Anda di halaman 1dari 14

MEDIA EDUKASI KESEHATAN TENTANG MEROKOK YANG

TEPAT UNTUK REMAJA : LITERATURE REVIEW

THE APPROPRIATE MEDIA OF HEALTH EDUCATION ABOUT


SMOKING FOR ADOLESCENTS : LITERATURE REVIEW

Muhammad Zakariyya*1, Ikbal Fradianto, S. Kep., Ns., M. Kep*2, Djoko


Priyono, S. Kep., Ns., M. Kep*3

Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura Pontianak


Email : *zakariyya.ibnunain.ners16@student.untan.ac.id

ABSTRAK
Latar belakang : faktor yang mempengaruhi keinginan remaja untuk merokok adalah faktor orang
tua, faktor teman dan faktor lingkungan. Apabila faktor tersebut diberikan edukasi dengan
menggunakan media edukasi kesehatan yang tepat maka remaja akan mendapatkan pengetahuan
yang baik untuk mencegah (preventif) prilaku yang tidak sehat dari merokok tersebut.
Tujuan : mengetahui media edukasi kesehatan tentang merokok yang tepat untuk remaja.
Metode : jenis penelitian ini adalah penelitian literature review yaitu menganalisi berbagai artikel-
artikel yang valid dan relevan dengan topik yang akan di review dan di identifikasi dan diklasifikasi
berdasarkan elemen-elemen dari beberapa artikel yang membahas topik yang hampir sama.
Hasil : media edukasi kesehatan yang tepat untuk remaja dengan urutan diantaranya yaitu media
booklet, media leaflet, media poster, media video, dan media facebook.
Kesimpulan : media edukasi kesehatan tentang merokok yang tepat untuk remaja ialah media
booklet
Kata Kunci : media edukasi kesehatan, merokok, remaja

ABSTRACT

Background : The factors that affect adolescent's initiation to smoke are from parents, friends, and
social around. If those factors are given an education using an appropriate media of health
education, then the adolescents will get good knowledge to prevent unhealthy behaviors from
smoking.
Methods : The type of this research is literature review. It analyzes a variety of valid and relevant
articles on the topics that will be reviewed, identified and disqualified based on the elements of some
articles that discuss almost the same topics.
Result : The media of health Education for teens in sequence are booklet,leaflet, poster, video and
facebook.
Conclusion : The appropriate media of health education about smoking for teens is booklet media.
Key Word: Health Education, Smoking , Adolescents

2
PENDAHULUAN kali merokok juga pada usia 15-19 tahun,
sebanyak 44,6% (KemenKes, 2013).
Merokok merupakan masalah yang Kalimantan Barat berada diproporsi
belum bisa terselesaikan hingga saat ini. terbesar di kepulauan Kalimantan dalam
Merokok sudah melanda berbagai tingkat penduduk perokok berumur ≥ 10
kalangan, dari anak-anak sampai orang tahun yaitu (23,6%), Kalimantan Timur
dewasa, laki-laki maupun perempuan. (23,3%), Kalimantan Tengah (22,5%),
Perokok terbesar adalah remaja di Kalimantan Selatan (22,1%)
dominasi oleh kalangan pelajar yang di (RisKesDas, 2013).
mulai dari ikut-ikutan merokok hingga Masa remaja merupakan masa
tercandu terhadap rokok tersebut (Sutha, peralihan dari masa kanak-kanak menuju
2018). ke masa dewasa. Masa remaja disebut
Merokok dilihat dari sudut pandang juga sebagai masa pancaroba yang penuh
kesehatan sangat merugikan. Seorang gejolak dan keadaan yang tak menentu.
perokok menghisap kurang lebih 4000 Keadaan ini terjadi karena di satu pihak
bahan kimia yang berbahaya. Bahan remaja ingin dianggap sudah bukan anak-
berbahaya tersebut adalah nikotin, tar, anak lagi, tetapi di lain pihak remaja
karbon moniksida, serta bahan kimia masih bergantung pada orang tua. Hal
beracun lainnya (Qariati, 2019). inilah yang menyebabkan remaja
World Health Organization (WHO) mengalami krisis identitas diri (Tarwodo,
memperkirakan terdapat 1,25 miliar 2010).
penduduk dunia adalah perokok dan dua Menurut hasil penelitian Andan
pertiganya terdapat di negara-negara Firmansyah, dkk (2019), tingkat
maju, dengan sekurang-kurangnya 1 dan pengetahuan remaja terhadap rokok
4 orang dewasa adalah perokok (WHO, sebelum dilakukan penyuluhan
2013). menggunakan media video dibagi dalam
Tingkat konsumsi rokok di 3 tingkatan, pertama remaja yang tingkat
Indonesia relatif tinggi, berdasarkan hasil pengetahuannya baik (18,3%), tingkat
survey WHO, Indonesia menempati pengetahuan cukup (28,3%) dan tingkat
urutan pertama di Asia Tenggara dalam pengetahuan kurang (53,3%). Dari hasil
hal tingkat pravalensi perokok dewasa penelitian tersebut dapat dikatakan
per hari, tentunya orang dewasa ini sudah bahwa tingkat pengetahuan remaja
mulai merokok sejak remaja. Badan terhadap rokok dengan sebelum
Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan menggunakan media video sangat
bahwa Indonesia menempati urutan rendah, untuk itu remaja perlu diberikan
ketiga terbanyak berdasarkan jumlah edukasi untuk pencegahan dan
perokok yang mencapai 146.860.000 menanggulangi masalah terhadap rokok
jiwa (WHO, 2013). menggunakan media video (Firmansyah,
Menurut Riset Kesehatan Dasar Ahid, & Nur, 2019).
tahun 2013, mengatakan sekitar 34% atau Menurut hasil penelitian
sebanyak 80 juta penduduk Indonesia Noorhidayah Kasman (2017), tingkat
adalah perokok yang tersebar diberbagai pengetahuan remaja terhadap rokok
usia (RisKesDas, 2013). sebelum dilakukan penyuluhan
Prevalensi Nasional terbesar pada menggunakan media leaflet dibagi dalam
tahun 2010 berdasarkan usia pertama kali 3 tingkatan, pertama remaja dengan
merokok ialah pada usia 15-19 tahun, tingkat pengetahuan baik (5,0%), tingkat
yakni sebesar 43,3%. Hal ini tidak jauh pengetahuan cukup (30,0%), dan tingkat
berbeda dengan keadaan di tingkat pengetahuan kurang (65,0%). Dari hasil
Provinsi, Kalimantan Barat, ada 34,3% penelitian tersebut dapat dikatakan
perokok berusia ≥15 tahun dengan bahwa tingkat pengetahuan remaja
persentase terbesar menurut usia pertama

3
terhadap rokok sebelum menggunakan kawasan tanpa rokok dan Peraturan
media leaflet sangat rendah, untuk itu Pemerintah Nomor 19 Tahun 2003
remaja di berikan edukasi kesehatan tentang pengamanan rokok bagi
menggunakan media leaflet (Kasman & kesehatan.
Kasuma, 2017). Kota Pontianak pada
Menurut hasil penelitian Huriati
kenyataannya masih belum mentaati
Miftahu Rahmah (2018), tingkat
motivasi berhenti merokok sebelum aturan ini, karena hampir di mana saja
intervensi menggunakan media facebook ditemukan perokok terutama perokok
dibagi menjadi 2 tingkatan, pertama pada remaja. Berdasarkan hal ini
dengan motivasi baik 4 responden dan perlu untuk dicari apakah media yang
motivasi kurang 6 responden. Untuk itu paling tepat untuk memberikan
penelitian tersebut dapat dikatakan edukasi kesehatan tentang merokok
motivasi responden sebelum pada remaja.
menggunakan media facebook sangat Berdasarkan dari masalah yang
rendah, maka perlunya diberikan edukasi ada maka peneliti ingin mengetahui
kesehatan menggunakan media facebook tentang “media edukasi kesehatan
(Huriati & Arbianingsih, 2018)
tentang merokok yang tepat untuk
Menurut hasil penelitian Happy
Novriyanti Purwadi (2019), tingkat remaja : literature review”.
pengetahuan siswa setelah intervensi
menggunakan media booklet dibagi METODE PENELITIAN
menjadi 2 tingkatan , pertama
pengetahuan baik (88,1%), kedua Jenis penelitian ini adalah
pengetahuan buruk (11,9%). Dari hasil penelitian ilmiah literature review
penelitian tersebut dapat dikatakan
yaitu menganalisis berbagai artikel-
bahwa media booklet dapat
meningkatkan pengetahuan siswa artikel yang valid dan relevan dengan
(Purwadi, Bambang, & Mary, 2019). topik yang akan di review dan di
Penelitian lainnya juga menerangkan indentifikasi berdasarkan elemen-
bahwa edukasi menggunakan media elemen dari beberapa artikel yang
booklet terbukti efektif dalam pemberian membahas topik yang hampir sama.
edukasi kesehatan dalam upaya
peningkatan pengetahuan (Anggraini et Analisa data artikel yang digunakan
al., 2019) didapatkan dari internet
Menurut hasil penelitian Ambarwati menggunakan web resmi yang
dkk (2014), tingkat pengetahuan sebelum membahas topik tentang media
intervensi menggunakan media poster edukasi kesehatan tentang merokok
memiliki tingkat pengetahuan baik
yang tepat untuk remaja, kemudian
sebanyak (97%) setelah diberikan
intervensi terjadi penurunan pengetahuan metode analisa dilakukan dengan
(93,9%). Dari hasil penelitian tersebut memilih artikel sesuai dengan kriteria
dapat dikatakan bahwa media poster bisa inklusi dan dianalisa isi dan hasil
meningkatkan pengetahuan siswa penemuan dalam artikel yang
(Ambarwati dkk, 2014). didapatkan dalam penelitian.
Upaya Pemerintah Kota
Pontianak dalam menanggulangi
masalah rokok terdapat dalam
Peraturan Daerah Kota Pontianak
Nomor 10 Tahun 2010 tentang

4
HASIL

Setelah dilakukan proses skrining menyeluruh teks lengkap Scholar, dan satu artikel merupakan hasil penelusuran database
berdasarkan eligibilitas kriteria inklusi dan ekslusi, didapatkan Researchgate. Ketujuh artikel merupakan penelitian kuantitatif
7 artikel yang memenuhi syarat untuk dianalisis lebih lanjut. dengan karakteristik artikel yang merujuk pada kriteria inklusi
Enam dari tujuh artikel dihasilkan dari database Google tujuh artikel tersebut dijabarkan dalam Tabel 4.2 berikut ini :

Tabel 4.2 Karakteristik Artikel


No Nama Pengarang Tahun Negara Tujuan Responden Design Temuan
1. Noorhidayah 2017 Indonesia Penelitian ini Mahasiswa semester 2 Quasi Experiment Terdapat perbedaan pengaruh
Kasman & bertujuan untuk fakultas kesehatan pendekatan The sebelum dan sesudah diberikan
Kasuma Bakti mengetahui perbedaan masyarakat di Non-Randomized pendidikan kesehatan mengenai
Persada media yang tepat dari UNISKA Banjarmasin Without Control bahaya merokok melalui media
media leaflet dan yang berjumlah 123 Groub Pretest video. Media leaflet lebih efektif
media video dan Postest digunakan sebagai media
Design pendidikan kesehatan tentang
bahaya merokok pada remaja
dibandingkan media video
2. Happy Novriyanti 2018 Indonesia Untuk mengetahui Siswa di SLTP di Kota Quasi Experiment Hasil penelitian ini menunjukkan
Purwadi efektivitas media Tangerang sejumlah pendekatan pre- adanya peningkatan pengetahuan
promosi kesehatan di 322 siswa post test groub setelah diberikan intervensi media
sekolah terhadap design cetak (booklet) & media
pengetahuan dan sikap elektronik (video)
tentang merokok pada
siswa kelas VII di
SLTP N 13 Kota
Semarang

5
No Nama Pengarang Tahun Negara Tujuan Responden Design Temuan
3. Silvia Putri 2017 Indonesia Penelitian ini semua siswa kelas VII Quasi Experiment Hasil penelitian ini menunjukkan
Dharmastuti bertujuan untuk dan kelas VII SMP N 2 pendekatan design adanya perbedaan pengetahuan
mengetahui pengaruh Tasikmadu yang Pre-test dan Post- sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan kesehatan berjumlah 439 siswa test with control pendidikan kesehatan tentang
tentang bahaya bahaya merokok melalaui media
merokok melalui booklet dan media poster
media booklet dan
poster terhadap
pengetahuan dan sikap
siswa SMP N 2
Tasikmaju
4. Huriati Miftahu 2018 Indonesia Penelitian ini Siswa laki-laki SMPN Quasi Experiment Berdasarkan hasil penelitian pada
Rahmah & Dr. bertujuan untuk 2 Lambu yang pendekatan Two kelompok media facebook dan
Arbianingsih mengetahui perbedaan merokok sebanyak 20 Groub Pre-test media leaflet terdapat perbedaan
efektifitas pendidikan siswa dan Post-test signifikan motivasi berhenti
kesehatan media Design merokok sebelum dan sesudah
facebook dan media diberikan pendidikan kesehatan
leaflet terhadap
motivasi berhenti
merokok pada remaja
5. Sri Mediati 2019 Indonesia Penelitian ini SMA Negeri 1 Quasi Experiment Berdasarkan hasil penelitian
Nasution bertujuan untuk Tanjungbalai dengan pendekatan pre- menunjukkan bahwa pengetahuan
mengetahui pengeruh total populasi adalah post test one siswa sebelum dan sesudah
media poster terhdap 276 siswa groub diberikan media poster meliliki
pengetahuan tentang pengaruh yang signifikan
bahaya merokok di
SMA Negeri
Tanjungbalai

6
No Nama Pengarang Tahun Negara Tujuan Responden Design Temuan
6. Fatmawati Indonesia Penelitian ini Sampel dalam Quasi Experiment Hasil penelitian pendidikan
Mohamad, Yayi bertujuan untuk penelitian ini adalah pendekatan Pre- kesehatan dengan melibatkan
Suryo Prabandari mengetahui perbedaan siswa kelas 2 yang test dan Post-test siswa dalam pembuatan poster
& Agus Priyanto pengetahuan dan sikap memenuhi kriteria Design bahaya merokok dapat
terhadap bahaya rokok inklusi dengan jumlah meningkatkan pengetahuan dan
bagi kesehatan melalui 48 responden pada sikap remaja tentang bahaya
poster dengan kelompok pendidikan rokok bagi kesehatan
partisipasi siswa di kesehatan dengan
Kabupaten Gorontalo poster partisipatori, 42
responden pada
kelompok pendidikan
kesehatan dengan
poster tempel dan 40
responden pada
kelompok pendidikan
kesehatan.
7. Andan 2019 Indonesia Penelitian ini Remaja yaitu sebanyak Quasi Experiment Hasil penelitian ini mengatakan
Firmansyah, bertujuan untuk 200 orang remaja. pendekatan Two ada perbedaan efektivitas media
Jahidin Ahid & menguji bagaimana Penelitian ini dilakukan Groub Pre-test leaflet bahasa daerah dan video
Nur Isriani efektifitas media pada seluruh populasi dan Post-test bahasa daerah terhadap
Najamuddin leaflet bahasa daerah atau teknik total Design pengetahuan bahaya rokok pada
dan video bahasa sampling remaja
daerah terhadap
pengetahuan bahaya
rokok pada remaja

7
PEMBAHASAN negatif yang ditimbulkan oleh rokok
(Alamsyah & Nopianto, 2017).
Media edukasi atau media
pendidikan kesehatan adalah alat Pada analisa hasil penelitian oleh
yang digunakan untuk menyampaikan Purwadi, Bambang, & Mary, (2019)
pesan kesehatan. Media edukasi terjadi peningkatan pengetahuan pada
kesehatan dapat berupa media cetak, media cetak (booklet) dan media
media elektronik, media sosial, media elektronik (video) dan perbedaan nilai
papan (billboard) (Notoatmodjo, pengetahuan sebelum dan sesudah
2013). Selanjutnya seseorang diberikan intervensi tentang merokok
memperoleh pengetahuan dengan dengan media cetak menggunakan
mengikuti penyuluhan yang berkaitan booklet ada beda rata-rata antara nilai
dengan kesehatan, pengetahuan juga sebelum pemberian intervensi dengan
dapat diperoleh dari pengalaman. Jika nilai sesudah pemberian intervensi
pengalaman seseorang kurang baik (Purwadi, Bambang, & Mary, 2019).
akan menimbulkan kesan yang
mendalam dan membekas dalam Efektivitas booklet dipengaruhi
emosi kejiwaan sehingga dapat oleh warna, huruf, kesesuaian gambar
mempengaruhi sikap seseorang dan kata, serta substansi materi yang
tersebut (Purwadi, Bambang, & diberikan (Paramastri, dkk, 2011).
Mary, 2019). Aspek bahasa juga berperan penting
dalam pengembangan media edukasi.
Menurut Nursalam, (2008) Bahasa lokal ternyata memancing
mengatakan pengetahuan adalah hasil minar pembaca untuk membaca isi
tahu, dan terjadi setelah orang pesan (Amalia, 2013). Media harus
melakukan pengindraan terhadap mampu mendororong keterlibatan
suatu objek tertentu. Effendy, (2009) anak dalam pembelajaran (Sartika,
mengatakan sebagian besar 2012). Penelitian ini sejalan dengan
pengetahuan manusia diperoleh hasil penelitian menurut Putu &
melalui mata dan telinga dari media Dewa, (2012) bahwa kelebihan
cetak, media elektronik, media papan, booklet adalah dapat disajikan lebih
dan media sosial. Pengetahuan lengkap, dapat disimpan lama, mudah
merupakan modal dasar bagi bagi dibawa dan dapat memberikan isi
seseorang untuk berprilaku. informasi yang lebih lengkap yang
Pengetahuan yang cukup akan mungkin belum disampaikan secara
memotivasi individu untuk berprilaku lisan (Putu & Dewa, 2012).
baik. Seseorang yang dipenuhi
banyak pengetahuan akan Penelitian oleh Bachtiar, Maliya,
mempersepsikan infromasi tersebut & Suryandari, (2015) yang
sesuai dengan predisposisi membuktikan bahwa ada perubahan
psikolginya. Pengetahuan yang tinggi tingkat pengetahuan antara sebelum
tentang rokok pada remaja cenderung dan sesudah diberikan pendidikan
memperkecil kemungkinan remaja kesehatan, dan bisa dikatakan
tersebut berprilaku merokok. Hal ini penggunaan metode ceramah dan
disebabkan remaja tersebut telah media video ini efektif untuk
mengetahui bahaya atau dampak meningkatkan pengetahuan
(Bachtiar, Maliya, & Suryandari,

8
2015). Kelompok metode ceramah Penelitian yang dilakukan oleh
dan media video mempunyai selisih Noorhidayah Kasman, (2017)
nilai rata-rata pengetahuan yang lebih terdapat perbedaan pengetahuan
tinggi dari pada kelompok metode sebelum dan sesudah diberikan
ceramah dan media leaflet. Hasil pendidikan media kesehatan
penelitian ini didukung oleh menggunakan media leaflet dengan
penelitian Purnama (2013) yang media video. Kelompok leaflet
membuktikan bahwa media video banyak mengalami peningkatan
lebih efektif dari pada media leaflet, pengetahuan sebelum dan sesudah
selain itu media video lebih membuat pendidikan kesehatan dibandingkan
responden fokus dan tertarik dengan kelompok video sebelum dan sesudah
materi atau pesan yang disampaikan. diberikan pendidikan kesehatan.
Efektivitas media booklet Hasil penelitian ini sesuai dengan
dibandingkan dengan media video penelitian Tindaon, (2018)
lebih efektif menggunakan media menyatakan terdapat perubahan
booklet karena menurut Ambarwati., pengetahuan siswa sebelum dan
dkk (2014) yang berjudul sesudah dilakukan intervensi
“pendidikan kesehatan berpengaruh komunikasi informasi dan edukasi
terhadap pengetahuan siswa SD dengan media leaflet. Penelitian lain
tentang bahaya merokok” pada yang dilakukan oleh Siahaan (2015)
penelitian ini media leaflet lebih menyatakan bahwa ada peningkatan
efektif digunakan sebagai media pengetahuan setelah dilakukan
pendidikan kesehatan pada anak SD penyuluhan dengan media leaflet.
dibandingkan media video. Media Penelitian lain juga menyimpulkan
video memiliki kelemahan dimana bahwa media komik efektif dalam
media video harus memerlukan arus meningkatkan pengetahuan SD
listrik, membutuhkan keahlian khusus tentang keamanan makanan jajanan,
dan sukar untuk direvisi acana kelompok dengan media komik
(Agustiningsih, 2015). memiliki peningkatan pengetahuan
yang lebih baik dibandingkan
Penelitian Salaudeen, dkk (2011) kelompok tanpa komik (Hamida,
yang mengatakan bahwa pendidikan 2012). Efektivitas edukasi kesehatan
kesehatan secara statistik media leaflet lebih efektivitas dari
berpengaruh pada peningkatan media booklet dan media video
pengetahuan siswa tentang masalah karena media leaflet memiliki
yang berkaitan dengan kebiasaan kelemahan diantaranya media leaflet
merokok. Penelitian lainnya mudah hilang, mudah rusak, dan
mendukung hasil penelitian, memakan waktu lama pada saat
penelitian Puryanto, Eko, & Sayono, percetakan (Susana, 2017).
(2012); Nuradita & Mariyam, (2013);
dan Tumigolung, Herlina, & Franly, Hasil uji penelitian dengan media
(2013) yang menyimpulkan bahwa poster nilai rata-rata pengetahuan
pendidikan kesehatan berpengaruh antara sebelum dan sesudah diberikan
pada pengetahuan siswa tentang perlakuan dengan media poster
bahaya merokok. mengalami penurunan dari 20,20
menjadi 19,91. Terjadi penurunan
rata-rata skor pengetahuan antara

9
sebelum dan sesudah diberikan Muhammadiyah Yogyakarta.
perlakuan dengan media poster Penggunaan media facebook kurang
sebesar -0,19 (Dharmastuti, 2017). efektif dalam peningkatan
Penurunan tingkat pengetahuan pada pengetahuan remaja dimana media
kelompok kontrol ini dikarenakan facebook memiliki kelemahan yaitu
media poster memiliki kelemahan. kurang maksimalmya pemanfaatan
menurut Wulandari (2017), media media sosial karena terbatasnya
poster memiliki kelemahan antara kemampuan dalam mengelola
lain : sangat dipengeruhi oleh tingkat informasi kesehatan (Leonita &
pengetahuan orang yang melihatnya, Jalinus, 2018).
kurangnya penjelasan yang terperinci,
suatu poster akan banyak Penelitian Munir, (2019)
mengandung arti / makna bagi menunjukkan bahwa iklan
kalangan tertentu, tetapi dapat juga memberikan pengaruh yang tinggi
tidak menarik bagi kalangan lainnya, untuk remaja merokok menunjukkan
bila poster terpasang atau terpajang bahwa sebanyak 98,2% responden
terlalu lama di suatu tempat, maka yang merokok pernah terpapar
akan berkurang nilainya, bahkan akan dengan iklan rokok. responden
membosankan orang yang melihatnya menyatakan bahwa iklan rokok dapat
(Wulandari, 2017). Menurut mendorong seseorang untuk
penelitian Jabir, Firdaus, & Ahmad, merokok. Hasil penelitian ini sejalan
(2019) mengatakan bahwa dengan survey yang dilakukan oleh
penggunaan media poster dan leaflet Global Adult Tobacco Survey, (2011)
dapat meningkatkan efektifitas dari menyatakan sebanyak 86,4%
edukasi kesehatan. Penelitian responden pernah melihat iklan
Mohamad, Prabandari, & Priyanto, rokok, sponsor atau promosi rokok.
(2012) menunjukkan bahwa Melihat iklan rokok di media massa
pendidikan kesehatan dengan maupun media elektronik yang
melibatkan partisipasi siswa dalam menampilkan gambaran bahwa
pembuatan poster bahaya rokok dapat perilaku merokok merupakan
meningkatkan pengetahuan remaja lambang kejantanan sehingga
tentang bahaya rokok bagi kesehatan. menyebabkan remaja mempunyai
keinginan untuk meniru apa yang
Hasil analisa jurnal penelitian disajikan pada iklan tersebut.
dari Huriati & Arbianingsih (2018) Responden akan mengetahui produk
mengatakan ada perbedaan signifikan rokok terbaru dari iklan rokok yang
motivasi berhenti merokok siswa disebarkan dari berbagai media,
sebelum dan sesudah pendidikan terlebih dari media elektronik
kesehatan menggunakan media (Tarupay, 2014).
facebook dan media leaflet. Penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Gazali Gafar (2014),
bahwa ada pengaruh yang signifikan
pada pemberian promosi kesehatan
melalui media facebook terhadap
pengetahuan mahasiswa PSIK
semester 8 di Universitas

10
KETERBATASAN PENELITIAN edukasi kesehatan tentang merokok
dari yang tepat hingga yang kurang
Keterbatasan pada penelitian ini
tepat sasaran pada remaja yaitu media
yaitu dalam pencarian artikel yang
booklet, media video, media leaflet,
akan dijadikan topik analisa masih
media poster, dan media facebook.
terbatas dari hasil penelitian luar
negeri dan kurangnya penelitian Media booklet merupakan media
tentang literature review terkait edukasi kesehatan pertama yang tepat
media edukasi kesehatan, sehingga sebagai media edukasi kesehatan
analisa dari hasil penelitian masih karena isi dari booklet tersebut sangat
belum mewakili secara keseluruhan lengkap, mudah dibawa kemana-
terkait media edukasi kesehatan mana, tidak hanya monoton dengan
tentang merokok untuk remaja yang tulisan tetapi berwarna dan
tepat mengenai pembahasan setiap bergambar, Media video merupakan
unsur-unsur variabel yang digunakan media edukasi kesehatan kedua yang
reviewer baik dari media cetak, media tepat dalam edukasi kesehatan karena
elektronik dan media sosial. memiliki audio, tulisan dan gambar
yang bergerak yang bisa memperluas
banyaknya iklan tentang
imajinasi remaja, dan media video
merokok yang bisa membuat seorang
sangat menarik perhatian responden,
remaja menjadi tertarik untuk
tetapi media video ini sangat mudah
mencoba hal baru, salah satunya
direvisi dan harus mempunyai
dengan adanya iklan rokok, ini
keahlian dalam mengedit video
merupakan hal yang sangat penting
tersebut, Media leaflet merupakan
bagaimana pengaruh iklan tersebut
media yang tepat ketiga sebagai
tidak membuat remaja ingin mencoba
media edukasi kesehatan karena
untuk merokok dengan memilih
mudah dibawa kemana-mana, sangat
media edukasi kesehatan tentang
ringkas, berwarna dan bergambar,
merokok yang tepat untuk remaja
tetapi media ini sangat mudah hilang
agar terjadi peningkatan pengatahuan
dan bahkan akan mengurangi minat
dan memberikan pencegahan dini
remaja jika tidak menarik, Media
kepada remaja tentang merokok.
poster merupakan media yang tepat
keempat dalam edukasi kesehatan
karena media poster menampilkan
KESIMPULAN tulisan dan gambar yang menarik
Berdasarkan pembahasan dari untuk dibaca, tetapi media poster ini
analisa jurnal diatas, terbagi menjadi menjadi tidak efektif apabila terlalu
tiga media dalam edukasi kesehatan lama dipajang dan diletakkan
untuk meningkatkan pengetahuan ditempat yang kurang tepat, Media
pada remaja, ketiga media tersebut facebook merupakan media edukasi
yaitu media cetak, media elektronik kesehatan kelima yang tepat dalam
dan media sosial dimana peneliti memberikan edukasi kesehatan
ingin mengetahui media edukasi tentang bahaya merokok bagi remaja,
kesehatan tentang merokok yang karena tidak semua remaja
tepat untuk remaja. Dari beberapa mempunyai alat / perangkat untuk
media tersebut didapatkan media mengakses facebook, dan media
facebook lebih tepat digunakan untuk

11
memberikan edukasi kesehatan secara DAFTAR PUSTAKA
online agar pesan bisa tersampaikan.
Agustiningsih. (2015). Video Sebagai
Alternatif Media Pembelajaran
SARAN Dalam Rangka Mendukung
Keberhasilan Penerapan
Kurangnya kesadaran dan Kurikulum 2013 di Sekolah
pengatahuan tentang bahaya merokok Dasar. Pancaran, 4, 55-68.
pada remaja, membuat banyak sekali
yang sudah merokok sejak dini Alamsyah, A., & Nopianto. (2017).
dimulai dari anak-anak hingga Determinan Perilaku Merokok
dewasa. Ini disebabkan karena Pada Remaja. Journal
kurangnya pengetahuan dan Endurance , 25-30.
pencegahan (preventif) terhadap Amalia, I. S. 2013. Evaluasi Media
remaja tentang bahaya merokok. Poster Hipertensi pada
Melalui media edukasi kesehatan dan Pengunjung Puskesmas Talaga
bagaimana memilih media edukasi Kabupaten Majalengka. Jurnal
kesehatan yang tepat untuk remaja Kesehatan Masyarakat 9(1) :1-8
dalam meningkatkan pengatahuan
tentang bahaya merokok, perlu Ambarwati, Ayu, K. U., Fifit, K.,
memilih media edukasi yang tepat Tika, D. K., & Saroh, D. (2014).
agar remaja. Media Leaflet, Video dan
Pengetahuan Siswa SD Tentang
Tantangan terberat dalam Bahaya Merokok. Jurnal
memberikan edukasi kesehatan ini Kesehatan Masyarakat, 7-13.
ialah, sudah banyaknya iklan-iklan
tentang rokok di televisi, baliho dan Anggraini, Y., Fahdi, F. K.,
lain-lain yang setiap saat dapat Fradianto, I., Prodi, M.,
dijumpai oleh remaja sehingga remaja Fakultas, K., & Universitas, K.
(2019). Pengaruh Pendidikan
yang belum mendapatkan edukasi
Kesehatan Gizi Seimbang
kesehatan, berpotensi tinggi untuk Terhadap Tingkat Pengetahuan
merokok. Kelemahan literature Ibu Dengan Balita Usia 6-24
review ini baru menggunakan tujuh Bulan Di Wilayah Kerja
artikel untuk dianalisa yang Puskesmas Karya Mulya Kota
memungkinkan kurang mendalamnya Pontianak. Jurnal Kesehatan.
pemilihan media edukasi, untuk itu
Bachtiar, M. Y., Maliya, A., &
reviewer meminta kritik dan saran
Suryandari, D. (2015). Perbedaan
yang membangun untuk menambah
Pengetahuan pada Pendidikan
teori pengetahuan tentang media
Kesehatan Metode Ceramah dan
edukasi tentang merokok yang tepat
Media Leaflet dengan Metode
untuk remaja.
Ceramah dan Media Video Tentang
Bahaya Merokok di SMK Kasatrian

12
Solo. Muhammadiyah Surakarta, 10- Facebook dan Media Leaflet
12. Terhadap Motivasi Berhnti
Merokok Pada Remaja. Journal
Dharmastuti, S. P. (2017). Pengaruh
Of Islamic Nursing, 3, 66-68.
Pendidikan Kesehatan Tentang
Bahaya Merokok Melalui Jabir, A., Firdaus, J., & Ahmad, Y.
Media Booklet dan Poster (2019). Penggunaan Media
Terhadap Pengetahuan dan Poster dan Leaflet terhadap
Sikap Siswa SMOP N 2 Sikap Masyarakat tentang 10
Tasikmadu. Universitas PHBS dalam Kedaruratan di
Muhammadiyah Surakarta. Huntara Gawalise Kota Palu.
Kesehatan Masyarakat, 1(1).
Effendy, N. (2009). Tingkat
doi:10.31934/jom.v1i1.988
Pengetahahuan. Jakarta:
Selemba Medika. Kasman, N., & Kasuma, B. P. (2017).
Studi Ekdperimen Penggunaan
Firmansyah, A., Ahid, J., & Nur, I. R.
Media Leaflet dan Video
(2019). Efektivitas Penyuluhan
Bahaya Merokok pada Remaja.
dengan Menggunakan Media
Kesehatan Masyarakat
Leaflet dan Video Bahasa
Indonesia, 57-60.
Daerah Terhadap Pengetahuan
Bahaya Rokok pada Remaja. KemenKes. (2013). Hidup Sehat
Jurnal Kesehatan, 1(11). Tanpa Rokok. GERMAS.
Jakarta : Pusat Data dan
Gafar, G. (2014). Pengaruh
Informasi
Pemberian Promosi Kesehatan
Melalui Media Sosial Facebook Leonita, E., & Jalinus, N. (2018).
Terhadap Pengetahuan tentang Peran Media Sosial dalam
Bahaya Merokok pada Upaya Promosi Kesehatan.
Mahasiswa PSIK Semester 8 di INVOTEK,18.doi:10.24036/inv
Universitas Muhammadiyah otek.v18i2.261
Yogyakarta . Universitas
Mohamad, F., Prabandari, Y., &
Muhammadiyah Yogyakarta.
Priyanto, A. (2012).
Hamida, K. (2012). Efektivitas Peningkatan Pengetahuan dan
Penyuluhan Gizi dengan Media Sikap terhadap Bahaya Rokok
Komik untuk Meningkatkan bagi Kesehatan Melalui Poster
Pengetahuan tentang dengan Partisipasi Siswa di
Keamanan Makanan Jajanan Kabupaten Gorontalo. Berita
Sekolah Siswa Sekolah Dasar. Kedokteran Masyarakat, 28(1),
Jurnal Kesehatan Masyarakat. 20-26.
8(1) : 69-76.
Munir, M. (2019). Gambaran Perilaku
Huriati, M. R., & Arbianingsih. Merokok pada Remaja Laki-
(2018). Perbedaan Efektivitas laki. Jurnal Kesehatan, XII(2).
Pendidikan Kesehatan Media

13
Nasution, Sri. M. (2019) Pengaruh Purwadi, H. N., Bambang, S., &
Media Poster Terhadap Mary, S. M. (2019). Efektivitas
Pengetahuan Tentang Bahaya Media Promosi Kesehatan di
Meokok di SMA Negeri 1 Sekolah Terhadap Pengetahuan
Tanjung Balai. Kesehatan dan Sikap Tentang Merokok
Masyarakat. pada Siswa Kelas VII di SLTP
N 13 Kota Tangerang. Jurnal
Notoatmodjo, S. (2013). Pendidikan
Kesehatan Indra Husada, 7, 14-
dan Prilaku Kesehatan. Jakarta:
16.
Rineka Cipta.
Puryanto, Eko, J. S., & Sayono.
Nuradita, E., & Mariyam. (2013).
(2012). Pengaruh Pendidikan
Pengaruh Pendidikan
Kesehatan terhadap
Kesehatan terhadap
Pengetahuan dan Sikap Siswa
Pengetahuan tentang Bahaya
Tentang Bahaya Merokok.
Rokok pada Remaja di SMP
Jurnal Penelitian
Negeri 3 Kendal. Jurnal
Keperawatan.
Keperawatan Anak, 1, 44-48.
Putu, & Dewa, N. (2012). Media
Pendidikan Kesehatan.
Nursalam. (2008). Konsep dan Yogyakarta: Graha Ilmu.
Penerapan Metodologi
RisKesDas, R. K. (2013). Profil
Penelitian Ilmu Keperawatan,
Kesehatan Indonesia. Jakarta:
Pedoman Skripsi, Tesis dan
Kementerian Kesehatan
Instrumen Penelitian
Republik Indonesia.
Keperawatan. Jakarta: Selemba
Medika. Salaudeen, A., Musa, O., Akande, T.,
& Bolarinwa, O. (2011). Effects
Paramastri, I.,dkk. (2011). Booklet
of Health Education on
sebagai Media Pencegahan
Cigarette Smoking Habits of
terhadap Kekerasan Seksual
Young Adults in Tertiary
pada Anak-anak. Jurnal
Institutions in a Northern
Kesehatan Masyarakat.
Nigerian State. Health Science
6(2):77-84
Jurnal, 5(3).
Purnama, Arif Putra. (2013).
Sartika, R.A.D. (2012). Penerapan
Efektivitas Penggunaan Media
Komunikasi, Informasi dan
Video dan Media Leaflet
Edukasi Gizi terhadap Perilaku
Terhadap Perubahan dan Sikap
Sarapan Siswa Sekolah Dasar.
Siswa Tentang Bahaya NAPZA
Jurnal Kesehatan Masyarakat.
di SMP Negeri 3 Mojosongo
7(2):76-82
Boyolali. Surakarta :
Universitas Muhammadiyah Susana, D. (2017). Pengaruh
Surakarta. Penggunaan Bahan Ajar Leaflet
Terhadap Penguasaan Meteri

14
Biologi Siswa Kelas X SMA N WHO, W. H. (2013). Report On The
16 Bandar Lampung. Skripsi, Global Tobacco Epidemic .
297-299. Gevana: WHO.
Sutha, Diah Wijayanti. 2018. Wulandari, R. (2017). Poster Sebagai
Pengetahuan dan Perilaku Media Pendidikan Karakter.
Merokok Pelajar Sekolah Seminar Nasional Universitas
Menengah Pertama. Jurnal Negeri Malang, 379.
Manajemen Kesehatan
Yayasan RS. Dr. Soetomo.
Tarupay, A. (2014). Perilaku
Merokok Mahasiswi di Kota
Makasar. Jurnal Kesehatan
Masyarakat.
Tarwodo, d. (2010). Kesehatan
Remaja : Problem dan
Solusinya. Jakarta: Selemba
Medika.
Tindaon, R. L. (2018). Pengaruh
Komunikasi, Informasi, dan
Edukasi (KEI) Melalui Media
Leaflet dan Video terhadap
Pengetahuan dan Sikap Remaja
tentang Paparan Pornografi di
SMP N 1 Sidamanik.
JUMANTIK, 3(1).
Tumigolung, H., Herlina, W., &
Franly, O. (2013). Pengaruh
Pendidikan Kesehatan terhadap
Tingkat Pengetahuan Siswa
tentang Bahaya Merokok di
SMA Negeri 1 Manado . Jurnal
Keperawatan.
Qariati, Nurul Indah. 2019. Hubungan
Tingkat Pengetahuan dan Sikap
dengan Perilaku Merokok pada
Pengunjung di Lantai Dua
Coffe Banjarmasin. The
Journal of Health Promotion.

15

Anda mungkin juga menyukai