Anda di halaman 1dari 16

TUGAS 3

PERANAN KOPERASI DALAM


PROGRAM
PENGEMBANGAN EKONOMI
SECARA NASIONAL
UNTUK MEWUJUDKAN
KEMAKMURAN YANG ADIL DAN
MERATA BAGI SELURUH RAKYAT
INDONESIA

NAMA : LIBERSARY DEWI


PURNAMA BR SIAHAAN
NIM : 040984218
UPBJJ : MEDAN
ILMU ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS TERBUKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan karunia-Nya
lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “PERANAN KOPERASI
DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN EKONOMI SECARA NASIONAL UNTUK
MEWUJUDKAN KEMAKMURAN YANG ADIL DAN MERATA BAGI SELURUH
RAKYAT INDONESIA” tepat waktu. Makalah “PERANAN KOPERASI DALAM
PROGRAM PENGEMBANGAN EKONOMI SECARA NASIONAL UNTUK
MEWUJUDKAN KEMAKMURAN YANG ADIL DAN MERATA BAGI SELURUH
RAKYAT INDONESIA” disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Perkoperasian-19 di
Universitas Terbuka. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Sriyanto selaku


dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Sidikalang, Mei 2020

Libersary Dewi Purnama br. Siahaan


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III PEMBAHASAN
A. Perkembangan Kondisi Koperasi di Indonesia
B. Kendala Berkembangnya Perkoperasian di Indonesia
C. Kebutuhan Masyarakat Indonesia terhadap Koperasi saat ini
D. Peranan Koperasi di Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Nasional
BAB IV KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sesuai dengan UUD 1945 alinea ke-4 bahwa salah satu tujuan Negara Indonesia
adalah mewujudkan kesejahteraan rakyat. Sebagai Landasan Ideologis Pancasila
termuat dalam sila ke-5 yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal itu
dituangkan dalam batang tubuh UUD 1945 Pasal 33 ayat 1 yang isinya bahwa
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan azas musyawarah dan
kekeluargaan. Landasan operasionalnya dituangkan dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1967 selanjutnya dibuat UU No. 17 Tahun
2012 tentang Perkoperasian pengganti UU No. 25 Tahun 1992 yang memuat
pembaharuan hukum, sehingga mampu mewujudkan koperasi sebagai organisasi
ekonomi yang sehat, kuat, mandiri dan tangguh serta terpercaya sebagai entitas bisnis
yang berdasarkan kegiatannya demi kemakmuran bangsa Indonesia.

Peraturan perundang-undangan dan berbagai kebijakan telah diupayakan oleh


pemerintah sejak Indonesia merdeka hingga sampai sekarang. Pemerintah telah
banyak melakukan pembinaan kepada masyarakat baik dalam pembinaan system
perkoperasian maupun dalam bantuan financial. Tetapi secara umum hasilnya
banyak yang kurang memuaskan terutama di pedesaan, buktinya dibeberapa desa
gedung-gedung Koperasi Unit Desa banyak yang terlantar, padahal biaya yang
dikeluarkan oleh negara sangat banyak kesana.

B. RUMUSAN MASALAH
Gagalnya perkoperasian di desa-desa yang menyebar diseluruh tanah air terjadi
karena beberapa masalah yang perlu dipecahkan bersama.
Menurut penulis bahwa kejadian tersebut dapat terjadi dan dapat kita lihat melalui
rumusan masalah yang dibuat oleh penulis yaitu :
a. Bagaimana pemahaman masyarakat tentang system pengembangan koperasi
sehingga masyarakat dapat menikmati kemakmuran bersama ?
b. Bagaimana upaya pemerintah untuk mewujudkan koperasi dalam program
pengembangan ekonomi secara nasional untuk mewujudkan kemakmuran yang
adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia ?
c. Upaya-upaya apa yang perlu dilakukan demi pengembangan koperasi di seluruh
tanah air Indonesia ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis untuk membuat makalah ini bertujuan :
1. Mencari akar masalah mengapa system perkoperasian Indonesia kurang maju di
masyarakat, padahal koperasi merupakan system ekonomi kerakyatan yang cocok
dengan bangsa Indonesia.
2. Mencari solusi bagaimana upaya agar perkoperasian di Indonesia dapat
berkembang sehingga mempengaruhi terhadap perkembangan ekonomi secara
nasional dalam mewujudkan kemakmuran.
3. Sebagai salah satu syarat untuk melengkapi tugas-tugas perkuliahan di
Universitas Terbuka yang sedang diikuti oleh penulis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kemakmuran suatu Negara diukur dari kemakmuran dari masyarakatnya, melalui


pendapatan perkapita yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Negara Republik
Indonesia merupakan Negara yang paling banyak penduduknya di wilayah Asia Tenggara
dan urutan ke-5 untuk dunia. Penduduk tersebut menyebar di daerah kepulauan Indonesia.
Banyaknya jumlah penduduk tersebut menjadi tantangan bagi pemerintah kita untuk bisa
mewujudkan kemakmuran kepada mereka.

Jika kita perhatikan, ada beberapa hal menjadi modal bangsa Indonesia untuk mewujudkan
kemakmuran tersebut antara lain : kekayaan alam, semangat kerja dan jumlah penduduk
Indonesia.

Menurut pengalaman sejarah, datangnya bangsa asing ke Indonesia bertujuan untuk


mendapatkan hasil kekayaan alam Indonesia berupa hasil pertanian, pertambangan dan
pemasaran serta tempat menanamkan modalnya. Keadaan ini terjadi sejak masa kuno
hingga masa penjajahan. Pada masa penjajahan hasil-hasil dari Indonesia habis dikeruk
oleh penjajah dengan cara memobilisasi massa baik didaerah perkebunan maupun di
daerah pertambangan sehingga muncul kuli kontrak dan kuli pertambangan. Hasil tersebut
menjadikan Negara penjajah hidup makmur sementara bangsa Indonesia mengalami
kemiskinan. Akibatnya sejak tahun 1908 timbul upaya melepaskan diri dari alam
penjajahan melalui semangat Heroisme sehingga pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia
Merdeka.

Setelah Indonesia merdeka, pemerintah bercita-cita untuk mewujudkan kesejahteraan


rakyat sesuai dengan salah satu tujuan Negara yaitu mewujudkan kesejahteraan rakyat
yang dilandasi oleh landasan Ideologi Pancasila sila ke-5 yaitu Keadailan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.

Dengan berpedoman kepada jiwa dan semangat kebersamaan bangsa Indonesia sejak
dahulu kala sampai merdeka, bahwa keberhasilan ekonomi kita ditopang dengan adanya
semangat kerjasama dan gotong royong maka pemerintah berupaya mengambil langkah
yang tetap untuk memajukan ekonomi bangsa Indonesia. Salah satu langkah yang tepat
dalam mewujudkan kemakmuran bangsa Indonesia adalah bentuk ekonomi koperasi.

Menurut Kamus Besar Indonesia bahwa Koperasi berasal dari bahasa latin yaitu
Kooperatio artinya bekerja sama sedangkan ekonomi koperasi berarti bentuk kerjasama
para anggotanya agar dapat memenuhi kebutuhan bersama seperti pertanian, konsumsi dan
produksi. 1

Koperasi dalam pengertian modern tercetus pertama sekali di Inggris awal abad ke-19.
Sistem koperasi ini terus dipelajari oleh tokoh-tokoh ekonomi Indonesia sehingga sejak
tahun 1950-an system koperasi diperkenalkan dan semakin digalakkan di Indonesia. Pada
bulan Oktober 1950 di Indonesia didirikan suatu jawatan koperasi untuk menggantikan
Diesnt Voor Cooperatie en Bannelanse Handel yaitu Badan Koperasi yang sebelumnya
dibentuk oleh pemerintah Hindia Belanda. Tujuan pembentukan jawatan koperasi tersebut
adalah untuk menanamkan pemahaman koperasi semakin berakar dikalangan masyarakat.
Tokoh Koperasi Indonesia yang terkenal ialah Drs. Mohammad Hatta dan beliau
dianugerahi gelar Bapak Koperasi Indonesia. Pemerintah menyadari bahwa koperasi itu
cocok dengan jiwa ekonomi bangsa Indonesia yang merupakan jiwa UUD 1945 pasal 33
ayat 1 yang berbunyi Perekonomian disusun sebagai usaha bersama dengan azas kerjasama
dan musyawarah secara kekeluargaan.

Pada masa orde lama system ekonomi kita dibuat system ekonomi terpimpin dengan azas
gotong royong. Tetapi mengingat keadaan Negara yang kurang stabil karena banyaknya
tantangan dari luar yaitu masalah Irian Barat dan gangguan keamanan di berbagai daerah
karena ulah PKI, system ekonomi tersebut kurang berjalan dengan baik. Tetapi setelah
orde baru system ekonomi koperasi tersebut semakin digiatkan dengan mengeluarkan UU
No. 12 Tahun 1967, sebagai realisasinya banyak didirikan bentuk-bentuk koperasi mulai
dari pemerintah pusat sampai ke pedesaan. Dipedesaan disebut Koperasi Unit Desa
(KUD) yang dibidangi oleh Menteri Koperasi. Tetapi secara umum KUD tersebut banyak
yang gagal, hal ini dibuktikan dengan banyaknya gedung-gedung KUD yang tidak
berfungsi sesuai harapan pemerintah.

1 Ekslopedia Indonesia, Penerbit Ichtiar Baru – Van Hoeve, Jakarta, 1983 Hal. 1869
Menurut artikel https://abylala.wordpress.com menyatakan bahwa permasalahan yang
terjadi dalam KUD adalah karena :
a. Masalah Ekstern
1. Masyarakat belum mampu sepenuhnya diyakinkan bahwa koperasi merupakan
sarana yang efektif dalam mengatasi kelemahan ekonomis dan dalam
meningkatakan kesejahteraannya.
2. Belum adanya rencana induk pengembangan koperasi yang terpadu
3. Belum adanya prasarana yang memadai untuk bisa membangkitkan kegairahan
berkoperasi.
4. Kerjasama dengan perusahaan swasta dan BUMN masih kurang baik dari segi
permodalan maupun dari segi usahanya.
5. Usaha koperasi masih berskala kecil dan belum banyak berhasil, sehingga para
anggota dan masyarakat pada umumnya belum merasakan manfaatnya.
b. Masalah Intern
1. KUD lemah dalam organisasi dan manajemen
2. Sarana pelayanan dan modal yang belum memadai
3. Kurangnya pengaruhan yang tepat dalam kesinambungan pengembangan
kegiatan ekonomi
4. Lemahnya daya dukung sumber daya manusia seperti partisipasi anggota dan
profesi pengurus.
5. Lemahnya dalam permodalan
6. Kurang mampu menghadapi perkembangan dan system ekonomi pasar, sehingga
belum siap menghadapi persaingan dari luar.
7. Para anggota umumnya terdiri dari masyarakat ekonomi lemah dan awam dalam
koperasi. 2
KUD ini salah satu contoh yang sering gagal, padahal KUD ini merupakan salah satu
usaha yang dapat menjangkau dan menyebar keseluruh tanah air Indonesia yang tentunya
langsung menyentuh ke seluruh warga Indonesia.

Untuk menjelaskan Peranan Koperasi dalam pengembangan ekonomi secara Nasional


untuk mewujudkan kemakmuran yang adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia akan
dibahas dalam BAB selanjutnya.

2 Artikel http://abylala.wordpress.com, Koperasi Unit Desa (KUD) dan permasalahannya


BAB III
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Kondisi Koperasi di Indonesia


Seiring dengan perkembangan ekonomi dunia, pemerintah telah mengupayakan
pemerataan ekonomi rakyat yang adil dan merata, baik dalam pemerataan
Infrastruktur, Kesehatan, Pendidikan maupun ekonomi. Dalam bidang ekonomi,
pemerintah telah mengupayakan pemerataan ekonomi kerakyatan melalui Koperasi,
dengan harapan bahwa melalui koperasi tersebut dapat langsung menyentuh lapisan
masyarakat baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Bentuk-bentuk koperasi
yang diupayakan dapat berupa koperasi usaha, koperasi distribusi, koperasi simpan
pinjam, koperasi konsumsi maupun bentuk koperasi lainnya agar setiap masyarakat
dapat mengembangkan ekonominya secara bersama demi kesejahteraan setiap
anggotanya dengan azas musyawarah dan kekeluargaan.

Harus kita akui pemerintah telah berusaha keras untuk memajukan koperasi dengan
mengadakan berbagai pelatihan, penyediaan modal dan memfasilitasi kerjasama
koperasi dengan perusahaan-perusahaan besar. Dengan tujuan pihak perusahaan
dapat membantu koperasi dalam bidang-bidang tertentu dan saling menguntungkan.
Selain itu pemerintah juga member bantuan modal dan jasa pelatihan-pelatihan
kepada masyarakat terutama dalam mengelola, memajukan dan memanage koperasi
sebagai usaha bersama anggota-anggotanya. Walaupun demikian jika kita perhatikan
dalam kehidupan sehari-hari, sepertinya hasil dari pembinaan pemerintah akan
pengembangan koperasi tersebut kurang member hasil yang maksimal sesuai harapan
pemerintah. Buktinya banyak bantuan-bantuan tersebut seakan sia-sia walau telah
diberikan kepada masyarakat melalui koperasi yang mereka bentuk.

B. Kendala Berkembangnya Perkoperasian di Indonesia


Dalam landasan teoritis telah penulis kutipan akan kendala-kendala berkembangnya
Perkoperasian di Indonesia. Untuk lebih jelasnya dalam pembahasan ini akan
penulis analisis apa kendala-kendala tersebut.
Menurut penulis adapun kendala-kendala berkembangnya Perkoperasian di Indonesia
adalah sebagai berikut :
a. Kurangnya Modal Keuangan dari Koperasi
Kurang berkembangnya koperasi terjadi karena kurangnya modal dari Badan
Usaha Koperasi yang sudah terbentuk. Dimana para anggota hanya tergantung
kepada modal yang diberikan oleh pemerintah tanpa adanya dukungan dari
anggota-anggotanya atau pihak lain. Sehingga lambat laun modal koperasi
tersebut banyak tersedot pada jasa pengelola koperasi atau kegiatan-kegiatan
yang kurang mendukung dalam pengembangan badan usaha tersebut.
b. Sumber Daya Manusia
Banyak anggota, pengurus maupun pengelola koperasi kurang bisa mendukung
jalannya koperasi. Sehingga koperasi tidak berjalan profesional atau kurang
sesuai dengan kaidah usaha lain yang maju. Selain itu pendirian koperasi itu
sering ada karana dorongan atau seperti badan usaha yang seakan dipaksakan
oleh pemerintah. Kemudian pengurus yang terpilih sering berdasarkan status
sosial sehingga kontrol akan yang ketat akan koperasi itu kurang berjalan dengan
baik karena pengeola kurang profesional.
c. Sistem Managerial yang Kurang Baik
Sistem managerial koperasi, terutama di pedesaan sering tidak profesional karena
tidak mampu untuk menghimpun dan memobilisasi berbagai sumber daya yang
diperlukan untuk memanfaatkan peluang usaha. Ini terjadi karena pengurusnya
banyak memiliki pendidikan yang rendah sehingga memungkinkan untuk korupsi
sehingga bantuan dan pemerintah tidak terkelola dengan baik.
d. Tingkat Partisipasi Anggota Koperasi Masih Rendah
Kebanyakan anggota koperasi hanya bahwa koperasi itu hanya untuk melayani
konsumen baik barang konsumsi maupun pinjaman. Artinya bahwa masyarakat
belum tahu esensi dari koperasi itu sendiri baik dalam system permodalan
maupuan system kepemilikannya. Sehingga mereka kurang peduli terhadap
penambahan modal dan pengawasan terhadap pengurus-pengurusnya. Akibatnya
rentan terhadap korupsi pengurus dan semakin lama modal yang jadi habis dan
koperasi tersebut jadi bangkrut.

C. Kebutuhan Masyarakat Indonesia terhadap Keperasi saat ini


Berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 1992, pasal 4, ada empat fungsi dan peran
koperasi yaitu :
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kwalitas kehidupan manusia
dan masyarakat
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
4. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.

Dengan demikian kebutuhan koperasi bagi masyarakat Indonesia saat ini sangat
penting karena melalui koperasi tersebut dapat diperoleh :
a. Bantuan dan pengembangan kegiatan usaha masyarakat yang dapat dinikmati
oleh anggota secara bersama-sama
b. Memajukan kecerdasan anggota-anggotanya
c. Menekan angka pengangguran
d. Meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya anggota koperasi
e. Menciptakan demokrasi ekonomi

Selain itu manfaat lainnya seperti :


- Menghemat uang, melalui koperasi dapat dibeli barang, bahan dengan harga yang
terjangkau tetapi kualitas barangnya sama dengan barang ada di supermarket dan
mall.
- Menambah penghasilan, melalui koperasi dapat diperoleh keuntungan bagi para
anggota setiap tahunnya melalui sisa hasil usaha yang besarnya tergantung pada
jumlah simpanan dan jasa masing-masing
- Dapat meminjam uang dengan cepat
- Melatih sikap kerjasama bagi sesame anggota, penguus, pengawas dan seluruh
bagian dari koperasi.
- Memperluas jaringan usaha
Dengan adanya penjelasan di atas bahwa kebutuhan masyarakat akan koperasi itu
sangat penting dimana koperasi tersebut berusaha member kesejahteraan bagi
masyarakat Indonesia secara umum dan anggota-anggotanya secara khusus dengan
asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

D. Peran Koperasi di Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Nasional


Dalam pengembangan ekonomi nasional peranan koperasi sangat diperlukan, karena
prioritas koperasi adalah mensejahterakan anggota-anggotanya yang kemudian
member kontribusi positif terhadap masyarakat yang ada disekitarnya, dengan
demikian akan mempengaruhi terhadap perekonomian nasional.

Adapun peran koperasi dalam pengembangan ekonomi Nasional adalah sebagai


berikut :
1. Mengembangkan kegiatan usaha masyarakat.
Melalui koperasi masyarakat dapat mengembangkan usahanya untuk menambah
modal di koperasi sekaligus menambah penghasilannya dalam bidang usaha.
2. Meningkatkan pendapatan anggota
Melalui koperasi pendapatan anggota akan semakin meningkat melalui bagi hasil
Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dibagi sekali setahun sesuai dengan besarnya
modal dan jasa yang ditanamkan dalam koperasi yang diikutinya.
3. Mengurangi Tingkat Pengangguran
Melalui koperasi diharapkan dapat menolong terhadap penyerapan tenaga kerja
karena dikoperasi dibutuhkan pekerja untuk mengelola usahanya.
4. Meningkatkan taraf hidup masyarakat
Meningkatkan penghasilan para anggota koperasi, ini berarti berpengaruh
terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat. Karena penghasilan akan
berbanding lurus terhadap pemenuhan kebutuhan hidup yang beraneka ragam.
5. Turut mencerdaskan bangsa
Melalui koperasi dapat diperoleh kegiatan pendidikan melalui pelatihan-pelatihan
keterampilan dalam mengelola manajemen bisnis dan keuangan
6. Membangun tatanan perekonomian nasional
Melalui koperasi peranan masyarakat telah turut aktif dalam pemberdayaan
perekonomian nasional
7. Meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat
Jika anggota sudah terlatih dalam manajemen bisnis dan keuangan, tentunya
mereka akan berusaha meningkatkan kemampuan ekonominya untuk
mendapatkan peluang bisnis yang semakin baik sehingga pendapatan atau
kemampuan ekonomi masyarakat akan semakin meningkat.
8. Meningkatkan kualitas hidup
Jika perekonomian semakin baik tentu sangat berpengaruh terhadap peningkatan
kualitas hidup seperti pembiayaan sandang pangan, pendidikan, kesehatan dan
kerohanian.
9. Ketahanan perekonomian nasional
Jika perekonomian rakyat sudah kuat dengan sendirinya ini merupakan fundasi
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya

Melihat begitu besarnya pengaruh koperasi terhadap pengembangan ekonomi


nasional, maka koperasi harus dikembangkan dan dihidupkan di kalangan rakyat.

E. Upaya-upaya mengembangkan koperasi sebagai soko guru ekonomi nasional.


Agar tercipta koperasi yang sesuai dengan fungsi koperasi yang sesungguhnya, maka
harus dilakukan tindakan-tindakan yang dapat mengefektifkan dan memajukan
koperasi tersebut.

Adapun cara yang dapat ditempuh dalam upaya memajukan koperasi di Indonesia
adalah sebagai berikut :
1. Menerapkan Sistem Good Corporate Governance (GCG) yaitu prinsip koperasi
yang sehat yang sangat perlu diterapkan dalam pengelolaan koperasi demi
mencapai maksud dan tujuan koperasi yaitu mensejahterakan anggota-
anggotanya. Untuk itu diharapkan agar Kementerian Koperasi dan UKM perlu
memperkenalkan secara maksimal suatu konsep GCG atau tata kelola koperasi
dengan baik. Seperti pengadaan visi, misi dan program kerja yang sesuai dengan
koperasi yang dibentuk. Selanjutnya pemerintah melatih anggota koperasi
tersebut agar sadar bahwa usaha tersebut adalah untuk mereka, jadi harus
dikelola secara profesional, amanah dan akuntabel.
2. Perekrutan anggota yang berkompeten.
Dalam upaya memajukan koperasi adalah merekrut anggota yang berkompeten
dalam bidangnya, jangan hanya merekrut siapa yang mau jadi anggota, tetapi
harus memiliki kemauan dan kemampuan dalam pengelolaan dan pengembangan
koperasi.
3. Membenahi kondisi internal koperasi
Kondisi internal harus dibenahi, seperti praktik-praktik operasional harus
diperhitungkan secara efisien dan menguntungkan, menempatkan pengurus
sesuai dengan bidangnya, buat aturan yang jelas dan mengikat sehingga jauh dari
KKN terutama dalam pengelolaan dana.
4. Memberi pelatihan karyawan
5. Perlunya dukungan pemerintah
Dukungan pemerintah sangat diperlukan terutama dalam pembinaan dan
permodalan usaha termasuk penyediaan sarana dan prasarana. Selain itu juga
pemerintah diharapkan berperan aktif member penyuluhan ke masyarakat akan
pentingnya koperasi dalam perekonomian rakyat.
6. Perlunya sarana promosi
Melalui sarana promosi, kegiatan, modal dan tata kelola koperasi dapat diketahui
oleh anggota dan masyarakat sehingga mereka termotivasi untuk turut serta
sebagai anggota dan pengembangan usaha

Dengan cara-cara seperti di atas diharapkan dapat memajukan koperasi sebagai salah
satu sektor perekonomian di Indonesia yang sungguh-sungguh dapat
mensejahterakan rakyatnya sekaligus perekonomian Indonesia.
BAB IV
KESIMPULAN

Mengingat koperasi merupakan salah satu usaha ekonomi yang cocok untuk bangsa
Indonesia dengan asas gotong royong dan kekeluargaan, diharapkan koperasi ini dapat
semakin maju di masa depan. Memang harus kita akui bahwa koperasi yang sedang ada di
Indonesia ini masih jauh dari yang diharapkan untuk mendukung ekonomi nasional karena
banyaknya kendala-kendala yang dihadapi baik dari SDM anggota, permodalan maupun
peran pemerintah. Padahal masyarakat sangat membutuhkan peranan koperasi tersebut
untuk memajukan perekonomiannya baik dari pengembangan usaha, SDM dan penyerapan
tenaga kerja.

Jika ekonomi rakyat semakin baik, tentunya akan mempengaruhi terhadap perekonomian
nasional dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Diharapkan agar Menteri Koperasi dan UKM
dapat memajukan system perkoperasian Indonesia dengan menerapkan GCG, pembinaan
intern anggota maupun mencari solusi yang baik demi kemajuan perkoperasian Indonesia
agar mampu bersaing dengan ekonomi global sekarang ini. Juga diharapkan melalui
koperasi masalah ekonomi akibat pandemik Covid-19 dapat terpulihkan jika masyarakat
dan pemerintah bersinergis untuk memajukan ekonomi secara bersama.

Anda mungkin juga menyukai