Anda di halaman 1dari 27

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI 2 DIMENSI KEBUTUHAN

GIZI IBU HAMIL PADA MATA KULIAH GIZI TERAPAN DI


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

RIFDA KHALILAH RACHMAN

5515165099

Propsal Ini Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian

Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA

BOGA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2022
2.3.1 Gizi Terapan

Mata kuliah Gizi Terapan merupakan salah satu mata kuliah wajib di
Universitas Negeri Jakarta, Mata kuliah ini membahas tentang pengertian status
gizi, penilaian status gizi, gizi daur kehidupan (ibu hamil dan menyusui, janin, bayi,
anak balita, anak usia sekolah, remaja, orang dewasa dan pekerja serta lansia),
penilaian konsumsi pangan dan penyusunan menu keluarga, praktikum penilaian
status gizi, konsumsi pangan dan penyuluhan di posyandu (pos pembinaan terpadu
untuk ibu hamil, bayi dan anak balita) dan posbindu (pos pembinaan terpadu untuk
lansia). Implementasi perkuliahan dengan menerapkan pendekatan Student Centre
Lerning (SCL) dan project based learning (PBL).

Pembelajaran akan dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan student


center learning, yang mengedepankan kemandirian mahasiswa untuk mencari dan
menemukan pengetahuan serta membangun kompetensi yang diharapkan.

Project based learning atau pembelajaran berbasis proyek merupakan model


pembelajaran yang berpusat pada masiswa untuk melakukan suatu investigasi yang
mendalam terhadap suatu topik. mahasiswa secara konstruktif melakukan
pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan
dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan.

1
2.3.1.1. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Gizi Terapan

Perencanaan pembelajaran yang disusun sebagai panduan bagi mahasiswa


dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan selama satu semester untuk mencapai
capaian pembelajaran yang telah ditetapkan. Rencana Pembelajaran Mata Kuliah
yang di gunakan di Univeritas Negeri Jakarta pada mata kuliah Gizi Terapan
ditampilkan pada tabel berikut:

Tabel 2.1 RPS Gizi Terapan

SUB- CPMK INDIKATOR Materi Perkuliahan/


Pokok Bahasan
Menjelaskan
- Menjelaskan konsep - Konsep gizi daur hidup
konsep gizi daur
gizi daur hidup - Karakteristik
hidup (janin dan
- Menjelaskan janin dan ibu
ibu hamil, ibu
karakteristik janin hamil
menyusui, bayi,
dan ibu hamil - Kebutuhan gizi
anak balita, anak
- Menjelaskan kebutuhan janin dan ibu
sekolah, remaja,
gizi janin dan ibu hamil
dewasa, lansia) hamil - Status gizi ibu hamil
- Menjelaskan status gizi - Penyakit yang
ibu hamil dialami ibu hamil
- Menjelaskan penyakit - Menu untuk ibu
yang dialami ibu hamil
hamil
- Menjelaskan menu
untuk ibu hamil
Sumber: RPS Gizi Terapan, 115

2
2.3.1.2. Gizi Ibu Hamil

1. . Konsep gizi daur hidup


A. Definisi daur kehidupan
Dikutip Dalam Buku Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan Almatsier et al.,
(2013), Manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan di sepanjang daur
kehidupannya. Pertumbuhan terjadi melalui penambahan dan pembesaran sel,
sedangkan perkembangan adalah proses meningkatnya fungsi sel, jaringan dan organ
tubuh dalam bentuk yang sangat kompleks. Kedua proses ini terjadi secara
bersamaan, membentuk satu kesatuan di semua aspek tumbuh – kembang dalam daur
kehidupan. Hal inilah yang mempengaruhi luas dan mutu perubahan-perubahan yang
terjadi sejak terebentuknya sel-sel embrio melalui penambahan dan diferensiasi sel,
pola kecepatan tumbuh kembang janin menjadi bayi – bayi baru lahir dalam bentuk
lengkap dan utuh, yang kemudian berkembang menjadi manusia dewasa yang utuh
dan mandiri.

Dikutip dalam Gizi dalam daur kehidupan Pritasari et al., (2017) Dalam
kehidupan manusia, daur atau siklus kehidupan berkaitan dengan tumbuh kembang.
Menurut Almatsier (2011) pertumbuhan berarti bertambahnya jumlah dan ukuran sel
sedangkan perkembangan berarti peningkatan fungsi sel, jaringan, organ tubuh dalam
bentuk yang kompleks. Pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara bersamaan
menjadi satu kesatuan pada setiap tahapan dalam daur atau siklus kehidupan manusia.
Tumbuh kembang dimulai dengan pembentukan embrio dan diferensiasi sel-sel pada
saat pembentukan janin pada saat ibu hamil, kemudian melahirkan bayi hingga
menjadi manusia dewasa. Sebagai ilustrasi dapat dilihat Gambar 2.6 sebagai berikut.

3
Gambar 2.1 Siklus Atau Daur Kehidupan
Sumber: youtube.com

Berdasarkan gambar tersebut tahapan daur atau siklus kehidupan terdiri dari
masa kehamilan, masa menyusui, masa bayi, masa balita, masa usia sekolah, masa
remaja, masa usia dewasa dan masa usia lanjut. Pada usia tertentu terjadi puncak
pertumbuhan di mana pembentukan sel lebih banyak daripada pemecahan sel. Setelah
puncak pertumbuhan tersebut tercapai jumlah pemecahan sel lebih banyak dari
pembentukan sel, pada saat ini proses penuaan atau aging dapat mulai terjadi. Sebagai
ilustrasi dapat dilihat pada gambar 2.7 sebagai berikut:

Gambar 2. 2 Proses Pertumbuhan Dan Penuaan

Sumber: Mencintai & Menikmati Tiga Siklus Kehidupan dengan Sempurna,


Kompasiana, Agustus 2017

Pada daur atau siklus kehidupan manusia, masa pertumbuhan yang paling cepat
adalah masa pertumbuhan bayi dan remaja. Sebagai contoh berat badan bayi sehat
akan naik 300% pada usia 1 tahun. Pada usia remaja berat badan (BB) naik 50% dan
tinggi badan (TB) naik 20%.

4
B. Masalah gizi berdasarkan daur kehidupan
Pendekatan siklus atau daur kehidupan penting dipelajari karena kondisi
kesehatan pada satu tahap dapat dipengaruhi oleh tahap sebelumnya. Sebagai
contoh keadaan remaja putri yang sehat, tidak anemia akan mempengaruhi kondisi
pada wanita usia subur (WUS) yang sehat dan tidak anemia juga. Lebih jauh
kondisi wanita usia subur yang sehat akan mempengaruhi kondisi ibu hamil yang
sehat dan melahirkan bayi yang sehat. Sebaliknya ibu hamil yang Kurang Energi
Kronik (KEK) akan meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah (BBLR). Bayi dengan BBLR jika tidak diintervensi dengan baik dapat
menjadi anak balita yang menderita Kurang Energi Protein (KEP). Balita
perempuan dengan KEP berpotensi tumbuh menjadi remaja putri dengan gangguan
pertumbuhan atau KEK yang pada akhirnya berisiko menjadi ibu hamil yang KEK.
Demikian seterusnya siklus ini dapat terjadi seperti pada Gambar 2.8 sebagai
berikut:

Gambar 2.3 Masalah Gizi Berdasarkan Daur Kehidupan


Sumber: Nutrition Challenges in the Next Decade, Rajagopalan (2003)
Berdasarkan pendekatan ini maka intervensi pada tahapan tertentu misalnya pada
ibu hamil yang KEK atau remaja putri yang anemia dan kurang gizi dapat membantu
memecahkan masalah pada kelompok populasi pada tahapan berikutnya (Pritasari et
al., 2017)

5
C. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan gizi dalam daur
kehidupan
Keadaan kesehatan setiap individu pada setiap tahap daur kehidupan
dipengaruhi secara langsung oleh dua faktor utama yaitu konsumsi makanan dan
adanya penyakit infeksi. Sedangkan penyebab tidak langsung adalah ketersediaan
pangan di tingkat keluarga, asuhan ibu dan anak serta pelayanan kesehatan. Untuk
lebih jelasnya lihat Gambar 2.9 sebagai berikut:

Gambar 2.4 Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Timbulnya Masalah


Gizi
Sumber: Excutive Summary of The Lancet Maternal and Child Nutrition
Sebagai contoh seorang anak balita yang mengalami gizi buruk, setelah diteliti
ternyata konsumsi makanannya kurang dari kebutuhan yang dianjurkan. Selain
kurangnya konsumsi makanan, anak balita tersebut juga menderita TBC. Untuk
mengatasinya selain memenuhi konsumsi makanan anak tersebut, perlu juga
menyembuhkan penyakit TBC-nya sehingga makanan yang dikonsumsi dapat
meningkatkan BB anak tersebut (Pritasari et al., 2017)

1. Karakteristik janin dan ibu hamil


Kehamilan dapat membawa banyak perubahan pada ibu. Mulai dari
perubahan hormon, hingga fisik. Berikut mengenai perubahan fisik yang dialami
selama ibu menjalani kehamilan:
A. Karakteristik Janin
Mengutip pada buku asuhan kebidanan kehamilan, Leny (2021) Karakteristik janin
adalah:

6
Tabel 2. 2 Karakteristik Janin

Umur Panjang Fetus Pembentukan Organ


Kehamilan
4 minggu 7,5 – 10 mm Rudimen mata, telinga dan hidung
8 minggu 2,5 cm Hidung, telinga, jari jemari mulai
dibentuk, kepala menekuk kedada,
daun telinga lebih jelas, kelopak
mata melekat, leher mulai
terbentuk, genetalia esterna mulai
terbentuk
12 minggu 9 cm Daun telinga lebih jelas, kelopak
mata melekat, leher mulai
terbentuk
16 minggu 16 – 18 cm Genetalia esterna terbentuk,dan
dapat dikenal, kulit tipis dan warna
merah
20 minggu 25 cm Kulit lebih tebal, rambut mulai
tumbuh kepala dan rambut halus
tumbuh dikulit
24 minggu 30 – 32 cm Kedua kelopak mata ditumbuhi
alis dan bulu mata serta kulit
keriput. Kepala besar. Jika lahir
dapat bernafas tetapi hanya
bertahan beberapa jam saja
28 minggu 35 cm Kulit berwarna merah dan ditutupi
verniks kaseosa. Jika lahir dapat
bernafas, menangus pelan dan
imature

7
32 minggu 40 – 43 cm Kulit merah dan keriput. Jika lahir
tampak seperti orang tua kecil
36 minggu 46 cm Muka berseri tidak keriput. Bayi
premature
40 minggu 50 – 55 cm Bayi cukup bulan. Kulit licin,
verniks kadeosa banyak, rambut
kepala tumbuh baik, organ – organ
baik.

Sumber: Leny (2021)


B. Karakteristik Ibu Hamil

Mengutip pada buku asuhan kebidanan kehamilan, Leny (2021) karakteristik fisik
dan Psikologis pada ibu hamil adalah:

a. Pembesaran payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi
peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh
darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara
sebagai persiapan menyusui
b. Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan
memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada
peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah berkembang
dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena pengaruh hormon
estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progresteron
yang menyebabkan tubuh menahan air.
c. Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat
dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak
diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir
dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang
setelah

8
bayi lahir
d. Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini
dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kencing.
Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali
pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
e. Morning Sickness, mual dan muntah
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya
mual dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah diusia muda
disebut morning sickness tetapi kenyataannya mual muntah inidapat
terjadi setiap saat.

f. Merasa lelah
Hal ini terjadi karena tubuh bekerja secara aktif untuk
menyesuaikan secara fisik dan emosional untuk kehamilan. Juga
peningkatan hormonal yang dapat mempengaruhi pola tidur.

g. Sakit Kepala
Sakit kepala yang lebih sering dialami oleh pada ibu
hamil pada awal kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah
ke tubuh sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke
posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit
beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebihsering daripada
biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola
makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat
menyebabkan sakit kepala.
2. Kebutuhan gizi janin dan ibu hamil
Kebutuhan gizi ibu selama hamil lebih tinggi dibandingkan kebutuhan gizi
ibu sebelum hamil, begitu juga saat usia kehamilan bertambah maka makin tinggi
pula jumlah zat gizi yang dibutuhkan. Asupan gizi yang optimal yang disesuaikan
dengan usia kehamilan diperlukan untuk mencapai kehamilan yang sehat.

9
Pada trimester I terjadi pertambahan jumlah sel dan pembentukan organ, serta
pertumbuhan otak dan sel saraf sebagian besar berlangsung selama trimester I. Untuk
menunjang proses ini diperlukan asupan zat gizi terutama protein, asam folat,
vitamin B12, zink, dan Iodium. Tambahan energi dan protein pada trimester I ini
sebesar 100 kalori dan 17 gram protein. Semua zat gizi yang dibutuhkan tersebut
harus dicukupi sebagai persiapan untuk pertumbuhan yang lebih cepat pada trimester
berikutnya, karena pada trimester I ini pertumbuhan janin belum pesat

Pada trimester II dan trimester III, pertumbuhan janin cukup pesat mencapai
90% dari seluruh proses tumbuh kembang selama kehamilan. Zat gizi yang
dibutuhkan untuk menunjang proses tersebut adalah protein, zat besi, kalsium,
magnesium, vitamin B komplek, serta asam lemak omega 3 dan omega 6. Tambahan
energi sekitar 350-500 kalori setiap hari, dan tambahan protein sebesar 17 gram per
hari.

Selama kehamilan agar diperhatikan bahwa berat badan ibu diharapkan


bertambah sekitar 9 – 12 kg, dan oleh karena itu perlu diberikan makanan tambahan
selain makanan sehari-hari agar kebutuhan gizi terpenuhi. Kenaikan berat badan ibu
hamil yang normal adalah 700 gram – 1400 gram selama triwulan I dan 350 gram –
400 gram per minggu selama triwulan II dan III. Menurut WHO, penambahan berat
badan ideal selama kehamilan adalah 1 kg pada trimester I, 3 kg pada trimester II,
dan 6 kg pada trimester III.

Kebutuhan energi dan zat gizi antar kehamilan satu dengan yang lainnya sangat
beragam terkait ukuran tubuh dan gaya hidup masing-masing ibu hamil. Berikut
beberapa zat gizi yang diperlukan ibu hamil berdasarkan usia kehamilannya.
A. Trimester I

Tabel 2.3 Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester I

Nama Zat Gizi Fungsi Bahan Makanan


Asam Folat Pembentukan sistem Sayuran bedaun hijau,
syaraf pusat termasuk tempe, serta serelia atau

10
otak. kacang-kacangan yang
ditambahkan asam folat.
Asam Lemak Tak Jenuh Tumbuh kembang sistem Ikan laut
syaraf pusat dan otak
Vitamin B12 Perkembangan Sel janin Hasil ternak dan produk
olahannya serta olahan
kacang kedelai seperti
tempe dan tahu.
Vitamin D Membantu penyerapan Ikan salmon dan susu.
kalsium dan mineral di
dalam darah
Sumber: Fitriah et al (2018)

C. Trimester II

Tabel 2.4 Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester II

Nama Zat Gizi Fungsi Bahan Makanan


Vitamin A Proses metabolisme
Buah-buahan berwarna
pembentukan tulang
kuning hingga merah
dan sistem syaraf.
daging ayam, telur
bebek dan wortel.
Kalsium (Ca) Pembentukan tulang
Susu, yoghurt, bayam,
dan gigi bagi janin dan
jeruk, roti gandum dan
ibu
ikan teri.
Zat Besi (Fe) Membentuk sel darah
Sayuran hijau, daging
merah, mengangkut
sapi, hati sapi, ikan,
oksigen ke seluruh
kacang-kacangan.
tubuh dan janin.
Sumber : Fitriah et al (2018)

11
B. Trimester III

Tabel 2.5 Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester III

Nama Zat Gizi Fungsi Bahan Makanan


Vitamin B6 Membantu proses
Gandum kacang-
sistem syaraf
kacangan dan hati
Vitamin C Membantu penyerapan
Jeruk, tomat, jambu,
zat besi dan sebagai
papaya, nanas.
antioksidan.
Serat Memperlancar buang
Sayuran dan buah-
air besar dan
buahan.
mempersingkat waktu
transit feses.
Seng (Zn) Membantu proses
Telur, hati sapi, daging
metabolisme dan
sapi, ikan laut dan
kekebalan tubuh.
kacang-kacangan.
Iodium Mengatur suhu tubuh,
Garam dapur yang
membentuk sel darah
ditambahkan iodium
merah serta fungsi otot
dan ikan laut.
dan syaraf.
Sumber : Fitriah et al (2018)

3. Status gizi ibu hamil


Masa kehamilan adalah suatu masa yang berperan dalam menentukan
kesehatan bayi mulai dari janin sampai pada tingkat kehidupan berikutnya
termasuk kondisi kesehatan ibu hamil sendiri. Kekurangan gizi selama hamil
dapat berakibat terganggunya perkembangan otak bayi termasuk tingkat
kecerdasannya, kemungkinan bayi lahir dengan berat badan rendah dan bagi ibu
kemungkinan dapat mengalami kesulitan dalam melahirkan termasuk terjadinya
komplikasi.

12
Selama kehamilan agar diperhatikan bahwa berat badan ibu diharapkan
bertambah sekitar 9 – 12 kg, dan oleh karena itu perlu diberikan makanan
tambahan selain makanan sehari-hari agar kebutuhan gizi terpenuhi. Kenaikan
berat badan ibu hamil yang normal adalah 700 gram – 1400 gram selama triwulan
I dan 350 gram – 400 gram per minggu selama triwulan II dan III. Menurut WHO,
penambahan berat badan ideal selama kehamilan adalah 1 kg pada trimester I, 3
kg pada trimester II, dan 6 kg pada trimester III.

Menurut Dini Kasdu (2006) menyatakan bahwa ibu hamil yang


pertambahan berat badannya kurang dari 10 kg, kemugkinan besar melahirkan
bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) atau bayi prematur. BBLR yang
disebabkan karena kekurang energi dan protein akan berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak, termasuk kecerdasannya. Asupan energi
yang kurang dari 50% pada trimenster 2 dan 3 dapat menyebabkan berat janin
turun ± 330 gram. Penurunan asupan energi pada trimester 3 akan menyebabkan
berat janin turun ± 120 gram.

Salah satu cara untuk mengetahui status gizi ibu hamil adalah dengan
mengetahui penambahan berat badan selama kehamilan. Menurut Siti Fatimah
(2017) menyatakan bahwa selama kehamilan pada trimester I, kisaran
pertambahan berat badan yaitu 1 sampai 2 kg atau 350-400 gram/minggu.
Trimester II dan III, penambahan berat badan berkisar 0,34 sampai 0,5 kg/
minggu. Pertambahan komponen tubuh ibu terjadi sepanjang trimester II,
sedangkan pertumbuhan janin dan plasenta serta penambahan jumlah cairan
amnion berlangsung cepat pada trimester III.

Ibu yang berat badannya normal, penambahan berat badan pada trimester 1
sekitar 1,5 – 2,0 kg. Pada trimester 2, penambahan berat badan rata-rata naik 0,5
kg per minggu sehingga mencapai 6,0 – 7,0 kg pada trimester 2. Penambahan brat
badan akan berlangsung terus sebanyak 0,5 kg tiap minggu hingga bulan ke 7
dan bulan ke 8. Pada bulan ke 9, berat badan akan turun atau tidak turun sama

13
sekali, sehingga triwulan ke 3 berat badan ibu bertambah 4,0 – 5,0 kg,
Rekomendasi kenaikan berat badan berdasarkan IMT seperti pada tabel:

Tabel 2.6 Rekomendasi Kenaikan Berat Badan Berdasarkan IMT

Rekomendasi Kenaikan Berat


No Sumber data Kategori IMT
bad
Depkes RI,
1
1995 18,5 – 25,0 10 – 13 kg

Institute of Rendah: < 19,8 12,5 – 18 kg


2 Medicine, Normal: 19,8-26,0 11,5 – 16,0 kg
1990 Tinggi: > 26,0 7,0 – 11,5 kg

Sumber : Fitriah et al (2018)

Kemenkes RI (2014) menetapkan status gizi ibu hamil dan 6 bulan


pasca melahirkan dengan menggunakan parameter LiLA. Klasifikasi status gizi
dibagi menjadi 4 (empat) klasifikasi yaitu malnutrisi berat, malnutrisi sedang,
malnutrisi ringan, dan status gizi normal. Tabel 2 menunjukkan klasifikasi status
gizi wanita hamil dan 6 bulan pasca melahirkan berdasarkan LiLA.

Tabel 2.7 klasifikasi status gizi pada wanita hamil dan 6 bulan pasca
melahirkan berdasarkan lingkar lengan atas (Lila)

No LiLA Klasifikasi
1 < 19,0 cm Malnutrisi berat
2 ≥ 19 cm – < 22 cm Malnutrisi sedang
3 ≥ 22 cm - < 23 cm Malnutrisi ringan
4 ≥ 23 cm Status gizi normal

Sumber: Fitriah et al (2018)

14
4. Penyakit yang dialami ibu hamil

Dikutip dalam Gizi dalam daur kehidupan Pritasari et al., (2017) Penyakit pada
ibu hamil timbul apabila dalam jangka waktu lama asupan zat gizi sehari-hari
kedalam tubuh lebih rendah dari Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan
sehingga tidak mencukupi kebutuhan. Masalah Gizi Kurang yang banyak dijumpai
pada ibu hamil antara lain:

A. Kurang Energi Kronik (KEK)

Timbulnya KEK pada ibu hamil disebabkan karena dalam jangka waktu yang
lama asupan energi (karbohidrat dan lemak) tidak mencukupi kebutuhan tubuh.
Penapisan ibu hamil risiko KEK dilakukan dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas
(LiLA). Apabila LiLA < 23,5 cm maka ibu hamil berisiko KEK. Untuk memastikan
KEK pada ibu hamil digunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada Trimester I. Jika
IMT pada Trimester I < 18,5 maka ibu hamil didiagnosa KEK. Apabila IMT trimester
I tidak diketahui karena ibu hamil melakukan ANC di Trimester II atau III, serta
diketahui data BB dan TB sebelum hamil dapat digunakan IMT Pra hamil. Ibu hamil
KEK, akan mengalami risiko keguguran, perdarahan pasca persalinan, kematian ibu,
kenaikan BB ibu hamil terganggu, tidak sesuai dengan standar, malas tidak suka
beraktivitas, payudara dan perut kurang membesar, pergerakan janin terganggu,
mudah terkena penyakit infeksi, persalinan akan sulit dan lama. Ibu hamil KEK akan
berdampak pada janin, dan anak yang akan berlanjut sampai pada usia dewasa, antara
lain:

a. Gangguan pertumbuhan janin (Intrauterine Growth Retardation)


b. Risiko bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
c. Risiko bayi lahir dengan kelainan kongenital (Defect Neural Tube, bibir
sumbing, celah langit-langit dll)
d. Risiko bayi lahir stunting sehingga meningkatkan risiko terjadinya
penyakit tidak menular (PTM) pada usia dewasa seperti Diabetes
Melitus, Hipertensi, Jantung Koroner.

15
e. Gangguan Pertumbuhan dan perkembangan sel otak yang akan
berpengaruh pada kecerdasan anak
B. Anemia

Anemia pada ibu hamil adalah suatu keadaan ketika sel darah merah atau
Hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal (<11 g/dl). Kekurangan zat besi
menyebabkan pembentukkan sel darah merah tidak mencukupi kebutuhan fisiologis
tubuh, terutama pada kondisi hamil dimana banyak terjadi perubahan fisiologis
tubuh.

Penyebab timbulnya anemia pada ibu hamil


antara lain:

a. Makanan yang dikonsumsi kurang mengandung protein, zat besi,


vitamin B12 dan asam folat.
b. Meningkatnya kebutuhan tubuh selama hamil akan zat-zat gizi karena
perubahan fisiologis ibu hamil dan pertumbuhan serta perkembangan
janin.
c. Meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh karena perdarahan akut
dan kronis. Perdarahan akut dapat disebabkan misalnya kecelakaan.
Perdarahan kronis, yaitu pendarahan yang berlangsung lama karena
infeksi penyakit, kecacingan, dan malaria.
d. Ibu hamil KEK (kurang energi kronik).
e. Jarak persalinan terlalu dekat.
C. Hiperemesis Gravidarum

Mual muntah, yang terutama terjadi pada usia kehamilan 8—12 minggu,
umumnya merupakan sesuatu yang wajar dialami oleh ibu hamil. Seiring dengan
bertambahnya usia kehamilan, mual muntah akan berkurang dan berhenti di usia
kehamilan sekitar 16 minggu. Namun, ada juga yang terus berlanjut hingga trimester
III dengan keluhan mual muntah yang dikategorikan berat, di mana setiap kali minum
atau makan ibu akan muntah. Akibatnya, tubuh menjadi lemas, wajah pucat, dan

16
frekuensi buang air kecil menurun drastis. Inilah yang disebut hiperemesis
gravidarum.

Hiperemesis dapat diatasi dengan mengatur pola makan yang baik.


Perhatikan porsi makan dan jenis makanan yang sekiranya memancing rasa mual
muntah, kemudian hindari makanan tersebut. Makanlah dalam porsi kecil tetapi
sering. Makan makanan kering, seperti biskuit atau roti bakar, dapat membantu
menyerap asam lambung. Makanan berkarbohidrat tinggi bisa dijadikan pilihan agar
energi yang terbuang akibat muntah bisa tergantikan. Jangan ragu untuk
mengonsumsi makanan dan minuman berkadar air tinggi seperti sayuran, jus buah,
dan sejenisnya untuk mengganti cairan yang terbuang lewat muntah. Bisa juga
minum susu khusus bagi ibu hamil yang sering mual muntah.

Pencegahan lain dapat dilakukan dengan cara makan tidak berlebihan; hindari
makanan berlemak dan berbumbu tajam serta merangsang; bila bangun tidur jangan
langsung duduk atau berdiri tetapi lakukan perlahan-lahan; cobalah minum vitamin
B6; serta hindari stres dan ketegangan.

D. Sembelit (Konstipasi)

Ibu hamil sering kali mengalami sembelit. Hal ini disebabkan adanya
penurunan gerak peristaltik pada saluran cerna yang jadi lebih lambat dari biasanya.
Gerak usus melambat ini disebabkan oleh peningkatan kadar hormon progesteron
pada ibu hamil. Selain itu, konstipasi bisa terjadi karena pola makan yang kurang
baik, seperti rendahnya asupan makanan berserat, meningkatnya makanan yang
banyak mengandung lemak, dan kurang minum.

Sembelit dapat diatasi dan dicegah dengan menerapkan pola makan bergizi
seimbang dan mengonsumsi lebih banyak makanan berserat tinggi, seperti sayur-
sayuran, buah- buahan, dan jenis karbohidrat yang mengandung serat (roti gandum
atau whole wheat, kentang, dan ubi). Pilihan buah hendaknya yang berwarna oranye
atau kuning tua, yang mengandung banyak air, seperti pepaya, jeruk, mangga, melon,
dan sebagainya. Setidaknya setiap kali makan ada 1 porsi sayuran dan 1 porsi buah

17
dan dianjurkan minum kira – kira 3 liter air perhari apabila ibu hamil mengalami
mual muntah.

E. Diabetes Gestational
Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang terjadi selama kehamilan dan
biasanya akan normal kembali setelah melahirkan. Seperti diabetes lainnya, diabetes
gestasional juga berpengaruh terhadap penggunaan gula tubuh (glukosa) yang
merupakan bahan bakar utama tubuh. Diabetes gestasional dapat menyebabkan
tingkat gula dalam darah menjadi tinggi sehingga bisa menyebabkan masalah. Kadar
glukosa yang tidak terkendali dengan baik semasa kehamilan dapat menyebabkan
kelebihan tersebut masuk ke plasenta dan menimbulkan kenaikan kadar gula darah
pada janin.

Kondisi ini akan mengaktifkan pankreas janin untuk memproduksi insulin


yang bertindak sebagai hormon pertumbuhan. Akibatnya, janin lahir sebagai giant
baby dengan berat lahir di atas 4.000 gram yang akan mempersulit proses persalinan.
Sementara bayi pun memiliki kecenderungan berisiko mengalami kelainan bawaan
dan menderita diabetes. Ibu penderita diabetes juga berisiko terkena penyakit infeksi,
perdarahan setelah melahirkan, masalah jantung dan paru-paru. Selain itu juga
berisiko lebih tinggi terkena preeklamsia dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak
menderita diabetes

F. Hipertensi

Ada perempuan yang memang sudah mengalami hipertensi sebelum


hamil. Namun ada pula yang menderita hipertensi akibat kehamilannya. Ini
umumnya terdeteksi saat dilakukan pemeriksaan tekanan darah rutin yang
merupakan bagian dari pemeriksaan prenatal. Tekanan darah dinyatakan normal
bila 120/80 mmHg atau kurang. Disebut hipertensi bila tekanan darah ibu
mencapai 140/90 mmHg atau lebih, sedangkan disebut pra-hipertensi bila ada di
antara keduanya. Hipertensi pada kehamilan akan meningkatkan risiko kematian
janin, terlepasnya plasenta, serta gangguan pertumbuhan. Gejala hipertensi antara

18
lain adalah pusing (sakit kepala), kadang disertai dengan bengkak di daerah
tungkai, dan tes laboratorium menunjukkan protein yang tinggi dalam urine.

5. Menu untuk Ibu hamil

Kebutuhan gizi ibu selama hamil lebih tinggi dibandingkan kebutuhan gizi
ibu sebelum hamil, begitu juga saat usia kehamilan bertambah maka makin tinggi
pula jumlah zat gizi yang dibutuhkan. Asupan gizi yang optimal yang disesuaikan
dengan usia kehamilan diperlukan untuk mencapai kehamilan yang sehat, berikut
menu untuk ibu hamil:

Tabel 2.8 Contoh Penambahan Kebutuhan Zat Gizi Selama Kehamilan


Trimester I
Energi: 180 kal
Biskuit 1 buah besar (10 gram)
Protein: 20 gram
Telur ayam rebus 1 butir (55
Setara

Lemak: 6 gram
gram)
Karbohidrat: 25 gram Susu sapi segar ½ gelas (100
gram)

Trimester II dan III


Energi: 300 kal 1 mangkuk bubur kacang hijau
Protein: 20 gram - Kacang hijau 5 sendok
Lemak: 10 gram makan (50 gram)
Setara

Karbohidrat: 40 gram - Santan ½ gelas (50 gram)


- Gula merah 1 sendok
makan (13 gram)
Telur ayam rebus 1 butir
(55gram)
Sumber: Sulistyoningsih (2011)

Jumlah atau porsi dalam 1 kali makan Merupakan suatu ukuran atau takaran makanan
yang dimakan tiap kali makan, berikut tabel contoh menu takan setiap makan:

19
Tabel 2.9 Contoh Menu Takaran Untuk Setiap Makan

Jenis Makanan Frekuensi Dan Jumlah Bahan Makanan/Hari


Makanan pokok 2 piring nasi (@200-250 gram)
(Beras, kentang, makaroni,
80 gram roti
mie)
100 gram kentang
Protein hewani
90 gram daging/ikan
(daging, ikan, telur, ayam)
1 butir telur
Protein nabati
60 gram kacang-kacangan atau
(tahu, tempe, kacang-
100 gram tahu atau
kacangan)
100 gram tempe
Sayuran 3 mangkuk

Buah - buahan 2 porsi @ 100-150 gram


Mentega/margarine/minyak 2 sdm mentega/margarine
3 sdm minyak

Susu/yoghurt 1 gelas
Sumber : Sulistyoningsih (2011)

Mengacu pada buku prinsip dasar ilmu gizi Almatsier (2015) Contoh menu ibu hamil
dalam sehari dengan Index Masa Tubuh berikut:

Nama : Rifda Khalilah Rachman

Usia : 24 tahun

Jenis kelamin : perempuan

Berat badan : 53 Kg

Tinggi Badan : 152 cm

Aktifitas : Ringan

IMT = Berat badan (dalam kg) : Tinggi badan (dalam m)²

IMT = 53 : 1,522

20
IMT = 17,43

Kebutuhan kalori harian berdasarkan rumus Harris Benedict

Perhitungan kalori untuk Wanita: 447.593 + (9.247 x berat badan [kg]) + (3.098 x
tinggi badan [cm]) – (4.33 x umur)

Hasil tersebut kemudian dikali dengan level aktivitas fisik harian Anda yang terbagi
menjadi:

a. Sangat jarang olahraga, level aktivitas fisik adalah 1,2

b. Jarang olahraga (1-3 hari/ minggu), level aktivitas fisik adalah 1,375

c. Normal olahraga (3-5 hari/ minggu), level aktivitas fisik adalah 1,55

d. Sering olahraga (6-7 hari/ minggu), level aktivitas fisik adalah 1,725

e. Sangat sering olahraga (setiap hari - dua kali sehari), level aktivitas fisik adalah
1,9

Kebutuhan Kalori :

447.593 + (9.247 x berat badan [kg]) + (3.098 x tinggi badan [cm]) – (4.33 x umur)

447.593 + (9.247 x 53 ) + (3.098 x 152) – (4.33 x 24)

= 477.593 + 490.091 + 470.895 – 103.92 x 1,375

= 1.936,6 Kal

Dengan hasil di atas kebutuhan kalori 1.936,6 Kal perhari saat tidak hamil dan
pada saat hamil saat trimester I dengan penambahan kalori 180 Kal dan Trimester II
dan III yaitu 300 Kal, berikut contoh menu untuk Trimester I, II dan III :

Tabel 2.1 Contoh Menu Sesuai Dengan IMT


Kebutuhan kalori Penambahan Tiap trimester Total
1.936,6 180 kalori (Trimester I) 2.116,6
1.936,6 300 kalori (Trimester II & III) 2,236,6

21
Sarapan Berat / Ukuran Kalori
Nasi 200 gr 204
Telur ceplok 100 gr 201
Sayur daun katuk 100 gr 60
Susu 1 gelas 122
Papaya 1 mangkuk 55
Total kalori 642 kalori
Selingan
Kukus ubi 100 gr 82
Jus strawberry 200 100
Total kalori 182 kalori
Makan Siang
Nasi 200 gr 204
Tempe 2 potong 68
Ikan goreng 100 gr 169
Sayur bayem jagung 100 gr 36
Jeruk 1 buah 62
Total kalori 539 kalori
Selingan
Bubur kacang hijau 200 gr 216
Susu 1 gelas 122
Total Kalori 338 Kalori
Makan malam
Nasi 200 gr 204
Tofu tumis 150 gr 150
Semur daging 150 gr 191
Sayur sup brokoli 1 mangkuk 75
Apel 1 buah ukuran sedang 72
Total Kalori 445 Kalori
Total kalori keseluruhan 2,246 Kalori

22
6. Mitos dan fakta seputar ibu hamil
Selama hamil aturan yang tidak tertulis yang harus dipatuhi oleh ibu hamil
terkait dengan makanan yang harus dimakan. Selain memperhatikan makanan yang
dikonsumsi, ibu hamil erat hubungannya dengan mitos yang beredar pada
masyarakat bahawa beberapa makanan bersifat toksik yang akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan janin, diantaranya adalah:
Tabel 2.10 Mitos Vs Fakta Makanan Ibu Hamil

Bahan makanan Mitos Fakta


Air kelapa hijau Minum air kelapa Air kelapa hijau kaya akan
hijau
mineral dan elektrolit cair yang
dapat membuat kulit
mudah diserap oleh tubuh
bayi bersih saat lahir.
sehingga baik untuk mencegah
dehidrasi. Dehidrasi saat hamil
dapat menyebabkan masalah
Kesehatan (sakit kepala, kaki
bengkak, kram bahkan kontraksi
yang menyebabkan persalinan
prematur) air kelapa hijau juga
dapat melancarkan proses
pembuangan urin dan membantu
membersihkan saluran kemih
Nanas yang matang banyak
Nanas Nanas bisa
mengandung zat gizi (vitamin A,
menyebabkan
vitamin C, kalsium fosfor, zat
keguguran.
besi, natrium, kalium, sukrosa
dan serat) yang baik untuk
perkembangan janin.
Nanas muda berbahaya jika

23
dikonsumsi ibu hamil karena
mengandung bromealin yang
bisa melunakkan otot serviks
(leher rahim) sehingga memicu
kontraksi dini bahkan
keguguran.
Durian Makan durian bisa Durian yang terlalu matang
membuat perut ibu dan mengandung gas dan alkohol
janin kepanasan. yang jika dikonsumsi akan
membuat tubuh terasa panas,
meskipun kandungan alkohol
dalam durian tidak berbahaya
bagi janin tetapi sebaiknya ibu
hamil makan durian secukupnya
saja.
Minyak kelapa Meminum minyak Saluran pencernaan berbeda
kelapa dapat dengan saluran untuk melahirkan
melancarkan persalinan jadi semua makanan yang masuk
ke dalam tubuh akan dicerna
dalam lambung.
Makan pedas Makan makanan pedas Sama halnya dengan minyak
dapat memperlancar kelapa, sehingga tidak ada
persalinan dan dapat hubungannya dengan jalan lahir.
lahir prematur
Ikan Makan ikan akan Saat lahir bayi memang berbau
menimbulkan bau amis amis karena keluar bersama air
saat bayi dilahirkan ketuban. Ikan bagus dikonsumsi
oleh ibu hamil karena kaya akan
protein dan omega 3 yang baik
untuk pertumbuhan organ, syaraf

24
dan otak janin.
Kacang - kacangan Ibu hamil tidak boleh National Health Service (NHS)
mengkonsumsi kacang menyarankan bahwa kacang
karena dapat memicu aman dikonsumsi ibu hamil yang
terjadinya alergi tidak mengalami alergi dan
tidak ada bukti yang jelas
menunjukkan bahwa kacang
berhubungan dengan
kembangkan alergi pada anak.
Daging merah Daging merah toksoplasmosis adalah penyakit
setengah
parasite langka tidak memiliki
matang dapat
gejala dan dapat menyebabkan
mengandung
keguguran atau komplikasi
toksoplasmasis.
lainnya, sebaiknnya masak
sampai semua matang untuk
menghancurkan mikroorganisme
di dalamnya
NHS merekomendasikan tidak
Kafein Kafein dapat
lebih dari 200 mg kafein sehari
mengakibatkan bayi
masih aman bagi ibu hamil dan
lahir dengan berat
janin
badan rendah
Coklat berpotensi untuk
Coklat Ibu hamil yang
menggemukkan janin dan
mengkonsumsi coklat
mempersulit persalinan.
akan membuat ibu
dan bayi bahagia.
Sumber : Fitriah et al (2018)

25
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. (2015). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama.
Almatsier, S., Soetardjo, S., & Soekatri, M. (2013). Gizi Seimbang Dalam Daur
Kehidupan (1st ed.). Gramedia Pustaka Utama.
Fitriah, A. H., Supariasa, I. D. N., Riyadi, D., & Bakri, B. (2018). Buku Praktis Gizi
Ibu Hamil. Media Nusa Creative, 53(9), 287.
Leny, C. (2021). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Media Sains Indonesia.
Pritasari, Damayanti, D., & lestari Tri, N. (2017). Gizi Dalam Daur Kehidupan.
Rajagopalan, S. (2003). Nutrition challenges in the next decade. Food and Nutrition
Bulletin, 24(3), 275–280. https://doi.org/10.1177/156482650302400306
Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Graha ilmu.

26

Anda mungkin juga menyukai