Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENGAMBILAN VAKSIN RUTIN DASAR

PUSKESMAS PONDOK KACANG TIMUR

TAHUN 2022
A. Pendahuluan
Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda yaitu
beban masalah penyakit menukar dan penyakit degeneratif. Pembrantasan penyakit menular
sangat sulit karena penyebabnya tidak mengenal batas wilayah administrasi. Imunisasi
merupakan salah satu tindakan pencegahan penyebrangan penyakit ke wilayah lain yang
terbukti sangat cost effective. Penyakit menular yang bisa dicegah dengan imunisasi adalah
penyakit difteri, pertusis, tetanus, tuberkulosis, Campak, hepatitis B, meningitis, rubella dan
penyakit lain yang tidak termasuk dalam program imunisasi seperti tifoid, influenza,
pneumokokus, rotavirus, mumps, japanese encephaltis, varicela, human papiloma virus,
hepatitis A.
Untuk peningkatan kualitas pelayanan Imuniasi maka perlu adanya petugas yang
terampil dan coldchain serta vaksin yang berkualitas.

B. Latar Belakang
Berdasarkan sifat penyelenggranya, imunisasi dikelompokkan menjadi imunisasi wajib
dan imunisasi pilihan.
Imunisasi wajib merupakan imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah untuk
seseorang sesuai dengan kebutuhannya dalam rangka melindungi yang bersangkutan dan
masyarakat sekitarnya dari penyakit menular tertentu, imunisasi wajib terdiri atas :
1. Imunisasi Rutin
2. Imunisasi Tambahan
3. Imunisasi Khusus
Imunisasi pilihan merupakan imunisasi yang dapat diberikan kepada seseorang sesuai
dengan kebutuhannya dalam rangka melindungi yang bersangkutan dari penyakit menular
tertentu.
WHO tahun 2010 menyebutkan 1,5 juta anak meninggal karena penyakit yang dapat di
cegah denganimunisasi dan hampir 17% kematian pada anak <5 tahun dapat di cegah dengan
imunisasi. Pneumonia merupakan penyakit penyebab kematian nomor 2 di Indonesia, 1/3
etiologi penumonia di sebabkan karena HIB. Meningitis merupakan radang selaput otak dan
HIB merupakan penyebab utama meningitis pada bayi usia < 1 tahun. Pada tahun 2010 maka
pemberian imunisasi HIB di kombinasikan dengan DPT-HB menjadi DPT-HB-Hib untuk
mengurangi jumlah suntikan pada bayi dan perlunya integrasi ke dalam program imunisasi
nasional untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian.
Prinsip pemberian imunisasi DPT-HB-Hib yaitu di berikan pada anak usia 18 bulan –
36 bulan dan bayi berusia <1 tahun harus mendapat 1X Hepatitis B, 1X Imunisasi BCG, 3X
imunisasi Campak, maka dari itu perlu kualitas yang bak dan terjaga mata rantainya.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tercapainya ketersediaan vaksin yang cukup untuk wilayah dan merata.
2. Tujuan Khusus
a. Vaksin terjaga kualitasnya
b. Memenuhi kebutuhan vaksin HB-O, BCG, DPT-HB-Hib, Campak, Polio & TT untuk
wilayah kerja UPT Puskesmas Pondok Kacang Timur.

D. Sasaran
Program Imunisasi Puskesmas Pondok Kacang Timur mengambil vaksin imunisasi dasar ke
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

E. Kegiatan
1. Merencanakan kebutuhan vaksin
2. Meminta vaksin imunisasi dasar ke Dinas Kesehatan Kota tangerang Selatan

F. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Program Imunisasi berkoordinasi dengan Apoteker mengajukan permintaan vaksin dasar
dengan menggunakan format permintaan vaksin sesuai kebutuhan yang direncanakan.
2. Membawa tempat vaksin carrier standart yang memadai ke Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Jadwal Pelaksanaan Kegiatan sesuai jadwal dari farmasi

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi dilakukan oleh pelaksana program untuk VVM vaksin dan suhu tetap terjaga
dengan baik serta tanggal kadaluarsanya.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pelaksana program mencatat dan melaporkan jumlah vaksin, kondisi vaksin (VVM,
Tanggal kadaluarsa dan suhunya)

PJ PROGRAM Kepala Puskesmas

Jihan Fitra Hara Erni., S.ST., MA


NIP. 19690616 199203 2 006

Anda mungkin juga menyukai