Anda di halaman 1dari 12

USM

PENGERTIAN BUNGA BANK KONVESIONAL DENGAN BAGI HASIL

BANK SYARIAH

Tugas Kuliah :

Diajukan untuk melengkapi mata kuliah Hukum Bisnis & Ekonomi Syariah

Oleh

Nama : Panji Wirawan

NIM : A.312.1722.021

PROGRAM MAGISTER HUKUM ANGKATAN XVII

UNIVERSITAS SEMARANG

TAHUN 2023

1
BAB I

A. PENDAHULUAN

Perbankan memiliki peran penting dalam pembangunan khususnya dalam

menunjang pertumbuhan ekonomi negara. Hukum perbankan adalah hukum positif

yang mengatur segala sesuatu yang menyangkut tentang bank. Bank adalah salah satu

lembaga pembiayaan yang menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan kembali

pada masyarakat. Dengan mulai berkembanganya perbankan Syariah dindonesia dan

sudah ada regulasi perbankan Syariah yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah yaitu

UU No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah yaitu mengatur tentang tata cara

dan persyaratan dalam perizinan usaha Bank Syariah serta mengenai ketentuan Badan

Hukumnya , maka banyak perbankan konvesional mulai membuka BUS atau UUS

untuk merambah ke Bisinis perbankan Syariah. Dengan jumlah masyarakat muslim di

Indonesia yang mayoritas maka bank- bank konvesional melihat perbankan Syariah

mempunyai potensi bisnis yang bagus. Berdirinya perbankan Syariah dalam sisitem

perekonominan di Indonesia sangat berperan penting dalam pembangunan ekonomi

dan mengalami perkembangan yang cukup baik . Sistem perbankan konvensional yang

telah ada sebelumnya menjadi semakin lengkap dengan adanya system perbankan

Islam atau perbankan syariah. Salah satu tonggak perkembangan perbankan Islam

adalah didirikannya Islamic Development Bank (IDB) pada tahun 1975 yang

beranggotakan 22 negara Islam pendiri. Berdirinya IDB ini kemudian memicu

berdirinya bank-bank Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

2
Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan

prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah. Pada dasarnya, aktivitas bank syariah tidak jauh berbeda

dengan aktivitas bank-bank konvensional yang telah ada untuk sistem operasionalnya,

yang sering menjadi pembahasannya kalau berbicara tentang perbankan konvesional

dan perbankan Syariah adalah tentang bunga bank dan bagi hasil. Masih banyak

masyarakat yang belum terbiasa dengan istilah bagi hasil tersebut dikarenakan sudah

terbiasa istilah bunga bank selama ini, indikasi tersebut bisa terlihat dari perkembangan

bisnis perbankan Syariah yang pertumbuhannya asset belum signifikan jika

dibandingkan dengan asset bank konvensional. Tetapi untuk perbandingan

pertumbuhan pembiayaan dan Dana pihak ketiga perbankan Syariah mempunyai

pertumbuhan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun sehingga peluang dan potensi

bisnis perbankan Syariah sangat bagus. Pada kesempatan ini penulis akan

menyampaikan pengertian tentang bunga bank Konvensional dan bagi hasil bank

Syariah sehingga akan memberikan sedikit gambaran tentang hal tersebut .

3
B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pendahuluan diatas dapat diindentifikasi permasahannya :

a. Bagaimana perbedaan bunga bank Konvesional dan bagi hasil Bank Syariah

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Tujuan Penulisan

Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini adalah:

a. Untuk mengetahui pengertian tentang bunga bank Konvesional dan bagi hasil

bank Syariah .

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Adapun manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam

ilmu pengetahuan berupa teori atau gagasan perkembangan perbankan syariah

b. Manfaat Praktis

Bahwa penelitian ini bermanfaat terhadap masyarakat guna memahami

pengertian bunga bank dan bagi hasil perbankan syariah .

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 . Pengertian Tentang Bunga Bank Konvensional

Pengertian bunga bank dalam bank Konvensional adalah tambahan yang


dikenakan dalam transaksi pinjaman uang yang diperhitungkan dari pokok pinjaman
tanpa mempertimbangkan pemanfaatan pokok tersebut berdasarkan tempo waktu yang
diperhitungkan secara pasti dimuka dan pada umumnya berdasarkan prosentase . Ada
beberapa pengertian pengertian lain dari bunga bank selain istilah diatas anatara lain
adalah sebagai berikut :

1. Sebagai batas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip
konvesional kepada nasabah yang membeli atau menjual produk bank
konvensional tersebut
2. Sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah yang memiliki simpanan
dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank ( nasabah yang
memperoleh pinjaman )
3. Bunga adalah tambahan yang yang diberikan oleh bank atas simpanan atau
yang diambil oleh bank atas hutang
Sedangkan macam macam bunga bank dalam kegiatan operasional bank sehari sehari
ada 2 macam jenis bunga bank yang diberikan kepada nasabah adalah sebagai berikut

1. Bunga simpanan adalah bunga yang diberikan sebagai daya Tarik atau balas
jasa bagi nasabah yang menyimpan uang dibank dengan prosentase bunga yang
telah ditetapkan diawal dan dihitung dari jumlah nilai uang yang disimpan
dikalikan dengan prosentase yang telah ditetapkan diawal contohnya bunga
Deposito, Tabungan atau giro

5
2. Bunga Pinjaman adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau
harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Sebagai cotoh
bunga kredit.
Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya dan pendapatan
bagi bank konvensional, bunga simpanan merupakan biaya yang harus dikeluarkan
oleh bank sedangkan bunga pinjaman merupakan sumber pendapatan bank . Kondisi
perhitungan prosentase pokok tanpa memperhitungkan untung ruginya dari perbankan
tersebut untuk simpanan atau dari nasabah tersebut untuk pinjaman, mengakibatkan
spread negative oleh pihak Bank seperti yang terjadi pada krisis moneter tahun 1998 ,
karena prosentase disepakati didepan baik untuk pinjaman maupun simpanan sehingga
dari hasil investasi pihak ke bank kepada nasabah mengalami kerugian dan pihak bank
tetap harus mengembalikan kepada nasabah simpanan sesuai prosentase yang
disepakati mengakibatkan adanya selisih antara pendapatan bank dengan pembayaran
bunga simpanan yang mengakibatkan bank mengalami kerugian . Perhitungan bunga
sendiri didalam perbankan mempunyai beberapa skema perhitungan yaitu :
Perhitungan bunga flat , bunga anuitas, bunga fixed dan bunga efektif.

2.2 . Pengertian Bagi Hasil Bank Syariah

Sistem bagi hasil merupakan sistem di mana dilakukannya perjanjian atau ikatan
bersama di dalam melakukan kegiatan usaha. Di dalam usaha tersebut diperjanjikan
adanya pembagian hasil atas keuntungan yang akan di dapat antara kedua belah pihak
atau lebih. Bagi hasil dalam sistem perbankan syari’ah merupakan ciri khusus yang
ditawarkan kapada masyarakat, dan di dalam aturan syari’ah yang berkaitan dengan
pembagian hasil usaha harus ditentukan terlebih dahulu pada awal terjadinya kontrak
(akad). Besarnya penentuan porsi bagi hasil antara kedua belah pihak ditentukan sesuai
kesepakatan bersama, dan harus terjadi dengan adanya kerelaan di masing-masing
pihak tanpa adanya unsur paksaan. Mekanisme perhitungan bagi hasil yang diterapkan
di dalam perbankan syari’ah terdiri dari dua sistem, yaitu: Profit Sharing dan Revenue
Sharing

6
Profit sharing adalah perhitungan bagi hasil didasarkan kepada hasil bersih dari total
pendapatan setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan tersebut. Pada perbankan syariah istilah yang sering dipakai adalah profit
and loss sharing, di mana hal ini dapat diartikan sebagai pembagian antara untung dan
rugi dari pendapatan yang diterima atas hasil usaha yang telah dilakukan. Sistem profit
and loss sharing dalam pelaksanaannya merupakan bentuk dari perjanjian kerjasama
antara pemodal (Investor) dan pengelola modal (enterpreneur) dalam menjalankan
kegiatan usaha ekonomi, dimana di antara keduanya akan terikat kontrak bahwa di
dalam usaha tersebut jika mendapat keuntungan akan dibagi kedua pihak sesuai nisbah
kesepakatan di awal perjanjian, dan begitu pula bila usaha mengalami kerugian akan
ditanggung bersama sesuai porsi masing-masing. Kerugian bagi pemodal tidak
mendapatkan kembali modal investasinya secara utuh ataupun keseluruhan, dan bagi
pengelola modal tidak mendapatkan upah/hasil dari jerih payahnya atas kerja yang
telah dilakukannya. Keuntungan yang didapat dari hasil usaha tersebut akan dilakukan
pembagian setelah dilakukan perhitungan terlebih dahulu atas biayabiaya yang telah
dikeluarkan selama proses usaha. Keuntungan usaha dalam dunia bisnis bisa negatif,
artinya usaha merugi, positif berarti ada angka lebih sisa dari pendapatan dikurangi
biaya-biaya, dan nol artinya antara pendapatan dan biaya menjadi balance. Keuntungan
yang dibagikan adalah keuntungan bersih (net profit) yang merupakan lebihan dari
selisih atas pengurangan total cost terhadap total revenue.

Revenue Sharing Revenue Sharing berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua
kata yaitu, revenue yang berarti; hasil, penghasilan, pendapatan. Sharing adalah bentuk
kata kerja dari share yang berarti bagi atau bagian. Revenue sharing berarti pembagian
hasil, penghasilan atau pendapatan. Revenue (pendapatan) dalam kamus ekonomi
adalah hasil uang yang diterima oleh suatu perusahaan dari penjualan barang-barang
(goods) dan jasa-jasa (services) yang dihasilkannya dari pendapatan penjualan (sales
revenue). Dalam arti lain revenue merupakan besaran yang mengacu pada perkalian
antara jumlah out put yang dihasilkan dari kagiatan produksi dikalikan dengan harga
barang atau jasa dari suatu produksi tersebut. Di dalam revenue terdapat unsur-unsur

7
yang terdiri dari total biaya (total cost) dan laba (profit). Laba bersih (net profit)
merupakan laba kotor (gross profit) dikurangi biaya distribusi penjualan, administrasi
dan keuangan.Berdasarkan devinisi di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa arti
revenue pada prinsip ekonomi dapat diartikan sebagai total penerimaan dari hasil usaha
dalam kegiatan produksi, yang merupakan jumlah dari total pengeluaran atas barang
ataupun jasa dikalikandengan harga barang tersebut. Unsur yang terdapat di dalam
revenue meliputi total harga pokok penjualan ditambah dengan total selisih dari hasil
pendapatan penjualan tersebut. Tentunya di dalamnya meliputi modal (capital)
ditambah dengan keuntungannya (profit). Berbeda dengan revenue di dalam arti
perbankan. Yang dimaksud dengan revenue bagi bank adalah jumlah dari penghasilan
bunga bank yang diterima dari penyaluran dananya atau jasa atas pinjaman maupun
titipan yang diberikan oleh bank. Revenue pada perbankan Syari'ah adalah hasil yang
diterima oleh bank dari penyaluran dana (investasi) ke dalam bentuk aktiva produktif,
yaitu penempatan dana bank pada pihak lain. Hal ini merupakan selisih atau angka
lebih dari aktiva produktif dengan hasil penerimaan bank.Perbankan Syari'ah
memperkenalkan sistem pada masyarakat dengan istilah Revenue Sharing, yaitu sistem
bagi hasil yang dihitung dari total pendapatan pengelolaan dana tanpa dikurangi dengan
biaya pengelolaan dana. Lebih jelasnya Revenue sharing dalam arti perbankan adalah
perhitungan bagi hasil didasarkan kepada total seluruh pendapatan yang diterima
sebelum dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan tersebut. Sistem revenue sharing berlaku pada pendapatan bank yang akan
dibagikan dihitung berdasarkan pendapatan kotor (gross sales), yang digunakan dalam
menghitung bagi hasil untuk produk pendanaan bank.

8
9
BAB III .

KESIMPULAN

1) Konsep perhitungan bunga bank Konvensional menggunakan perhitungan

kesepakatan prosentase diawal dikalikan dengan pokok baik untuk simpanan

atau pinjamam dengan perhitungan anuitas, fixed, efektif atau Flat .

2) Konsep perhitungan bagi hasil bank syariah menggunakan sistem perhitungan

profit and lost sharing atau sisitem revenue sharing untung menghitung

simpanan atau pembiayaan

10
DAFTAR PUSTAKA

a. Buku

Abdurrachman. Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan. Bandung: Alumni


Bandung. 2015.

Agung Prabowo, Bagya Aspek Hukum Pembiayaan Murabahah Pada Perbankan


Syariah. Yogyakarta:UII Press. 2012.

Ansori. Pembentukan Bank Syariah Melalui Akuisisi dan Konversi: Pendekatan


Hukum Positif dan Hukum Islam. Yogyakarta: UII-Press. 2015.

Dewi, Gemala. Aspek-aspek Hukum dalam Perbankan Syariah di Indonesia. Jakarta:


Kencana. 2014.

Djumhana Muhammad, . Hukum Perbankan di Indonesia. Bandung: PT Citra Aditya.


2013.

Firdaus, Muhammad. Konsep dan implentasi Bank Syariah. Jakarta: Prenadamedia


Grup. 2013.

Gazali, Djoni S dan Rachmadi Usman. Hukum Perbankan. Jakarta: Sinar Grafika,
2012.

Ghofur Anshory, Abdul. Hukum Perbankan Syariah. Bandung: PT Rafika


Aditama.2012.

Kartano. Perbankan Syariah perspektif Praktisi. Jakarta: Muamalat Insitute. 2012.

Komariah, Hukum Perdata. Malang. UMM Press.14.

Machmud. Bank Syariah Teori, Kebijakan, dan Studi Empiris di Indonesia.


Jakarta:Erlangga. 2013.

Muhammad. Hukum dan Azas – Azas Ekonomi Islam. Jakarta: Gramedia. 2012.

Muhammad, Abdul Khadir. Hukum Perusahaan Indonesia. Jakarta: PT Cipta Aditya


Bakti. 2012.

Santoso, Try Rudy. Mengenai Dunia Perbankan. Yogyakarta:Andi. 2012.

11
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif. Bandung:
Alfabeta. 2013.
Umam, Khotibul. Pembentukan Bank Syariah. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 2018.

Usman, Rachmadi. Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama. 2012.

Zainul, Arifin. Memahami Bank Syariah. Jakarta:Pustaka Alphabet. 2013.

b. Perundang-undangan

Sekretariat Negara RI. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan


Syariah. 2008.

Sekretariat Negara RI. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang


Perbankan.1998.

POJK No.64/POJk.03/2016 tentang Perubahan Kegiatan Usaha Bank Konvensional


Menjadi Bank Syariah.2016.

c. Jurnal

Ali Mansyur, Aspek Hukum Perbankan Syariah dan Implementasinya di Indonesia,


Jurnal Dinamika Hukum, Volume 11, 2011, halaman 17.

Eka Jati Rahayu, Mitigasi Risiko Akad Pembiayaan Mudharabah Pada Perbankan
Syariah, Jurnal Hukum, Volume 4 Nomor 1, 2013, halaman 61-62.

Rongiyati, Pengembangan Perbankan Syariah Melalui Pelaksanaan Kewajiban


Pemisahan Unit Usaha Syariah, Jurnal Ilmu Hukum, Volume 6 Nomor 1,2015,
halaman 65-78.

Zakaria, Analisis Posisi Kinerja Keuangan antara Bank Syariah dan Bank
Konvensional di Indonesia, Jurnal EMBA, Vol. 2, No, 4 Desember 2014, 25-
26.

12

Anda mungkin juga menyukai