NIM : 2202011045
Jawaban
4) Keterampilan Komunikasi
Apakah karyawan tersebut memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara
memadai dengan rekan kerja, manajer, dan pelanggan? Apakah ada masalah yang
dibuat, atau diselesaikan, karena keterampilan komunikasi karyawan?
Keterampilan komunikasi adalah keterampilan karyawan dalam menyampaikan
pesan secara jelas maupun ide yang dimiliki kepada rekan kerjanya. Kemampuan
menyampaikan gagasan kepada orang lain cukup penting karena akan mempunyai
nilai plus sendiri bagi seorang karyawan. Bisa saja berangkat dari ide yang dimiliki
karyawan tersebut dapat diciptakan inovasi atau produk baru demi membawa
kemajuan perusahaan.
Keterampilan komunikasi juga penting dalam menjaga hubungan baik dengan
rekan satu tim dan lainnya. Keterampilan ini sangat berharga khususnya jika posisi
karyawan tersebut memerlukan keterampilan komunikasi yang tinggi, seperti bagian
penjualan dan pemasaran.
5) Berorientasi pada Divisi dan Perusahaan
Apakah karyawan tersebut memiliki pandangan yang lebih luas dan pemahaman
yang lebih dalam daripada sekadar tugasnya sendiri? Apakah dia berbicara tentang
departemen atau perusahaan dengan bangga?
Seorang karyawan sebaiknya juga berorientasi pada divisi dan perusahaan
secara umum. Artinya, kita dapat menilai dari kinerjanya bahwa hasil tersebut
dilakukan untuk kemajuan divisi dan perusahaan. Karyawan mengetahui dan
mengerti tujuan perusahaan dengan baik, sehingga usaha dan kinerjanya selalu
diupayakan untuk mencapai tujuan tersebut.
6) Fokus
Apakah karyawan mampu mempertahankan fokus pada tugasnya? Apakah dia
kesulitan memprioritaskan tugas pekerjaan di atas bisnis pribadi atau bersosialisasi
dengan karyawan lain?
Fokus pada pekerjaan adalah persyaratan mendasar dari sebuah kinerja yang
baik. Namun, takdapat dipungkiri juga, mempertahankan fokus kerja merupakan
tantangan bagi pekerja mana pun. Apalagi di saat pandemi di mana banyak terjadi
perubahan pola kerja.
Tantangan fokus seperti di atas seharusnya bisa dinilai secara fleksibel. Akan
berbeda jika konteks fokus menggambarkan perilaku yang sengaja dilakukan
seorang individu, misalnya terlalu lama menggunakan smartphone di jam kerja
untuk kepentingan pribadi, atau mengganggu rekan kerja lain yang sedang fokus.
8) Integritas
Apakah karyawan tersebut menunjukkan perilaku etis di tempat kerja? Apakah dia
menghormati privasi karyawan lain dan pelanggan?
Kejujuran akan membawa individu mana pun lebih terhormat di mata orang
lain, begitu juga dengan pekerjaannya. Beberapa perusahaan mengutamakan
integritas sebagai hal yang harus dimiliki dan dibawa oleh setiap anggotanya. Hal
ini tentu untuk menghindari hasil kerja yang buruk di mata pelanggan atau
masyarakat.
Sebagai contoh, di perusahaan yang menjunjung integritas, kejujuran menjadi
syarat mutlak yang harus dimiliki setiap pegawai. Misalnya, perusahaan media
massa yang punya reputasi dan kredibilitas kuat di mata publik tidak segan memecat
karyawan yang menerima uang/suap dari narasumber.
12) Keandalan
Apakah karyawan tersebut dapat diandalkan? Apakah dia secara konsisten
menunjukkan kompetensi dan ketergantungan? Apakah dia orang yang “cocok”?
Seorang karyawan harus bisa diandalkan, artinya ia kompeten dan memiliki rasa
tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Ini dapat dimulai dari apakah ia karyawan
yang cocok untuk pekerjaan tersebut. Ketika seorang karyawan dapat diandalkan, ini
merupakan hal yang baik yang dapat mendukung kemajuan perusahaan.
13) Pengelolaan Stress
Bagaimana cara karyawan menangani perubahan lingkungan kerja? Apakah dia
mampu menyaring “kebisingan” dan fokus pada pemecahan tugas yang ada untuk
menyelesaikannya tepat waktu? Bagaimana cara karyawan berinteraksi dengan
anggota departemen lainnya saat ketegangan tinggi?
Dalam setiap pekerjaan, pasti terdapat tekanan-tekanan yang harus diselesaikan
oleh karyawan. Tak jarang juga tekanan tersebut membuat karyawan merasakan
stress. Karyawan harus dapat mengelola stress tersebut dengan baik, sehingga tidak
menghambat pekerjaan tim dan menyebabkan delay. Aspek itulah yang harus dinilai
oleh HRD dan manajer.
14) Kerja Tim / Pitching
Jika suatu departemen kekurangan tenaga, apakah karyawan tersebut bersedia
untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dari departemen tersebut? Apakah
karyawan tersebut secara sukarela membantu?
Sering kali, pekerjaan seseorang tidak terbatas pada jobdesc yang telah
ditetapkan. Suka tidak suka, ada waktu dimana seorang karyawan dilimpahi pekerjaan
dari rekannya, divisi lain, bahkan tugas tambahan dari atasan.
Indikator ini mengukur seberapa baik karyawan menjalankan tugasnya dalam tim,
bagaimana mereka berkomunikasi dengan atasan, menerima perintah dan
menjalankannya, serta berkolaborasi dengan rekan kerja dari divisi lain. Bagaimana
individu mampu memberikan kontribusinya terhadap keberhasilan tim.
A. Teori Gordon
Menurut J E Gordon (1949), kecelakaan merupakan akibat dari interaksi
antara korban kecelakaan, perantara terjadinya kecelakaan, dan lingkungan yang
kompleks, yang tidak dapat dijelaskan hanya dengan mempertimbangkan salah
satu dari 3 faktor yang terlibat.
Oleh karena itu, untuk lebih memahami mengenai penyebab – penyebab
terjadinya kecelakaan maka karakteristik dari korban kecelakaan, perantara
terjadinya kecelakaan, dan lingkungan yang mendukung harus dapat diketahui
secara detail.
B. Teori Domino Terbaru
Setelah tahun 1969 sampai sekarang, telah berkembang suatu teori yang
mengatakan bahwa penyebab dasar terjadinya kecelakaan kerja adalah
ketimpangan manajemen.
Widnerdan Bird dan Loftus mengembangkan teori Domino Heinrich untuk
memperlihatkan pengaruh manajemen dalam mengakibatkan terjadinya
kecelakaan.
C. Teori Frank E. Bird Petersen
Penelusuran sumber yang mengakibatkan kecelakaan. Bird mengadakan
modifikasi dengan teori domino Heinrich dengan menggunakan teori manajemen,
yang intinya sebagai berikut :
Manajemen kurang kontrol.
Sumber penyebab utama.
Gejala penyebab langsung (praktek di bawah standar).
Kontak peristiwa (kondisi di bawah standar).
Kerugian gangguan (tubuh maupun harta benda).
4. Pencegahan penyakit dan kecelakaan kerja
a. Faktor Lingkungan
Lingkungan kerja yang memenuhi persyaratan pencegahan kecelakaan kerja,
yaitu:
1. Memenuhi syarat aman, meliputi higiene umum, sanitasi, ventilasi udara,
pencahayaan dan penerangan di tempat kerja dan pengaturan suhu udara
ruang kerja.
2. Memenuhi syarat keselamatan, meliputi kondisi gedung dan tempat kerja
yang dapat menjamin keselamatan.
3. Memenuhi penyelenggaraan ketatarumahtanggaan, meliputi pengaturan
penyimpanan barang, penempatan dan pemasangan mesin, penggunaan
tempat dan ruangan.
b. Faktor Mesin dan peralatan kerja
Mesin dan peralatan kerja harus didasarkan pada perencanaan yang baik
dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. Perencanaan yang baik terlihat
dari baiknya pagar atau tutup pengaman pada bagian-bagian mesin atau perkakas
yang bergerak, antara lain bagian yang berputar. Bila pagar atau tutup pengaman
telah terpasang, harus diketahui dengan pasti efektif tidaknya pagar atau tutup
pengaman tersebut yang dilihat dari bentuk dan ukurannya yang sesuai terhadap
mesin atau alat serta perkakas yang terhadapnya keselamatan pekerja dilindungi.