Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila merupakan rangkaian kesatuan dan kebulatan yang tidak terpisahkan karena
setiap pancasila mengandung lima sila lainnya dan kedudukan dari masing-masing sila
tersebut tidak dapat ditukar tempatnya atau dipindah-pindahkan. Hal ini sesuai dengan
susunan sila yang bersifat sistematis-hierarkis, yang berarti bahwa kelima sila pancasila
itu menunjukkan suatu rangkaian urutan-urutan yang bertingkat-tingkat, dimana tiap-tiap
sila mempunyai tempatnya sendiri di dalam rangkaian susunan kesatuan itu sehingga
tidak dapat dipindahkan. Bagi bangsa Indonesia hakikat yang sesungguhnya dari
pancasila adalah sebagai pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara Indonesia.
Indonesia hidup di dalam berbagai keberagaman, baik itu suku, bangsa, budaya dan
agama. Dari semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan. Menjadi kesatuan dan
bersatu di dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan Pancasila dan semboyannya,
Bhineka Tunggal Ika.

Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia, menjadi dasar pedoman dalam
segala pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan negara Indonesia termasuk
peraturan perundang-undangan. Pancasila merupakan cerminan bangsa Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila yang
terkandung di dalam Pancasila menjadi tolak ukur bagi bangsa Indonesia dalam
penyelenggaraan bernegara. Karena konsekuensi dari hal itu bahwa penyelenggaraan
bernegara tidak boleh menyimpang dari nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai
persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.

Hakekat Pancasila Sebagai Ideologi Negara, terdapat tiga dimensi, adalah Dimensi
Idealistis, Dimensi Normatif, dan Dimensi Realistis. Penjelasan tentang 3 dimensi yang
dimiliki Pancasila sebagai ideologi terbuka itu adalah sebagai berikut: 1. Dimensi
Idealistis: nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat sistematis, rasional, dan menyeluruh,
memuat memuat idealisme yang memberi harapan, optimisme, sekaligus bisa menggugah
bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita-cita kebangsaan. 2. Dimensi Normatif: nilai-
nilai dasar Pancasila perlu dijabarkan menjadi sistem norma yang jelas agar dapat
diimplementasikan dalam langkah operasional. Penjabaran ini seperti yang terkandung
dalam norma-norma kenegaraan (UUD 1945 yang jadi sumber hukum). 3. Dimensi
Realistis: ideologi Pancasila harus mencerminkan realitas yang hidup, berkembang dan
dialami masyarakat. Oleh sebab itu Pancasila perlu dijabarkan dalam kehidupan
masyarakat secara nyata, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun berbangsa dan
bernegara. Dengan begitu, dasar negara tersebut tidak menjadi ideologi utopia yang
memuat ide-ide tidak membumi.

1.2. Tujuan

Untuk mengetahui pengertian Hakekat Pancasila Sebagai Ideologi Negara, menambah


pengetahuan dalam dunia pendidikan

1.3. Sasaran

Membantu pembaca dalam memahami pengertian Hakekat Pancasila Sebagai Ideologi


Negara
BAB 2

PERMASALAHAN

Gambar Bagan Analisis SWOT

1.

https://www.google.com/search?
q=hakikat+pancasila+sebagai+ideologi+negara+memiliki+tiga+dimensi+yaitu&oq=Hakekat
+pancasila+sebagai+dimen&aqs=chrome.8.69i57j0i22i30l8.63901j0j7&sourceid=chrome&ie
=UTF-8

oogle.com/search?
q=kelemahan+pancasila+sebagai+ideologi+terbuka&sxsrf=APwXEddeeopgJzJdgilFRv_TlU
h80QWQ8A%3A1686056209653&ei=ES1_ZPnFJ5nDjuMPjY6UiAs

https://tirto.id/makna-pancasila-sebagai-ideologi-terbuka-yang-memiliki-3-dimensi-gh84

https://www.sbk.sch.id/materi/peluang-dan-tantangan-penerapan-pancasila/
oogle.com/search?
sxsrf=APwXEdf_2n9ZVX_56Yy8jzltk00swsj3pA:1686062568628&q=Hakikat+Pancasila+s
ebagai+ideologi+negara&sa=X&ved=2ahUKEwi

Analisis permasalahan Hakikat Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia yang


menceminkan nilai-nilai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2.1 Kekuatan (Strength)


Makna “Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah bahwa nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila menjadi cita- cita normatif penyelenggaraan
bernegara” (Imron, 2017:13). Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
pada hakikatnya merupakan gambaran bagaimana kehidupan bernegara
harus dijalankan.

2.2 Kelemahan (Weaknes)


A. Terlalu normatif. Dianggap tidak jelas karena hanya mengambil jalan
tengah diantara komunis 
B. liberal. Pancasila justru membuat bangsa mengambil keburukan
Liberal
C. Komunis 

2.3 Peluang (Opportunity)


a. Peluang penerapan Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari
b. Di era globalisasi dan digital seperti sekarang, peluang penerapan
Pancasila bisa dilakukan menggunakan teknologi informasi.

2.4 Tantangan/Hambatan (Threat)


a. Munculnya paham atau pemikiran baru yang bertentangan dengan
nilai-nilai dan ideologi Pancasila.
b. Masuknya budaya asing yang mengikis budaya asli Indonesia.
c. Masuknya kebiasaan dan informasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.
BAB 3

KESIMPULAN DAN REKOMEDASI

3.1. Kesimpulan

a. Pancasila adalah suatu ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia

b. Pancasila adalah lima nilai dasar luhur yang ada dan berkembang bersama dengan bangsa
Indonesia sejak dahulu.Sejarah merupakan deretan peristiwa yang saling berhubungan.
Peristiwa-peristiwa masa lampau yang berhubungan dengan kejadian masa sekarang dan
semuanya bermuara pada masa yang akan datang

c. Pancasila adalah pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia. Sepanjang Indonesia masih ada, pancasila akan menyertai perjalannya. Nilai-nilai
esensial yang terkandung dalam pancasila, yaitu : Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan serta Keadilan.

3.2. Rekomendasi

a. Indonesia hidup di dalam berbagai keberagaman, baik itu suku, bangsa, budaya dan
agama. Dari semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan. Menjadi kesatuan
dan bersatu di dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan Pancasila dan
semboyannya, Bhineka Tunggal Ika.

b. Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia, menjadi dasar pedoman dalam
segala pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan negara Indonesia termasuk
peraturan perundang-undangan
c. Bahwa penyelenggaraan bernegara tidak boleh menyimpang dari nilai ketuhanan,
nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.

Anda mungkin juga menyukai