Anda di halaman 1dari 5

PENGANGKUTAN LIMBAH B3 OLEH PIHAK KETIGA

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN:


RSUD dr. PALAMMAI 123 00 1/2
TANDI KOTA PALOPO
Ditetapkan
Direktur RSUD dr. Palammai Tandi
STANDAR PROSEDUR Kota Palopo
Tanggal Terbit
OPERASIONAL 12 November 2023

dr. Hj. Utia Sari, M.Kes.


Pengertian Suatu kegiatan pengangkutan limbah medis oleh pihak ketiga unutk
dimusnahkan
Tujuan 1. Mencegah terjadinya penumpukan.
2. Mencegah terjadinya kolonisasi mikroorganisme.
3. Pemusnahan limbah b3 oleh pihak ketiga.
Kebijakan Peraturan Direktur UPT Rumah Sakit Umum Daerah La Patarai
Kabupaten Barru, Nomor :033/PD/RSUD-BR/V/2022 Tentang Kebijakan
Pengelolaan Limbah Dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Rumah Sakit
Umum Daerah La Patarai Kabupaten Barru
Prosedur 1. Bagian kesehatan lingkungan menyesuaikan plat mobilyang tertera pada
manifest sama dengan plat yang tertera di mobil.
2. Bagian kesehatan lingkungan mengawasi pengangkutan yang dilakukan
oleh pihak ketiga.
3. Pada saat penimbangan bagian kesehatan lingkungan memastikan berat
limbah sesuai dengan angka yang tertera pada timbangan dan melakukan
pencatatan kemudian dijumlahkan.
4. Pihak ketiga memberikan reguest order form dan manifest yang perlu di
isi.
5. Bagian kesehatan lingkungan menuliskan jumlah limbah yang telah
ditimbang dan data pada reguest order form dan manifest
6. Bagian kesehatan lingkungan menyerahkan kembali manifest ke pihak
ketiga.
7. Pihak ketiga menyerahkan reguest order form serta manifest salinan
kedua dan ketiga.
8. Pihak ketiga membawa limbah medis untuk lakukan pemusnahan.
Unit terkait Kesehatan Lingkungan dan Pihak ketiga
BILA GEMPA BUMI

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN:


RSUD dr. PALAMMAI 123 00 1/2
TANDI KOTA PALOPO
Ditetapkan
Direktur RSUD dr. Palammai Tandi
STANDAR PROSEDUR Kota Palopo
Tanggal Terbit
OPERASIONAL 12 November 2023

dr. Hj. Utia Sari, M.Kes.


Pengertian Dekontaminasi adalah upaya untuk upaya untuk mengurangi atau
menghilangkan kontaminasi oleh mikroorganisme pada orang,
peralatan, bahan dan ruang melalui desinfeksi dan sterilisasi
dengan ciri fisik maupun kimia..
Desinfeksi adalah upaya untuk mengurangi atau menghilangkan
jumlah mikroorganisme phatogen penyebab penyakit ( tidak
termasuk spora) dengan cara fisik dan kimiawi.
Sterilisasi adalah upaya untuk menghilangkan semua
mikroorganisme dengan cara fisik dan kimiawi
Tujuan 1. Untuk mencegah pertumbuhan bakteri pathogen
2. Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial
Kebijakan Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. IV Singaraja Nomor :
Skep/01/MFK/V/2022 tanggal 2 Mei 2022 tentang Kebijakan
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan.
Prosedur 1. Instrument dan bahan medis yang dilakukan sterilisasi
harus melalui persiapan meliputi :
a. Persiapan sterilisasi bahan dan alat sekali pakai
Penataan – pengemasan – pelabelan – sterilisasi
b. Persiapan sterilisasi instrument baru Penataan
dilengkapi dengan sarana pengikat ( bila diperlukan) –
pelabelan- sterilisasi
c. Persiapan sterilisasi instrument dan bahan lama
Desinfeksi – dekontaminasi – pengeringan – ( pelipatan
bila perlu )- pelabelan – sterilisasi
2. Semua benda atau alat yang akan disterilkan / didesinfeksi
harus terlebih dahulu dibersihkan secara seksama untuk
menghilangkan semua bahan organic ( darah / jaringan)
dan sisa bahan linennya.
3. Sterilisasi ruangan dengan menggunakan cara swap dengan
chlorin 0,5% dan untuk lantai serta dinding dilakukan
scrub.
4. Setiap alat yang berubah kondisi fisiknya karena
dibersihkan, disterilkan / didesinfeksi tidak boleh
digunakan lagi
5. Jangan gunakan linen dan bahan lainnya yang tidak kuat
sterilisasi karena akan mengakibatkan kerusakan
6. Penyimpanan peralatan yang disterilkan harus ditempatkan
pada tempat (lemari ) setelah dikemas steril.
7. Pemeliharaan dan cara penggunaan peralatan sterilisasi
harus memperhatikan petunjuk pabriknya.
8. Sterilisasi dan disenfeksi terhadap ruang pelayanan medis
dan peralatan medis dilakukan sesuai permintaan dan
ketentuan kerja pelayanan medis dan penunjang medis.
Unit terkait 1. CSSD
2. Ruang OK
3. PPI
4. Komite K3RS

PENYIMPANAN
LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN
RSUD dr. PALAMMAI (B3)
TANDI KOTA PALOPO NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN:
123 00 1/2
Ditetapkan
Direktur RSUD dr. Palammai Tandi
STANDAR PROSEDUR Kota Palopo
Tanggal Terbit
OPERASIONAL 12 November 2023

dr. Hj. Utia Sari, M.Kes.


Pengertian Penyimpanan Limbah B3 adalah kegiatan menyimpan B3 yang dilakukan
oleh
penghasil dan/atau pengumpul dan/atau pemanfaat dan/atau pengolah
dan/atau pengolah penimbun limbah B3 dengan maksud menyimpan
sementara. Penyimpanan Limbah B3 adalah kegiatan menyimpan B3 yang
dilakukan oleh
penghasil dan/atau pengumpul dan/atau pemanfaat dan/atau pengolah
dan/atau pengolah penimbun limbah B3 dengan maksud menyimpan
sementara.
Tujuan Menyimpan sementara limbah sampai dengan tercapai kuantitas limbah yang
memadai sehingga efisien secara ekonomi untuk pengelola lebih lanjut.
Kebijakan Peraturan Direktur UPT Rumah Sakit Umum Daerah La Patarai Kabupaten
Barru, Nomor :033/PD/RSUD-BR/V/2022 Tentang Panduan Pengelolaan
Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun B3 UPT Rumah Sakit Umum
Daerah La Patarai Kabupaten Barru
Prosedur a. Untuk limbah B3 medis padat infeksius dan potensial menjadi
berbahaya dimasukkan ke dalam pewadahan dengan lapisan kantong
plastik warna kuning dan diikat dengan tali.
b. Untuk limbah B3 medis padat seperti logam tajam, benda tajam
dimasukkan dalam kontainer khusus(safety box).
c. Untuk limbah B3 cair dimasukkan ke dalam dirigen.
d. Untuk limbah B3 seperti lampu, baterai, dan lain-lain ditempatkan
dipewadahan khusus.
e.
Wadah yang ada disetiap ruangan diambil setiap hari atau 2/3 penuh
dikumpulkan dalam dua shift, shift pertama dilakukan pada pukul
06;00 – 09;00 dan shift 2 dilakukan pada pukul 12;00 – 15;00 oleh
petugas houskeeping.
f. TPS limbah B3 yang telah terisi limbah B3 sebelum dikirim kepihak
ketiga ditutup rapat dan dikunci oleh petugas yang berwenang.
g. Setelah limbah B3 yang berada di TPS limbah B3 telah diangkut oleh
pihak ketiga, TPS limbah B3 segera dibersihkan atau desinfektan.
h. Petugas wajib menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan,
masker, helm dan sepatu kerja akan memulai melakukan tugas.
i. Pengambilan limbah pada trollly pengangkutan memakai trolly khusus
yang telah terdapat wadah limbah yang sesuai komposisi limbah padat
dan tertutup.
j. Pembersih pewadahan dilakukan setiap hari beserta trollynya.
Unit terkait 1. Petugas Cleaning Service
2. Petugas TPS B3

PENANGANAN TUMPAHAN BAHAN KIMIA


BERACUN DAN BERBAHAYA (B3)
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN:
RSUD dr. PALAMMAI 123 00 1/2
TANDI KOTA PALOPO
Ditetapkan
Direktur RSUD dr. Palammai Tandi
STANDAR PROSEDUR Kota Palopo
Tanggal Terbit
OPERASIONAL 12 November 2023

dr. Hj. Utia Sari, M.Kes.


Pengertian Suatu cara penanganan apabila terjadi tumpahan bahan kimia B3
Tujuan Agar para petugas mengetahui dan memahami bagaimana cara
menanggapi apabila terjadi tumpahan bahan kimia B3 secara efektif dan
aman
Kebijakan Peraturan Direktur UPT Rumah Sakit Umum Daerah La Patarai
Kabupaten Barru, Nomor :052.m/PD/RSUD-BR/VI/2022 Tentang
Kebijakan Pemberlakuan Pedoman Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Umum Daerah La Patarai Kabupaten Barru.
Prosedur 1. A
a. Petugas yang menemuka tumpahan B3 memakai alat pelindung
diri, seperti masker, sarung tangan, sepatu boots dan pakaian
pelindung.
b. Petugas mulai menangani tumpahan, apabila tumpahan bahan
kimia B3 dalam bentuk cair maka dapat menggunakan bahan inert
/ absorben untuk menyerap cairan. (misalnya kain flanel kering
atau pasir)
c. Apabila tumpahan bahan kimia B3 dalam bentuk serbuk dapat
menggunakan kain flanel basah untuk mengikat tumpahan.
d. Petugas mengambil kain flanel yang digunakan untuk menangani
tumpahan dan ditaruh dalam wadah atau tempat sampah yang
ditentukan.
e. Petugas menggunakan pinset untuk mengambil pecahan dan taruh
pecahan kedalam wadah yang tidak tembus terhadap benda tajam
yang sudah ditentukan, bila ada pecahan.
f. Petugas membungkus atau menutup wadah sampah tumpahan dengan rapat.
g. Petugas menyemprotkan air dan mengepel seluruh area yang
terkena.
h. Petugas membuang air untuk mengepel kesaluran pengolahan air
limbah, jangan membuang kesaluran umum.
i. Petugas membawa sampah dengan troli tertutup ketempat
penampungan sampah B3.
j. Petugas kembali keruangan ganti pakaian untuk melepaskan
pelindung yang dipakai.
k. Petugas cuci tangan sebelum melaksanakan pekerjaan yang
lainnya.
l. Petugas membuat laporan yang kemudian di tandatangani dengan
kepala ruangan.
Unit terkait Seluruh petugas Rumah Sakit Umum Daerah Barru

Anda mungkin juga menyukai