Anda di halaman 1dari 7

TELAAH JURNAL

SISTEMATIKA PENULISAN TELAAH JURNAL

1.    Pendahuluan
2.    Diskripsi jurnal
3.    Telaah jurnal
4.    Penutup

PENDAHULUAN

1. Metode Pencarian Literatur


a. Database yang digunakan
b. Kata kunci pencarian literatur
c. Jumlah literatur yang didapat
d. Proses seleksi literatur
2. Abstrak

DESKRIPSI JURNAL

1. Deskripsi Umum
a. Judul
b. Penulis
c. Publikasi
d. Penelaah
e. Tanggal telaah
2. Deskripsi Konten/Isi
a. Masalah
b. Tujuan penelitian
c. Hasil penelitian
d. Kesimpulan penelitian

TELAAH JURNAL

1. Fokus penelitian
2. Gaya dan sistematika penulisan
3. Penulis
4. Judul penelitian
5. Abstrak
6. Masalah penelitian
7. Tujuan penelitian
8. Manfaat penelitian
9. Tinjuan pustaka
10. Kerangka konsep
11. Hipotesis
12. Desain penelitian
13. Populasi
14. Sampling
15. Sample
16. Variabel
17. Definisi operasional variabel
18. Hasil penelitian
19. Pembahasan
20. Kesimpulan
21. Saran
22. Referensi

PENUTUP

1. Kesimpulan
2. Saran

CARA MENELAAH JURNAL

1. Sistematika penulisan
2. Gaya bahasa
3. Kelebihan
4. Kekurangan

CONTOH

1. Metode pencarian literatur


a. Database yang digunakan: http://scholar.google.co.id
b. Kata kunci pencarian literatur: hubungan, karakteristik ibu hamil,
berat badan lahir rendah
c. Jumlah literatur yang didapat: 3560
d. Proses seleksi literatur (kriteria inklusi dan eksklusi): berdasarkan
literatur yang paling lengkap dan memenuhi keinginan dari penelaah

CONTOH MENELAAH ABSTRAK

1.    Sistematika penulisan sudah tepat yaitu menggunakan IMRAD (introduction, method,


result, analyze, discussion)
2.    Bahasa yang digunakan sudah memenuhi tatabahasa Indonesia yang benar, disusun
secara singkat, padat dan jelas
3.    Kelebihan: mampu menggambarkan masalah, tujuan, metode, hasil dan kesimpulan
secara jelas
4.    Kekurangan: jumlah kata yang digunakan melebihi 200 kata
 CRITICAL JOURNAL  “
KNOWLEDGE AND ATTITUDE TOWARD HIV/AIDS
AMONG SENIOR SCHOOL STUDENTS IN ISFAHAN
Judul                 : Knowledge and attitude toward AIDS/HIV Among senior school student in  
   Isfahan

Penulis              : Zahra Abdeyazdan, Narges Sadeghi


Publikasi           : Iranian Journal of Clinical Infectious Diseases 2008;3(2):93-98
Penelaah           : Ria Wahyuni
Tanggal Telaah    : 26 Februari 2012

I.    Deskripsi Jurnal :
1.   Tujuan Utama Penelitian
Untuk mengetahui informasi publik mengenai HIV / AIDS dan sikap mereka terhadap orang dengan HIV / AIDS
(ODHA) sebagai dasar untuk penentuan program pendidikan yang sesuai di setiap komunitas, dan disini adalah
komunitas pelajar.
2.   Hasil Penelitian
Tingkat pengetahuan total 60,2% dari siswa itu baik, dari 34,1% dari mereka adalah
sedang dan 5,7% dari subyek memiliki tingkat pengetahuan yang buruk, dan tingkat
pengetahuan total tidak berbeda antara anak perempuan dan laki-laki. Pada penelitian
ini ada sikap negatif terhadap AIDS dan HIV positif. Pada 68,6% siswa sikap adalah
sedang, di 23,3% sikap itu baik dan 8,1% dari siswa sikap rendah. Jurnal dan buku
merupakan sumber informasi utama pada anak perempuan dan anak laki-laki sumber
informasi utama adalah TV.
3.   Kesimpulan Penelitian
Sebagian besar responden tahu modus utama penularan infeksi HIV. Jadi, pendekatan
sementara media massa bisa menjadi strategi yang paling mungkin untuk upaya
pendidikan masa depan, pendidikan intervensi dalam program sekolah melibatkan guru
dan konsultan sekolah dapat disesuaikan secara tepat dengan kebutuhan khusus para
siswa, untuk memaksimalkan efektivitas mereka.
II.   Telaah jurnal          
A.  Fokus Utama Penelitian :  
AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) was first recognized among homosexual men in the USA in
1981 and subsequently in Europe and sub- Saharan Africa and since then there has been an explosion in HIV
transmission (1). There is a growing need for giving special attention to young people in the AIDS epidemic field
world wide (2). According to UNICEF reports there are 11.8 million young people between 15-24 years living with
HIV/AIDS (2).
Education about how AIDS is transmitted and prevented is the primary weapon against AIDS,because there
is no treatment or vaccine to prevent its spread and drug therapy is very expensive. However prevention strategies
must be culturally specific.
There were 95 people with HIV/AIDS in Iran in 1987 and in 2004 this number was increased to 7108, the
majority of them were young people at the age range of 25-34. In 1987, the transmission modes of infection were
mainly via blood and blood products, while in 2004 were shared needles between addicted people (4, 5).
Knowing the public information regarding HIV/AIDS and their attitude toward people with AIDS/HIV (PWA) can
provide a basis for appropriate educational program in each community. So, we investigated knowledge of and
attitude toward AIDS/HIV among senior school students in Isfahan city, Iran. We also assessed the sources of their
information about AIDS/HIV.
Berdasarkan bagian pendahuluan di atas di ketahui bahwa penyakit HIV & AIDS terus mengalami
peningkatan hingga tahun 2004, yakni Ada 95 orang dengan HIV / AIDS di Iran tahun 1987 dan pada tahun 2004
jumlah ini meningkat menjadi 7108, mayoritas dari mereka adalah orang-orang muda di kisaran usia 25-34,
sebagaimana Menurut laporan UNICEF ada 11,8 juta anak muda muda antara 15-24 tahun dengan HIV / AIDS
(2). Pada tahun 1987, penularan mode infeksi terutama melalui darah dan produk darah, sedangkan pada tahun
2004 yang berbagi jarum antara orang-orang kecanduan. Melihat besarnya populasi yang berisiko HIV & AIDS, maka
akan sangat mengkhawatirkan terlebih lagi usia yang banyak terkena (mayoritas) adalah anak muda kisaran usia 25
-34 tahun sehingga dalam penelitian ini, focus terhadap anak-anak remaja di kalangan SMA melalui upaya
mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap para siswa/siswi terhadap HIV & AIDS sehingga memudahkan dalam
pembuatan program pendidikan yang sesuai dengan komunitas.

B.  Elemen yang mempengaruhi tingkat kepercayaan suatu penelitian


1.   Gaya Penulisan :
-  Sistematika penulisan telah tersusun dengan baik dan jelas mulai dari judul penelitian, nama penulis, abstrak
(konteks, tujuan penelitian, pengaturan dan desain, bahan dan metode, analisis statistik, hasil, kesimpulan, dan kata
kunci), pendahuluan, bahan dan metode, hasil, pembahasan, kesimpulan. Meskipun tujuan dimasukkan ke dalam
pendahuluan dan kesimpulan di masukkan dalam pembahasan dalam artian tidak ada point besar tersendiri tentang
tujuan penelitian dan kesimpulan.
-  Tata bahasa yang dipergunakakan dalam penulisan jurnal ini cukup mudah dipahami sehingga memudahkan
pembaca untuk mengerti bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan dan apa hasil yang diperoleh.
2.   Penulis :
-  Penulis dalam penelitian ini berasal dari Keperawatan dan Kebidanan Fakultas, Isfahan Universitas Ilmu Kedokteran,
Isfahan, Iran, Khorasgan University, Isfahan, Iran, yaitu : Zahra Abdeyazdan,  Narges Sadeghi.
-  Gelar akademik dari penulis sudah benar karena tidak di cantumkan
-  Menurut penelaah, dengan melihat latar belakang departemen mereka berasal, penulis tersebut mempunyai
kualifikasi yang cukup di bidang yang mereka teliti.
3.   Judul :
“Knowledge and attitude toward AIDS/HIV Among senior school student in Isfahan ”
-       Judul penelitian cukup jelas, akurat, tidak ambigu, dan menggambarkan apa yang akan diteliti.
-       Namun kekurangannya : belum memenuhi prinsip 5 W 1 H. Tidak dicantumkan tahun penelitian diadakan.
4.   Abstrak :
Kelebihan :
-       Abstrak mampu menggambarkan secara jelas mengenai masalah penelitian, tujuan penelitian, metodologi dan hasil
yang didapatkan.
-       Memenuhi IMRAD (Introduction, Metode, Result, Analize, Discussion) .
-       Mencantumkan kata kunci.
  Kekurangan : Jumlah kata dalam abstrak melebihi 250 kata.
C.  Elemen yang mempengaruhi kekuatan suatu penelitian
1.   Tujuan/ Masalah Penelitian :
   Tujuan dari penelitian adalah : Untuk mengetahui informasi publik mengenai HIV / AIDS dan sikap mereka
terhadap orang dengan HIV / AIDS (ODHA) sebagai dasar untuk penentuan program pendidikan yang sesuai di
setiap komunitas, dan disini adalah komunitas pelajar.
2.    Konsistensi logis :
Laporan penelitian telah mengikuti langkah-langkah yang seharusnya yaitu : dimulai dari judul penelitian, nama
penulis, abstrak (latar belakang, pengaturan dan desain, bahan dan metode, analisis statistik, hasil, kesimpulan, dan
kata kunci), pendahuluan, bahan dan metode, hasil, pembahasan, kesimpulan.
3.   Literatur review :
-       Penyusunan literatur menggunakan sistim vancouver dan terorganisir dengan logis, namun seharusnya Nomor
kutipan ditulis superskrip.
-       Penulisan jurnal menggunakan analitis kritis berdasarkan literatur yang ada dengan membandingkan temuan-temuan
pada penelitian sebelumnya dengan hasil yang didapatkan oleh penulis.
Contoh :
This study revealed several important findings. The level of HIV/AIDS knowledge among studentsThis finding is similar to a
previous Iranian study (6) and studies in other countries (7,8) but is in contrast to the study of Ferrer L.et al that showed good
level of HIV/AIDS knowledge among the Chilean university students (9) and also the study of Ganczak M. et al which showed
the poor level of HIV/AIDS knowledge among 75% of Arab university students (10).
Female students demonstrated a slightly higher level of knowledge in comparison with male students, but the
difference was insignificant. This is consistent with the previous study in Iran and other studies (6) and is in contrast with studies
of Argrawal et al (11), Singh et al (13) and Aomereore et al (14).

-       Literatur yang digunakan hanya sekitar 50 % literatur terbaru yang berasal dari jurnal-jurnal yang telah dipublikasikan
sebelumnya.
4.   Theoritical kerangka :
Baik kerangka konseptual maupun kerangka teori tidak digambarkan secara jelas dalam jurnal penelitian tersebut,
namun pada bagian pembahasan, tinjauan pustaka mengenai pengetahuan dan sikap terhadap HIV/AIDS pada
berbagai penelitian sebelumnya dijelaskan dengan cukup rinci.
5.   Tujuan/ sasaran/ pertanyaan penelitian/ hipotesis :
Tujuan dan sasaran penelitian terdapat dalam pendahuluan jurnal tersebut, namun tidak diberikan judul khusus
sehingga penelaah mengambil sendiri tujuan tersebut setelah membaca pembahasan dalam jurnal tersebut yaitu :
Knowing the public information regarding HIV/AIDS and their attitude toward people with AIDS/HIV (PWA) can provide a
basis for appropriate educational program in each community. So, we investigated knowledge of and attitude toward AIDS/HIV
among senior school students in Isfahan city, Iran.
6.   Sampel :
Ten General high schools (5 girls’ school and 5 boys’ school) were selected by clustering method from 5 different educational
districts of Isfahan city. To ensure homogeneity of the samples, special- purpose and private high schools were not included. In
general 36 students were selected from each school. The complete response rate was 90% from a total of 350 high school
students participated and the remaining 10% of questionnaires were incomplete.

-   Penelitian ini dilakukan di kota Isfahan, Iran dari tahun 2003 sampai tahun 2004.  Sampel dalam penelitian ini dipilih
secara acak (randomisasi) yang berasal dari 10 sekolah yang terdiri dari 5 sekolah khusus laki-laki dan 5 sekolah
khusus perempuan, dipilih sebesar 36 siswa setiap sekolah secara acak. namun hanya 350 subyek yang berhasil
diperoleh sebab tingkat respons lengkap adalah 90% dari 350 siswa SMA berpartisipasi dan 10% sisanya dari
kuesioner adalah tidak lengkap.
-   Jadi kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah mereka yang duduk di bangku SMA dari 10 SMA pilihan
dan seluruh sampel yang diperoleh diminta untuk mengisi kuesioner setelah mendapat persetujuan lisan mereka.
-   Dalam penentuan besar sampel, dijelaskan bahwa masing-masing sekolah diambil 36 orang menjadi sampel dalam
penelitian. Tingkat respons lengkap adalah 90% dari 350 siswa SMA berpartisipasi dan 10% sisanya dari kuesioner
adalah tidak lengkap
7.   Pertimbangan Ethical :
-       Sebelum mendapatkan persetujuan lisan dari peserta (subjek penelitian), terlebih dahulu mereka diberikan penjelasan
mengenai : tujuan, sasaran dan metodologi penelitian.
-       Izin etik untuk penelitian terlebih dahulu diperoleh dari Pengelola Pendidikan dan Kepala Sekolah, Karamsad serta
izin dari pimpinan perusahaan dan institut yang staffnya terlibat dalam penelitian tersebut.
8.   Definisi Operasional :
-       Definisi operasional mengenai HIV/AIDS tidak disebutkan secara jelas dalam jurnal tersebut.
9.   Metodologi :
Settings and Design : A cross sectional survey among randomly selected high school students in Isfahan city was
conducted
-       Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study berbasis komunitas dengan
menggunakan  350 subyek yang duduk di bangku SMA di kota Isfahan, Iran.
-       Instrumen yang digunanakan adalah kuesioner, daftar pedoman wawancara.
-       Pengujian reliability dan validitas instrumen tidak dijelaskan dalam jurnal tersebut.
10.   Data analisis/ hasil :
-       Analisis statistik yang digunakan adalah menggunakan SPSS untuk uji t. Dalam penelitian ini menggunakan uji t untuk
mengetahui perbedaan sikap antara laki-laki dan perempuan terhadap HIV/AIDS yang ditunjukkan dengan p = 0,29
yang artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna dan jumlah sampel yang besar.
-       Penyajian tabel disertai dengan narasi yang jelas mengenai isi tabel

  

Umumnya, total tingkat pengetahuan 60,2% dari siswa itu baik, 34,1% cukup dan 5,7% dari subyek memiliki
tingkat pengetahuan yang buruk. Total tingkat pengetahuan tidak berbeda nyata antara perempuan dan laki-laki
(tabel 1).
Mayoritas dari mereka juga percaya bahwa hanya laki-laki gay yang mendapat AIDS. Sebagian besar siswa
(98,2% perempuan dan 95,2% laki-laki) berpikir bahwa mengukur pencegahan infeksi seharusnya dididik oleh media
massa, 83,5% perempuan dan 86,5% laki-laki percaya bahwa semua remaja harus menerima pendidikan seksual.

  
The mean score of attitude among girls was 2.67±0.41 and among boys was 2.56±0.41 and this difference was
significant (t= 2.19, p=0.29).

11.   Pembahasan temuan hasil penelitian


Kelebihan :
-       Bagian pembahasan mengacu kepada beberapa kriteria Hills :
a.   Kekuatan asosiasi
”The mean score of attitude among girls was 2.67±0.41 and among boys was 2.56±0.41 and this difference was significant (t=
2.19, p=0.29)”
Besarnya asosiasi dapat dilihat dari nilai P = 0,29 yang menunjukkan bahwa antara pengetahuan dan sikap siswa
SMA terhadap HIV/AIDS tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna
b.   Konsistensi
“Female students demonstrated a slightly higher level of knowledge in comparison with male students, but the difference was
insignificant. This is consistent with the previous study in Iran and other studies (6) and is in contrast with studies of Argrawal et
al (11), Singh et al (13) and Aomereore et al (14)”
Replikasi dari temuan peneliti sebelumnya memperlihatkan hasil yang berlawanan dari hasil penelitian sebelumnya.
Contohnya : Siswa perempuan menunjukkan sedikit lebih tinggi tingkat pengetahuan dibandingkan
dengan siswa laki-laki, tetapi perbedaannya tidak signifikan. Ini konsisten dengan penelitian
sebelumnya di Iran dan penelitian lain (6) dan ini berlawanan dengan studi Argrawal dkk (11),
Singh et al (13) dan Aomereore dkk (14).
c.   Hubungan temporal
Keberadaan faktor kausa yang mendahului terjadinya penyakit atau akibat. Tidak bisa diketahui keberadaan faktor
kausanya sebab disini yang diteliti adalah pengetahuan dan sikap terhadap penyakit HIV & AIDS dan tidak dibahas
faktor kausa yang mendahului terjadinya penyakit atau akibat.
d.   Spesifitas
Hubungan kausal dalam hal spesificity tidak terpenuhi meskipun diketahui bahwa HIV dan AIDS ini sangat erat
kaitannya dengan pengetahuan dan sikap responden terkait masalah jalur masuk dan penularan penyakit tersebut.
Namun dalam penelitian ini tidak dilakukan intervensi seperti VCT untuk mengetahui responden yang terkena
penyakit terkait dengan tingkat pengetahuan dan sikapnya terhadap HIV dan AIDS.
e.   Efek dosis respon
Tidak  ada efek dosis respon sebab penelitian ini bukan eksperimen sehingga tidak ada intervensi. Penelitian ini lebih
menekankan pengetahuan dan sikap siswa SMA tentang HIV/AIDS
f.    Plausability
Pada penelitian ini, unsur kausalitas dalam hal biological plausibility terpenuhi sebab terjadinya HIV & AIDS karena
penurunan daya tahan tubuh yang diserang oleh virus HIV dan penularannya melalui cairan tubuh yang mengandung
virus, perilaku berisiko.
g.   Koherensi/Kesesuaian
Pada penelitian ini, unsur  coherence/ kesesuaian  terpenuhi dalam hal pemilihan subjek dimana dalam latar
belakang penelitian ini telah di sebutkan bahwa usia yang berisiko terkena HIV dan AIDS Menurut laporan UNICEF
ada 11,8 juta anak muda muda antara 15-24 tahun dengan HIV / AIDS dan sesuai dengan penelitian ini yang
mengambil sampel Siswa Menengah Atas.
h.   Bukti Eksperimen
Penelitian ini bukan merupakan experimental study.
i.    Analogi
There were many misconceptions about HIV transmission, e.g. by mosquito bite, sharing utensils and dressing. This problem was
also addressed by previous investigators (6,7,11). In our study a considerable proportion of respondents (80%) thought there was
a cure for AIDS. This is consistent with Agrawal et al study (11) and the misconception is one of the risk factors for contracting
the disease. A total of 20% of the students thought there was a vaccine for prevention of AIDS. This rate is lower than the
findings in other studies (9,10,12).

Pada penelitian ini, unsur kausalitas dalam hal analogi terpenuhi sebab dalam beberapa penelitian sebelumnya yang
menunjukkan adanya hubungan yang nyata antara pengetahun HIV dan AIDS  dengan sikap terhadap penularan
HIV sehingga banyak yang tertular karena kesalahpahaman terhadap penyakit tersebut.

-       Pembahasan hasil temuan dikaitkan kembali dengan berbagai hasil temuan sebelumnya dari tinjauan pustaka yang
diambil, baik yang hasil temuannya berkorelasi dengan hasil yang didapatkan maupun yang tidak.
Kekurangan :
-       Kekuatan dan keterbatasan penelitian termasuk generalisasi tidak dijelaskan dalam jurnal tersebut.
-       Jurnal ini juga tidak memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.
12.   Referensi :
Literatur yang digunakan sekitar 50 % menggunakan literatur terbaru yang berasal dari jurnal-jurnal yang telah
dipublikasikan sebelumnya.
13.   Kesimpulan dan Saran
Kelebihan :
a.   Isi kesimpulan peneliti merupakan jawaban dari tujuan penelitian.
b.   Kesimpulan ringkas, jelas dan padat.
c.   Peneliti memberikan rekomendasi kepada instansi terkait yang berhubungan dengan penelitiannya.
d.   jurnal mencantumkan saran yang merupakan harapan peneliti
Kekurangan :
a.    Tujuan penelitian dimasukkan dalam latar belakang, sedangkan kesimpulan dan saran dimasukkan dalam
pembahasan, tidak menuliskan point besar tersendiri tentang tujuan, kesimpulan dan saran.

Sebagai penutup, meskipun ditemukan berbagai kekurangan dan kelebihan dalam penelitian tersebut, namun
penelitian tersebut telah memberikan kontribusi positif pada kemajuan dan pengembangan di bidang ilmu
pengetahuan khususnya pada pengembangan karya ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai