Analisis Pengetahuan Konten Pedagogik Guru Matematika Dan Pengaruhnya Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Analisis Pengetahuan Konten Pedagogik Guru Matematika Dan Pengaruhnya Terhadap Motivasi Belajar Siswa
1 Juli 2019 57
ISSN 2086 – 3918
Abstract
This study aims to determine the pedagogical conten knowledge in the classroom VII SMP Plus YAKPI
Susukan and the effect on student learning motivation. Pedagogical conten knowledge play a very important
role in student learning motivation, especially in mathematics.This study used a mixed method and the sample
cluster random sampling. Data collection was taken using tests, quwstionnaires, and interviews. The results of
the deskriptive analysis for conten knowledge of mathematic teacher ware as 100%, The results of the
deskriptive analysis for pedagogical knowledge of mathematic teacher ware as 43,91%. Researcher
suggestions for teachers so that the learning runs effectiveely, the teacher is expected to pay attention to
pedagogical knowledge and balance with the knowledge of mathematical content, not just conveying material
in class but also must pay attention to mathods and techniques so that the learning process is more optimal
.
Keywords, Ability, Interest, Spirit,Teaching Kowledge
sebaik-baiknya yang berarti mengutamakan lebih aktif dan bersemangat dalam proses
nilai-nilai sosial dari nilai material (Uno, pembelajaran, sehingga dengan demikian,
2013) diharapkan pemahaman konsep siswa dapat
berkembang.Rendahnya pemahaman konsep
Ilmu pengetahuan merupakan hal siswa terjadi karena rendahnya motivasi
yang penting dan berpengaruh besar dalam siswa dalam belajar matematika. Rendahnya
kehidupan seseorang, salah satu cara motivasi belajar siswa mengakibatkan mutu
mendapatkan ilmu pengetahuan adalah prestasi akan menjadi rendah, siswa yang
dengan menempuh pendidikan. Karena kekurangan motivasi dalam belajar, yakni
pendidikan memegang peranan penting serta keadaan atau kondisi yang kurang
memiliki kemampuan untuk mengembangkan bersemangat dalam belajar seperti bermalas-
kualitas manusia dari berbagai segi untuk malasan hal tersebut dipengaruhi oleh
mencapai tujuannya (Darwan & Maria Ulfa, beberapa faktor diantaranya proses belajar
2015). Pengetahuan konten pedagogik didominasi oleh kurangnya variasi model dan
dimaknai untuk merepresentasikan peleburan strategi-strategi pembelajaran, dan
antara konten atau materi dan pedagogi kurangnya motivasi siswa dalam belajar
dalam suatu pemahaman bagaimana topik- matematika (Pradja & Latif, 2018).
topik, masalah, atau isu-isu tertentu diatur,
disajikan, dan diadaptasikan pada minat dan,
kemampuan peserta didik yang bervariasi dan KAJIAN PUSTAKA
disajikan dalam pembelajaran (Indrawati &
Sutarto, 2016). Hal tersebut berarti bahwa Pengetahuan Konten Pedagogik
seorang guru tidak hanya memerlukan
pengetahuan materi matematika saja
melainkan juga pengetahuan bagaimana
mengajarkan matematika yang
dikembangkan secara terus menerus sehingga
dapat meningkatkan pemahaman siswa dan
motivasi belajar siswa.
Gambar 1
Guru cenderung hanya
1. Pengetahuan Konten
menyampaikan materi pelajaran yang ada
Seorang guru yang baik sudah
dalam buku teks peserta didik saja, tanpa
seharusnya dapat menguasai konten (materi
diiringi dengan penjelasan dan contoh-contoh
subjek). Konten merupakan pengetahuan
yang lebih kontekstual. Akibatnya peserta
sains yang semestinya dikuasai oleh pengajar,
didik tidak menemukan konsep yang jelas.
mencakup fakta, konsep, prinsip, hukum, dan
Oleh karena itu, selain memahami tentang
teori (Mulbar, Alimuddin, Minggi, & Zaki,
konten dan strategi mengajar yang baik
2018). Content Knowledge (CK) merupakan
seorang guru juga harus memiliki
salah satu pengetahuan yang ada didalam
pengetahuan tentang kurikulum yang
Pedagogical Content Knowledge (PCK).
digunakan. Kurikulum di indonesia, salah
Content Knowledge merupakan kompetensi
satu hal yang diutamakan adalah
profesional guru. Menurut PP No. 74 tahun
pengintegrasian pendidikan karakter kedalam
2008, kompetensi profesional adalah
pembelajaran, karakter yang dapat
kemampuan guru dalam menguasai
dikembangkan dalam pelajaran diantaranya
pengetahuan bidang ilmu pengetahuan
adalah karakter kreatif dan rasa ingin tahu
teknologi, seni dan budaya yang diampunya
(Widiyastuti, 2016)
(Wulandari, 2018)
Motivasi belajar merupakan faktor
2. Pengetahuan Pedagogik
psikis yang bersifat non intelektual (Inayah, Pedagogik adalah teori tentang
Martono, & Sawiji, 2013). Suasana belajar bagaimana sebaiknya pendidikan
yang tepat dan menarik tentu siswa akan
EduMa Vol. 8 No. 1 Juli 2019 59
ISSN 2086 – 3918
dilaksanakan dan dilakukan sesuai kaidah- pelajaran yang membuatnya dipahami orang
kaidah mendidik, tentang sistem pendidikan, lain (Ma’rufi & Ilyas, 2018). Pengetahuan
tujuan pendidikan, materi pendidikan, sarana konten pedagogik merupakan pengetahuan
mengenai bagaimana mengajarkan konsep
dan prasarana pendidikan, metode, dan media
/ide matematika kepada siswa yang meliputi
pendidikan yang digunakan sampai kepada pengetahuan mengenai karakteristik siswa,
menyediakan lingkungan pendidikan tempat konteks pendidikan, serta hasil ahir yang
proses pendidikan berlangsung (Rifma, 2016). diinginkan, tujuan dan nilai berikut landasan
Pedagogik berarti cara-cara yang dapat teori dan filosofis pendidikan (Agustiani,
dilakukan untuk membantu siswa belajar 2015).
dan memecahkan problem-problem sains Shulman (1986), menggaris bawahi,
(Mulbar et al., 2018). Pedagogik dijadkan bahwa PCK terdiri atas (1) pengetahuan
suatu teori dan kajian yang secara teliti, kritis tentang cara – cara mempresentasikan dan
dan objektif mengembangkan konsep- menjelaskan suatu materi untuk membuat
konsepnya mengenai hakikat manusia, materi itu dapat dipahami. (2) pengetahuan
hakikat anak, hakikat tujuan pendidikan, tentang berfikir siswa, khususnya
serta hakikat proses pendidikan. pengetahuan tentang konsepsi, dan
prakonsepsi siswa yang berbeda usia dan
Berdasarkan uraian diatas maka latar belakang yang mereka bawa kedalam
pedagogik dapat diartikan suatu pemikiran belajaran. (3) mencakup suatu pemahaman
atau pengetahuan tentang pelaksanaan tentang apa yang membuat pelajaran tentang
proses pendidikan yang sesuai dengan kaidah- topik tertentu mudah atau sulit (Ma’rufi &
kaidah mendidik yang harus dimiliki guru Ilyas, 2018).
untuk melaksanakan pembelajaran yang
mendidik dan dialogis disekolah. Motivasi Belajar Siswa
Pembelajaran yang mendidik adalah
Motivasi adalah dorongan yang
pembelajaran yang didalamnya berlangsung
terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha
usaha pengembangan nilai, sikap dan
mengadakan perubahan tingkah laku yang
karakter peserta didik (Rifma, 2016). Artinya,
lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.
pembelajaran yang dilakukan tidak semata-
Menurut Rukminto istilah motivasi berasal
mata usaha mentransformasikan ilmu kepada
dari kata motif yang berarti kekuatan yang
peserta didik, namun pada proses itu juga
terdapat dalam diri individu, yang
ditemukan upaya penanaman sikap
menyebabkan individu tersebut bertindak
ketakwaan, budi pekerti, semangat, dan rasa
atau berbuat (Uno, 2013). Motivasi dapat juga
ingin tahu, kejujuran, peduli sesama, rasa
dikatakan serangkian usaha untuk
kesusilaan, dan berbagai nilai karakter
menyediakan kondisi-kondisi tertentu,
lainnya.
sehingga seseorang mau dan ingin melakukan
3. Pengetahuan Konten Pedagogik sesuatu, dan bila ia tidak suka, makaa akaan
Pedagogical Content Knowledge (PCK) berusaha untuk meniadakan atau
atau pengetahuan konten pedagogik, pertama mengalahkan perasaan tidak suka itu. Jadi
kali dikenalkan oleh Shulman pada tahun motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari
1986. Pengetahuan konten pedagogik luar tetapi motivasi itu dapat tumbuh dalam
merupakan perpaduan khusus antara
diri seseorang (Sadirman, 2012).
pengetahuan konten (contentknowledge) dan
pengetahuan mengajar (pedagogical
Faktor – faktor yang mempengaruhi
knowledge) dari seorang guru sehingga materi
yang disampaikan lebih mampu dipahami motivasi belajar siswa ada dua yaitu, 1)
oleh peserta didik melalui pendekatan faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan
pembelajaran tertentu (Widiyastuti, 2016). berhasil dan dorongan kebutuhan belajar,
Pengetahuan konten pedagogik merupakan harapan akan cita-cita. 2) faktor ekstrinsiknya
bentuk representasi, paling bermanfaat dari adalah adanya penghargaan lingkungan
ide, analogi, ilustrasi, contoh, penjelasan dan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar
demonstrasi dengan kata lain bahwa PCK
yang menarik. Hal itu mempunyai peranan
merupakan cara representasi dan formulasi
60 EduMa Vol. 8 No. 1 Juli 2019
ISSN 2086 – 3918