Anda di halaman 1dari 5

REVIEW LITERATUR SISTEMATIS KONSELING DALAM konseling

Gangguan Kecanduan Gadget Pada Remaja


1
Lalu Harjan I, 2Ihsanudin

Bimbingan Konseling Islam, Dakwah, Universitas Prof. K.H. Saifuddin Zuhri


Purwokerto
Email:1 224110101072@mhs.uinsaizu.ac.id, 2224110101063@mhs.uinsaizu.ac.id

A. Pendahuluan
Gadget merupakan perangkat elektronik yang memiliki fungsi khusus. Beberapa
contoh gadget adalah smartphone dan laptop. Dengan adanya beragam aplikasi yang
berada dalam gadget bisa membantu masyarakat di berbagai aspek sebagai alat
komunikasi ataupun sebagai sarana informasi tambahan. Namun, penggunaan berlebihan
bisa mengakibatkan ketergantungan atau kecanduan terhadap gadget tersebut. Kecanduan
gadget memiliki dampak buruk seperti sulit untuk konsentrasi, masalah memori, dan
mempengaruhi pola tidur.[1] Pola tidur adalah salah satu dari sekian banyak faktor yang
mempengaruhi kualitas tidur dimana seharusnya kualitas tidur harus dijaga dengan baik
khususnya bagi anak-anak atau remaja yang masih dalam tahap pertumbuhan. Tidur
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang esensial untuk menjaga kesehatan
tubuh.Tidur memungkinkan tubuh untuk beristirahat dari semua tekanan fisik dan pikiran
dan mulai segar untuk aktifitas keesokan harinya. Menurut Maslow,individu
melaksanakan aktifitas dalam mencapai tujuan hidup diperlukan terlebih dahulu
pemenuhan kebutuhan dasar diantaranya adalah kebutuhan tidur. Tidur yang cukup
sangat penting untuk pertumbuhan tubuh anak dan remaja. Orang dewasa di
rekomendasikan untuk istirahat selama tujuh sampai sembilan jam sehari tapi anak-anak
dan remaja memerlukan tidur yang lebih untuk pertumbuhan dan perkembangan anak
tersebut[2].
Berdasarkan hasil survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)
tahun 2019-2020 menyatakan bahwa di Indonesia terdapat 196,71 juta jiwa dari total
penduduk 266,91 juta jiwa merupakan pengguna internet. Usia 13-18 tahun sebesar
75,50% yang merupakan pengguna tertinggi internet, smartphone merupakan perangkat
dengan penggunaan tertinggi yaitu sebesar 44,16% dan digunakan untuk bermain game
online sebesar 54,13%. Data Digital Indonesia tahun 2019 menunjukkan bahwa pengguna
internet di Indonesia sebesar 98% mengakses vidio online, 50% bermain game online di
internet, 36% menonton streaming orang lain yang sedang bermain game online
(APJII,2017).[3] Pengguna gadget paling banyak berada diusia yang sangat produktif.
Tentunya ini menjadi perhatian bersama untuk menyelamatkan generasi sekarang ini dari
bahaya gadget.[4]
B. Metode
Metode yang digunakan dalam menyusun artikel ini menggunakan metode literatur riview,
dengan menggunakan database Google Scholer untuk mencari artikel-artikel yang berkaitan
dengan judul yang akan kami bahas. Pada tahap awal, dilakukan pencarian data menggunakan
kata kunci Koseling Gangguan Kecanduan Gadget Pada Remaja pada database google scholer
dan mendapatkan 1280 artikel.

Pada tahap selanjutnya dilakukan Screening terhadap artikel yang telah didapatkan pada
database yang telah disebutkan. Berdasarkan data tersebut, kami mengambil 4 artikel dengan
judul dan topik pembahasan yang sesuai dengan yang kami butuhkan.

C. Hasil

Jumlah seluruh artikel


dari judul gangguan Jumlah arikel pada
Jumlah arikel tahun
kecanduan digital tahun
remaja (2021-2023)
(2022-2023)
(2020-2023) n=1020
n=661
n=1280

Jumlah arikel pada Jumlah arikel artikel di


tahun tahun ini
(2023) (Januari-junia)
n=158 n=4

Hasil Review
N Judul Tahu Jurnal Penulis Lokasi Metode
o n Penelitian Pendekatan
Terb
it
1. Kecanduan 2023 Jurnal 1.Wahyuni, Sri Univeraitas Metode
Gadget Oleh Ilmiah 2. Murni, Irda Negeri Penelitian
Remaja Pendidika 3. Yarni, Nevi Padang Kajian
Dalam n Dasar Pustaka
(Library
Perspektif
Research).
Sosiologi
2. Upaya 2023 Jurnal 1.Yarni, 2.Nevi1 Universitas kualitatif
Mengatasi Manajem islam dengan
Penyalahgun en negeri pendekatan
aan Gadget Pendidika sumatera deskriptif.
Dalam Proses n Islam utara
Belajar
Mengajar
3. Faktor-Faktor 2023 Jurnal 1. Ranistiya Universitas Literarur
Yang Ilmiah Widyaning Diponegor review
Berhubungan Indonesi rum o
Dengan a 2. Asiyami
Adiksi Game 3. Budi
Online Pada Musthofa
Remaja 4. Syamsulh
uda
5. Agushyba
na
6. Farid
4. Hubungan 2023 Jurnal 1. Widya SMKN 8 Deskripsi
Antara Bimbing Rahmawa SEMARA kuantitatif
Kontrol Diri an Dan ti NG korelasiona
Dengan Konselin 2. Dheva l
Kecanduan g 3. Sari
Dalam Setianings
Penggunaan ih
Gawai Pada 4. Eka
Siswa SMK 5. Maulia
Negeri 8 6. Desi
Semarang
5. Dampak Era 2023 Jurnal 1. Winda Universitas Kualitatif
Digital Pendidik Ayu Zainul deskriptif
Terhadap an dan Lestari Hasan
Perilaku Konselin 2. Abdul
Sosial g Aziz
Remaja di Wahab
Dusun 3. Roby
Firmandil
Sumbersotah
Diharjo
Desa
Krampilan
6. Hubungan 2023 Jurnal 1. Keith SMP SMA Observasio
Kecanduan Pendidik William Hilcrest nal
Gadget an dan Tanzil school
Dengan Konselin 2. Naomi
Kualitas g Esthernita
Tidur Pada Fauzia
Dewanto
Murid Smp
Sma Hillcrest
School
Selama
Pandemi
Covid-19

D. Analisis dan Diskusi


Berdasarkan data yang telah kami kumpulkan, bahwa seseorang yang
menggunkan Gadget dalam batas waktu yang berlebihan dapat dikatakan sebagai
kecanduan. Di mana Kecanduan Gadget tersebut dapat memberikan dampak negative
baik secara kesehatan,sosial maupun yang lainnya.

Dengan adanya pemberian bantuan melalui Konseling mampu memberikan


bantuan kepada remaja yang mengalami kecanduan terhadap Gadget. Selain itu,
bimbingan dan pengawasan orang tua juga memiliki pengaruh terhadap penggunaan
gadget oleh remaja. Di mana telah dikatakan bahwa remaja merupakan masa peralihan
dari anak-anak menuju dewasa yang mengalami perubahan baik secara fisik, kognitif,
maupun emosionalnya yang mampu mengendalikan dirinya ketika rendahnya kontrol
diri.

E. Kesimpulan
Pemberian bantuan berupa bimbingan dan konseling dalam mengatasi permasalahan
kecanduan gadget pada remaja sangatlah penting. Karena fase remaja merupakan fase
peralihan yang mana mengalami banyak perubahan apalagi dalam hal emosional, jadi
diperlukan adanya bimbingan dan konseling agar ketika remaja tidak memiliki kontrol
diri yang baik maka akan diberikan bantuan dari luar berupa konseling. Bimbingan dan
pengawasan dari orang tua juga sangatlah penting karena keluarga merupakan unit
terkecil dari masyarakat dan keluarga lah yang menyaksikan secara nyata bagaimana
remaja tersebut berkembang. Selain itu, adanya bimbingan pengawasan dari orang tua
dan konseling dapat memberikan pencegahan atau bahkan memberikan upaya dalam
mengatasi kecanduan gadget yang dialami oleh remaja.
F. Daftar Putaka
[1] W. A. Lestari, A. A. Wahab, and R. F. Diharjo, “Dampak Era Digital Terhadap Perilaku Sosial Remaja
di Dusun Sumbersotah Desa Krampilan,” Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), vol. 5, no. 2, pp.
2769–2774, 2023.

[2] K. W. Tanzil and N. E. F. Dewanto, “Hubungan Kecanduan Gadget Dengan Kualitas Tidur Pada
Murid Smp Sma Hillcrest School Selama Pandemi Covid-19,” Jurnal Pendidikan dan Konseling
(JPDK), vol. 5, no. 2, pp. 4245–4261, 2023.
[3] A. R. Widyaningrum, S. B. Musthofa, and F. Agushyba, “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Adiksi Game Online Pada Remaja,” Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, vol. 8, no. 4, pp.
2456–2475, 2023.

[4] S. Wahyuni, I. Murni, and N. Yarni, “KECANDUAN GADGET OLEH REMAJA DALAM PERSPEKTIF
SOSIOLOGI,” Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, vol. 8, no. 1, pp. 175–185, 2023.

Anda mungkin juga menyukai