Hematologi
Imunoserologi
7 Bidang
Bakteriologi
Keilmuan
Toksikologi
Sitohistoteknologi
Kimia Klinik
Soal 1
BJ Urin
Seorang pasien berumur 7 tahun datang ke Laboratorium dengan keluhan rasa tidak
nyaman pada perut yang bersifat menetap. Dokter kemudian merujuk pasien tersebut
ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan makroskopis, mikroskopis dan darah
samar pada feses pasien tersebut. Apakah tujuan utama dilakukan pemeriksaan darah
samar?
a. Sebagai pelengkap pemeriksaan feses rutin
b. Mengkonfirmasi pemeriksaan makroskopis feses
c. Mengkonfirmasi pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis feses
d. Mengkonfirmasi eritrosit yang ditemukan pada pemeriksaan mikroskopis feses
d. Mengetahui adanya perdarahan kecil yang tidak dapat dinyatakan secara
makroskopik atau mikroskopik
Pemeriksaan Darah Samar
Px Darah Samar
• Tes terhadap darah samar dilakukan untuk mengetahui adanya perdarahan kecil yang tidak
dapat dinyatakan secara makroskopik atau mikroskopik.
• Macam-macam metode tes darah samar yang sering dilakukan adalah guaiac tes,
orthotoluidine, orthodinisidine, benzidin tes berdasarkan penentuan aktivitas
peroksidase/oksiperoksidase dari eritrosit (Hb).
Pemeriksaan Darah Samar
• Guaiac test masih banyak memberikan hasil positif palsu, dan banyak dipengaruhi oleh
diet, obat, dan non human haemoglobin, serta rehidrasi.
Soal 3
Seorang pasien berusia 30 tahun mengalami nyeri sendi dan sering mendengkur ketika
tidur. Dokter kemudian merujuk pasien tersebut ke laboratorium untuk diperiksa kadar
profil lipidnya. Setelah dilakukan pemeriksaan, didapatkan hasil HDL = 20 mg/dL, TG =
200 mg/dL dan LDL = 200 mg/dL. Berapakah kadar kolestrol total pasien tersebut?
a. 250 mg/dL
b. 260 mg/dL
c. 270 mg/dL
d. 280 mg/dL
e. 290 mg/dL
Perhitungan Kadar LDL
Untuk menghitung kadar kolestrol total dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
Seorang ATLM sedang melakukan pemeriksaan hitung jumlah sel trombosit seorang
pasien. Darah pasien dihisap dengan pipet thoma sampai tanda 1, dilanjutkan dengan
menghisap menghisap larutan rees ecker sampai garis tanda 101. Pada kamar hitung
Improved Neubauer, trombosit dihitung pada 25 bidang sedang dan didapat 100 sel.
Berapakah jumlah sel trombosit dalam 1 mikroliter darah pada pemeriksaan tersebut?
a. 50.000 sel trombosit/µL darah
b. 100.000 sel trombosit/µL darah
c. 150.000 sel trombosit/µL darah
d. 200.000 sel trombosit/µL darah
e. 250.000 sel trombosit/µL darah
Perhitungan Jumlah Trombosit
Kamar Hitung Improved Neubauer
Jadi jumlah sel trombosit/µL darah pada pemeriksaan pasien tersebut adalah 100.000
sel trombosit/µL darah.
Soal 6
Jadi jumlah sel trombosit/µL darah pada pemeriksaan pasien tersebut adalah 50.000 sel
trombosit/µL darah.
Soal 7
Jadi jumlah sel eritrosit/µL darah pada pemeriksaan pasien tersebut adalah 2.500.000
sel eritrosit/µL darah.
Soal 8
Seorang ATLM sedang melakukan pemeriksaan hitung jumlah sel leukosit seorang
pasien. Darah pasien dihisap dengan pipet thoma sampai tanda 0,5, dilanjutkan
dengan menghisap menghisap larutan turk sampai garis tanda 11. Pada kamar hitung
Improved Neubauer, leukosit dihitung pada 3 bidang besar dan didapat 150 sel.
Berapakah jumlah sel leukosit dalam 1 mikroliter darah pada pemeriksaan tersebut?
a. 8.000 sel leukosit/µL darah
b. 9.000 sel leukosit/µL darah
c. 10.000 sel leukosit/µL darah
d. 11.000 sel leukosit/µL darah
e. 11.500 sel leukosit/µL darah
Perhitungan Jumlah Leukosit
Kamar Hitung Improved Neubauer
Jadi jumlah sel leukosit dalam 1 mikroliter darah pada pemeriksaan pasien tersebut
adalah 10.000 sel leukosit/µL darah
Imunoserologi
Soal 9
Seorang ATLM sedang melakukan tes ASTO pada wanita berusia 28 tahun.
ATLM tersebut kemudian melakukan homogenisasi terhadap sampel dan
reagen di atas slide dengan perbandingan 1:1. Setelah dilakukan rotasi
selama beberapa menit, didapatkan hasil terjadi gumpalan pada reaksi
tersebut. Bagaimanakah interpretasi hasil dari pemeriksaan tersebut?
a. Terdapat antibodi ASO pada serum
b. Terdapat antigen ASO pada serum
c. Tidak terdapat antibodi ASO pada serum
d. Tidak terdapat antigen ASO pada serum
e. Terdapat antibodi maupun antigen ASO pada serum
Pemeriksaan Anti-streptolisin O (ASO)
ASO (anti-streptolisin O) merupakan antibodi yang paling dikenal dan paling sering
digunakan untuk indikator terdapatnya infeksi streptococcus.
Prinsip dari pemeriksaan ini adalah partikel lateks yang dilapisi Streptolisin O akan
teraglutinasi ketika dicampurkan dengan sampel yang mengandung antibodi ASO.
Aglutinasi mengindikasi tingkat ASO dalam sampel lebih dari atau sama dengan 200
IU/ml sedangkan tidak adanya aglutinasi mengindikasi tingkat ASO dalam sampel
kurang dari 200 IU/ml.
Hasil false positive (positif palsu) dapat ditemui pada kondisi seperti rheumatoid
arthritis, demam scarlet, tonsilitis, dll.
Soal 11
(Marliana, 2018)
Komponen Pada Imunokromatografi
(Marliana, 2018)
Komponen Pada Imunokromatografi Bentuk Strip
(Safrullah, 2016)
Komponen Pada Imunokromatografi Bentuk Cassette
(Zhang, 2018)
Komponen Pada Imunokromatografi Bentuk Cassette
(Yu, 2018)
Uji Kehamilan (Pregnancy Test)
Uji Kehamilan Beberapa merk kit reagen ICT dapat digunakan untuk
(Pregnancy Test). mendeteksi hormon hCG (human Chrorionic Gonadotropin)
dalam urin secara kualitatif dengan metode
imunokromatografi yang cepat dan sensitif guna membantu
diagnosa kehamilan lebih dini.
Hormon hCG merupakan suatu substansi protein pada wanita
yang diproduksi segera setelah terjadinya fertilisasi
(pembuahan).
Lanjutan . . . .
Prinsip Tes
Uji Kehamilan
(Pregnancy Test).
Lanjutan . . . .
Specimen urin dihisap oleh bantalan penyerap specimen dan mengalir
melewati daerah membrane sampai mencapai bantalan penyerap sisa
rekasi dengan gaya kapiler.
Di dalam bantalan penyerap specimen , hCG dalam specimen urin
akan diikat oleh gold conjugate, membentuk kompleks kemudian
bergerak menuju daerah membran.
Antibodi Goat anti-hCG, yang terikat pada zona test akan menangkap
kompleks tersebut, membentuk sebuah garis berwarna merah muda
yang menunjukkan adanya hCG dalam specimen urin.
• Dalam pewarnaan gram diperlukan empat jenis larutan, yaitu larutan zat warna primer (kristal
violet), mordant (lugol/yodium), pencuci zat warna (asam alkohol), dan satu zat warna lainnya atau
zat warna sekunder/counterstain (safranin) yang berbeda dari zat warna yang pertama.
• Mordant adalah suatu zat yang dapat menaikkan afinitas atau pengikatan antara sel dengan zat
warna. Dengan adanya mordant, zat warna akan lebih sukar tercuci.
Gram Positif Gram Negatif
KV
AA
S
Soal 13
• Dalam pewarnaan gram diperlukan empat jenis larutan, yaitu larutan zat warna primer (kristal
violet), mordant (lugol/yodium), pencuci zat warna (asam alkohol), dan satu zat warna lainnya atau
zat warna sekunder/counterstain (safranin) yang berbeda dari zat warna yang pertama.
• Mordant adalah suatu zat yang dapat menaikkan afinitas atau pengikatan antara sel dengan zat
warna. Dengan adanya mordant, zat warna akan lebih sukar tercuci.
Soal 14
Adapun cara menghitung jumlah telur cacing dalam feses adalah sebagai berikut:
Keterangan:
• R = 1.000/41,7 = 24
• 41,7 = Berat tinja dalam template
• R = Hasil pembagian 1 g (1000 mg) tinja dibagi dgn berat tinja sesuai ukuran lubang karton (mg)
• Y = jumlah telur per slide
(Sofia, 2018)
Dik:
• Ditemukan 20 telur cacing tambang
Dit:
• Berapakah jumlah telur cacing per gram tinja dari sampel pasien?
• Termasuk ke dalam klasifikasi infeksi kelas berapakah pasien tersebut?
Jawab:
• NEPG = R x Y
• NEPG = 24 x 30
• NEPG = 720 telur/gr tinja (intensitas infeksi ringan)
Soal 17
Pewarna Pewarna utama yang digunakan pada pewarnaan ini yaitu Harris
Papanicolaou hemotoxylin, orange-G (OG-6) dan polychrome (EA-50).
Tujuan
Untuk membedakan sel dalam preparat dari spesimen yang
Pewarna digunakan.
Papanicolaou
Langkah-Langkah Utama Pewarnaan Papanicolaou
Hidrasi Alkohol
Dehidrasi Alkohol
Hidrasi Alkohol
Dehidrasi Alkohol
03
THANKS YOU 06
04 NDATENDA
01 GRACIAS
고마워.
02 05
ありがとう GRAZIE