Hse Plan
Hse Plan
PROYEK REHABILITASI
PANTI SOSIAL BINA REMAJA
OWNER :
NAMA PROYEK :
LOKASI :
NOMOR DOKUMEN :
Tanggal Pengesahan:
Dibuat Diketahui Diperiksa Disetujui
REVISI
Tanggal Revisi
HSE Project
HSE Coordinator
Daftar Isi
HSE PLAN
Document No. Rev. Contract No.
Page 2 of 24
0
DAFTAR ISI
Daftar Isi............................................................................................................................2
1 Pendahuluan...............................................................................................................4
1.1 Profil Perusahaan.................................................................................................4
1.2 Ruang Lingkup......................................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................3
1.4 Referensi..............................................................................................................3
1.5 Definisi.................................................................................................................3
2 HSE Manajemen..........................................................................................................3
2.1 HSE Policy & Objective..........................................................................................3
2.2 Kebijakan K3.........................................................................................................3
2.3 HSE Objective.......................................................................................................3
3 Organisasi...................................................................................................................3
3.1 Sturktur Organisasi...............................................................................................3
3.2 Tugas dan Tanggung Jawab Organisasi.................................................................3
3.2.1 Tugas dan Tanggung JawabProject Manager..................................................3
3.2.2 Tugas dan Tanggung Jawab Engineer Project.................................................3
3.2.3 Tugas dan Tanggung Jawab HSE Officer.........................................................3
3.2.4 Tugas dan Tanggung Jawab Man Power.........................................................3
4 HSE Performance........................................................................................................3
4.1 Leadding Indicator K3...........................................................................................3
4.2 Lagging Indicator K3.............................................................................................3
5 Work Site Hazard & Risk Assesment............................................................................3
5.1 Hazarar Identification...........................................................................................3
5.2 Job Safety Analysis (JSA).......................................................................................3
5.3 Risk Assessment...................................................................................................3
6 Pengendalian K3.........................................................................................................3
HSE PLAN
Document No. Rev. Contract No.
Page 3 of 24
0
1 PENDAHULUAN
Perkembangan industri konstruksi di Indonesia saat ini semakin maju dan pesat.
Perkembangan ini harus didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan peralatan
modern yang canggih. Selain dua hal tersebut ada hal yang tidak kalah penting yaitu
implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) yang proaktif dapat mengefisiensikan bisnis yang dijalankan. Secara ekonomis
implementasi K3 dapat mengurangi kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan dan
penyakit hubungan kerja, seperti juga alasan etika dan aturan-aturannya.
Penerapan K3 memerlukan organisasi untuk mengatur operasionalnya dengan cara yang
aman tanpa merusak lingkungan dan mengekspose pekerja terhadap risiko kecelakaan untuk
mencegah bahaya-bahaya yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja dan masalah-masalah
yang berhubungan dengan kesehatan.
Sebagai warga Negara yang bertanggung jawab, kami akan mengikuti Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, Peraturan Proyek dan ketentuan K3 lainnya
dengan tujuan untuk menerapkan Sistem Manajemen K3 yang efektif pada proyek ini.
1.3 TUJUAN
Proyek Rehabilitasi Panti Sosial Bina Remaja memiliki komitmen yang tinggi
terhadap kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku dengan melakukan pengendalian dan pemantauan K3 melalui
penerapan prosedur dan standar K3. Tujuan pedoman ini dimaksudkan sebagai
panduan yang sah bagi penerapan prosedur dan standar K3 selama dalam pelaksanaan
proyek.
1.4 REFERENSI
▪ Undang-Undang Pemerintah Republik Indonesia No. 1 tahun 1970, tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
▪ Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 03/MEN/1982 tentang Tata Cara Pelaporan dan
Pemeriksaan Kecelakaan.
▪ Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 02/MEN/1980 tentang
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
▪ Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 01/MEN/1980 tentang Syarat-
syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
▪ Undang-Undang Pemerintah Republik Indonesia No. 13 tahun 2003, tentang
Ketenagakerjaan.
▪ Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 08/MEN/2010 tentang Alat
Pelindung Diri.
HSE PLAN
Document No. Rev. Contract No.
Page 6 of 24
0
▪ Lost time injuri (LTI) adalah kecelakaan kerja yang mengakibatkan pekerja tidak
mampu bekerja dihari berikutnya setelah terkena cedera, termasuk hari istirahat,
libur hari minggu, hari cuti, lembur nasional.
▪ Fatality adalah kecelakaan kerja yang mengakibatkan pekerja minggal dunia atau
cacat permanen
▪ Recordable Incident adalah kecelakaan yang meliputi fatality, lost time incident (LTI),
Restricted Work or Job Transfer (RW/JT), medical treatment di atas first aid.
▪ Non Recordable Incident adalah kecelakaan pekerja pada saat bekerja yang
disebabkan bukan dikarenakan pengaruh dari pekerjaanya, mengacu pada OSHA
standard.
▪ Severity rate adalah angka pembagian antara jumlah hari kerja yang hilang dengan
jumlah recordable incident.
2 HSE MANAJEMEN
2.1 HSE POLICY & OBJECTIVE
Pada proyek rehabilitasi Panti Sosial Bina Remaja ini memiliki Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dimana struktur dan prosedurnya akan tercatat
dan terdokumentasi. Setiap kegiatan pada proyek ini mempunyai sasaran utama untuk
mencapai nilai tanpa kecelakaan. Maka setiap Pimpinan Proyek harus
mempertanggungjawabkan semua aspek dari keselamatan dan kesehatan kerja,
termasuk penerapan dari prosedur yang dibuat pada proyek ini, undang-undang dan
peraturan yang berlaku.
Direktur PT Muns Cipta Bangun mempunyai kebijakan dan komitmen untuk
mencapai standar kinerja keselamatan dan kesehatan kerja yang setinggi mungkin
pada seluruh kegiatan operasinya. Diantaranya yaitu kebijakan K3 dan komitmen K3
yang telah disetujui dan ditanda tangani oleh direktur utama PT Muns Cipta Bangun.
HSE PLAN
Document No. Rev. Contract No.
Page 8 of 24
0
2.2 KEBIJAKAN K3
PT Muns Cipta Bangun Perusahaan Jasa Kontraktor Umum dan Desain Interior,
kami berkomitmen untuk meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja
dalam menjalankan setiap tahap pekerjaan karena keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja adalah salah satu prioritas tertinggi perusahaan. Upaya-upaya Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang dilaksanakan merupakan tanggung jawab semua pihak baik dari
pihak manajemen perusahaan maupun pekerja. Oleh karena itu kita memastikan
bahwa semua karyawan dan pekerja berdedikasi terhadap proses perencanaan dan
melakukan identifikasi untuk mengurangi kemungkinan adanya cidera yang dapat
terjadi kepada karyawan, gangguan operasi, risiko kerusakan harta benda dan resiko
kerusakan lingkungan dan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut maka PT Muns Cipta
Bangun akan menunjukkan peranan kepemimpinan dalam hal tanggung jawab K3
dengan cara menerapkan prinsip – prinsip Kebijakan K3. Lampiran1
3 ORGANISASI
4 HSE PERFORMANCE
PT Muns Cipta Bangun mempunyai standar pemenuhan terhadap implementasi
K3 yang di persyaratkan proyek Panti Sosial Bina Remaja. Standar pemenuhan tersebut
di nilai berdasarkan indikator implementasi K3 yang akan di laksanakan. Penilaian
tersebut terdapat dalam table Key Performance Indicator K3 PT Muns Cipya Bangun.
Key Performance Indicator K3 (KPI K3) tersebut terdiri dari dua aspek penilaian
yaitu, Leadding Indicator dan Lagging Indicator. Dua aspek tersebut di perinci
berdasarkan cakupan kerja dan area pekerjaan yang akan di berikan oleh proyek Panti
Sosial Bina Remaja.
HSE PLAN
Document No. Rev. Contract No.
Page 12 of 24
0
▪ HIRADC adalah analisa bahaya, risiko, penilaian, dan penentuan kontrol untuk
meminimalkan pontensi kecelakaan kerja, dokumen tersebut di review setahun 1
kali tergantung kondisional di proyek dengan target pencapaian 100%.
HSE PLAN
Document No. Rev. Contract No.
Page 13 of 24
0
▪ Job Safety Analysis (JSA) merupakan analisa bahaya dan risiko untuk
meminimalkan potensi kecelakaan kerja, dokumen tersebut dibuat dan direview
sebelum melakukan pekerjaan dengan target pencapaian 100%.
▪ HSE Policy adalah kebijakan K3 untuk dipatuhi oleh semua pekerja dan kebijakan
tersebut akan di review setiap project, yaitu 1 kali seebelum project dan 1 kali
setelah project berlangsung berdasarkan perubahan dan kondisi pekerjaan
dengan target pencapaian 100%.
▪ HSE Monthly Report adalah pelaporan bulanan program K3 dengan
melakukan dokumentasi, pelaporan secara tertulis, dan observasi, dibuat dan
dikerjakan 1 kali di akhir project berdasarkan program K3.
▪ HSE Induction adalah orientasi K3 terhadap pekerja baru atau visitor, dengan
target pencapaian 100% menyesuaikan dengan pekerja baru dan visitor.
▪ General HSE Inspection adalah pemantauan dan penilaian segala temuan atas
pelanggaran program K3, alat kerja dan peralatan pendukung kerja untuk
dilakukan rekomendasi pengendalian selama project dan pencapaian 100%.
6 PENGENDALIAN K3
7 TANGGAP DARURAT
Keadaan darurat adalah kondisi yang tidak diharapkan yang terjadi diluar
kemampuan perusahaan. Keadaan emergency yang mungkin terjadi antara lain
tumpahan B3, gempa bumi, banjir, kejadian fatality, demonstrasi serta kebakaran.
Adapun upaya tanggap darurat, sebagai berikut:
Rencana pembuatan simulasi Tanggap Darurat dilakukan oleh HSE Officer bersam
tim proyek.
Dalam keadaan bahaya seperti kebakaran da ledakan, setiap pekerja wajib
memeberikan tanda bahaya kepada security.
Lokasi assembly point terletak di area terbuka yang berdekatan dengan pintu keluar
proyek yang mana seluruh pekerja dapat di evakuasi segera.
Seluruh karyawan dan pekerja harus diberitahu dan mengetahui lokasi ruang P3K
dan APAR saat safety induction.
Dalam penanganan kebakaran, proyek menggunakan APAR yang sudah deregister
dan diservice setiap 6 bulan sekali oleh perusahaan yang berkompetensi.
Setiap barang/ material yang mudah terbakara tidak boleh disimpan berlebihan di
area proyek dengan menghindari kebakaran.
Untuk keadaan darurat di area proyek, PT Muns Cipta Bangun dikoordinasikan
melalui di bawah ini.
Tabel 7. Emergency Contact Number
Posisi Telephone Nama
Project Manager
HSE/Safety
Supervisor
Rumah Sakit
Lampiran 1 Kebijakan K3
HSE PLAN
Document No. Rev. Contract No.
Page 21 of 24
0
Lampiran 3 Kegiatan K3
Lampiran 9 JSA
HSE PLAN
Document No. Rev. Contract No.
Page 24 of 24
0