Anda di halaman 1dari 11

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.1 (2022.2)

Nama Mahasiswa : UMIYATI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 030061998

Tanggal Lahir : 10 November 1993

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4441/Pengembangan Organisasi

Kode/Nama Program Studi : 50/Ilmu Administrasi Negara

Kode/Nama UPBJJ : 20/Bandar Lampung

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa/27 Desember 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : UMIYATI


NIM : 030061998
Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4441/Pengembangan Organisasi
Fakultas : Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara-S 1
UPBJJ-UT : Bandar Lampung

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Selasa, 27 Desember 2022

Yang Membuat Pernyataan

UMIYATI
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. SOAL
a. Lakukan analisis terkait dengan bacaan di atas terkait proses pengembangan karier PNS dengan konsep
manajemen talenta PNS berdasarkan PermenpanRB Nomor 3 Tahun 2020!

Jawaban:
Talenta adalah Pegawai ASN yang memenuhi syarat tertentu untuk masuk ke dalam kelompok rencana
suksesi. Manajemen Talenta ASN Nasional adalah sistem manajemen karier ASN yang meliputi tahapan
akuisisi, pengembangan, retensi, dan penempatan talenta yang diprioritaskan untuk menduduki jabatan
target berdasarkan tingkatan potensial dan kinerja tertinggi melalui mekanisme tertentu yang
dilaksnakan secara efektif dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan Instansi Pemerintah secara
nasional dalam rangka akselerasi pembangunan nasional. Manajemen Talenta ASN Instansi adalah
sistem manajemen karier ASN yang meliputi tahapan akuisisi, pengembangan, retensi, dan penempatan
talenta yang diprioritaskan untuk menduduki jabatan target berdasarkan tingkatan potensial dan kinerja
tertinggi melalui mekanisme tertentu yang dilaksanakan secara efektif dan berkelanjutan untuk
memenuhi kebutuhan Instansi Pusat dan Instansi Daerah. Akuisisi Talenta adalah strategi mendapatkan
talenta yang dilaksanakan melalui tahapan analisis jabatan kritikal, analisis kebutuhan talenta,
penetapan strategi akuisisi, identifikasi, penilaian dan pemetaan talenta, penetapan kelompok rencana
suksesi, serta pencarian talenta melalui mekanisme mutasi antar instansi dan pertukaran pegawai
melalui mekanisme penugasan khusus. Pengembangan Talenta adalah strategi pengembangan karier
dan kompetensi talenta melalui ASN corporate university, sekolah kader, tugas belajar, dan bentuk
pengembangan kompetensi lainnya.
 Manajemen Talenta ASN bertujuan untuk:
1) meningkatkan pencapaian tujuan strategis pembangunan nasional dan peningkatan kualitas
pelayanan publik.
2) menemukan dan mempersiapkan talenta terbaik untuk mengisi posisi kunci sebagai pemimpin
masa depan (future leaders) dan posisi yang mendukung urusan inti organisasi (core business)
dalam rangka optimalisasi pencapaian tujuan organisasi dan akselerasi pembangunan nasional.
3) mendorong peningkatan profesionalisme jabatan, kompetensi dan kinerja talenta, serta
memberikan kejelasan dan kepastian karier talenta dalam rangka akselerasi pengembangan
karier yang berkesinambungan.
4) mewujudkan rencana suksesi (succession planning) yang objektif, terencana, terbuka, tepat
waktu, dan akuntabel sehingga dapat memperkuat dan mengakselerasi penerapan Sistem
Merit pada Instansi Pemerintah.
5) memastikan tersedianya pasokan talenta untuk menyelaraskan ASN yang tepat dengan jabatan
yang tepat pada waktu yang tepat berdasarkan tujuan strategis, misi dan visi organisasi.
6) menyeimbangkan antara pengembangan karier ASN dan kebutuhan instansi.
 Prinsip Manajemen Talen Menurut Peraturan Menpan RB atau Permenpan RB no. 3 Tahun 2020
tentang manajemen Talen Aparatur Sipil Negara dilaksanakan Berdasarkan Merit dengan Prinsip
sebagai berikut
1) Obyektif yaitu manajemen Talen ASN sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa
dipengaruhi oleh pandangan atau penilaian subjektif pribadi
2) Terencana yaitu Manajemen Talen ASN mempersiapkan suksesor pada masing-masing jabatan
Terget yang akan lowong dalam perencanaan dan persiapan pada tahun sebelumnya secara
sistematis dan tersruktus sesuai target
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

3)Terbuka yaitu informasi Manajemen Talenta ASN yang meliputi tahap pelaksanaan , kriterian
dan informasi penetapan talenta dapat diakses oleh seluruh pegawai ASN
4) Tepat waktu yaitu jabatan dalam target manajemn talenta ASN yang lowong dapat segera diisi
olek suksesor sehingga tidak ada jabatan lowongan dalam waktu lama dan menjamin
persediaan Talenta dalam pengisian Jaban Target.
5) Akuntabel yaitu Manajemen Talenta ASN dilakukan sesuai Standar/Pedoman yang berlaku dan
dapat dipertanggungjawabkan
6) Bebas dari intervensi politik yaitu manajemen Talenta ASN bebas dari pengaruh tekanan politik
7) Bersih dari praktik korupsi kolusi dan nepotisme yaitu manajemen talenta ASN bersih dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
 Ruang Lingkup Manajemen Talenta ASN Meliputi:
1) Manajemen Talenta ASN Nasional
2) Manajemen Talenta ASN Internasional
 Aspek Manajemen Talenta ASN meliputi:
1) Kelmbagaan Manajemen Talenta ASN
2) Penyelenggaraan Manajemen Talenta ASN Instansi dan Nasional
3) Sistem Informasi Manajemen Talenta ASN Instansi dan Nasional

b. Sebut dan jelaskan contoh aplikasi penerapan di organisasi publik seputar penerapan manajemen
talenta PNS dan lakukan analisis terhadap proses tahapan pengembangan karier tersebut!

Jawaban:
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Pemanfaatan teknologi informasi dalam perspektif e-Government umumnya dipakai untuk


mengolah data sehingga dapat menghasilkan informasi yang akurat, tepat, dan dapat
dipertanggungjawabkan. Banyak
 manfaat yang didapatkan dari beberapa penerapan teknologi informasi dalam pelayanan
manajemen ASN di BKN, antara lain:
(a) Peningkatan kualitas layanan kepegawaian secara online sehingga publik mendapatkan
layanan kapan saja dan dimanapun tanpa perlu datang ke kantor BKN.
(b) Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap BKN sebagai penyelenggara manajemen
ASN dengan penyelenggaraan tes rekrutmen CPNS dengan sistem CAT yang menutup celah
praktek KKN.
(c) Penyelenggaraan manajemen ASN secara efektif, efisien, transparan, dan akuntabel,
sehingga
(d) menghilangkan birokrasi yang rumit, berbelit, lama, dan lain sebagainya.
(e) Sistem penyelenggaraan manajemen ASN terpadu melalui jaringan sistem informasi online
antar
(f) instansi pemerintah baik Pusat dan Daerah, guna mengakses seluruh data dan informasi
pelayanan
(g) pegawai ASN.
 Sedangkan kendala umum yang terjadi dalam penerapan teknologi informasi penyelenggaraan
manajemen ASN di BKN adalah sebagai berikut:
• Kurangnya dukungan SDM PNS.
• Pengembangan dan penerapan teknologi tidak didukung dengan perencanaan yang baik.
• Pengembangan teknologi informasi manajemen ASN masih sulit terintegrasi.
• Belum adanya standarisasi platform dan spesifikasi produk teknologi informasi.
• Teknologi informasi yang dikembangkan minim sosialisasi kepada penggunanya (user).
• Minimnya kebijakan terkait penerapan teknologi informasi manajemen ASN.

2. SOAL
a. Lakukan analisis mengenai pernyataan studi kasus di atas bagaimana hubungan antara teknologi dengan
organisasi!

Jawaban:
Perkembangan teknologi pada saat ini sudah semakin cepat, hampir seluruh aspek kehidupan manusia
tidak ada yang tidak tersentuh oleh teknologi, termasuk di dalamnya adalah sebuah organisasi. Pada
dasarnya semua organisasi yang melibatkan aktivitas manusia yang dinamis tidak akan pernah terlepas
dari pengaruh teknologi. Teknologi alam hal ini dapat didefinisikan sebagai teknik operasi yang
digunakan dalam aktivitas arus kerja; karakteristik bahan baku yang digunakan dalam arus kerja;
berbagai kompleksitas dalam sistem pengetahuan yang digunakan dalam arus kerja; tingkat saling
ketergantungan antara sistem kerja. Menurut para peneliti teori organisasi, teknologi merujuk pada
informasi, peralatan, teknik, dan proses yang dibutuhkan untuk mengubah masukan menjadi keluaran
dalam organisasi. Artinya, teknologi melihat bagaimana input diubah menjadi output organisasi.
Pada prinsipnya terdapat empat tingkat kemampuan teknologi mulai dari kemampuan yang paling
rendah adalah:
1) kemampuan operatif;
2) kemampuan akuisitif;
3) kemampuan suportif;
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

4) kemampuan Inovatif

Kemampuan operatif dicirikan oleh adanya :


 Kemampuan untuk menggunakan dan mengontrol perangkat teknologi (technoware);
 Kemampuan untuk merencanakan operasi yang termasuk aspek-aspek seperti perencanaan dan
penjadwalan produksi, jaminan kualitas dan kontrol inventori;
 Kemampuan untuk memberikan dukungan informasi dan jaringan untuk operasi;
 Kemampuan untuk melaksanakan perbaikan preventif, rutin dan tingkat komponen; dan
 Kemampuan untuk mencari dan menyelesaikan masalah dengan cepat (troubleshooting).

Kemampuan akuisitif yang dimaksud adalah:


 Kemampuan untuk melaksanakan studi rekayasa secara rinci dan menerjemahkan proses
parameter dasar ke dalam rancangan (layout), peralatan, dan sebagainya;
 Kemampuan mengidentifikasi secara mandiri semua sumber teknologi yang baik;
 Kemampuan untuk mengkaji teknologi yang ditawarkan berkenaan dengan proses parameter,
spesifikasi lain, keuntungan sosio-ekonomi, kebijakan pemerintah, dan sebagainya;
 Kemampuan bernegosiasi untuk memperoleh atau mengejar teknologi (negosiasi harga, jaminan
kegiatan, garansi, tanggal penyetoran, dan sebagainya).

Kemampuan suportif yang dimaksud adalah:


 Kemampuan untuk mengerti, dalam rincian, “pengetahuan bagaimana” (know how) dan
“pengetahuan mengapa” (know-why) dihubungkan dengan teknologi produksi dan proses;
 Kemampuan untuk membuat prototipe, melakukan pengujian dan demonstrasi;
 Kemampuan untuk menduplikasi teknologi yang dibutuhkan, dan kemampuan untuk mengadaptasi
teknologi yang diduplikasinya.

Kemampuan inovatif yang dimaksud adalah sebagai berikut:


 Kemampuan untuk melaksanakan perubahan secara mandiri dalam produk dan atau proses untuk
memenuhi kebutuhan perubahan pasar; dan
 Kemampuan untuk mengenalkan ke pasar produk dan atau proses baru yang sampai saat ini
merupakan produk atau proses baru.
Peranan Perkembangan Teknologi Terhadap Organisasi
Peranan teknologi yang muncul pertama kali adalah melalui perannya untuk meningkatkan
produktivitas sumber daya manusia. Dalam hal ini teknologi merupakan alat untuk meningkatkan
produktivitas sumber daya manusia dalam rangka mengeksploitasi, mengontrol, dan mengembangkan
sumber daya alam sehingga tercapai peningkatan daya saing di pasar.
McKenna (1997) menyoroti peranan teknologi interaktif seperti komputer, faksimile, telepon seluler,
dan internet sehingga dapat melakukan sesuatu lebih cepat dari sebelumnya, dan meningkatkan daya
tanggap secara istimewa. Daya tanggap tersebut terutama dalam menghadapi perubahan lingkungan
yang sangat cepat, dan memenuhi harapan pelanggan atau kepuasan pelanggan dengan segera.
Dengan daya tanggap terhadap perubahan yang lebih cepat tersebut dapat dipastikan dapat menikmati
peluang-peluang dan mengantisipasi ancaman secara lebih dini sehingga dapat dicapai suatu
keunggulan organisasi. Organisasi akan terus memantau, menyesuaikan diri, memprakarsai, membuat
verifikasi, dan bertindak berdasarkan perubahan informasi secara terus-menerus.
Teknologi dalam suatu organisasi berhubungan dengan struktur walaupun tidak secara langsung dan
kongkret.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

b. Silahkan berikan contoh penerapan dalam melakukan mekanisme koordinasi dengan pemanfaatan
teknologi dan informasi!

Jawaban:
Manusia sepanjang hidupnya akan dihadapkan pada proses belajar, apa pun bentuk dan jenis hal yang
dipelajari. Dalam dunia yang semakin modern, proses belajar mulai beralih dari yang memerlukan tatap
muka menjadi serba digital. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadikan
pembelajaran dapat dilakukan secara daring atau online. Perkembangan TIK yang pesat memungkinkan
diterapkannya berbagai cara lebih efisien untuk belajar. Proses belajar mengajar dapat dilakukan
dengan tatap muka secara daring, menggunakan aplikasi tertentu. Hal ini menjadi salah satu solusi
dalam saat pendidikan terhambat oleh biaya hingga jarak lokasi yang cukup jauh. TIK adalah suatu
bidang ilmu pengetahuan yang mencakup berbagai hal seperti sistem komputer hardware dan
software, local area network, metropolitan area network, sistem informasi manajemen, hingga sistem
telekomunikasi. Peralatan TIK akan membantu dalam memberikan informasi secara tepat dan cepat
bagi orang-orang yang membutuhkan. Sementara itu pemanfaatan TIK sebagai media pembelajaran
saat ini, terutama dalam situasi pandemi COVID-19, yaitu menjembatani komunikasi dua arah pada
jarak yang jauh. Meski di tengah pandemi, TIK memungkinkan guru dan para siswa tetap bisa bertatap
muka menggunakan piranti TIK sehingga proses belajar mengajar tetap dapat dilangsungkan,
sebagaimana ditulis laman Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Bahkan, saat ini TIK mendukung aktivitas konferensi. Dengan menggunakan aplikasi tertentu, banyak
pengguna termasuk siswa dan guru, bergabung dalam satu grup video konferensi dan saling
berinteraksi. Dari situ siswa tetap bisa belajar dan mendapat tugas-tugasnya. Selain itu, kemajuan TIK
juga dipakai sekolah untuk merancang aplikasi sistem informasi yang yang dapat terintegrasi dengan
ponsel pintar. Dengan aplikasi tersebut, setiap wali siswa atau siswa bisa memasang aplikasi pada
ponsel pintarnya, untuk mendapatkan berbagai informasi dari sekolah. Aplikasi ini memungkinkan pula
sebagai sarana pemberian dan pengumpulan tugas siswa. Teknologi daring untuk pendidikan akan terus
berkembang. Sejauh penggunaannya tidak disalahgunakan, maka kemajuan TIK akan membantu
kemudahan pembelajaran.

3. SOAL
a. Lakukan analisis mengenai bacaan di atas lalu lakukan analisis Anda terhadap penerapan Agile
Governance dalam desain struktur dan proses organisasi!

Jawaban:
Konsep Agile Governance atau disebut pemerintahan yang cergas, tangkas ataupun cepat mulai ramai
dibahas akhir-akhir ini, meskipun konsep ini sudah sering dikupas di dunia akademis terlebih lagi pada
jurusan manajemen pelayanan publik atau ilmu administrasi publik.
Keunggulan Konsep atau metode Agile ini adalah melakukan simplifikasi terhadap birokrasi, fokus pada
sarat kecepatan dan kemudahan, unik, berfikir Out-oF-The-Box, serta perwujudan dari dynamic
governance. Memang biasanya agile lebih banyak dipakai oleh dunia usaha swasta. Namun dalam
dialektika perubahan negara maka pemerintahan juga "dipaksa" untuk ambil bagian kalau tidak mau
terus dalam ketertinggalan. Apalagi dalam kondisi pandemi seperti sekarang, publik sudah semakin
sadar bahwa negara memerlukan perubahan. Mereka sudah bosan melihat kualitas pelayanan publik
negara yang lamban berbenah, tak melek teknologi dan sarat penyimpangan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Instrumen selain Agile Governance yakni konsep NPM (New Public Management), NPS (New Public
Service), metode Desaign Sprint, Lean up, design Thinking, metodeScrum dan yang lainnya adalah
tawaran "inovasi" bagi perbaikan sistem kerja pemerintahan termasuk pelayanan publik di dalamnya.
Setiap metode atau pendekatan tersebut memiliki sisi keunikan masing-masing dan menyesuaikan
kebutuhan penggunanya. Dengan konsep Agile ini sebuah institusi tahu cara melakukan identifikasi
masalah mulai dari faktor penyebab, ciri, bentuk, akibat sampai pada akar masalah (tata kelola), setelah
itu akan ditemukan peluang apa saja yang bisa diambil dan cara atau metode taktis dan strategis apa
saja yang diaplikasikan untuk menindaklanjutinya. Yang membuat beda, metode agile bisa melakukan
tindak lanjut dengan waktu relatif singkat dan menggunakan semua aspek perubahan efektif, terlebih
lagi dampak dari hasilnya perlahan dapat dirasakan. Pada intinya konsep agile tak cukup hanya konsep
membangun pemimpin tetapi bagaimana menciptakan kultur birokrasi baru yang sigap, tangkas dan
cerdas. SDM yang kompeten, serta menyusun program kerja yang efektif dan cepat memperoleh hasil
yang maksimal. Bila kita gambarkan dalam proses pengaduan pelayanan publik maka konsep agile tak
hanya memiliki keandalan cepat respon pada keluhan/ laporan publik, tapi para petugas pengelola
pengaduannya juga ahli/profesional dan mampu menindaklanjuti laporan secara efektif dan tuntas
akhirnya publik pun puas.

Agile (gesit), Governance (tata Kelola pemerintahan), jadi Agile Governance adalah tata kelola
pemerintahan yang gesit, atau dalam artian lain adalah kemampuan pemerintah untuk mengikuti arus
perkembangan zaman, dan dapat memenuhi tuntutan masyarakat secara cepat. Agile Governance
menjadi sebuah muara terhadap perkembangan governance pada era sekarang, tolak ukur keberhasilan
sebuah daerah dalam menerapkan Smart City, Good Governance, Dynamic Governance, Collaborative
Governance, dan tipe governance lainnya tergantung seberapa mampu kepala daerah bersama dengan
pemerintahannya memanfaatkan TIK. Adopsi Agile Governance dari system perusahaan atau industri
yang diterapkan pada pemerintahan dimaksudkan untuk menyelesaikan permasalahan pembengkakan
anggaran, tenggat waktu yang tidak terpenuhi, output yang berkualitas rendah, dan ketidakpuasan
pelanggan. Pada praktiknya, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam menyelesaikan permasalahan di
atas dilakukan dengan melek akan IT, pentingnya transformasi inovasi berbasis elektronik, serta semua
sumber daya manusia birokrasi dianggap penting dan menjadi partner dalam menciptakan sebuah
perubahan. Salah satu contoh program yang sudah diciptakan untuk menyelesaikan masalah
pembengkakan anggaran adalah E-Monitoring dan EVillage Budgeting. Kedua program ini dapat
mengontrol seluruh proses pembangunan yang ada di daerah (mulai dari 0%-100%), dapat memantau
aliran dana yang ada di desa, dan dapat dikontrol oleh seluruh kalangan masyarakat. Tenggat waktu
yang tidak terpenuhi, output yang berkualitas rendah, dan ketidakpuasan pelanggan pada akhirnya
menciptakan sebuah terobosan inovasi dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yakni Mall Pelayanan
Publik (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) yang dapat mengurusi 150an layanan pada masyarakat. Dengan
adanya inovasi ini, tercipta pemangkasan waktu yang signifikan pada urusan layanan, dan memberikan
output yang baik.

b. Sebut dan jelaskan seputar contoh penerapan Agile Governance di sektor publik dalam proses
pengembangan staf, pengembangan manajemen serta strategi kerja!

Jawaban:
Penerapan Agile dalam Tim
Tim kami menerapkan agile development secara bertahap dan terus menerus berusaha
meningkatkannya.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1) Tim kami secara berkala melakukan pertemuan dengan product owner untuk memvalidasi ide atau
pekerjaan. selain melalui pertemuan, kami juga sering berkomunikasi secara online dengan
product owner.
2) Tim kami bekerja dengan berkumpul dan tatap muka, jika memang tidak bisa kami memiliki forum
tersendiri untuk membahas proyek baik lewat chat atau pun voice call.
3) Tim kami secara terjadwal melakukan daily scrum meeting.
4) Tim kami juga selalu berusaha saling mendukung, memotivasi, dan mempercayai satu sama lain.
5) Selama bekerja tim kami selalu berusaha membangun lingkungan yang positif. Salah satu moto
kelompok kami adalah “Positive Attitude Changes Everything” atau bisa disingkat menjadi ‘’PACE’’.

Penerapan Scrum Dalam Tim


Dalam menerapkan agile development, tim kami menggunakan scrum methodology. Penerapan nya
dalam tim kami, yaitu:
1) Melakukan sprint planning di waktu awal masa sprint, untuk menentukan backlog apa saja yang
ingin dikerjakan pada suatu sprint, dan breakdown task untuk di assign ke masing-masing anggota
tim.
2) Melakukan fase sprint dengan panjang waktu kurang lebih 2 minggu pada setiap sprint. Jumlah
sprint yang dilakukan sebanyak 6 sprint.
3) Melakukan daily scrum meeting, untuk melaporkan perkembangan dan mengetahui
perkembangan fitur yang dikerjakan anggota tim. Disini tim kami membahas progres setiap task,
mempertanyakan apakah ada task-task yang perlu diberi perhatian lebih atau sebagainya.
4) Melakukan sprint review setiap sprint berakhir. Sprint review dilakukan untuk memaparkan hasil
kerja tim kepada product owner untuk dinilai apakah dapat memenuhi requirements yang
diberikan. Disini kami mempresentasikan hasil kerja tim kami di depan product owner.
5) Melakukan sprint retrospective, untuk menilai kinerja setiap anggota tim agar sprint selanjutnya
dapat berjalan lebih baik, efektif, dan efisien. Tim kami melakukan sprint retrospective dengan cara
menuliskan kekurangan dan kelebihan tim kami baik secara tim keseluruhan atau perorangan di
sebuah post it. Kemudian kami mengklasifikasikan kekurangan yang telah ditulis, membahas satu
persatu dan mencari solusinya untuk diterapkan di sprint berikutnya. Setelah itu kita membahas
kelebihan tim, menuliskan beberapa hal atau cara untuk dapat mempertahankan atau bahkan
meningkatkan kelebihan tim kami.

4. SOAL
a. Merujuk pada literature kasus di atas, lakukan analisis terkait faktor-faktor yang mentransformasikan
menjadi organisasi belajar dengan adanya perubahan budaya di era new normal, khususnya di Lembaga
pendidikan!

Jawaban:
Learning Organization (LO), menurut Peter Senge, adalah organisasi yang terus mengembangkan
kapasitas masing-masing komponen organisasi dengan tujuan mencapai visi organisasi tersebut.
Perkembangan ini dapat diperoleh dari pembaharuan dari kegiatan-kegiatan sebelum-sebelumnya atau
dapat juga implementasi sesuatu yang benar-benar baru.
Nah, untuk merekap sejauh ini apa aja yang udah dibahas. Berdasarkan definisi-definisi yang telah
dikemukakan, maka kita bisa simpulkan bahwa organisasi yang terus belajar adalah organisasi yang
senantiasa terus meningkatkan kualitas organisasi tersebut (terutama peoplenya!) serta melihat
berbagai potensi perkembangan yang dapat terjadi pada sistem eksternal (lingkungan) maupun internal
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

berbagai potensi perkembangan yang dapat terjadi pada sistem eksternal (lingkungan) maupun internal
organisasi.

b. Sebut dan jelaskan contoh penerapan di organisasi publik terkait dengan bagaimana suatu organisasi
dapat menjadi organisasi belajar menghadapi perubahan yang terjadi pasca pandemik dan di era new
normal agar organisasi dapat terus bertahan!

Jawaban:
Layanan Birokrasi saat ini masih belum dianggap belum emkasimal dan memuaskan dalam masyarakat
baik layanan birokrasi negakan Hukum, Layan sektor Publik maupun pelayanan lainnya.sebagai seorang
ASN tentunya kita harus memahami Benar fungsi kita , selama ini mungkin dengan keangkuhan yang
ada justru meminta dilayani masyarakat padahal sejatinya ASN adalah pelayan masyarakat. Laernig
orgnisasi sebenarnya suda lama diterapka dalam duia swasta hal inilah yang kemudian dicobah dan
dibawah kedalam dunia birokrasi demi tercapainya pelayanan yang profesional dalam bahasa Inggris
Leraning orgnisasi bisa disebutkan Bahwa "Learning organization is a company that Facilties the learning
of its members and continuosusly transform itslef ". Jadi bisa dikatakan bahwa orgnisasi pembelajar
merupakan sebuah kegiatan dimana birokrasi akan memfasilitasi sebua ASN yang ada didalam orgnisasi
tersebut untuk terus mengenmbangkan kemampuannya. Sehingga tidak ada kata berhenti untuk terus
belajar dan hal ini sangat sejalan dengan UU nomor 5 tahun 2014 Tentang ASN. Dimana dalam UU
tersebut sudah mengakomodasi hak ASN untuk dikembangkan kompetensinya. Menurut Peter senge
untuk mencapai Learning Orgnization maka diperlukan beberapa hal :Pertama System thinking;Kedua
personal mastery;ketiga Mental models;keempat Shared vision;dan terkahir Team learning.jika semua
hal ini dilakukan dalam birokrasi maka yakinlah birokrasi akan menjadi Learning organization tentunya
semua keputusan berada pada paradigsm leader dan Workers (ASN).

Anda mungkin juga menyukai