Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I........................................................................................................................1
PENDAHULUAN ......................................................................................................1
A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Tujuan ........................................................................................................1
C. Rumusan Masalah ......................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................2
PEMBAHASAN ........................................................................................................2
1. Pengertian Obstetri ........................................................................................2
2. Pengertian Ginekologi ....................................................................................2
3. Perbedaan Obstetri dan Ginekologi................................................................3
4. Jenis Penyakit Obstetri dan Ginekologi ..........................................................3
5. Anamnesa Obstetri ........................................................................................4
6. Anamnesa Ginekologi ....................................................................................5
7. Px. Fisik Obstetri ............................................................................................6
8. Px. Fisik Ginekologi ........................................................................................9
BAB III....................................................................................................................10
PENUTUP ..............................................................................................................10
A. Kesimpulan ...............................................................................................10
B. Saran ........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................11

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Obstetri atau ilmu Kebidanan adalah cabang dari ilmu Kedokteran
yang khusus mempelajari segala soal yang bersangkutan dengan lahirnya
bayi. Obstetri sampai saat ini tetap merupakan dasar usaha yang, menurut
WHO(World Health Organization) dengan pelayanan kebidanannya,
bertujuan menjamin agar setiap wanita hamil dan wanita yang menyusui
bayinya dapat memelihara kesehatannya sesempurna-sempurnanya agar
melahirkan bayi sehat tanpa gangguan apa pun dan kemudian dapat merawat
dan menyusui bayinya dengan baik.
Adapun Ginekologi atau ilmu Kandungan, yang merupakan padanan
dari Obstetri, yakni cabang dari ilmu Kedokteran yang mernpelajari alat--alat
kandungan dan yang berhubungan dengan reproduksi serta kelainan-
kelainan lain yang menyertainya. Sesungguhnya kedua disiplin ini, Obstetri
dan Ginekologi, dapat diibaratkan bagaikan dua sisi dari sebuah mata uang
yang saling berkaitan, sulit dipisahkan.
Dalam sejarahnya Obstetri merupakan bagian dari cabang ilmu Bedah,
karena masalah yang dihadapi pada saat itu adalah semata-mata persalinan
yang sulit, yang senantiasa memerlukan tindakan pembedahan. Sedangkan
Ginekologi merupakan bagian dari cabang ilmu Penyakit Dalam, karena
memang ilmu Kedokteran zaman dulu berakar dari cabang ilmu Penyakit.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep Obstetri dan Ginekologi
2. Untuk mengetahui dasar-dasar Obstetri dan Ginekologi

C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Obstetri?
2. Apa pengertian Ginekologi?
3. Apa perbedaan Obstetri dan Ginekologi?
4. Apa jenis penyakit Obstetri dan Ginekologi?
5. Bagaimana Anamnesa Obstetri dan Ginekologi?
6. Apa saja pemeriksaan fisik Obstetri dan Ginekologi?
2

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Obstetri
Menurut Manuaba (2012), obstetri atau ilmu kebidanan adalah ilmu yang
mempelajari tentang kehamilan,persalinan, dan keadaan nifas serta
kembalinya alat reproduksi ke keadaan normal. Tujuan ilmu kebidanan
adalah untuk mengantarkan kehamilan, persalinan dan kala nifas serta
pemberian ASI dengan selamat, dengan kerusakan akibat persalinan
sekecil-kecilnya dan kembalinya alat reproduksi ke keadaan normal.
Keberhasilan penyelengaraan pelayanan kesehatan di tentukan dan di
ukur dengan angka kematian ibu dan kematian perinatal, sedangkan
kesejahteraannya ditentukan oleh penerimaan gerakan keluarga
berencana.
Menurut Ryan et al. (2013), obstetri adalah cabang kedokteran yang
berhubungan dengan kehamilan dan persalinan, termasuk proses
sebelum, selama, dan setelah seorang wanita melahirkan. Fokus
pelayanan obstetri yang juga dilakukan untuk memeriksa kelainan saat
kehamilan dan persalinan, antara lain:
a. Memeriksa kondisi kesehatan yang sekiranya bisa menimbulkan
masalah selama kehamilan atau mempengaruhi kesehatan bayi,
seperti tekanan darah tinggi, diabetes, risiko infeksi, ataupun kelainan
genetic.
b. Memantau kondisi janin termasuk rutin melakukan tes USG.
c. Memberikan saran tentang diet, olahraga, dan tips sehat lainnya yang
sesuai dengan kebutuhan Anda.
d. Membantu mengatasi morning sickness, sakit punggung dan kaki,
serta berbagai keluhan kehamilan lainnya.
e. Menangani masalah seputar proses persalinan serta komplikasinya,
misalnya perdarahan saat atau setelah persalinan, ruptur uteri, sepsis,
kelahiran prematur, solusio plasenta, preeklampsia, kehamilan
ektopik, solusio plasenta, kehamilan usia tua atau di atas 35 tahun,
kelahiran prematur, distosia bahu, tali pusat menumbung (Prolapsed
umbilical cord).
f. Pemeriksaan untuk persiapan pranikah.

2. Pengertian Ginekologi
Menurut Manuaba (2020), ginekologi sendiri berasal dari gyno/gynaikos
perempuan dan logos ilmu-ilmu tentang perempuan perdefinisi berarti ilmu
3

yang mempelajari segala sesuatu tentang organ (reproduksi) wanita di


luar ginekologi termasuk di dalamnya yaitu kelainan haid infertilitas dan
lain-lain sebagainya.

3. Perbedaan Obstetri dan Ginekologi


Menurut Manuaba (2012), obstetri atau ilmu kebidanan adalah ilmu yang
mempelajari tentang kehamilan,persalinan, dan keadaan nifas serta
kembalinya alat reproduksi ke keadaan normal. Tujuan ilmu kebidanan
adalah untuk mengantarkan kehamilan, persalinan dan kala nifas serta
pemberian ASI dengan selamat, dengan kerusakan akibat persalinan
sekecil-kecilnya dan kembalinya alat reproduksi ke keadaan normal.
Keberhasilan penyelengaraan pelayanan kesehatan di tentukan dan di
ukur dengan angka kematian ibu dan kematian perinatal, sedangkan
kesejahteraannya ditentukan oleh penerimaan gerakan keluarga
berencana.
Menurut Ryan et al. (2013), kata ginekologi sendiri berasal dari
gyno/gynaikos perempuan dan logos ilmu-ilmu tentang perempuan
perdefinisi berarti ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang organ
(reproduksi) wanita di luar ginekologi termasuk di dalamnya yaitu kelainan
haid infertilitas dan lain-lain sebagainya.

4. Jenis Penyakit Obstetri dan Ginekologi


Menurut Wijayanti (2017), penyakit ginekologi merupakan kesehatan
reproduksi dikalangan remaja khususnya remaja wanita yang harus
memperoleh perhatian yang serius. Beberapa penyakit –penyakit infeksi
organ pada wanita adalah trikomoniasis, vaginosis bacterial,kandidiasis
vulvovaginitis, gonore, klamida, sifilis, dan ulkus mote.
Menurut Susrama (2017), jenis penyakit obstetri dan ginekologi sebagai
berikut :
a. Kehamilan
Diagnosis kehamilan jelas dan pasien sendiri biasanya sadar bahwa
dirinya sedang hamil, bahkan sebelum ia berkonsultasi dengan dokter.
b. Abortus
Abortus merupakan istilah yang diberikan untuk semua kehamilan
yang berakhir sebelum periode viabilitas janin, yaitu yang berakhir
sebelum berat janin 500 gram.
c. Adenomiosis
Kelainan uterus jinak yang ditandai oleh adanya fokus ektopik kelenjar
dan stroma endometrium di dalam miometrium.
4

d. Torsi Adneksa
Torsi (putaran) tuba falopii atau tuba dan ovarium dapat terjadi pada
setiap umur, sebelum pubertas, selama fase pascaovulasi siklus haid,
selama kehamilan, atau menopause.
e. Anemia selama kehamilan
Suatu keadaan dimana jumlah eritrosit yang beredar atau konsentrasi
hemoglobin menurun.
f. Korioamnionitis
Merupakan infeksi selaput ketuban.
g. Aneurisma Sirsoid Uterus
Aneurisma sirsoid juga telah didefinisikan sebagai tumor berpulsasi.
h. Sistitis
Infeksi vesika urinaria adalah salah satu masalah pada wanita hamil
dan tidak hamil.
i. Dismenore
Nyeri selama siklus haid.
j. Endometriosis
Suatu masalah yang terjadi selama masa reproduktif.
k. Gonore
Suatu infeksi membran mukosa uretra dan traktus genetalis.
l. Leiomioma
Leiomioma uterus adalah suatu tumor jinak.
m. Kehamilan Ganda
Adalah suatu keadaan kehamilan dengan jumlah janin dua atau lebih.
n. Ovulasi dan Mittelschmerz
Ovulasi adalah eksplusi suatu sel benih wanita (ovum) dari suatu folikel
de graaf.
o. Ginekologi Pediatrik
Merupakan masalah ginekologi yang terjadi pada usia muda.

5. Anamnesa Obstetri
Menurut Hanifa (2017), anamnesa mengenai keluhan utama yang
dikembangkan sesuai dengan hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan
(kebiasaan buang air kecil / buang air besar, kebiasaan merokok, hewan
piaraan, konsumsi obat-obat tertentusebelum dan selama kehamilan.
5

6. Anamnesa Ginekologi
ANAMNESA :
a. Secara rutin ditanyakan: umur, sudah menikah atau belum, paritas,
riwayat haid, penyakit yang pernah diderita terutama kasus
ginekologi, dan operasi yang pernah dialami.
b. Riwayat Penyakit Umum Riwayat Penyakit Obstetri
Perlu diketahui riwayat tiap-tiap kehilan, apakah berakhir dengan
keguguran atau persalinan, apakah persalinan berlangsung normal
atau dengan tindakan, dan bagaimana kondisi bayi. Riwayat
Penyakit Ginakologi
c. Riwayat Haid
Perlu diketahui menarche, siklus haid teratur atau tidak, banyaknya
darah waktu haid, lamanya haid, disertai nyeri atau tidak, dan
menopause. Selalu ditanyakan tanggal haid terakhir yang masih
normal, sehingga dapat diketahui apabila terjadi keterlambatan atau
gangguan siklus yang lain. Gangguan haid dan siklusnya antara lain:
d. Hipermenorea (menoragia): perdarahan haid yang lebih banyak dari
normal, atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari) Hipomenorea:
perdarahan haid yang lebih pendek dan/atau lebih kurang dari biasa.
Polimenorea: siklus haid hebih pendek dari biasa (kurang 21 hari),
perdarahan kurang lebih sama atau lebih sedikit dari biasa
(polimenoragia epimenofugia) Oligomenorea: siklus haid lebih
panjang (lebih 35 hari). Perdarahan biasanya berkurang. Amenorea:
tidak haid sedikitnya 3 bulan berturut-turut. 4 Metroragia: perdarahan
di luar siklus haid.
e. Keluhan Sekarang
1. Perdarahan, Perlu ditanyakan apakah perdarain yang terjadi ada
hubungannya dengan siklus haid atau tidak, banyaknya dan
lamanya perdarahan. Perdarahan yang didahului oleh haid yang
terlambat biasanya disebabkan oleh abortus, kehamilan mola,
atau kehamilan ektopik. Pada gadis muda sering didapati
perdarahan yang tidak normal, sedikit atau banyak, ada kalanya
terus menerus, disertai atau tidak disertai hipoplasi uteri.
2. Rasa Nyeri
Rasa nyeri di perut, panggul, pinggang, atau alat kelamin haar
dapat merupakan gejala dari kelainan ginekologi Dismenarea
dapat dirasakan di perut bawah atau pinggang, dapat bersifat
seperti malas-mulas, rasa ngilu, atau seperti ditusuk tusuk
Mengenai bebatnya rasa nyeri perlu ditanyakan apakah sampai
6

menganggu aktivitas sehari-hari. Biasa terjadi menjelang haid,


sewaktu atau setelah haid, selama satu dua hari. Pada
endometriosis hampir selalu disertai dismenores.
Dispareani rasa nyeri waktu bersenggama, dapat karena
kelainan organic atau factor psikologik Kelainan organic dapat
seperti introitus vagina ata vagina terlalu sempit, peradangan
atau perlukan aneksitis, parametritis atau endometriosis di lig:
Sacrouteri atau di cavum dol Nyeri perut dapat disebabkab oleh
kalainan letak uterus, neoplasma dan peradangan
3. Miksi
Keluhan dari saluran kencing sering menyertai kelainan
ginekologi. Karena ita perlu ditanyaka rasa nyen waktu kencing,
seringnya kencing, reteni urine, kencing tidak lancas, atau tidak
tertahan
4. Defekasi
Perlu ditanyakan apakah ada kesulitan buang air besar, apakah
defekat disertai rasa nyeri, atau beraknya disertai lendir, darah
atau nanah

7. Px. Fisik Obstetri


Menurut Setiawati (2013), pemeriksaan Fisik yang dilakukan seperti :
a. Status generalis / pemeriksaan umum:
1) Penilaian keadaan umum, kesadaran, komunikasi/kooperasi.
Tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan), tinggi/berat
badan. Kemungkinan risiko tinggi pada ibu dengan tinggi < 145
cm dan berat badan> 75 kg. Batas hipertensi pada kehamilan
yaitu 140/90 mmHg (nilai diastolik lebih bermakna untuk prediksi
sirkulasi plasenta). Kepala ada/tidaknya nyeri kepala (anaemic
headache nyeri frontal, hypertensive / tension headache nyeri
suboksipital berdenyut). Mata konjungtiva pucat / tidak, sklera
ikterik / tidak. 8 Mulut / THT ada tanda radang / tidak, lendir,
perdarahan gusi, gigi-geligi. Paru / jantung / abdomen inspeksi
palpasi perkusi auskultasi umum. Ekstremitas diperiksa terhadap
edema, pucat, sianosis, varises, simetri (kecurigaan polio,
mungkin terdapat kelainan bentuk panggul). Jika ada luka
terbuka atau fokus infeksi lain harus dimasukkan menjadi
masalah dan direncanakan penatalaksanaannya
b. Status obstetrik / pemeriksaan khusus obstetrik
1) Abdomen
7

Inspeksi : membesar/tidak (pada kehamilan muda pembesaran


abdomen mungkin belum nyata).
Palpasi : tentukan tinggi fundus uteri (pada kehamilan muda
dilakukan dengan palpasi bimanual dalam, dapat diperkirakan
ukuran uterus – pada kehamilan lebih besar, tinggi fundus dapat
diukur dengan pita ukuran sentimeter, jarak antara fundus uteri
dengan tepi atas simfisis os pubis).
Persiapan Penderita:
a) Buang air kecil sebelum dilakukan pemeriksaan
b) Cuci kaki
c) Menurunkan bagian celana sampai di batas pubis
d) Menyampaikan ke pasien perihal tindakan pemeriksaan yang
akan dilakukan
e) Sampaikan bahwa mungkin agak kurang nyaman, tapi
tindakan ini perlu untuk mengetahui kondisi janin
2) Pemeriksaan palpasi Leopold dilakukan dengan sistematika :
a) Leopold I :
(1) Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan pada puncak
fundus uteri.
(2) Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia
kehamilan.
(3) Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus (
bokong atau kepala atau kosong )
b) Leopold II :
(1) Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun kebawah
sampai disamping kiri dan kanan umbilikus.
(2) Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan
lokasi auskultasi denyut jantung janin nantinya.
(3) Tentukan bagian-bagian kecil janin
c) Leopold III :
(1) Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena
dapat menyebabkan perasaan tak nyaman bagi pasien.
(2) Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan
telunjuk tangan kanan.
(3) Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan
ditentukan apakah sudah mengalami engagemen atau
belum.
d) Leopold IV :
8

(1) Pemeriksa merubah posisinya sehingga menghadap ke


arah kaki pasien.
(2) Kedua telapak tangan ditempatkan disisi kiri dan kanan
bagian terendah janin.
(3) Digunakan untuk menentukan sampai berapa jauh derajat
desensus janin.
Pada kehamilan aterm, perkiraan berat janin dapat
menggunakan rumus cara Johnson-Tossec yaitu : tinggi
fundus (cm) – (12/13/14)) x 155 gram.
Auskultasi : dengan stetoskop kayu Laennec atau alat
Doppler yang ditempelkan di daerah punggung janin, dihitung
frekuensi pada 5 detik pertama, ketiga dan kelima, kemudian
dijumlah dan dikalikan 4 untuk memperoleh frekuensi satu
menit. Sebenarnya pemeriksaan auskultasi yang ideal adalah
denyut jantung janin dihitung seluruhnya selama satu menit.
Batas frekuensi denyut jantung janin normal adalah 120-160
denyut per menit.
3) Genitalia eksterna
a) Inspeksi luar :
Keadaan vulva / uretra, ada tidaknya tanda radang, luka /
perdarahan, discharge, kelainan lainnya. Labia dipisahkan
dengan dua jari pemeriksa untuk inspeksi lebih jelas.
b) Inspeksi dalam
Menggunakan spekulum (in speculo) : Labia dipisahkan
dengan dua jari pemeriksa, alat spekulum Cusco
(cocorbebek) dimasukkan ke vagina dengan bilah vertikal
kemudian di dalam liang vagina diputar 90o sehingga
horisontal, lalu dibuka. Deskripsi keadaan porsio serviks
(permukaan, warna), keadaan ostium, ada/tidaknya
darah/cairan/ discharge di forniks, dilihat keadaan dinding
dalam vagina, ada/tidak tumor, tanda radang atau kelainan
lainnya. Spekulum ditutup horisontal, diputar vertikal dan
dikeluarkan dari vagina.
c) Genitalia interna
(1) Palpasi : colok vaginal (vaginal touché) dengan dua jari
sebelah tangan dan BIMANUAL dengan tangan lain menekan
fundus dari luar abdomen.
(2) Ditentukan konsistensi, tebal, arah dan ada/tidaknya
pembukaan serviks. Diperiksa ada/tidak kelainan uterus dan
9

adneksa yang dapat ditemukan. Ditentukan bagian terbawah


Pada pemeriksaan di atas 34-36 minggu dilakukan
perhitungan pelvimetri klinik untuk memperkirakan
ada/tidaknya disproporsi fetopelvik/sefalopelvik.

8. Px. Fisik Ginekologi


Pemeriksaan Fisik yang bisa dilakukan sebagai berikut :
Pemeriksaan pelvik secara bimanual harus dilakukan termasuk
pemeriksaan rekto-vaginal untuk palpasi adanya septum rekto-vaginal
dan menilai ligamentum sakro-uterina an kavum Douglas posterior.
Temuan yang sering ditemukan pada pemeriksaan pelvik berupa nyeri
saat dilakukan palpasi pada forniks posterior vagina. Yang sering
ditemukan pada pemeriksaan fisik berupa:
a. Bergesernya serviks ke lateral karena tarikan asimetrik salah satu
ligamentum sakro-uterina di mana salah satu ligamentum memendek
dan menarik serviks ke lateral.
b. Lokasi nyeri pada bagian posterior kavum Douglas atau pada
ligamentum sakro-uterina
c. Teraba nodul endometriosis nyeri di posterior kavum Douglas,
ligamentumbsakro-uterina atau septum rekto vaginal.
d. Penebalan dan penonjolan ligamentum sakro uterina
e. Nyeri ketika uterus digerakkan.
f. Tumor di adneksa, terasa nyeri pada tumor tersebut.
g. Uterus retrofleksi yang terfiksasi atau adneksa yang juga terfikasi.
Pemeriksaan Fisik Umum :
a. Pemeriksaan fisik pertama kali dilakukan untuk menilai stabilitas
keadaan hemodinamik (tanda vital pasien).
b. Pastikan bahwa perdarahan berasal dari kanalis servikalis dan tidak
berhubungan dengan kehamilan.
c. Pemeriksaan indeks massa tubuh (indeks massa tubuh >27
termasuk obesitas)
d. Pemeriksaan tanda hiperandrogen (hirsutisme, gemuk, suara berat/
seperti laki-laki, jerawat), pembesaran kelenjar tiroid atau manifestasi
hipotiroid/hipertiroid, purpura, dan ekimosis wajib dinilai.
10

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Obstetri atau ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari tentang
kehamilan,persalinan, dan keadaan nifas serta kembalinya alat reproduksi ke
keadaan normal. Tujuan ilmu kebidanan adalah untuk mengantarkan
kehamilan, persalinan dan kala nifas serta pemberian ASI dengan selamat,
dengan kerusakan akibat persalinan sekecil-kecilnya dan kembalinya alat
reproduksi ke keadaan normal. Keberhasilan penyelengaraan pelayanan
kesehatan di tentukan dan di ukur dengan angka kematian ibu dan kematian
perinatal, sedangkan kesejahteraannya ditentukan oleh penerimaan gerakan
keluarga berencana.
Kata Ginekologi sendiri berasal dari gyno/gynaikos perempuan dan logos
ilmu-ilmu tentang perempuan perdefinisi berarti ilmu yang mempelajari segala
sesuatu tentang organ (reproduksi) wanita di luar ginekologi termasuk di
dalamnya yaitu kelainan haid infertilitas dan lain-lain sebagainya

B. Saran
1. Bagi Penulis
Diharapkan bagi penulis agar dapat mencari tau memberikan lebih banyak
lagi pengetahuan tentang Konsep dasar Obstetri dan Ginekologi sehingga
penulis bisa memberikan menyampaikan materi bagi masyarakat
mengenai Obstetri dan Ginekologi dengan baik.
2. Bagi Instusi Pendidikan Menjadi sumber referensi yang baik dalam
memahami tentang konseop obstetri dan ginekologi.
11

DAFTAR PUSTAKA

Hanifa Wiknjosastro. (2017). Ilmu Kebidanan. Ed.3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo

Ida bagus. 2013. KAPITA SELEKTA PENATALAKSANAAN RUTIN OBSTETRI


GINEKOLOGI DAN KB. kedokteran egc. Jakarta.

Manuaba, I.G.B (2020) Gawat Obstetri Ginekolog & Obstetri – Ginekologi Sosial
untuk profesi Bidan. Jakarta: EGC

Manuaba I. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB, Jakarta: EGC.

Muhamad ilham. 2020. KOMPREHENSIF. Airlangga Univercity Press. Jawa timur

Ryan, Cooper, & Tauer. (2013). KONSEP DASAR OBSTETRI DAN GINEKOLOGI.
In Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents.

Setiawati, D. D. (2013). Buku saku dasar-dasar obstetri. Mahasiswa, Untuk Dan,


Kebidanan, 1–118.

Susrama, I. G. (2017). Memanfaatkan Sistem Pakar Untuk Membantu Analisa


Diagnosa Penyakit Obstetri dan Ginekologi. 2007(Snati), 2–7.

Wijayanti, A., 2014. Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi dengan


Sikap terhadap Kehamilan pada Usia Remaja pada Siswa Kelas XI di SMA N 1
Karangmojo Gunung Kidul.

Anda mungkin juga menyukai