Nim :06121382126062
Kelas :Palembang
Memahami PPG PRA JABATAN Yang dimaksud dengan program PPG prajabatan adalah
program pelatihan yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan sarjana muda dan sarjana
muda/non DIV yang mempunyai kemampuan dan minat menjadi guru agar mampu
memenuhi syarat penuh menjadi guru sesuai dengan pelatihan nasional. standar agar dapat
memperoleh sertifikat pendidik profesional pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah. PPG Prajabatan dirancang bagi calon mahasiswa yang telah
memenuhi persyaratan kelayakan akademik S-1/Ma'had Aly dan memilih untuk mengejar
karir profesional sebagai guru. Kelompok ini merupakan calon siswa SMK yang belum
diangkat menjadi guru tetap pada lembaga pendidikan tertentu. Tujuan PPG datang sebelum
layanan Secara umum tujuan program PPG Prajabatan adalah menghasilkan guru yang
profesional dengan kualifikasi pedagogi, personal, sosial, dan profesional sesuai peraturan
bagi peserta didik yang belum memiliki kualifikasi profesional sebagai guru, yang belum
ditetapkan. . . guru lembaga pendidikan dan/atau guru tetap yang tidak mengikuti program
PPG selama menjabat. Secara khusus, tujuan PPG Preservice Kemenag adalah untuk melatih
guru-guru yang:
5. menguasai “apa”, “mengapa”, “bagaimana” dan “untuk apa” bahan ajar tingkat lanjut;
7. Mampu menerapkan manajemen pendidikan yang transformatif, kreatif dan inovatif pada
satuan pendidikan (sekolah/madrasah/pondok pesantren).
a) Ajaran Tinggi, yaitu. pembelajaran dengan menerapkan PPG, melatih peserta didik
memperoleh kompetensi pedagogik secara utuh ditinjau dari standar kompetensi peserta
didik, sumber belajar, strategi pembelajaran pencapaian kompetensi, dan penilaian
kompetensi lulusan.
B. High Touch, atau seluruh kegiatan PPG, merupakan sentuhan dan hubungan yang sangat
manusiawi dan batiniah, menghidupkan nilai-nilai yang menginspirasi siswa untuk
mengembangkan kompetensi emosionalnya untuk menjadi guru yang sempurna secara sosial
dan profesional.
C. Berpikir Tinggi, atau kegiatan PPG, yang dapat mengembangkan pemikiran dan gagasan
kreatif dan inovatif sehingga peserta didik dapat berpikir praktis, ideologis, mikro dan makro.
Dalam menjalankan profesinya, mahasiswa dapat berpikir secara holistik dalam konteks
pembangunan saat ini dan masa depan secara strategis.
D. Teknologi tinggi yaitu penerapan PPG dengan menggunakan teknologi yang ada dan
melatih mahasiswa untuk mengoptimalkan peluang teknologi untuk menjalankan profesinya
sehingga memiliki literasi teknis yang memadai.
e. Peradaban yang sangat terpelajar, yaitu peserta didik sangat terdidik terhadap
perkembangan yang ada, peluang, kesempatan yang ada, dan terakhir peserta didik mampu
menempatkan dirinya pada posisi yang tepat dan sangat berguna sebagai seorang profesional
atau anggota masyarakat abad 21.
2. Tanggung jawab
Semua kewenangan profesi guru dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab secara utuh
terhadap ketaatan azas yang berlaku, dirinya, dan peserta didiknya.Mahasiswa dilatih secara
optimal dan terukur dalam mengembangkan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatannya di program profesi.Kewenangan professional yang bertanggung jawab
untuk menunjukkan hasil kerja yang berkaitan dengan keunggulan mutu layanan dan
pengembangan profesinya, memberikan pelayanan keahlian yang terbaik bagi peserta
didiknya, dapat menjalin hubungan baik denganrekannya dan mengutamakan kepentingan
kebutuhan perkembangan peserta didiknya.
3. Berkarakter Unggul
Mahasiswa dilatih untuk menjalankan profesinya secara professional dan bertanggung jawab
yang dilandasi dengan nilai-nilai karakter yang luhur dan unggul sehingga menjadi model
perilaku yang terhormat.Nilai-nilai tersebut mencakup: keshalehan, kesungguhan, ketelitian;
ketekunan dan kegigihan, integritas, konsisten, kesadaran dan penjiwaan profesinya.
Kegiatan pembelajaran di program PPG diharapkan mampu membentuk para mahasiswa dan
lembaga untuk senantiasa terbuka terhadap berbagai perubahan dan tuntutan masyarakat yang
ada.Selain itu, tata kelola penyelenggaraan mendasarkan adanya keterbukaan sistem.
Keterbukaan ini mendorong adanya langkah keberlanjutan dalam pengembangan pendidikan
profesi dan status sebagai guru profesional yang terus berkembang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat yang selalu berkembang dan kemajuan IPTEK.Dengan demikian program
pendidikan profesi bukan merupakan awal dan akhir bagi seorang alumni pendidikan profesi
dalam pengembangan dirinya tetapi sebagai program yang berkelanjutan dalam
melaksanakan profesi guru yang profesional dan berkarakter.
Program PPG Dalam Jabatan merupakan program pendidikan yang diselenggarakan untuk
mempersiapkan lulusan S-1 Kependidikan dan S-1/D-IV Non Kependidikan yang memiliki
bakat dan minat menjadi guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan
Standar Pendidikan Guru. PPG Dalam Jabatan diharapkan dapat menjawab berbagai
permasalahan pendidikan, seperti:
(2) guru-guru yang kurang kompeten (low competence). Selain itu, guru di era revolusi
industri 4.0 harus memiliki kemampuan melaksanakan pembelajaran yang inovatif dan
menyenangkan dengan mengintegrasikan critical thinking dan problem solving,
communication and colaborative skill, creativity and inovative skill, information and
communication technology literacy, contextual learning skill, serta information and media
literacy. Program PPG Dalam Jabatan dirancang secara sistematis dan menerapkan prinsip
mutu mulai dari seleksi, proses pembelajaran, dan penilaian, hingga uji kompetensi, sehingga
diharapkan akan menghasilkan guru-guru masa depan yang profesional yang dapat
menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif, dan berkarakter, serta cinta tanah air dan
dalam waktu yang bersamaan, diharapkan mampu menjawab permasalahan pendidikan yang
dihadapi bangsa Indonesia saat ini. PPG Dalam Jabatan juga dirancang agar mampu
membekali kemampuan problem solving, kritis, dan kreatif kepada calon guru profesional,
melalui implementasi model pembelajaran dan kegiatan berbasis masalah (problem-based
learning) dan proyek (project-based learning).
Tujuan program PPG Dalam Jabatan adalah untuk membina guru menjadi pendidik
profesional yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
berpengalaman, mudah beradaptasi, kreatif, inovatif dan berdaya saing, yang misi
utamanya adalah melatih, mengajar, membimbing, memimpin. . , kereta. , untuk
mengevaluasi dan penilaian siswa..
2. UJI kualifikasi guru yang disingkat UKG adalah kegiatan tes yang mengukur
kompetensi utama mata pelajaran (mata pelajaran) dan pedagogi pada bidang muatan
guru. Kompetensi dasar bidang yang akan dipelajari adalah sesuai dengan bidang
sertifikasi (bagi guru yang bersertifikasi pelatih) dan sesuai dengan kualifikasi akademik
guru (bagi guru yang belum bersertifikasi pelatih). Kompetensi pedagogik yang dapat
diverifikasi adalah pengintegrasian konsep-konsep pedagogik dalam kelas pembelajaran
bidang tersebut.
TUJUAN
Titik tolak dan alat evaluasi kinerja guru adalah arah pelaksanaan evaluasi kinerja guru.
Program pengembangan profesi berkelanjutan dan evaluasi kinerja guru harus diselesaikan
setiap tahun sebagai prasyarat kenaikan pangkat guru dan jabatan.
Peserta[
1. Guru PNS dan bukan PNS (GTY) yang mengajar di sekolah swasta atau guru
honorer di sekolah negeri yang diangkat oleh Bupati/Wali kota
2. Memiliki NUPTK
3. Mengajar mata pelajaran sesuai dengan kualifikasi akademik dan sesuai dengan
bidang studi yang akan disertifikasi
Uji Kompetensi Guru akan dilaksanakan di TUK yang telah ditetapkan dinas pendidikan
kabupaten/kota sesuai dengan persyaratan yang telah diverifikasi oleh LPMP. Beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam menetapkan tempat UKG:
Seorang guru yang belum sertifikasi atau belum memiliki sertifikat pendidik.
Guru PNS dan bukan Guru PNS dan bukan PNS (GTY) yang mengajar di sekolah
swasta serta guru honorer yang mengabdi di sekolah negeri dengan pengangkatan dari
Bupati/Walikota.
Memiliki NUPTK.
Mata pelajaran yang diampu harus sesuai dengan kualifikasi akademik. Misalnya,
guru lulusan Pendidikan Kimia, maka guru tersebut harus mengampu mata pelajaran
Kimia. Jika tidak linear, maka guru tidak bisa mengikuti UKG.
3 Hal ini dijelaskan dalam Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2019 tentang Model Karir Pejabat Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Peraturan Menteri ini menjelaskan bahwa tugas fungsional guru adalah
seperangkat tugas yang meliputi tugas berdasarkan kompetensi dan tugas yang berkaitan
dengan pelayanan fungsional. Diketahui bahwa jabatan fungsional seorang guru
mempunyai ruang lingkup, tanggung jawab, tanggung jawab dan wewenang. Apabila
semua aspek tersebut digunakan dalam pelaksanaan tugasnya di bidang pendidikan,
pengajaran, bimbingan, kepemimpinan, pelatihan dan evaluasi peserta didik. Siswa yang
dapat diajar oleh seorang guru mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kemudian
TK (TK), SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan juga SMA (Sekolah
Menengah Atas). . Semua guru dapat mengajar pada tingkat pendidikan ini. Biasanya satu
guru hanya mengajar satu tingkat. Misalnya, lulusan PGSD (Pendidikan Guru Sekolah
Dasar) nantinya mengajar di tingkat sekolah dasar, bukan di tingkat SMP atau SMA.
Setiap guru di semua tingkatan kemudian memiliki peluang bagus untuk mendapatkan
posisi mengajar yang berfungsi. Tentunya setelah memenuhi beberapa syarat, salah
satunya wajib dan yang terpenting adalah status PNS. Tugas fungsional kemudian tidak
lepas dari tanggung jawab guru sebagai pendidik dan pengawas. Bahwa sesuai dengan
pengalaman dan prestasi mengajarnya, jenjang jabatannya akan terus meningkat.
Tingkatan status fungsional guru Jabatan fungsional seorang guru mempunyai istilah
jenjang yang tentunya menggambarkan jenjang. Pada dasarnya setiap profesi
mempunyai tingkatan jabatannya, dimulai dari tingkatan terendah atau pertama yang
dapat dicapai. Kemudian naik level dan pindah ke level tertinggi profesi guru.
Pengaturan status kerja guru ada dalam Permenpan-RB Nomor 16 Tahun 2009.
1. Guru pertama Jenjang jabatan fungsional pertama adalah guru pertama, yang merupakan
jenjang karir tertua bagi guru di bidang pelayanan publik. Bagi guru diangkat menjadi PNS
dan disertifikasi berdasarkan peraturan komisi. Ia kemudian secara otomatis diangkat menjadi
guru pertama yang aktif menunaikan tugas dan tanggung jawab seorang guru sesuai
ketentuan yang berlaku. Seiring berjalannya waktu, guru baru pada tingkat ini akan
memperoleh kredit. Angka pembelajaran dengan jumlah nominal tertentu membantu guru
yang bersangkutan untuk mencapai jenjang jabatan fungsional selanjutnya. Hal ini biasanya
berjalan seiring dengan pertumbuhan kelas ruangan. Untuk informasi lebih lanjut. Pada
kedudukan guru pertama, manajer junior tingkat I dan III/b merupakan guru resmi. Pangkat
dan nilai dipengaruhi oleh masa jabatan, sedangkan promosi jabatan dipengaruhi oleh guru.
2. Guru Muda Jenjang jabatan fungsional guru yang kedua adalah Guru Muda, dan
merupakan jenjang jabatan kedua. Sehingga bisa diketahui sebagai jabatan fungsional yang
satu tingkat lebih tinggi dibanding Guru Pertama. Jabatan fungsional ini biasanya diisi oleh
guru PNS dengan pangkat Penata dan Penata Tingkat I. Golongan ruangnya dari III/c sampai
III/d. Sehingga guru yang sudah naik pangkat dan golongan satu ini maka bisa ikut naik
jabatan fungsional. Supaya seorang guru bisa naik pangkat dan golongan, maka tidak hanya
bisa mengandalkan masa kerja atau masa mengabdi kepada negara. Melainkan bisa
memaksimalkan angka kredit yang dimiliki. Angka kredit guru didapatkan dari penilaian
kinerja guru itu sendiri dan disebut dengan istilah PKG (Penilaian Kinerja Guru). PKG
sendiri memiliki sistem perhitungan yang disesuaikan dengan Permenpan RB Nomor 16
Tahun 2009. Unsur penilaian PKG diambil dari pelaksanaan tugas pendidikan, pembelajaran
atau bimbingan dan atau tugas tambahan, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB),
dan unsur penunjang.
3. Guru Madya Jenjang jabatan fungsional guru berikutnya adalah Guru Madya yang
tentunya satu tingkat lebih tinggi dibandingkan dengan Guru Muda yang dijelaskan di poin
sebelumnya. Guru yang bisa dan berhak menduduki jenjang jabatan fungsional ini adalah
yang sudah memenuhi angka kredit yang sudah ditentukan. Selain itu biasanya juga diisi oleh
guru PNS dengan pangkat Pembina dengan Golongan Ruang IV/a. Selain itu, bisa juga diisi
oleh guru PNS dengan pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b, dan pangkat
Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c. Artinya, jenjang ini bisa diisi guru dengan
pangkat Pembina, Pembina Tingkat 1, dan Pembina Utama Muda.
4. Guru Utama Jenjang jabatan fungsional yang terakhir dan merupakan jenjang paling tinggi
adalah Guru Utama. Guru yang bisa menduduki jabatan ini biasanya memiliki pangkat antara
Pembina Utama Madya dengan Pembina Utama. Secara aturan, guru dengan pangkah
Pembina Utama Madya memiliki golongan ruang IV/d. Seemntara untuk pangkat Pembina
Utama memiliki golongan ruang IV/e. Sehingga bagi guru PNS dengan pangkat dan
golongan ruang ini bisa naik jabatan fungsional ke jenjang Guru Utama.
Ikatan Guru Seluruh Indonesia ini didirikan pada tahun 2011. Organisasi ini memegang teguh
netralitas, imparsialitas, independensi dan sifat terbuka. Anggota organisasi ini terdiri dari
guru dengan berbagai status dan lembaga seperti, guru swasta, guru honor dan masih banyak
lagi.Organisasi ini dibangun atas dasar kesepakatan para guru dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan guru. Sehingga guru bisa melaksanakan kewajibannya dan menerima haknya di
atas kepentingan golongan maupun politik.
5. FSGI
Federasi serikat guru Indonesia atau FSGI berdiri pada tahun 2011. Organisasi ini
merupakan bentuk dari kesepakatan para guru daerah dalam upaya menyediakan wadah
perkumpulan para guru.Tujuannya adalah agar para guru memiliki kesejahteraan dan juga
keadilan dalam lembaga pendidikan. Anggota FSGI sendiri terdiri dari berbagai serikat guru
daerah seperti Serikat Guru Muna atau SGM, Serikat Guru Brebes atau SBS dan masih
banyak lainnya.
6. Pergunu
Pada Kongres LP Ma'arif NU berhasil didirikan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama' atau
Pergunu. Organisasi ini didirikan pada tahun 1952 dan merupakan perkumpulan guru, ulama,
dan dosen yang bertujuan memisahkan guru dari unsur politik. Oleh karena itu, pengajaran
menjadi lebih fokus dan profesional. Hal ini juga telah sejalan dengan khitbah NU.
7. Pergumapi
Persatuan guru madrasah penulis atau pergumapi dibentuk dengan dasar pengembangan
bakat para guru madrasah. Organisasi ini aktif mengadakan pelatihan dan pemberdayaan
anggotanya dalam bidang menulis hingga penerbitan karya.Meskipun tergolong organisasi
muda, tapi pergumapi mampu mencetak guru-guru yang kompeten dalam bidang tulis
menulis. Organisasi ini berdiri pada tahun 2018 tepatnya di daerah Yogyakarta.Guru sebagai
tonggak pendidikan selalu memerlukan pembaharuan. Hal ini disebabkan oleh evolusi zaman
yang tiada akhir. Faktanya, asosiasi guru mampu meningkatkan keterampilan guru tanpa
dirugikan oleh perkembangan teknologi, oleh karena itu organisasi profesi guru sangat
penting untuk menjaga kualitas dan profesionalisme guru dalam mengajar. Sehingga hasil
cetakan mahasiswa juga bermutu dan berkarakter bermutu.
Guru penggerak adalah guru yang telah lulus seleksi dan program pendidikan guru
penggerak. Program pendidikan guru penggerak berupa pelatihan daring, lokakarya,
konferensi dan pendampingan selama 9 bulan3. Program ini akan menciptakan guru
penggerak yang dapat:
Mengembangkan diri dan guru lain dengan refleksi, berbagi dan kolaborasi
secara mandiri
Memiliki kematangan moral, emosi dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode
etik
Ekosistem pendidikan yang lebih baik adalah ekosistem yang melibatkan semua pemangku
kepentingan pendidikan, seperti guru, murid, orang tua, komunitas, pemerintah, swasta,
media, akademisi, dan lain-lain. Ekosistem ini saling mendukung dan bersinergi untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional. Ekosistem ini juga mampu beradaptasi dengan
perubahan zaman dan tantangan global3.
Bagi rekan guru di sekolah dan di wilayah tempat guru penggerak bertugas,
program ini memberikan manfaat berupa pembelajaran bersama dan kolaborasi
dengan guru penggerak. Rekan guru dapat belajar dari pengalaman dan
keterampilan guru penggerak dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada murid. Rekan guru juga dapat
berbagi dan merefleksikan praktik
LINK SUMBER
1. PPG Prajabatan - Direktorat Pendidikan Profesi Guru (PPG)
Pengertian PPG Prajabatan, Tujuan, dan Prinsip Penyelenggaraan - AMONG GURU
PPG Dalam Jabatan - Direktorat Pendidikan Profesi Guru (PPG)