Anda di halaman 1dari 6

MENGHARAPKAN ANUGERAH KARENA

MISKIN DI HADAPAN ALLAH

MENGHARAPKAN ANUGERAH KARENA MISKIN DI HADAPAN ALLAH


MENGHARAPKAN ANUGERAH KARENA MISKIN DI HADAPAN ALLAH

Dengan apa manusia membenarkan diri di mata Bapa? Dengan apa manusia
melayakkan diri di hadapan Allah? Apakah dengan kebaikan hati? Ataukah dengan
kesalehan? Atau masih adakah yang berpikir bahwa dengan materi maka manusia dapat
membeli karunia Bapa?

Jika orang berpikir bahwa dengan usaha kebaikan atau kesalehan maka manusia
dapat dibenarkan dan dilayakkan oleh Allah, maka perhatikan ini!

 Yesaya 64:6 : Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala
kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan
kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.
Jika kesalehan manusia sama seperti kain kotor, bagaimana manusia masih bisa
bersandar pada kesalehan dan bermegah dengan kebaikan di hadapan Allah?
 Roma 3:10 - 11 : seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun
tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang
mencari Allah.
Dalam kehidupan, tidak ada satupun manusia yang benar, maka dengan ketidak
benaran itu, manusia mustahil berkenan di hapadan Allah. Dari dalam kandungan,
manusia telah berdosa. Bagaimana mungkin manusia mampu melayakkan diri di
hadapan Allah dengan keberdosaannya? Mustahil! Manusiapun tak mampu
berbuat baik atau menjadi baik, karena semua manusia berdosa, dan apa yang
ditimbulkan dalam hatinya pastilah kejahatan, tidak ada yang baik. Bahkan lebih
lagi, dalam keberdosaaan, manusia tak akan serta tak dapat mencari Allah, karena
dosa yang menghalangi.
Apakah dengan ini, kita masih berpikir untuk melayakkan diri dengan kesalehan dan
usaha kita? Atau menganggap kita sudah cukup kaya dalam hati dengan kebaikan untuk bisa
memperoleh anugerah Bapa di Sorga? Ini sia-sia!
Lalu, dengan atau oleh karena apakah kita dapat dilayakkan di hadapan Bapa di
Sorga? Semua hanya oleh karena ANUGERAH (SOLA GARTIA). Allah tahu, bahwa kita
tidak mampu dan tak dapat melayakkan dan membenarkan diri di hadapan-Nya, sehingga
karena kasih-Nya, dikaruniakan anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita Yesus Kristus, untuk

MENGHARAPKAN ANUGERAH KARENA MISKIN DI HADAPAN ALLAH


menyelamatkan kita dari dosa sehingga oleh pengorbanan Kristus, kita diselamatkan dan kita
layak di hapadapan Bapa di Sorga.
Yohanes 3:16: Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Karena begitu besar kasih Allah, karena Dia tahu bahwa manusia membutuhkan
pertolongan agar tidak binasa, karena Dia tahu manusia tak dapat mengerjakan
keselamatannya sendiri, sehingga dikaruniakanlah Yesus Kristus bagi kita manusia berdosa.
Namun, perhatikan kalimat “...supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”, ini menunjukkan bahwa hanya yang
percaya kepada Yesus sajalah yang dapat diselamatkan! Hanya iman kepada Yesus Kristus
yang dapat menyelamatkan manusia, karena Yesuslah jalan kepada Bapa!

Yohanes 14:6 : Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak
ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Ini adalah perkataan yang keluar dari mulut Yesus, yang sangat jelas menekankan
bahwa tidak ada jalan lain, hanya Dia jalan menuju Bapa. Jika kita masih berpikir secara
plural bahwa masing-masing orang dengan jalannya yang dia percayai dapat membawa dia
pada keselamatan, maka sama dengan kita membantah kata-kata Yesus ini. Keyakinan bahwa
banyak jalan menuju keselamatan adalah sesat, karena ini bertentangan dengan kata-kata
Yesus yang berkata “Akulah jalan..” ingat, Yesus bukan salah satu jalan, melainkan satu-
satunya jalan!
Yesus telah mati, Dia telah menebus dosa kita dengan pengorbanan-Nya. Namun
jangan kita berpikir bahwa dengan inisiatif kita sendiri, kita dapat menerima Yesus sebagai
Tuhan dan Juruselamat. Kenapa?

Ingat dalam Roma 3:10 - 11 : seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun
tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari
Allah.

MENGHARAPKAN ANUGERAH KARENA MISKIN DI HADAPAN ALLAH


Tidak ada yang mencari Allah, maka Allah yang mecari manusia! Dosa membuat
manusia tidak mampu mencari Allah, apa yang dipikirkan hanyalah kejahatan semata. Allah
yang berinisiatif untuk mencari manusia. Allah menarik manusia datang kepada Kristus.

Yohanes 6:44 : Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak
ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.

Ini jelas, bukan manusia yang mencari Allah, namun Allah yang mencari manusia; bukan
manusia yang berinisiatif datang pada Yesus, namun Bapa yang menarik manusia datang
pada Yesus. Kita sendiri tak dapat mengakui Yesus sebagai Tuhan, juruselamat dan Anak
Allah jika tidak diberitahu oleh bapa sendiri! Bdk. Matius 16:16-17

Matius 16:16-17: Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang
hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan
manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.

Petrus mengakui bahwa Yesus adalah Mesias bukan oleh hasil pemikirannya sendiri,
melainkan oleh karena Bapa yang menyatakan itu kepada dia! Begitu juga dengan kita, saat
kita mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, itu bukanlah hasil pemikiran kita
sebagai manusia, namun Bapa di Sorgalah yang menyatakan itu kepada kita, sehingga kita
dapat mengakui dengan bibir mulut kita bahwa Dia adalah Tuhan!
Dengan ini, kita jadi mengerti bahwa seluruh karya keselamatan berasal hanya dari
Tuhan. Kita tidak sedikitpun turut andil dalam karya keselamatan itu. Tidak ada yang kita
sumbangkan untuk memperoleh kasih karunia Allah. Jangan berpikir bahwa dengan
kesalehan dapat menambah kasih Allah bagi kita, karena itu juga sia-sia!
Kita tidak punya apa-apa yang dapat kita tambahkan untuk keselamatan kita. Kita
hanya bergantung pada kasih karunia dan anugerah Allah. Kita miskin di hadapan Allah!
Namun apa kata Yesus tentang orang yang miskin di hadapan Allah?

Matius 5:3: "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah
yang empunya Kerajaan Sorga.

MENGHARAPKAN ANUGERAH KARENA MISKIN DI HADAPAN ALLAH


Matthew 5:3 : Blessed are the poor in spirit: for theirs is the kingdom of heaven. (KJV)

The poor in spirit : miskin dalam roh; apa artinya miskin dalam roh? Matius 5:3 bukan
berbicara tentang miskin dalam hal harta dunia, melainkan miskin dalam hal rohani. Miskin
dalam roh berarti tidak memiliki apa-apa yang dapat diandalkan untuk membenarkan diri di
hadapan Tuhan, tidak memiliki apa-apa untuk menjadi jaminan bagi keselamatan jiwa.

Saat kita merasa miskin di hadapan Allah, tidak punya apa-apa dan sadar bahwa kita
hanya dapat mengharapkan kasih karunia Allah, maka kita dikatakan berbahagia, karena
memang sesungguhnya, kita hanya dapat hidup, selamat dan berbahagia serta bermegah
dalam anugerah dan nelas kasihan Bapa di Sorga!

Matius 5:4: Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.

Saat kita berdukacita karena dosa kita, dan berduka karena kita miskin dihadapan
Allah, berduka karena kita sadar bahwa tidak ada yang dapat kita tambahkan dan usahakan
untuk karya keselamatan kita, maka Allah akan membuat kita berbahagia dengan
penghiburan yang daripada-Nya, yaitu mengaruniakan anugerah keselamatan bagi kita yang
berduka karena dosa dan kemiskinan rohani kita!
Saat kita merasa kaya dihadapan Allah, maka kita tak akan pernah merendahkan diri
di hadapan Allah. Saat kita meninggikan diri dihadapan Allah, maka kita tak akan pernah
diterima Allah. Ini sama saja kita menipu diri sendiri, karena sesungguhnya kita tidak punya
apa-apa untuk jaminan keselamatan jiwa.

Luk.18:10-14
10. "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang
lain pemungut cukai.
11. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap
syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok,
bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
12. aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala
penghasilanku.

MENGHARAPKAN ANUGERAH KARENA MISKIN DI HADAPAN ALLAH


13. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit,
melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
14. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang
dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia
akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

Menganggap diri kaya di hadapan Tuhan membuat manusia lupa bahwa semuanya
hanyalah karena anugerah Allah semata! Karena itu, rendahkan diri di hadapan Tuhan serta
mengakui, hanya pada anugerah Tuhan sajalah kita hidup, bergantung dan berharap. Ingatlah,
tak ada yang bisa kita sumbangkan untuk karya keselamatan kita, selain mengharapkan
anugerah Bapa di Sorga!
Sesungguhnya, kita miskin di hadapan Allah, dan kita akan empunya kerajaan Sorga
karena kita dibenarkan dihadapan Bapa oleh karena iman kepada Yesus Kristus, dan semua
ini hanyalah karena anugerah semata!
--AMIN--

MENGHARAPKAN ANUGERAH KARENA MISKIN DI HADAPAN ALLAH

Anda mungkin juga menyukai