Anda di halaman 1dari 3

Nama : Revita Dwi Lestari

NPM : 22310038

Kelas : 2B

Mata Kuliah : Etika Profesi Kependidikan

Dosen Pengampu : Agnita Siska P, M.Pd, M.Sc

ESSAY

“Hakikat Sikap Profesional Sebagai Calon Guru Matematika”

Keberhasilan pendidikan matematika di Indonesia sangat bergantung pada tersedianya


guru matematika yang berkualitas. Mempersiapkan mahasiswa calon guru matematika
dengan standar guru matematika profesional merupakan salah satu cara untuk menciptakan
guru matematika yang profesional. Tentu saja, beberapa persyaratan standar telah diturunkan
karena mahasiswa calon guru matematika belum bisa menjadi pendidik matematika yang
profesional. Lalu, bagaimana hakikat sikap sebagai calon guru matematika yang dinilai
profesional?. Mempersiapkan calon guru matematika untuk standar profesional adalah salah
satu metode untuk mengembangkan instruktur matematika yang mahir dalam mata pelajaran
mereka.

Kebutuhan guru matematika profesional sangat dipengaruhi oleh calon guru matematika.
Program-program yang dijalankan oleh perguruan tinggi harus memasukkan kompetensi-
kompetensi standar menjadi guru matematika yang dinilai profesional. Pentingnya menjadi
calon guru matematika yang berkualitas juga harus dipahami oleh calon guru matematika.
Agar pendidikan matematika Indonesia memiliki sumber guru matematika yang handal dan
berkualitas. Setiap guru harus mencapai standar kualifikasi kompetensi akademik dan
kompetensi mengajar yang sesuai secara nasional, sesuai Permendiknas nomor 16 tahun
2007. Jadi, untuk menjadi seorang guru matematika, seseorang harus mencapai standar
kualifikasi akademik, yang antara lain telah memperoleh pendidikan sekurang-kurangnya
empat tahun ( Gelar D-4) atau sarjana (S1) dalam pendidikan matematika dari program studi
yang disetujui.

Semua guru, terutama guru matematika, harus mematuhi standar guru yang mampu
mendefinisikan pengetahuan, keterampilan, dan kapasitasnya. Dalam hal pengetahuan,
pemahaman, dan praktik profesional, guru harus menunjukkan kinerja yang konsisten, sesuai
dengan persyaratan profesional baru untuk guru. Jadi, jika seorang guru matematika
mengetahui, memahami, dan mampu mengajarkan tentang matematika dan menguasai
matematika, maka ia dianggap profesional.
Adapun empat persyaratan untuk guru matematika profesional, antara lain: 1) mendorong
siswa untuk menerapkan berbagai prosedur penilaian diri dalam aritmatika, seperti operasi
invers, perkiraan, dan berbagai pendekatan aritmatika alternatif. 2) Mendorong siswa
introspeksi dan evaluasi terhadap berbagai pendekatan sambil mengajarkan keterampilan
siswa dalam menghadapi tantangan matematika. 3) Memberikan siswa kesempatan untuk
mengevaluasi diri mereka sendiri dan rekan-rekan mereka, dan mendorong mereka untuk
mempertimbangkan kesalahan mereka sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri. 4) D
Mendorong siswa untuk merefleksikan perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan
pemahaman berhitung mereka sambil mengakui bahwa hal itu mungkin asing dalam konteks
berhitung. Standar ini dapat diringkas menjadi 2 keterampilan dasar antara lain pengetahuan,
yang meliputi keterampilan profesional dan pedagogik, dan keterampilan mengelola kondisi
kelas.

Mahasiswa atau calon guru pada saat menempuh pendidikan belum memiliki murid, jadi
mereka kurang memiliki keahlian tentang memahami karakter siswa. Sehingga dalam hal
keahlian profesional, calon guru harus memiliki pengetahuan baik tentang proses
pembelajaran siswa maupun mata pelajaran matematika. Dari segi kualitas profesional, calon
guru juga kurang memiliki komunitas guru, seperti keterlibatan dalam MGMP, sehingga
peran mereka di masyarakat bisa bertambah . Oleh karena itu, atribut diri dan pengembangan
profesional diri adalah bagian dari kualitas profesional calon guru matematika.

Dalam praktik profesional, kemampuan merancang lingkungan belajar dapat dimasukkan


ke dalam keterampilan mengajar, dan kemampuan penilaian dapat dimasukkan ke dalam
komponen pengetahuan belajar mengajar matematika, khususnya pengetahuan tentang
evaluasi hasil belajar siswa. Oleh karena itu, pada saat pembelajaran di kelas, keterampilan
persiapan pembelajaran dari RPP dan kemampuan mengajar di kelas merupakan kualitas
yang harus dimiliki oleh calon guru matematika profesional.

Dari tulisan di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan tentang profesi guru matematika
(calon). Pertama-tama, calon guru matematika itu (potensial) hal ini merupakan aset penting
bagi pengembangan pendidikan kelas di Indonesia; oleh karena itu, penting untuk siap
memenuhi permintaan akan guru matematika yang berkualitas. Kedua, calon guru
matematika harus didorong untuk memahami pentingnya mengejar karir sebagai calon guru
matematika profesional selain membekali mereka dengan keterampilan dan kompetensi
profesional yang diperlukan.

Ketiga, agar standar (calon) guru matematika siap berdaya saing internasional, standar
(calon) guru matematika pendidikan profesi harus sejalan dengan standar profesional guru
matematika internasional. Keempat, standar (calon) guru matematika profesional, khususnya
pengetahuan profesional yang mencakup pengetahuan konten/materi (matematika) dan
pengetahuan pedagogik, pelatihan profesional yang mencakup persiapan mengajar dan
kinerja mengajar, dan sikap profesional yang mencakup keyakinan tentang menjadi guru
matematika profesional dan persepsi tentang diri sendiri, siswa, rekan kerja, dan profesi
secara keseluruhan. Kelima, adanya (potensial) guru yang mahir matematika akan
meningkatkan pasokan guru yang mahir sehingga Indonesia mampu bersaing dengan negara
lain di bidang tersebut.

Untuk menilai profesionalisme guru matematika masa depan, saran bagi mahasiswa
(calon) guru matematika profesional antara lain: perlu dilakukan evaluasi dan monitoring
secara terus menerus. Kemudian, tenaga kependidikan di lembaga pendidikan dapat
memasukkan matematika profesional untuk guru atau (calon guru) ke dalam program. Untuk
menentukan apakah mahasiswa (calon instruktur matematika) siap untuk bekerja sebagai
pendidik secara profesional, ujian atau tes harus diambil sebelum mahasiswa dapat lulus.

Anda mungkin juga menyukai