Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PAPER

PENGARUH ROA, BOPO DAN SUKU BUNGA TERHADAP


DEPOSITO MUDHARABAH (DI BANK SYARIAH)

KLOMPOK 1 :
1. EKO PRASETIYO 20022000270
2. ZHARIL HAKIKI 20022000032

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB 1 ...................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 3
1.1 . Latar Belakang ........................................................................................................ 3
BAB II ...................................................................................................................................... 5
ANALISA TEORI .................................................................................................................... 5
2.1. Bagi Hasil Deposito Mudaharabah ............................................................................. 5
2.2. Return Of Asset (ROA) ............................................................................................. 6
2.3. Biaya Oprasional Pendaptaan Oprasional(BOPO) ...................................................... 6
2.4. Suku Bunga ............................................................................................................... 7
BAB III .................................................................................................................................... 8
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 8
.1. Pengaruh ROA Terhadap Deposito Mudaharabah .................................................... 11
.2. Pengaruh BOPO Terhadap Deposito Mudaharabah .................................................. 12
.3. Pengaruh Suku Bunga Terhadap Deposito Mudaharabah.......................................... 13
BAB IV .................................................................................................................................. 14
PENUTUP .............................................................................................................................. 14
Kesimpulan ..................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang


Bank Syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan
pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga, adalah
lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan produknya
dikembangkan berlandaskan pada Al-Quran dan Hadits Nabi SAW, dengan
kata lain Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang memiliki usaha pokok
memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran
serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip
syariat Islam. Bank syariah menghindari sistem bunga dalam mengoperasikan
usahanya. Keberadaan bank syariah/bank Islam dapat dijadikan sebagai solusi
alternatif terhadap persoalaan tentang adanya pertentangan antara bunga
dengan riba. (Muhammad, 2005). Perkembangan ekonomi Islam saat ini
cukup pesat, ditandai dengan berkembangnya lembaga keuangan
syariah.Sejak tahun 1992, perkembangan lembaga keuangan syariah terutama
perbankan syariah, cukup luas sampai sekarang. Eksistensi bank syariah di
Indonesia secara formal telah dimulai sejak tahun 1992 dengan
diberlakukannya UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1998. Dalam Undang-Undang
tersebut tertulis bahwa bank umum melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah (bank syariah). Undang-
Undang tersebut memberi kebebasan kepada bank dalam menentukan jenis
imbalan yang akan diberikan kepada nasabah, baik berupa bunga ataupun
keuntungan bagi hasil, termasuk keleluasaan penentuan tingkat bunga sampai
0 (nol) dan merupakan hal baru dalam kerangka mekanisme sistem perbankan
pada umumnya. Pada tahun 2004, Majelis Ulama Indonesia (MUI)
mengeluarkan fatwa No. 1 tahun 2004 tentang hukum bunga bank, praktek
penggunaan bunga tersebut hukumnya haram. Oleh karena itu MUI
menghimbau kepada umat islam agar beralih menggunakan bank syariah
dalam mengelola keuangannya. Perbankan syariah lahir sebagai alternatif
sistem perbankan guna memenuhi harapan yang menginginkan sistem
keuangan syariah, yaitu bank yang menerapkan prinsip bagi hasil yang bebas
dari riba (bunga).
Perbedaan mendasar antara bank konvensional dan bank syariah adalah
adanya larangan bunga dalam bank syariah sebagaimana sistem bunga yang
dianut oleh bank konvensional, sehingga dalam menjalankan kegiatan
operasinya, bank syariah menganut sistem bagi hasil. Dengan demikian
menjadi cukup penting bagi bank Syariah untuk tetap menjaga kualitas tingkat
bagi hasil yang diberikan kepada nasabahnya. Nasabah penyimpan dana akan
selalu mempertimbangkan tingkat imbalan yang diperoleh dalam melakukan
investasi pada bank syariah. Dapat disimpulkan jika tingkat bagi hasil bank
syariah terlalu rendah maka tingkat kepuasan nasabah juga akan mengalami
penurunan bahkan kemungkinan besar nasabah akan lebih memilih
memindahkan dananya ke bank lain. Karakteristik nasabah yang demikian
membuat tingkat bagi hasil menjadi faktor penentu kesuksesan bank syariah
dalam menghimpun dana dari pihak ketiga.
Untuk menjaga kualitas tingkat bagi hasil, tentunya bank syariah harus
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tingkat bagi hasil
tersebut. Salah satu yang penting untuk diperhatikan oleh bank syariah adalah
tingkat bagi hasil deposito mudharabah, dimana sumber dana pihak ketiga
terbesar dari bank syariah berasal dari deposito mudharabah. Oleh karena itu,
untuk menarik minat nasabah dalam melakukan investasi deposito
mudharabah, bank syariah harus meningkatkan kualitas tingkat bagi hasil
deposito mudharabah itu sendiri. Pengaruh bagi hasil itu juga dapat dlihat dari
rasio keuangan “Return on Asset, Biaya Operasional Pendapatan Operasional
dan Suku Bunga”. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan
penulisan paper ini dengan judul : “Pengaruh Return On Asset, BOPO, dan
Suku Bunga Terhadap Deposito Mudharabah Pada Bank Syariah.”
BAB II
ANALISA TEORI

3. Bagi Hasil Deposito Mudaharabah


Bagi Hasil Deposito Mudharabah Bagi hasil deposito mudharabah
menurut terminologi asing (inggris) dikenal dengan Profit sharing. Profit sharing
dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba. Secara definitif profit sharing
diartikan distribusibeberapa bagian laba pada para pegawai dari suatu perusahaan.
Lebih lanjut dikatakan, hal itu dapat berbentuk suatu bonus uang tunai tahunan
yang didasarkan pada laba yang diperoleh pada tahun-tahun sebelumnya atau
dapat berbentuk pembayaran mingguan atau bulanan. (Muhammad, 2004).
Menurut UU No.10 tahun 1998 pasal 1 ayat 7, deposito adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian
antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan. Deposito berjangka adalah
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu yang telah
ditentukan berdasarkan perjanjian antara nasabah penyimpan dengan bank
(siamat, 2005) dan (Harto, Sumarni, & Parlina, 2021). Fatwa Dewan Syariah
Nasional No: 03/DSNMUI/ IV/2000, menetapkan bahwa deposito yang
dibenarkan secara syariah, adalah deposito yang berdasarkan prinsip akad
mudharabah. Berdasarkan PSAK No. 105 mudharabah adalah akad kerjasama
antara dua pihak dimana pihak pertama (pemilik dana) menyediakan seluruh dana,
sedangkan pihak kedua (pengelola dana) bertindak selaku pengelola, dan
keuntungan dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian
finansial hanya ditanggung oleh pemilik dana. Bagi Hasil adalah suatu sistem
pengolahan dana dalam perekonomian Islam yakni pembagian hasil usaha antara
pemilik modal (Shahibul Mal) dan pengelola (Mudharib). Proses penentuan
tingkat bagi hasil diperlukan kesepakatan kedua belah pihak, yang terungkap
dalam nisbah bagi hasil. (Arifin, 2010). Secara syariah, prinsip bagi hasil
berdasarkan kaidah al mudharabah. Mudharabah merupakan kerja sama antara
pemilik dana (shahibul mal) atau penanaman modal dan pengelola modal untuk
melakukan usaha tertentu dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah.
(Purnamasari, 2011). Berdasarkan prinsip ini, bank syariah akan berfungsi sebagai
mitra, baik dengan penabung maupun dengan pengusaha yang meminjam dana.
Dengan penabung, bank akan bertindak sebagai mudharib “pengelola”, sedangkan
penabung bertindak sebagai shahibul maal “penyandang dana”. Antara keduanya
diadakan akad Mudharabah yang menyatakan pembagian keuntungan masing-
masing pihak. (Antonio, 2001).

4. Return Of Asset (ROA)


Return on Asset (ROA) Menurut Brigham dan Houston (2001:90), “Rasio
laba bersih terhadap total aktiva mengukur pengembalian atas total aktiva (ROA)
setelah bunga dan pajak”. Dan Menurut (Agnes, 2005)“Return on Assets (ROA)
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen
perusahaan dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin
besar ROA suatu perusahaan, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai
perusahaan dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi
penggunaan asset”. Menurut (Pandia, 2012) return on asset (ROA) rasio yang
menunjukan perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan total aset bank,
rasio ini menunjukan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank
yang bersangkutan. ROA diukur dengan rumus:
ROA = Laba sebelum pajak x 100%
Rata – Rata total asset

5. Biaya Oprasional Pendaptaan Oprasional(BOPO)


Menurut Isna K. Dan Sunaryo (2012), BOPO (Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional) merupakan rasio yang sering disebut sebagai rasio
efisiensi ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Biaya
operasional merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka
menjalankan aktivitas usaha pokoknya (seperti biaya bunga, biaya tenaga kerja,
biaya pemasaran, dan biaya operasi lainnya). Pendapatan operasional merupakan
pendapatan utama bank yaitu pendapatan bunga yang diperoleh dari penempatan
dana dalam bentuk kredit dan pendapatan operasi lainnya. Dengan demikian
BOPO merupakan rasio yang dapat menunjukkan efisiensi manajemen dalam
mengelola perusahaan dalam hal ini bank umum syariah. Semakin rendah nilai
BOPO cenderung menunjukkan tingkat efisiensi yang baik yang diharapkan dapat
meningkatkan laba perusahaan. Beban Operasional pendapatan operasional
dirumuskan sebagai berikut:

BOPO = Beban Operasional x 100%


Pendapatan Operasional

6. Suku Bunga
Suku bunga menurut kamus Bank Indonesia adalah beban biaya yang
dinyatakan dengan persentase tertentu dalam rangka peminjaman uang untuk
jangka waktu tertentu; merupakan biaya kredit bank kepada nasabah (interest
rate). Bagi nasabah yang melakukan penyimpanan dana maupun berinvestasi pada
suatu bank konvensional, suku bunga juga ada yang menjadi dasar berapa besar
tingkat pengembalian yang dapat mereka peroleh atas investasi yang dilakukan.
Teori klasik menyatakan bahwa bunga adalah harga dari loanable funds (dana
investasi), dengan demikian bunga adalah harga yang terjadi di pasar dan
investasi. Menurut teori Keynes tingkat bunga merupakan suatu fenomena
moneter. Artinya tingkat bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan akan
uang (ditentukan di pasar uang). Penetapan tingkat bagi hasil pada bank syariah
selama ini juga masih mengacu pada tingkat suku bunga yang diberikan oleh bank
konvensional. Dikemukakan oleh Muhammad (2005) dalam Isna K. dan Sunaryo
(2012) bahwa masyarakat masih selalu membandingkan tingkat bunga yang
berlaku di bank konvensional, jika bagi hasil yang diberikan oleh bank syariah
lebih kecil dari suku bunga maka dimungkinkan banyak nasabah bank syariah
yang mengundurkan diri. Hal tersebut dapat diartikan jika tingkat suku bunga
pada bank konvensional naik, maka untuk tetap menarik nasabah agar
memutuskan untuk berinvestasi pada bank syariah, pihak bank syariah juga harus
mempertimbangkan untuk menaikkan tingkat bagi hasil yang akan diterima
nasabahnya. Dengan ini dapat dikatakan bahwa tingkat suku bunga bank
konvensional dapat berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah
pada bank syariah.
BAB III
PEMBAHASAN

No. Judul Nama Penulis Variabel Hasil Penelitian


Jurnal, tahun Penelitian
1 ANALISIS Wulandari ROA (X1), 1. Berdasarkan uji t,
PENGARUH Nur Cahyani, ROE (X2), diperoleh hasil bahwa
ROA, ROE, Ratna Yulia BOPO (X3), secara parsial variabel
BOPO, DAN Wijayanti, Suku Bunga ROA tidak berpengaruh
SUKU BUNGA 2017 (X4), terhadap tingkat bagi hasil
TERHADAP Tingkat bagi deposito mudharabah.
TINGKAT BAGI hasil 2. Berdasarkan uji t,
HASIL deposito diperoleh hasil bahwa
DEPOSITO mudharabah secara parsial variabel
MUDHARABAH (Y) ROE berpengaruh negatif
PADA dan signifikan terhadap
PERBANKAN tingkat bagi hasil deposito
SYARIAH mudharabah.
3. Berdasarkan uji t,
diperoleh hasil bahwa
secara parsial variabel
BOPO berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
tingkat bagi hasil deposito
mudharabah.
4. Berdasarkan uji t,
diperoleh hasil bahwa
secara parsial variabel
Suku Bunga tidak
berpengaruh terhadap
tingkat bagi hasil deposito
mudharabah.
5. Berdasarkan uji F,
diperoleh hasil bahwa
ROA, ROE, BOPO, dan
Suku Bunga secara
bersama-sama (simultan)
berpengaruh terhadap
tingkat bagi hasil deposito
mudharabah
2 PENGARUH Reandy BOPO (X1), 1. Beban Operasional
BOPO, CAR, Sabtatianto, CAR (X2), Pendapatan Operasional
FDR DAN ROA Muhamad FDR (X3), (BOPO) secara parsial
TERHADAP Yusuf, 2018 ROA (X4), tidak berpengaruh
TINGKAT BAGI Tingkat bagi terhadap tingkat bagi hasil
HASIL hasil deposito mudharabah pada
DEPOSITO deposito Bank Umum Syariah di
MUDHARABAH mudharabah Indonesia tahun Periode
PADA BANK (Y) 2012-2016. Hal ini
UMUM menunjukkan bahwa
SYARIAH DI besarnya kecilnya Beban
INDONESIA Operasional Pendapatan
(Studi Pada Bank Operasional (BOPO) tidak
Umum Syariah Di berdampak signifikan
Indonesia) pada besar kecilnya
tingkat bagi hasil deposito
mudharabah bank syariah.
2. Capital Adequacy Ratio
(CAR) secara parsial tidak
berpengaruh terhadap
tingkat bagi hasil deposito
mudharabah pada Bank
Umum Syariah di
Indonesia tahun Periode
2012- 2016. Hal ini
menunjukkan bahwa
besarnya Capital
Adequacy Ratio (CAR)
berdampak signifikan
pada penurunan tingkat
bagi hasil deposito
mudharabah bank syariah.
3. Financing to Deposits
Ratio (FDR) secara parsial
tidak berpengaruh
terhadap tingkat bagi hasil
deposito mudharabah pada
Bank Umum Syariah di
Indonesia tahun Periode
2012-2016. Hal ini
menunjukkan bahwa
besarnya kecilnya
Financing to Deposits
Ratio (FDR) tidak
berdampak signifikan
pada besar kecilnya
tingkat bagi hasil deposito
mudharabah bank syariah.
4. Return on Assets
(ROA) secara parsial
berpengaruh terhadap
tingkat bagi hasil deposito
mudharabah pada Bank
Umum Syariah di
Indonesia tahun Periode
2012- 2016. Hal ini
menunjukkan bahwa
besarnya kecilnya Return
on Assets (ROA)
berdampak signifikan
pada besar kecilnya
tingkat bagi hasil deposito
mudharabah bank syariah.
5. Beban Operasional
Pendapatan Operasional,
Capital Adequacy Ratio,
Return on Assets,
Financing to Deposits
Ratio, dan Return on
Assets secara simultan
berpengaruh terhadap
tingkat bagi hasil deposito
mudharabah pada Bank
Umum Syariah di
Indonesia tahun Periode
2012-2016.
3 Pengaruh Return Ahmad Rasyid ROA (X1), Return on Asset (ROA)
on Asset (ROA), Daulay, BOPO (X2), tidak berpengaruh
Biaya Widya Astuti, CAR (X3), terhadap Bagi Hasil
Operasional Irfan, 2022 Terhadap Deposito Mudharabah
Pendapatan hasil pada Bank Umum Syariah
Operasional deposito di Indonesia. Hal ini
(BOPO), dan mudharabah berarti dapat ditarik
Capital Adequacy (Y) kesimpulan bahwa ROA
Ratio (CAR) bukan merupakan salah
Terhadap Bagi satu komponen yang
Hasil Deposito mempengaruhi besarnya
Mudharabah Pada bagi hasil deposito
Bank UMUM mudharabah dan ROA
Syariah di bukan acuan bank umum
Indonesia syariah dalam
memberikan bagi hasil
kepada nasabah. Biaya
operasional pendapatan
operasional (BOPO) tidak
berpengaruh terhadap bagi
hasil deposito
mudharabah, Ini bukan
berarti bank syariah tidak
mampu mengefisiensikan
operasionalnya akan
tetapi, Meskipun efisiensi
bank syariah cukup tinggi
namun tingkat suku bunga
Bank Indonesia yang
relatif tinggi menjadi
dasar pertimbangan bank
umum syariah dalam
memberikan porsil bagi
hasil kepada nasabah.
CAR tidak berpengaruh
terhadap bagi hasil
deposito Mudharabah, hal
ini menunjukkan
berapapun besarnya CAR
tidak berpengaruh
terhadap maka bagi hasil
yang dierima oleh
nasabah. Secara simultan
ROA, BOPO, CAR tidak
berpengaruh terhadap bagi
hasil deposito
mudharabah, variabel
ROA, BOPO, CAR secara
simulatan mampu
mempengaruhi BHDM
sebesar 5,1%, sisanya
sebesar 94,9% dijelaskan
oleh variabel atau faktor
lainnya

Implikasi dan hasil penelitian

 Pengaruh ROA Terhadap Deposito Mudaharabah


Berdasarkan hasil analisis jurnal pertama di atas diketahui bahwa,
Berdasarkan uji t, diperoleh hasil bahwa secara parsial variabel ROA
tidak berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Hal
ini ditunjukkan oleh tingkat kesalahan ROA yaitu 0, 610 yang jauh lebih
besar dari 0, 05. Perbandingan t hitung dengan t tabel juga menunjukkan
bahwa nilai t hitung ROA <1,669 (t table) yang artinya variabel ROA
dan Suku Bunga secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat bagi
hasil deposito mudharabah.
Selanjutnya hasil analisis jurnal kedua diketahui bahwa, setelah melalui
pengujian secara parsial, Didapatkan nilai Sig sebesar 0,134 > 0,05 atau
nilai t hitung < t table ( -1.517 < 1,99 ) maka dapat disimpulakan tidak ada
pengaruh ROA terhadap bagi hasil deposito mudharabah. Diketahui nilai
koefisien regresi dari variabel ROA adalah -0,046, yakni bernilai negatif.
Hal ini berarti variabel ROA berpengaruh negatif terhadap BHDM.
Diketahui nilai Sig. 0,134 > 0,05, maka disimpulkan ROA berpengaruh
negatif terhadap BHDM, namun tidak signifikan. Hal ini disebabkan yang
berarti bahwa jika tingkat ROA naik maka akan terjadi penurunan pada
bagi hasil Deposito Mudharabah.karena Bank lebih cenderung
menggunakan dana yang bersumber dari masyarakat dan dari pendapatan
bank sebagai mudharib untuk memberikan imbal hasil kepada nasabah
daripada menggunakan ROA.
Sedangkan pada jurnal ketiga diketahui pengaruh Return On Asset
(ROA) terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah menunjukan hasil
bahwa ROA berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah. Hal tersebut sesuai dengan hasil koefisien regresi sebesar
0.093187 dan probabilitas sebesar 0.0127 yang lebih kecil dari tingkat
signifikansi sebesar 0.05. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian (Rahmawaty & Yudina, 2015) yang menunjukkan bahwa ROA
berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada BUS
yang terdaftar di Bank Indonesia. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa tingkat bagi hasil deposito mudharabah dipengaruhi
secara langsung oleh return/pendapatan yang diterima oleh bank (dalam
penelitian ini digunakan indikator ROA).

 Pengaruh BOPO Terhadap Deposito Mudaharabah


Berdasarkan hasil analisis jurnal pertama di atas diketahui bahwa,
Berdasarkan uji t, diperoleh hasil bahwa secara parsial variabel BOPO
berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah. BOPO tingkat kesalahan atau nilai sig 0, 014 (kurang dari 0,
05). Dengan membandingkan t hitung dengan t tabel, didapatkan variabel
BOPO secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat bagi
hasil deposito mudharabah. Hal ini ditunjukkan dengan t hitung ROE dan
BOPO >1, 669 (t tabel)

Selanjutnya hasil analisis jurnal kedua diketahui bahwa, Setelah


melalui uji parsial, Didapatkan nilai Sig sebesar 0,182 > 0,05 atau nilai t
hitung < t table ( -1.349 < 1,99), maka dapat disimpulkan BOPO tidak
berpengaruh terhadap bagi hasil deposito mudharabah. Diketahui nilai
koefisien regresi dari variabel BOPO adalah -0,012, yakni bernilai negatif.
Hal ini berarti variabel BOPO berpengaruh negatif terhadap BHDM.
Diketahui nilai Sig. 0,182 > 0,05, maka disimpulkan BOPO berpengaruh
negatif terhadap BHDM, namun tidak signifikan.

Selanjutnya hasil analisis jurnal ketiga diketahui bahwa, Variabel


Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) memiliki nilai
signifikansi sebesar 0,8412 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa Ho diterima, dengan kata lain secara parsial dapat
disimpulkan bahwa variabel Beban Operasional Pendapatan Operasional
(BOPO) tidak berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah.

 Pengaruh Suku Bunga Terhadap Deposito Mudaharabah


Berdasarkan hasil analisis jurnal pertama di atas diketahui bahwa,
berdasarkan uji t, diperoleh hasil bahwa secara parsial variabel Suku
Bunga tidak berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah. Hal ini ditunjukkan oleh tingkat Suku Bunga 0, 836 yang
jauh lebih besar dari 0, 05. Perbandingan t hitung dengan t tabel juga
menunjukkan bahwa nilai t hitung Suku Bunga <1,669 (t table) yang
artinya variabel Suku Bunga secara parsial tidak berpengaruh terhadap
tingkat bagi hasil deposito mudharabah
Dalam jurnal kedua dan ketiga variabel ini tidak digunakan dalam
jurnalnya.
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil
kesimpulannya sebagai berikut Return on Asset (ROA) tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah
di Indonesia. Hal ini berarti dapat ditarik kesimpulan bahwa ROA bukan
merupakan salah satu komponen yang mempengaruhi besarnya bagi hasil
deposito mudharabah dan ROA bukan acuan bank umum syariah dalam
memberikan bagi hasil kepada nasabah. Walaupun ada penelitian yang
menyatakan bahwa Return on Asset (ROA) berpengaruh terhadap bagi hasil
deposito mudharabah
Biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) tidak berpengaruh
terhadap bagi hasil deposito mudharabah, Ini bukan berarti bank syariah tidak
mampu mengefisiensikan operasionalnya akan tetapi, Meskipun efisiensi bank
syariah cukup tinggi namun tingkat suku bunga Bank Indonesia yang relatif tinggi
menjadi dasar pertimbangan bank umum syariah dalam memberikan porsil bagi
hasil kepada nasabah
Suku bunga tidak berpengaruh terhadap bagi hasil deposito mudharabah
setalah melawati uji artinya secara parsial suku bunga tudak berpengaruh terhadap
bagi hasil deposito mudharabah

Saran
Sebaiknya bank syariah berupaya mengoptimalkan tingkat bagi hasil
deposito mudharabah yang diberikan kepada nasabah sehingga bank syariah dapat
meningkatkan minat nasabah mendepositokan dananya di bank syariah.
Penelitian selanjutnya mungkin dapat memperluas sampel penelitian dengan
mempertimbangkan penggunaan seluruh bank syariah yang terdaftar di OJK
sebagai populasi penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Sinta. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bagi Hasil pada Bank
Syariah Mandiri. Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Anggrainy, Dian. 2010. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tingkat Bagi
Hasil Deposito Mudharabah. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga.
Cahyani, W. N., Falah, S., & Wijayanti, R. Y. (2018). Analisis Pengaruh
Roa,Roe,Bopo,Dan Suku Bunga Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito
Mudharabah Pada Perbankan Syariah. MALIA: Journal of Islamic Banking and
Finance.
Isna, A. K., & Sunaryo, K. (2012). Analisis Pengaruh Return on Asset, Bopo,
dan Suku Bunga Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank
Umum Syariah. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis
Irawan, P. (2019). Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional
(BOPO) (NPL) dan (DER)) terhadap Return Pada Bank Sumut. Ekonomi
Universitas Muhammadiyah.
Julia, M., & Hasanuh, N. (2022). Pengaruh BOPO, NIM Serta ROA
TerhadapCAR Pada Bank Swasta Nasional Devisa Yang Tercatat Di BEI. JRAK
Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis, 8(1), 84-90.
Musttaqin, I. (2014). Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Deposito
Mudharabah (studi Emperis pada BPRS di DIY dan Jawa Barat periode 2012-
2013.
Nana Nofianti, T. B. (2015). Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Biaya
Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Suku Bunga, Financing To
Deposits Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Tingkat
Bagi Hasil Deposito Mudharabah. Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 5(No. 1),
65-86.
Pasaribu, D. S. (2019). Pengaruh FDR NPH ROA dan BOPO Terhadap
Pembiayaan Mudharabah pada Bank Umum Syariah Indonesia. Ekonomi
Universitas Muhammadiyah.

Referensi Jurnal
ANALISIS PENGARUH ROA,ROE,BOPO,DAN SUKU BUNGA
TERHADAP TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA
PERBANKAN SYARIAH
http://journal.iainkudus.ac.id/index.php/syirkah/article/view/3986
Pengaruh Return on Asset (ROA), Biaya Operasional Pendapatan Operasional
(BOPO), dan Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Bagi Hasil Deposito
Mudharabah Pada Bank UMUM Syariah di Indonesia
http://www.jurnal.plb.ac.id/index.php/JRAK/article/view/980
PENGARUH BOPO, CAR, FDR DAN ROA TERHADAP TINGKAT BAGI
HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI
INDONESIA (Studi Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia)
http://www.jurnal.plb.ac.id/index.php/JRAK/article/view/980

Anda mungkin juga menyukai