Anda di halaman 1dari 12

Fenomena Goyangan Biduan...

(Sasa Senja Puri)2

FENOMENA GOYANGAN BIDUAN DANGDUT LOKAL DI


YOGYAKARTA
FREEDOM PHENOMENON OF LOCAL DANGDUT IN YOGYAKARTA
Oleh: Sasa Senja Puri, Grendi Hendrastomo, Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas
Negeri Yogyakarta
sasa.senja@student.uny.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengetahui identitas yang ingin di munculkan oleh biduan dangdut
melalui goyangan di setiap aksinya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif
dengan menggunakan teknik pengumpulan data life story. Menggunakan teori aktualisasi diri dan
identitas sosial. Hasil penelitian menunjukan beberapa alasan seseorang memutuskan menjadi seorang
biduan dangdut. Biduan dangdut memunculkan suatu identitas dangdut melalui goyangan erotis yang
dibawakan. Identitas sosial yang diinginkan adalah suatu bentuk kekhasan yang ingin di tonjolkan
dalam dangdut agar dangdut memiliki suatu ciri dan menginginkan adanya penerimaan masyarakat
melalui goyangan yang memang berasal dari konsep diri para biduan yang notabene suka untuk
bergoyang dalam setiap penampilan. Identitas sosial tersebut berpengaruh kepada aktualisasi diri
seorang biduan dangdut yang kebanyakan memiliki keterbatasan keahlian dalam bidang lain, sehingga
biduan dangdut melakukan aktualisasi diri melalui goyangan yang ditampilkan di atas panggung untuk
tetap bertahan dalam dunia dangdut dengan memaksimalkan penampilan dan goyangan.

Kata kunci: biduan dangdut, identitas sosial, goyangan.

Abstract

This study aims to find out the identity that dangdut singers want to emerge through swaying in every
action. This study uses descriptive qualitative research methods using data collection techniques, one
of them is life story. Using the theory of self-actualization and social identity. The results of the study
showed several reasons someone decided to become a dangdut singer. The dangdut song gives rise to
a dangdut identity through the erotic sway brought on. The desired social identity is a form of
uniqueness that wants to be highlighted in dangdut so that dangdut has a characteristic and wants the
acceptance of society through a shake that really comes from the self-concept of the singers who
actually like to sway in every appearance. This social identity has an effect on self-actualization of a
dangdut singer who mostly has limited expertise in other fields, so the dangdut singer performs self-
actualization through a shake that is displayed on stage to remain in the world of dangdut by
maximizing appearance and swaying.

Keywords: dangdut singer, social identity, sway.


Fenomena Goyangan Biduan... (Sasa Senja Puri)3

PENDAHULUAN (Weintraub. 2012). Goyangan yang


Dangdut adalah suatu genre musik dibawakan para biduan dangdut menjadi
yang khas dari Indonesia, semenjak awal suatu hal yang menimbulkan pro dan
1970-an. Sekitar tahun 1970-an dangdut kontra dalam masyarakat. Fenomena suatu
menjadi sebuah primadona di kalangan goyangan yang dilakukan menjadi suatu
laki-laki, pergeseran makna dangdut mulai identitas yang dibagun para biduan
terlihat sekitar tahun 1980-an, dangdut dangdut.
yang awalnya sangat diminati dikalangan KAJIAN PUSTAKA
laki-laki kini mulai bergeser, perempuan 1. Perkembangan Musik Dangdut
juga turut mengambil bagian dalam kancah Awalnya dangdut berbasis pada
musik dangdut (Weintraub: 2012). musik India yang dimainkan orkes Melayu,
Dangdut membawa daya tarik yang unik kemudian menjadi dangdut dan lama-
dan hal ini dapat menarik penonton untuk kelamaan berkembang pula kearah musik
menyaksikan dangdut. Dewasa ini, dangdut rock ( Weintraub. 2012). Nama
dangdut bukan lagi sebuah pertunjukan dangdut kemungkinan besar diambil dari
yang mengutamakan keahlian dalam suatu bunyi salah satu alat musiknya, yaitu
bermusik ataupun kemahiran dalam gendang yang menghasilkan bunyi “dang”
bernyanyi, akan tetapi ‘kelincahan’ dan “duut” (Muttaqin. 2006). Pada
penyanyi dalam bergoyang (Rina. 2009). perkembangannya, musik dangdut dapat
Goyang atau joget adalah ekspresi tubuh masuk ke ranah masyarakat menengah ke
yang berkenaan dengan seksualitas yang atas melalui berbagai kesempatan, salah
memiliki makna yang berasal dari pakaian satunya dengan adanya industri rekaman
yang minim kemudian dipadukan dengan (Luaylik. 2012). Sekitar tahun 1980-an
goyangan yang sensual. Lebih seperti, musik dangdut di kemas dalam suatu hal
euforia seksualitas terjadi ketika sang yang sangat menarik dan berbeda yang
biduan dangdut mulai melakukan dibawa oleh pedangdut Rhoma Irama yang
goyangan (Rianto. 2013). mampu menaikan citra dangdut di mata
Para biduan dangdut yang kini telah khalayak umum (Mutaqqin. 2006).
berani menggunakan pakaian yang Perkembangan dangdut semakin terlihat
dianggap minim dan dalam pertunjukannya ketika memasuki era 2000-an. Dangdut
tak jarang melakukan goyangan-goyangan bukan hanya sekedar musik yang
yang memunculkan stereotipe negatif mendayu-dayu akan tetapi juga musik
dalam masyarakat mengenai dangdut yang yang dapat membuat para pendengarnya
identik dengan goyangan sensual bergoyang (Weintraub. 2012). Munculnya
Fenomena Goyangan Biduan... (Sasa Senja Puri)4

berbagai acara di televisi mengenai panggung, hal ini menjadikan adanya suatu
dangdut menjadikan dangdut mulai krisis moral yang terjadi di Indonesia
dikenali berbagai golongan masyarakat (Chaniago. 2012). Pandangan negatif yang
(Rianto. 2013). melekat pada citra dangdut khususnya
2. Dangdut sebagai Hiburan di pada biduannya disebabkan karena pakaian
Masyarakat yang dikenakan biduan yang terkesan seksi
Dangdut lebih mengarah pada dan mini tersebut serta goyangan yang
goyangan yang dominan dan hal tersebut dianggap sensual (Viola. 2017). Goyangan
mengesampingkan suara bahkan lirik, yang menjadi suatu permasalahan dalam
sehingga fokus masyarakat pada biduannya aksi para biduan seperti merupakan
bukan pada isi lagu yang dibawakan oleh aktualisasi diri seorang biduan untuk
penyanyi dangdut tersebut atau kerap menaikkan citranya di khalayak
dipanggil biduan dangdut (Fahruddin. masyarakat.
2013). Pada berbagai pementasan 3. Eksploitasi Tubuh Biduan
langsung, penyanyi perempuan diambil Dangdut dan Identitas Sosial
gambarnya dari arah depan (frontal) Musik dangdut yang awalnya
dengan bidikan kamera berposisi rendah identik dengan musik mendayu-dayu kini
untuk menegaskan tubuh menari mereka berubah menjadi musik yang lebih enerjik
(Weintraub. 2012). Perempuan menjadi dan atraktif (Luaylik. 2012). Mencuatnya
objek untuk mengeksploitasi tubuhnya goyangan dangdut sensual sangat terlihat
dalam dunia dangdut. Perempuan mulai dari era Inul Daratista yang dengan
diposisikan sebagai penghibur bagi lawan berani membawakan goyang ngebornya di
jenisnya dan menjadi sebuah komoditi atas panggung, sejak saat itu banyak
seksual yang bernilai komersil (Rianto. bermunculan biduan-biduan dangdut yang
2013). Goyangan yang dimunculkan oleh dengan berani melakukan goyangan
biduan dangdut ketika beraksi di atas sensual di atas panggung (Syah. 2003).
panggung memang menimbulkan beragam Eksploitasi tubuh pada penyanyi dangdut
persepsi di masyarakat. Beberapa ada yang di industri musik Indonesia memang jauh
menolak, karena goyangan yang lebih besar dibanding genre lainnya. Genre
dibawakan biduan dianggap vulgar dan ini memiliki peminat dan cakupan wilayah
menjurus pada sensual (Fahruddin. 2013). yang cukup luas. Kenikmatan sesaat ini
Akan tetapi, banyak pula masyarakat yang dimanfaatkan oleh para orang yang
menyukai goyangan yang dibawakan oleh bekerjasama dengan pihak media sebagai
biduan dangdut ketika beraksi di atas alat pemasaran dengan mempersembahkan
Fenomena Goyangan Biduan... (Sasa Senja Puri)5

sosok Inul serta penyanyi dangdut lainnya video penampilan biduan yang diunggah
untuk pemenuhan selera hedonisme yang ke youtube.
memuaskan kenikmatan jasmani Teknik pengumpulan data meliputi
(Weintraub. 2012). Goyangan dangdut observasi, wawancara, dokumentasi,
lebih banyak mencuri perhatian. Hal ini kepustakaan, dan life story.
dibuktikan dengan banyaknya stasiun Keabsahan Data
televisi yang memiliki acara dangdut Menguji keabsahan dalam
(Rianto. 2013). penelitian kualitatif adalah menggunakan
METODE PENELITIAN trianggulasi sumber. Trianggulasi sumber
Jenis Penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah
Penelitian ini merupakan penelitian dengan membandingkan hasil data yang
kualitatif dengan pendekatan deskriptif. diperoleh melalui observasi, wawancara,
Waktu dan Tempat Penelitian dokumentasi.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Teknik Analisis Data
April-Juli 2018 di wilayah Daerah Penelitian ini menggunakan teknik
Istimewa Yogyakarta. Bertempat di analisis data dengan mengacu pada konsep
perkampungan, THR (Taman Hiburan dari Miles dan Huberman (dalam Emzir,
Rakyat), dan Kafe. 2012: 129-135). Pengambilan data
Target / Subjek Penelitian dilakukan hingga menemukan titik jenuh.
Subjek dalam penelitian ini adalah Kegiatan dalam analisis data antara lain
biduan dangdut lokal yang masih aktif dan pengumpulan data, reduksi data, penyajian
berada di Yogyakarta. data, dan penarikan kesimpulan.
Data, Instrumen, dan Teknik HASIL PENELITIAN DAN
Pengumpulan Data PEMBAHASAN
Data yang digunakan dalam 1. Latar Belakang menjadi Seorang
penelitian ini adalah data primer dan Biduan
sekunder. Data primer dalam penelitian ini Banyak hal-hal yang
adalah para biduan dangdut yang ada di mempengaruhi seseorang menentukan
Yogyakarta, yang setiap penampilannya pilihan dalam hidupnya, seperti lingkungan
sering menggunakan goyangan. sekitarnya maupun dari sisi pergaulan dan
Sedangkan, data sekunder dalam penelitian keluarganya. Adanya suatu ketertarikan
ini adalah aksi biduan ketika berada di atas yang dimiliki oleh biduan dangdut
panggung yang diabadikan melalui ponsel terhadap dunia dangdut. Berdasarkan hasil
biduan dalam bentuk foto dan video, serta wawancara, latar belakang seorang biduan
Fenomena Goyangan Biduan... (Sasa Senja Puri)6

dangdut sebelum memutuskan untuk terjun mereka memang menyukai gaya dan
dalam dunia dangdut sangatlah berliku, penampilan biduan dangdut lain, musik
banyaknya penolakan muncul, bahkan dari dangdut serta lagu-lagunya. Selain itu,
pihak keluarga yang menjadi orang musik dangdut yang khas dengan alunan
terdekat. Hal ini disebabkan adanya gendangnya menjadikan dangdut mudah
stereotipe dalam masyarakat mengenai untuk disukai, sebab walaupun lirik lagu
musik dangdut. dangdut sedih, akan tetapi dangdut dapat
a. Memilih Menjadi Biduan Dangdut mengemasnya dengan alunan musik yang
Karena Hobi enerjik (Weintraub. 2012).
Menjadi seorang biduan dangdut Ekonomi bukan menjadi dasar
mungkin bukanlah suatu pilihan bagi seseorang memilih menjadi seorang
kebanyakan orang. Akan tetapi, para biduan, akan tetapi kesukaannya dalam
biduan dangdut lokal memiliki suatu cara bernyanyi yang mengantarkan seorang
pandang tersendiri. Menjadi seorang biduan kepada suatu hobi yang
biduan dangdut ternyata merupakan impian menghasilkan uang.
yang diidam-idamkan oleh beberapa b. Keahlian Sebatas Bernyanyi Dangdut
biduan dangdut. Biduan dangdut lokal kebanyakan
Musik dangdut memang tergolong memulai karirnya ketika masih duduk di
musik yang enak dan mudah untuk bangku sekolah, bakat yang dimiliki mulai
diterima dari berbagai kalangan dapat di asah ketika para biduan sudah
masyarakat. Para biduan dangdut awalnya memasuki masa remaja. Penghargaan dan
memiliki rasa tertarik pada musik dangdut, pengalaman yang diterima oleh para
kemudian memiliki suatu ketertarikan dari biduan dangdut pada saat awal mencoba
penampilan dan cara pembawaan para sebagai seorang biduan menjadi salah satu
biduan dangdut lainnya yang kemudian di poin penting seseorang untuk menentukan
contoh dan atau di tiru, mulai dari pakaian, nasibnya.
penampilan, perilaku hingga goyangannya. Respon positif dari penonton dalam
Hobi bernyanyi ketika para biduan menyambut penampilan nampaknya
masih kecil menjadi landasan mereka membuat para biduan merasa nyaman dan
memilih menjadi seorang biduan. hobi pada akhirnya memantapkan diri untuk
tersebut muncul karena adanya suatu terjun kedalam dunia dangdut, para biduan
keadaan yang mendukung munculnya hobi yang masih duduk di bangku SD hingga
tersebut. Hasil wawancara informan rata- SMP ini akan merasa sudah menemukan
rata menjadi seorang biduan karena dunianya sehingga, bakat lain yang masih
Fenomena Goyangan Biduan... (Sasa Senja Puri)7

terpendam dan belum diasah sudah tidak c. Adanya perasaan ketertarikan Biduan
begitu diperhatikan lagi dan para biduan Dangdut terhadap dunia dangdut
akan lebih fokus pada bakat yang sudah Hobi bernyanyi biduan dangdut yang
terpampang didepan mata dengan tawaran telah tersalurkan membuat para biduan
masa depannya. dangdut menikmati dunianya, sehingga
Banyaknya tawaran pekerjaan dan muncul suatu yang diinginkan biduan
tidak banyaknya syarat untuk menjadi terhadap dunia dangdut. Keinginan
seorang biduan dangdut menjadi suatu tersebut adalah ambisi untuk dapat terus
pilihan biduan dangdut untuk menyalurkan eksis dalam dunia dangdut yang telah
hobi dan bakatnya disamping mencari membesarkan namanya dan sekarang telah
tambahan ekonomi. Kebanyakan biduan menjadi bagian dari diri para biduan
dangdut memulai karirnya pada jenjang dangdut. Keahlian yang bisa biduan
sekolah, dimana kebanyakan remaja masih lakukan hanyalah sebagai seorang biduan
mencari jati dirinya. Ketika terjun dalam dangdut, mereka tidak tahu pekerjaan apa
dunia dangdut para biduan akan dapat lagi yang dapat mereka lakukan.
mengembangkan bakatnya dengan Mudahnya seseorang untuk menjadi
maksimal sehingga, tidak jarang mereka biduan dangdut menciptakan adanya
lupa atau bahkan enggan untuk mengasah persaingan antara sesama biduan dangdut,
bakat-bakat lain yang dimiliki sehingga, perebutan ketenaran di khalayak penonton
bakat biduan dangdut hanya sebatas dan tidak adanya keahlian lain yang
bernyanyi menghibur penonton. menonjol yang dimiliki oleh biduan
Para biduan dangdut kebanyakan dangdut menyebabkan adanya persaingan.
tidak mengetahui keahlian lain yang Para biduan dangdut menjadi terobsesi
mereka miliki, para biduan dangdut seolah untuk bertahan menjadi seorang biduan
pasrah dengan hanya bermodalkan dangdut obsesi tersebut muncul setelah
kemampuannya menjadi seorang biduan ambisi yang kuat muncul dalam diri biduan
dangdut lokal yang memang saat ini dangdut. Obsesi biduan dangdut tersebut
sedang memiliki karir yang cemerlang di muncul karena banyaknya persaingan
masyarakat. Tidak adanya pandangan untuk terus berkiprah dalam dunia
biduan dangdut terhadap keahlian lain dangdut. Nilai dan norma yang ada di
menjadikan biduan dangdut hanya masyarakat mampu mereka abaikan, guna
terbelenggu dalam dunia dangdut dan mempertahankan eksistensinya dalam
biduan. dunia dangdut yang telah membesarkan
namanya.
Fenomena Goyangan Biduan... (Sasa Senja Puri)8

Sebenarnya, pihak keluarga banyak goyangan khasnya sendiri agar lebih di


yang keberatan apabila anggota kenal dan akan mendapatkan jam terbang
keluarganya menjadi seorang biduan yang tinggi, sehingga karirnya cemerlang.
dangdut, pandangan umum masyarakat 2. Identitas yang Terbentuk Melalui
mengenai biduan dangdut nampaknya Goyangan
menjadi alasan penolakan tersebut. Adanya kualitas bernyanyi bukanlah hal
suatu keinginan kuat yang tertanam dalam utama yang dipertimbangkan ketika terjun
diri seorang biduan dangdut yang ingin dalam dunia dangdut. Justru penampilan
lebih dikenal oleh masyarakat secara luas menjadi satu hal penting yang sangat di
membuat para biduan dangdut mampu pertimbangkan ketika sudah berkecimpung
bertahan dengan berbagai stereotipe dalam dunia dangdut. Tidak banyak biduan
negatif yang ada di masyarakat. Obsesi dangdut yang mengerti nada, yang
yang ditanam pada diri biduan dangdut terpenting mereka bisa bernyanyi dan
untuk dapat terus berkiprah dalam dunia bergoyang serta menampilkan penampilan
dangdut menjadikan biduan dangdut rela yang menarik ketika berada di atas
melakukan apapun, salah satunya panggung. Adanya suatu identitas yang
goyangan yang dipamerkan para biduan ingin di munculkan oleh para biduan
dangdut dalam aksinya di atas panggung. dangdut melalui cara biduan menyuguhkan
Berbagai teguran yang banyak penampilan dalam setiap aksinya
ditujukkan untuk para biduan dangdut dipanggung dangdut yang akan dapat
nyatanya tidak mampu untuk mengubah menciptakan suatu identitas sosial bagi
keinginan seorang biduan dangdut untuk dangdut dimata masyarakat.
tetap eksis pada dunianya, hal ini tidak lain a. Goyangan adalah bagian dari
karena adanya obsesi yang muncul dari dangdut
dalam diri seorang biduan untuk tetap Goyang adalah anggapan umum
bertahan dan mengabaikan segala aturan masyarakat ketika menyebut kata dangdut,
nilai dan norma yang ada di masyarakat masyarakat langsung beranggapan bahwa
untuk tetap terus mendalami karirnya dangdut identik dengan goyangan
sebagai seorang biduan. (Weintraub. 2012 : 23). Dangdut identik
Ketertarikan yang besar pada dunia dengan goyangan yang menjadi sebuah
dangdut mampu mengubah biduan dangdut pandangan dalam masyarakat secara umum
untuk mau melakukan segala cara agar ternyata diakui pula oleh para biduan
tetap eksis dalam dunia dangdut. Bahkan, dangdut yang menyatakan bahwa dangdut
biduan dangdut menciptakan beberapa memang identik dengan suatu goyangan
Fenomena Goyangan Biduan... (Sasa Senja Puri)9

yang selalu dibawakan oleh biduan Pada prakteknya di lapangan,


dangdut dalam setiap aksinya. Tanpa biduan dangdut kebanyakan adalah
melakukan suatu goyangan dalam setiap perempuan, sebab perempuan lebih
aksi panggungnya para biduan dangdut mampu menarik perhatian lawan jenisnya,
merasa ada sesuatu yang kurang. daya tarik yang dimunculkan dari
Para biduan dangdut mulai berani perempuan tersebut dimanfaatkan untuk
mengekspoitasi tubuhnya untuk bergoyang mengundang penikmat dangdut yang
di atas panggung karena melihat banyak notabene adalah laki-laki untuk datang
artis papan atas yang juga melakukannya menyaksikan acara dangdutan. Biduan
di ranah publik. dangdut memiliki caranya sendiri untuk
Dangdut sangat dekat dengan menarik perhatian penonton, salah satunya
goyang, dalam masyarakat goyang adalah melalui goyangan yang dibawakan oleh
suatu hal yang dianggap tabu, sebab biduan dalam setiap aksinya dengan gaya
goyang adalah bentuk dari ekspresi suatu khas dan cenderung erotis membuat
tubuh yang berkenaan dengan seksualitas dangdut memiliki kesan negatif di
(Rianto. 2013). Menjadi seorang biduan masyarakat. Perempuan memang memiliki
dangdut asalkan mampu menghibur peran besar dalam eksistensi musik
penonton dan bergoyang ketika tampil dangdut.
maka akan mudah untuk lebih dikenal Goyangan yang ditampilkan biduan
dipasaran. tergolong erotis, yaitu lebih memamerkan
Goyangan dangdut menurut biduan lekuk tubuh sang biduan, hal ini membuat
dapat menjadi suatu aktualisasi diri para perempuan menduduki peringkat penting
biduan dalam menunjukkan eksistensinya dalam dunia dangdut daripada laki-laki
di dunia dangdut dan tetap ingin dalam hal menghibur penonton.
menunjukkan identitas. Goyangan yang Adanya beberapa tempat
dilakukan biduan dangdut setiap tampil pertunjukkan dangdut seperti acara hajatan
merupakan suatu wujud dari konsep diri yang lebih sering diadakan di
seorang biduan dangdut yang terbentuk perkampungan, THR, dan kafe malam
karena adanya sesuatu yang ingin memunculkan perbedaan cara bergoyang
ditampilkan dan di tunjukkan oleh para biduan dangdut dalam menghibur
biduan dangdut untuk menciptakan suatu penontonnya. Seperti di hajatan para
identitas sosial dangdut. biduan dangdut terkadang hanya
b. Goyangan menjadi Salah Satu bergoyang denganw ajar sebab disana di
Cara Penghibur Penonton saksikan tidak hanya orang dewasa akan
Fenomena Goyangan Biduan... (Sasa Senja Puri)10

tetapi juga anak-anak. Sedangkan di THR menjadi renggang, dan permasalahan


dan kafe malam goyangan biduan dangdut hubungan komunikasi (Rivaldi. 2010).
terkesan lebih berani bahkan erotis, sebab Goyangan yang dilakukan oleh
para penonton juga mengeluarkan biaya biduan dangdut merupakan suatu sarana
untuk menyaksikan dangdut tersebut. melupakan segala macam permasalahan
Ketidakadilan gender sebenarnya yang dirasakan oleh biduan dangdut,
terjadi dalam dunia dangdut, sehingga dengan bergoyang dan bernyanyi di atas
dangdut lebih dikenal dengan perempuan panggung sejenak para biduan akan
sebagai objek pemasarannya dan laki-laki melupakan masalah yang membelenggu
sebagai penikmat. Perempuan menjadi kehidupannya. semakin banyak
komoditi kapitalis dengan memanfaatkan permasalahan yang melanda biduan maka
seksualitas dan media massa yang aksi di atas panggung akan lebih memanas
bertujuan untuk menjual produk televisi dan sensasional selain hal tersebut, tanpa
(Rianto. 2013). Ketidakadilan gender pada disadari oleh biduan ternyata penonton
dunia dangdut menjadikan perempuan juga sangat menikmati pertunjukan
seperti memiliki kewajiban untuk tersebut. Goyangan yang dilakukan biduan
menghibur penonton yang mayoritas bukan semata untuk menjalankan tuntutan
adalah laki-laki. pekerjaan akan tetapi juga untuk
c. Bergoyang sebagai Pelampiasan menghibur diri sendiri.
Tampil seksi dan erotis merupakan d. Mempertahankan eksistensi di
tuntutan pasar yang secara tidak langsung dunia dangdut
meminta biduan dangdut tampil secara Secara umum dangdut di
maksimal sebagai seorang penghidur bagi masyarakat sangat identik dengan
penonton dangdut. Akan tetapi, selain goyangan, sehingga pandangan masyarakat
untuk memenuhi hal tersebut bergoyang akan dangdut lebih sering berkonotasi
ketika tampil di atas panggung juga negatif. Goyangan pada dangdut menjadi
merupakan suatu aksi biduan dangdut suatu identitas yang dibentuk oleh para
untuk mengeluapkan segala emosi dan biduan dangdut tersebut. Goyangan yang
masalah yang ada dalam kehidupannya. selalu mengiringi setiap penampilan
Berbagai beban dan banyaknya biduan dangdut menjadikan goyangan
permasalahan seperti stereotipe negatif sebagai suatu identitas yang dimiliki
yang melekat pada diri seorang biduan dangdut untuk tetap dapat berkiprah
dangdut memunculkan permasalahan didunia hiburan dengan menonjolkan
seperti hubungan kekeluargaan yang
Fenomena Goyangan Biduan... (Sasa Senja Puri)11

cirinya melalui goyangan khas para biduan biduan dangdut yang kebanyakan
dangdut. menemukan aktualisasi diri dalam dunia
Seperti halnya teori identitas sosial dangdut dengan tetap mempertahankan ciri
yang memiliki hal-hal penting dalam khas bergoyang ketika tampil di atas
pemaknaannya seperti harga diri, sebab panggung. Hal tersebut juga dilakukan
harga diri biasanya merujuk pada suatu untuk menarik para penggemar, sehingga
kelompok sosial, teori identitas sosial biduan dangdut akan semakin terkenal dan
mengemukakan bahwa konsep diri tetap eksis dalam dunia dangdut.
seseorang berasal dari kelompok yang di SIMPULAN
ikutinya (Taylor. 2009). Simpulan
Biduan dangdut menciptakan Dangdut saat ini lebih identik
goyangan sebagai suatu identitasnya agar dengan perempuan sebagai penghiburnya,
biduan dangdut dapat terus eksis dan biduan dangdut memutuskan untuk
memiliki nama kedudukan di masyarakat akhirnya bergabung dalam dunia dangdut
seperti ketenaran dalam berkarir dangdut yang sudah memiliki stereotipe negatif
semakin banyak masyarakat yang dalam masyarakat yang dianggap
mengenal maka semakin banyak pula melanggar nilai dan norma yang ada di
penggemar para biduan dangdut tersebut, masyarakat bukanlah tanpa sebab. Biduan
sehingga tawaran untuk manggung juga dangdut memiliki latar belakang yang
akan banyak dan pendapatan ketika akhirnya membawa seorang biduan
bernyanyi juga akan meningkat. dangdut memutuskan untuk terjun dalam
Goyangan yang dilakukan adalah dunia dangdut.
suatu bentuk mempertahankan kiprah para Latar belakang menjadi biduan,
biduan dangdut di dunianya. Para biduan yaitu biduan dangdut memutuskan untuk
dangdut tidak merasa tertekan ketika menjadi biduan karena hobi, karena
melakukan goyangan di atas panggung, keterbatasan keahlian, dan adanya
mereka justru lebih menikmati goyangan ketertarikan terhadap dunia dangdut.
yang mereka bawakan, sebab ada perasaan Dangdut lebih terkenal karena
senang dan nyaman serta rasa bersaing goyangannya, tanpa goyangan dalam
ingin menunjukkan bakatnya. setiap pementasan dangdut maka belum
Aktualisasi diri adalah suatu tahap dapat di katakan sebagai dangdut, ada hal-
pencapaian seseorang terhadap apa yang hal yang dirasa kurang bahkan hilang
dapat dilampauinya, semua orang pasti ketika melantunkan dangdut tanpa adanya
mengalami aktualisasi diri seperti halnya goyangan. Hal ini mengkontruksi
Fenomena Goyangan Biduan... (Sasa Senja Puri)12

pemikiran biduan dangdut untuk selalu


menyuguhkan goyangan ketika tampil.
Goyangan tidak bisa di pisahkan begitu DAFTAR PUSTAKA
saja dari dangdut, goyangan juga menjadi Chaniago, Rizky. 2012. Citra Wanita
suatu alat penghibur penonton. dalam Perkembangan Muzik
seorang biduan dangdut melakukan Dangdut di Indonesia Jilid 28 (2).
goyangan di atas panggung bukan hanya Tersedia di
untuk menghibur penonton, akan tetapi https://www.google.co.id/url?q=htt
juga sebagai bagian menghibur diri. p://www.ukm.my/jkom/journal/pdf
Biduan dangdut menjadikan goyangan _files/2012/V28_2_137-
tersebut sebagai suatu objek pelampiasan 150.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwiikt
berbagai permasalahan yang dialami. HrxbPYAhXEQ48KHSBhCbgQFj
Goyangan yang ada pada dangdut AAegQIEhAA&usg=AOvVaw19dl
menjadi suatu identitas yang di bentuk kMWK5k9By1IcMW1ugS diakses
untuk menunjukkan atau memberikan pada tanggal 10 September 2017.
suatu kesan beda pada aliran musik Fahruddin. 2013. Musik dan Goyang
lainnya, goyangan tersebut dimaknai Dangdut: Persepsi Santri Putera
sebagai suatu ciri khas yang tidak dapat Tingkat Aliyah Pondok Pesantren
dihilangkan atau dipisahkan dari dangdut, Ali Maksum Yogyakarta. Skripsi
sehingga dangdut ingin menunjukkan S1. Tidak Diterbitkan. Universitas
eksistensinya melalui goyangan sebagai Islam Negeri Sunan Kalijaga
suatu identitas yang mudah untuk di kenali Yogyakarta.
dan melalui goyangan biduan dangdut Luaylik, Fathin. 2012. Perkembangan
menginginkan adanya suatu penerimaan Musik Dangdut Indonesia 190an-
dalam masyarakat. Terbentuknya suatu 1990an. Artikel Verleden Vol 1.
identitas dangdut, maka biduan dangdut No 1.
akan lebih dikenal di masyarakat sehingga Muttaqin, Moh. 2006. Musik Dangdut dan
akan muncullah penggemar dan tawaran Keberadaannya di Masyarakat :
pekerjaan untuk bernyanyi akan semakin Tinjauan dari Segi Sejarah dan
banyak didapatkan oleh biduan dangdut, Perkembangannya. Harmonia
sehingga pendapatan biduan dangdut juga Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran
akan meningkat seiring dengan semakin Seni. Vol. VII No.2, Mei 2006.
tekenalnya seorang biduan dangdut Tersedia di
tersebut. http://download.portalgaruda.org/ar
Fenomena Goyangan Biduan... (Sasa Senja Puri)13

ticle.php?article=135815&val=565 Rivaldi, Ngayomi. 2011. Tubuh


1&title=Musik%20Dangdut%20da Perempuan dan Moralitas:Kajian
n%20Keberadaannya%20di%20Ma Tentang Taktik Penyanyi Dangdut
syarakat%20:%20Tinjauan%20dari di Jakarta. Skripsi SI tidak
%20Segi%20Sejarah%20dan%20P diterbitkan. Universitas Indonesia.
erkembangannya%20(Dangdut%20 Syah, S. 2003. Menolak Pembenaran
and%20Its%20Existence%20in%20 Goyang Inul. Yogyakarta: Bentang
the%20Society%20:The%20Revie Taylor, Shelly E. 2009. Psikologi Sosial
w%20of%20Its%20History%20and Edisi Kedua Belas. Jakarta:
%20Development%20) diakses Kencana.
tanggal 15 Januari 2018. Weintraub, Andrew N. 2012. Dangdut:
Rianto Agus. 2013. Goyang Dangdut dan Musik, Identitas, dan Budaya
Representasi Ideologi di Televisi. Indonesia. Jakarta: KPG
Jurnal Dakwah dan Komunikasi (Kepustakaan Pusat Gramedia).
Vol. 7, Nomor 1, Januari 2013.
Tersedia di
https://www.google.co.id/url?q=htt
p://download.portalgaruda.org/artic
le.php%3Farticle%3D403165%26v
al%3D8821%26title%3DGOYAN
G%2520DANGDUT%2520DAN%
2520REPRESENTASI%2520IDEO
LOGI%2520DI%2520TELEVISI&
sa=U&ved=2ahUKEwjc0ti1i7PYA
hXDvo8KHfL8AeQQFjAAegQIFR
AA&usg=AOvVaw3VjAXyYkUA
KTLILJSGU8qd diakses pada
tanggal 15 Desember 2017.
Rina. Dangdut Musik Kampungan?.
Didapat dari:
http://cinderella.blogdetik.com
/2009/01/07/ dangdut-musik-
kampungan/ diakses pada tanggal
11 Desember 2017.

Anda mungkin juga menyukai