Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA

PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI

UPTD PUSKESMAS PONDOK BETUNG


DINAS KESEHATAN
KOTA TANGERANG SELATAN
2021
KERANGKA ACUAN KERJA

PENGENDALIAN PENCEGAHAN INFEKSI

A. PENDAHULUAN

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) sangat penting untuk di laksanakan


di puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan, di samping sebagai tolak ukur mutu
pelayanan juga untuk melindungi pasien, petugas, pengunjung, dan keluarga serta
lingkungan dari resiko tertular penyakit infeksi karena perawatan, bertugas dan
berkunjung puskesmas. Puskesmas sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di harapkan dapat memberikan
pelayanan yang bermutu sesuai standar yang sudah di tentukan.
Keberhasilan program dan kegiatan PPI di puskesmas memerlukan keterlibatan
semua pihak yaitu keterlibatan semua profesional dan unit kerja (Dokter, Dokter gigi
Perawat, Ahli Laboratorium, K3, Farmasi, Ahli Gizi, Sanitasi). Sehingga di perlukan
wadah untuk pengorganisasiannya berupa Komite PPI. Kerja sama organisasi PPI dalam
pelaksanaannya harus di dukung komitmen tinggi manajerial sehingga menentukan
terlaksanaannya program dan kegiatan dengan baik semuanya itu akan menjamin mutu
pelayanan puskesmas.

B. LATAR BELAKANG
Puskesmas sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan untuk masyarakat
berupaya untuk mencegah resiko terjadinya infeksi yang dapat terjadi kepada pasien,
keluarga pasien serta semua petugas di puskesmas. Salah satu jenis infeksi yang
sangat merugikan adalah infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang
diperoleh atau dialami oleh pasien setelah melakukan perawatan dan atau rawat inap di
suatu pusat layanan kesehatan dan menunjukkan adanya infeksi baru setelah 72 jam
pasien berada di pusat layanan kesehatan tersebut serta infeksi itu tidak ditemukan
atau diderita pada saat pasien masuk ke pusat layanan kesehatan.
Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan kesehatan adalah rendahnya
angka infeksi nosokomial di pusat layanan kesehatan tersebut, sehingga semua kasus
infeksi yang terjadi murni karena infeksi yang terjadi bukan karena perawatan di pusat
layanan kesehatan.
Komite PPI dibentuk khusus untuk menanggulangi terjadinya infeksi di
Puskesmas Pondok Betung akibat pelayanan kesehatan yang tidak adekuat yang dapat
merugikan pasien,keluarga pasien dan staf dari Puskesmas Pondok Betung. Oleh
karena itu penting bagi puskesmas untuk mendukung program – program komite PPI
agar kasus – kasus infeksi yang tak seharusnya terjadi di puskesmas dapat
dikendalikan sehingga pelayanan pada pasien dan masyarakat akan semakin
berkualitas.
C. TUJUAN
1. Umum
Meningkatkan kualitas keamanan pelayanan kesehatan Puskesmas Pondok
Betung terhadap pasien, keluarga dan petugas kesehatan,sehingga mereka
terhindar dari paparan infeksi nosokomial.
2. Khusus
 Mencegah terjadinya infeksi nosokomial dengan beberapa kegiatan yang
bersifat kebersihan lingkungan kerja dan kebiasaan kerja yang aman.
 Menyiapkan data infeksi di puskesmas terhadap kasus - kasus yang spesifik
dapat menimbulkan infeksi nosokomial
 Memberikan pendidikan dan pelatihan khusus PPI kepada petugas
puskesmas, pasien, pengantar pasien dan pengunjung.

D. TATA NILAI
Tata Nilai adalah perilaku kebiasaan dari petugas puskesmas khususnya petugas
PPI untuk meningkatkan pelayanan yang diberikan. Adapun tata nilai Puskesmas Pondok
Betung adalah:

 Komitmen

 Inisiatif

 Tertib

 Adil

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Program kerja merupakan sebuah rencana kerja yang disusun berdasarkan
kebutuhan dan tujuan yang akan dicapai, di dalam program kerja ini PPI
mencanangkan beberapa kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang
telah dijabarkan di atas. Adapun kegiatan PPI adalah sebagai berikut :
1. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1 Kewaspadaan standar : 1. Penyediaan sarana cuci tangan
1.1 Cuci tangan dan  Sabun cair
kebersihan tangan (Five  Tissue
Moment)  Hand rub di setiap unit
a. Sebelum kontak dengan pelayanan dan pintu masuk
pasien setiap unit pelayanan
b. Sebelum prosedur aseptik  Petunjuk cara cuci tangan
c. Setelah prosedur/ risiko 2. Pemantauan
terpapar cairan tubuh pelaksanaan kebersihan
d. Setelah kontak dengan cuci tangan
pasien
e. Setelah kontak dengan
area sekitar pasien
1.2 Penggunaan alat pelindung diri 1. Penyediaan APD
(APD)  Sarung tangan
 Masker
 Penutup kepala
 Apron
 Kacamata
 Sepatu tertutup
 Petunjuk penggunaan APD
2. Pemantauan penggunan APD
1.3 Pengelolaan limbah B3 dan 1. Penyediaan sarana :
benda tajam  Tempat sampah sesuai standar
( pemisahan antara limbah
medis dan non medis, safety
box tahan air dan tahan
tusukan )
1.4 Kebersihan pernafasan / etika 1. Penyediaan sarana :
batuk  Penyadiaan masker bagi
pasien / karyawan yang sedang
batuk
 Petunjuk etika batuk

1.5 Pengelolaan dekontaminasi 1. Penyediaan sarana :


dan sterilisasi alat kesehatan  Dekontaminasi
 Pembersihan / pencucian
 Sterilisasi / autoclave
 Penyimpanan
 Pemantauan pengelolaan
dekontaminasi dan sterilisasi
alat kesehatan
1.6 Infeksi nosokomial  Identifikasi infeksi nosokomial
yang terjadi di puskesmas dan
tindak lanjutnya
1.7 Kesehatan karyawan  Investigasi dan menindak
lanjuti petugas yang terpapar
infeksi
 Imunisasi karyawan
1.8 Pendidikan dan pelatihan  Pelatihan PPI tiap 3 bulan
tentang PPI sekali
 Pelatihan cuci tangan  Orientasi tentang PPI
 Pelatihan pemakaian APD setiap karyawan yang baru
 Pelatihan etika batuk di Puskesmas Pondok
 Pelatihan dekontaminasi Betung

dan sterilisasi alat  Pembuatan banner / poster di


kesehatan lingkungan Puskesmas
Pondok Betung
2. Audit pencegahan infeksi  Melakukan audit pencegahan
nosokomial infeksi nosokomial,
diantaranya :
1. Kepatuhan cuci tangan
2. Kepatuhan penggunaan
APD
3. Kepatahuan dekontaminasi
alat dan sterilisasi alat
4. Kepatuhan pengelolaan
alat tajam
5. Kepatuhan pembuangan
limbah medis

2. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Adapun untuk melaksanakan kegiatan diatas, maka perlu dilakukan :

1. Monitoring rutin ( membuat laporan setiap bulan dan dievaluasi setiap 3 bulan )
2. Audit pelaksanaan PPI, kepatuhan petugas di setiap unit pelayanan

F.SASARAN
Sasaran dari program kerja komite PPI dalam usaha untuk meminimalkan risiko
terjadinya infeksi di puskesmas adalah sebagai berikut:

1. Seluruh petugas kesehatan di Puskesmas Pondok Betung


2. Angka kepatuhan petugas cuci tangan / kebersihan tangan 90 %
3. Angka kepatuhan petugas memakai APD 90%
4. Angka kepatuhan petugas mendekontaminasi, desinfeksi dan sterilisasi 90 %
5. Angka kepatuhan petugas mengelola alat tajam 90 %
6. Angka kepatuhan petugas mengelola limbah 90%
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN
NO. KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Cuci tangan v v v v v v v v v v v v
dan kebersihan
tangan
2 Penggunaan alat v v v v v v v v v v v v
pelindung diri
(APD)
3 Pengelolaan v v v v v v v v v v v v
limbah B3 dan
benda tajam
4 Kebersihan v v v v v v v v v v v v
pernafasan/etika
batuk
5 Pengelolaan
dekontaminasi
dan sterilisasi
alat kesehatan
6 Infeksi v v v v v v v v v v v v
nosokomial
7 Kesehatan v v
karyawan
8 Pendidikan dan v v
pelatihan
tentang PPI
9 Audit v v v v
pencegahan
infeksi
nosokomial
G. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Pelaksanaan Program Tim PPI di Puskesamas akan dievaluasi secara berkala
untuk penyempurnaan dan pengkajian terhadap masalah yang muncul di lingkungan
Puskesmas Pondok Betung. Evaluasi pelaksanaan kegiatan akan disampaikan melalui
kegiatan pertemuan rutin PPI diawal minggu pertama setiap bulannya.

1. Evaluasi Pelaksanaan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap satu bulan sekali
2. Pelaporan
Pelaporan di buat setelah melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan di
serahkan paling lambat 1 (satu) minggu setelah dilakukannya evaluasi
pelaksanaan kegiatan.

Isi laporan adalah :

1. Pendahuluan
2. Pelaksanaan kegiatan
3. Hasil kegiatan dan rencana tindak lanjut
4. Lampiran

Mengetahui

Penanggung Jawab Program Kepala UPT Puskesmas Pondok Betung

dr. Fathie Yaqhan dr Alwan Amiruddin T


NIP. - NIP. 19720226 202212 1 002

Anda mungkin juga menyukai