Anda di halaman 1dari 11

TINDAKAN DAN SIKAP YANG MERUGIKAN

HAK PASIEN/KLIEN DAN KELUARGA

Disusun oleh :

KELOMPOK 3

TINGKAT 1D

THIARA SAFITRI (19334105)


YULIA PRATAMA SARI (19334112)
VIRANITAMI (19334108)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019

i
Kata Pengantar

Puji syukur kehadiran Allah SWT,Yang telah memberikan rahmat dan


hidayahnya, Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang diberikan dosen
kami,Yaitu ibuk Hj Erpita Yanti. SKM. M.M Kes, dengan judul Tindakan atau sikap
yang merugikan hak pasien dan keluarga dan makalah ini akan kami siapkan tepat
pada waktunya.

Tujuan kelompok kami menulis makalah tentang Tindakan atau sikap yang
merugikan hak pasien dan keluarga, Agar menambah wawasan pembaca lebih
mengenal konsep pelayanan seutuhnya dan kami mengucapkan banyak terimakasih
kepada dosen, bapak, ibuk yang telah memberikan tugas ini kepada kelompok kami.

Dengan pembelajaran dibidang konsep dasar pelayanan keperawatan ini ,kami


mohon maaf, jika makalah kami jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik,
saran dari pembaca kami nantikan untuk melengkapi kesempurnaan makalah kami.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................……………………………............................ ii

DAFTAR ISI ...........................………….....……………................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........………................................................................. 1

1.2 Rumusan masalah....….......................…............................................ 1

1.3 Tujuan Masalah...………………….….............................................. 1

BAB II ISI

2.1 TINDAKAN dan SIKAP yang MERUGIKAN

HAK PASIEN dan KELUARGA........................................................... 2

BAB III PENUTUP

3.1Kesimpulan............................................................................................. 6

3.2 Saran…………………………….......................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rumah sakit adalah salah satu jenis sarana pelayanan kesehatan yang tugas
utamanya adalah melayani kesehatan perorangan di samping tugas pelayanan lainnya.
Oleh karena itu, dalam pelayanan kesehatan terdapat dua kelompok yang perlu
mendapat perhatian, yaitu penerima pelayanan kesehatan (health care receivers)yang
dalam hal ini adalah pasien dan pemberi pelayanan kesehatan (health care
providers)yaitu rumah sakit yang di dalamnya terdiri atas berbagai tenaga kesehatan.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien,tenaga medis harus bersikap
baik dan toleran untuk proses penyembuhan pasien. Tindakan dalam memberikan
pelayanan kesehatan harus dilakukan sesuai dengan prosedur dan tidak melenceng.
Pada saat sekarang banyak tindakan-tindakan dari rumah sakit yang merugikan hak
pasien. Hal tersebut memberikan dampak yang buruk kepada pasen seperti tidak
merasa puas dengan pelayanan kesehatan yang diberikan,tidak merasa nyaman dan
aman. Hal tersebut akan berdampak juga kepada rumah sakit,seperti mayarakat akan
hilang kepercayaannya untuk berobat ke rumah sakit dan dicap buruk oleh
masyarakat.

A. Rumusan masalah

Apa saja tindakan dan sikap yang merugikan hak pasien/klien dan keluarga dalam
pelayanan kesehatan?

B. Tujuan masalah

Mahasiswa mampu medeskripsikan tindakan dan sikap yang merugikan hak


pasien/klien dan keluarga

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. TINDAKAN dan SIKAP yang MERUGIKAN HAK PASIEN dan


KELUARGA

Para pelaku medis seharusnya melayani pasien dengan baik dan bertanggung jawab
atas kesembuhan pasiennya tersebut, mereka dituntut untuk memberikan pelayanan
terbaik serta berperilaku sopan dan ramah agar membuat sang pasien merasa nyaman.

Beberapa tahun belakangan ini dunia medis kerap tercoreng dengan tindak tanduk
para perawat maupun dokter yang kerap memberikan perlakuan tidak menyenangkan
terhadap pasiennya. Tak hanya di Indonesia, perlakuan buruk para petugas medis
tersebut pun juga terjadi dibeberapa negara di dunia. Beberapa kasus-kasus dari
mereka pun menjadi perbincangan dan mencoreng nama rumah sakit tempat mereka
bekerja.

Berikut kasus-kasus yang merugikan pasien:

1. Seorang perawat lecehkan pasien

Baru-baru ini warganet heboh dengan sebuah video pengakuan seorang pasien
perempuan yang mengalami pelecehan seksual oleh seorang perawat pria. Pasien itu
mengaku dilecehkan saat dirinya masih dalam pengaruh obat bius usai menjalani
operasi.

2. Tangani pasien anak kecil sambil asyik teleponan.

Bulan November tahun 2017 lalu, warganet juga sempat dibikin geram setelah
melihat sebuah video yang beredar di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat dua
perawat sedang menangani seorang pasien anak kecil. Sambil menangani si pasien,
salah satu perawat tampak asyik teleponan tanpa memedulikan rintihan kesakitan
pasien.

3. Melakukan pelecehan seksual dengan dalih suntik vitamin.

Pertengahan tahun lalu seorang wanita berusia 21 tahun melaporkan seorang perawat
dari RSUD Curup, Kabupaten Rejong Lebong, Bengkulu atas tuduhan pelecehan
seksual. Kejadian tersebut bermula saat wanita tersebut tengah mendampingi
balitanya yang berusia 6,5 bulan menjalani operasi pembengkakan usus.

Setelah operasi selesai, ia di sarankan seorang perawat untuk melakukan suntik


vitamin agar badannya tidak lemas. Saat melakuan penyuntikan, oknum petugas
2
tersebut mulai mencoba memegang bagian dadanya, kemudian sang pasien tersebut
keluar ruangan.

4. Perawat pria lakukan tindakan tidak senonoh ke pasien wanita.

Seorang perawat pria berusia 49 tahun dari Rumah Sakit Osceola, Florida, Amerika
Serikat harus berhadapan dengan pihak kepolisian pada tahun 2011 lalu, setelah
melakukan pelecehan seksual terhadap dua pasien perempuan. Satu korban mengaku
diminta menirukan salah satu pose hubungan seks, jika menolak maka luka yang
berada di kakinya tidak akan disembuhkan. Korban yang lain mengaku, bagian tubuh
pribadinya dipegang perawat tersebut.

5. Membentak-bentak pasien

Keluarga pasien dan pasien menerima perlakuan tidak menyenangkan dari oknum
perawat di RSUD Kondosapata, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Selatan. Menurut
pengakuan salah satu anggota keluarga pasien, para perawat yang berada di lantai 2
rumah sakit tersebut kerap menbentak-bentak pasien di rawat inap. Mereka juga
berlaku tak sopan dengan para pasien maupun keluarga pasien.

6. Acungkan jari tengah kepada bayi yang baru lahir.

Sejumlah perawat di Naval Hospital Jacksonville dipecat dari rumah sakit karena
melakukan perbuatan yang tidak pantas. Dalam sebuah foto dan video terlihat perawat
mengacungkan jari tengah dengan latar belakang seorang bayi yang baru lahir. Tak
cukup sampai di situ, seorang perawat yang lain pun memaksa bayi tersebut untuk
menari dan dipaksa berdiri serta tangannya diangkat pelaku.

7. Sejumlah perawat menari-nari saat proses operasi berlangsung.

Lima orang perawat di Rumah Sakit Kolombia melakukan tindakan yang tak pantas
kepada seorang pasien di ruang operasi. Pada sebuah video yang tersebar di media
sosial pada awal tahun 2017 lalu, terdapat lima orang perawat yang terlihat sedang
asik berjoget-joget seolah sedang mengejak seorang pasien pria yang sedang terbaring
tak berdaya di meja operasi. Akibat kelakuan tersebut, para perawat tersebut
diperhentikan dari pekerjaannya tersebut.

8. Lalai Menjalankan Kewajiban Terhadap Pasien

Pelanggaran kode etik keperawatan yang pertama adalah bentuk kelalaian yang
dilakukan oleh perawat kepada pasien. Kelalaian ini dapat berupa kesalahan
pemberian obat, penanganan yang lambat, tidak sesuai dengan diagnosa hingga
bahkan kesalahan dalam menangani pasien. Sebut saja sebuah kasus yang pernah
terjadi di wilayah Amerika Serikat. Diaman seorang perawat memotong jari tangan
3
bayi yang barus berusia tiga bulan. Bukannya nelapor kepada dokter ia justru
membuang jari tangan bayi tersebut.

Hal tersebut baru diketahui setelah seorang perawat lain melihat jari tangan sang bayi
berdarah. Setelah dicari cari kemudian barulah ditemukan potongan jari bayi tersebut
di dalam kotak sampah. Tentu saja hal ini membuat kita sedikit prihatin. Sebab,
harusnya seorang perawat mamou memberikan pelayanan yang baik dengan memberi
penanganan medis yang tepat. Namun jika hal yang demikian yang terjadi tentunya
akan membuat seorang perawat yang tadi dikatakan melanggar kode etik.

Sebagai manusia tentunya seorang perawat juga tidak luput dari kesalahan. Namun,
ada baiknya jika tetap berpegang kepada kode etik yang ada, sehingga kemudian
nantinya akan dapat memberikan pelayanan yang maksimal dan optimal demi
kesembuhan pasien. Serta juga meminimalisir kesalahan dan kelalaian dengan
meningkatkan kualitas dan tanggung jawab terhadap profesi.

9. Tidak Memberikan Perawatan Sesuai SOP

Dalam menangani dan memberikan perawatan kepada pasien tentunya perawat


memiliki SOP. Misalnya saja harua melakukan pemeriksaan tekanan darah terlebih
dahulu sebelum memeberi perawatan. Atau juga misalnya penanganan untuk pasien
luka bakar harus menggunakan cairan yang tidak menimbulkan efek panas. Dalam
beberapa kasus justru terjadi kesalahan penanganan dimana perawat memberikan
cairan yang terlalu panas, sehingga malah membuat pasien merasa lebih terbakar.

Dalam hal ini tentu saja pelaksanaan SOP sangat didukung oleh skill dan kemampuan
setiap perawat. Hal ini berarti bahwa kualitas sangat dipengaruhi oleh pendidikan
serta juga akademi dimana para perawat tersebut menuntut ilmu. Maka kemudian
sangat penting sekali untuk kemudian memperhatikan asal akademi sanga perawat.
Sebab pada faktanya kini banyak sekali akademi perawat yang abal abal.

Jika demikian maka tentu kualitas perawat yang dihasilkan sama sekali tidak akan
mampy memnuhi persyaratan. Penting juga untuk selalu berpatokan kepada SOP,
Sebab SOP memang telah dibuat sedemikian rupa agar dapat dijalankan dan
dilakukan sebagai sebuah standar pelayanan yang diberikan terhadap pasien. Sehingga
nantinya hal ini akan mengurangi resiko kesalahan dalam memberikan perawatan
kepada pasien.

10. Tidak Memberikan Informasi Secara Jelas

Bagi pasien informasi yang terkait dengan kondisi kesehatannya amatlah penting.
Namun dalam beberapa kasus banyak perawat yang tidak memberikan informasi
secara gamblang. Bahkan perawat terkesan cuek dengan pasien. Padalah hal yang
demikian ini sama sekali tidak dibenarkan, seharusnya perawat dan bersikao
informatif dengan memberikan semua informasi terkait dengan pasien.

4
Secara pribadi hal demikian banyak dilakukan oleh perawat yang bertugas di rumah
sakit negeri. Mereka bahkan terkesan galak dan kadang ogah ogahan. Berbeda dengan
para perawat dari rumah sakit swasta yang terkesan lebih ramah dan reaktif terhadap
pasien. Penilain semacam ini sudah umum dan memang demikian adanya. Ileh sebab
itu rumah sakit negeri cenderung memiliki rate review yang lebih rendah.

Kondisi ini tidak dapat diabaikan begitu saja sebab pastinya akan dapat menimbulkan
kebingungan bagi pasien. Tidak hanya itu, bagi keluarga pasien para perawat juga
harus bersikap informatif dan terbuka. Sehingga pihak keluarga akan merasa tenang
dan yidak was was lagi akan kondisi keliarganya yang sedang dirawat.

11. Tidak Menjaga Kerahasiaan Informasi Pasien

Dalam dunia medis, kerahasiaan informasi mengenai pasien adalah merupakan


prioritas utama. Kerahasiaan informasi ini merupakan hak pasien mutlak dan sebagai
perawat anda tidak boleh mengutarakannya kepada orang lain. Bahkan juga pihak
keluarga, namun jika kemudian pasien mempercayai pihak keluarga maka sebagai
petigas kesehatan anda boleh memberikan informasi dengan seizin pasien yang
bersangkutan.

Beberapa perawat terkadang malah saling membagikan informasi atas pasien yang
sedang mereka rawat bahkan juga kerap mengosipkannya. Tentu saja hal ini
merupakan bentuk pelanggaran etika keperawatan. Sebab informasi yang terkait
dengan pasien harus benar benar di jaga kerahasiaannya.

12. Tidak Berlaku Adil Kepada Pasien

Beberapa perawat kerap memberikan perlakuan yang berbeda kepada pasien


berdasarkan status sosialnya. Misalnya saja kepada pasien bpjs , mereka bersikap
lebih galak dan garang. Berbeda dengan pasien umum dimana mereka akan bersikap
cenderung lebih ramah dan hati hati.

Hal ini sudah umum terjadi dan menjadi pemandangan yang biasa. Sehingga hal ini
jugalah yang kemudian membuat para pasien merasa kapok dan membuat pandangan
pasien terhadap perawat menjadi sangat buruk. Hal ini tentu akn mempengaruhi
integerutas perawat itu sendiri.

Oleh sebab itu, maka sebagai perawat haruslah berlaku adil terhadap semua pasien.
Tanpa memandang bulu apakah pasien tersebut kaya atau miskin. Sebab perilaku
yang demikian ini selalin tidak patut dicontoh juga merupakan bentuk pelanggaran
etika keperawatan.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perilaku ini sudah umum terjadi dan menjadi pemandangan yang biasa. Sehingga hal
ini jugalah yang kemudian membuat para pasien merasa kapok dan membuat
pandangan pasien terhadap perawat menjadi sangat buruk. Hal ini tentu akn
mempengaruhi integerutas perawat itu sendiri.

Oleh sebab itu, maka sebagai perawat haruslah berlaku adil terhadap semua pasien.
Tanpa memandang bulu apakah pasien tersebut kaya atau miskin. Sebab perilaku
yang demikian ini selalin tidak patut dicontoh juga merupakan bentuk Tindakan dan
Sikap yang merugikan pasien/klien dan keluarga

B. Saran

Demikian makalah ini kami buat semoga bisa bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca. Dan apabila ada saran dan kritik bisa disampaikan kepada kami jika ada
kesalahan kata, bahasa, dan pembahasan. Mohon dimaafkan kesalahan yang kami
perbuat karena pembuatan makalah ini masih dalam tahap pembelajaran dan kami
tidak luput dari kesalahan.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://www.brilio.net/duh/7-kasus-kelakuan-tak-pantas-perawat-ke-pasien-ada-pelece
han-seksual-180125t.html#

https://hukamnas.com/contoh-pelanggaran-kode-etik-keperawatan

7
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai