Anda di halaman 1dari 62

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

PT. KERTA RAJASA RAYA


MOJOKERTO – JAWA TIMUR

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM

Dibuat oleh :

Rausan Fikri Arman

PENYELENGGARA
PT. MUTIARA MUTU SERTIFIKASI
22 JULI – 06 AGUSTUS
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan praktik kerja lapangan dan menyusun
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini sebagai salah satu pemenuhan rangkaian
kegiatan sertifikasi Ahli K3 Umum yang diselenggaran PT. Mutiara Mutu
Sertifikasi. Dalam penyusunan laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah terlibat yaitu: Perusahaan pelaksana PKL, para
pembina dari Kementerian Ketenagakerjaan, Praktisi, Panitia, dan teman-teman
pelatihan calon Ahli K3 Umum yang telah memberikan dukungan dalam
penyelesaian laporan ini.
Penulis berharap semoga laporan praktek kerja lapangan ini bermanfaat bagi
semua pihak. penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan,
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penulis
kedepannya. Besar harapan kami bahwa laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca sebagai bahan referensi dalam mengembangkan pengetahuan.

Surabaya, 28 Juni 2022

Penyusun
Daftar isi
Kata Pengantar
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang................................................................................................................3
Maksud dan Tujuan.........................................................................................................4
Ruang Lingkup................................................................................................................5
Landasan Hukum............................................................................................................5
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
2.1 Gambaran Umum......................................................................................................9
2.1.1 Profil Singkat Perusahaan......................................................................................9
2.1.2 Visi dan Misi..........................................................................................................10
2.1.3 Jemlah Karyawa, Hari Operasional dan Waktu Kerja...........................................10
2.1.4 Lokasi Perusahaan.................................................................................................11
2.1.5 Kegiatan Usaha......................................................................................................11
2.1.6 Struktur Organisasi................................................................................................16
2.2 Struktur Organisasi P2K3.........................................................................................16
2.3 Kelembagaan, Keahlian K3 dan SMK3....................................................................17
BAB III
ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
3.1 Temuan Pada Bidang Kelembagaan, Keahlian K3 dan SMK3................................20
3.2 Temuan Pada Bidang Konstruksi Bangunan, Penanggulangan Kebakaran
Dan Listrik .....................................................................................................................25
3.3 Penerapan Keselamatan Kerja Dan Kesehatan Kerja Dibidang Pesawat Uap.........29
3.3.1 Resiko Bahaya Yang di Timbulkan Dalam Bidang Pesawat Uap,
Bejana Tekan Dan Mekanik............................................................................................32
3.3.2 Pengendalian Resiko Bahaya Yang Ditimbulkan Dalam Bidang Pesawat Uap,
Bejana Tekan Dan Mekanik.........................................................................................32
3.4 Temuan Positif dan Negatif Bidang Kesehatan Kerja Dan Lingkungan
Kerja, Bahan Kimia Berbahaya....................................................................................33

BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN......................................................................................................42
4.2 SARAN...................................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Tabel
Tabel 2. 1 Struktur Organisasi P2K3..............................................................................16

Tabel 2.2 Temuan Positif dan Temuan Negatif Kelembagaan,

Keahlian K3 dan SMK3......................................................................................17

Tabel 2.3 Temuan Positif dan Temuan Negatif Konstruksi Bangunan,

Instalasi Listrik dan Penanggulangan Kebakaran...............................................18

Tabel 2.4 Temuan Positif dan Temuan Negatif Bejana Tekanan dan Mekanik.............19
Tabel 3.1 Temuan Positif Kelembagaan dan Keahlian...................................................21
Tabel 3.2 Temuan Positif SMK3....................................................................................22
Tabel 3.3 Temuan Negatif Kelembagaan dan Keahlian.................................................24
Tabel 3.4 Temuan Negatif SMK3...................................................................................24
Tabel 3.5 Temuan Positif Bidang Konstruksi.................................................................25
Tabel 3.6 Temuan Negatif Bidang Konstruksi...............................................................28
Tabel 3.7 Temuan Positif Bidang Pesawat Uap..............................................................30
Tabel 3.8 Temuan Positif Bidang B3..............................................................................33
Tabel 3.9 Temuan Negatif Bidang B3............................................................................36
Daftar Gambar

Gambar 2.1 Profil Singkat....................................................................................9

Gambar 2.2 Logo Perusahaan...............................................................................10

Gambar 2.3 Contoh Produk PT. Kerta Rajasa Raya.............................................11

Gambar 2.4 Contoh Produk Woven Bag..............................................................12

Gambar 2.5 Contoh Produk Jumbo Bag...............................................................13

Gambar 2.6 Contoh Produk..................................................................................15

Gambar 2.7 Struktur Organisasi Perusahaan........................................................16


BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Transformasi industri terjadi sebagai dampak dari perkembangan teknologi berskala besar
dan kompleks. Dikenal sebagai revolusi industri keempat atau lebih dikenal dengan istilah Industri
4.0. Era ini banyak ditandai dengan meluasnya jaringan cyber yang secara fisik didukung oleh
beragam kemajuan teknologi digital. Revolusi industri 4.0 sangat mempengaruhi dunia bisnis.
Bahkan, revolusi ini berdampak pada semua aspek kehidupan manusia, termasuk pada bdang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Dibarengi dengan perkembangan teknologi industry K3
semakin harus dikedepankan karena semakin tinggi pula resiko teknologi industry.
Undang-undang No.1 tahun 1970 pasal 2 ayat (1) menyebutkan bahwa Keselamatan dan
Keselamatan Kerja merupakan segala pelaku usaha dalam tempat kerja, baik didarat, didalam tanah,
dipermukaan air, dalam air maupun di udara yang berada diwilayah kekuasaan republik Indonesia.
Lingkungan kerja merupakan aspek hygiene ditempat kerja yang didalamnya mencangkup
factor fisika, kimia, biologi, ergonomic dan psikologi yang keberadaannya di tempat kerja dapat
mempengaruhi keselamatan dan Kesehatan tenaga kerja (Permenaker No.5 Tahun 2018).
Bahwasannya dalam suatu usaha baik mikro maupun makro dimana melibatkan tenaga kerja yang
berjumlah 100 atau dibawah 100 yang memiliki resiko kerja tinggi harus memperhatikan aspek
Keselamatan dam Kesehatan Kerja (K3) lingkungan kerja (Undang-undang No.13 Tahun 2003).
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.88 Tahun 2019 kesehatan kerja
merupakan upaya yang ditujukan untuk melindungi setiap orang yang berada di Tempat Kerja agar
hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan dari
pekerjaan. Dalam lingkungan kerja mencangkup beberapa aspek salah satunya yaitu Kesehatan
kerja. Dalam lingkungan kerja dipengaruhi oleh empat factor diantaranya factor fisik, biologi,
ergonomic, kimia, dan psikologi.
Faktor kimia merupakan factor yang dapat mempengaruhi aktivitas tenaga yang bersifat
kimiawi, disebabkan oleh penggunaan bahan kimia dari turunannya di tempat kerja, meliputi
kontaminan kimia diudara berupa gas, uap dan particular (permenaker No.5 Tahun 2018 pasal 1
elemen 12). Penggunaan bahan kimia yang berupa gas, uap , dan particular termasuk dalam Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3). Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) merupakan zat energi dan
komponen lain yang lain karna sifat dan, atau kosentrasinya dan jumlahnya, bailk secara langsung
maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan merusak lingkungan hidup, dan dapat

9
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan kelangsungan hidup manusia beserta mahluk hidup
lainnya (Undang-undang No.32 Tahun 2009).
PT Kerta Rajasa Raya merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi kemasan
berbahan polypropylene barang yang di produksi diantaranya woven bag dan jumbo bag. Produksi
PT Kerta Rajasa Raya menjadi salah satu pelopor penghasil terbesar produk karung plastic yang
pemasarannya mencankup dalam negeri hingga luar negeri. Proses produksi ada beberapa tahap
antara lain pembuatan benang (extrudel), perajutan benang menjadi karung, pemotongan karung,
penjahitan dan percetakan (printing).

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pelaksanaan sertifikasi calon Ahli K3 umum dari
kementrian tenaga kerja RI yang diselenggarakan oleh PT Mutiara Mutu Sertifikasi. Adapun
tujuan dari pelaksanaan kegiatan PKL ini adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi penerapan Norma K3 bidang Lingkungan Kerja, bidang Kesehatan
Kerja di PT Kerta Rajasa Raya, bidang Bahan Berbahaya dan Beracun di PT Kerta
Rajasa Raya.
2. Mengidentifikasi penerapan Norma K3 bidang Konstruksi Bangunan, bidang
Penanggulangan , bidang Kebakaran dan Listrik di PT. Kerta Rajasa Raya.

3. Mengidentifikasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja, resiko bahaya yang di


timbulkan,upaya pengendalian dari resiko bahaya yang ditimbulkan dalam bidang
pesawat uap, bejana tekanan dan mekanik di PT Kerta Rajasa Raya Mojokerto
4. Mengidentifikasi penerapan Norma K3 bidang Lingkungan Kerja, Kesehatan Kerja,
Berbahaya dan Beracun di PT. Kerta Rajasa Raya.

10
1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan di PT Kerta Rajasa Raya
antara lain :
1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Kerta Rajasa Raya
2. Struktur Organisasi Perusahaan
3. Penerapan K3 di Bidang Kelembagaan, Keahlian dan SMK3
4. Aspek-aspek umum yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
5. Penerapan Norma K3 bidang Konstruksi Bangunan, Penanggulangan Kebakaran dan
Listrik di PT. Kerta Rajasa Raya
6. Manajemen atau Penerapan K3 di Perusahaan PT Kerta Rajasa Raya
7. Penerapan Norma K3 bidang Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja dan Bahan Kimia
Berbahaya di PT. Kerta Rajasa Raya

1.4 Landasan Hukum

Praktik Kerja Lapangan didasarkan dari beberapa regulasi yang diatur oleh peraturan
perundang-undangan. Berikut dasar hukum yang kami gunakan sebagai regulasi :
1. UU RI No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. UU RI No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3. Peraturan Pemerintah (PP) No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER-04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja.
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Per-02/Men/1992 tentang Tata Cara Petunjukan,
Kewajiban, dan Wewenang Ahli K3.
6. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 26 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Penilaian Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja.
7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No KEP.155/MEN/1984 tahun 1984 tentang
Penyempurnaan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor
KEP.125/MEN/82, Tentang Pembentukan, Susunan Dan Tata Kerja Dewan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Nasional, Dewan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Wilayah Dan Panitia Pembina K3.

11
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per.01/MEN/1980 tentang
Kselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.
9. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum NO. KEP-
174/MEN/1986 NO. 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
tempat Kegiatan Konstruksi
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor. PER-02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm
Kebakaran Automatik
11. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per.04/MEN/1980 tentang
Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
12. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep-186/MEN/1999 tentang
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
13. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan Khusus K3
Penanggulangan Kebakaran
14. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.Per.02/MEN/1989 tentang Pengawasan Instalasi
Penyalur Petir
15. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Listrik di Tempat Kerja
16. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 33 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Permenaker No.12 Tahun 2015 tentang K3 Listrik di tempat kerja
17. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan Nomor Kep-311/BW/1999 tentang Sertifikasi Kompetensi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik
18. Kep Dirjen Binwasnaker & K3 No. Kep. 47/PPK&K3/VIII/2015
19. Kep Dirjen Binwasnaker & K3 No. Kep. 48/PPK&K3/VIII/2015
20. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. 03/MEN/1999 tentang Syarat-syarat K3 Lift
untuk pengangkutan Orang dan Barang
21. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 32 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Permenaker No. 03/MEN/1999 tentang Syarat-syarat K3 Lift untuk pengangkutan orang
dan barang.
22. UU RI No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
23. UU RI No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
24. Peraturan Uap Tahun 1930
25. Permenaker No 08/Men/2010 Tentang Alat Pelindung Diri

12
26. Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1988 tentang Kualifikasi dan Syarat-Syarat
Operator Pesawat Uap
27. Permenaker RI No 37 Tahun 2016 Tentang Bejana Tekanan Dan Tangki Timbun
28. UU RI No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
29. UU RI No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
30. Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 7 Tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan Serta
Penerangan di Tempat Kerja.
31. Permenaker Nomor Per 13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan
Faktor Kimia di Tempat Kerja.
32. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor PER-08/MEN/VII/2010
tentang Alat Pelindung Diri.
33. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 05 Tahun 2018 tentang Lingkungan Kerja.
34. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor. PER-02/MEN/1980
tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Kesehatan Kerja.
35. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor PER-01/MEN/1981
tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.
36. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor PER-03/MEN/1982
tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja.
37. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER-15/MEN/VIII/2008
tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Tempat Kerja.
38. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Akibat
Hubungan Kerja.
39. Permenakertrans Nomor Per.01/MEN/1976 tentang Wajib Latihan Hyperkes Bagi
Dokter Perusahaan.
40. Permenakertrans Nomor Per.01/MEN/1979 tentang Kewajiban Latihan Hygiene
Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi Tenaga Paramedis Perusahaan.
41. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor Kep-187MEN/1999 tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya.
42. Surat Edaran Menakertrans No. SE.140/Men/PPK-KK/II/2004 Pemenuhan Kewajiban
Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri Kimia dengan Potensi
Bahaya Besar (Major Hazard Installation).
43. Surat Edaran Dirjen Binwasnaker No. Kep. 01/DJPPK/I/2011 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Pembinaan Terhadap Ahli, Tehnisi dan Petugas Lingkungan Kerja dan
Bahan Berbahaya.
13
44. Surat Keputusan Dirjen Binwasnaker No.SK.84/PPK/X/2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Besar dan Menengah.

14
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum


2.1.1 Profil Singkat Perusahaan

Gambar 2.1 Profil Singkat


PT. Kerta Rajasa Raya adalah suatu industri yang bergerak dalam bidang
perajutan plastik menjadi sebuah karung plastik. Salah satu produk dari PT. Kerta
Rajasa Raya adalah jumbo bag dan woven bag yang berbahan baku utama yaitu
polipropilen (PP) dan polietilen (PE). PT. Kerta Rajasa Raya memiliki komitmen untuk
mengutamakan kepuasan konsumen dan menghasilkan produk dengan kualitas terbaik.
Produk yang dihasilkan diperiksa dan dikontrol pada setiap tahap proses produksi dan
disesuaikan dengan spesifikasi yang diinginkan oleh konsumen. Sistem pengendalian
perusahaan dan kebijakannya telah memenuhi standard Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008. Terdapat beberapa hal yang dilakukan untuk meningkatkan
produktivitasnya seperti mendesain sistem penjadwalan maintenance, dimulai dengan
pengumpulan komponen kritis, waktu pergantian komponen dan menghitung waktu
optimal dengan biaya penggantian yang optimal. Sebanyak 85% hasil produksinya
dijual untuk pasar internasional seperti Austrila, Rusia, Srilanka, Polandia, Amerika,
Kanada, Chili, Filipina, Taiwan, Malaysia, Singapura, Jepang, Afrika, sementara 15%
untuk pasar domestik.

15
Gambar 2.2 Logo Perusahaan
Perusahaan : PT. Kerta Rajasa Raya
Bidang Usaha : Industri Karung Plastik
Alamat Office : Jl. Raya Tropodo No.1, Waru, Kabupaten Sidoarjo
No Telepon : +62-31-866-9966 , 866-9595 ( Hunting )
Website : https://Kertarajasa.co.id/
Email : Sales@Kertarajasa.co.id
Mkt168@Kertarajasa.co.id

2.1.2 Visi dan Misi


a. Visi
Menjadi perusahaan ternama yang memproduksi woven/jumbo bag dan
aksesorisnya untuk mencapai sebagai produsen Internasional di bidang industri
woven bag.
b. Misi
Membangun internal agar menjadi perusahaan yang maju, percaya diri, penuh
perhatian, dan mampu memenuhi semua tuntutan pasar nasional dan internasional.

2.1.3 Jumlah Karyawan, Hari Operasional dan Waktu Kerja


1. PT. Kerta Rajasa Raya mempekerjakan Karyawan berjumlah 1393 yang terdiri
dari :
Karyawan laki - laki : 846
Karyawan perempuan :547

16
2. Hari operasinonal pabrik Senin – Sabtu, dan waktu kerja karyawan di bagi menjadi
3 shift :
Shift Pagi : 07.00 – 15.00
Shift Siang : 15.00 – 23.00
Shift Malam : 23.00 – 07.00

2.1.4 Lokasi Perusahaan


PT. Kerta Rajasa Raya (Plant Mojokerto) berlokasi di Jalan Pemuda No. 01,
Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Berjarak 36 km dari kantor
pusat PT. Kerta Rajasa Raya yang berlokasi di Jalan Raya Tropodo No. 1, Kecamatan
Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

2.1.5 Kegiatan Usaha


PT. kertarajasa Raya adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam pembuatan
karung plastic.

Gambar 2.3 Contoh Produk PT. Kerta Rajasa Raya


Produk yang di hasilkan oleh PT. Kerta Rajasa Raya antara lain sebagai berikut:

1. Woven bag
Woven bag adalah sebuah karung lastic yang berbahan baku utama yaitu
lasticlene. Sebagian besar karung ini berwarna putih susu atau transparan.
Biasanya karung ini digunakan oleh lastic beras atau pupuk. Sebagian besar dari
lastic beras menggunakan karung yang berwarna dengan tujuan agar lebih
menarik dan membangun citra merek di pasaran. Ukuran dan kekuatan karung

17
disesuaikan dengan permintaan pelanggan. Beban yang dapat ditampung mulai
dari sepuluh kilogram sampai lastic kilogram. Kain dapat dilapisi dan disisipkan
PE untuk memberikan perlindungan lebih terhadap produk. Karung ini
menggunakan laminasi PP untuk menempatkan identitas produk yang mudah
dikenal pasar. Woven bag memiliki dimensi sebesar 60×100 cm. woven bag
memili 3 jenis yaitu:
a. StandartBag
Woven bag berjenis standart bag adalah karung kecil yang bahannya terbuat
dari anyaman polypropylene, lastic besar dibuat dengan warna putih atau
transparan untuk berbagai butiran serbuk, pellet, atau produk makanan dan
industry kimia. Untuk industry pertanian, perusahaan lebih memilih untuk
menggunakan warna yang beraneka ragam agar lebih menarik dan sangat
penting untuk membangun citra merk di industry pertanian.
i. ValveBag
Woven bag berjenis valve bag biasanya digunakan untuk industry semen.
Bahan yang digunakan untuk industry semen. Bahan yang digunakan untuk
melapisi bagian dalam lebih kuat dan lebih tahan lama dibandingkan kertas
kraft multi lapis atau kraft polypropylene tenun dan kantong kertas pada
umumnya. Kantong semen pada umumnya terbuatdari multi lapis atau
multilayer kertas kraft (sampai 5 lapis) atau polypropylene kerta kraft (hingga
3 lapis)
b. Starpack
Starpack merupakan produk yang terbuat dari proses daur ulang polypropylene
yang dikategorikan bahan non toxic. Startpck terbuat dari 3 layer paper bag.
Pada lapisan bawah produk startpack sangat kuat dan tahan lama. Salah satu
contoh dari produk woven bag yang diproduksi oleh PT. Kerta Rajasa Raya
dapat dilihat pada gambar 2.4 berikut ini.

18
Gambar 2.4 Contoh Produk Woven Bag
Menurut lipatannya woven bag terbagi menjadi 6 macam yaitu:
1. Jahit bawah biasa THCBSF(Top Heat Cut Bottom Single Folded).
2. Jahit bawah biasa THCBDF(Top Heat Cut Bottom Double Folded).
3. Jahit mulut THBSF (Top Hammed Bottom Single Folded).
4. Jahit mulut THBDF (Top Hammed Bottom Double Folded).
5. Jahit valve TVBSF (Top Valve Bottom Single Folded).
6. Jahit valve TVBDF (Top Valve Bottom Double Folded).

2. Jumbo bag/ FIBC


Jumbo bag adalah sebuah tas yang mempunyai dimensi besar untuk
menyimpan dan mengangkut berbagai produk yang berbentuk butiran, bubuk,
serpihan atau untuk semen misalnya, pasir, pupuk, resin lastic dan sebagainya.
Karung ini berbahan baku lasticlene woven dan mempunyai ukuran yang berbeda
tergantung pada jenis produk yang akan diisi ke dalam. Karung ini berkapasitas
250 kg sampai 200 kg atau lebih. Pada keempat sisi karung diberi pengait untuk
mempermudah proses pengangkatan. Jumbo bag juga diberikan laminasi PP untuk
menambah perlindungan pada kain. Pada awalnya jumbo bag yang dikenal
sekarang diproduksi dari PVC karet dan umumnya digunakan dalam lastic karet
sebagai transportasi Carbon Black untuk digunakan sebagai agen penguat dalam
berbagai produk karet. Jumbo bag biasanya memiliki dimesi sebesar 95×95×90
cm.

Gambar 2.5 Contoh Produk Jumbo Bag

19
Menurut jenis bukan,jumbo bag di bagi menjadi 5 macam antara lain :
a. Top Open Bottom Flat (TOBF) artinya bagian atas terbuka dengan bawah yang
tertutup.
b. Top Spout Bottom Spout (TSBS) artinya bagian atas berbentuk cerobong
dengan bawahnya juga berbentuk cerobong yang memakai tali.
c. Top Petal Bottom Spout (TPBS) artinya bagian atas berbentuk cerobong
namun tidak memakai ring rope dengan bagian bawahnya berbentuk cerobong.
d. Top Duffle Bottom Spout (TDBS) artinya bagian atasnya berbentuk
persegi yang di sertai tali dengan bawahnya berbentuk cerobong.
e. Top Duffle Bottom Flat (TDBF) artinya bagian atasnya berbentuk persegi yang
di sertai tali dengan bawahnya berbentuk datar.

3. AD*Star Block Bottom Bag


AD*Star block bottom bag adalah sebuah karung lastic yang berbahan
baku utama yaitu lasticlene. Sebagian besar karung ini berwarna gading atau
coklat. Biasanya karung ini digunakan oleh lastic semen. Sebagian besar dari
lastic semen menggunakan karung dengan bahan baku lastic karena lastic lebih
murah dibandingkan dengan karung berbahan baku kertas. Ukuran dan kekuatan
karung disesuaikan dengan permintaan pelanggan. Beban yang dapat ditampung
mulai dari sepuluh kilogram sampai lastic kilogram. Kain dapat dilapisi dan
disisipkan PE untuk memberikan perlindungan lebih terhadap produk. Karung
ini menggunakan laminasi PP untuk menempatkan identitas produk yang mudah
dikenal pasar. Selain diberi laminasi PP AD*Star block bottom bag juga dapat
diberi lastic inner. Plastik inner adalah lastic yang disisipkan di dalam AD*Star
block bottom bag untuk memberi perlindungan lebih terhadap produk. AD*Star
block bottom bag memiliki dimensi sebesar 50×62+11 cm. Salah satu contoh
dari produk AD*Star block bottom bag yang diproduksi oleh P.T. Kerta Rajasa
Raya dapat dilihat pada Gambar 2.6 berikut ini.

20
Gambar 2.6 Contoh Produk

21
2.1.6 Stuktur Organisasi

Gambar 2.7 Struktur Organisasi Perusahaan

2.2 Struktur Organisasi P2K3

Tabel 2. 1 Struktur Organisasi P2K3

No Jabatan dalam Jabatan dalam Perusahaan


Nama
. P2K3
1. Tjahyo Santoso Ketua Direktur
2. Abd. Kholiq Idris Sekretaris Staff Personalia
3. Hoiril Anam Anggota Ketua Serikat SPN
4. Hernanda Bagus Anggota Manajer Personalia
5. Yeremia Anggota Ka Satpam
6. Yudi Setiawan Anggota Supervisor Elektrik
7. Subagiyo Anggota Supervisor Bengkel
8. Mulyono Anggota Supervisor Extruder
9. Vikry Bagus An Anggota Supervisor Starek
10. Suko Hartono Anggota Supervisor Laminating
11. Supriyanto Anggota Supervisor HS200
12. Ilham Anggota Supervisor CL
13. Ach. Ali Bari Anggota Supervisor ABM
14. Handoyo Anggota Asmen Jumbo Bag
15. Kisriyanto Anggota Supervisor JB Press
16. Sahli Anggota Ka Gudang
17. Sulkan Anggota Ka BKL Kendaraan
18. Karseno Aryanto Anggota Supervisor AD Star

22
19. Masyoto Anggota Supervisor Q

2.3 Kelembagaan, Keahlian K3 dan SMK3


Berikut ini merupakan hasil temuan selama observasi di Pabrik PT. Kerta Rajasa Raya pada
tanggal 4 Agustus 2022.

Tabel 2.2 Temuan Positif dan Temuan Negatif Kelembagaan, Keahlian K3 dan SMK3

No. Temuan Positif Temuan Negatif


PT. Kerta Rajasa Raya telah memiliki PT. Kerta Rajasa Raya belum
1.
struktur P2K3 sejak tahun 2020 melaksanakan SMK3
PT. Kerta Rajasa Raya telah Tidak adanya tes kesehatan
2. melakukan identifikasi bahaya dan berkala pada karyawan yang
pengendalian resiko bekerja
Belum memiliki Ahli K3
3. Memiliki 2 ahli K3
Spesialis
Perusahaan telah memiliki komitmen Isi dari kotak P3K kurang
4.
dan kebijakan K3 lengkap
Perusahaan telah melaksanakan
5. simulasi kebakaran dan penggunaan
APAR
Terdapat jalur evakuasi dan titik
6.
kumpul
Perusahaan telah menyediakan alat
7.
pelindung diri
Safety Induction dilakukan setiap ada
8.
tamu
9. Tersedia kotak P3K per divisi
10. Terdapat safety sign

23
Tabel 2.3 Temuan Positif dan Temuan Negatif Konstruksi Bangunan, Instalasi Listrik
dan Penanggulangan Kebakaran

No TEMUAM POSITIF TEMUAN NEGATIF

KONSTRUKSI BANGUNAN
Tidak terdapat kegiatan yang
Terdapat atau sudah terpasang
berhubungan dengan Konstruksi di
tulisan “Selain petugas dilarang
1. PT tersebut pada saat observasi
masuk”
berlangsung

Semua panel di pabrik sudah


terproteksi dengan baik
Terdapat kabel yang terkelupas
2. menggunakan penutup atau
selungkup pada pada panel

INSTALASI LISTRIK

Setiap instalasi listrik sudah ada


Tidak ada Ahli K3 Listrik
3. sistem grounding dengan baik

Semua panel di pabrik sudah


terproteksi dengan baik Terdapat 11 teknisi listrik dan
4.
menggunakan penutup atau beberapa belum tersertifikasi
selungkup pada pada panel

5. Terdapat kabel yang terkelupas

Instalasi penyalur petir belum


6.
memiliki Surat Keterangan Layak

PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Ketinggian sudah sesuai syarat Tidak tersedianya hydrant,


minimal yaitu 125 cm dari sprinkler, smoke detector, dan
7.
permukaan lantai alarm

Perusahaan sudah menerapkan jalur


evakuasi dan titik kumpul apabila Penempatan APAR tidak sesuai dan
8. terjadinya insiden kebakaran dan tidak adanya jadwal chek perawatan
bencana alam secara berkala

9. Perusahaan dalam hal ini belum Belum Terbentuknya tim


memiliki Hydrant dan sebagai penanggulangan kebakaran di
gantinya pihak perusahaan dalam internal Perusahaan
menyiapkan PMK mini sebagai

24
upaya untuk menanggulangi
kebakaran

Tabel 2.4 Temuan Positif dan Temuan Negatif Bejana Tekanan dan Mekanik

Bejana Tekanan
No. Positif Negatif
Terdapat pressure gate untuk
mengetahui tingkat tekanan apabila Peralatan bejana tekanan dan sekitarnya
1.
terjadi hal yang membahayakan pada kotor

alat

Terdapat pagar pengaman pada bejana Tidak ada tanda larangan masuk pada
2.
tekanan pagar pengaman bejana tekanan

Operator meninggalkan tempat kerja pada


Bejana tekanan dalam satu ruangan
3. waktu pesawat atau mesin sedang
digunakan semua
beroperasi
Mekanik (Pesawat Tenaga dan Produksi) dan Alat Angkut
No. Positif Negatif
Tempat operator mesin cukup luas, Mesin belum dilakukan perawatan yang
4.
aman, dan mudah dicapai maksimal
Terdapat alat perlindungan pada roda
5. gigi yang terbuka pada pesawat atau Operator belum memiliki lisensi
mesin yang bergerak
Jarak pemasangan pesawat atau mesin Operator tidak melakukan pengawasan
6. tidak membahayakan lalu lintas barang pada waktu pesawat atau mesin sedang
dan orang beroperasi
Pesawat atau mesin dilengkapi dengan Tidak ditemukan plat nama yang memuat
7.
alat penghisap data pesawat atau mesin

25
BAB III

ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 Temuan Pada Bidang Kelembagaan, Keahlian K3 dan SMK3


Berdasarkan peninjauan lapangan, PT. Kerta Rajasa Raya belum melaksanakan SMK3.
Perusahaan ini masih dalam masa mengembangkan SMK3, dimulai dengan pembentukan P2K3
sejak tahun 2020. Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan pada tanggal 4
Agustus 2022, diperoleh beberapa temuan positif dan temuan negatif pada bidang Kelembagaan,
Keahlian K3 dan SMK3 PT. Kerta Rajasa Raya.
Temuan Positif
Beberapa temuan positif yang ditemukan pada PT. Kerta Rajasa Raya dapat terlihat pada
tabel 3.1 dan 3.2
Temuan Negatif
Beberapa temuan negative yang ditemukan pada PT. Kerta Rajasa Raya dapat terlihat pada
tabel 3.3

26
Tabel 3.1 Temuan Positif Kelembagaan dan Keahlian
Manfaat yang Landasan
No Temuan Gambar Analisa Rekomendasi
ditimbulkan Hukum
P2K3
Adanya mempunyai
organisasi Mempermuda tugas
Telah terbentuk
P2K3 h pengolahan memberikan
struktur ● UU No. 1
beserta data terkait saran dan
organisasi P2K3 tahun 1970
struktur Keselamatan pertimbangan
di PT. Kerta Pasal 10
1. organisasi dan baik diminta
Rajasa Raya ayat (1)
nya yang Kesehatan maupun tidak
dengan jumlah ● Per-04/
telah Kerja (K3) di kepada
tenaga kerja MEN/1987
disahkan PT. Kerta pengusaha atau
1393 orang
oleh Rajasa Raya pengurus
Disnaker mengenai
masalah K3
Sekretaris
organisasi P2K3
PT. Kerta
Rajasa Raya
Sekretaris PT. Kerta
memiliki latar Memenuhi
organisasi Rajasa Raya
belakang dan
P2K3 bisa segera UU No. 1
sebagai Ahli K3 melaksanaka
2. memiliki melengkapi tahun 1970
Umum dengan n peraturan
sertifikat kekurangan Pasal 11
bukti adanya perundang-
Ahli K3 kebutuhan
surat keputusan undangan
Umum laporan K3
oleh Menteri
Tenaga Kerja
dan
Transmigrasi
Perusahaa
n
melaporka
PT. Kerta
n PT. Kerta
Rajasa Raya Memenuhi
mengenai Rajasa Raya
telah melakukan dan
adanya bisa segera UU No. 1
pelaporan ke melaksanaka
3. kecelakaan melengkapi tahun 1970
Disnaker n peraturan
kerja, kekurangan Pasal 11
Provinsi dalam perundang-
kinerja K3 kebutuhan
waktu 3 bulan undangan
dan laporan K3
sekali
identifikasi
bahan
berbahaya
Pemagang Perusahaan PT. Kerta PT. Kerta
an menerima Rajasa Raya Rajasa Raya
UU No. 13
(Pengemba mahasiswa bisa bisa
4. tahun 2003
ngan magang sebagai mendapatkan melanjutkan
Pasal 22
Kemampu fasilitas saran ataupun kegiatan
an pengembangan rekomendasi pemagangan

27
dari temuan
mahasiswa
Mahasiswa guna
kemampuan
) meningkatka
n kinerja
perusahaan

Tabel 3.2 Temuan Positif SMK3


Manfaat yang Landasan
No Temuan Gambar Analisa Rekomendasi
ditimbulkan Hukum

Perusahaan ● PP 50
Hanya terletak
telah Mengurangi Tahun
mainetanance
Pedestrian menyediakan resiko tenaga 2012,
1. dalam hal cat
sign jalur khusus kerja terjadi Pasal 12
ulang, agar lebih
untuk pejalan kecelakaan ayat (1),
terlihat jelas
kaki kriteria c

Perusahaan
sudah
menyampaikan
Memberikan
safety induction
informasi
berupa video
tentang
yang
keadaan
ditampilkan Sebaiknya
Safety pabrik, PP 50 Tahun
sebelum tamu safety induction
Induction seperti titik 2012, Pasal 12
2. memasuki area dijelaskan ulang
bahaya, ayat (1),
pabrik. Safety setiap
larangan dan kriteria c
induction pergantian shift
himbauan
berupa banner
selama
sudah
memasuki
terpampang di
area pabrik.
beberapa titik
dalam area
pabrik.

Perusahaan
telah memberi Perlu diterapkan
PP 50 Tahun
Tanda rabu untuk di beberapa
2012, Pasal 12
3. larangan Tenaga kerja Mengurangi tempat seperti
ayat (1),
berhenti tidak boleh resiko tenaga warehouse,
kriteria c
berhenti di area kerja terjadi gedung D dll
tersebut kecelakaan

28
Memudahkan
Perusahaan setiap orang
telah untuk
menerapkan melakukan Diadakan
PP 50 Tahun
jalur evakuasi evakuasi simulasi
Jalur 2012, Pasal 12
4. yang mudah menuju titik berkala, agar
evakuasi ayat (1),
ditemukan kumpul tenaga kerja
kriteria c
dibeberapa titik ketika terjadi selalu siap
dalam ruang hal-hal yang terhadap segala
produksi tidak kemungkinan
diinginkan yang akan
terjadi

Menggencarkan
sosialisasi,
Perusahaan
internalisasi dan
telah
enkulturasi
membentuk Terbentuknya
terhadap PP 50 Tahun
budaya K3 karakter
perilaku dan 2012, Pasal 12
5. Poster K3 melalui poster, budaya K3
praktik ayat (1),
slogan tentang dikehidupan
keselamatan kriteria c
keselamatan sehari-hari
kerja dari top
kerja
management
hingga operator

Tanda larangan
merokok, Tanda
larangan
mengoperasikan Membuat Sebaiknya
handphone, tenaga kerja diberikan sanksi
Rambu Tanda larangan sadar akan kepada tenaga
6.
Larangan membawa bahaya kerja yang tidak
makanan dan ditempat patuh terhadap
minuman tersebut rambu larangan
Tanda larangan
memakai
headset
Tabel 3.3 Temuan Negatif Kelembagaan dan Keahlian
Manfaat yang Landasan
No Temuan Gambar Analisa Rekomendasi
ditimbulkan Hukum

29
Ahli K3 umum
Kecelakaan
yang ada di PT. Patroli tidak
kerja bisa
Kerta Rajasa dilakukan oleh Safety briefing
terjadi karena
Raya tidak ahli K3 umum dilakukan oleh ● UU No.13
kurangnya
mengimplementa melainkan ahli K3 kepada Tahun
1. pemahamman
sikan dilakukan oleh supervisor 2003 Pasal
dan
pengawasan supervisor PT. setiap divisi 18
pengetahuan
selama proses Kerta Rajasa setiap hari
supervisor
kerja Raya
akan K3
berlangsung

Tidak adanya
pelatihan
Kurangnya Bekerja sama
sertifikasi
pemahaman dengan PJK3
Operator operator dari
operator untuk UU No.13
pesawat angkat PJK3 pada PT.
2. terhadap K3 pembuatan Tahun 2003
angkut tidak Kerta Rajasa
pesawat lisensi operator Pasal 18
berlisensi Raya, hanya
angkat pesawat angkat
dilakukan
angkut angkut
pelatihan
internal (OJT)

Tabel 3.4 Temuan Negatif SMK3


Manfaat yang Landasan
No Temuan Gambar Analisa Rekomendasi
ditimbulkan Hukum
1. Perusahaan Belum Terjadinya Bekerjasama ● UU No 1
belum dijalankan cidera bahkan dengan Tahun
menjalankan penerapan SMK mengakibatka konsultan K3 1970,
SMK3 3 dikarenakan n kematian serta pasal 3
beberapa pada tenaga membentuk tim ayat (1)
faktor : kerja sangat khusus untuk ● UU No 13
tinggi mempercepat Tahun
Komitmen
Memberikan penerapan 2003,
manajemen,
kerugian SMK3 pasal 86
Cost kepada ● PP 50
Dan Budaya k3 perusahaan Tahun
di lingkungan terkait cost 2012,
perusahaan apabila Pasal 3
terjadi
kecelakaan
kerja
Proses kerja
akan
terhambat
apabila
terjadi
kecelakaan

30
kerja

Tenaga Kerja Resiko terjadi Menyediakan


tidak kecelakaan APD dan PP 50 Tahun
Penggunaan menggunakan kerja serta memberikan 2012,
2.
APD APD lengkap Penyakit pelatihan Lampiran II
khususnya di akibat kerja mengenai kriteria 6.1.6
ruang produksi sangat tinggi pentingnya APD

PER.
15/MEN/2008
Merasa tidak
Menyediakan isi , Lampiran II
Isi dari kotak nyaman saat
kotak dan warna PER.
P3K tidak bekerja
logo kotak 15/MEN/2008
Peralatan Kotak sesuai Hasil kerja
3. P2K3 sesuai , pasal 10 ayat
P3K Warna logo tidak optimal
peraturan (a)
kotak P3K tidak Ada resiko
perundang- PP 50 Tahun
sesuai cidera dan
undangan 2012,
kematian
Lampiran II
kriteria 6.8.1

3.2 Temuan Pada Bidang Konstruksi Bangunan,Penanggulangan Kebakaran Dan Listrik


Tabel 3.5 Temuan Positif Bidang Konstruksi
Manfaat yang Landasan
No Temuan Analisa Rekomendasi
ditimbulkan Hukum
Konstruksi Bangunan

Tidak terdapat
Tidak terdapat kegiatan
1 Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
foto konstruksi di PT
tersebut

Peraturan
Menteri
Terdapat atau
Adanya Tenaga Kerja
sudah
orang selain
terpasang &
petugas
tulisan “Selain Melakukan
2. yang Transmigrasi
petugas briefing
memasuki No. PER
dilarang
area kerja
masuk” 01/MEN/1980
Pasal 10

31
Terdapat atau Peraturan
sudah Adanya Menteri
terpasang tenaga atau Melakukan
tulisan “Harap orang lain sosialisasi Tenaga Kerja
Memakai yang tidak penggunaan &
3. Masker, yang menggunakan masker kepada
tidak masker pada setiap tenaga Transmigrasi
berkepentinga saat dan tamu/orang No. 8 Tahun
n dilarang memasuki lain
area kerja 2010 Pasal 1
masuk”

Instalasi Listrik
Melindungi
dari percikan
Semua panel listrik/arc
di pabrik flash apabila PUIL 2011
sudah terjadi Teknisi listrik
Lampiran A
terproteksi konsleting selalu
dengan baik pada panel menggunakan tentang
1 yang bisa APD dan juga
menggunakan ketentuan
menyebabkan memberi
penutup atau luka bagi tanda/label untuk proteksi
selungkup teknisi/tenaga bahaya
pada pada dasar
kerja dan
panel juga
timbulnya
kebakaran

Penghantar Peraturan
Setiap instalasi arus listrik Kabel Menteri
listrik sudah kebumi grounding di
2. ada sistem apabila tempatkan di Tenaga Kerja
grounding terjadi tempat yang No.02/MEN/1
dengan baik kebocoran aman
listrik 989 Pasal 28

Kebakaran

32
Penempatan Permenakertra
APAR
ns No.
Ketinggian dengan tinggi
sudah sesuai minimal 125 4/Men/1980
syarat minimal cm
Tentang
dimaksudkan
1. yaitu 125 cm
agar terhindar Syarat-syarat
dari
dari kelalaian
permukaan Pemasangan
atau insiden
lantai yang dan
menyebabkan Pemeliharaan
jatuh
Perusahaan Memudahka KEPMEN No
sudah n evakuasi 186/MEN/199
menerapkan atau
jalur evakuasi penyelamata 9 pasal 2 ayat
Tersedianya dan titik n saat 2 tentang unit
2 jalur evakuasi kumpul terjadinya
penanggulang
dan titik kumpul apabila kebakaran
(Tidak terdapat terjadinya pada jalur an kebakaran
foto) insiden yang sudah di tempat
kebakaran dan di tentukan
kerja
bencana alam
Perusahaan
Memudahka
dalam hal ini
n KEPMEN No
belum
menanggula 186/MEN/199
memiliki
ngi saat Melakukan
Hydrant dan 9 pasal 2 ayat
terjadinya pelatihan
sebagai
kebakaran penanggulangan 2 tentang unit
gantinya pihak
3. yang kebakaran dan
perusahaan penanggulang
sifatnya melakukan
menyiapkan perwatan secara an kebakaran
menengah
PMK mini berkala
dan segera di tempat
sebagai upaya
karena
untuk kerja
sifatnya alat
menanggulang
yang mobile
i kebakaran

33
Tabel 3.6 Temuan Negatif Bidang Konstruksi
Manfaat yang Landasan
No Temuan Analisa Rekomendasi
ditimbulkan Hukum
Konstruksi Bangunan
Tidak terdapat
temuan negatif
dikarenakan
tidak adanya
1. Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
kegiatan
kosntruksi
disekitar
Perusahaan.
Instalasi Listrik
Kesalahan
pemasangan Kep. Dirjen
Teknisi Listrik Terdapat 11 Semua teknisi
ataupun PPK dan K3
tidak semua teknisi listrik listrik di ikutkan
pemeliharaan No.
1. sudah mengikuti dan beberapa sertifikasi/pemb
peralatan Kep-48/PPK
sertifikasi (Tidak belum inaan Teknisi
listrik &K3/VIII/201
terdapat gambar) tersertifikasi K3 Listrik
ditempat 5
kerja
Merekrut Ahli Permenaker
Kurangnya
K3 Listrik atau No. 12 tahun
identifikasi
Tidak ada Ahli mengikutsertaka 2015 tentang
bahaya
K3 Listrik Belum memiliki n perwakilan Keselamatan
2. tentang listrik
(Tidak terdapat Ahli K3 Listrik karyawan untuk dan Kesehatan
dan
gambar) mengikuti Kerja Listrik
penanggulang
pembinaan Ahli di Tempat
annya
K3 Listrik Kerja
Memungkink
an terjadinya Permenakertra
Terjadi karena konsleting nsNo. 12
Memberikan
3. kurangnya listrik, Tahun 2015
isolasi
maintenance tersetrum, Pasal 3 Butir
dan b
kebakaran
4. Instalasi Belum Memungkink Menyesuaikan Permenaker
penyalur petir mendapatkan an terjadinya instalasi No.
belum memiliki Surat kerugian penyalur petir 02/Men/1989
Surat Keterangan pada proses dengan regulasi tentang
Keterangan Layak produksi serta Instalasi
Layak karena mendapatkan Penyalur Petir
sambaran Surat Pasal 30 Ayat
(Tidak terdapat
petir akibat Keterangan 2
foto)
kurang baik Layak untuk
sistem penggunaan
proteksinya Instalasi

34
Penyalur Petir
tersebut
Kebakaran
Penempatan
Di beberapa APAR
gedung seharusnya
oprasional sesuai
produksi yang standar Memudahkan
intensitas minimal proses Permenakertra
bahaya yang pengambilan ns No.
kebakaran seharusnya APAR dan
1. 4/Men/1980
cukup tinggi 125 cm dari penanggulanga
ada beberapa permukaan n kebakaran Bab II Pasal 4
apar yang lantau agar tahap pertama
tidak menghindar
proporsional i kelalaian
penempatanya atau insiden

3.3 Penerapan Keselamatan Kerja Dan Kesehatan Kerja Dibidang Pesawat Uap,

Bejana Tekan Dan Mekanik


Menurut Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam pasal 1 ayat (1) menjelaskan system
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang selanjutnya di singkat SMK3
adalah bagian dari system manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat
kerja yang aman efisien dan produksi.
Penetapan kebijakan K3 sebagaimana dimaksud yang dilaksanakan oleh
pengusaha paling sedikit harus meliputi kebijakan sebagimana berikut:
a. Melakukan tinjauan awal kondisi K3 yang meliputi :
1. Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko
2. Perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sector lain yang lebih baik
3. Peninjauan sebab akibat yang membahayakan
4. Kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya yang
berkaitan dengan keselamatan
5. Penilaian efesiensi dan efektivitas sumber daya yang disediakan.
b. Memperhatikan peningkatan kinerja manajemen K3 secara terus

35
menerus Memperhatikan masukan dari pekerja/buruh dan/atau
pekerja/serikat buruh
Berikut analisis Penerapan K3 di PT Kerta Rajasa Raya di Bidang Pesawat Uap, Bejana
Tekan dan Mekanik.

Tabel 3.7 Temuan Positif Bidang Pesawat Uap

Manfaat yang Landasan


No Temuan Analisa Rekomendasi
ditimbulkan Hukum
Bejana Tekan
Dengan
adanya
Pagar
Pengaman
di bejana
tekanan
Tetap Peraturan
tidak melaksanakan Pemerintah No.
Pagar Pengaman
perencanaan K3 37 Tahun 2016
dapat menghamb
agar dapat Tentang
mengamankan
at proses meningkatkan Keselamatan
1. Bejana Tekanan
efektivitas dan Kesehatan
jika terjadi hal- produksi.
perlindungan Kerja Bejana
hal yang tidak
Dengan K3 dan Tekan dan
diinginkan
adanya Pagar produktivitas Tangki Timbun
Pengaman tenaga kerja pasal 5 ayat 2
tersebut saat
perawat atau
saat
pemeriksaan
tidak
mengganggu
proses
produksi

36
Apabila
terdapat alat
Bejana tekan Peraturan
penentu berat
yang berisi gas Pemerintah
gas maka
dengan alat Terdapat alat No.37 Tahun
akan dapat
pengaman yang pendeteksi jika 2016 Tentang
menentukan
sevagaimana terjadi preasure Keselamatan
hasil dari
2. dimaksud harus berlebihan dan dan Kesehatan
volume
dilengkapi menerapkan Kerja Bejana
bejana
dengan alat perlindungan Tekan dan
tekanan yang
penentuan berat K3 Tangi Timbun
melebihi
atau gas pasal 17 ayat 1
ambang batas
campuran sampai 3
yang sudah di
tentukan
Mekanik
Perlu adanya
- Mesin alat rambu/penginga
t bahwasanya
produksi PERMEN
area pada
No. 38
masih belum Menunjukan gambar ini
Tahun 2016
ruangan pada adalah ruang
sesuai dengan Tentang
gambar ini terbatas yang
Keselamatan
Standar merupakan tidak semua
1. dan Kesehatan
area terbatas karyawan atau
Kriteria Kerja Pesawat
dan tidak non karyawan
Tenaga dan
SMK3 untuk Semua tidak di
Produksi
Karyawan. perbolehkan
Lantainya sudah Pasal 14 dan
masuk. Kecuali pasal 15
memenuhi mendapat ijin
kriteria SMK3 dari pihak
manajemen
2. Alat ini Operator Lebih PERMEN
sudah yang No. 38
merapkan
memenuhi mengoperasi Tahun 2016
standar kriteria kan alat sistem Tentang
SMK3 tersebut Keselamatan
manajemen
minim dan Kesehatan
resiko LOTO Pada Kerja Pesawat
kecelakaan Tenaga dan
alat-alat yang
kerja. Produksi
beroda gigi pasal 10
pada putaran
cepat dan
lambat
mempunyai
penutup

37
keseluruhan.

38
3.3.1 Resiko Bahaya Yang di Timbulkan Dalam Bidang Pesawat Uap, Bejana Tekan Dan
Mekanik
1. Tekanan melebihi ambang batas bisa menimbulkan ledakan yang cukup signifikan
yang berakibat kebakaran, kerugian material dan non material pada pekerja dan
pengusaha.
2. Pekerja bisa terkena jarum dan mengakibatkan kecacatan permananen atau kecacatan
fungsi.
3. Organ tubuh pekerja bisa terlilit pada mesin produksi yang akan mengakibatkan insiden
fataliti.

3.3.2 Pengendalian Resiko Bahaya Yang Ditimbulkan Dalam Bidang Pesawat Uap,
Bejana Tekan Dan Mekanik
1. Dengan melakukan control secara berkala agar tidak terjadinya tekanan yang melebihi
ambang batas maksimal diperlukan adanya pengawasan dari Teanaga Ahli K3 Spesialis
yang disebutkan dalam Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2016 Tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Bejana Tekan dan Tangki Timbun pasal 1 ayat (9) dan pasal 3.
2. Pengurus atau pengusaha wajib menerapkan syarat-syarat K3 sebagaimana yang di
maksudnya pada pasal 1 dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Pasal 2 ayat (1) & (2).

39
3.4 Temuan Positif dan Negatif Bidang Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Kerja, Bahan Kimia
Berbahaya

Tabel 3.8 Temuan Positif Bidang B3

Teuan Positif
No
Temuan Landasan Huum
. Manfaat Yang
Analisis Rekomendasi
Timbul
Bidang Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Undang-undang
No.32 Tahun
2009 tentang
pelindungan dan
Oli yang pengelolaan
berasal dari lingkungan hidup,
mesin Memberikan limbah bahan
Ceceran oli
printing dan kenyamanan berbahaya (B3)
selalu di
1. dalam bekerja pasal 59 bahwa
mesin cetak bersihkan
dan menghindiri “Setiap orang
tidak tercecer secara berkala
adanya tepeleset yang
menghasilkan
limbah B3 wajib
melakukan
pengelolaan
limbah B3 yang
dihasilkannya”
Semua limbah Undang-undang
di setor ke No.32 Tahun
gudang 2009 tentang
pelindungan dan
limbah B3
pengelolaan
lingkungan hidup,
Limbah B3 di limbah bahan
Tidak
Tempatkan berbahaya (B3)
terjadinya
2. pembuangan pasal 59 bahwa
adanya
sementara “Setiap orang
kebakaran
limbah yang
menghasilkan
limbah B3 wajib
melakukan
pengelolaan
limbah B3 yang
dihasilkannya”

40
Bidang Lingkungan Kerja
3. Lantai Pembersihan Pekerjaan yang Per.Men
bersih di lakukan di lakukan di Ketenagakerjaan
setiap area tersebut No. 5 Tahun 2018
pergantian menjadi lebih Tentang
shif secara mudah dan Keselamatan dan
rutin nyaman Kesehatan Kerja
Lingkungan
Kerja, BAB III
Penerapan
Higienedan
Sanitasi Pasal 28

4. Perangkap di Untuk Per.Men


tempatkan di Menangkap Ketenagakerjaan
sudut hewan yang No. 5 Tahun 2018
bangunan berkeliaran di Tentang
yang sering di lingkungan Keselamatan dan
temukan tempat kerja Kesehatan Kerja
hewan liar Lingkungan
Kerja, BAB I
Ketentuan Umum
Pasal 1 nomor 13

5. Tempat Di sediakan Memudahkan Per.Men


sampah yang tempat pemilahan Ketenagakerjaan
dibedakan sampah di sampah sesuai No. 5 Tahun 2018
setiap gedung dengan Tentang
(organik,
karakteristikny Keselamatan dan
plastik, a Kesehatan Kerja
makanan) Lingkungan
Kerja, BAB III
Penerapan
Higiene dan
sanitasi Pasal 37

41
Bidang Kesehatan Kerja
6. Perusahaan Kerjasama di Menimbulkan Pekerja UU No 1 Tahun
telah bidang rasa tenang 1970 Pasal 10
sebelumny
bekerjasama kesehatan terhadap ayat 1 tentang
dengan rumah pekerja karena a diberi Panitia Pembinaan
dengan
sakit sudah K3
Rumah Sakit tahu
bekerjasama
Kartini dan dengan rumah tentang
RSUD sekitar sakit
kerjasama
PT.
Kertarajasa antara
Raya perusahaan
dengan
rumah sakit
7. Perusahaan Terdaftar Menimbulkan Pekerja UU No 24 Tahun
sudah BPJS rasa tenang 2011 pasal 12
diberi
mendaftarkan Kesehatan karena saat tentang Badan
dan BPJS terjadi informasi Penyelenggaraan
pekerja ke
Ketenagakerj kecelakaan Jaminan Sosial
BPJS tentang
aan atau sakit
Kesehatan sudah tercover cara klaim
dan BPJS dengan BPJS
apabila
Ketenagakerja
an terjadi
kecelakaan
atau sakit

42
Tabel 3.9 Temuan Negatif Bidang B3

Teuan Negatif
No
Temuan Landasan Huum
. Manfaat Yang
Analisis Rekomendasi
Timbul
Bidang Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Undang-undang
No.32 Tahun
2009 tentang
pelindungan dan
pengelolaan
Gudang B3 lingkungan hidup,
Masih ada
terlalu sempit Perluasan limbah bahan
limbah yang
untuk lahan dan berbahaya (B3)
masih belum
1. menampung Kebakaran ruang untuk pasal 59 bahwa
masuk TPS
kaleng yang penampunga “Setiap orang
terkumpul di
berisi cairan n Limbah B3 yang
sekeliling TPS
tinta menghasilkan
limbah B3 wajib
melakukan
pengelolaan
limbah B3 yang
dihasilkannya”
Peraturan
Mentri
Lingkungan
Hidup RI No.
Tidak ada
Membuat
rambu atau 14 Tahun
peringatan rambu –
2013
yang Rambu- Kesalahan
rambu
menjelaskan rambu yang dalam Pasal 2 “ Setiap
2.
bahwa tidak menempatkan penempata orang yang
terdapat terpasang bahan b3 melakukan
n Limbah
limbah B3 di pengelolaan
dalam ruang bahaya B3 limbah B3 wajib
produksi melakukan
pemberian symbol
limbah B3 dan
pelabelan limbah
B3 yang
dikelolanya”
Peletakan Tidak Menempel Petugas K3 Kimia
lembar data terpasangnya Kesalahan kan dan Ahli K3
3. Keselamatan lembar data dalam Kimia”
Bahan pada bahan membaca LDKB/MS Kepmenaker No.
(LDKB)/ Limbah B3 DS 187 Tahun 1999

43
SESUAI Tentang
Pengendalian
dengan Bahan Kimia
bahan Berbahaya di
Tempat Kerja
kimianya Pasal 3
dan “a.Pengendalian
berbahaya kimia
ditempelka berbahaya…..
n pada penyediaan
MSDS
LDKB/Label. b.
tempat penunjukkan ahli
yang K3 Kimia” pasal 6
“label diletakkan
mudah ditempat yang
diketahui mudah diketahui
oleh tenaga kerja
oleh tenaga dan Pegawai
kerja Pengawas
Ketenagakerjaan”
Bidang Lingkungan Kerja
Perusahaan
tidak Menyediak PER.
menyediakan an APD 08/MEN/VII/2010
APD untuk tentang Alat
Tidak Kebisingan di untuk pada
karyawan Pelindung Diri
Menggunakan tempat kerja,
(Masker, karyawaan pasal 3 ayat (1)
4. APD di terpapar debu,
Safety “APD yang di
bagian kecelekaan ataupun
Helmet, maksud meliputi
produksi kerja
Safety Shoes, tenaga …. Pelindung
Earplug, muka, pelindung
Leather kerja telinga”
Gloves)
Per.Men
Barang
Ketenagakerjaan
reject di No. 5 Tahun 2018
Ruang gerak
Penataan Semua barang Tentang
menjadi kelompokk
Produk reject reject di Keselamatan dan
5. terbatas,
tidak tertata kumpulkan an sesuai Kesehatan Kerja
menggurangi
dengan rapi menjadi satu Lingkungan
akses jalan dengan
Kerja, BAB III
jenisnya Penerapan Higien
Pasal 27
Kurangnya Tertusuk jarum
Mengganti UU No. 1
lampu Ada beberapa jahit, di
6. penerangan lampu yang karenakan dan Tahun 1970
pada proses tidak menyala kurangnya
menyalaka tentang
jahit pencahayaan
44
Keselamatan
Kerja Pasal 3
ayat 1 huruf
i“
memperolah
penerangan
n lampu yang cukup
pada saat dan sesuai”
proses Atau
penjahitan Per.Men
Ketenagakerjaan
No. 5 Tahun 2018
Tentang
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Lingkungan
Kerja, BAB I
Ketentuan Umum
Pasal 1 No. 11

45
Bidang Kesehatan Kerja
1. Melengka
pi isi
Kotak
P3K
Melakukan
Permenaker
pengontrol
No.
an
Per.15/Men/
kelengkapa
Apabila terjadi VIII/2008
Saat terjadi
kecelakaan, n kotak
Isi kotak dan kecelakaan tentang
tenaga kerja
logo P3K akan sulit P3K secara
tidak Pertolongan
7. tidak sesuai mendapatkan
mendapatkan berkala
dan tidak obat obatan Pertama Pada
obat
lengkap yang Mengubah
pertolongan Kecelakaan
diperlukan
pertama kotak P3K
di Tempat
bewarna
Kerja
putih
Lampiran II
dengan
lambing
P3K
bewarna
hijau
8. Jumlah Saat terjadi Apabila terjadi 1. Penempata Permenaker
kotak P3K kecelakaan kecelakaan,
n Kotak No.
kurang akan susah tenaga kerja
disetiap mendapatkan akan sulit P3K dapat Per.15/Men/
gedung/divis kotak P3K mendapatkan
ditempatka VIII/2008
i kotak P3K
n ditempat tentang
yang Pertolongan
mudah Pertama Pada
dilihat dan Kecelakaan
dijangkau di Tempat
2. Jumlah Kerja
Kotak P3K pasal 10 dan
disesuaika Lampiran III

46
n dengan
jumlah
pekerja,
jenis, dan
jumlah
kotak P3K
dapat
diletakan
Kotak P3K
disetiap
jarak 500m
Diharapkan
agar PT.
Kerta
Rajasa
Raya
berpartisipa SE
Tenaga kerja si dalam Menakertrans
perlu keluar
PT. Kerta penerapan No. 1 tahun
Tenaga kerja dari area pabrik
Rajasa Raya
perlu keluar pada saat jam gizi pekerja 1979 tentang
tidak
9. dari area pabrik istirahat, maka
menyediaka dengan Pengadaan
pada saat jam berisiko terjadi
n kantin
istirahat kecelakaan dan adanya Kantin dan
bagi pekerja
keterlambatan
kantin dan Ruang
proses produksi
ruang Makan
tempat
makan di
PT. Kerta
Rajasa
Raya

Tidak Apabila terjadi Jika tidak ada Kerta Rajasa Permenaker No.
tersedia ruangan P3K,
ruangan kecelakaan tidak apabila terjadi Raya Per.15/Men/VIII/2
10.
P3K dan terdapat ruangan kecelakaan menyediakan 008 tentang
orang yang tidak terdapat
berkompete khusus untuk ruangan bersih 1 ruangan Pertolongan

47
untuk khusus untuk
melakukan melakukan
P3K
tindak
penindakan
pertolongan Dilakukan
pertolongan pertama Jika
perekrutan Pertama Pada
tidak ada
pertama
petugas yang untuk Kecelakaan di
n terhadap
Apabila terjadi memiliki
P3K menjadi Tempat Kerja
kecelakaan kompetensi
dapat ditangani P3K, maka petugas pasal 2
oleh petugas pertolongan
P3K yang
yang memiliki pertama tidak
kompetensi dapat diberikan memiliki
P3K secara cepat
lisensi
dan tepat.
Permenakertr
Diadakan ans
pemeriksaa 02/Men/1980
n kesehatan tentang
Tidak ada awal, Pemeriksaan
pemeriksaan
kesehatan Tidak berkala, Kesehatan
Rentan terjadi
awal, terdeteksi khusus Tenaga Kerja
11. penyebaran
berkala, penyakit secara
penyakit untuk Dalam
khusus di dini
PT. Kerta menanggul Penyelenggar
Rajasa Raya
angi aan
potensi Keseamatan
penyakit Kerja pasal 3
ayat 1

48
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan observasi lapang yang telah dilaksanakan. Kesimpulan dari dari observasi
lapang di PT. Kerta Rajasa Raya adalah sebagai berikut:
a. bidang k3 bidang kelembagaan, keahlian dan smk3
- Belum memiliki ahli K3 spesialis
- Kotak P3K yang tidak sesuai standar yang ada di peraturan perundang-undangan
- Tidak ada tes kesehatan secara berkala
- Belum menerapkan SMK3
- Untuk pelayanan Kesehatan dilakukan di Rumah Sakit Kartini dan RSUD
Mojokerto

b. Bidang konstruksi bangunan, penanggulangan kebakaran dan listrik


- Tidak adanya kegiatan konstruksi selama observasi berlangsung, sehingga tidak
ditemukan potensi bahaya dari kegiatan konstruksi bangunan di PT. Kerta Rajasa
Raya.
- Dari beberapa temuan berdasarkan observasi langsung di temukan bahwa alat
pemadam kebakaran tingkat pertama belum melaksanakan peraawatan secara
berkala yang sesuai dengan PERMENAKER NO.4 /MEN/1980 Pasal ayat 5
- Untuk potensi bahaya listrik masih ada beberapa kabel yang terkelupas yang dapat
menimbulkan potensi bahaya sengatan listrik apabila ada tenaga kerja yang berada
di sekitar area tersebut atau ada tenaga awam terakit benda yang berhubungan
dengan listrik
c. Bidang: pesawat uap, bejana tekanan dan mekanik
- Penerapan keselamat dan kesehata kerja di PT Kerta Rajasa Raya Mojokerto pada
bidang Bejana Tekanan dan Mekanik masih banyak temuan-temuan hal yang tidak
sesuai dengan peraturan perundang-undangan K3. Dalam ruangan produksi dalam
bidang Bejana Tekanan masih belum adanya label atau tanda peringatan, ruang
terbatas, tidak ada operator atau penjaga yang bertanggung jawab.
- Di PT Kerta Rajasa Raya Mojokerto masih banyaknya temuan-temuan resiko
bahaya yang ditimbulkan pada bidang Bejana tekanan dan mekanik salah satu
contonya bisa menimbulkan kecalakan kerja dan kesehatan kerja.
- Pengendalian resiko yang terdapat di PT Kerta Rajasa Raya Mojokerto masih
belum sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2016 Tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekan dan Tangki Timbun pasal 1 ayat
(9) dan pasal yang berbunyi setiap melakukan control secara berkala agar tidak
terjadinya tekanan yang melebihi ambang batas maksimal diperlukan adanya
pengawasan dari Teanaga Ahli K3 Spesialis.

49
d. Bidang kesehatan kerja dan lingkungan kerja, bahan kimia berbahaya
Berdasarkan dari kegiatan observasi PKL di PT. Kerta Rajasa Raya ada
beberapa temuan positif dan negative dikarenakan PT. Kerta Rajasa Raya tersebut
baru melakukan system SMK3 dalam lingkungan kerja, dalam topik pembahasan
kami selaku kelompok 4 dengan tema “Lingkungan Kerja Kesehatan Kerja dan B3”
menemukan beberapa temuan : Lingkungan kerja dalam PT. Kerta Rajasa Raya
dapat dikategorikan sebagai lingkungan yang cukup baik untuk para pekerja, seperti
kondisi lantai bersih, pencahayaan cukup serta ventilasi kondisi pekerja yang
memadai. Segi kesehatan kerja PT. Kerta Rajasa Raya untuk seluruh para pekerja
mendapat jaminan Kesehatan tetapi dari segi aspek pemeriksaan tidak diterapkan.
Bahan B3 diperusahaan ditemui beberapa MSDS lebel/symbol B3 tetapi ada
beberapa yang belum terdapat label peringatan MSDS.

4.2 Saran
a. bidang k3 bidang kelembagaan, keahlian dan smk3
- Perusahaan bekerjasama dengan PJK3 untuk melatih ahli K3 spesialis
- Perusahaan mengisi kotak P3K sesuai standar yang ada di peraturan perundang-
undangan
- Perusahaan melakukan tes kesehatan secara berkala untuk mencegah penyakit
akibat kerja
- Perusahaan segera menerapkan SMK3
- Safety Patrol bisa melibatkan Ahli K3 Umum

b. Bidang konstruksi bangunan, penanggulangan kebakaran dan listrik


- Untuk pembangunan yang akan datang, diharapkan PT Kerta Rajasa Raya lebih
memaksimalkan perihal Alat Pelindung Diri dan mempersiapkan pelatihan
terhadap tenaga kerja yang ada tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Konstruksi Bangunan, Listrik dan Kebakaran.
- Untuk peletakan barang-barang yang menimbulkan bahaya kebakaran agar tidak
diletakkan berserakan ataupun diletakkan diatas panel listrik. Dikarenakan dapat
menyebabkan potensi kebakaran akibat konsleting dari listrik tersebut.
- Untuk pemasangan alat pemadam api ringan (APAR) agar ditempatkan di posisi
yang muda djangkau dan muda dilihat oleh tenaga kerja. Serta menambahkan
jumlah APAR di area produksi. Dikarenakan mengingat sangat minimnya
keberadaan APAR di area produksi.
- Sebaiknya perusahaan menambah safety sign atau rambu-rambu keselamatan di
setiap lokasi produksi agar tenaga kerja mengetahui tanda-tanda bahaya yang
ada di sekitar area yang berpotensi bahaya.
- Sebaiknya perusahaan melengkapi sistem proteksi kebakaran dan memberikan
pelatihan atau pendidikan kepada tenaga kerja agar dapat terbentuknya tim
tanggap darurat pada Perusahaan tersebut mengingat pentingnya sistem proteksi
kebakaran dan bahaya kebakaran itu sendiri.
- Sebaiknya perusahaan melakukan maintanance terhadap panel lsitrik agar tidak
terjadi konsleting akibat monitor panel maupun blower yang rusak pada panel
tersebut dan menambah tenaga kerja khusus maintanance listrik.

50
c. Bidang: pesawat uap, bejana tekanan dan mekanik
- Perlu adanya operator atau petugas yang selalu memperhatikan bidang
Pesawat uap, Bejana Tekanan, mekanik
- Perusahaan harus menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang sesuai
dengan standar Peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- Diperlukan rekomendasi penambahan ahli K3 yang sesuai dengan bidangngnya.
Menimbang ketentuan yang di haruskan dalam peraturan perundang-
undangan tentang Keselamat dan Kesehatan Kerja, PT Kerta Rajasa Raya
Mojokerto masih belum sepenuhnya sesuai. Dikarenakan masih banyak kendala
yang harus dibenahi dan pembenahan tersebut membutuhkan biaya yang besar.

d. Bidang kesehatan kerja dan lingkungan kerja, bahan kimia berbahaya


- Lingkungan kerja PT.Kerta Rajasa dapat mempertimbangkan aspek segi
pencahayaan untuk produksi yang lebih memadahi.
- Kesehatan Kerja dapat kami sarankan untuk melakukan pemeriksaan berkala
terhadap pekerja selayak-layaknya 6 bulan sekali guna meningkatkan taraf
kesehatan pekerja sehingga dapat meningkatkan produktifitas pekerja.
- Pada segi penanganan B3 terutama segi MSDS pelebelan untuk lebih konsisten
untuk meminimalisir bahaya.

51
DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No KEP.155/MEN/1984 tahun 1984 tentang Penyempurnaan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor KEP.125/MEN/82, Tentang
Pembentukan, Susunan Dan Tata Kerja Dewan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Nasional,
Dewan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Wilayah Dan Panitia Pembina K3.
Peraturan Pemerintah (PP) No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER-04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Per-02/Men/1992 tentang Tata Cara Petunjukan, Kewajiban, dan
Wewenang Ahli K3.
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 26 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Penilaian Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.
UU RI No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
UU RI No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
UU RI No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
UU RI No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per.01/MEN/1980 tentang Kselamatan
dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.
Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum NO. KEP-174/MEN/1986
NO. 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada tempat Kegiatan
Konstruksi
Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor. PER-02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran
Automatik
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per.04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep-186/MEN/1999 tentang
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan Khusus K3
Penanggulangan Kebakaran
Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.Per.02/MEN/1989 tentang Pengawasan Instalasi Penyalur
Petir

52
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Listrik di Tempat Kerja
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 33 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Permenaker
No.12 Tahun 2015 tentang K3 Listrik di tempat kerja
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan
Nomor Kep-311/BW/1999 tentang Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Teknisi Listrik
Kep Dirjen Binwasnaker & K3 No. Kep. 47/PPK&K3/VIII/2015
Kep Dirjen Binwasnaker & K3 No. Kep. 48/PPK&K3/VIII/2015
Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. 03/MEN/1999 tentang Syarat-syarat K3 Lift untuk
pengangkutan Orang dan Barang
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 32 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Permenaker No.
03/MEN/1999 tentang Syarat-syarat K3 Lift untuk pengangkutan orang dan barang
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 04 Tahun 1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 08 Tahun 2010 tentang Alat Pelindung Diri Peraturan

Menteri Tenaga Kerja Nomor 08 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pesawat Angkat

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 37 Tahun 2016 tentang Bejana Tekanan dan Tangki
Timbun

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 38 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada Pesawat Tenaga dan Produksi

Peraturan Pemerintah Nomor 01 Tahun 1988 tentang Kualifikasi dan Syarat-Syarat Operator
Pesawat Uap

Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

Undang-Undang Nomor 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Peraturan Uap Tahun 1930
Keputusan menteri Tenaga Kerja RI No. 187 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di Tempat Kerja
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 38 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi No. 15 tahun 2008 Tentang P3K Di
Tempat Kerja
Peraturan Menteri Ketenagakejaan RI No. 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan

53
Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi No. 03 Tahun 1982 Tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja
Peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi no. Per.02/men/1980 Tentang Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja Pesawat Tenaga Dan Produksi
Peraturan Menteri RI PER. 08/MEN/VII/2010 Tentang Alat Pelindung Diri
Peraturan Pemerintah No. 88 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Kerja
Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja

54
LAMPIRAN
Notulen Kelompok 1

1. Ada berapakah petugas P3K di perusahaan PT. Kerta Rajasa Raya? Apa tugas dan tanggung
jawab petugas P3K di perusahaan tersebut? Serta adakah kotak P3K disana? Jika ada, terletak
dimana sajakah kotak P3K tersebut? (Oleh : Herlina)
Jawab :
Tidak dijelaskan secara rinci jumlah tenaga kerja yang bertugas sebagai P3K, adapun
tugas dan tanggung jawab mereka menurut saya sudah sesuai dengan peraturan
perundangundangan PER.15/MEN/VIII/2008, pasal 6 yaitu :
a) melaksanakan tindakan P3K di tempat kerja;
b) merawat fasilitas P3K di tempat kerja;
c) mencatat setiap kegiatan P3K dalam buku kegiatan; dan
d) melaporkan kegiatan P3K kepada pengurus
Terdapat kotak P3K dan tersedia di seluruh unit kerja.

2. Apakah kalian tahu sampai dimana proses tentang rencana besar mereka untuk segera
menerapkan SMK3? (Oleh : Rausan)
Jawab :
Ya saya mengerti, PT. Kerta Rajasa Raya dalam beberapa bulan terakhir ini telah menyusun hal-
hal yang berkaitan dengan audit tingkat penilaian awal sebanyak 64 kriteria terlebih dahulu.

3. Bagaimana perkembangan SMK3 di PT. Kerta Rajasa Raya menurut penerapan yang sesuai
dengan aturan? (Oleh : Thalitha)
Jawab :
Perusahaan belum menerapkan SMK3. Dalam sistem kelembagaan, perusahaan baru
membentuk P2K3. Perusahaan sudah membuat komitmen dan kebijakan K3, jadi perusahaan
sudah memulai langkah untuk menerapkan SMK3 namun perlu waktu untuk perwujudannya.
4. Apakah di PT. Kerta Rajasa Raya AK3 masuk di setiap masing2 shift? (Oleh : Xeela)
Jawab :
Tidak. Pada Plant Mojokerto hanya ada 1 ahli K3, namun sudah ada perwakilan setiap divisi di
P2K3 untuk pelaksanaan di keseluruhan perusahaan.

55
5. Dalam PP tenaga kerja Pasal 2 menyebutkan Pengusaha wajib menyediakan APD bagi
pekerja/buruh di tempat kerja. Sedangkan yang dijelaskan pada presentasi tadi tenaga kerja
masih belum menggunakan APD, bagaimana langkah perusahaan agar tenaga kerja dapat
mengerti pentingnya penggunaan APD? (Oleh : Agung)
Jawab :
Pada PT. Kerta Rajasa Raya sudah ada beberapa APD, tapi kurang lengkap dengan jumlah yang
kurang memadai, dengan alasan kurangnya biaya dan sangat sulit untuk merubah pola pikir para
pekerja dalam menerapkan K3 seutuhnya. Untuk selanjutnya rekomendasi dari kami perusahaan
harus menambah jumlah APD dan mengontrol setiap penggunaannya.

Pertanyaan dari Pak Subhan (Penguji) :


1. Bagaimana cara atau upaya agar para tenaga kerja mau menggunakan APD lengkap dan
menerapkan sistem K3 saat bekerja?
Jawab :
Dengan membuat dan memberlakukan aturan yang jelas mengenai pelanggaran tenaga kerja
yang tidak menggunakan APD lengkap dan tidak menerapkan sistem K3 saat kerja, dimulai
dari teguran, sanksi hingga pemecatan.

2. PT. Kerta Rajasa Raya telah memiliki karyawan mencapai 1.393 orang, seharusnya
perusahaan tersebut telah memiliki apa saja?
Jawab :
Untuk perusahaan yang telah memiliki karyawan lebih dari 100 orang, maka harus
memiliki :
- Ahli K3 Umum
- Orgnisasi P2K3
- SMK3
3. Siapa sajakah yang bisa mengisi struktur organisasi P2K3?
Jawab :
Organisasi P2K3 diisi oleh :
- Pemimpin perusahaan sebagai ketua
- Ahli K3 Umum sebagai sekretaris
Perwakilan tenaga kerja setiap unit kerja sebagai anggota

56
NOTULEN KELOMPOK 2

1. Bagaimana mengenai peralatan dalam penanggulangan kebakaran?


Jawab : Di PT. Kertarajasa raya hanya memiliki sprinkler. Untuk peralatan yang
lainyna seperti hydrant masih Belum tersedia, Sebagai gantinya untuk penanggulangan
kebakaran perusahaan tersebut memiliki PMK mini dan APAR. (Dijawab oleh
Adhista)
2. Apakah ada sumber tenaga lain sebagai penggerak utilitas pabrik selain listrik?
Jawab : Tidak ada, karena seluruh energi penggerak berasal dari listrik dan disupply
langsung oleh PLN. (Dijawab oleh Herlin)
3. Program apakah yang dibentuk perusahaan PT Kerta Rajasa Raya dalam tanggap
kebakaran?
Jawab : Ada, pelatihan yang dilakukan setiap satu tahun sekali kepada tenaga kerja.
Tidak hanya itu perusahaan juga mengadakan simulasi penanggulangan kebakaran
setiap satu tahun sekali kepafa seluruh tenaga kerja. (Dijawab oleh Bayu dan
Thalithadea)
4. Berapa kapasitas listrik yang digunakan oleh PT. Kerta Rajasa Raya?
Jawab : Kapasitas listrik yang digunakan oleh PT. Kerta Rajasa Raya yaitu sebesar
4.330 KVA yang digunakanuntuk penerangan dan sebagai sumber tenaga
untuk operasi mesin-mesin. (Kuluk). Oleh karena itu PT. Kerta Rajasa Raya harusnya
memiliki Ahli K3 bidang Listrik sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
No. 12 Tahun 2015 pada Pasal 7 bahwa perusahaan yang memiliki pembangkit listrik
lebih dari 200 KVA diwajibkan memiliki Ahli K3 bidang Listrik(Rausan) (Dijawab
oleh Rausan dan Kuluk)
5. Apakah sudah tersedia panitia khusus K3 mengenai kebakaran yang ada di perusahaan? 
Jawab : Sampai saat ini belum ada dikarenakan di perusahaan pt kertarajasa raya
belum memiliki smk3. Sejauh ini perusahaan perusahaan masih berusaha menerapkan
p2k3 namun belum sempat terealisasi dikarenakan terkendala administratif dan
cost (Dijawab oleh Prakalbu)
6. Apakah instalasi penyalur petir di PT Kerta Rajasa Raya sudah memiliki Surat Keterangan
Layak? (Pertanyaan dari Bapak Subhan KEMNAKER)
Jawab : Untuk saat ini PT. Kerta Rajasa Raya belum memiliki Surat Keterangan
Layak. maka dari itu ini termasuk temuan negatif yang mana tidak sesuai dengan
PERMENAKER No. PER.02/MEN/1989

57
Notulen Kelompok 3
1. Ada berapa jenis pesawat uap dengan resiko tinggi di Perusahaan PT Kerta Rajasa Raya?
Jawab (usy):Pada Perusahaan PT Kerta Rajasa Raya tidak memiliki pesawat uap dengan
resiko tinggi, dikarenakan PT Kerta Rajasa Raya menggunakan pesawat uap eletrikal
(modern) yang menggunakan sumber energy listrik dan tidak bergerak dalam bidang
makanan dan minuman cepat saji, melainkan bergerak dibidang manifaktur contohnya
karung goni.

2. Apakah bejana tekanan pada Perusahaan PT Kerta Rajasa Raya sudah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan?
Jawab (indah) :Pada perusahaan PT Kerta Rajasa Raya belum memenuhi kriteria yang di
wajibkan pada peraturan perundang-undangan,dari hasil temuan yang kami dapati kondisi
ruang Bejana tekan tidak ada 1 operator yang bertanggung jawab menjaga dan
mengawasi,tidak adanya tanda larangan bahaya dan ruang terbatas di pintu pagar ruang
bejana tekan.

3. Apakah ada pengecekan secara berkala yang dilakukan oleh pihak perusahaan terhadap
bejana tekan.
Jawab (alfi) : Pemeriksaan dan Pengujian Bejana Tekanan secara berkala harus dilakukan
oleh tenaga kerja yang memiliki kompetensi khusus yang bersertifikasi, dan memiliki
kewenangan yang sudah ditunjuk oleh Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
RI.dari hasil observasi yang kami temui di lapangan kemarin adanya
karyawan/operator memperbaiki mesin tanpa ada status jelas bahwa merek
bersertifikasi dan memiliki kewenangan dari kementrian,sehingga perusahaan belum
benar-benar menerapkan SOP dan SMK3.ada di dalam peraturan menteri no.37 tahun
2016. Untuk Pengujian Re-Sertifikasi Bejana Tekanan yaitu :
o Untuk isi yang mudah Korosif : setiap 2 (dua) tahun sekali secara berkala.
o Untuk isi yang tidak korosif : setiap 5 (lima) tahun sekali secara berkala

58
4. Apakah dalam perusahaan PT Kerta Rajasa Raya sudah memiliki k3 spesialis bejana uap
dan bejana tekan
Jawab(afif):Saat ini diperusahaan PT Kerta Rajasa Raya belum memiliki ahli k3 spesialis
bejana uap dan bejana tekan dikarenakan PT Kerta Rajasa Raya dalam proses penerapan
smk3 namun perusahaan sudah memiliki ahli k3 umum dan sudah ada organisasi p2k3.

5. Resiko bahaya apa saja yang bisa terjadi di PT Kerta Rajasa Raya jika tidak melakukan
penerapan K3 dalam bidang pesawat uap dan bejana tekan?
Jawaban (Rista) : Tingginya resiko kecelakaan kerja di bidang Pesawat Uap dan Bejana
Tekan (PUBT) merupakan peralatan teknik yang mengandung resiko bahaya tinggi
yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan atau peledakan.Sehingga membuat
perusahaan harus semakin waspada akan bahaya yang mungkin saja bisa terjadi.
Dalam peraturan perundangan no.1 tahun 1970 pasal 4
“Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja dalam
perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan,
pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan, barang, produk teknik
dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan”.

6. Waktu saya dan kelompok berkeliling di mesin produksi pesawat uap dan bejana tekan,ada
beberapa sumber kebisingan yang keluar dan sangat mengganggu di telinga,kira-kira ada
tidak batasan untuk kebisingan di area kerja dan bagaimana penerapannya?
Jawab (Hakzal): ya benar kami menemukan beberapa sumber kebisingan yang terjadi pada
mesin produksi,pesawat uap dan bejana tekan.Umumnya, suara dengan intensitas 30 –
50 dB adalah suara yang aman untuk didengar oleh telinga manusia, contohnya seperti
suara orang yang sedang bercakap-cakap. dB adalah singkatan dari desibel, yakni
satuan ukuran untuk intensitas suara. Telinga akan terasa sakit jika mendengar suara
>90 dB.jadi untuk kondisi di tempat kerja,Berdasarkan Nilai Ambang Batas (NAB)
menurut keputusan menteri tenaga kerja Nomor Kep- 51/MEN/1999 tentang batas
kebisingan maksimum dalam area kerja, boleh terpapar selama 8 jam kerja/hari, tanpa
menggunakan alat pelindung telinga yaitu 85 dB.Solusi penerapan K3,karyawan harus
menggunakan earplug selama berada di tempat kerja yang berdekatan dengan mesin
produksi,pesawat uap,dan bejana tekan.(afif)

59
7. Apakah ada sistem loto yang diterapkan perusahaan PT kerta rajasa raya saat melakukan
proses maintenance pada mesin produksi,pesawat uap dan bejana tekan dan jelaskan
pentingnya LOTO?
Jawab (dedy): LOTO ( Lock Out Tag Out) adalah alat yang digunakan untuk mengisolasi
energi berbahaya dan mengendalikan mesin atau peralatan. Isolasi energi ini akan
melindungi pekerja dari kemungkinan terjadinya pelepasan energi berbahaya dari
mesin, instalasi listrik, atau peralatan lain yang sedang diperbaiki dan dalam
perawatan.
Lockout adalah kegiatan mengisolasi atau mengunci sumber energi berbahaya menggunakan
peralatan khusus untuk penguncian. Peran lockout sangatlah penting untuk
memastikan keselamatan pekerja sebelum melakukan perbaikan atau perawatan.
Sedangkan Tagout adalah pelabelan yang digunakan sebagai peringatan bahaya dan
menunjukkan bahwa tidak ada yang boleh mengoperasikan sakelar atau peralatan di mana
tag itu terpasang.
Pentingnya LOTO :
Mencegah terlepasnya energi yang tersimpan secara tiba-tiba.
Menghindari pengoperasian mesin yang tidak terduga.
Mencegah terjadinya cidera pada pekerja atau kerusakan pada alat itu sendiri.
Kita tidak menemukan sistem prosedur perbaikan alat sesuai SOP dan penggunaan Loto.

60
Notulen Kelompok 4

1. Bagaimana pengelolaan B3 yang benar sesuai regulasi nasional ?

Penjawab : Amirulloh
Menurut PP no. 74 tahun 2001 (pasal 4), setiap orang yang melakukan kegiatan pengelolaan
B3 wajib mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.
Dampak dari B3 yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan keracunan,
penyakit akibat kerja, kerusakan/pencemaran lingkungan, kerugian materi, dan bahkan
bisa menimbulkan korban jiwa.

2. Menurut kalian sebagai ahli k3, apakah ada dampak penyakit akibat kerja / PAK pada proses
produksi di perusahaan tersebut ?

Penjawab : Ranimas
Terdapat dampak ke tenaga kerja, jangka panjang yang bisa timbul akibat menghirup tinta
printing secara terus menerus adalah karsinogenik.

3. Apakah ada tempat penyimpanan khusus untuk limbah b3 di perusahaan tersebut ?

Penjawab : Xeela
Untuk penyimpanan khusus limbah b3 ada di bagian belakang gedung perusahaan, namun
sebelum itu, di tempatkan / dikumpulkan terlebih dahulu di dekat mesin printing,
setelah terkumpul beberapa drum baru di pindahkan / di simpan di belakang gedung
perusahaan.

4. Apakah ada pengolahan lebih lanjut untuk limbah B3 di perusahaan PT. Kerta Rajasa
Raya ? jika ada bentuk pengolahan limbah b3 nya seperti apa ?

Penjawab : Wisnu
Di PT. Kerta Rajasa Raya tidak ada pengolahan lebih lanjut untuk limbah B3 dikarenakan
perusahaan memberikan limbah b3 kepada pihak ketiga.

5. Ketika saya observasi kemarin di area produksi itu sangat bising dan hal ini pasti akan
mengganggu pendengaran karyawan, bagaimana perusahaan ini dalam mensiasati
kebisingan di area produksi ?

Penjawab : Masfufah
Dalam mensiasati kebisingan ini perusahaan sudah menyediakan earplug untuk masing-
masing karyawan akan tetapi para karyawan belum bisa berkomitmen dalam
kewajiban pemakaian APD ini

61
6. Jumlah karyawan yang kurang lebih 1000 orang dengan sistem 3 sif apakah perusahaan ini
sudah mempunyai kantin yang mencukupi untuk para pekerjaannya ?

Penjawab : Bayu
Perusahaan ini tidak memiliki kantin, hanya ada ruang untuk merokok yang biasanya
digunakan para tenaga kerja untuk makan siang disitu. Dari perusahaan hanya
menyediakan makanan untuk para staaf tetapi tidak untuk tenaga produksinya.

7. Apakah ada kebijakan diperusahaan ini mengenai pemeriksaan kesehatan terhadap para
pekerjanya ?

Penjawab : Murthado
Di perusahaan ini tidak ada kebijakan mengenai pemeriksaan kesehatan, baik pemeriksaan
sebelum kerja, berkala ataupun khusus.

8. Didalam perusahaan ini tidak ada poliklinik, ruang p3k secara khusus ataupun paramedis.
Bagaimana perusahaan ini menangani apabila terjadi kecelakaan di tempat kerja ?

Penjawab : Fanny
Perusahaan ini memang tidak memiliki poliklinik, ruang P3K secara khusus ataupun paramedic,
tetapi perusahaan bekerja sama dengan rumah sakit terdekat. Sehingga ketika terjadi
kecelakaan kerja, tenaga kerja langsung dilarikan kerumah sakit terdekat.

62

Anda mungkin juga menyukai