Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERSINERGI DENGAN

TEKNOLOGI DIGITAL PASCA PANDEMI

Saat ini, dunia sedang mengalami pandemi COVID-19 yang berdampak pada seluruh
tatanan sektor kehidupan. Dampak dari adanya pandemi ini adalah perubahan atau penyesuaian
yang harus diterapkan guna mengendalikan persebaran virus dan tetap menjalankan aktivitas
produktif. Penyesuaian atau perubahan tersebut juga dilakukan pada sektor industri.
Dalam upaya penanganan pandemi khususnya saat peningkatan drastis kasus COVID-19,
pemerintah membatasi sebagian kegiatan industri dengan mengeluarkan peraturan mengenai
kegiatan perkantoran. Perusahaan dianjurkan untuk bekerja secara work from home atau yang
biasa dikenal dengan WFH, seperti memberlakukan work from home 100 persen pada sektor non
esensial, sedangkan pada sektor non esensial hanya mempekerjakan 50 persen, 25 persen, dan 10
persen pegawai atau karyawan (Sahara, 2021). Dengan adanya WFH, menyebabkan berbagai
perubahan dari sistem kerja yang biasanya dilakukan secara langsung di tempat kerja atau luring
menjadi sistem kerja yang dilakukan secara daring. Oleh karena itu, segala aktivitas yang
berkaitan dengan pekerjaan di perusahaan membutuhkan teknologi.
Peranan produk-produk teknologi seperti komputer, gadget dan internet memainkan
peran penting dalam praktek manajemen sumber daya manusia (Muliawaty, 2019). Praktek
manajemen sumber daya manusia dalam menggunakan teknologi menjadi sebuah tren baru yang
sangat membantu perusahaan. Adapun tren manajemen sumber daya manusia yang saat ini
digunakan yaitu (Adelia & Nurbani, 2021) :
1. Application tracking system yaitu aplikasi yang digunakan dalam proses rekrutmen yang
dinilai efisien untuk mengecek kandidat dari proses awal rekrutmen, pengiriman iklan
lowongan, mengelola CV kandidat, melacak progres seleksi, mengumpulkan dan mengolah
data evaluasi wawancara, mengirim dan menerima email kandidat, alasan
penerimaan/penolakan, dan untuk mengkategorisasikan dan mengekstrak kandidat
berdasarkan kriteria.
2. Penggunaan crowdsource recruitment dapat mencari dan menemukan kandidat yang sesuai
dengan kualifikasi yang diinginkan secara cepat, karena adanya teknologi artificial
intelligence yang mampu dengan cepat mencocokkan profil kandidat dengan kebutuhan
perusahaan.
3. Employer background dapat melakukan pengecekan latar belakang kandidat dengan tepat
dan mendalam, seperti Biometrics & Face Recognition; verifikasi data kandidat dengan
document scanning & biometric checking secara otomatis. Document & Identity
Verification; verifikasi & tracing identitas database institusi. Dan terakhir Social Media
Tracing dimana informasi dapat ditemukan melalui jejak digital kandidat.
4. Chatbots dapat mengotomatiskan interaksi kandidat dengan recruiter, membantu menjawab
pertanyaan-pertanyaan dan memberikan feedback lebih cepat kepada kandidat baik terkait
open position / status wawancara sesuai tahapan interview, juga dapat memberikan
informasi atau insight kepada recruiter (dengan menimbang berbagai faktor) bagaimana
respon dan cara berkomunikasi para kandidat.
5. Gamification dapat menarik minat para kandidat agar menjadi lebih excited dan ekspresif
saat menjalani berbagai proses recruitment. Manfaatnya baik secara langsung maupun tidak
langsung, kandidat akan memiliki daya saing untuk menjadi kandidat terbaik yang sesuai
dengan kebutuhan
6. Online assessment bekerja secara otomatis memberi nilai untuk kandidat berdasarkan skor
yang mereka dapatkan, dan meminimalisir potensi bias rekruteran yang mungkin akan
mempengaruhi proses seleksi.
7. Virtual assessment center ini dirancang untuk mengukur berbagai keterampilan dan
kompetensi untuk peran tertentu. Virtual assessment center menggunakan inventaris
kepribadian, tes kemampuan kognitif, tes penilaian situasional, situasi sehari-hari,
permainan peran (role playing), simulator studi kasus, presentasi, wawancara berbasis
kompetensi, dan kegiatan sejenis lainnya dalam kombinasi dan format digital.
8. Self-onboarding berguna untuk kandidat yang baru diterima kerja. Sebelum masuk,
kandidat dapat mempersiapkan data dirinya sendiri, seperti KTP, NPWP, BPJS dll dengan
cara mengisi daftar isian / daftar unggah yang sudah diarahkan dan di-set up recruiter
sebelumnya.
9. Recruitment automation with Artificial Intelligence memudahkan rekruter dalam menyaring
setiap lamaran yang masuk dengan melihat dan mempelajari keterampilan para kandidat,
kemudian kandidat akan direkomendasikan ke lowongan pekerjaan yang sesuai dengan
keterampilan mereka tersebut.
10. Interview scheduler dapat mempermudah recruiter untuk set-up jadwal wawancara dengan
kandidat, dan kandidat juga akan mendapatkan reminder otomatis pada hari interview
11. Automated video interview terdiri dari serangkaian pertanyaan yang telah direkam
sebelumnya yang perlu dijawab oleh kandidat dalam video, dan digunakan untuk
menginterview beberapa kandidat dengan adil.
12. Social recruitment dapat membuat recruiter menemukan semua jenis kandidat profesional
yang mudah untuk dihubungi. Contoh media sosial yang biasa dilihat yaitu Facebook,
Twitter, Instagram, Tumblr, atau jaringan profesional seperti LinkedIn.
13. Sistem manajemen SDM (Talent Management) membantu HRD dalam menganalisa
penyebab turnover dan melakukan improvement. System ini dapat mengelola
informasi-informasi terkait aktivitas karyawan seperti saat karyawan bergabung dengan
perusahaan, departemen apa yang ditempatkan untuk mereka, bagaimana mereka dievaluasi,
kapan mereka dipindahkan, kapan dan alasan resign, dan sebagainya.
14. Manajemen ketenagakerjaan atau layanan HRTech dapat mendukung berbagai prosedur
seperti asuransi sosial, asuransi pengangguran, dan perhitungan gaji.
15. Learning and Development Management System merupakan sistem teknologi yang
mengintegrasikan dan mengelola pengiriman materi pembelajaran, status kursus dan nilai
(performa).
16. Perangkat yang diberikan feedback dan engagement dapat membantu perusahaan dengan
mudah mengumpulkan, memahami dan mengambil langkah tepat berdasarkan feedback dari
karyawan.
17. Pembelajaran dan pengembangan karyawan secara remote, seperti Virtual Reality (VR) dan
Augmented Reality (AR) dapat mempermudah karyawan yang berlokasi jauh untuk
bergabung di sebuah sesi pelatihan yang diadakan di tempat berbeda melalui simulasi
sehingga memungkinkan mereka untuk mempelajari kemampuan baru secara real time.
18. Sistem manajemen kehadiran meliputi, pengaturan waktu dengan PC, smartphone, ID card,
GPS, otentikasi sidik jari, manajemen kehadiran real-time, pengelolaan shift kerja, integrasi
dengan software penggajian dan menyederhanakan permintaan cuti, lembur dan perjalanan
bisnis.
Dari peranan teknologi di atas, tidak dapat dihindari bahwa kualitas sumber daya manusia
menjadi sangat penting untuk menunjang kelancaran kegiatan bekerja selama pandemi. Dengan
adanya pandemi peningkatan kebutuhan teknologi digital semakin tinggi, dibutuhkan SDM
unggul supaya tetap dapat bertahan dan produktif bekerja (BINUS, 2020). Apalagi selama masa
pandemi ini, para karyawan sebagai SDM dari sebuah industri tentunya dituntut untuk terus
belajar mengenai hal-hal baru. Dalam dunia kerja sangat diperlukan kemampuan soft skill dan
hard skill yang tentunya perlu diasah setiap saat mengikuti tuntutan perkembangan digital,
belakangan ini beberapa kompetensi yang perlu dikembangkan untuk tetap bertahan mengikuti
perubahan adalah antara lain kemampuan komunikasi, analisis, kepemimpinan dan problem
solving. Perubahan bentuk komunikasi jarak jauh menggunakan teknologi terbaru. Bentuk
analisis dengan adanya pandemi ini tentu sangat berdampak pada seluruh kegiatan masyarakat
dan setiap pekerja industri atau perusahaan perlu melakukan analisis dan tinjauan ulang demi
keberlangsungan usaha atau kegiatannya selama pandemi. Kepemimpinan juga perlu diasah
ketika kita hendak beraktifitas berdampingan dengan teknologi, apalagi pada saat WFH
kemampuan ini diperlukan secara personal memimpin diri sendiri, selain itu juga ketika seorang
karyawan terlibat dalam suatu proyek dan menjadi seorang ketua pelaksana maka tiap-tiap
karyawan memerlukan basic skill dalam kepemimpinan. Problem solving digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang muncul dalam bekerja dengan banyaknya perubahan yang terjadi
tentunya juga akan semakin beragam kemungkinan masalah yang muncul. Dengan masuknya
peran teknologi digital juga membuat para karyawan sebagai SDM untuk menciptakan
inovasi-inovasi terbarukan supaya industri tetap dapat bertumbuh di dalam masa pandemi.
Sebagai atasan (HR) juga perlu memberikan edukasi yang baik dan tetap mengontrol
karyawan-karyawan yang bekerja secara WFH agar tetap produktif. Teknologi apabila
digabungkan dengan manajemen yang baik maka dapat dijadikan sebagai sebuah keefektifan
dalam kehidupan di era digital ini.
Dampak teknologi di dalam perusahaan ini berpengaruh pada proses kerja karyawan.
Dampak yang didapatkan yaitu menambah dan meningkatkan strategi pekerjaan dan
pembelajaran, menjadi peran penting dalam menjaga kegiatan masyarakat tetap berfungsi pada
saat work from home (Komalasari, 2020), dan juga peran tren manajemen sumber daya manusia
menjadikan kegiatan di perusahaan lebih efektif dan efisien (Muliawaty, 2019). Selain itu,
penggunaan teknologi dalam manajemen sumber daya manusia dapat memberikan dampak
positif seperti meningkatkan komunikasi, memunculkan inovasi dan kreativitas, meningkatkan
manajemen sumber daya manusia, menghemat waktu, menciptakan mobilitas. Namun, tidak
menutup kemungkinan juga memberikan dampak negatif seperti menyebabkan distraksi,
membuat pekerja menjadi malas, individu terlalu fokus dengan dirinya sendiri sehingga
berdampak pada menurunnya relasi antara individu yang satu dengan yang lain, dan penggunaan
teknologi juga berisiko pada kebocoran data perusahaan dan karyawan (Yuvaraj dan Suganthiya,
2021).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi di era digitalisasi memiliki peran
penting dalam sektor industri terutama dalam proses melakukan pekerjaan di perusahaan pada
masa pandemi COVID-19 yang mengharuskan karyawan bekerja dengan sistem work from home
(WFH). Dengan pemberlakuan sistem WFH maka pekerja dituntut untuk mempunyai
pengetahuan dan mampu menggunakan teknologi agar dapat melakukan pekerjaan dengan
optimal. Tuntutan tersebut mengharuskan karyawan untuk mempunyai kompetensi yang perlu
dikembangkan seperti kemampuan komunikasi, analisis, kepemimpinan dan problem solving.
Teknologi ini membuat karyawan dapat lebih fleksibel dalam menggunakan waktu dan juga
memunculkan ide kreatif, serta dapat berinovasi untuk melakukan segala tugas dan tanggung
jawabnya yang juga dibekali oleh berbagai sistem yang diciptakan oleh perusahaan sehingga
karyawan dapat merasakan kegunaan dari teknologi.
Referensi
Adelia, D., & Nurbani, P. (2021, Juli 7). Tren HR Technology Di Masa Pandemik COVID-19
Akan Mengubah Dunia SDM. Kumparan. Di akses dari
https://kumparan.com/universitas-paramadina/tren-hr-technology-di-masa-pandemik-covi
d-19-akan-mengubah-dunia-sdm-1w5T3WPEdsc/full
Binus. (2020). Upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia Dengan Revolusi Industri 4.0. Di
akses dari
binus.ac.id/2020/10/17/upaya-pengembangan-sumber-daya-manusia-dengan-revolusi-indu
stri-4-0/
Komalasari, R. (2020). Manfaat teknologi informasi dan komunikasi di masa pandemi
COVID-19. TEMATIK Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, 7(1), 38-49.
Muliawaty, L. (2019). Peluang dan tantangan sumber daya manusia di era disrupsi. Kebijakan:
Jurnal Ilmu Administrasi, 10(1), 1-11.
Sahara, Wahuyuni. (2021, September 7). Aturan Lengkap PPKM Level 4 di Jawa-Bali hingga 13
September 2021. Diakses dari
https://nasional.kompas.com/read/2021/09/07/09082391/aturan-lengkap-ppkm-level-4-di-j
awa-bali-hingga-13-september-2021?page=all
Yuvaraj, Dr. S., Suganthiya., M. S. Impact Of Technology On Human Resources Management.
International Journal of Business Intelligent & Innovations, 449-456

Anda mungkin juga menyukai