Anda di halaman 1dari 13

HUKUM REKAM MEDIS

Dugaan Malapraktik Salah Operasi Kaki

Dosen Pengampu : Iwan Setyawan, S.H., M.H.

Disusun Oleh Kelompok 7:

1. Donna Pinta Sitepu ( 213309010312)

2. Jesica Gladies Purba (213309010109)

3. Monalisa Siahaan (213309010096)

4. Rani Theresia Tarigan (213309010126)

5. Vinitha Delaya Saragih ( 213309010100)

6. Yuni Kristiani Sihombing (213309010094)


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa.Atas Rahmat dan Karunia-

Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang membahas tentang

“ Dugaan malapraktik Salah Operasi Kaki “ dengan tepat waktu. Ucapan

terimakasih juga penulis sampaikan kepada Dosen Pembimbing mata kuliah

Hukum Rekam Medis yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

pihak yang turut membantu hingga terselesaikannya makalah ini dengan

baik.Makalah disusun untuk memenuhi tugas makalah Hukum Rekam Medis.

Selain itu,makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga

para penulis. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh sebab

itu,saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya,dan bagi

pembaca umum.

Medan, 22 Mei 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................2
BAB I........................................................................................................................ 4
KRONOLOGIS.......................................................................................................... 4
BAB II....................................................................................................................... 8
PERMASALAHAN.................................................................................................... 8
1. Bagaimanakan tindakan tegas yang akan diberikan kepada dokter tersebut?.............8
2. Apakah ada cara untuk mencegah agar masyarakat tidak terjebak malpraktik?......... 8
BAB III...................................................................................................................... 9
PEMBAHASAN.........................................................................................................9
BAB IV.................................................................................................................... 12
KESIMPULAN.........................................................................................................12
DAFAR PUSTAKA.................................................................................................. 13

3
BAB I

KRONOLOGIS

Dalam buku yang berjudul “Legal Aspect of Medical Record” Hayt and

Hayt mendefinisikan rekam medis sebagai berikut : “A Medical record is the

compilation of the partinent facta of the patient’s life history, his illness, and

treatment. In a larger sense the medical record is compilation of scientifis data

derived from many and available for various uses, personal and impersonal, to

serve the patiens was treated, the science of medce, and society as awhole1.”

Dengan demikian menurut Hayt and Hayt, suatu rekam medis itu ialah himpunan

fakta-fakta yang berhubungan dengan sejarah/riwayat kehidupan pasien, sakitnya,

perawat/pengobatannya. Dalam pengertian yang luas (lebih luas) rekam medik

ialah suatu himpunan data ilmiah dari banyak sumber, dikoordinasikan pada satu

dokumen dan yang disediakan untuk bermacam-macam kegunaan, personel dan

impersoanl, untuk melayani pasien dirawat, diobati , ilmu kedokteran, dan

masyarakat secara keseluruhan.

1
Hayt and Hayt, 1964: 1

4
Contoh kasus rekam medis

“ Dugaan malapraktik salah operasi kaki”

Penyelidikan kasus dugaan malpraktik di RS Murni Teguh Memorial

Medan terhadap pasien bernama Evarida Simamora (52) terus bergulir. Abang

kandung Evarida, Reynold Simamora menceritakan awalnya Evarida mengalami

luka akibat kecelakaan sepeda motor di Sibolga. Dua hari kemudian, saat masih

dirawat, Evarida terjatuh lagi di kamar mandi. Sejak itu, kondisi kakinya sebelah

kiri semakin parah. Evarida dirujuk dari Kota Sibolga ke RS Murni Teguh Medan

pada Oktober 2022 lantaran mengalami gangguan pada kaki kirinya atau ankle

sinistra. "Kata dokter disarankan supaya fisioterapi. Ada enam kali pertemuan dan

harus dioperasi. Jadi diambil tindakan kaki kiri yang diperiksa. Itu yang

bermasalah kaki kiri. Tidak pernah kaki kanan karena yang bermasalah kaki kiri.

Makanya di rekam medis itu dijelaskan ankle sinistra adalah kaki kiri," kata

Reynold. Selanjutnya, korban menjalani operasi. Pada saat masuk ruang operasi,

kata Reynold, adiknya sempat memberi tahu bahwa sakit di bagian kaki kiri.

Korban pun dibius dan menjalani operasi. Namun pada korban masuk ke dalam

ruang pemulihan. Suami korban heran mengapa kaki kanan istrinya yang diperban.

"Kok kaki kanan yang diperban. Diperiksa kakinya di situ ketahuan bahwa sudah

salah operasi saat di ruang pemulihan. Dokternya enggak ada kasih tahu bahwa

orang itu salah operasi. Itulah kejadiannya," tandas Reynold. Operasi kaki korban

dilakukan pada 23 November 2022 di RS Murni Teguh Memorial Jalan Jawa,

Medan. Saat itu korban ditangani oleh dokter berinisial PS. Menurutnya, dokter

PS diduga melakukan malpraktik karena mengoperasi kaki kanan adiknya,

5
sedangkan yang sakit kaki kiri. Korban harus terbaring selama 1 bulan setelah

dokter salah mengoperasi kakinya. Atas kejadian ini Evarida Simamora

mengadukan kasusnya ke ranah hukum di Polda Sumut, Melalui kuasa hukumnya,

Evarida ingin perlindungan hukum dan masalah ini dituntaskan seadil- adilnya.

Keluarga korban berharap polisi segera mengusut tuntas kasus dugaan

malapraktik tersebut dan seluruh dokter yang terlibat supaya diperiksa, apabila

perlu ditahan karena ini sudah membahayakan nyawa pasien. Karena sampai

sekarang dioperasi tidak ada sembuh-sembuh

Pada hari rabu tanggal 11 Januari 2023 Pihak terlapor tidak menghadiri

panggilan penyidik Ditreskrimsus Polda Sumut. Dikonfirmasi melalui aplikasi

percakapan WhatsApp, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi

mengatakan, pihak terlapor itu yakni dr PS dan Rumah Sakit Memorial Hospital

(MTMH) Medan. Dikatakan Hadi, pemeriksaan terhadap dr PS dan rumah sakit

dijadwalkan Selasa (10/1/2023). Dalam kasus dugaan salah operasi kaki itu, dr PS

tidak menghadiri panggilan. "Jadwalnya Selasa (10/1/2023), tapi keduanya tidak

datang," katanya. Hadi menjelaskan, ketidakhadiran terlapor dalam panggilan

pemeriksaan penyidik karena sedang mengoperasi pasien. Pihaknya

menjadwalkan ulang pemeriksaan kepada pihak terlapor. "Pengacaranya bilang

mereka meminta dijadwalkan ulang karena ada operasi terhadap pasien," ucap dia.

Dijelaskan Hadi, kasus dugaan salah operasi kaki pasien Evarida Simamora (52)

masih tahap penyelidikan. Polda Sumut sudah memeriksa 3 dokter di RS Murni

Teguh Memorial Medan pada Rabu 4 Januari 2023. Tiga orang yang dipanggil

polisi yakni dokter Riski, spesialis anastesi, dokter Sintia sebagai spesialis rehab

6
medik, kemudian dokter Susana spesialis radiologi. Ketiganya diperiksa karena

sebagai dokter yang bekerja di RS tersebut.

7
BAB II

PERMASALAHAN

1. Bagaimanakan tindakan tegas yang akan diberikan kepada dokter tersebut?

2. Apakah ada cara untuk mencegah agar masyarakat tidak terjebak malpraktik?

8
BAB III

PEMBAHASAN

1. Tindakan Tegas Yang Diberikan Kepada Dokter

Tindakan tegas yang diberikan kepada dokter atas kasus ini tidak ada.Seperti yang

dikatakan Humas Rumah Sakit Murni Teguh,Herman Ramli rumah sakit dan

keluarga pasien sepakat menyelesaikan permasalahan secara damai atau

kekeluargaan. 2“ Kedua pihak bersepakat dan yang terpenting pasien dapat

melanjutkan perawatan di Rumah Sakit Murni Teguh,” ujar Ramli. Sebelumnya

keluarga korban dugaan salah operasi kaki pasien Bernama Evarida

Simamora,mengaku telah berdamai dengan pihak Rumah Sakit Memorial Murni

Teguh. Selanjutnya,abang korban,Reynold Simamora mengatakan pihaknya sudah

menerima uang damai dari pihak terlapor. Meski demikian,ia tak mau

menyebutkan berapa jumlah pasti uang yang diterima.Dia mengatakan akan

menggunakan uang tersebut untuk pengobatan adiknya. Namun demikian,

menurut informasi pihak korban menerima uang damai hamper Rp 200 juta.

Setelah sepakat berdamai dan menerima uang yang diduga berjumlah ratusan

juta,Reynold mengaku segera mencabut laporannya di Polda Sumut. 3

2
Pasal Pasal 29 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 “Tentang Kesehatan”
3
Gunawan, J. Perkara Tindak Medik (Medical Malpraktik},k.om.pas

9
2. Cara Mencegah Agar Masyarakat Tidak Terjebak Malpraktik

Malpraktik atau malpraktek adalah sebuah tindakan atas dasar kelalaian atau

kesalahan seorang dokter dalam menjalankan profesi, praktek, pengetahuan dan

ketrampilannya yang biasa digunakan dalam mengobati pasien sehingga

menyebabkan kerusakan atau kerugian bagi kesehatan atau kehidupan pasien

karena tidak sesuai dengan standar profesi medik serta menggunakan keahlian

untuk kepentingan pribadi.

Profesi tenaga medis mengandung risiko tinggi karena bentuk, sifat dan tujuan

tindakan yang dilakukan oleh seorang tenaga medis dapat berpotensi

menimbulkan bahaya bagi seseorang4. Undang-undang memberikan kewenangan

secara mandiri kepada tenaga medis untuk melakukan dan bertanggung jawab

dalam melaksanakan ilmu medis menurut sebagian atau seluruh ruang lingkupnya

serta memanfaatkan kewenangan tersebut secara nyata. Seorang tenaga medis

dinyatakan melakukan kesalahan profesional apabila melakukan tindakan yang

menyimpang atau lebih dikenal sebagai malpraktik.

Adanya kecenderungan masyarakat untuk menggugat tenaga medis karena adanya

mal praktik diharapkan tenaga medis dalam menjalankan tugasnya selalu

bertindak hati-hati, yakni :

1. Tidak menjanjikan atau memberi garansi akan keberhasilan upayanya, karena

perjanjian berbentuk daya upaya (inspaning verbintenis) bukan perjanjian akan

berhasil (resultaat verbintenis).

4
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran

10
2. Sebelum melakukan intervensi agar selalu dilakukan informed consent.

3. Mencatat semua tindakan yang dilakukan dalam rekam medis.

4. Apabila terjadi keragu-raguan, konsultasikan kepada senior atau dokter.

5. Memperlakukan pasien secara manusiawi dengan memperhatikan segala

kebutuhannya

6. Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien, keluarga dan masyarakat

sekitarnya.

11
BAB IV

KESIMPULAN

. Malpraktik atau malpraktek adalah sebuah tindakan atas dasar kelalaian

atau kesalahan seorang dokter dalam menjalankan profesi, praktek, pengetahuan

dan ketrampilannya yang biasa digunakan dalam mengobati pasien sehingga

menyebabkan kerusakan atau kerugian bagi kesehatan atau kehidupan pasien

karena tidak sesuai dengan standar profesi medik serta menggunakan keahlian

untuk kepentingan pribadi. Undang-undang memberikan kewenangan secara

mandiri kepada tenaga medis untuk melakukan dan bertanggung jawab dalam

melaksanakan ilmu medis menurut sebagian atau seluruh ruang lingkupnya serta

memanfaatkan kewenangan tersebut secara nyata.

Dari kasus yang telah kami bahas, tidak adanya tindakan tegas yang

diberikan kepada dokter atas kasus ini, dikarenakan kedua belah pihak memilih

diselesaikan secara damai dan kekeluargaan. Kemudian pihak keluarga akan

segera mencabut laporannya di polda sumut

12
DAFAR PUSTAKA

Hayt and Hayt, 1964: 1

Pasal Pasal 29 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 “Tentang Kesehatan”

Gunawan, J. Perkara Tindak Medik (Medical Malpraktik},k.om.pas

Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran

https://medan.kompas.com/read/2023/01/11/112753778/kasus-dugaan-salah-

operasi-kaki-dokter-dan-rs-tak-hadiri-panggilan-polda-sumut

https://news.detik.com/berita/d-6489379/rs-murni-teguh-bantah-salah-operasi-

kaki-kanan-padahal-kaki-kiri-sakit

13

Anda mungkin juga menyukai