Anda di halaman 1dari 5

1.

Seperti yang kita tahu bahwa kinerja karyawan yang baik akan berpengaruh pada kinerja
perusahaan juga. Jadi, penting untuk kita memahami aspek apa saja yang penting untuk
dievaluasi. Penilaian kinerja juga digunakan untuk menilai berhasil tidaknya pelaksanaan
kegiatan atau kebijakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka
mewujudkan misi dan visi perusahaan. Meskipun evaluasi karyawan setiap bisnis
mengandung elemen yang spesifik untuk industri dan deskripsi pekerjaan, ada beberapa
kriteria menyeluruh yang harus digunakan dalam penilaian kinerja karyawan.
Adapun beberapa kriteria evaluasi kinerja karyawan yang akan kami nilai sebagai
berikut:
1. Inisiatif
Karyawan yang punya inisiatif biasanya merupakan pekerja mandiri yang dapat
menjalankan perannya tanpa perlu banyak supervisi dari atasan. Banyak perusahaan
yang menganggap inisiatif karyawan sebagai hal positif dalam penilaian kinerja.
Inisiatif ini bentuknya dapat bermacam-macam misalnya inisiatif membantu
pemecahan masalah, inisiatif mengurangi konflik dalam tim, dan inisiatif untuk
melakukan hal-hal baru yang memberikan hasil nyata.

2. Kehadiran

Tingkat kehadiran dapat menggambarkan kedisiplinan dan komitmen karyawan


dalam bekerja. Contoh paling sederhana adalah ketepatan waktu masuk dan selesai
kerja. Kehadiran juga menunjukkan kepatuhan karyawan pada peraturan perusahaan
mengenai waktu kerja dan kesadaran terhadap kewajibannya sebagai pekerja.
Keterlambatan yang berulang akan mengurangi durasi jam kerja, yang berarti juga
mengurangi produktivitas.

3. Sikap

Sikap juga menjadi kriteria penilaian kinerja karyawan yang tak bisa diabaikan. Bagi
beberapa perusahaan, sikap yang sesuai dengan budaya perusahaan menjadi syarat
nomor satu dalam mempertahankan karyawan. Karyawan yang memiliki sikap positif
tentunya akan membentuk lingkungan kerja yang juga positif. Hal itu penting bagi
menjaga produktivitas karyawan dan organisasi.

4. Keterampilan komunikasi

Keterampilan komunikasi adalah keterampilan karyawan dalam menyampaikan pesan


secara jelas maupun ide yang dimiliki kepada rekan kerjanya. Kemampuan
menyampaikan gagasan kepada orang lain cukup penting karena akan mempunyai
nilai plus sendiri bagi seorang karyawan. Bisa saja berangkat dari ide yang dimiliki
karyawan tersebut dapat diciptakan inovasi atau produk baru demi membawa
kemajuan perusahaan. Keterampilan ini sangat berharga khususnya jika posisi
karyawan tersebut memerlukan keterampilan komunikasi yang tinggi, seperti bagian
penjualan dan pemasaran.

5. Fokus
Fokus pada pekerjaan adalah persyaratan mendasar dari sebuah kinerja yang baik.
Namun tak dapat dipungkiri juga, mempertahankan fokus kerja merupakan tantangan
bagi pekerja mana pun. Apalagi di saat pandemi di mana banyak terjadi perubahan
pola kerja. Tantangan fokus seperti di atas seharusnya bisa dinilai secara fleksibel.
Akan berbeda jika konteks fokus menggambarkan perilaku yang sengaja dilakukan
seorang individu, misalnya terlalu lama menggunakan smartphone di jam kerja untuk
kepentingan pribadi, atau mengganggu rekan kerja lain yang sedang fokus.

6. Tingkat Pengetahuan (Hal Teknis)


Pengetahun teknis seputar pekerjaan ini berkaitan juga dengan mutu pekerjaan dan
kecepatan karyawan dalam mengemban tanggung jawab yang diberikan kepada
mereka. Dengan pengetahuan yang mereka miliki soal pekerjaannya, tentu
diharapkan hasil pekerjaannya pun haruslah yang terbaik. Pengetahuan seputar
pekerjaan yang diemban karyawan sangatlah krusial agar semua pekerjaan dapat
diselesaikan secara berkala dengan kualitas terbaik.

7. Produktivitas / Menjaga Deadline

Produktivitas individu akan memengaruhi produktivitas perusahaan. Maka dari itu


seorang pekerja yang mampu membutktikan hasil kerja yang produktif akan dinilai
baik oleh perusahaan. Hal tersebut membuat kecepatan dalam menyelesaikan
pekerjaan pun termasuk parameter yang diperhitungkan dalam penilaian kinerja
karyawan. Walaupun ditempat deadline padat sekalipun karyawan harus bisa
menyelesaikan pekerjaannya sebaik mungkin.

8. Kerja Tim / Pitching


Sering kali, pekerjaan seseorang tidak terbatas pada jobdesc yang telah ditetapkan.
Suka tidak suka, ada waktu dimana seorang karyawan dilimpahi pekerjaan dari
rekannya, divisi lain, bahkan tugas tambahan dari atasan. Indikator ini mengukur
bagaimana individu mampu memberikan kontribusinya terhadap keberhasilan tim.

9. Keandalan

Seorang karyawan harus bisa diandalkan, artinya ia kompeten dan memiliki rasa
tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Ini dapat dimulai dari apakah ia karyawan
yang cocok untuk pekerjaan tersebut. Ketika seorang karyawan dapat diandalkan, ini
merupakan hal yang baik yang dapat mendukung kemajuan perusahaan.

10. Kualitas Kerja


Dalam ranah pekerjaan, tidak hanya jumlah tetapi juga kualitas hasil juga harus
diperhitungkan. Tidak kalah dengan yang lain, kualitas kerja juga termasuk sebagai
indikator penting dan digunakan perusahaan dalam menilai hasil kerja karyawan.
Indikator ini menentukan keterampilan, kecakapan, dan tingkat kompetensi karyawan
dalam bekerja. Sekilas, menilai kualitas kerja akan menimbulkan banyak issue seperti
bagaimana menilai sesuatu yang bersifat abstrak? Tetapi, jangan khawatir karena
terdapat beberapa metode untuk menilai kualitas kinerja karyawan, seperti 360 degree
Feedback.

11. Integritas

Menurut KBBI daring, integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan
kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan
kewibawaan. Dapat juga diartikan sebagai kejujuran. Kejujuran akan membawa
individu mana pun lebih terhormat di mata orang lain, begitu juga dengan
pekerjaannya. Beberapa perusahaan mengutamakan integritas sebagai hal yang harus
dimiliki dan dibawa oleh setiap anggotanya. Hal ini tentu untuk menghindari hasil
kerja yang buruk di mata pelanggan atau masyarakat.

12. Penyesuaian Diri

Perubahan lingkungan seperti perpindahan kantor, tempat tinggal dapat berpengaruh


pada semangat kerja. Kemampuan menyesuaikan diri yang cepat akan kembali
membuatnya dapat bekerja secara optimal.

13. Kepemimpinan

Faktor ini dinilai pada kinerja utama karyawan untuk melihat potensi mereka dalam
memimpin. Bakat tersebut berguna tak hanya dalam tanggung jawabnya
menyelesaikan pekerjaannya sendiri tetapi juga seorang yang punya jiwa
kepemimpinan dapat memberikan pengaruh positif terhadap lingkungan kerjanya.

14. Disiplin

Disiplin ketika membuat perencanaan pekerjaannya tentu akan sangat berpengaruh


terhadap ketepatan waktu dalam menyelesaikan tanggung jawab mereka. Apakah
seorang karyawan telah mengikuti semua sistem yang ada juga penting untuk dinilai.
Tentu perusahaan tidak menginginkan karyawan yang asal asalan, bertindak
semaunya, bahkan membangkang.

Formulir Evaluasi Kinerja Karyawan


Dengan ini kami mengajukan penilaian kinerja karyawan sebagai berikut :

Nama :

Departemen :

NIK :

Jabatan :

Periode Penilaian :

I. Absensi dan Keterlambatan


1. Sebab dan jumlah absen
a. Sakit Hari ;
b. Ijin Hari ;
c. Alpa Hari ;
2. Keterlambatan
Pernah/tidak : jika pernah : ….. Kali terlambat dalam 1 tahun
3. Data siang
Pernah/tidak : jika pernah : ….. Kali terlambat dalam 1 tahun
4. Pulang cepat
Pernah/tidak : jika pernah : ….. Kali terlambat dalam 1 tahun

II. Penilaian Hasil Kinerja

NILAI
No. ASPEK
KS K C CB B
1 2 3 4 5
1. Inisiatif
2. Kehadiran
3. Sikap
4. Keterampilan komunikasi
5. Focus
6. Tingkat pengetahuan
7. Produktivitas / Menjaga Deadline
8. Kerja Tim / Pitching
9. Keandalan
10. Kualitas kerja
11. Integritas
12. Penyesuaian Diri
13. Kepemimpinan
14. Disiplin
Nilai Total
Nilai Akhir (Nilai Total/Jumlah Aspek)
Keterangan : *) Hanya waktu level jabatan yang memiliki bawahan (Nilai Akhir min 3)

III. Rekomendasi

Dapat diperpanjang / diberhentikan jabatannya / hubungan kerja

Diberhentikan mulai tanggal ………… ……….

Lain-lain ………… ………

Yang Memberi Nilai Menyetujui

Atasan Langsung Pimpinan


Tgl Tgl

Anda mungkin juga menyukai