Untuk di Presemtasikan pada mata kuliah Akuntansi Bank dan Keuangan Syariah
Disusun Oleh
EMYLIANA (2004010172)
Dosen Pengampuh
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt. karena atas rahmat dan karunia-Nya
untuk para pembaca dan kami para penulis. Makalah ini kami akui masih
terbatas. Oleh karena itu, kami berharap kepada para pembaca untuk
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
sangatlah maju dan pesat. Hal tesebut dikarenakan banyak umat Islam dan
Mudharabah.
2. Rumusan masalah
1
3. Bagaimana pengungkapan transaksi mudharabah serta bagaimana
mudharabah
2
BAB II
PEMBAHASAN
non kas yang diserahkan oleh pihak bank syariah kepada nasabah
antara dua pihak dimana pihak pertama atau penyerta modal (shahibul
1. Mudharabah Muqayyadah
1
Antonio (2001)
3
Mudharabah muqayyadah adalah bentuk kerjasama antar pemilik
oleh pemilik dana dalam hal tempat,cara dan objek investasi. Dalam
mudharib. Fee yang diterima oleh bank nantinya akan dilaporkan di dalam
2. Mudharabah Mutlaqah
4
Mudharabah mutlaqah adalah bentuk kerjasama antara pemilik dana
dan pengelola tanpa adanya pembatasan oleh pemilik dana dalam hal
dana kepada pihak lain yang memerlukan dana untuk keperluan usahanya.
Dana yang diterima oleh bank dari penabung dilaporkan dalam neraca
dibagian dana syirkah, sedangkan dana yang disalukan oleh bank kepada
menjadi bagian dari keuntungan bank yang dilaporkan dalam laporan laba
3. Mudharabah Musytarakah
dana oleh pengelola, pembagian hasil usaha antara pengelola dana dan
5
pemilik dana dalam mudharabah adalah sebesar hasil usaha musyarakah
mudharib.
c. Ijab dan kabul : ijab kabul adalah bentuk persetujuan antara kedua
dilakukan,sebagai berikut :
dilakukan.
6
b. Menguji apakan perhitungan bagi hasilk telak dilakukan sesuai
prinsip syariah
pembiayaan mudharabah
Syariah
7
pembiayaan. Lalu nasabah menyerahkan formulir tersebut kepada Bank
dan nasabah mulai mengelola usaha yang telah disepakati. Ketiga, hasil
dalam PSAK 105 tahun 2007. Di dalam standar tersebut mengatur tentang
pengakuan dan pengukuran transaksi, baik dari sisi pemilik dana maupun
dari sisi pengelola dana. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan
8
3. Penurunan nilai investasi sebelum usaha dimulai
4. Penghasilan usaha
9
5. Kebijakan manajemen dalam pelaksanaan pengendalian risiko
mudharabah bermasalah.
pembiayaan mudharabah.
2. Piutang bagi hasil disajikan sebagai bagian dari aset lainnya pada saat
10
3. Cadangan kerugian penurunan nilai pembiayaan mudharabah
mudharabah.
Mudharabah
pembiayaan mudharabah:
tunai tanggal 10 Agustus 20x1. Pelaporan dan pembayaran bagi hasil oleh
diperoleh.
11
Penjurnalan :
Jurnal:
12
10/08/x1 Pembiayaan Mudharabah 2 1.450.000.000
laporan bagi hasil atas realisasi penghasilan usaha dari pengelola dana dan
2
Dalam praktik perbankan, istilah “pembiayaan mudharabah”, sebagaimana yang terdapat dalam PSAK 105, belum
umum dipakai. Saat ini perbankan syariah di Indonesia masih menggunakan istilah “pembiayaan mudharabah”.
13
Tanggal Tenggal
Jumlah laba Porsi Bank
no bulan Pelaporan Pembayaran
bruto (Rp) 30% (Rp)
Bagi Hasil Bagi Hasil
14
Pendapatan bagi hasil mudharabah 13.500.000
pelaporan bagi hasil seperti pada bagi hasil bulan April dan Mei. Berdasarkan
PSAK 105 paragraf 24, disebutkan bahwa bagian hasil usaha belum dibayar
15
10/06/x2 Piutang pendapatan bagi hasil mudharabah 18.000.000
pada bagian aset. Akun ini merupakan sub-akun dari piutang. Adapun
Oleh karena bagi hasil tersebut belum berwujud kas, maka pendapatan
bagi hasil akrual perlu dibedakan dengan pendapatan bagi hasil yang
16
selanjutnya mengakuinya sebagai pendapatan pada laporan laba/rugi dan
mudharabah.
mudharabah
mudharabah berakhir sebelum atau saat akad jatuh tempo dan belum
sebagai piutang.
Misalkan pada tanggal 10 Juni 20x2, saat jatuh tempo, PT Haniya tidak
Variasi transaksi
17
1. PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN MENGGUNAKAN ASET
NON-KAS
transaksi jenis ini tidak lazim diterapkan dalam dunia perbankan syariah.
a. Nilai wajar aset mudharabah non-kas sama dengan nilai dari nilai
tercatatnya
mudharabah dalam bentuk aset non-kas diukur sebesar nilai wajar aset
18
PT. Hinaya sebagai pembiayaan berwujud non-kas dan dihargai
b. Nilai wajar aset mudharabah non-kas lebih tinggi dari nilai tercatatnya
19
Berdasarkan PSAK 105 paragraf 13b-I, keuntungan tangguhan
Misalkan pada kasus di atas, dengan lama akad 10 bulan, dan bank
Berdasarkan PSAK 105 paragraf 13b-ii, jika nilai wajar lebih rendah
20
Aset Non-Kas Rp.1.500.000.000
Ket: Pencatatan penyerahan
aset non-kas dengan nilai
wajar lebih rendah dari nilai
buku
untuk bagi hasil bulan April dilaporkan pada tanggal 10 Mei 20XB
21
ditanggung bank syariah. Dengan demikian, jurnal saat PT.Haniya
sebagai berikut:
Dalam hal ini tidak ada jurnal karena kelalaian nasabah dan kerugian
22
Menurut PSAK 105 paragraf 18, kelalaian atas kesalahan pengelola
usaha (bangkrut).
23
• Bagi hasil ditentukan berdasarkan nisbah dari proyeksi profit. Profit
• Angsuran pokok dan bagi hasil dijadwalkan dibayar setiap tanggal 10,
Jurnal Penyisihan
Saat akhir bulan 31 Januari 2009, bank melakukan penilaian atas kualitas
aset. Karena baru cair dan status lancar, bank wajib membentuk cadangan
24
Biaya penyisihan penghapusan sebesar Rp.10.000 masuk ke L/R, sedang
Atas jurnal penyisihan ini, maka penyajian di neraca sisi aset adalah
sebagai berikut.
Misalkan selama bulan Februari, Maret, dan April, nasabah secara rutin
mengangsur pokok dan bagi hasil kepada bank syariah dengan jumlah
sebagai berikut.
Jumlah Angsuran
Bulan Jumlah Laba (Rp) Posisi Bank 60% (Rp)
Pokok
Feb 20.000 12.000 100.000
Mar 22.000 13.200 100.000
Apr 19.000 11.400 100.000
Misalkan pada 10 Februari 2009, nasabah mengangsur pokok dan bagi
hasil. Realisasi profit adalah 20.000. Jurnal untuk angsuran pokok dan
25
Pendapatan Bagi Hasil 12.000
Ket: Angsuran pokok porsi bagi hasil
diterima bulan Januari
dan bagi hasil. Realisasi profit adalah 0. Diketahui 7 hari yang lalu, usaha
26
lagi usaha yang dibiayai memberikan hasil atau keuntungan. Diketahui
Saldo pokok investasi saat ini yang belum terbayar adalah 700.000
belum terbayar.
ditentukan pada akhir bulan. Maka pada tanggal 31 Mei 2009, bank
berikut:
Jurnal Penghapusbukuan
27
Sebagai perusahaan berbadan hukum, maka bank melakukan
setelah diajukan ke RUPS tahun buku 2009. Hapus buku dilakukan pada
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
musytarakah.
29
Daftar Pustaka
Yaya, Rizal., Martawireja, Aji Erlangga., Abdurahim, Ahim. 2009.
Salemba Empat
http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/pernyataan-sas-64-
psak-101-penyajian-laporan-keuangan-syariah
http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/pernyataan-sas-68-
psak-105-akuntansi-mudharabah
30