Buah
Buah tembakau berbentuk bulat lonjong dan berukuran kecil,
di dalamnya banyak berisi biji. Untuk mendapat kecambah
yang baik sekitar 95% biji yang dipetik harus sudah masak
dan telah disimpan dengan baik.
Syarat Tumbuh Tembakau
Iklim
Tanaman tembakau pada umumnya tidak menghendaki iklim yang
kering ataupun iklim yang sangat basah. Untuk tanaman tembakau
dataran rendah, curah hujan rata-rata 2.000 mm/tahun, sedangkan
untuk tembakau dataran tinggi, curah hujan rata-rata 1.500-3.500
mm/tahun. Penyinaran cahaya matahari yang kurang dapat
menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang baik sehingga
produktivitasnya rendah.
Tanah
Tanah regosol sangat cocok untuk tembakau vorstenlanden dan
besuki. Tembakau Virginia flu-cured cocok untuk tanah podsolik.
Sedangkan tembakau rakyat atau asli dapat tumbuh mulai dari
tanah ringan (berpasir) sampai dengan tanah berat (liat).
Derajat keasaman tanah yang baik untuk tanaman tembakau
adalah 5-5,6 tembakau Virginia 5,5-6,0.
Manfaat Tembakau
Pada umumnya tanaman tembakau digunakan sebagai bahan dasar pemuatan
rokok. Daun tembakau diolah sehingga menghasilkan rokok yang sering
dihisap oleh banyak orang. Akan tetapi tembakau juga memiliki manfaat lain
diantaranya ialah dalam bidang medis. Dalam bidang medis tembakau dapat
digunakan saat melakukan operasi. Tanaman tembakau juga dimanfaatkan
untuk pembuatan pestisida sebagai pengendalian hama pada tanaman serta
juga dapat digunakan sebagai pupuk organik. Tembakau merupakan
sumber nikotin yaitu, suatu zat aditif, danjuga sebagai bahan dasar
untuk beberapa jenis insektisida
PASCA PANEN
WHAT IS IT?
Pasca panen adalah semua kegiatan yang dilakukan
setelah daun tembakau dipanen. Menurut Tirtosastro
(2006) menjelaskan pengolahan secara alami, seperti
pada pengolahan tembakau, keberhasilannya
ditentukan oleh faktor alam khususnya kecerahan
cuaca saat panen dan pengolahan
PANEN
Panen adalah kegiatan mengambil hasil dari tanaman setelah
mencapai kemasakan optimal atau mempunyai potensi maksimal jika akan
diolah menjadi bahan baku untuk industri atau langsung konsumsi. Tolak
ukur masak optimal daun tembakau lebih banyak diukur secara fisik,
khususnya warna daun dan tingkat kekakuan daun. Daun muda umumnya
kaku dan berwarna hijau gelap, dengan kandungan khlorofil tinggi (2-4%).
Kecepatan mencapai kemasakan optimal banyak ditentukan varietas,
paket teknologi khususnya pupuk nitrogen dan pengairan, posisi daun
batang, varietas, tujuan penggunaan dan lain-lain (Tirtosastro, 2006) .
Penanganan Panen Tembakau
Pemetikan
Kriteria daun telah masak optimal dilihat dari wujud fisik karena
cara ini cukup praktis sehingga lebih mudah dikerjakan. Ukuran
fisik yang utama untuk menentukan kemasakan berdasarkan pada
perubahan warna hijau dari daun karena kemasakan erat
kaitannya dengan degradasi klorofil yang ada di dalam daun.
Pemetikan dilakukan antara lima sampai tujuh kali dengan selang
waktu 2-7 hari.
Pengangkutan
Daun yang telah di petik dan telah terkumpul di tempat teduh
kemudian di masukkan keranjang dan di dibawa ke gudang.
Pengikatan daun sebaiknya dihindari karena akan mengakibatkan
daun memar dan cepat menjadi cokelat dalam pemeraman
Penanganan Pasca Panen Tembakau
01 02 03
Sortasi Penggulungan Pemeraman
Pemeraman secara fisik bertujuan
Sortasi sederhana dilakukan pada Daun yang telah di gulung lebih
merubah warna daun dari hijau
daun hasil petikan kelima dan mudah dimasukkan ke lubang alat
menjadi kuning kemudian menjadi
seterusnya dengan memisah daun perajang. Jika perajangan
coklat jika daun mempunyai
kelewat masak dan kurang masak menggunakan mesin perajang,
potensi menghasilkan tembakau
penggulungan tidak perlu dilakukan.
mutu tinggi.
Penanganan Pasca Panen Tembakau
04 05 06
Perajangan Pengeringan Pengemasan
Proses pemotongan daun Secara umum pengeringan bertujuan Daun tembakau yang telah
tembakau yang mempunyai menghentikan reaksi enzimatis dan kering dan telah digulung atau
tujuan mengembangkan potensi membebaskan sebagian besar kandungan air dilipat kemudian diatur di
mutu kimia di dalam daun dan sehingga tembakau tahan disimpan. dalam keranjang khusus.
sekaligus akan mempercepat Keranjang terbuat dari bambu
selesainya proses pengeringan yang dianyam rapat.
Dalam SKRIPSI Septy (2019), Sumber penyebab untuk setiap jenis
kerusakan daun tembakau yaitu antara lain terjadi pada saat penyimpanan,
proses pengeringan, dan budidaya dilahan.
Proses Penyimpanan
Proses Pengeringan
Proses budidaya di lahan
DAFTAR PUSTAKA
Tirtosastro, S. 2006. Good Manufacturing Practices Tembakau Rajangan Virginia Bojonegoro. BPSMB-L.
Surabaya: Lembaga Tembakau Surabaya.
Septy, tri, wahyuni., 2019. Manajemen Resiko Mutu Pada Daun Tembakau Besuki Na-Oogst Dengan Pendekatan
Failure Mode And Effect Abalysis (FMEA) di PT. Manglidjaya Raya. Skripsi. Universitas
Jember: Jember.
Samsuri, T, dan Wahyu M., 2015. Penanganan Panen Dan Pascapanen Daun Tembakau Di Kabupaten Bojonegoro.
Jurnal Penelitian Tanaman Industri. Vol, 15(2): 155-164.
Respati E, WB Komalassari, M Manurung & Widyawati. 2013. Buletin Triwulan ekspor impor komoditas
pertanian. 5(3):1-20.
Nyoman.D.P,Utari.V dan Dian, T .2017. Strategi Pengembangan Tanaman Tembakau Abian Geluwung, Kabupaten
Karangsemen Bali. Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Mahasaraswati
Desnpasar.Vol 7. No.13.April 2017. ISBN : 2088-2521.
Hanum, C. 2008. Teknik Budidaya Tanaman. Departemen Pendidikan Nasional.
TERIMA KASIH