali
ibn Muhammad ibn al-Jawzi (508-597/1201),
AnNihāyah fī Gharīb al-Hadīth wa’l-Athr oleh „Alī ibn
Muhammad ibn al-Athīr al-Jazarī (w. 630),
Sharh Mushkil al-Wasit, Siyanah Sahih Muslim min al-
Ikhlal wa al-Ghalat wa Himayatuh min al-Isqat wa al-Saqat
dan Mushkilat al-Bukhari oleh Abu „Amru ibn al-Salah (w.
643/1245),
Shawahid al-Tawdih wa’l-Tasrih li Mushkilat al-Jami‘ al-
Sahih oleh Abu „Abd Allah Muhammad b. „Abd Allah b.
Malik al-Jiyani, Mabani al-Akhbar fi Sharh Ma‘ani al-
Athar oleh Badr al-Din Abi Muhammad Mahmud ibn
Ahmad al-„Ayni (762-855 H),
Mushkil al-Sahihayn oleh Khalil b. Kaykaldi b. „Abd Allah
(w. 761/1359),
Dan lain lain,
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Definisi secara istilah yaitu menurut Al-Jurjani berkata tentang makna
al-Musykil:”Ia adalah sesuatu (kalimat) yang tidak diketahui
maknanya kecuali dengan proses pengkajian setelah pencarian
maknanya.” (at-Ta’riifaat, karya al-Jurjani)
2. Kemusykilan yang tercantum dalam teks hadis ini mencakup banyak
jenis seperti pertentangan hadis dengan al-Qur’an, atau dengan hadis
yang lain, atau dengan ‘ijma. Demikian juga pertentangannya dengan
qiyas, logika dan pikiran sihat, dengan amalan para sahabat, atau
tersebab kekaburan pada maknanya, atau ikhtilaf (perselisihan) di
kalangan muhaddis, fuqaha atau mufassir, atau ahli Qur’an atau ahli
bahasa. Kadangkala ia juga bertentangan dengan sejarah, atau
pengetahuan empirik.
3.
7
DAFTAR PUSTAKA
Binti, Zunaidah Mohd Marzuk, dkk, “Berbagai Genre Karya Mushkil Al-
Hadith Dari Klasik Hingga Kontemporar (Suatu Sorotan Perbandingan)”,
Jurnal Human Science, 2017.
http://repository.uinsuska.ac.id/20790/7/7.%20BAB%20II%20%281%29.pdf