Anda di halaman 1dari 15

Nama :AHMAD ALFATAHU ROZAK

Nim :06121382126062
Kelas :Palembang

UAS PROFESI PENDIDIKAN

1. Mengajar adalah sebuah profesi. Berdasarkan ketentuan § 8 Undang-Undang tentang


Guru dan Guru Nomor 14 Tahun 2005, guru harus memiliki kualifikasi akademik,
kualifikasi, bukti pendidikan, kesehatan jasmani dan rohani, serta kemampuan untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional. . Gelar akademik diperoleh pada program sarjana
pendidikan tinggi atau program empat gelar. Kualifikasi guru meliputi kompetensi pedagogi,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh
melalui pelatihan profesi. Program pelatihan profesi guru yang selanjutnya disebut program
PPG adalah program pelatihan yang diselenggarakan setelah selesainya studi sarjana atau
tinggi sesuai dengan § 5 Peraturan Nomor 55 1 Tahun 2017 “Tentang Standar Guru”.
Penelitian, teknologi dan pendidikan tinggi. program gelar terapan untuk sertifikat pendidik
pada pendidikan anak usia dini melalui pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau
pendidikan menengah. Tujuan pelaksanaan program PPG Prajabatan adalah untuk
menghasilkan guru profesional yang terdidik, berpengetahuan, mudah beradaptasi, kreatif,
inovatif dan berdaya saing serta berkontribusi terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia.

Memahami PPG PRA JABATAN Yang dimaksud dengan program PPG prajabatan adalah
program pelatihan yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan sarjana muda dan sarjana
muda/non DIV yang mempunyai kemampuan dan minat menjadi guru agar mampu
memenuhi syarat penuh menjadi guru sesuai dengan pelatihan nasional. standar agar dapat
memperoleh sertifikat pendidik profesional pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah. PPG Prajabatan dirancang bagi calon mahasiswa yang telah
memenuhi persyaratan kelayakan akademik S-1/Ma'had Aly dan memilih untuk mengejar
karir profesional sebagai guru. Kelompok ini merupakan calon siswa SMK yang belum
diangkat menjadi guru tetap pada lembaga pendidikan tertentu. Tujuan PPG datang sebelum
layanan Secara umum tujuan program PPG Prajabatan adalah menghasilkan guru yang
profesional dengan kualifikasi pedagogi, personal, sosial, dan profesional sesuai peraturan
bagi peserta didik yang belum memiliki kualifikasi profesional sebagai guru, yang belum
ditetapkan. . . guru lembaga pendidikan dan/atau guru tetap yang tidak mengikuti program
PPG selama menjabat. Secara khusus, tujuan PPG Preservice Kemenag adalah untuk melatih
guru-guru yang:

1. adalah spiritualitas agama yang utuh (menjadi, mengetahui dan berbuat);

2. Berwatak dan berkepribadian Indonesia, jujur, inspiratif dan teladan, berpenampilan


menarik, bermartabat, tegas, ikhlas, disiplin dan percaya diri;

3. mampu melatih, mengajar, mengawasi, membimbing, melatih, menilai dan mengevaluasi


program pendidikan;

4. mampu mengembangkan kemampuan berpikir maju, growth mindset dan kemampuan


literasi tinggi;

5. menguasai “apa”, “mengapa”, “bagaimana” dan “untuk apa” bahan ajar tingkat lanjut;

6. dapat menerapkan teknologi pedagogi dan pengetahuan konten (TPACK) serta


menghasilkan perangkat pembelajaran berbasis teknologi sesuai dengan kebutuhan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini dan masa depan; Dan

7. Mampu menerapkan manajemen pendidikan yang transformatif, kreatif dan inovatif pada
satuan pendidikan (sekolah/madrasah/pondok pesantren).

Prinsip pelaksanaan PPG prajabatan Penyelenggaraan PPG prajabatan memberikan wadah


bagi peserta didik dalam lima pilar pendidikan yang terintegrasi menjadi satu, yaitu
mengintegrasikan pembelajaran mengetahui, menjadi, berbuat, hidup bersama, dan belajar
mandiri. dan pembelajar mandiri. Untuk mengintegrasikan kelima pilar tersebut dalam
penyelenggaraan PPG prajabatan, ditetapkan prinsip-prinsip sebagai berikut.

1. Profesional Profesi guru memerlukan keterampilan khusus yang dapat memberikan


pelayanan pendidikan profesional kepada peserta didik. Keahlian ini: pengetahuan, yaitu
siswa dilatih secara optimal untuk mengelola kumpulan pengetahuan pada tingkat tertentu
yang seharusnya dimiliki guru. Pengetahuan tersebut berasal dari proses pendidikan,
pelatihan dan pengalaman program sertifikasi profesi pengajar; b) keterampilan dan cara
kerja, yaitu siswa memiliki keterampilan dan cara kerja sebagai guru yang profesional,
berkarakter, bertanggung jawab, terbuka dan berkelanjutan. Pengelolaan pengetahuan,
keterampilan dan cara kerja yang efektif merupakan indikator kemampuan dan rasa tanggung
jawab dalam memberikan layanan pelatihan sesuai dengan bidang keahliannya; C.
kemandirian dan pengakuan pengetahuan, yaitu. keterampilan dan cara kerja yang memadai
dan memenuhi persyaratan profesi guru, yang membentuk kemandirian dalam profesinya,
yang berarti seorang peserta didik dapat dianggap kompeten dan mendapat pengakuan secara
mandiri serta bertanggung jawab penuh dalam pemberian pelayanan. . keahlian mereka. Para
ahli dan spesialis tersebut dapat dijangkau melalui konsep aplikasi berikut.

a) Ajaran Tinggi, yaitu. pembelajaran dengan menerapkan PPG, melatih peserta didik
memperoleh kompetensi pedagogik secara utuh ditinjau dari standar kompetensi peserta
didik, sumber belajar, strategi pembelajaran pencapaian kompetensi, dan penilaian
kompetensi lulusan.

B. High Touch, atau seluruh kegiatan PPG, merupakan sentuhan dan hubungan yang sangat
manusiawi dan batiniah, menghidupkan nilai-nilai yang menginspirasi siswa untuk
mengembangkan kompetensi emosionalnya untuk menjadi guru yang sempurna secara sosial
dan profesional.

C. Berpikir Tinggi, atau kegiatan PPG, yang dapat mengembangkan pemikiran dan gagasan
kreatif dan inovatif sehingga peserta didik dapat berpikir praktis, ideologis, mikro dan makro.
Dalam menjalankan profesinya, mahasiswa dapat berpikir secara holistik dalam konteks
pembangunan saat ini dan masa depan secara strategis.

D. Teknologi tinggi yaitu penerapan PPG dengan menggunakan teknologi yang ada dan
melatih mahasiswa untuk mengoptimalkan peluang teknologi untuk menjalankan profesinya
sehingga memiliki literasi teknis yang memadai.

e. Peradaban yang sangat terpelajar, yaitu peserta didik sangat terdidik terhadap
perkembangan yang ada, peluang, kesempatan yang ada, dan terakhir peserta didik mampu
menempatkan dirinya pada posisi yang tepat dan sangat berguna sebagai seorang profesional
atau anggota masyarakat abad 21.

2. Tanggung jawab

Semua kewenangan profesi guru dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab secara utuh
terhadap ketaatan azas yang berlaku, dirinya, dan peserta didiknya.Mahasiswa dilatih secara
optimal dan terukur dalam mengembangkan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatannya di program profesi.Kewenangan professional yang bertanggung jawab
untuk menunjukkan hasil kerja yang berkaitan dengan keunggulan mutu layanan dan
pengembangan profesinya, memberikan pelayanan keahlian yang terbaik bagi peserta
didiknya, dapat menjalin hubungan baik denganrekannya dan mengutamakan kepentingan
kebutuhan perkembangan peserta didiknya.

3. Berkarakter Unggul

Mahasiswa dilatih untuk menjalankan profesinya secara professional dan bertanggung jawab
yang dilandasi dengan nilai-nilai karakter yang luhur dan unggul sehingga menjadi model
perilaku yang terhormat.Nilai-nilai tersebut mencakup: keshalehan, kesungguhan, ketelitian;
ketekunan dan kegigihan, integritas, konsisten, kesadaran dan penjiwaan profesinya.

4. Terbuka dan berkelanjutan

Kegiatan pembelajaran di program PPG diharapkan mampu membentuk para mahasiswa dan
lembaga untuk senantiasa terbuka terhadap berbagai perubahan dan tuntutan masyarakat yang
ada.Selain itu, tata kelola penyelenggaraan mendasarkan adanya keterbukaan sistem.
Keterbukaan ini mendorong adanya langkah keberlanjutan dalam pengembangan pendidikan
profesi dan status sebagai guru profesional yang terus berkembang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat yang selalu berkembang dan kemajuan IPTEK.Dengan demikian program
pendidikan profesi bukan merupakan awal dan akhir bagi seorang alumni pendidikan profesi
dalam pengembangan dirinya tetapi sebagai program yang berkelanjutan dalam
melaksanakan profesi guru yang profesional dan berkarakter.

Program PPG Dalam Jabatan merupakan program pendidikan yang diselenggarakan untuk
mempersiapkan lulusan S-1 Kependidikan dan S-1/D-IV Non Kependidikan yang memiliki
bakat dan minat menjadi guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan
Standar Pendidikan Guru. PPG Dalam Jabatan diharapkan dapat menjawab berbagai
permasalahan pendidikan, seperti:

(1) kualifikasi di bawah standar (under qualification), dan

(2) guru-guru yang kurang kompeten (low competence). Selain itu, guru di era revolusi
industri 4.0 harus memiliki kemampuan melaksanakan pembelajaran yang inovatif dan
menyenangkan dengan mengintegrasikan critical thinking dan problem solving,
communication and colaborative skill, creativity and inovative skill, information and
communication technology literacy, contextual learning skill, serta information and media
literacy. Program PPG Dalam Jabatan dirancang secara sistematis dan menerapkan prinsip
mutu mulai dari seleksi, proses pembelajaran, dan penilaian, hingga uji kompetensi, sehingga
diharapkan akan menghasilkan guru-guru masa depan yang profesional yang dapat
menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif, dan berkarakter, serta cinta tanah air dan
dalam waktu yang bersamaan, diharapkan mampu menjawab permasalahan pendidikan yang
dihadapi bangsa Indonesia saat ini. PPG Dalam Jabatan juga dirancang agar mampu
membekali kemampuan problem solving, kritis, dan kreatif kepada calon guru profesional,
melalui implementasi model pembelajaran dan kegiatan berbasis masalah (problem-based
learning) dan proyek (project-based learning).

Tujuan program PPG Dalam Jabatan adalah untuk membina guru menjadi pendidik
profesional yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
berpengalaman, mudah beradaptasi, kreatif, inovatif dan berdaya saing, yang misi
utamanya adalah melatih, mengajar, membimbing, memimpin. . , kereta. , untuk
mengevaluasi dan penilaian siswa..

2. UJI kualifikasi guru yang disingkat UKG adalah kegiatan tes yang mengukur
kompetensi utama mata pelajaran (mata pelajaran) dan pedagogi pada bidang muatan
guru. Kompetensi dasar bidang yang akan dipelajari adalah sesuai dengan bidang
sertifikasi (bagi guru yang bersertifikasi pelatih) dan sesuai dengan kualifikasi akademik
guru (bagi guru yang belum bersertifikasi pelatih). Kompetensi pedagogik yang dapat
diverifikasi adalah pengintegrasian konsep-konsep pedagogik dalam kelas pembelajaran
bidang tersebut.

Dasar Hukum[sunting | sunting sumber]


Dasar hukum yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan UKG adalah sebagai berikut.

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
7. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010, Nomor 14 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kredit.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional.

TUJUAN

Peta pengelolaan kompetensi guru (kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional)


menjadi dasar pertimbangan penyelenggaraan program pengembangan dan pelatihan profesi
guru dalam bentuk kegiatan pengembangan profesi berkelanjutan.

Titik tolak dan alat evaluasi kinerja guru adalah arah pelaksanaan evaluasi kinerja guru.
Program pengembangan profesi berkelanjutan dan evaluasi kinerja guru harus diselesaikan
setiap tahun sebagai prasyarat kenaikan pangkat guru dan jabatan.

Peserta[

Guru yang belum memiliki sertifikat pendidik

1. Guru PNS dan bukan PNS (GTY) yang mengajar di sekolah swasta atau guru
honorer di sekolah negeri yang diangkat oleh Bupati/Wali kota
2. Memiliki NUPTK
3. Mengajar mata pelajaran sesuai dengan kualifikasi akademik dan sesuai dengan
bidang studi yang akan disertifikasi

Uji Kompetensi Guru akan dilaksanakan di TUK yang telah ditetapkan dinas pendidikan
kabupaten/kota sesuai dengan persyaratan yang telah diverifikasi oleh LPMP. Beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam menetapkan tempat UKG:

1. Lokasi TUKG mudah dijangkau


2. Memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan
Untuk bisa mengikuti uji kompetensi guru ini, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi,
antara lain.

 Seorang guru yang belum sertifikasi atau belum memiliki sertifikat pendidik.
 Guru PNS dan bukan Guru PNS dan bukan PNS (GTY) yang mengajar di sekolah
swasta serta guru honorer yang mengabdi di sekolah negeri dengan pengangkatan dari
Bupati/Walikota.
 Memiliki NUPTK.
 Mata pelajaran yang diampu harus sesuai dengan kualifikasi akademik. Misalnya,
guru lulusan Pendidikan Kimia, maka guru tersebut harus mengampu mata pelajaran
Kimia. Jika tidak linear, maka guru tidak bisa mengikuti UKG.

3 Hal ini dijelaskan dalam Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2019 tentang Model Karir Pejabat Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Peraturan Menteri ini menjelaskan bahwa tugas fungsional guru adalah
seperangkat tugas yang meliputi tugas berdasarkan kompetensi dan tugas yang berkaitan
dengan pelayanan fungsional. Diketahui bahwa jabatan fungsional seorang guru
mempunyai ruang lingkup, tanggung jawab, tanggung jawab dan wewenang. Apabila
semua aspek tersebut digunakan dalam pelaksanaan tugasnya di bidang pendidikan,
pengajaran, bimbingan, kepemimpinan, pelatihan dan evaluasi peserta didik. Siswa yang
dapat diajar oleh seorang guru mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kemudian
TK (TK), SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan juga SMA (Sekolah
Menengah Atas). . Semua guru dapat mengajar pada tingkat pendidikan ini. Biasanya satu
guru hanya mengajar satu tingkat. Misalnya, lulusan PGSD (Pendidikan Guru Sekolah
Dasar) nantinya mengajar di tingkat sekolah dasar, bukan di tingkat SMP atau SMA.
Setiap guru di semua tingkatan kemudian memiliki peluang bagus untuk mendapatkan
posisi mengajar yang berfungsi. Tentunya setelah memenuhi beberapa syarat, salah
satunya wajib dan yang terpenting adalah status PNS. Tugas fungsional kemudian tidak
lepas dari tanggung jawab guru sebagai pendidik dan pengawas. Bahwa sesuai dengan
pengalaman dan prestasi mengajarnya, jenjang jabatannya akan terus meningkat.
Tingkatan status fungsional guru Jabatan fungsional seorang guru mempunyai istilah
jenjang yang tentunya menggambarkan jenjang. Pada dasarnya setiap profesi
mempunyai tingkatan jabatannya, dimulai dari tingkatan terendah atau pertama yang
dapat dicapai. Kemudian naik level dan pindah ke level tertinggi profesi guru.
Pengaturan status kerja guru ada dalam Permenpan-RB Nomor 16 Tahun 2009.
1. Guru pertama Jenjang jabatan fungsional pertama adalah guru pertama, yang merupakan
jenjang karir tertua bagi guru di bidang pelayanan publik. Bagi guru diangkat menjadi PNS
dan disertifikasi berdasarkan peraturan komisi. Ia kemudian secara otomatis diangkat menjadi
guru pertama yang aktif menunaikan tugas dan tanggung jawab seorang guru sesuai
ketentuan yang berlaku. Seiring berjalannya waktu, guru baru pada tingkat ini akan
memperoleh kredit. Angka pembelajaran dengan jumlah nominal tertentu membantu guru
yang bersangkutan untuk mencapai jenjang jabatan fungsional selanjutnya. Hal ini biasanya
berjalan seiring dengan pertumbuhan kelas ruangan. Untuk informasi lebih lanjut. Pada
kedudukan guru pertama, manajer junior tingkat I dan III/b merupakan guru resmi. Pangkat
dan nilai dipengaruhi oleh masa jabatan, sedangkan promosi jabatan dipengaruhi oleh guru.

2. Guru Muda Jenjang jabatan fungsional guru yang kedua adalah Guru Muda, dan
merupakan jenjang jabatan kedua. Sehingga bisa diketahui sebagai jabatan fungsional yang
satu tingkat lebih tinggi dibanding Guru Pertama. Jabatan fungsional ini biasanya diisi oleh
guru PNS dengan pangkat Penata dan Penata Tingkat I. Golongan ruangnya dari III/c sampai
III/d. Sehingga guru yang sudah naik pangkat dan golongan satu ini maka bisa ikut naik
jabatan fungsional. Supaya seorang guru bisa naik pangkat dan golongan, maka tidak hanya
bisa mengandalkan masa kerja atau masa mengabdi kepada negara. Melainkan bisa
memaksimalkan angka kredit yang dimiliki. Angka kredit guru didapatkan dari penilaian
kinerja guru itu sendiri dan disebut dengan istilah PKG (Penilaian Kinerja Guru). PKG
sendiri memiliki sistem perhitungan yang disesuaikan dengan Permenpan RB Nomor 16
Tahun 2009. Unsur penilaian PKG diambil dari pelaksanaan tugas pendidikan, pembelajaran
atau bimbingan dan atau tugas tambahan, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB),
dan unsur penunjang.

3. Guru Madya Jenjang jabatan fungsional guru berikutnya adalah Guru Madya yang
tentunya satu tingkat lebih tinggi dibandingkan dengan Guru Muda yang dijelaskan di poin
sebelumnya. Guru yang bisa dan berhak menduduki jenjang jabatan fungsional ini adalah
yang sudah memenuhi angka kredit yang sudah ditentukan. Selain itu biasanya juga diisi oleh
guru PNS dengan pangkat Pembina dengan Golongan Ruang IV/a. Selain itu, bisa juga diisi
oleh guru PNS dengan pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b, dan pangkat
Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c. Artinya, jenjang ini bisa diisi guru dengan
pangkat Pembina, Pembina Tingkat 1, dan Pembina Utama Muda.
4. Guru Utama Jenjang jabatan fungsional yang terakhir dan merupakan jenjang paling tinggi
adalah Guru Utama. Guru yang bisa menduduki jabatan ini biasanya memiliki pangkat antara
Pembina Utama Madya dengan Pembina Utama. Secara aturan, guru dengan pangkah
Pembina Utama Madya memiliki golongan ruang IV/d. Seemntara untuk pangkat Pembina
Utama memiliki golongan ruang IV/e. Sehingga bagi guru PNS dengan pangkat dan
golongan ruang ini bisa naik jabatan fungsional ke jenjang Guru Utama.

Syarat Jabatan Fungsional Guru


Tidak hanya angka kredit, ada syarat lain dalam prosedur kenaikan pangkat guru, antara lain:
Syarat Kenaikan
1. Mencapai standar angka kredit dalam waktu satu tahun terakhir.
2. Memiliki SKP minimal baik dalam satu tahun terakhir.
3. Tersedia formasinya.

Berkas untuk Kenaikan


1. Kartu Pegawai Negeri Sipil
2. SPMT
3. Ijazah Pendidikan Terakhir
4. Sertifikat Pendidik
5. SK Pangkat
6. PAK
7. SKP 1 tahun terakhir
8. SK Jabatan
Demikian penjelasan mengenai jabatan fungsional guru, mulai dari tingkatan jabatan
hingga syarat kenaikan pangkat . Lengkapi seluruh persyaratan dan ketentuan yang berlaku
agar bisa naik jabatan dengan mudah.
4. Guru adalah panggilan bagi seseorang yang ikhlas mengajar dan mendidik. Guru
sangatlah penting di negara ini karena peranannya yang besar. Guru-guru Indonesia
juga merupakan anggota serikat guru. Bukan sekedar berusaha mengedukasi
masyarakat. Guru juga berkontribusi terhadap masyarakat. Karena negara maju pasti
mempunyai masyarakat yang cerdas. Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui
tentang organisasi guru. Pengertian organisasi profesi bagi guru Guru adalah orang-
orang berpendidikan tinggi yang siap memimpin, menyalurkan ilmu pengetahuan dan
bertanggung jawab dalam pendidikan bangsa. Guru telah menjadi landasan
pembangunan bangsa yang bercirikan karakter sesuai dengan definisi Islam tentang
guru, yaitu sosok yang berperan membantu mendidik anak secara maksimal. Baik dari
segi pengetahuan, emosi maupun kemampuan psikomotorik.. Istilah guru biasanya
digunakan untuk lembaga formal yang dibentuk oleh negara. Seperti, guru paud, guru
TK, guru SD atau MI, guru SMP atau MTs, guru SMA atau MA. Sedangkan selain
lembaga tersebut, biasanya memiliki penyebutan sendiri. Dalam pekerjaannya, guru
membentuk suatu organisasi profesi guru yang bertujuan untuk mensejahterakan para
guru. Nah, organisasi inilah yang nantinya memberikan wadah bagi para guru untuk
bereksplorasi terkait dengan kemampuan yang dimiliki.Organisasi tersebut juga
memiliki tanggung jawab untuk mencetak guru-guru yang berprestasi. Baik melalui
seminar, workshop, pelatihan dan pendidikan lanjutan. Sehingga guru nantinya akan
dibekali oleh ilmu keguruan. Peranan Organisasi Profesi Guru Sebutan guru sebagai
panggilan jiwa bukanlah tanpa alasan. Mengemban profesi sebagai guru memiliki
tantangan yang cukup besar dan berat. Selain pendidikan yang ditempuh cukup lama,
tetapi juga proses penyaluran pengetahuan yang memerlukan kerja keras.Dalam
proses pendidikan, organisasi guru memiliki peranan yang penting. Baik dalam
mempersiapkan guru maupun memberdayakan para guru. Berikut beberapa peran
organisasi guru. 1. Forum pengembangan kualifikasi guru Setiap guru pasti
mempunyai bakat yang berbeda-beda. Seperti guru animasi, guru seni, guru sains dll.
Namun standar kualifikasi guru yang sama nantinya akan ditetapkan untuk semua
bidang tersebut, yang dapat dicapai dengan memperkuat guru melalui pelatihan,
seminar dan banyak metode lainnya. Tujuannya adalah untuk membentuk guru
dengan kemampuan dan kompetensi sesuai dengan jalur pendidikan yang
dicanangkan. 2. Menyatukan Guru di Indonesia Di Indonesia memiliki ribuan
bahkan ratusan ribu guru yang aktif dan bekerja. Pembentukan organisasi profesi guru
merupakan langkah tepat untuk menyatukan seluruh guru di Indonesia dalam ikatan
profesi.Selain itu, apabila terdapat event, pelatihan dan sejenisnya akan lebih mudah
untuk menginformasikan, mengorganisir dan mengelolanya. Setiap guru akan lebih
solid dan bekerja sama dalam membangun kecerdasan dan karakter bangsa. 3. Sumber
daya untuk berbagi bakat guru Meski menempuh jalur pendidikan yang sama, namun
keterampilan yang diperoleh setiap guru berbeda-beda. Organisasi ini memberikan
kesempatan kepada guru untuk melanjutkan pekerjaannya dengan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan teknologinya. Berbagai serikat guru Ada beberapa
jenis organisasi guru di Indonesia. Namun tujuannya sama, yaitu pengembangan dan
peningkatan karakter guru serta kualifikasi pelatih yang berkualitas. Berikut beberapa
organisasi profesi guru yang ada di Indonesia.
1. SELALU
Persatuan Guru Indonesia atau yang lebih dikenal dengan IGI adalah sebuah
perkumpulan guru yang didirikan pada tahun 2000. Organisasi ini pun menjadi
berbadan hukum dan diakui oleh negara. Keanggotaan organisasi ini
mencapai kurang lebih 174.695 anggota dan banyak melakukan kegiatan
untuk meningkatkan kemampuan guru sekolah. Selain itu, setiap guru yang
bergabung dapat menyelesaikan permasalahan melalui forum yang dadakan
dalam jangka waktu tertentu.
2. PGRI
Persatuan guru Republik Indonesia atau PGRI merupakan sebuah remake dari
organisasi PGHB yang telah dibentuk kolonial Belanda. Artinya, organisasi ini
memiliki usia yang sangat tua. Meskipun demikian, visi dan misi yang
diemban sesuai dengan tuntutan zaman.Guru yang tergabung dalam organisasi
ini harus mampu mewujudkan pendidikan yang berkarakter. Melalui pelatihan
dan pengembangan guru. Anggota organisasi ini mencapai kurang lebih 2,9
juta guru atau 80 persen guru di Indonesia. 3. PGM Indonesia Persatuan
Guru Madrasah Indonesia atau PGM Indonesia adalah perkumpulan guru-guru
yang mengajar di lingkungan madrasah. Struktur organisasi PGM Indonesia
dikendalikan oleh Kementerian Agama. Karena seluruh anggotanya adalah
guru yang mengajar di lembaga keagamaan, PGM tidak hanya meningkatkan
kualifikasi guru, tetapi juga mengupayakan agar guru memiliki pola pikir
pengabdian kepada masyarakat. Keanggotaannya telah mencapai ratusan ribu
guru di seluruh Indonesia.
4.PGSI

Ikatan Guru Seluruh Indonesia ini didirikan pada tahun 2011. Organisasi ini memegang teguh
netralitas, imparsialitas, independensi dan sifat terbuka. Anggota organisasi ini terdiri dari
guru dengan berbagai status dan lembaga seperti, guru swasta, guru honor dan masih banyak
lagi.Organisasi ini dibangun atas dasar kesepakatan para guru dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan guru. Sehingga guru bisa melaksanakan kewajibannya dan menerima haknya di
atas kepentingan golongan maupun politik.

5. FSGI

Federasi serikat guru Indonesia atau FSGI berdiri pada tahun 2011. Organisasi ini
merupakan bentuk dari kesepakatan para guru daerah dalam upaya menyediakan wadah
perkumpulan para guru.Tujuannya adalah agar para guru memiliki kesejahteraan dan juga
keadilan dalam lembaga pendidikan. Anggota FSGI sendiri terdiri dari berbagai serikat guru
daerah seperti Serikat Guru Muna atau SGM, Serikat Guru Brebes atau SBS dan masih
banyak lainnya.

6. Pergunu

Pada Kongres LP Ma'arif NU berhasil didirikan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama' atau
Pergunu. Organisasi ini didirikan pada tahun 1952 dan merupakan perkumpulan guru, ulama,
dan dosen yang bertujuan memisahkan guru dari unsur politik. Oleh karena itu, pengajaran
menjadi lebih fokus dan profesional. Hal ini juga telah sejalan dengan khitbah NU.

7. Pergumapi

Persatuan guru madrasah penulis atau pergumapi dibentuk dengan dasar pengembangan
bakat para guru madrasah. Organisasi ini aktif mengadakan pelatihan dan pemberdayaan
anggotanya dalam bidang menulis hingga penerbitan karya.Meskipun tergolong organisasi
muda, tapi pergumapi mampu mencetak guru-guru yang kompeten dalam bidang tulis
menulis. Organisasi ini berdiri pada tahun 2018 tepatnya di daerah Yogyakarta.Guru sebagai
tonggak pendidikan selalu memerlukan pembaharuan. Hal ini disebabkan oleh evolusi zaman
yang tiada akhir. Faktanya, asosiasi guru mampu meningkatkan keterampilan guru tanpa
dirugikan oleh perkembangan teknologi, oleh karena itu organisasi profesi guru sangat
penting untuk menjaga kualitas dan profesionalisme guru dalam mengajar. Sehingga hasil
cetakan mahasiswa juga bermutu dan berkarakter bermutu.

5. Konsep Guru Penggerak


Guru penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru yang bersifat
transformasi, diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Indonesia sejak tahun 20201. Program ini bertujuan untuk menciptakan guru-guru
yang dapat menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara
holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk
mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan
agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila2.

Guru penggerak adalah guru yang telah lulus seleksi dan program pendidikan guru
penggerak. Program pendidikan guru penggerak berupa pelatihan daring, lokakarya,
konferensi dan pendampingan selama 9 bulan3. Program ini akan menciptakan guru
penggerak yang dapat:

 Mengembangkan diri dan guru lain dengan refleksi, berbagi dan kolaborasi
secara mandiri

 Memiliki kematangan moral, emosi dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode
etik

 Merencanakan, menjalankan, merefleksikan dan mengevaluasi pembelajaran


yang berpusat pada murid dengan melibatkan orang tua

 Berkolaborasi dengan orang tua dan komunitas untuk mengembangkan sekolah


dan menumbuhkan kepemimpinan murid

 Mengembangkan dan memimpin upaya mewujudkan visi sekolah yang


berpihak pada murid dan relevan dengan kebutuhan komunitas di sekitar
sekolah3

Tujuan Guru Penggerak


Tujuan utama dari program guru penggerak adalah untuk memajukan pendidikan Indonesia
dengan menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid dan menggerakkan ekosistem
pendidikan yang lebih baik3. Pembelajaran yang berpusat pada murid adalah pembelajaran
yang menghargai keunikan, kebutuhan, minat, bakat, dan potensi setiap murid. Pembelajaran
ini juga memberdayakan murid untuk menjadi pelajar seumur hidup yang mandiri, kritis,
kreatif, kolaboratif, komunikatif, dan berkepribadian Pancasila3.

Ekosistem pendidikan yang lebih baik adalah ekosistem yang melibatkan semua pemangku
kepentingan pendidikan, seperti guru, murid, orang tua, komunitas, pemerintah, swasta,
media, akademisi, dan lain-lain. Ekosistem ini saling mendukung dan bersinergi untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional. Ekosistem ini juga mampu beradaptasi dengan
perubahan zaman dan tantangan global3.

Manfaat Guru Penggerak

Manfaat dari program guru penggerak adalah sebagai berikut:

 Bagi guru penggerak sendiri, program ini memberikan kesempatan untuk


meningkatkan kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, sosial, dan
kewirausahaan. Program ini juga memberikan kesempatan untuk berjejaring
dengan guru-guru lain dari seluruh Indonesia dan belajar dari praktik terbaik
mereka. Program ini juga memberikan penghargaan dan insentif bagi guru
penggerak yang berprestasi3.

 Bagi murid-murid di sekolah tempat guru penggerak bertugas, program ini


memberikan dampak positif pada peningkatan kualitas pembelajaran. Murid-
murid akan mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan
minat mereka. Murid-murid juga akan mendapatkan kesempatan untuk
mengembangkan potensi diri mereka secara optimal. Murid-murid juga akan
mendapatkan dukungan dari guru penggerak untuk menjadi pemimpin di
sekolah dan di masyarakat3.

 Bagi rekan guru di sekolah dan di wilayah tempat guru penggerak bertugas,
program ini memberikan manfaat berupa pembelajaran bersama dan kolaborasi
dengan guru penggerak. Rekan guru dapat belajar dari pengalaman dan
keterampilan guru penggerak dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada murid. Rekan guru juga dapat
berbagi dan merefleksikan praktik

LINK SUMBER
1. PPG Prajabatan - Direktorat Pendidikan Profesi Guru (PPG)
Pengertian PPG Prajabatan, Tujuan, dan Prinsip Penyelenggaraan - AMONG GURU
PPG Dalam Jabatan - Direktorat Pendidikan Profesi Guru (PPG)

2. Uji kompetensi guru - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

3. Jenjang Jabatan Fungsional Guru (Terlengkap) - Penerbit Deepublish


Penjelasan Jabatan Fungsional Guru dan Syarat Naiknya

4. 7 Organisasi Profesi Guru di Indonesia dan Peranannya

5. Guru Penggerak: Konsep, Tujuan, Manfaat, Tugas, dan Syarat

Anda mungkin juga menyukai