5515165099
Pendidikan
2022
2.3.1 Gizi Terapan
Mata kuliah Gizi Terapan merupakan salah satu mata kuliah wajib di
Universitas Negeri Jakarta, Mata kuliah ini membahas tentang pengertian status
gizi, penilaian status gizi, gizi daur kehidupan (ibu hamil dan menyusui, janin, bayi,
anak balita, anak usia sekolah, remaja, orang dewasa dan pekerja serta lansia),
penilaian konsumsi pangan dan penyusunan menu keluarga, praktikum penilaian
status gizi, konsumsi pangan dan penyuluhan di posyandu (pos pembinaan terpadu
untuk ibu hamil, bayi dan anak balita) dan posbindu (pos pembinaan terpadu untuk
lansia). Implementasi perkuliahan dengan menerapkan pendekatan Student Centre
Lerning (SCL) dan project based learning (PBL).
1
2.3.1.1. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Gizi Terapan
2
2.3.1.2. Gizi Ibu Hamil
Dikutip dalam Gizi dalam daur kehidupan Pritasari et al., (2017) Dalam
kehidupan manusia, daur atau siklus kehidupan berkaitan dengan tumbuh kembang.
Menurut Almatsier (2011) pertumbuhan berarti bertambahnya jumlah dan ukuran sel
sedangkan perkembangan berarti peningkatan fungsi sel, jaringan, organ tubuh dalam
bentuk yang kompleks. Pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara bersamaan
menjadi satu kesatuan pada setiap tahapan dalam daur atau siklus kehidupan manusia.
Tumbuh kembang dimulai dengan pembentukan embrio dan diferensiasi sel-sel pada
saat pembentukan janin pada saat ibu hamil, kemudian melahirkan bayi hingga
menjadi manusia dewasa. Sebagai ilustrasi dapat dilihat Gambar 2.6 sebagai berikut.
3
Gambar 2.1 Siklus Atau Daur Kehidupan
Sumber: youtube.com
Berdasarkan gambar tersebut tahapan daur atau siklus kehidupan terdiri dari
masa kehamilan, masa menyusui, masa bayi, masa balita, masa usia sekolah, masa
remaja, masa usia dewasa dan masa usia lanjut. Pada usia tertentu terjadi puncak
pertumbuhan di mana pembentukan sel lebih banyak daripada pemecahan sel. Setelah
puncak pertumbuhan tersebut tercapai jumlah pemecahan sel lebih banyak dari
pembentukan sel, pada saat ini proses penuaan atau aging dapat mulai terjadi. Sebagai
ilustrasi dapat dilihat pada gambar 2.7 sebagai berikut:
Pada daur atau siklus kehidupan manusia, masa pertumbuhan yang paling cepat
adalah masa pertumbuhan bayi dan remaja. Sebagai contoh berat badan bayi sehat
akan naik 300% pada usia 1 tahun. Pada usia remaja berat badan (BB) naik 50% dan
tinggi badan (TB) naik 20%.
4
B. Masalah gizi berdasarkan daur kehidupan
Pendekatan siklus atau daur kehidupan penting dipelajari karena kondisi
kesehatan pada satu tahap dapat dipengaruhi oleh tahap sebelumnya. Sebagai
contoh keadaan remaja putri yang sehat, tidak anemia akan mempengaruhi kondisi
pada wanita usia subur (WUS) yang sehat dan tidak anemia juga. Lebih jauh
kondisi wanita usia subur yang sehat akan mempengaruhi kondisi ibu hamil yang
sehat dan melahirkan bayi yang sehat. Sebaliknya ibu hamil yang Kurang Energi
Kronik (KEK) akan meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah (BBLR). Bayi dengan BBLR jika tidak diintervensi dengan baik dapat
menjadi anak balita yang menderita Kurang Energi Protein (KEP). Balita
perempuan dengan KEP berpotensi tumbuh menjadi remaja putri dengan gangguan
pertumbuhan atau KEK yang pada akhirnya berisiko menjadi ibu hamil yang KEK.
Demikian seterusnya siklus ini dapat terjadi seperti pada Gambar 2.8 sebagai
berikut:
5
C. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan gizi dalam daur
kehidupan
Keadaan kesehatan setiap individu pada setiap tahap daur kehidupan
dipengaruhi secara langsung oleh dua faktor utama yaitu konsumsi makanan dan
adanya penyakit infeksi. Sedangkan penyebab tidak langsung adalah ketersediaan
pangan di tingkat keluarga, asuhan ibu dan anak serta pelayanan kesehatan. Untuk
lebih jelasnya lihat Gambar 2.9 sebagai berikut:
6
Tabel 2. 2 Karakteristik Janin
7
32 minggu 40 – 43 cm Kulit merah dan keriput. Jika lahir
tampak seperti orang tua kecil
36 minggu 46 cm Muka berseri tidak keriput. Bayi
premature
40 minggu 50 – 55 cm Bayi cukup bulan. Kulit licin,
verniks kadeosa banyak, rambut
kepala tumbuh baik, organ – organ
baik.
Mengutip pada buku asuhan kebidanan kehamilan, Leny (2021) karakteristik fisik
dan Psikologis pada ibu hamil adalah:
a. Pembesaran payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi
peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh
darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara
sebagai persiapan menyusui
b. Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan
memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada
peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah berkembang
dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena pengaruh hormon
estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progresteron
yang menyebabkan tubuh menahan air.
c. Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat
dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak
diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir
dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang
setelah
8
bayi lahir
d. Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini
dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kencing.
Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali
pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
e. Morning Sickness, mual dan muntah
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya
mual dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah diusia muda
disebut morning sickness tetapi kenyataannya mual muntah inidapat
terjadi setiap saat.
f. Merasa lelah
Hal ini terjadi karena tubuh bekerja secara aktif untuk
menyesuaikan secara fisik dan emosional untuk kehamilan. Juga
peningkatan hormonal yang dapat mempengaruhi pola tidur.
g. Sakit Kepala
Sakit kepala yang lebih sering dialami oleh pada ibu
hamil pada awal kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah
ke tubuh sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke
posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit
beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebihsering daripada
biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola
makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat
menyebabkan sakit kepala.
2. Kebutuhan gizi janin dan ibu hamil
Kebutuhan gizi ibu selama hamil lebih tinggi dibandingkan kebutuhan gizi
ibu sebelum hamil, begitu juga saat usia kehamilan bertambah maka makin tinggi
pula jumlah zat gizi yang dibutuhkan. Asupan gizi yang optimal yang disesuaikan
dengan usia kehamilan diperlukan untuk mencapai kehamilan yang sehat.
9
Pada trimester I terjadi pertambahan jumlah sel dan pembentukan organ, serta
pertumbuhan otak dan sel saraf sebagian besar berlangsung selama trimester I. Untuk
menunjang proses ini diperlukan asupan zat gizi terutama protein, asam folat,
vitamin B12, zink, dan Iodium. Tambahan energi dan protein pada trimester I ini
sebesar 100 kalori dan 17 gram protein. Semua zat gizi yang dibutuhkan tersebut
harus dicukupi sebagai persiapan untuk pertumbuhan yang lebih cepat pada trimester
berikutnya, karena pada trimester I ini pertumbuhan janin belum pesat
Pada trimester II dan trimester III, pertumbuhan janin cukup pesat mencapai
90% dari seluruh proses tumbuh kembang selama kehamilan. Zat gizi yang
dibutuhkan untuk menunjang proses tersebut adalah protein, zat besi, kalsium,
magnesium, vitamin B komplek, serta asam lemak omega 3 dan omega 6. Tambahan
energi sekitar 350-500 kalori setiap hari, dan tambahan protein sebesar 17 gram per
hari.
Kebutuhan energi dan zat gizi antar kehamilan satu dengan yang lainnya sangat
beragam terkait ukuran tubuh dan gaya hidup masing-masing ibu hamil. Berikut
beberapa zat gizi yang diperlukan ibu hamil berdasarkan usia kehamilannya.
A. Trimester I
10
otak. kacang-kacangan yang
ditambahkan asam folat.
Asam Lemak Tak Jenuh Tumbuh kembang sistem Ikan laut
syaraf pusat dan otak
Vitamin B12 Perkembangan Sel janin Hasil ternak dan produk
olahannya serta olahan
kacang kedelai seperti
tempe dan tahu.
Vitamin D Membantu penyerapan Ikan salmon dan susu.
kalsium dan mineral di
dalam darah
Sumber: Fitriah et al (2018)
C. Trimester II
11
B. Trimester III
12
Selama kehamilan agar diperhatikan bahwa berat badan ibu diharapkan
bertambah sekitar 9 – 12 kg, dan oleh karena itu perlu diberikan makanan
tambahan selain makanan sehari-hari agar kebutuhan gizi terpenuhi. Kenaikan
berat badan ibu hamil yang normal adalah 700 gram – 1400 gram selama triwulan
I dan 350 gram – 400 gram per minggu selama triwulan II dan III. Menurut WHO,
penambahan berat badan ideal selama kehamilan adalah 1 kg pada trimester I, 3
kg pada trimester II, dan 6 kg pada trimester III.
Salah satu cara untuk mengetahui status gizi ibu hamil adalah dengan
mengetahui penambahan berat badan selama kehamilan. Menurut Siti Fatimah
(2017) menyatakan bahwa selama kehamilan pada trimester I, kisaran
pertambahan berat badan yaitu 1 sampai 2 kg atau 350-400 gram/minggu.
Trimester II dan III, penambahan berat badan berkisar 0,34 sampai 0,5 kg/
minggu. Pertambahan komponen tubuh ibu terjadi sepanjang trimester II,
sedangkan pertumbuhan janin dan plasenta serta penambahan jumlah cairan
amnion berlangsung cepat pada trimester III.
Ibu yang berat badannya normal, penambahan berat badan pada trimester 1
sekitar 1,5 – 2,0 kg. Pada trimester 2, penambahan berat badan rata-rata naik 0,5
kg per minggu sehingga mencapai 6,0 – 7,0 kg pada trimester 2. Penambahan brat
badan akan berlangsung terus sebanyak 0,5 kg tiap minggu hingga bulan ke 7
dan bulan ke 8. Pada bulan ke 9, berat badan akan turun atau tidak turun sama
13
sekali, sehingga triwulan ke 3 berat badan ibu bertambah 4,0 – 5,0 kg,
Rekomendasi kenaikan berat badan berdasarkan IMT seperti pada tabel:
Tabel 2.7 klasifikasi status gizi pada wanita hamil dan 6 bulan pasca
melahirkan berdasarkan lingkar lengan atas (Lila)
No LiLA Klasifikasi
1 < 19,0 cm Malnutrisi berat
2 ≥ 19 cm – < 22 cm Malnutrisi sedang
3 ≥ 22 cm - < 23 cm Malnutrisi ringan
4 ≥ 23 cm Status gizi normal
14
4. Penyakit yang dialami ibu hamil
Dikutip dalam Gizi dalam daur kehidupan Pritasari et al., (2017) Penyakit pada
ibu hamil timbul apabila dalam jangka waktu lama asupan zat gizi sehari-hari
kedalam tubuh lebih rendah dari Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan
sehingga tidak mencukupi kebutuhan. Masalah Gizi Kurang yang banyak dijumpai
pada ibu hamil antara lain:
Timbulnya KEK pada ibu hamil disebabkan karena dalam jangka waktu yang
lama asupan energi (karbohidrat dan lemak) tidak mencukupi kebutuhan tubuh.
Penapisan ibu hamil risiko KEK dilakukan dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas
(LiLA). Apabila LiLA < 23,5 cm maka ibu hamil berisiko KEK. Untuk memastikan
KEK pada ibu hamil digunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada Trimester I. Jika
IMT pada Trimester I < 18,5 maka ibu hamil didiagnosa KEK. Apabila IMT trimester
I tidak diketahui karena ibu hamil melakukan ANC di Trimester II atau III, serta
diketahui data BB dan TB sebelum hamil dapat digunakan IMT Pra hamil. Ibu hamil
KEK, akan mengalami risiko keguguran, perdarahan pasca persalinan, kematian ibu,
kenaikan BB ibu hamil terganggu, tidak sesuai dengan standar, malas tidak suka
beraktivitas, payudara dan perut kurang membesar, pergerakan janin terganggu,
mudah terkena penyakit infeksi, persalinan akan sulit dan lama. Ibu hamil KEK akan
berdampak pada janin, dan anak yang akan berlanjut sampai pada usia dewasa, antara
lain:
15
e. Gangguan Pertumbuhan dan perkembangan sel otak yang akan
berpengaruh pada kecerdasan anak
B. Anemia
Anemia pada ibu hamil adalah suatu keadaan ketika sel darah merah atau
Hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal (<11 g/dl). Kekurangan zat besi
menyebabkan pembentukkan sel darah merah tidak mencukupi kebutuhan fisiologis
tubuh, terutama pada kondisi hamil dimana banyak terjadi perubahan fisiologis
tubuh.
Mual muntah, yang terutama terjadi pada usia kehamilan 8—12 minggu,
umumnya merupakan sesuatu yang wajar dialami oleh ibu hamil. Seiring dengan
bertambahnya usia kehamilan, mual muntah akan berkurang dan berhenti di usia
kehamilan sekitar 16 minggu. Namun, ada juga yang terus berlanjut hingga trimester
III dengan keluhan mual muntah yang dikategorikan berat, di mana setiap kali minum
atau makan ibu akan muntah. Akibatnya, tubuh menjadi lemas, wajah pucat, dan
16
frekuensi buang air kecil menurun drastis. Inilah yang disebut hiperemesis
gravidarum.
Pencegahan lain dapat dilakukan dengan cara makan tidak berlebihan; hindari
makanan berlemak dan berbumbu tajam serta merangsang; bila bangun tidur jangan
langsung duduk atau berdiri tetapi lakukan perlahan-lahan; cobalah minum vitamin
B6; serta hindari stres dan ketegangan.
D. Sembelit (Konstipasi)
Ibu hamil sering kali mengalami sembelit. Hal ini disebabkan adanya
penurunan gerak peristaltik pada saluran cerna yang jadi lebih lambat dari biasanya.
Gerak usus melambat ini disebabkan oleh peningkatan kadar hormon progesteron
pada ibu hamil. Selain itu, konstipasi bisa terjadi karena pola makan yang kurang
baik, seperti rendahnya asupan makanan berserat, meningkatnya makanan yang
banyak mengandung lemak, dan kurang minum.
Sembelit dapat diatasi dan dicegah dengan menerapkan pola makan bergizi
seimbang dan mengonsumsi lebih banyak makanan berserat tinggi, seperti sayur-
sayuran, buah- buahan, dan jenis karbohidrat yang mengandung serat (roti gandum
atau whole wheat, kentang, dan ubi). Pilihan buah hendaknya yang berwarna oranye
atau kuning tua, yang mengandung banyak air, seperti pepaya, jeruk, mangga, melon,
dan sebagainya. Setidaknya setiap kali makan ada 1 porsi sayuran dan 1 porsi buah
17
dan dianjurkan minum kira – kira 3 liter air perhari apabila ibu hamil mengalami
mual muntah.
E. Diabetes Gestational
Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang terjadi selama kehamilan dan
biasanya akan normal kembali setelah melahirkan. Seperti diabetes lainnya, diabetes
gestasional juga berpengaruh terhadap penggunaan gula tubuh (glukosa) yang
merupakan bahan bakar utama tubuh. Diabetes gestasional dapat menyebabkan
tingkat gula dalam darah menjadi tinggi sehingga bisa menyebabkan masalah. Kadar
glukosa yang tidak terkendali dengan baik semasa kehamilan dapat menyebabkan
kelebihan tersebut masuk ke plasenta dan menimbulkan kenaikan kadar gula darah
pada janin.
F. Hipertensi
18
lain adalah pusing (sakit kepala), kadang disertai dengan bengkak di daerah
tungkai, dan tes laboratorium menunjukkan protein yang tinggi dalam urine.
Kebutuhan gizi ibu selama hamil lebih tinggi dibandingkan kebutuhan gizi
ibu sebelum hamil, begitu juga saat usia kehamilan bertambah maka makin tinggi
pula jumlah zat gizi yang dibutuhkan. Asupan gizi yang optimal yang disesuaikan
dengan usia kehamilan diperlukan untuk mencapai kehamilan yang sehat, berikut
menu untuk ibu hamil:
Lemak: 6 gram
gram)
Karbohidrat: 25 gram Susu sapi segar ½ gelas (100
gram)
Jumlah atau porsi dalam 1 kali makan Merupakan suatu ukuran atau takaran makanan
yang dimakan tiap kali makan, berikut tabel contoh menu takan setiap makan:
19
Tabel 2.9 Contoh Menu Takaran Untuk Setiap Makan
Susu/yoghurt 1 gelas
Sumber : Sulistyoningsih (2011)
Mengacu pada buku prinsip dasar ilmu gizi Almatsier (2015) Contoh menu ibu hamil
dalam sehari dengan Index Masa Tubuh berikut:
Usia : 24 tahun
Berat badan : 53 Kg
Aktifitas : Ringan
IMT = 53 : 1,522
20
IMT = 17,43
Perhitungan kalori untuk Wanita: 447.593 + (9.247 x berat badan [kg]) + (3.098 x
tinggi badan [cm]) – (4.33 x umur)
Hasil tersebut kemudian dikali dengan level aktivitas fisik harian Anda yang terbagi
menjadi:
b. Jarang olahraga (1-3 hari/ minggu), level aktivitas fisik adalah 1,375
c. Normal olahraga (3-5 hari/ minggu), level aktivitas fisik adalah 1,55
d. Sering olahraga (6-7 hari/ minggu), level aktivitas fisik adalah 1,725
e. Sangat sering olahraga (setiap hari - dua kali sehari), level aktivitas fisik adalah
1,9
Kebutuhan Kalori :
447.593 + (9.247 x berat badan [kg]) + (3.098 x tinggi badan [cm]) – (4.33 x umur)
= 1.936,6 Kal
Dengan hasil di atas kebutuhan kalori 1.936,6 Kal perhari saat tidak hamil dan
pada saat hamil saat trimester I dengan penambahan kalori 180 Kal dan Trimester II
dan III yaitu 300 Kal, berikut contoh menu untuk Trimester I, II dan III :
21
Sarapan Berat / Ukuran Kalori
Nasi 200 gr 204
Telur ceplok 100 gr 201
Sayur daun katuk 100 gr 60
Susu 1 gelas 122
Papaya 1 mangkuk 55
Total kalori 642 kalori
Selingan
Kukus ubi 100 gr 82
Jus strawberry 200 100
Total kalori 182 kalori
Makan Siang
Nasi 200 gr 204
Tempe 2 potong 68
Ikan goreng 100 gr 169
Sayur bayem jagung 100 gr 36
Jeruk 1 buah 62
Total kalori 539 kalori
Selingan
Bubur kacang hijau 200 gr 216
Susu 1 gelas 122
Total Kalori 338 Kalori
Makan malam
Nasi 200 gr 204
Tofu tumis 150 gr 150
Semur daging 150 gr 191
Sayur sup brokoli 1 mangkuk 75
Apel 1 buah ukuran sedang 72
Total Kalori 445 Kalori
Total kalori keseluruhan 2,246 Kalori
22
6. Mitos dan fakta seputar ibu hamil
Selama hamil aturan yang tidak tertulis yang harus dipatuhi oleh ibu hamil
terkait dengan makanan yang harus dimakan. Selain memperhatikan makanan yang
dikonsumsi, ibu hamil erat hubungannya dengan mitos yang beredar pada
masyarakat bahawa beberapa makanan bersifat toksik yang akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan janin, diantaranya adalah:
Tabel 2.10 Mitos Vs Fakta Makanan Ibu Hamil
23
dikonsumsi ibu hamil karena
mengandung bromealin yang
bisa melunakkan otot serviks
(leher rahim) sehingga memicu
kontraksi dini bahkan
keguguran.
Durian Makan durian bisa Durian yang terlalu matang
membuat perut ibu dan mengandung gas dan alkohol
janin kepanasan. yang jika dikonsumsi akan
membuat tubuh terasa panas,
meskipun kandungan alkohol
dalam durian tidak berbahaya
bagi janin tetapi sebaiknya ibu
hamil makan durian secukupnya
saja.
Minyak kelapa Meminum minyak Saluran pencernaan berbeda
kelapa dapat dengan saluran untuk melahirkan
melancarkan persalinan jadi semua makanan yang masuk
ke dalam tubuh akan dicerna
dalam lambung.
Makan pedas Makan makanan pedas Sama halnya dengan minyak
dapat memperlancar kelapa, sehingga tidak ada
persalinan dan dapat hubungannya dengan jalan lahir.
lahir prematur
Ikan Makan ikan akan Saat lahir bayi memang berbau
menimbulkan bau amis amis karena keluar bersama air
saat bayi dilahirkan ketuban. Ikan bagus dikonsumsi
oleh ibu hamil karena kaya akan
protein dan omega 3 yang baik
untuk pertumbuhan organ, syaraf
24
dan otak janin.
Kacang - kacangan Ibu hamil tidak boleh National Health Service (NHS)
mengkonsumsi kacang menyarankan bahwa kacang
karena dapat memicu aman dikonsumsi ibu hamil yang
terjadinya alergi tidak mengalami alergi dan
tidak ada bukti yang jelas
menunjukkan bahwa kacang
berhubungan dengan
kembangkan alergi pada anak.
Daging merah Daging merah toksoplasmosis adalah penyakit
setengah
parasite langka tidak memiliki
matang dapat
gejala dan dapat menyebabkan
mengandung
keguguran atau komplikasi
toksoplasmasis.
lainnya, sebaiknnya masak
sampai semua matang untuk
menghancurkan mikroorganisme
di dalamnya
NHS merekomendasikan tidak
Kafein Kafein dapat
lebih dari 200 mg kafein sehari
mengakibatkan bayi
masih aman bagi ibu hamil dan
lahir dengan berat
janin
badan rendah
Coklat berpotensi untuk
Coklat Ibu hamil yang
menggemukkan janin dan
mengkonsumsi coklat
mempersulit persalinan.
akan membuat ibu
dan bayi bahagia.
Sumber : Fitriah et al (2018)
25
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. (2015). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama.
Almatsier, S., Soetardjo, S., & Soekatri, M. (2013). Gizi Seimbang Dalam Daur
Kehidupan (1st ed.). Gramedia Pustaka Utama.
Fitriah, A. H., Supariasa, I. D. N., Riyadi, D., & Bakri, B. (2018). Buku Praktis Gizi
Ibu Hamil. Media Nusa Creative, 53(9), 287.
Leny, C. (2021). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Media Sains Indonesia.
Pritasari, Damayanti, D., & lestari Tri, N. (2017). Gizi Dalam Daur Kehidupan.
Rajagopalan, S. (2003). Nutrition challenges in the next decade. Food and Nutrition
Bulletin, 24(3), 275–280. https://doi.org/10.1177/156482650302400306
Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Graha ilmu.
26